• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah pada Agroforestri Karet dan Monokultur Karet di Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah pada Agroforestri Karet dan Monokultur Karet di Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, C. 2001. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan.

Ariani, A. Sudhartono, dan A. Wahid. 2014. Biomassa dan karbon tumbuhan bawah sekitar Danau Tambing pada kawasan Taman Nasional Lore Lindu.

Warta Rimba 2 (1):164-170.

Arief, A. 2001. Hutan & Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta.

[ASTM] American Society for Testing Material. 2004. ASTM D 2866-94. Standard Test Method for Total Ash Content of Activated Carbon. ASTM International. United States.

[ASTM] American Society for Testing Material. 2003. ASTM D 5832-98. Standard Test Method for Volatile Matter Content of Activated Carbon Samples. ASTM International. United States.

Aththorick, T. A. 2005. Kemiripan komunitas tumbuhan bawah pada beberapa tipe ekosistem perkebunan di Kabupaten Labuhan Batu. Komunikasi Penelitian 17(5):42-48.

Azham, Z. 2015. Estimasi cadangan karbon pada tutupan lahan hutan sekunder, semak dan belukar di Kota Samarinda. AGRIFOR XIV (2):325-338.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah. 2016. Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Angka 2016. Pandan.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah. 2016. Kecamatan Andam Dewi dalam Angka 2016. Pandan.

Budi, G. Wibawa, Ilahang, R. Akiefnawati, L. Joshi, E. Penot, dan Janudianto. 2008. Panduan Pembangunan Kebun Wanatani Berbasis Karet Klonal. World Agroforestry Centre. Bogor.

Chanan, M. 2012. Pendugaan cadangan karbon (c) tersimpan di atas permukaan tanah pada vegetasi hutan tanaman jati (Tectona grandis Linn. F )(di RPH Sengguruh BKPH Sengguruh KPH Malang Perum Perhutani II Jawa Timur). GAMMA 7 (2):61-73.

Dendang, B. W. dan W. Handayani. 2015. Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia 1 (4):696-701.

Fitter, A. H. dan R. K. M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

(2)

Foley, G. 1993. Pemanasan Global : Siapakah yang merasakan panas. Yayasan Obor Indonesia, Konphalindo, Panos. Jakarta.

[FWI] Forest Watch Indonesia. 2009. Penghitungan potensi karbon di kawasan hutan : Pengelolaan oleh masyarakat secara lestari dan berkelanjutan.

Hairiah, K., Widianto, dan D. Suprayogo. 2008. Adaptasi dan mitigasi pemanasan global: Bisakah agroforestri mengurangi resiko longsor dan emisi gas rumah kaca?. Kumpulan makalah (bunga rampai) INAFE. Pendidikan Agroforestri sebagai Strategi Menghadapi Perubahan Iklim Global. UNS. Surakarta, 3-5 Maret 2008. Hal 42-62.

Hairiah, K., A. Ekadinata , R. R. Sari, dan S. Rahayu. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon : dari Tingkat Lahan ke Bentang Lahan. Petunjuk praktis. Edisi kedua. World Agroforestry Centre. Bogor.

Hairiah, K. dan S. Rahayu. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre. Bogor.

Hani, A. M. 2012. Pengeringan lapisan tipis kentang (Solanum tuberosum. L) varietas granola. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hanum, C. 2013. Klimatologi Pertanian. USU Press. Medan.

Hidayati, D. Widayatun, G. A. K. Surtiari, D. Asiati, dan H. Yogaswara. 2011. Adaptasi dan Mitigasi Masyarakat Pesisir dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Degradasi Sumber Daya Laut. Leuser Citra Pustaka. Jakarta Selatan.

Hilwan, I., D. Mulyana, dan W. G. Pananjung. 2013. Keanekaraaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan sengon buto (Enterolobium cyclocarpum

Griseb.) dan trembesi (Samanea saman Merr.) di Lahan Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur.

Silvikultur Tropika04 (01):6-10.

Idris, M. H., S. Latifah, I. M. L. Aji, E. Wahyuningsih, Indriyatno, dan R. V. Ningsih. 2013. Studi vegetasi dan cadangan karbon di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru, Bayan Lombok Utara. Ilmu Kehutanan VII (1):25-36.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Kainde, R. P. S. P. Ratag, J. S. Tasirin, dan D. Faryanti. 2011. Analisis vegetasi Hutan Lindung Gunung Tumpa. Eugenia 17 (3).

Krebs, C. J. 1985. Ecology: the Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Third Edition. Harper & Row, Publishers, Inc. New York.

(3)

Langi, Y. A. R. 2007. Model penduga biomassa dan karbon pada tegakan hutan rakyat cempaka (Elmerrillia ovalis) dan wasian (Elmerrillia celebica) di Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mason, C. F. 1980. Ecology. Second Edition. Longman Inc. New York.

