PENGEMBANGAN
}TIIAYAH
IIAN
[[II
tsBN
979-8287-05-&
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
BAGIAN
II
,
PENERBIT
Bandar tampung 2O-21 September 1993 Prosld. Som. Nas. Pengb. Wl. Letran tGring
KATA PENGANTAR
Prosiding ini menghimpun makalah yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pcngembang-an Wilayah Lahan Kering Dalam Rangka Dies Natalis Ke-28 Universitas Lampung, tan ggal20--21
September 1993,
di
Bandar Lampung. Karena jumtah halamannya terlalu besar untuk dijadikansatu buku, prosiding
ini
kami bagi
menjaditiga
jilid.
Jilid
I
memuatTinjauan Umum
dan Sumberdaya Lahan. Aspek-aspek Budidaya Thnaman, Ternak, dan lkan disajikan dalamJilid II,
sedangkan
Jilid
III
menghimpun hasil penelitian mengenai pengembanganAgroindustri
danAgribisnis
di
wilayah lahan kering.Selama proses pemeriksaan, evaluasi, dan penyuntingan naskah, kami
dibantu
dengan penuh semangat oleh para mitra bestari Qteer reviewers)di
lingkungan Fakultas Pertanian, UnivcrsitasLampung. Kami ucapkan terima kasih atas perbaikan naskah kepada rekan-rekan dari Kelompok
Pengajar
llmu
Thnaman(Ir.
Widho Hanolo, M.S.,Ir.
Indarto, M.S.,Ir. Dwi
Hapsoro, M.Sc., danIr.
Eko
Pramono, M.S.),Ilmu
Thnah(Dr.
SriDjuniwati),
Teknologi Pertanian(lr.
Sri
Setyani,M.S.,
Ir. Siti
Nurdjanah, M.Sc.,Ir.
Sapto Kuncoro, M.S., danIr. Zen Kadir),
Budidaya Tcrnakdan Ikan
(Dr.
Siti Kaniawati, Ir. Idalina Harris, M.S.,Ir.
Rudi Sutrisna, M.S., danIr
Suparmono),serta Sosial Ekonomi Pertanian
(Ir. Hurip
Santoso, M.S. dan Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S.). Kami berhutangnudi
kepada Sdr. Kamdi atasjerih
payahnya mengetik ulang danDrs.
R. GunawanSudarmanto yang
telah
memformat semua naskahprosiding ini.
Kepadapimpinan
Fakuttas Pertanian dan pimpinan jurusandi
lingkungan Fakultas Pertanian Unila yang telah memberikan doronganmoril
selama proses penyusunatr prosidingini
kami ucapkan terimakasih.Tidak
lupapada
kesempatanini
kami
sangat menghargaipara
penulisdan
peserta seminar yang telahdemikian
bersabardan dapat
memaklumi keterlambatanpenerbitan prosiding
ini.
SemogaProsiding seminar Nasional Pengembangan Wrlayah Lahan Kering ini bermanfaat.
ABSTRACT
Rainfatl is one
lmportant
climatic factors in tropicalarcas'
Itsdistributlon
and characteristicsshould be understood before we decide to plant any crop in some aneas'
This
study used somesimple
statistical
methodsto
investlgateoinfoU distribution
and characteristicsln Se$ncau'
west
Lampungfrom
19E5-
1993. The analysis showsthat from
Novemberthrough March
is the period of urct monthswith rainfall
of 2fi) mm while June through SePtember is the Periodof
dry
monthswith
rainfall
oflfi)
mm.
However, the relative frequencyln that
areadistributlon
shows
that there
ls
only
25?o
probabilitythat the rainfall
will
b€ over 2(X)mm'
wth
that
irrformation,
Sekincau is suitabiefor planting
potato, cabbage and red peppcr'PENDAHULUAN
Salah satu
faktor
penting yang noenentukan keberhasilan pengusahaan tanaman adalahiklim'
Secara ideal,mengu"rft"t"o
tanaman hanya pada saat kondisiiklim
menupjang adalah pilihanyang
terbaik.
Akan tetapi sebagai kendala-biofisik, iklimbukan
merupakanfaktor
yang mudahdiubah.
