MATERI KEWIRAUSAHAAN KELAS XII 3 SMK
Perizinan Usaha
Perizinan usaha adalah alat atau instrumen untuk membina, mengarahkan,
mengawasi, dan menerbitkan penerbitan usaha. Mengenai persiapan
pendirian usaha berdasarkan proposal usaha ada 6 hal yang perlu
dipersiapkan dalam mempersiapkan pendirian usaha, yaitu pengurusan izin
usaha, penentuan tempat atau lokasi usaha, pengadaan fasilitas produksi
dan bahan baku produksi, perekrutan dan penepatan SDM ( Sumber Daya
Manusia ), dan persiapan administrasi usaha.
1.1.
Prosedur Pengurusan Izin Usaha
Prosedur atau langkah-langkah dalam mendirikan usaha berbadan hukum,
antara lain membuat SITU ( Surat Izin Tempat Usaha ) , membuat SIUP
( Surat Izin Usaha Perdagangan) , membuat NPWP ( Nomor Induk Wajib
Pajak), membuat TDP (Tanda Daftar Perusahaan), membuat nomor rekening
bank atas nama perusahaa, membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan).
1.
Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha
kepada seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan
atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
harus diperpanjang atau didaftarkan setiap lima tahun sekali.
Langkah-langkah untuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu
sebagai berikut :
Membuat surat izin tetangga
Membuat surat keterangan domisili perusahaan
Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU),
antara lain :
1.
Fotocopy KTP permohonan
2.
Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
3.
Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
4.
Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
8.
Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga ( Izin Tetangga ) yang
diketahui RT / RW
9.
Izin sewa atau kontrak
10.
Surat keterangan domisili perusahaan
11.
Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaries
12.
Berita acara pemeriksaan lapangan
2.
Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
36/M-DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan,
Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) adalah surat izin untuk dapat
melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan instansi
Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan
tempat atau domisili perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada para
wirausaha baik perseorangan, CV, PT, BUMN, firma, ataupun koperasi.
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
SIUP Kecil
SIUP Menengah
SIUP Besar
Proseder permohonan SIUP
Permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
Permohonan SIUP besar
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) antara lain :
1.
Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
2.
Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
3.
Fotocopy NPWP
4.
Fotocopy KTP pemilik
5.
Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )
6.
Fotocopy Kartu Keluarga
7.
Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
8.
Fotocopy surat kontrak atau sewa
9.
Foto direktur utama atau pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
10.
Neraca perusahaan
3.
Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
4.
Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) adalah daftar catatan resmi sebagai bukti
bahwa perusahaan atau badan usaha telah melakukan wajib daftar
perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982
tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD ( Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang ) , akta pendirian perusahaan yang memuat anggaran dasar
yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara
sesuai domisili perusahaan, kemudian diumumkan melalui Berita Negara.
Hal-hal yang perlu di daftarkan
Akta pendirian perusahaan
Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia
Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri Hukum dan hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP )
1.
Permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) yang berupa PT dan yayasan
harus mendapatkan pengesahaan dan persetujuan akta pendirian
perusahaan dari Menteri Hukum dan hak Asai Manusia terlebih dahulu.
2.
Perusahaan mengambil formulir permohonan TDP
3.
Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai dangan
Surat Keputusan Menteri Perdagangan No.286/Kep/II/85.
4.
Petugas kantor pendaftaran perusahaan
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar
Perusahaan ( TDP ) antara lain:
1.
Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV) atau Firma
(Fa) dan Koperasi adalah sebagai berikut.
a)
Formulir Isian
b)
Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
c)
Fotocopy Pengesahan Akta
d)
Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
e)
Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
f)
Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
g)
Nomor Pokok Wajib Pajak
h)
Fotocopy SIUP
i)
Fotocopy KTP
l)
Bukti setor biaya administrasi
m)
Fotocopy paspor jika pemilik WNA
2.
Perusahaan Perorangan ( PO )
a)
Formulr Isian
b)
Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c)
Fotocopy SIUP
d)
Fotocopy KTP penanggung jawab
e)
Fotocopy NPWP
f)
Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
g)
Membuat Nomor Rekening Perusahaan
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan
berapa presentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus
melakukan hal berikut ini :
Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
Melakukan setoran modal
Menyerahkan bukti setoran
5.
Membuat AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL) adalah hasil kajian mengenai
dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk proses pengambilan
keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di indonesia.
AMDAL digunakan untuk :
1.
memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
2.
Memberikan informasi kepada masyarakat
3.
Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
4.
Membantu proses pengambilan keputusan
5.
Memberikan masukan terhadap penyusunan desain
Dasar Hukum AMDAL
Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian
Pencemaran Air.
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistem.
Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93, No. B.
2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
Pedoman Pelaksanaan AMDAL
a)
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 mengenai
penyusunan AMDAL harus menggunakan pedoman Penyusunan AMDAL.
b)
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang
daftar kegiatan wajib AMDAL.
c)
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002
d)
Kewenangan Penilaian didasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup no. 40 Tahun 2000 tantang pedoman tata kerja komisi penilaian
AMDAL.
Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL
Dalam pengurusan AMDAL, dokumen yang diperlukan adalah fotocopy
NPWP, TDP, KTP, SITU, dan denah lokasi perusahaan yang dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
1.2.
PENENTUAN PERMODALAN USAHA
Ketika membangun sebuah badan usaha selain membutuhkan aspek
legalitas dan perizinan usaha, juga membutuhkan sejumlah modal untuk
memuai kegiatan usaha. Untuk dapat mencapai tujuan usaha, salah satunya
perlu membuat perencanaan keuangan secara matang, yaitu mengenai
permodalan dan investasi. Modal dibagi menjadi 2, yaitu modal aktif dan
modal pasif. Modal aktif adalah berupa tanah, gedung, mesin-mesin,
perkakas, bahan baku, bahan penunjang produksi, dan modal uang ( kas,
wesel tagih, dan piutang). Modal pasif berupa saham-saham atau hak-hak
para pemilik dan pemberi utang yang dinyatakan dalam uang.
1.
Permodalan Koperasi
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan modal usaha
yang bersumber dari modal sendiri dan modal pinjaman. Berdasarkan
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koperasi
terdiri dari :
a)
Modal Sendiri
Modal sendiri adalah sumber modal koperasi yang dapat diperoleh dari :
1.
Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi ketika masuk menjadi anggota.
2.
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak sama yang
wajib dabayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan
tertentu.
4.
Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang modal ayang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah atau pemberian dan
tidak mengikat.
b)
Modal Pinjaman
Modal pinjaman adalah sumber modal koperasi yang berasal dari :
1.
Anggota dan calon anggota koperasi.
2.
Koperasi lainnya atau anggota koperasi lain yang didasari perjanjian kerja
antar koperasi.
3.
Bank dan lembaga keuangan non-bank yang dilakukan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
4.
Penerbitan obligsi dan surat hutang.
5.
Sumber-sumber lain yang sah.
2.
Permodalan Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (V)
Ada 2 sumber permodalan bagi Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan
Komanditer (CV) untuk menjalankan kegiatan usahanya, yaitu dana intern
dan ekstern.
a.
Sumber Dana Intern
Sumber dana intern adalah sumber dana yang diperoleh dari dalam
perusahaan, yaitu :
1.
laba ditahan, yaitu dana yang diperoleh dari sisa laba yang tidak diambil
oleh pemilik perusahaan.
2.
Tabungan pribadi pemilik perusahaan.
b.
Sumber Dana Ekstern
Sumber dana eksetern adalah sumber dana yang di peroleh dari luar
perusahaan, antara lain dari bank, lembaga keuangan, non-bank, dan modal
vebtura.
1.
