• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING (PMA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

(Studi Kasus Di Indonesia Tahun 1983-2012) Siti Rizka Amalia

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Email: sitirizkaamalia@gmail.com

Dosen Pembimbing

Tony S. Chendrawan, ST., SE., M.Si

ABSTRACT

This research starts from a background of Foreign Direct Investment (FDI) and Growth Domestic Product (GDP) indicates as economic growth. This research is aimed to analyze the effect of FDI to economic growth during the year 1983 to 2012, the effect of FDI in the previous year to economic growth in Indonesia. This research uses time series data consist of FDI and GDP in Indonesia during the year 2010-2012. The independent variable in this research is Foreign Direct Investment and economic growth as the dependent variable. Analytical methods to be used in this study is the econometric model with cointegration approach and a dynamic model approach to ECM (Error Correction Model). Use of this model aims to analyze theoretically and empirically whether the resulting model is consistent with the theory or not.

The results of this research indicate FDI in the previous year significant effect on economic growth. Regression results show that we can know the Foreign Direct Investment (FDI) influence on the economic growth in Indonesia using an estimated ECM. In the short term if the variable Foreign Direct Investment increased by 1%, ceteris paribus, it will increase the value of economic growth in Indonesia at 3%.

(2)

2

I. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi sebagai indikator utama terhadap baik tidaknya perekonomian suatu negara, menjadi hal yang penting dalam suatu pembangunan negara itu pula. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat (Sadono Sukirno, 2002). Perekonomian negara berkembang sering kali mengalami kesulitan untuk tumbuh karena kekurangan modal. Untuk lepas dari persoalan itu, suatu negara harus mampu melakukan akumulasi kapital melalui tabungan masyarakat, sehingga dapat dipergunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahap berikutnya. Akan tetapi, karena masyarakat yang belum cukup mapan ini tidak memiliki tabungan yang cukup, maka akumutasi kapital tidak terjadi. Salah satu alternatif yang ditawarkan para ahli pembangunan untuk mengatasi masalah ini adalah pemanfaatan dana pinjaman dari luar negeri, dengan cara ini kebutuhan investasi dapat dijembatani. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan merupakan ukuran keberhasilan pembangunan. Kondisi ini, ditunjukkan

dengan masuknya dana ke dalam sistem ekonomi suatu negara.

(3)

3

Indonesia akibat kurs Rupiah yang semakin melemah karena utang luar negeri Indonesia semuanya dalam bentuk US Dollar.

Pada tahun 1967 menjadi tahun bahwa sudah mulai masuk perusahaan asing yang masuk Indonesia, yaitu PT. Freeport. Bahkan Indonesia pernah memiliki suatu kondisi perekonomian yang cukup menjanjikan pada awal dekade 1980-an sampai pertengahan dekade 1990-an. Hal ini ditunjukkan dengan angka inflasi yang stabil, jumlah pengangguran yang cukup rendah seiring dengan kondusifnya iklim investasi yang ditandai dengan kesempatan kerja yang terus meningkat, angka kemiskinan yang cukup berhasil ditekan, dan sebagainya. Namun perekonomian Indonesia akhirnya runtuh oleh terjangan krisis ekonomi yang melanda secara global di seluruh dunia pada tahun 1997. Hal ini menyebabkan tingginya angka inflasi, nilai kurs Rupiah yang terus melemah, tingginya angka pengangguran seiring dengan kecilnya kesempatan kerja, dan ditambah lagi dengan semakin membesarnya jumlah utang luar negeri Indonesia akibat kurs Rupiah yang semakin melemah karena utang luar negeri Indonesia semuanya dalam bentuk US Dollar.

Berdasarkan tabel diatas, pada lima tahun terakhir yaitu tahun 2008-2012, GDP Indonesia mengalami peningkatan walau tidak banyak namun merambat naik, seiring dengan kenaikan PMA pula. Pada tahun 2007 PMA lebih kecil daripada tahun 2008 , namun pertumbuhan ekonomi tetap semakin meningkat. Ini terjadi karena saat tersebut Amerika sedang mengalami krisis sehingga berimbas pada penanaman modal, namun GDP Indonesia tetap meningkat, ini menggambarkan bahwa Indonesia dapat bertahan walau krisis dan penanaman modal asing terhadap indonesia menurun. Sebagaimana yang telah kita ketahui, salah satu faktor GDP

Tahun GDP harga konstan (Rp) PMA (Rp)