Bagi negara-negara
tropik
curah hujan(cH)
adalah unsur iklim yang paling berpengaruh, karenaCH
merupakanfaktor
yuog*".r"ntukan
tersedianyaair
bagitanaman'
Dengan demikianCH
adalah unsur
iklim
yangiur;.
dipertimbangkan dalam perencanaan pola tanam' Hal ini menjaditiiit,
p"nting
lagikareia
Ctl
adalah sumber air utama bagi pertanian lahankering'
untuk
mempelajari ketepatan pola tanam yang talah biasa dilakukan di sutau tempat, diperlukanpemahaman poU
arn
*iflt
sebaran hu;ar,iaetatt
tersebut. Kegagalan dalam mengantisipasi sifatdan pola t ujun
*"-ungiinkan
kegagalan tanam dan panen yatrg disebabkan oleh kebanjiran ataukekeringan.
Berdasarkan hal tersebut
di
atas'penctitianini
dimaksudkan untuk mempelajari sifat dan polaobrrun
hujandi
Sekincau, Lampung Barat selama 9 tahun(1985--193)
dengan menggunakanTINJAUA,N
SIFAT SEBARAN
TTUJAN
DAN
POLE
TANAM SAYURAN
Bil
SEKINCAU, LAMPUNG BARAT
Ihmiar
Katarina Manik
dan
Darrvin
H' Pangaribuanl)
T. K. Mlnakdan D. H. Pengaribuur Proeid. Ssm. tlrs. Pangb. lrtJil. tahen l6ring. 1993
betrerapa
metoda statistika (Haan,
1977). Hasil
yangdiperoleh
digunakanuntuk
meninjau kembali pola tanam sayuran yang dilakukan petanidi
lokasi tersebur.BAHAN DAN METODE
Data
yang
Digunakan
Analisis
CH ini
didasarkan pada dataCH
bulandi
Sekincau, LampungBarat
1985-9)r)3. dala diperolehdari
BalaiBenih
Induk(BBI) Hortikultura,
Sekincau Lampung Barat.Informasi
pola
tanam sa)rurandi
lokasi
tersebutdidapat
dari
lembaga yang samadan dari
wawancara dengan petani setempat.
Metode
Anallsis
l.
RataanCH
dan hari hujan dihitung dengan rumus nX =
Xxiln
i:1
Dalam hal ini
Xi
:
CH
atau hari hujan bulanan dann
:
jumlah pengamatan2-
Koefisien keragamanCH
bulanan dihitung dengan rumus:*
(*i
-
*)2
r--
. n-l
CV=t
,.
3.
Intensitas Hujan dihitung dengan rumus:i =
CtI/tIH
satuan mm/hariKeterangan:
CH
:
Curah hujan;HH
:
Hari
hujan4.
Sebaran frekuensirelatif.
Prosid. $6tn. Nas. Pengb. 1l1/il.,Lahan Keilng. t9g3 T. K. Manik dan O. H. Pangaribuan,
'[ahap-tahap dalam analisis ini adalah (a] daia CF{ alisnirun dalarn
y:erin$at
rla."i yangtertresa,rke terkecil,
ib)
peningkatCH
tersetlut digolongkan dalanr selang-sr,iang terteritu (dalamh;
ini =
50 rnnru), dra.n sctiap selang dihitung $rekuensfurya (Tabel2)" (c) peluarg frckuensireiatif
dihitung
dengan membagi frekuensi selang dengan total jumlah clata,(d)
peluang frekuensir*latiI
yang menyebar secara eksponensial dihitung dengan rumusfxi :
xl
pa(xi)Pa(xi):
A-4"
a=Vx
xi
:
selangCH
(50)5.
Analisi
harmonik dihitung denganrumus:
nXt
:
x
+
t
(AiSin
i=l
*
Bi cos 3oo
41
+
etrro
it
n
o'
:
*,3,,o
"o"
:ro
$)
(xt
cos*o
$)
ut=*,i,
Dalam hal
ini
6 :
jumlah
harrnonik;i :
harmonik ke
.".. (1.2.3 ...n);N
:
Periodspenga:natan;
t
:
pengamatan ke....(1,2,
....-... 12); tlanxt
:
dcret waktuCII
bulananHA$IL
T}A}I
PEMBAHASAN
Hasit
perhitunganuntuk nilai
rata-rataCH, hari
hujan,k"rigu*on
dan intensitasCH,
clapatf.