Bank
saat ini pemerintah melalui bank, sebagai lembaga kecil dalam memperoleh
modal usaha dengan cara memberikan fasilitas kredit. Kredit modal usaha
yang disediakan tersebut, antara lain Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit
Modal Kerja Permanen (KMKP).
Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi Kecil (KIK) adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
penambahan modal dalam rangka rehabilitasi usaha, perluasan usaha, atau
membangun usaha baru. Syarat yang harus di penuhi untuk mendapatkan
kredit ini adalah :
1.
Memiliki izin resmi, yaitu SITU, SIUP, NPWP, dan TDP
2.
Usaha telah berjalan minimal 2 tahun
3.
Membuat proposal pengajuan kredit
4.
Berbentuk badan usaha
Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
Kredit Modal Kerja Permanen adalah kredit produksi atau eksploitasi yang
digunakan untuk menutup biaya produksi perusahaan, seperti biaya
pembelian bahan baku, pembelian bahan penunjang, biaya iklan dan
promosi, biaya pengemasan produk, biaya distribusi, atau pembayaran gaji
karyawan. KMKP merupakan kredit jangka pendek (umumnya satu tahun).
Untuk mendapatkan Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja
Permanen (KMKP) ini, Anda perlu datang ke kantor cabang bank terdekat dan
mengisi formulir yang telah disediakan serta membawa persyaratan
dokumen yang di perlukan, beserta fotocopynya. Dokumen yang diperlukan,
antara lain :
1.
Isian lengkap dan ditandatangani.
2.
Formulir Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) permohon (suami-istri)
3.
Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4.
Fotocopy Izin Tempat Usaha (SITU)
5.
Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
6.
Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
7.
Foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar (suami-istri)
8.
Sertifikat Hak Milik ( SHM ) tanah milik atau bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB) sebagai agunan apabila diperlukan.
9.
Fotocopy Kartu Keluarga (KK).
10.
Neraca perusahaan dan perincian laba atau rugi.
Setelah Anda mengisi formulir dan menyerahkan dokumen lengkap, anda
tinggal menunggu permohonan pinjaman anda disetujui oleh bank, Bank
kemudian akan melakukan proses kredit selanjutnya, antara lain sebagai
berikut :
Meneliti
Bank kemudian meneliti kelengkapan dokumen, apakah pemohon memenuhi
persyaratan atau tidak, apakah sektor usahanya yang akan diberikan kredit
bagus dan dapat dibiayai oleh bank, apakah permohon dapat dipercaya, dan
apakah pemohon pernah bermasalah dalam kredit macet.
Survei Ke Tempat Usaha
Bank akan meninjau langsung ketempat usaha anda dan melihat kegiatan
usaha Anda.
Interview atau Wawancara
Bank akan melakukan wawancara terhadap pemohon kredit, Biasanya yang
ditanyakan ketika wawancarai adalah tentang tujuan penggunaan kredit dan
rencana pengambilan kredit.
Analisis Permohinan Kredit
kemampuan pemohon kredit melunasi kredit dan bunganya, modal dan
kekayaan perusahan apakah sudah cukup menjalankan usaha, karakter
pemohon apakah jujur dan sungguh-sungguh, jaminan atau agunan ( yang
dapat berupa tanah, gedung, atau kendaraan), kondisi perusahaan apakah
berkembang bila diberi kredit bank .
2.
Lembaga-Lembaga Keuangan Nonbank
Pengajuan kredit ke lembaga-lembaga keuangan nonbank pada dasarnya
sama dengan pengajuan kredit ke bank. Tetap ada prosedur, peraturan,
maupun persyaratannya, hanya saja pengajuan kredit ke lembaga keuangan
lebih mudah.
a.
Dasar Hukum
Pada tahun 1973, pemerintah membuat lembaga keuangan nonbank
berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. kep. 38/MK/1972, pasal
2 yang berisi, antara lain :
1.
Lembaga keuangan nonbank dapat menghimpun sejumlah dana dengan
jalan mengeluarkan kertas berharga.
2.
Lembaga keuangan nonbank dapat memberikan kredit utama jangka waktu
jangka menengah kepada perusahaan-perusahaan pemerintah atau swasta .
3.
Lembaga keuangan nonbank dapat memberikan penyertaan modal
sementara didalam perusahaan atau proyek, sampai sahamnya dapat
diperjual belikan di pasar modal.
4.
Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dari
perusahaan di Indonesia dan badan-badan hukum pemerintah untuk
mendapatkan sumber permodalan berupa pinjaman dan pernyertaan modal
dari dalam dan luar negeri.
5.
Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dalam
melakukan
joint venture
didalam dan diluar negeri.
6.
Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dalam
mendapatkan tenaga kerja ahli dan memberikan nasihat keahlian.
7.
Lembaga keuangan nonbank dapat melakukan usaha lain dibidang
keuangan setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan.
b) Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
Jenis-jenis lembaga keuangan nonbank tersebut, antara lain :
1.
Lembaga perantara penerbit dan perdagangan surat berharga (
Investment
Finance Corporation).
2.
Lembaga ini berperan sebagai perantara dan penjamin dalam hal jual beli
dan penerbitan surat berharga seperti saham dan obligasi.
3.
Lembaga pembiayaan pembangunan (
Development Finace Corporation)
4.
Lembaga ini bertugas menghimpun dana-dana dengan cara menerbitkan
memerlukan dana untuk membiayai investasi jangka menengah dan
panjang.
5.
Lembaga keuangan lain, seperti perusahaan asuransi
6.
3.
Modal Venture
Modal venture adalah suatu investasi bentuk penyertaan modal yang bersifat
sementara kepada perusahaan pasangan usaha (
investee company)
yang
ingin mengembangkan usahanya, tetapi mengalami kesulitan dalam
permodalan. Biasanya dana venture ini berasal dari sekelompok investor
yang mapan keuangannya, asuransi, dana pension atau reksa dana, bank
ivestasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana
ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.
a.
Kriteria Perusahaan
Kriteria perusahaan yang mendapatkan modal venture, antara lain :
1.
Perusahaan yang telah mempunyai pangsa pasar mapan, tetapi perlu
mengembangkan fasilitas produksi untuk peningkatan kualitas produk.
2.
Perusahaan yang memiliki pasar yang sedang tumbuh atau memiliki
potensi untuk berkembang pesat dimasa depan .
3.
Perusahaan yang akan tetapi melakukan ekspansi usaha, tetapi mengalami
kesulitan dana.
b.
Dasar Hukum
Berdasarkan keputusan menteri Republik Indonesia nomor.1251/1988,
perusahaan modal ventura dapat memberikan bantuan teknis yang di
perlukan oleh wirausaha.
c.
Fungsi Modal Ventura
Fungsi modal ventura, antara lain:
1.
Untuk mengembangkan suatu pengembangan suatu penemuan baru.
2.
Untuk mengembangkan perusahaan yang mengalami kesulitan dana pada
tahap awal usaha.
3.
Membantu perusahaan yang sedang berkembang
4.
Membantu perusahaan yang mengalami kemunduran usaha.
5.
Untuk mengembangkan proyek penelitian dan rekayasa.
6.
Untuk mengembangkan berbagai penggunaan teknologi baru atau alih
teknologi dalam negeri maupun luar negeri.
d.
Jenis Pembiayaan Modal Ventura
Jenis pembiayaan modal ventura antara lain :
1.
Penyertaan saham
2.
Membeli obligasi konversi
Pada jenis pembiayaan ini, calon perusahaan pasangan usaha dari
perusahaan modal ventura mengeluarkan surat obligasi atau surat utang
kepada perusahaan modal ventura, dengan perjanjian akan dikonversikan
atau ditukar menjadi saham atau penyertaan modal pada waktu yang telah
disepakati bersama.
3.