1983 95.900.000.000 7.430.000.000 1984 103.000.000.000 2.100.000.000 1985 106.000.000.000 3.750.000.000 1986 113.000.000.000 4.420.000.000 1987 119.000.000.000 1.030.000.000 1988 126.000.000.000 14.900.000.000 1989 138.000.000.000 19.600.000.000 1990 150.000.000.000 56.500.000.000 1991 163.000.000.000 41.100.000.000 1992 175.000.000.000 29.500.000.000 1993 188.000.000.000 39.500.000.000 1994 202.000.000.000 53.300.000.000 1995 219.000.000.000 69.900.000.000 1996 236.000.000.000 101.000.000.000 1997 247.000.000.000 120.000.000.000 1998 215.000.000.000 60.700.000.000 1999 216.000.000.000 55.600.000.000 2000 227.000.000.000 88.200.000.000 2001 235.000.000.000 58.600.000.000 2002 246.000.000.000 25.300.000.000 2003 258.000.000.000 48.500.000.000 2004 270.000.000.000 36.700.000.000 2005 286.000.000.000 50.600.000.000 2006 302.000.000.000 163.000.000.000 2007 321.000.000.000 189.000.000.000 2008 340.000.000.000 20.400.000.000 2009 356.000.000.000 37.800.000.000 2010 378.000.000.000 49.000.000.000 2011 402.000.000.000 58.700.000.000 2012 427.000.000.000 65.600.000.000

(4)

4

Indonesia besar karena tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi. Oleh karena itu GDP kita tetap meningkat, karena kekokohan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.

II.TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik Solow-Swan dalam Sukirno (2006), faktor-faktor yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu tenaga kerja, akumulasi modal serta tingkat kemajuan teknologi. Menurut Mankiw (2006), pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa bagi pemenuhan pelayanan publik merupakan salah satu komponen pembentuk GDP yang akan menyebabkan adanya pertukaran output barang dan jasa dalam perekonomian. Dengan begitu, perkembangan infrastruktur dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang baik yang dilihat dari variabel GDP.

Menurut Sukirno (2000) pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga

sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Menurut teori Harrod-Domar, untuk menumbuhkan suatu perekonomian diperlukan pembentukan modal sebagai tambahan stok modal (M. Todaro, 2000). Harrod dan Domar memberikan peranan kunci kepada investasi di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal tersebut dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang-barang maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat (Sadono Sukirno, 2002).

II.2. Penanaman Modal Asing (PMA)

(5)

5

(Sukirno, 2012). Di Indonesia penanaman modal asing (PMA) didasarkan pada ketentuan UU No. 1 tahun 1967. Investasi asing langung sangat penting peranannya bagi perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu sumber untuk meningkatkan devisa, investasi langsung juga berfungsi sebagai transfer teknologi, dan menmbah lapangan pekerjaan baru. Selain sebagai pendanaan pembangunan, penanaman modal asing akan membawa pengaruh positif terhadap sektor moneter. Meningkatnya investasi maka akan mendorong peningkatan cadangan devisa negara. Dengan cadangan devisa yang cukup maka nilai tukar rupiah diharapkan akan stabil dan tidak terjadi inflasi yang disebabkan oleh melemahnya nilai tukar uang.

II.3. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman- pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya. Kerangka berpikir penelitian yang sedang dipahami pada Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi adalah sebagai berikut:

II.4. Hipotesis

Hipotesis adalah pendapat sementara dari suatu penelitian serta pedoman dalam penelitian yang disusun berdasarkan pada teori terkait dimana suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini, terdapat hipotesa yang dapat dianalisis mengenai pengaruh penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

H0 ; β = 0 H1 ; β ≠ 0

Ket:

H0 = Tidak terdapat hubungan antara Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi dalam jangka panjang

H1 = Terdapat hubungan antara Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi dalam jangka panjang

III. METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data kuantitatif yaitu Gross Domestic Product (GDP) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia tahun 1983-2012

Penanaman Modal Asing (PMA)

Pertumbuhan

(6)

6

III.2. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kepustakaan dan dokumentasi yang didapat dari beberapa sumber, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) .

IIII.3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekonometrik dengan pendekataan kointegrasi dan model dinamis dengan pendekatan ECM (Error Correction Model). Metode ECM ini mempunyai beberapa kelebihan sebagai analisis pendekatan dinamis sehingga model ini dapat diterapkan sebagai alat analisis ekonomi. Persamaan ECM (Error Corection Model) jangka panjang sebagai berikut :

LnGDPt = β0 +β1LnPMAt +β2ECT

Keterangan: β0 = konstanta

β1, β2, = koefisien regresi

LnGDPt = logaritma nilai GDP pada periode t

LnPMAt = logaritma penanaman modal asing pada periode t

ECT = Error Correction Term

Sementara hubungan jangka pendek dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

DLnGDPPt =β0 +β1DLnPMAt + β2

ECTt-1 +μt

Keterangan :