Muhdi. 2012. Efektivitas pemanenan kayu dengan Teknik Reduced Impact Logging terhadap cadangan massa karbon di hutan alam tropika, Kalimantan Timur. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nasution, M. A. S. 2016. Pendugaan cadangan karbon tumbuhan bawah pada agroforestri kopi (Coffea Arabica L.) dengan tanaman pokok suren (Toona sureni M.) dan tegakan pinus (Pinus merkusii J.). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Nurhadi, 2015. Diktat pengantar geografi tumbuhan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. 2016].

Pye-Smith C. 2013. Agroforestri Karet : Benarkah kaya akan imbal jasa lingkungan? Penelitian di Indonesia ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai upaya petani-petani kecil dalam meningkatkan produksi karet, mempertahankan keanekaragaman hayati, dan menyediakan keuntungan tambahan berupa jasa lingkungan. In: Tarman AE, Janudianto, dan Rahayu S, eds. Trees for Change no.08. Nairobi, Kenya: World Agroforestry Centre (ICRAF). 32p.

Rauf, A. 2011. Sistem Agroforestry : Upaya Pemberdayaan Lahan secara Berkelanjutan. USU Press. Medan.

Rusolono, T. 2006. Model pendugaan persediaan karbon tegakan agroforestri untuk pengelolaan hutan milik melalui skema perdagangan karbon. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Saragih, I. A. 2016. Pengaruh Struktur dan Komposisi Tegakan Terhadap Karbon Tumbuhan Bawah di Hutan Desa Simorangkir Julu Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Fakultas Kehutanan.Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sayurandi, I. Suhendry, dan S. A. Pasaribu. 2014. Pengujian adaptasi beberapa klon karet pada masa tanaman belum menghasilkan. Penelitian Karet 32 (1):1-9.

Sejati, K. 2011. Pemanasan Global, Pangan, dan Air : Masalah, Solusi, dan Perubahan Konstelasi Geopolitik Dunia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

(4)

Sekarini, D. A. 2010. Studi keanekaragaman jenis dan kandungan karbon tumbuhan bawah pada tegakan tusam (Pinus Meskusii Jungh. Et De Vriese) dan jati (Tectona Grandis L.F) di KPH Malang, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Setiawan, A. I. 2000. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siarudin, M., E. Junaidi, A. Widiyanto, Y. Indrajaya, N. Khasanah, L. Tanika, B. Lusiana, dan J. M. Roshetko. 2014. Kuantifikasi jasa lingkungan air dan karbon pola agroforestri pada hutan rakyat di wilayah sungai Jeneberang. Working paper 184. World Agroforestry Centre. Bogor.

Simorangkir, N. H. 2016. Pendugaan cadangan karbon pada tumbuhan bawah di Hutan Diklat Pondok Buluh Kabupaten Simalungun. Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara. Medan.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 1995. Arang Aktif Teknis (SNI 06-3730-1995). Badan Standardisasi Nasional Indonesia. Jakarta.

Sofiah, S., D. Setiadi, dan D. Widyatmoko. 2013. Pola penyebaran, kelimpahan dan asosiasi bambu pada komunitas tumbuhan di Taman Wisata Alam Gunung Baung Jawa Timur. Berita Biologi 12 (2):239-247.

Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa : Sebuah pengantar untuk studi karbon

dan perdagangan karbon. Wetlands International Indonesia Programme.

Bogor.

Widyasari, N. A. E., B. H. Saharjo, Solichin, dan Istomo. 2010. Pendugaan biomassa dan potensi karbon terikat di atas permukaan tanah pada hutan rawa gambut bekas terbakar di Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 15 (1):41-49.

Referensi

Dokumen terkait

Order tetap atau standing order akan terus berlaku sampai kapanpun, apabila tidak ada pemberitahuan tertulis/resmi mengenai perubahan order dari pihak hotel,

homogenat Botrytis cinera (Dmitriev et al, 1996), Oleh sebab itu, pemberian elisitor berupa homogenat Verticillium dahliae dan Rhizoctonia solani ke dalam kultur kalus

2.1 Semua murid terlibat dan mengambil bahagian dalam pertandingan membuat kad ucapan Hari Raya Aidilfitri yang mengandungi nilai-nilai Pendidikan Moral.. Hadiah disediakan untuk

Pada dasarnya Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi

Konsep multidimensional modal sosial ini didukung Nahapiet dan Ghoshal (1998) yang menjelaskan bahwa modal sosial adalah bentuk hubungan sumberdaya yang melekat

Semakin tinggi CAR, maka semakin besar kemampuan bank dalam meminimalisir risiko kredit yang membebani sehingga kredit bermasalah yang terjadi dalam bank akan semakin

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Keinginan Untuk Sembuh pada Penyalahguna Napza di Pemasyarakatan Wirogunan Kota Yogyakarta.. Jurnal KES MAS

Elemen “manusia ( human )” belum mendapat perhatian seperti halnya elemen berbasis sumber -daya yang lebih menekankan pada strategik dan faktor-faktor sumber-daya