Pola bagi hasil
Pembiayaan pada pola bagi hasil perusahaan pasangan usaha memberikan
presentase tertentu dari keuntungan kepada perusahaan modal ventura.
Pola bagi hasil yang dapat dilakukan, antara lain berdasarkan pendapatan
yang diperoleh (
revenue sharing),
berdasarkan keuntungan bersih (
net profit
sharing)
, dan berdasarkan perjanjian.
e.
Sumber Modal Venture
Sumber modal venture, antara lain :
1.
Investor perseorangan
2.
Investor institusi
3.
Perusahaan asuransi
4.
Reksadana atau dana pension
5.
Lembaga keuangan internasional
1.3.
PENENTUAN DAN PENGURUSAN TEMPAT USAHA
Pada saat anda membuka usaha, salah satu faktor yang paling penting
adalah lokasi usaha. Tempat usaha yang tepat dan strategis akan
menentukan kesuksesan usaha anda, dengan demikian sebagai wirausaha
harus mampu memilih tempat yang mampu memberikan
profit
(keuntungan)
terhadapat usahanya.
1.
Lokasi pertokoan
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi pertokoan yaitu, sebagai
berikut :
Tingkat kepadatan penduduk
Tingkat pendapatan masyarakat calon konsumen
Banyaknya usaha lain ditempat tersebut
Pertimbangan ekonomis
Traffic (lalu lintas)
Tingkat persaingan
Keamanan dan akses parker
2.
Lokasi Perusahaan
Ada dua hal yang berhubungan dengan penentuan lokasi perusahaan.
Pertama, lokasi lokasi perkantoran yang disebut dengan tempat kedudukan .
Kedua, lokasi perusahaan yang disebut dengan kediaman.
Badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih tempat
yang berlainan untuk masing-masing perusahaan tersebut.
Pemilihan tempat kediaman perusahaan seringkali tergantung pada
rentabilitas yang diharapkan .
3.
Lokasi pabrik
Hal-hal yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik, antara lain :
Kedekatan Dengan Sumber Bahan Produksi
Kedekatan Dengan Konsumen
Ketersediaan atau Kemudahan Untuk Mendapatkan Tenaga Kerja
Kemudahan Fasilitas Pengangkutan Dan Transportasi
Sikap Masyarakat Sekitar Serta Peraturan Pemerintah
1.4.
PENGADAAN FASILITAS DAN BAHAN BAKU PRODUKSI
1.
Pengadaan Fasilitas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan fasilitas adalah :
Perencanaan pekerjaan harus dilakukan dengan matang agar tidak ada
mesin yang tidak terpakai sehingga peralatan serta mesin-mesin dapat
digunakan dengan efektif dan efisien.
Pemeliharaan dan servis rutin peralatan, agar peralatan bisa digunakan
secara maksimal tanpa kendala kerusakan yang akan menghambat produksi.
Jaminan keamanan dan keselamatan kerja. Kesehatan, kebersihan dan
penerangan di tempat kerja
Apabila dalam membuat produk membutuhkan lebih banyak dari satu
mesin, perlu ada pembagian porsi pekerjaan yang tepat agar tidak ada
mesin yang tidak terpakai atau pekerja yang tidak lancar.
Pembagian ruang dan penetapan mesin (layout) dalam ruang usaha yang
tepat sesuai urutan kerja untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan usaha
a.
Penentuan Mesin Dan Peralatan
Penentuan mesin dan peralatan berkaitan dengan penentuan jenis teknologi,
penentuan mesin produk relatif mudah, namun tetap harus dilakukan
dengan teliti. Dalam menentukan mesin dan peralatan, selain
mempertimbangkan faktor teknologi juga mempertimbangkan faktor
nonteknologi, antara lain :
Tenaga ahli yang akan menggunakan mesin dan peralatan tesebut
Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan mesin serta peralatan dilokasi usaha.
Infrastruktur seperti sarana dan fasilitas pengangkutan untuk membawa
mesin sampai ke lokasi usaha.
Ada pula yang membuat daftar tentang mesin dan peralatan apa saja yang
dibutuhkan dalam kegiatan usaha. Mesin dan peralatan dikelompokan
sebagai berikut :
Peralatan angkutan
Peralatan mekanik
Mesin pabrik
Peralatan lain
b.
Penentuan Gedung Dan Bangunan Lain
Biaya yang diperlukan untuk membangun gedung dan bangunan lain
dikelompokan menjadi tiga kelompok biaya yaitu :
Biaya pembangunan gedung
Biaya pembangunan jalan
Biaya pengurusan tanah.
2.
Pengadaan Bahan Baku Produksi
Apabila bahan baku produksi harus diimpor dari luar negeri anda perlu
mengetahui berbagai faktor yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan
impor, antara lain :
a.
Perkembangan harga produk tersebut, total harga pembeliannya sampai
dengan dilokasi perusahaan, apakah produk tersebut bebas dari pajak impor
b.
Bahan baku tersebut dapat di impor dari Negara mana dan bagaimana
hubungan dagang kita dengan Negara tersebut .
1.5.
PEREKRUTAN DAN PENETAPAN SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)
Karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi wirausaha untuk
mencapai tujuan usahanya, dengan demikian, seorang wirausaha harus
dapat memilih dan menentukan jumlah karyawan yang diperlukan untuk
suatu kegitan usaha,. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja,
keterampilan kerja, loyalitas, tanggung jawab yang tinggi, serta menangani
bidang kerja yang tepat (
the right man on the right place)
.
Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia,antara
lain:
a.
Proses manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari perencanaan
sumber daya manusia.
b.
Tata usaha atau administrasi kepegawaian ( surat-menyurat dan berkas
yang berhubungan dengan karyawan.
c.
Kompensasi dan kesejahteraan karyawan meliputi penghitungan besar
upah atau gaji
d.
Jaminan perlindungan terhadap kecelakaan kerja dan pengawasan
keselamatan kerja .
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Analisis jabatan diperlukan untuk membuat deskripsi pekerjaan (
job
description)
dan spesifikasi pekerjaan (
job specification)
. Untuk membuat
analisis jabatan diperlukan data-data antara lain :
a.
Nama pekerjaan
c.
Peralatan atau mesin yang akan digunakan
d.
Bahan yang digunakan
e.
Wewenang dan tanggung jawab karyawan
f.
Pendidikan dan pelatihan
g.
Kondisi pekerjaan
h.
Risiko atau bahaya
Dalam menentukan kualifikasi karyawan ada hal-hal yang perlu diperhatikan,
antara lain :
a.
Pendidikan
b.
Pengalaman kerja
c.
Keahlian fisik dan komunikasi
d.
Tanggung jawab
e.
Karakter tenaga kerja
f.
Usia
g.
Jenis kelamin
h.
Keadaan fisik
i.
Temperamen
j.
Bakat
Perekrutan atau Rekrutmen
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat karyawan
, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru, untuk memperoleh tenaga kerja
yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan organisasi , perusahaan
dapat melakukan perekrutan secara internal dan eksternal.
Seleksi
Sosialisasi Dan Orientasi
Pelatihan ( Training ) Dan Pengembangan
Penilaian Prestasi Kerja
Promosi, Rotasi, Demosi, Dan Phk
1.6.
PERSIAPAN ADMINISTRASI USAHA
Kegagalan sebuah usaha dapat diawali dari tidak adanya sistem administasi
yang teratur, akurat, detail, dan rapi untuk dijadikan sebuah alat dalam
melakukan analisa kinerja perusahaan dan bagian-bagiannya (departemen,
fungsional, dan divisional)
1.
Administrasi
pengelompokan, dan penataan data dari sumber-sumber manusia untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
2.
