• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Motivasi dengan Efikasi Diri Pasien Post Stroke yang Menjalani Fisioterapi di RSUP H.Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Motivasi dengan Efikasi Diri Pasien Post Stroke yang Menjalani Fisioterapi di RSUP H.Adam Malik Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.1.Latar Belakang

Strokemerupakan penyakit penyebab kecacatan dan penyebab kematian nomor dua di dunia (Junaidi, 2011). Stroke merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat modern sekarang ini, bukan hanya penderita yang dihadapkan pada suatu keadaan yang sangat menyiksa, tetapi juga bagi keluarga maupun orang terdekat (Sofwan, 2010). Menurut Lumbantobing (2013) stroke dapat terjadi pada semua usia, dari bayi baru lahir sampai pada usia lanjut. Namun, angka kejadian stroke meningkat dengan bertambahnya usia, semakin tinggi usia semakin besar kemungkinan untuk terserang stroke.

(2)

Stroke akan mengakibatkan penderitamengalami kesulitan saat berjalan karena mengalami gangguan pada kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi gerak sehingga membatasi fungsi seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan gerak terjadi karena kelemahan otot dan ketidakmampuan untuk bergerak pada pasien diakibatkan karena adanya kerusakan susunan saraf pada otak serta kekakuan pada otot dan sendi sehingga menimbulkan masalah pada kemandirian pasien pasca stroke (Irdawati, 2008).

Sofwan (2010) menyatakan bahwa ketika sesorang terserang stroke, sel-sel di dalam otaknya akan mengalami kerusakan. Namun, otak manusia diciptakan begitu hebatnya, sehingga sel-sel otak yang masih hidup akan mengambil alih tugas sel-sel yang sudah rusak. Proses pemulihan ini akan dipercepat apabila ada rangsangan untuk bergerak dari anggota-anggota badan yang lumpuh, yaitu dengan latihan (exersice). Menurut Lumbantobing (2013) salah satu modalitas terapi yang utama untuk membantu pemulihan pasien pasca stroke adalah dengan program rehabilitasi. Program rehabilitasi yang hampir selalu dilakukan adalah terapi fisik fisioterapi.

(3)

sendiri dalam mengikuti rangkaian kegiatan pengobatan fisioterapi Arum (2014 dalam Setyaningrum dan Wakhid 2015).

Syamsuddin (2010, dalam Yantik, 2014) menyatakan bahwa pada penderita stroke akan mengalami perubahan fisik dan psikologis. Kecacatan yang dikarenakan terjadinya perubahan struktur tubuh, perubahan bentuk tubuh, perubahan fungsi, keterbatasan gerak dan penampilan yang berubah, hal itu merupakan stresor yang dapat menimbulkan perubahan efikasi diri pada pasien post stroke. Karena dalam keadaan lumpuh atau cacat pasien akan merasa rendah diri, malu, menutup diri sehingga akan memperlambat proses penyembuhan dan pemulihan. Berdasarkan penelitian (Yantik, 2014) yang dilakukan pada 30 pasien di Poli Syaraf RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo didapatkan bahwa sebanyak 27 responden memiliki efikasi diri yang rendah.

(4)

merupakan sumber utama dalam pembentukan efikasi diri.Efikasi diri dapat membangkitkan kepercayaan, dan semangat pasien dalam menjalankan pengobatan.

Bandura (1994) mengemukakan bahwa motivasi merupakan salah satu proses pembentukan efikasi diri selain kognitif, afektif dan seleksi. Motivasi merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar individu untuk melakukan tugas tertentu guna mencapai tujuan. Penderita pasca stroke yang menjalani pengobatan sebaiknya diberikan motivasi oleh keluarga, perawat atau ahli terapi fisik, menyuntikkan semangat pada pasien agar semangat dalam melanjutkan hidunya, meyakinkan pasien bahwa mereka juga bagian penting, dibutuhkan dan diinginkan dalam keluarga, meyakinkan bahwa banyak orang yang berhasil pulih dari stroke kemudian dapat melakukan aktivitas normal. Oleh sebab itu motivasi dari diri pasien sangat diperlukan untuk pulih lebih cepat dan dapat melakukan aktivitas dengan mandiri seperti sebelum terkena stroke.

Penelitian yang dilakukan oleh Ariyadi (2010) mengenai motivasi pendrita stroke iskemik mengikuti fisioterapi menunjukkan hasil bahwa motivasi dalam diri individu sangat berpengaruh dalam mendukung keberhasilan fisioterapi pada penderita stroke.

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu : “Bagaimana hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pada pasien post stroke yang menjalani fisioterapi di RSUP Haji Adam Malik Medan”.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1.3.1. Bagaimana motivasi pasien post stroke yang menjalani fisioterapi di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.3.2. Bagaimana efikasi diri pasien post stroke yang menjalani fisioterapi di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.3.3. Bagaimana hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pasien post

Stroke yang menjalani fisioterapi di RSUP Haji Adam Malik

Medan.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Mengetahui motivasi pasien post stroke yang menjalani fisioterapi di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.4.2. Mengetahui efikasi diri pasien post stroke yang menjalani fisioterapi di RSUP Haji Adam Malik Medan.

(6)

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Pendidikan Keperawatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi yang berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi civitas akademik, khususnya dibagian keperawatan.

1.5.2. Pelayanan Keperawatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada perawat dalam memahami motivasi dan efikasi diri pada pasien post stroke dalam pemberian asuhan keperawatan.

1.5.3. Penelitian Keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

Anda telah menerima pelayanan yang memuaskan dari BNI atas setiap produk yang ditawarkan.. Anda telah mendapatkan kesesuaian antara harapan terhadap aktualisasi pelayanan

Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa (α) 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti

Bimbingan

Pengaruh Temperatur Sinter Terhadap Sifat Fisis Dan Sifat Magnet Pada magnet Permanen Stronsium Heksaferit (Studi kasus di Lembaga Ilmu penelitian Indonesia, Jakarta)..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur karakteristik kuantitatif panjang badan dan tinggi pundak Domba Garut betina calon induk dan menganalisis perbandingan

Hidroulic PressFurnace High Temperatur 46200. Cetakan Sampel

Keterpaduan sistem agribisnis sangat penting peranannya dalam industri berbasis agribisnis. Salah satu bagian dari subsistem agribisnis secara luas adalah pengembangan

Hasil ini sesuai dengan hasil pengamatan laju sedimentasi yang telah dilakukan dimana pada stasiun 1 dan 3 memiliki nilai laju sedimentasi yang lebih