K. Manik dan D. H. Pangcribuan ?rosid. Scm. tlas. PonSb. Wl. Lehen Kedng, :l g93 Tabell.
Rataan curah hujan , hari hujan, koehsien keragaman dan intensitas hujan di Sekincau,Lampung Barat 1985--1993
Rataan
CH
(mm)Rataan
HH
Koefisien Keragaman IntensiLas(mm/hari)
Januari FebruariMaret
April
Mei
JuniJuli
Agustus SeptemberOktober
November Desember 247.63 150.91 236.58 186,94 Lm,79 77,70 52,% 40,91w,53
86,842M31
2?6,11 20.78 17.672l,u
17,ll
12,44 8,70 8,38 7,13 8,25 14,88 20,38 21,13 11,92 8,54 11,03 1093 9,71 8,93 6,32 5,74 9,64.
5,83 10,12 10,70 0,53 0,390,D
0,430r&
0,54 0,61 1,03 0,790,%
0,53 0,38Dari
hasil perhitungan metode analisis harmonik I didapat persamaan sebagaiberikut:
Xt
:
143.89+
g-26
sin 360itlN
+
62.79 cos 360itlN
Berdasarkan hasil analisis harmonik pertama
ini
dapatdiperkirakan nilai CH
bulanan setiaptahun yang dapat
dilihat
pada Thbel3.
Ragam CH bulanan perkiraanjika
dibandingkan denganragam
CH
sebenarnya menunjukkan bahwadata perkiraan dapat
menduga 87Vodata
asli.Deog"o demikian hasil yang didapat cukup baik untu menduga data awat sehingga
tidak
perludilanjutkan untuk
menganalisis pada tingkatberikutnya.
Secara umumCH
bulanan Sekincauselama 9 tahun (1985-1993) bergerak disekitar nilai rataan atau bersifat stasioner, tidak terdapat trend perubahan, lonjakan atau periodik.
Thhun r985 r986 1987 r98tt r989
ly)0
l9.)t
ty)z
Prosid. Som. Nas. Pengb. Wl, Lahan lbring, 1993 T. K. Manlk dan D. H. Pangaribuan
Thbel
2.
Frekuensirelatif
CH bulan (1985-193) di Sekincau, Lampung BaratSelangCH
(MM)
7o
Kumulatif
0 --
50.05 50.10--
100.05 100.10--
150.05 l-50.10 -- 200.05 200.10 -- 250.05 250.10 -- 300.05 300.10 -- 350.05 350.10 -- 400.05 400.10 -- 450.05 450.10 -- 500.052t
22 19 14 7 9 7 3I
1 0.205 o.216 0.186 0.137 0.069 0.088 0.069 0.029 0.009 0.009 0.205 0.421 0.6070,7u
0.813 0.901 0.070 0.990 0.999 1.000Berdasarkan Tabel
I
dapat dilihat bahwa untuk daerah Sekincau, dari Bulan November --Maret
Ch rata-rata diatas 200 mm, kecuali Bulan Februari (f50.91 mm) dan
CH
tertinggi dicapai pada Bulan Januafi
(?-{t -63mm).
Sejak Bulan Juni sampai Oktober rata -rata CH bcrada dibawah 100mm dengan
CH
terendah terjadi pada Bulan Agustus (40.91 mm)Tabel
3.
Total curah hujan dan hari hujdn tahunanTbtal
CH
Total hari hujanT. K. llealk dan D. H. Pugedbuan ProlE. S.m. tlas. Pcngb. Wl.
lrhro
lGring, 1993Oldeman menggolongkan bulan dengan
CH
200 mm scbagai bulan basah danCH
100 mmsebagai bulan
kering.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui Sekincau memiliki 3 bulan basahberturut-turut
dan 5 bulan keringberturut-turut
dan dengan demikianmemiliki
tipe iklim
D3(Oldeman, Las, dan Darwis, 1979).
Daerah dengantipe
iklim
D3, menurut klasifikasi ini
memiliki 6--8 bulan musim tanam.
o,m
0,10
Gambar
1.