Maksud Dan Tujuan Administrasi
Maksud dan tujuan dari diterapakan administrasi yang baik dan rapi adalah
membantu kelancaran usaha dan pengelolaan perusahaan, khususnya dalam
pencatatan dan pelaporan hasil usaha. Tujuan penting diterapkan administrsi
yang baik adalah sebagai berikut :
a.
Mendapatkan informasi atas kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh
perusahaan.
b.
Mendapatkan data yang akurat dalam tujuan mengambil keputusan
strategis (
strategic decision making process)
seperti keputusan pemodalan,
keputusan investasi, keputusan efisien, dan keputasan penetapan harga .
c.
Penyusun program dalam rencana pengembangan usaha seperti waralaba
(
franchise)
atau lisensi
d.
Mengetahui kinerja perusahaan dulu dan sekarang.
e.
Memperlancar proses-proses antar bagi dalam menjalakan pekerjaannya.
Adapun kegunaan utama dari catatan administrasi perusahaan adalah
sebagai berikut :
a.
Administrasi digunakan sebagai alat bukti (catatanya)
b.
Administrasi digunakan sebagai alat manajemen (laporanya)
c.
Administrasi dibutuhkan sebagai penilian ( catatan dan laporannya)
3.
kegiatan administrasi
Kegiatan administrasi atau tata usaha meliputi seluruh pekerjaan pencatatan
yang perlu dilakukan dalam perusahaan, antara lain :
a.
Menyelenggarakan pembukuan
b.
Membuat daftar gaji karyawan
c.
Mencatat penyenggaraan produksi
d.
Melakukan surat-menyurat kedalam dan keluar perusahaan
e.
Mencatatan pesanan-pesanan
f.
Melakukan pengarsipan dokumen
g.
Menyusun rencana anggaran perusahaan
4.
Jenis Pencatatan Dalam Administrasi
Sistem pencatatan administrasi harus disesuaikan dengan jenis usahanya,
administrasi untuk berskala produksi dimulai proses permintaan dan
penawaran bahan baku bunga proses pendistribusian, sedangkan untuk
usaha yang tidak berskala produksi seperti usaha jasa, perdagangan dan
kolsutan tidak ada pencatatan proses produksi. Sistem pencatatan dan
administrasi untuk usaha yang berbasis produksi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Sistem administrasi dan pencatan yang harus diperhatikan pada bagian
pembelian antara lain:
Surat-menyurat (komersial)
Letter of credit (latauc)
Buku pembelian dan laporan pembelian
Buku pengiriman barang dari pemasok (
delivery order)
dan tanda terima
barang.
Order pembelian (
purchasenorder)
Catatan transaksi pembelian
b.
Pada Bagian Proses Produksi
Sistem administrasi yang harus diperhatikan oleh bagian produksi antara lain
:
Semua kegiatan selama proses produksi
Pencatatan mutu hasil produksi
Pembuatan surat jalan
Pencatatan biaya-biaya selama produksi berlangsung.
c.
Pada Bagian Pemasaran Dan Penjualan
Sistem administrasi dan pencatatan yang dilakukan bagian pemasaran dan
penjualan, antara lain :
Hasil dari kegiatan pemasaran dan penjualan
Data penjualan dicatat dalam buku piutang
Catatan dari seluruh proses pemasaran dan penjualan yang nantinya di catat
kembali oleh akutansi untuk dihitung pendapatan
d.
Pada Bagian Keuangan
sistem pencatatan yang sering digunakan dalam manajemen keuangan
biasanya terdiri dari dua jenis, antara lain :
Sistem pencatatan secara continue ( terus-menerus)
Sistem pencatatan secara periodic.
e.
Persiapan Surat-Menyurat
Sebagai media komunikasi dan informasi, surat memiliki beberapa fungsi,
antara lain :
Sebagai alat pengingat
Sebagai pedoman
Sebagi duta organisasi
Sebagai alat bukti tertulis
Sebagai sarana promosi
Pengarsipan Dokumen
sesuai dengan aturan yang telah ditentukan terlebih dahulu . dengan
demikian, semua dokumen perusahaan perlu disortir, dicatat, dan disimpan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengarsipan dokumen, yaitu:
1.
Pemeriksaan atau penyortiran dokumen
2.
Pengkodean dokumen
3.
Penyimpan dokumen
4.
Pencarian dokumen
5.
Penemuan kembali dokumen.
6.
Menginventariskan Kekayan Perusahaan
Menginventariskan kekayaan perusahaan adalah mencatat apa saja harta
yang dimilki perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Kekayaan perlu dijaga dengan sebaik-baiknya.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam memelihara investaris,
antara lain :
Menyediakan ruang penyimpan khusus
Menyiapkan peralatan sesuai dengan tempatnya
Membuat kartu untuk perawatan
Menepatkan tenaga terampil dalam penanganan dan pemeliharaan, serta
perawatan peralatan
Mengadakan pemeriksaan secara teratur
Menjaga kebersihan dan keamanan
Mengatur penerangan dan suhu ruangan
Membuat gudang yang baik untuk menyimpan barang
Membuat pembukuan keuangan.
---PROSEDUR PENGURUSANSURAT IZIN
Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan oleh setiap perusahaan, baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegagalan merencanakan jenis usaha bisa disebabkan : 1. Kurangnya pengalaman di dalam bidang usaha 2. Tidak ada perencanaan yang tepat
3. Kurangnya dana untuk modal kerja usaha
4. Tidak cocoknya minat atau interes terhadap bidang usaha
Seorang pengelola usaha baru dalam merencanakan usaha harus mencakup : 1. Penelitian di dalam menetapkan jenis usaha
3. Pembuatan pedoman tentang pelaksanaan kegiatan usaha 4. Pembuatan program kegiatan usaha
5. Pembuatan anggaran untuk melaksanakan kegiatan jenis usaha yang diinginkan.
1. Mengurus Izin Usaha
Izin usaha adalah alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan melindungi pengelolaan usaha.
Surat Izin Usaha, antara lain :
1. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Izin HO (Lingkungan)
SITU/HO umumnya dikeluarkan oleh Pemda Tk 1 dan T 2 sepanjang ketentuan-ketentuan undang-undang gangguan (HO) mewajibkannya.
Prosedur pengurusan surat izin tempat usaha atau izin HO, antara lain : 1. Meminta izin tertulis dari tetangga
2. Setelah diketahu RT dibawa ke Kelurahan dan Kecamatan
3. Selanjutnya dibawa ke kota/kabupaten untuk memperoleh SITU/HO 4. Membayar biaya izin dan heregistrasi.
Kelengkapan persyaratan SITU
1. Permohonan yang telah disediakan 2. Foto copy KTP
3. Foto copy akta tanah
4. Foto copy pembayaran PBB
5. Surat persetujuan dari masyarakat diketahu Kades dan Camat 6. Rekomedasi dari Camat
7. Foto copy IPPL dari Dinas Tata Ruang 8. Izin lokasi dari BPN
9. Foto copy IMB
10. Surat dari BKPM/BKPMD 11. SITU/IUUG
12. Foto copy NPWP 13. Foto copy retribusi
14. Foto copy akta pendirian perusahaan yang berbadan hokum 15. Surat pelimpahan penggunaan tanah
2. Penetapan Besarnya Retribusi
a. Ketentuan tata cara perhitungan retribusi SITU, adalah
1. Tarif luas ruang usaha 2. Indeks lokasi
3. Klasifikasi indek gangguan
4. Ketentuan tata cara perhitungan retribusi heregistrasi.
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk mkepada pengusaha untuk melaksanakan usaha dibidang perdagangan dan jasa. Beberapa keuntungan dengan memiliki SIUP adalah
1. Mendapat jaminan perlindungan hokum untuk kelangsungan dan kepastian usaha
2. Mempermudah dalam proses pengajuan kredit kepada perbankan/lembaga keuangan
3. Bukti memiliki dan menjalankan usaha bila akan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga
4. Mendapat prioritas pembinaan dari instansi pemerintah yang menangani pembinaan usaha kecil.
Tata cara memperoleh SIUP adalah :
1. Datang ke Bag. Urusan Perizinan, Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah TK 1 atau TK 2
2. Mengisi dan mengajukan Surat Pengajuan Izin (SPI) dengan melampirkan syarat :
1. Foto copy akta notaries tentang pendirian usaha 2. Foto copy dari pemilik perusahaan
3. Pas poto dari pemilik perusahaan 4 lembar, ukuran 3 x 4 cm
4. Menyerakan kembali formulir danpersyaratan lainnya kepada petugas bagian perizinan.
Jika permohonan memenuhi syarat, maka pemohon akan menerima Surat Perintah Membayar (SPM) untuk membayar uang jaminan dan Biaya Administrasi
Perusahaan (BAP) pada bank yang ditunjuk.
