• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesesuaian Lahan dalam Rangka Rehabilitasi Hutan Mangrove di Pesisir Kabupaten Asahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kesesuaian Lahan dalam Rangka Rehabilitasi Hutan Mangrove di Pesisir Kabupaten Asahan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi

sumberdaya pesisir dan lautan sangat besar. Potensi tersebut tersebar di seluruh

ekosistem pesisir dan lautnya. Ekosistem pesisir yang menjadi salah satu daerah

dengan sumberdaya alam yang melimpah tersebut adalah ekosistem mangrove

(Fajar et al., 2013).

Ekosistem mangrove, baik sebagai sumber daya alam maupun sebagai

pelindung lingkungan memiliki peran yang amat penting dalam aspek ekonomi

dan ekologi bagi lingkungan sekitarnya. Namun seiring dengan meningkatnya

jumlah penduduk dan aktivitas perekonomian maka meningkat pula ancaman

terhadap keberadaan ekosistem mangrove, berupa degradasi ekosistem mangrove

dalam tingkatan yang mengkhawatirkan. Degradasi ini terjadi terutama akibat

konversi lahan mangrove menjadi lahan perikanan, pemukiman, industri, atau

pertanian, juga diakibatkan oleh pemanfaatan yang berlebihan terhadap sumber

daya mangrove itu sendiri (Indarjo et al., 2003).

Penurunan kualitas dan kuantitas ekosistem mangrove dapat mengancam

kelestarian mangrove sebagai habitat flora dan fauna. Selanjutnya hal ini akan

mengancam kehidupan fauna yang menggantungkan kehidupannya pada

ekosistem mangrove. Berbagai upaya perbaikan kondisi ekosistem hutan

mangrove akan dapat terlaksana dengan baik apabila tersedia informasi objektif

kondisi hutan dan lahan secara menyeluruh. Penyediaan data dan informasi

tersebut sangat diperlukan terutama dalam menunjang formulasi strategi

(2)

rehabilitasi yang berdayaguna, sehingga diharapkan dapat menjadi acuan dalam

pengalokasian sumberdaya secara proporsional (Nurlailita, 2015).

Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut

yang masih dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut (Yulius et al., 2014).

Salah satu kawasan pesisir yang memiliki rangkaian hutan mangrove adalah

kawasan pesisir Kabupaten Asahan. Namun, kepentingan masyarakat dengan

berbagai peruntukan (pemukiman, perikanan, perkebunan, dan lain-lain) di

kawasan ini menjadikan gangguan ekologi terhadap ekosistem mangrove. Dengan

demikian diperlukan upaya-upaya rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan hidup

yang dapat menjamin keberlanjutan ekosistem mangrove.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kondisi vegetasi, luas, dan sebaran mangrove yang ada di pesisir

Kabupaten Asahan.

2. Memperoleh areal rehabilitasi mangrove berdasarkan tingkat kesesuaian lahan

(land system) di pesisir Kabupaten Asahan.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dasar bagi

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Asahan, Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Asahan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pusat Studi

Lingkungan di perguruan tinggi serta para pecinta lingkungan maupun masyarakat

umum yang peduli terhadap lingkungan dalam kegiatan rehabilitasi mangrove

khususnya di pesisir Kabupaten Asahan.

Referensi

Dokumen terkait

Mangrove merupakan ekosistem utama di kawasan pesisir Kabupaten Serdang Bedagai. Ekosistem mangrove merupakan salah satu pilar utama pengembangan wilayah di kawasan ini, oleh

Salah satu pedoman mudah yang dapat dilakukan untuk melakukan rehabilitasi mangrove disuatu lokasi adalah dengan melihat jenis tumbuhan mangrove yang terdapat

Pemilihan desa tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan yaitu (1) Desa Pesantren merupakan salah satu desa pesisir di Kabupaten Pemalang yang memiliki hutan

Upaya rehabilitasi kawasan mangrove telah mendorong warga masyarakat pesisir untuk menanam mangrove sebagai upaya konservasi hutan mangrove, selain untuk penyediaan

Hal ini berarti bahwa Avicennia sp sebagai vegetasi yang dominan juga dapat beradaptasi dengan baik pada kawasan hutan mangrove di perairan pesisir Kelurahan Sawang

Kawasan pesisir Luwuk Banggai merupakan salah satu kawasan yang memiliki ekosistem hutan mangrove yang berperan dalam menyokong wilayah pesisir laut, oleh

Berdasarkan hasil analisis kesesuaian rehabilitasi mangrove di wilayah pesisir barat Kalimantan Selatan sangat dipengaruhi oleh fluktuatif perubahan salinitas dan suhu yang

Berikut ini hasil penelitian yang dianggap relevan dengan pengembangan kajian penelitian pengelolaan wilayah pesisir dan pelestarian hutan mangrove di Kabupaten