• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi Tumbuhan Beracun pada Kawasan Hutan Lindung Simandar Desa Tanjung Beringin I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Eksplorasi Tumbuhan Beracun pada Kawasan Hutan Lindung Simandar Desa Tanjung Beringin I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

YUNITA PANJAITAN. Eksplorasi Tumbuhan Beracun Di Hutan Lindung Simandar Desa Tanjung Berigin 1 Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Di bawah bimbingan YUNUS AFIFUDDIN dan LAMEK MARPAUNG.

Keragaman spesies tanaman beracun di Indonesia belum dieksplorasi sebagai sumber potensial biopestisida. Hutan lindung Simandar sebagai salah satu sumber keanekaragaman hayati bagi tanaman beracun perlu dieksplorasi. Penelitian yang dilakukan adalah analisis aspek pengetahuan lokal, identifikasi jenis tanaman beracun, analisis keanekaragaman tumbuhan beracun, dan analisis metabolit sekunder untuk menentukan kandungan alkaloid, terpen, flavonoid, saponin dan tanin. Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Lindung Simandar Desa Tanjung Beringin 1 Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Sumatera Utara mulai dari September - Desember 2016. Data diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, membuat plot analisis vegetasi, serta uji fitokimia kandungan tumbuhan beracun. Hasil identifikasi diperoleh 8 spesies tanaman beracun dengan kadar yang berbeda (understory, bibit, anakan, tiang, dan pohon).

Analisis hasil vegetasi yang diperoleh adalah Sempuyung yang mendominasi semua tingkat tanaman. Kandungan dominan pada tanaman beracun di Hutan Lindung Simandar di Kecamatan Sumbul yang sebagian besar merupakan kandungan terpen. Hati Lando (Decacna pubescens), Sempuyung (Hibiscus heterophyllus Nakai) dan Silam-lam bau (Cildemia hirta BL) yang mengandung saponin, flavonoiddan alkoloid. Potensi tanaman beracun sebagai biopestisida adalah spesies Tuba jonong (Derris eliliptica Benth), Hati lando (Deccana pubescens Roth), Silam-lam bau (Clidemia hirta BL), Langge (Homalomena propinqua), Latong andorsari (Urtical dioca L), Sempuyung (Hibiscus heterophyllus Nakai), dan Latong anduri (Litsea leefeana ).

Kata Kunci: tumbuhan beracun, fitokimia, hutan lindung, biopestisida.

(2)

ABSTRACT

YUNITA PANJAITAN. Exploration Of Poisonous Plants In Preserved Forest, Tanjung Beringin 1 Region, Sumbul, Dairi, North Sumatera. Under academic supervised by YUNUS AFIFUDDIN and LAMEK MARPAUNG.

Poisonous plant species diversity in Indonesia have not been explored as a potential source of biopesticide. Preserved Forest in Simandar as one of the biodiversity of poisonous plants need to be explored. The study aimed was the identification of poisonous plants, analysis of diversity, Shannon index-Wienner modeling, and phytochemical analysis to determine the content of alkaloids, terpenes, flavonoids, saponins and tannins. The research location is in Preserved Forest, Tanjung Beringin 1 Region, Subdistrict Sumbul, Dairi, North Sumatera, in September to December 2016. The identification results obtained 8 species of poisonous plants with different levels (understory, seedlings, saplings, poles, and trees).

The result of vegetation analysis is Sempuyung which dominates all levels of plants. The content dominant on poisonous plants in preserve Forest in subdistrict of Sumbul predominantly of terpene. Hati Lando (Deccana pubescens), Sempuyung (Hibiscus heterophyllus Nakai), and Silam-lam bau (Cildemia hirta BL) contain flavonoids, saponins and tannins. Potential of poisonous plants as biopesticide is the species of Tuba jonong (Derris eliliptica Benth), Hati lando (Deccana pubescens Roth), Silam-lam bau (Clidemia hirta BL), Langge (Homalomena propinqua), Latong andorsari (Urtical dioca L), Sempuyung (Hibiscus heterophyllus Nakai), and Latong anduri (Litsea leefeana ).

Keywords: poisonous plant, fitochemistry, preserved forest, biopesticides.

Keywords: poisonous plant, fitochemistry, preserved forest, biopesticides

Referensi

Dokumen terkait

rasa ucapan syukur masyarakat kepada sang pencipta atas berkat panen.. yang

Dalam cerita yang terdapat dalam kidung Sunda tersebut dapat dilihat bahwa perang Bubat terjadi karena kesalahan yang dilakukan oleh patih Gajah Mada.. Gajah Mada merasa bahwa

Studipustakayaitupengumpulan data dansumberdengancaramembacabuku, internet, jurnaldanartikel-artikel yang terkaitdenganproyekini

Dimana nanti prosesnya ketika Pada RFID reader ini akan membaca RFID tag yang ada pada ID CARD SISWA, diharapkan ID yang di baca akan di simpan di Eprom dan akan di bandingkan

menentukan keputusan di Bali adalah kaum Brahmana yang dalam cerpen MPCP.. merupakan para tetua kaum Brahmana

Sistem Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu

BRISyariah masih memiliki benang merah dengan PT. Struktur Organiasasi PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Padang Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PBNGETAHUAN ALAM. PROGRAM STUDI D3