Jika permohonan diterima, pemohon mendapat SPM untuk :
1. Membayar uang jaminan sebesar Rp 5.000,- dan BAP sebesar Rp 10.000,-2. Menyerahkan bukti pembayaran uang jaminan danBAP ke bagian urusan perizinan kantor Deparindag.
Beberapa hal yang harus dilakukan bila seorang pengusaha menerima SIUP 1. SIUP asli atau foto copy dipajang ditempat usaha
3. Laporkan perkembangan usaha secara tertulis dan berkala pada pejabat terkait
4. Berikan informasi atau data kepada pejabat terkait yang membutuhkan. Segera melapor pada kantor Deparindag, apabila :
1. SIUP hilang, dengan dilampiri Surat Keterangan Kehilangan 2. SIUP rusak
3. Ada gangguan pemilik atau penanggung jawab perusahaan 4. Pindah alamat usaha
5. Pergantian golongan usaha, dari perusahaan kecil menjadi menengah atau besar
6. Menghentikan kegiatan usaha atau tutup.
Dalam menjalankan perusahaan, pemilik wajib mentaati syarat sebagai berikut : 1. Keamanan
2. Kesehatan 3. Ketertiban
4. Syarat-syarat lain
4. Pengurusan Pajak a. Pengajuan NPWP
Pada umunnya yang diwajibkan di daftar dan mendapatkan NPWP adalah : 1. Badan yang memiliki subyek pajak penghasilan yaitu PT, CV, Firma, BUMN/BUMD
2. Orang perorangan/pribadi wajib pajak yang mempunyai penghasilan netto di atas penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
b. Fungsi Pajak
1. Untuk mengetahui identitas wajib pajak
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak 3. Sebagai sarana pengawasan administrasi perpajakan. c. Pencantuman NPWP
1. Formulir pajak yang digunakan wajib pajak 2. Surat menyurat dalam hubungan perpajakan
3. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajibkan mengisi NPWP. d. Pendaftaran NPWP
Dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah :
1. Foto copy akta pendirian atau akta perubahan yang terakhir
2. Foto copy SITU atau surat keterangan dari instansi yang berwenang 3. Foto copy KTP/Kartu Keluarga/Paspor pengurus
5. Surat Kuasa bagi yang mewakilinya. 6. Penghapusan NPWP
1. Wajib pajak meninggal untuk perseorangan, bubar untuk badan usaha 2. Wajib pajak wanita kawin dan tidak pisah harta
3. Warisan telah selesai dibagi
5. Membuka Rekening Bank
Prosedur untuk membuka rekening bank adalah dengan mendaftarkan diri di bank dan mengisi formulir pendaftaran yang berisi :
1. Pemilik kegiatan usaha 2. Alamat
3. Nama pengurus
4. Alamat dan pengenal pengurus 5. Tanggal mulainya usaha
6. Nama referensi
6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Registrasi Perusahaan (NRP). Setelah memiliki SIUP dan NPWP, wirausaha bisa mendaftarkan perusahaannya ke Deparindag setempat dengan prosedur sebagai berikut :
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Melampirkan foto copy KTP, NPWP, SIUP dan Akta Pendirian 3. Membayar biaya administrasi ke Bank BNI 1946 setempat
4. Dengan menunjukkan bukti pembayaran, wirausaha dapat mengambil tanda daftar perusahaannya.
7. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah studi mengenai akibat pada lingkungan sebagai akibat aktivitas kegiatan usaha.
Jenis usaha yang diperkirakan mempunyai pengaruh besar terhadap keseimbangan ekosistem diantaranya
1. Jenis usaha pengolahan lahan dan bentang alam
2. Jenis usaha eksploitasi daya alam baik yang terbaru maupun yang tidak 3. Jenis usaha yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan social dan budaya
5. Jenis usaha proses dan kegiatan yang pemanfaatanya secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan dan kemerosotan sumber daya alam
6. Jenis usaha introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewa dan jasa renik 7. Jenis usaha pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati
8. Jenis usaha penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk memengaruhi lingkungan
9. Jenis usaha yang mempunyai resiko tinggi, dan mempengaruhi pertahanan Negara.
Dokumen yang perlu dipersiapkan dalam mengurus AMDAL adalah : 1. Foto copy KTP/SIM dari penanggung jawab/pemilik
2. Foto copy akta pendirian perusahaan 3. Foto copy SITU
4. Foto copy NPWP 5. Foto copy NRP
6. Foto copy denah, gambar, lokasi perusahaan yang menimbulkan dampat terhadap lingkungan
PERSIAPAN MENDIRIKAN USAHA
1. PERMODALAN
Kebutuhan modal usaha yang perlu dikaji adalah kebutuhan modal awal agar kegiatan usaha tersebut dapat berjalan.
a. Jenis-jenis modal usaha
Modal awal diperlukan untuk membayar berbagai pembiayaan, misalnya pembelian tanah dan gedung, perabot dan peralatan, iklan dan promosi sebelum memulai usaha, pembelian mesin, penyediaan barang dan inventaris, biaya mengurus sertifikat dan izin usaha, honorarium tenaga professional serta listrik dan telepon, pengeluaran-pengeluaran investasi dan modal kerja.
Modal investasi adalah biaya untuk pembelian barang yang bersifat investasi.
Macam-macam Investasi
1. Investasi Baru, artinya pembelian berbagai barang modal untuk jangka waktu tertentu sebagai tambahan persediaan barang-barang modal yang telah ada
3. Investasi tidak langsung adalah investasi yang terjadi secara tidak langsung sebagai akibat tambahan permintaan yang mula-mula ditujukan pada barang konsumsi.
4. Investasi bebas, artinya investasi yang tidak tergantung pada besarnya pendapatan.
Modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam aktiva lancer, aktiva lancar adalah harta kegiatan usaha yang dapat dijadikan uang tunai dalam kurun waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan akan memerlukan modal kerja untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut :
1. Membeli persediaan bahan baku dan barang jadi 2. Promosi
3. Gaji karyawan
4. Sewa
5. Asuransi dan biaya-biaya lain.
Dalam hal menggunakan modal untuk belanja perusahaan dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
1. Pembelanjaan Parsial
Adalah perusahaan melihat masing-masing aktiva secara individu, artinya untuk masing-masing aktiva diperlukan dana tersendiri sesuai dengan cara dan lamanya dana berputar.
2. Pembelanjaan Total
Adalah perusahaan melihat dana yang ditanamkan secara menyeluruh. Untuk modal permanent memakai modal kontan yang diambil dari modal sendiri atau jangka panjang, sedangkan untuk modal yang berubah-ubah diambil dari kredit jangka pendek.
