• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI P (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI P (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1.1

LATAR BELAKANG MASALAH

Bidang studi Matematika ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai merupakan bidang studi yang menekankan penguasaan konsep dan algoritma disamping kemampuan memecahkan masalah. Ditinjau dari aspek materi pelajaran, cakupan atau ruang lingkup pelajaran Matematika SMK kelas X meliputi: Eksponen dan logaritma, Persamaan dan pertidaksamaan Linier, Sistem Persamaan dan Petidaksamaan linier, Matrik, Relasi dan Fungsi, Barisan dan Deret, Persamaan dan Fungsi kuadrat, Trigonometri, Geometri, Limit Fungsi, Statistik dan Peluang (Kurikulum 2013) . Disamping itu Matematika juga bersifat hierarkis artinya suatu materi merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya. Bidang studi Matematika mencakup dimensi pemahaman, terampil dan penerapan terhadap materi yang diajarkan. Peluang sebagai salah satu materi matematika yang diajarkan dikelas X dirasakan cukup sulit dipahami oleh siswa kami. Hal ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar pada materi peluang, juga didasarkan atas keluhan siswa pada pelajaran tahun-tahun sebelumnya. Peluang

merupakan materi yang lebih banyak menggunakan pemahaman, ketrampilan dan penerapan. Oleh karena itu apabila siswa kurang aktif bertanya terhadap

keterangan guru yang kurang jelas maka pada kegiatan menyelesaikan soal-soal yang berbeda dengan contoh soal yang diberikan guru, siswa sering kali tidak bisa menyelesaikannya. Selain itu siswa kurang kreatif dalam melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan peluang (Kurikulum 2013). Kenyataan ini sering dijumpai di SMKN 1 Bangil siswa Kelas X. Khususnya materi Peluang.

Metode pembelajaran kooperatif dipandang sangat cocok, karena siswa ikut aktif berpartisipasi sedemikian hingga melibatkan intelektual dan emosional dalam proses pembelajaran dalam hal ini keaktifan berarti keaktifan mental dan

keaktifan fisik. Keaktifan mental ini diwujudkan interaksi antara siswa dan guru, siswa dengan siswa maupun siswa belajar secara individu. Maka dari itu perlu strategi pembelajaran yang relevan berkaitan dengan konsep Peluang. Dari latar belakang tersebut, peneliti memutuskan memilih pembelajaran kooperatif dengan model

Numbered Heads Together

sebagai alternatif model pembelajaran untuk memecahkan masalah di atas. Model Numbered Heads Together

(3)

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsini. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan

. Jakarta : Bumi Aksara Crocker, L. & Algina, J. (1986). Introduction to Classical and Modern Test, Theory

_. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc. Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga

, Jakarta : Balai Pustaka Gie, The Liang. 1999. Filsafat Matematika.

Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna. Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar.

Jakarta: Bumi Asara. Hollands, Roy. 1995. Kamus Matematika.

Jakarta: Erlanga. Hudojo, H. 1988. Strategi Mengajar Belajar Matematika

. Jakarta : Depdikbud Ibrahim, dan Sudjana. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan

. Bandung : Sinar Baru Algensindo. /numbered_heads.htm

, (5 April 2014). Lamadi, Ardi, (Online),

http://ardi-lamadi.blogspot.com/2010/02/kerangka-teori-dan-hipotesis-tindakan.html

(5 April 2014) Mulyasa, E. 2007. Implementasi Kurikulum 2004:

Perpaduan Pembelajaran KBK . Bandung: Rosda Munjiali, (2004). Kelompok Kerja Guru

. Makalah pada Pelatihan Guru Sekolah Dasar Nana Sudjana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru Algensindo. Russefendi. 1991.

Pengantar Kepada Pembantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA

. Bandung : Tarsito. Sardiman, 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta : CV. Rajawali

Sardiman. 2006.

(4)

Pengantar Evaluasi Pendidikan

. PT Raja Grafindo Persada Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengaja

r. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran

. Semarang: IKIP Semarang Press. Suherman, Eman dan Winataputra. 2001. Strategi Belajar Mengajar Matematika

. Jakarta: Depdikbud. Suyitno, Amin. 2004.

Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika I . Tidak diterbitkan. Syah, Muhibbin. 2006.

Psikologi Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Metode - metode perhitungan di dalam menghitung peramalan yang digunakan adalah Metode Single Moving Average ( Mean ), Single Moving Average ( 3 ), Double Moving Average ( 3X3

Adanya brand equity membuat sebuah merek menjadi kuat dan dapat dengan mudah untuk menarik minat pelanggan potensial, sehingga hal ini dapat memberikan kepercayaan,

static boolean addUser(String username, String password) throws Exception { return userDirectory.add(username, password);. static String getPassword(String username) {

Tulisan ini menyajikan kondisi kedalaman dan ketebalan lapisan tanah yang berpotensi likuifaksi dan penurunan akibat gempabumi di daerah Patalan, Bantul yang

MINGGU TUNJANG,TAJUK & NILAI OBJEKTIF KEMAHIRAN / ISI KANDUNG CADANGAN PENILAIAN /

Anda harus memutuskan apa yang jadi prioritas tertinggi dan harus memiliki keberanian -- dengan senang, tersenyum, dan tidak kompromi -- dalam mengatakan \\\'tidak\\\' kepada

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. MUHAMAD FARAZ

Peneliti mengfokuskan penelitian ini pada nilai-nilai pendidikan sosial dalam ibadah haji yang terdapat didalam film Haji Backpacker.. Nilai-nilai pendidikan sosial yang ada