Sebaran frekuensi relatifCH
Keterangan:
I :
selangCH
0--50 mm,2
:
selangCH
50--f00mm,3
:
selangCH
f00--150mm,4
:
selangCH
150--200mm,5
:
selangCH
200--250mm,6
:
selangCH
250--300mm,7
selangCH
300--350 mm, dan8
:
selangCH
350--200 mm. Dengan membandingkan terhadap hari hujan, didapat nilai intensitas hujan. Seperti HalnyaCH,
maka intensitas hujan yang tinggi juga terjadi padabulan-bulan November sampai
April
kecualiFebruari. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa BulanNovember sampaiMaret
adalahbulan basah dan Juni sampai dengan Oktober adalah bulan
kering. Dari
perhitungan koefrsien keragaman dapatdilihat
bahwa bulan Januarimemiliki
koehsien keragaman yangtidak
tinggi.Hal
ini berarti bahwa bulan Januari tidak memiliHi keragaman CH yang tinggi atau dengan kata375
€
E
a
i
.v
t
coT
a,Proeid. Som..Nao. Pengb. Wl. Lehan Kering, 1993 T. K, Manlk dan D. H. Pangaribuan
lain
homogen, dapatjuga
dikatakan bahwa bulan Januari sepanjang 10tahun
analisis selalumemiliki
CH
tinggi.Dengan melihat frekuensi
relatif
selangCH
(Tabel 2), diketahui bahwaCH
Sekincau menyebar secara eksponensial. Meskipun tampaknya daerahini
memilki rata-rataCH
cukup tinggi(ter-tinggi 281.9 mm) tetapi frekuensi tertinggi berada pada
selang
CH
dibawah 200 mm,na{aX
m
peluang hujan akan berada diatas 200mm. Menurut
Oldeman et al (1979),nilai
rata-rataCH
200 rnm adalah
nilai
yang amanuntuk
kebutuhanair hampir
segalajenis tanaman.
Dengan demikian diperlukan polatanan
yang teoat agar air yang tersedia untuk tanaman, karena tidaksetiap bulan akan memiliki
CH
yangcukup.
Pola tanam sayurand!
BBI-
Sekincau tahun199U1993'
hortikultura dapat dilihat
pada Gambar2
sedangpola
tanaman petani umumnya adalah kentang atau kubis sepanjang tahun sepanjang tahun atau tentang, kubis dan cabe.
Bulan ke 4
kentang
bawang merah
kentang
*
buncisGambar
2-
Pola tanam sa)ruran di Sekincau menurut Balai Benih IndukHortikultura
Sekincautahun 1992--1993
Menurut
Sunarjono (1975)CH
antara 200 -- 300 mm tiap bulan atau rata-rata 1000 mm selama masa pertumbuhan adalah salah satu syarat tumbuh tanaman kentang, sedangkan peircc (19g7)me ngatakan bahwa kondisi berganti antara kering
dan lembab dapat menyebabkan pertumbuhan
sekunder
umbi.
Bila hal inidihubungkan dengan kondisicH
seiincau
maka tErlihat Uatr*acn
daerah ini kurang dapat memenuhi kebuthan,i, t"n"*"o
kentangflkaditanam sepanjang tahun,
karena hanya terdapat peluang
Zl?obahwacH
akan selalu mei-elihi 200*.
1riu"i
a] at",
tetapi
jika
penanamdilakukan
dengan memitih bulan-butantertentu
kebutuhanair
tanaman kentang dapatdipenuhi.
Bulan-bulan yang tepat untuR penanaman kentang adalah bulan denganT. K
Lrafidln
D. H,Pengadbuan Prodd.-Sorn. t'let. Pcngb.tflit. l..ahan Ko.tng. lg93Peirce (1987) jrrga mengatakan bahwa
untuk
tanaman'n6n
buah"seperti
kentangair
sangatdiperlukan
pada periode pembesaran umbi dengan demikian penanamanlebih
awal misalnyaOktober
dapat dilakukan dengan harapan pada saatCH tinggi
(Desember--Januari) tanamankentang telah mencapai periode tersebut. Thnaman kubis menghendaki
cukup air tetapi tidak
menghendaki adanya hujan lebat yang terus menerus paling
sedikit
dibutuhkan 2,5--3,8 cm air setiap minggu agar pertumbuhantidak terganggu. Curah Hujan
tahunan yangcocok
untuktanaman ini berkisar antara 1000--1500 mm (Sunarjono, 1980; Pracaya, 1987; Peirce, 1987).
Seperti halnya kebutuhan air kentang kebutuhan air kubis secara umum juga dapat dipenuhi oleh
CH
di Sekincau. ThbelI
menunjukkan bahwa intensitas hujan di Sekincau sekitar6-12 mm&ari
atau 4,2--8,4
cm/minggu. Dari
dataCH
diperoleh
bahwaCH
total
tahunan selama periodepengamatan melebihi 1000 mm/tahun.