Aliran Dana Dalam Perusahaan 1. Dana Kas Masuk (Cash in flow)
Adalah dana yang bersifat terus menerus, yang berupa hasil penjualan dan penerimaan dari piutang.
2. Dana Kas Keluar (Cash out flow)
Adalah dana yang bersifat terus menerus, misalnya pajak, gaji, membeli bahan baku.
Perhitungan Modal Kerja
Perusahaan manufaktur memerlukan bahan baku untuk memproduksi barang, perusahaan jasa memerlukan bahan dan pedagang eceran serta grosir memerlukan persediaan barang jadi untuk dijual.
2. Promosi, gaji, sewa tempat
Masalah promosi harus diperhatikan dan kebutuhan modal promosi harus dianggarkan,
juga dengan gaji para karyawan, biaya operasional serta untuk sewa gedung. 3. Asuransi
Polis asuransi harus dibayar ketika usaha dimulai, karena itu perlu modal awal untuk membayar semua asuransi tersebut, yang tidak kalah penting listrik, telepon,alat tulis kantor, transportasi dan perizinan, dsb.
Cara Perhitungan Modal Kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan modal kerja, yaitu : a. Kebutuhan uang tunai satu hari, dan
b. Jangka waktu keterikatan modal
Contoh :
Bapak Darmawan membuka koperasi yang menjual kebutuhan pokok/toserba disebuah kantor, dimana pekerjanya menerima gaji per minggu. Setiap hari ia belanja untuk keperluan uasaha sebesar Rp 5.000.000,-. Berapa modal kerja yang dibutuhkan dan berapa jangka waktu keterikatan dana ?
Jawab :
a. Modal kerja yang diperlukan Rp 5.000.000,-b. Jangka waktu keterikatan dana selama 7 hari
Sumber Dana
Beberapa sumber dana untuk mendapat dana, yaitu : 1. Meminjam uang dari teman atau saudara
2. Kredit dari supplier
3. Meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan
Pada dasarnya sumber dana untuk kegiatan usaha berasal dari dua sumber, yaitu : 1. Sumber dana dari kegiatan itu sendiri (intern)
adalah sumber dana untuk kegiatan usaha yang berasal dari aktivitas kegiatan usaha itu sendiri.
Sumber dana intern berasal dari dua sumber, yaitu :
2. Akumulasi penyusutan, yaitu kumpulan dari biaya penyusutan untuk aktiva tetap, misalnya mobil, mesin, peralatan, dsb.
2. Sumber dana dari luar kegiatan usaha (ekstern)
adalah sumber dana yang berasal dari luar kegiatan usaha atau tidak berasal dari aktivitas usaha sebelumnya.
Sumber dana ekstern dapat berasal dari : 1. Pemilik
2. Penjualan saham baru 3. Pinjaman :
1. Pinjaman dari investor, dapat berupa penerbitan obligasi
2. Pinjaman dari bank, dengan mengajukan permohonan kredit ke bank.
Untuk menanamkan kepercayaan, baik pada investor maupun bank untuk memberikan kredit ada 5 (lima) masalah pokok yang harus dijaga, yaitu : 1. Character (watak), yaitu menyangkut watak atau tabiat pemilik atau pengelola usaha
2. Capacity (kemampuan), yaitu menyangkut kemampuan pemilik atau pengelola usaha, baik dalam bidang manajemen maupun keuangan
3. Capital (modal), yaitu keseluruhan kekayaan yang dimiliki kegiatan usaha 4. Colleteral (jaminan), yaitu asset yang dapat dijual oleh pemberi kredit, bila saat pengembalian yang dijanjikan tidak memenuhi kewajiban.
5. Condition (keadaa), yaitu situasi ekonomi dan politik pada waktu pemberian kredit.
Secara skematis sumber-sumber dana kegiatan usaha adalah :
Kredit dan Cara Perolehannya
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara pihak bank dengan pihak lain/peminjam, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian keuntungan.
Kredit akan terjadi bila memenuhi syarat berikut ini : 1. Adanya peminjam dan pemberi pinjaman
2. Adanya uang atau produk yang dapat dinyatakan dalam bentuk uang 3. Adanya kesepakatan diantara keduanyam, mengenai :
1. Nilai uang/produk 2. Bunga atau imbalan
3. Jangka waktu pengembalian
4. Sanksi terhadap pelanggaran perjanjian pinjaman Macam-macam Jenis Kredit
Dilihat dari jangka waktu pengembalian kredit dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu : 1. Kredit jangka pendek, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian selama-lamanya satu tahun, contoh : tanaman musiman
2. Kredit jangka menengah, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian antara satu sampai tiga tahun
3. Kredit jangka panjang, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian lebih dari tiga tahun, contoh : kredit untuk modal kerja
Dilihat dari penggunaan dana pinjaman kredit dapat dibagi menjadi 5 (lima), yaitu : 1. Kredit investasi, yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai barang modal, contoh tanah, mesin, bangunan, dll.
2. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunaan untuk membiayai modal kerja, contoh : pembelian bahan baku, persediaan barang, piutang dagang, dll.
4. Kredit on share, adalah yang diberikan kepada nasabah dalam negeri dalam bentuk valuta asing, contoh kredit investasi dalam bentuk dollar Amerika.
5. Kredit konsumsi, adalah kredit yang diberikan untuk konsumsi peminjam, contoh membeli kendaraan, pembelian rumah, peralatan elektronika
Dilihat dari penerima kredit dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Manusia pribadi, adalah penerima kredit perorangan atau pribadi 2. Badan Hukum, adalah penerima kredit berbentuk badan hokum
Dilihat dari perhitungan pendapatan bunga, kredit dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu : 1. Sinding rate (bunga berbunga), adalah perhitungan beban bunga yang semakin lama semakin menurun dari periode ke periode.
2. Flate rata (bunga tetap), adalah perhitungan bunga tetap meskipun nilai pokok pinjaman menurun sebagai akibat pembayaran pokok pinjaman
3. Floating rate (berdasarkan bunga di pasar uang), adalah perhitungan bunga yang didasarkan perhitungan bunga di pasar uang dalam negeri maupun pasar uang internasional.
Penentuan dan Mengurus Tempat Usaha Alasan pemilihan lokasi kegiatan usaha, yaitu :
1. Lokasi kegiatan usaha karena terkait dengan alam Contoh : Usaha pertambangan
1. Lokasi kegiatan usaha berdasarkan sejarah
Contoh : Usaha batik pekalongan, usaha ukiran dari Jepara 1. Lokasi kegiatan usaha berdasarkan ketentuan pemerintah
Contoh : Kawasan industri di Cilegon. Kawasan industry di Pulo Gadung 1. Lokasi kegiatan usaha karena factor-faktor ekonomi
1. Dekat dengan bahan baku Contoh : Pabrik baja Krakatau Stell 1. Dekat dengan konsumen
Contoh : Rumah Makan Padang di pusat Keramaian 1. Dekat dengan tenaga kerja
Contoh : Pabrik Rokok di Kudus 1. Dekat dengan sumber energy Contoh : PLTA di dekat air terjun
Lokasi Usaha yang ideal adalah : 1. Letaknya yang strategis
2. Dekat dengan bahan-bahan dasar 3. Dekat dengan pasar
4. Tenaga kerja mudah di dapat 5. Biaya transportasi yang murah 6. Dekat dengan para konsumen
7. Sarana angkutan mudah dan banyak 8. Fasilitas pemerintah sangat menunjang
9. Fasilitas tenaga penggerak/energy mudah di dapat 10. Sosial ekonomi konsumen sangat baik
Fasilitas dan Bahan Baku
Bahan baku, sesuatu yang sangat penting. Kegiatan proses produksi tidak mungkin dapat dilaksanakan manakala bahan yang akan diproses belum/tidak tersedia/ Mengadakan bahan baku hendaknya dipersilahkan dengan sebaik-baiknya agar dalam proses produksi tidak mengalami gangguan dan hambatan.
Untuk masalah tersebut dapat dikatakan persediaan barang (inventories) digunakan untuk barang-barang atau bahan-bahan sbb :
1. Barang dagangan yang disimpan untuk dijual kembali sesuai perputaran normal suatu usaha dagang
2. Bahan-bahan baku dan barang dalam proses produksi 3. Bahan atau barang yang disimpan untuk dipakai
SUMBER DAYA MANUSIA DAN ADMIINISTRASI USAHA
Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, sumber daya manajerial dan teknologi.
Sumber daya manusia, adalah tenaga kerja yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha, terbagi menjadi :
1. Tenaga kerja terlatih, menempati posisi yang memerlukan keterampilan teknis
1. Tenaga kerja terdidik, menempati posisi yang membutuhkan daya analisa dan pemikiran
Contoh : bagian keuangan, bagian TI (Teknologi Informasi), bagian olah data 1. Tenaga kerja tidak terlatih dan tidak terdidik, menempati posisi yang tidak vital di perusahaan dan tidak memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi
Contoh : cleaning service, penjaga ruangan
Sumber daya alam, adalah factor alam yang dibutuhkan untuk kepentingan produksi, terbagi menjadi :
1. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (Renewable)
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Non Renewable)
Sumber daya modal, adalah sumber daya keuangan, mencari sumber dana untuk modal usaha dan mengelola asset financial merupakan faktor penting bagi
kelancaran usaha.
Sumber daya manajerial, adalah bagian dari sumber daya manusia, yaitu tenaga kerja harus memiliki kemampuan mengelola dan mengorganisir seluruh sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Teknologi, adalah katalisator bagi peningkatan efisiensi produksi.
Karyawan, sebagai sumber daya manusia yang dimiliki merupakan bagian
terpenting bagi perusahaan, karena karyawan merupakan sumber daya aktif yang mengolah sumber daya lainnya.
Proses Pengadaan Karyawan 1. Tahap Perekrutan
1. Memasang iklan di media masa
2. Bekerja sama dengan lembaga pendidikan
3. Bekerja sama dengan bahan penyalur tenaga kerja 4. Menarik karyawan dari perusahaan lain
5. Departemen tenaga kerja 6. Tahap Seleksi
Ujian saringan, baik tertulis (psikotes, tes potensi akademik), maupun lisan (wawancara)
Pertanyaan2 yang diajukan adalah : 1. Pengalaman yang terdahulu
4. Referensi dari pihak ketiga 5. Tahap Penempatan Karyawan “The right man in the right place”
Harus dihendari unsure subyektivitas dalam penempatan karyawan hanya karena atasan mereka tidak suka, karyawan yang memiliki kualitas ditempatkan pada posisi yang tidak seharusnya, sehingga menurunkan efisien karja karyawan tersebut.
1. Tahap Pembinaan Karyawan
Penempatan karyawan dapat dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan dapat dilakukan secara internal (pihak perusahaan yang mengadakan) atau eksternal (pihak
perusahaan bekerja sama dengan lembaga lain).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelatihan, yaitu : 1. Sasaran pelatihan dan kebutuhan perusahaan
2. Latar belakang karyawan
3. Indikator keberhasilan setelah mengikuti pelatihan
4. Manfaat pelatihan bagi karyawan berkaitan dengan penempatan yang dilakukan.
Administasi Usaha
Administrasi, manajemen dan kepemimpinan adalah tiga serangkai yang tidak dapat dipisahkan, sebab satu sama dengan lainnya mempunyai keterkaitan kegiatan usaha dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Administrasi dapat dikatakan sebagai kulit daripada manajemen, dan manajemen intisari daripada administrasi , sedangkan kepemimpinan intisari dari manajemen.
Fungsi-fungsi Administrasi
1. Mencatat alat-alat perlengkapan organisasi dan kegiatan-kegiatannya ke dalam buku administrasi
2. Memelihara buku-buku administrasi
3. Menyediakan, melengkapi dan mengelola buku-buku administrasi 4. Mengerjakan buku-buku administrasi sesuaim dengan ketentuan yang berlaku
Maksud dan Tujuan Administrasi
3. Pengelola usaha dapat menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian
4. Pengelola usaha dapat mengamankan kegiatan usaha dan organisasi perusahaan.
Kegunaan Administrasi
1. Alat manajemen bagi seorang pengelola usaha 2. Alat penelitian bagi seorang pengelola usaha
3. Alat bukti tentang pertanggung jawaban seorang pengusaha usaha di dalam manajemen kegiatan usaha
Cara Mencatat Barang-barang milik perusahaan
1. Sistem pencatatan terus menerus, semua kekayaan milik perusahaan dicatat secara kontinu
2. Sistem pencatatan secara berkala, setiap ada transaksi penjualan hanya penerimaan uang atau piutanglah yang diadministrasikan
ANALISIS ASPEK KEUANGAN
Analisis aspek keuangan dapat dimulai dengan menghitung kebutuhan modal dan sumber pendanaannya.Kebutuhan modal usaha adalah kebutuhan modal awal agar kegiatan usaha dapat berjalan, dapat dibagi menjadi :
1. Kebutuhan modal untuk harta tetap atau barang investasi 2. Kebutuhan modal untuk membiayai kegiatan operasional
3. Kebutuhan modal kerja, yaitu modal yang harus selalu ada di perusahaan untuk menjaga agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar.
Dalam kegitan produksi, kebutuhan modal kerjadihitung dari komponen-komponen berikut ini :
1. Biaya untuk stock bahan baku 2. Biaya untuk produk jadi
3. Biaya untuk produk yang masih dalam proses
4. Biaya untuk produk jadi yang telah dikirim ke pembeli 5. Uang kas yang harus disediakan untuk gaji karyawa
Kebutuhan modal kerja dapat dihitung dengan cara :
1. Menentukan kebutuhan modal kerja tiap hari, contoh : Y Rupiah
3. Perhitungan modal kerja usaha adalah : Y x X
ANALISIS ASPEK POTENSI PASAR
Analisis pasar diarahkan pada 1. Kondisi pemasaran
1. Perkembangan jumlah penawaran dan permintaan produk yang akan dihasilkan
2. Perkembangan harga produk selama ini 3. Siapa saja produsen utama produk tersebut 4. Jalur pemasaran produk tersebut
5. Mengestimasi pemasaran di masa yang akan datang
1. Proyeksi jumlah permintaan dan penawaran produk yang akan dihasilkan
2. Proyeksi jumlah produk yang akan dipasarkan 3. Kebijakan pemesanan produk yang akan dihasilkan - Tingkat berapa produk akan di jual
- Mutu produk apa saja yang akan dijual - Kepada siapa produk akan dijual
- Jalur pemasaran yang bagaimana yang digunakan
ANALISA ASPEK PRODUK
1. William J. Stanton, produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud termasuk di dalamnya masalah pembungkusan, warna, harga, nama baik perusahaan, nama baik pengecer serta pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
1. Drs, Basu Swastha, DH, MBA, produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba atau tidak dapat dirabam termasuk bungkus, warna, harga prestise perusahaan dan pengecer, pelayan an perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Adalah sebuah nama, istilah, tanda, symbol atau desain atau kombinasi dari
semuanya dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari seseorang penjual atau kelompok penjual . Nama Merek : Sunsilk, Honda, Chevrolet
Tanda Merek : Singa untuk perusahaan Film, Kuda Laut untuk Pertamina, Gajah untuk sarung.