Dari nilai perkiraan CH
(Tabel4)
dannilai
intensitas hujan tersebut diharapkan kubis dapat ditanam sepanjang tahun, akan tetapi untuk mengurangi penurunan kualitas"Crop'
kubis akibat hujan lebat yangturun
terus menerus, maka akan lebihbaik
kubis ditanam pada bulan-bulandengan hujan yang tidak
terlalu
lebat dan tidakturun
setiap hari atau dengan kata lain dengan intensitas yang lebih rendah. Dengan demikian meskipun dapat ditanam sepanjang tahun bulan Februari sampaiMei
adalah yang diduga lebih baik untuk menanam kubis.Thbel
4.
Nilai
rataan dan perkiraanCH
bulanan Sekincau, Lampung Barat untuk setiap tahun berdasarkan analisis harmonik pertamaRataan
(MM)
Perkiraan(MM)
Prosid: Sem: Ni3: Pongb. Wil. Lahan Kerlng, 1993 T. K: Manikdan D. l.l. PengaribUan
Cabai termasuk tanaman yang
tidak
tahan t6rhhdap hujan semisa tumbuhnya. Thnaman cabai menghendakiCH
antara 100-200 mm setiap bulan. Cabai lebih baik ditanam pada akhir musimhujan sehingga periode berbunga dan berbuah jatqh pada musim kemarau. Hujan lebat pada saat
buah
cabai masihmuda akan
menyebabkan kerontokan bungadan buah
(Dirjen
PertanianTirnaman Pangan, 1984).
Dari
keterangan diatas dapat direncanakan penanaman cabai padaakhir Bulan Mei
(setelah penanaman kubis), karena dengan demikian periode berbunga dan berbuah akanjatuh
padabulan- bulan dengan
CH
rendah (Juni-
September). Penanaman cabai masih dapat dilanjutkanpada bulan-bulan
denganCH
rendah, karena secaraumum
daerah Sekincaumemiliki CH
bulanan
rata-rata
100 mm danini
cukup untuk memenuhi kebutuhan air tanaman cabai.Dari
hasil analisis curah hujan daerah Sekincau dapat diperkirakan bahwa pola rotasi tanaman yang cocok untuk diterapkan di lokasi ini adalah pola tanam kentang - kubis - cabai (Gambar 3). Ternyata pola yang disarankan ini sesuai dengan pola rotasi tanamar yang telah dilakukao petani. Diharapkan,waktu
yangtepat untuk
penanaman tersebut yangdidapat dari
analisisini
akan membantu petani untuk memperoleh hasil yangoptimal.Bulan ke
ll
12kentang
kubis
Gambar
3.
Pola tanam sa)ruran berdasarkan analisis curah hujanSIMPUI.AN
'Berdasarkan analisis
cH
dengan data butanan sepanjang 9 tahun didapatkan bahwacH
rata-rata tahunan sekincau adalah 143.89 mm' Novemuer - rra"ret adalah bulan-bulan dengancH
tinggi (bulan basah) dan Juni-
oktober
adalah bulan-butan dengancrt
renoah (bulan kering).
cH'menyebar
secara eksponensial dengan peluangEvo
bahwacH
akan melebihi 200 mm.
Dengan
analisistersebut pota
tanam yang mungkindilakukan
di
sekincau adalah
kentang(November--Maret), kubis (Februari--
oktober;,
Jabai
(rvrci-september),
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen
Pertanian Thnaman Pangan'l9&'. Honihtltura:'cemapenyuluhan
pertanian."Dirjen-Pertanian Thnaman Pangan, Jakarta.
Haan, C'
T'
1977. stotistical Mekods inHydrologt
The lowa Stateuniversity
press, Ames. Iowa.USA.
oldeman,
L- R., I. Las and S. N. Darwis-rg'tg.*An Aggrolimatic
Map of Sumatra.,,contr cenrr
Res.Inst..,fnc. No.52.
Bogor.Peirce,
L' C'
1987. vegetobtes- 'Characteristics, Production, and Marketing..John
willey&
Sois. USA.Pracaya.
1987.Ibl
atias Ktbis.penebar Swadaya. Jakarta.Sunarjono,
H.
1975. Budidoya lQntang. (Solanum tuberosumD.).
pTsocroengan. Jakarta.
Sunaryono,
H-
1980- Budidayar(zbrs (Brassica).pr
Soeroengan. Jakarta.T. K. Menlk den O. H. Pmgerlbuan Procld. Scm. Nar. pengb.
vyil. lehan lbring, 1993