Merek Dagang : merek yang mendapat perlindungan hukum
Hak Cipta : hak sah untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual bahan, bentuk tulisan, musik dan karya seni
Syarat-syarat Brand/Cap/Merek 1. Mudah diingat
2. Menimbulkan kesan positif 3. Tempat untuk promosi 4. Memilih ciri khas sendiri
5. Didaftarkan dan dilindungi hak paten
Kemasan : seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus atau kemasan suatu produk.
Label : suatu bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang penjualannya.
Harga : jumlah uang untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya.
Tingkatan/siklus pelayanan adalah :
1. Atraksi, adalah segala pelayanan yang bertujuan menarik perhatian pembeli agar mau berbelanja di toko
2. Service, adalah pelayanan yang langsung dirasakan diterima oleh konsumen pada saat berkunjung ke took
3. Comfort, adalah pelayanan yang menanamkan rasa kenikmatan dan suasana santai bagi konsumen sehingga ia merasa betah selama berada dalam lingkungan took
Jaminan
Adakah salah satu unsur produk yang ditawarkan produsen untuk memberikan rasa aman kepada konsumen atas produk yang dibelinya.
Pelanggan
Harapan yang dibutuhkan pelanggan adalah : 1. Sikap bersahabat
2. Hormat dan ramah
3. Mengetahui informasi/masalah yang diinginkan pelanggan 4. Perhatian
5. Pelayanan yang cepat dan tepat 6. Rasa aman dan nyaman
Pesaing
Persaingan dapat dibedakan : 1. Persaingan murni
Yaitu persaingan barang yang diperdagangkan homogeny 1. Persaingan tidak sempurna
Yaitu persaingan yang disebabkan harga lebih tinggi dari harga barang sejenis dengan merk lain
1. Persaingan monopolistik
Yaitu persaingan yang terdapat jumlah besar penjul benda khusus 1. Oligopoli
Yaitu persaingan yang memiliki beberapa penjual menguasai pasar.
PENGELOLAAN USAHA KECIL
Mengelola Fasilitas dan Bahan Baku
Fasilitas adalah semua kemudahan yang diperlukan oleh perusahaan baik berupa barang-barang bergerak maupun barang-barang yang tidak bergerak yang
digunakan untuk menunjang kegiatan operasional.
Ada dua macam barang bergerak, yaitu barang yang habis pakai dan barang yang tidak habis pakai. Barang habis pakai adalah barang-barang yang volumenya makin lama makin menyusut dan akhirnya habis karena digunakan untuk kegiatan
Untuk keperluan tersebut diperlukan hal-hal berikut : 1. Tempat Produksi/Lokasi
Merupakan faktor penting dalam kegiatan usaha, oleh karena itu perlu diperhatikan dimana lokasi kegiatan usaha akan dilaksanakan agar daya guna dan hasil guna dapat tercapai.
1. Sistem Produksi
Dalam menentukan kegiatan produksi, perlu diperhatikan mengenai system yang digunakan dalam system produksi, apakah prosesnya paralel berurutan atau hanya produksi hanya bagian tertentu dari barang
1. Sistem Distribusi
Kegiatan produksi dan hasilnya harus ditunjang oleh system distribusi yang tepat, biaya murah, keamanan terjamin dan tepat sasaran.
Tata Ruang Kegiatan Usaha
Tata ruang kegiatan usaha adalah susunan peralatan, mesin-mesin, perabot, hiasan bahan baku dan bahan jadi secara teratur dan menarik hingga mendukung keberhasilan kegiatan usahanya.Tata ruang dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :
1. Tata ruang berdasarkan proses/lay out fungsional 2. Tata ruang berdasarkan produk/lay out garis 3. Tata ruang kelompok/lay out group
4. Tata ruang posisi tetap
Pengelolaan Persediaan Bahan Baku
Persediaan adalah cadang bahan baku yang belum digunakan. Antara lain :
1. Bahan mentah 2. Komponen rakitan
3. Bahan pembantu/penolong 4. Barang dalam proses 5. Barang jadi
Fungsi Persediaan
1. Decoupting, yaitu memungkinkan memberikan kebebasan terhadap berbagai operasi perusahaan internal maupun eksternal
3. Antisipasi, yaitu fluktuasi permintaan diperkirakan keadaan atas pengalaman masa lalu
Biaya Persediaan
1. Biaya penyimpanan (holding cost), yaitu biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan, misalnya : biaya asuransi, biaya pajak, biaya pemeliharaan, dll
2. Biaya pemesanan/pembelian (order cost), yaitu biaya-biaya yang timbul dari kegiatan proses pembelian, misalnya : biaya pengepakan, biaya pemeriksaan, biaya pengiriman, dll.
3. Biaya penyiapan (set up cost), yaitu biaya yang tidak dibeli tapi diproduksi sendiri, misalnya biaya mesin, biaya penjadwalan, biaya ekspedisi, dll
4. Biaya kehabisan/kekurangan bahan (hortage cost), yaitu biaya yang muncul akibat persediaan tidak mencukupi jumlah permintaan, misalnya : biaya ekspedisi, biaya selisih harga, biaya pemesanan khusus, dll.
Proses pengelolaan bahan baku terdiri dari dua proses, yaitu : 1. Proses pemesanan
2. Proses penyimpanan
Pengoperasian Peralatan
1. Pengeoperasian pesawat telepon
2. Mengoperasikan alat catat dan alat hitung
Mengelola Sumber Daya Manusia
1. Peran personal dalam pengelolaan usaha
Langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan sumber daya manusia, yaitu :
1. Perencanaan (organisasi, tenaga kerja, informasi pegawai, analisa pekerja) 2. Penilaian prestasi (pelaksanaan pekerja, penilaian manajemen, penilaian kecakapan)
3. Seleksi (penerimaan, penarikan, wawancara, tes, pengawasan, penempatan) 4. Pengembangan dan latihan (upah, latihan, lat pengawas, pengembangan manajemen, program pendidikan dan beasiswa)
5. Administrasi gaji dan upah (penilaian pekerjaan, system pembayaran, hadiah dan perangsang, imbalan jasa)
7. Pengawasan pelaksananaan pekerja (proses disiplin pegawai, penyuluhan pegawai, kenaikan pangkat pegawai, pemindahan pegawai, memberhentikan pegawai)
8. Hubungan perburuhan (kegiatan organisasi perusahaan, perjanjian kerja, keluhan, usaha perantara)
9. Kesejahteraan social (hari libur, hari raya, cuti, asuransi, rencana pension, rekreasi, kegiatan social, bantuan keuangan dan hokum, perumahan, pemindahan dan pengangkutan, fasilitas makanan)
10. Penilaian dan riset (laporan, dokumentasi dan inventarisasi, pengumpulan fakta)
1. Pengadaan Karyawan
Langkah-langkah pengadaan personal 1. Memasang iklan
2. Membuat daftar nama yang akan di wawancarai 3. Memeriksa persyaratan para pelamar
4. Mewawancarai pegawai yang sudah terdaftar 5. Menentukan tes/ujian
6. Memilih pelamar yang cocok 7. Poster surat edaran
8. Keluarga dan para tetangga
1. Sumber-sumber tenaga kerja 1. Teman pegawai perusahaan 2. Badan penempatan tenaga kerja 3. Lembaga pendidikan
4. Advertensi
5. Sumber lainnya
Mengelola Proses Produksi
Proses produksi adalah cara dan teknik bagaimana sesungguhny kegiatan yang didukung oleh tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana mempunyai tujuan.
Perencanaan proses produksi, seorang pengelola harus memperhatikan : 1. Manfaat produk bagi konsumen
2. Permintaan pasar terhadap produk