β0 = konstanta

ΔLnGDP = first difference dari logaritma Gross Domestic Product (GDP)

ΔLnPMA = first difference dari logaritma Penanaman Modal Asing (PMA)

ECTt-1 = Error-corection term lagged one period

β1,β2 = koefisien regresi μ = error term

t = menunjukkan waktu

(7)

7

menggunakan Software Microsoft Excel dan Eviews 8.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Error Correction Model (ECM) Pada pengujian kointegrasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa data dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan keseimbangan jangka panjang antara variabel independen dengan variabel dependen. Walaupun tidak terdapat keseimbangan jangka panjang, dalam jangka pendek mungkin saja terjadi keseimbangan. Untuk menguji apakah variabel-variabel memiliki pengaruh dalam jangka pendek, maka dilakukan analisis dengan pendekatan Error Correction Model. Hasil Adjusted R2 pada ECM dalam jangka pendek menunjukkan nilai 0,24 yang artinya variabel penanaman modal asing dapat dijelaskan dalam model ini sebesar 24%, sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya. Secara simultan semua variabel berhubungan signifikan positif. Hasil regresi ECM dalam jangka pendek ialah sebagai berikut:

DLnGDP

t=1.17E+10+0.030246*DLPMA

t-0.060146*ECT

Keterangan:

DLnGDP

t = Perubahan PDB periode t DLPMA= Total Dana Penanaman Modal

Asing (jangka pendek) ECT = Error Correction Term

(8)

8

V. KESIMPULAN

Setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian sebagaimana diuraikan dalam bab - bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan pertama, bahwa tidak terdapat kointegrasi (hubungan) pada variabel PMA dengan variabel GDP dalam jangka panjang. Kedua, terdapat hubungan PMA terhadap pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh positif dan signifikan sebesar 3%, berarti setiap kenaikan PMA 1% akan meningkat pula pertumbuhan ekonomis sebesar 3% pada jangka pendek. Ketiga, keterkaitan variable PMA yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang signifikan dalam jangka pendek.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi Edisi 1. Cetakan Ke 5. BPFE: Jogyakarta. 1992.

Mankiw, N. Gregory. Ekonomi Makro Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta. 2012.

Qaiser Abbas, et.al. Impact of Foreign Direct Investment on Gross Domestic Product. Volume 11 Issue 8 Version 1.0. G l o b a l J o u r n a l

o f M a n a g e m e n t a n d

B u s i n e s s R e s e a r c h .

August, 2011. The University of Lahore, Pakistan.

Suryawati. Peranan Investasi Asing Langsung Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Negara-Negara Asia Timur.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Ekonomi Negara Berkembang, Vol. 5 No. 2, 2000, hal 101-113, Faculty of Economics, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Elvany Noor Afia. Pengaruh PMA, PMDN, dan Belanja Modal Terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah. Semarang. 2010. Universitas Diponegoro.

M. Khairin Majid. Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri (ULN), Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1986-2011. Malang. 2013. Universitas Brawijaya.

http// www.bps.go.id

http://statistikceria.blogspot.com/2 014/02/error-correction-mechanism-ecm.html

(9)

9

LAMPIRAN

Uji Unit Root / Stasioneritas

 GDP

Null Hypothesis: D(GDP_HARGA_KONSTAN) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.100587 0.0380 Test critical values: 1% level -3.689194

5% level -2.971853 10% level -2.625121

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

 PMA

Null Hypothesis: D(PMA,2) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 8 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.976279 0.0001 Test critical values: 1% level -3.831511

5% level -3.029970 10% level -2.655194

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Kointegrasi : Johansen Date: 06/20/15 Time: 22:05 Sample (adjusted): 6 30

Included observations: 25 after adjustments Trend assumption: Linear deterministic trend Series: GDP_HARGA_KONSTAN PMA Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None 0.377686 14.52095 15.49471 0.0697 At most 1 0.101049 2.663163 3.841466 0.1027

(10)

10

Uji Regresi

Dependent Variable: GDP_HARGA_KONSTAN Method: Least Squares

Date: 06/20/15 Time: 11:16 Sample: 1983 2012

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.77E+11 2.37E+10 7.455245 0.0000 PMA 0.994155 0.347318 2.862374 0.0079

R-squared 0.226374 Mean dependent var 2.29E+11 Adjusted R-squared 0.198744 S.D. dependent var 9.28E+10 S.E. of regression 8.30E+10 Akaike info criterion 53.18750 Sum squared resid 1.93E+23 Schwarz criterion 53.28091 Log likelihood -795.8125 Hannan-Quinn criter. 53.21738 F-statistic 8.193187 Durbin-Watson stat 0.272220 Prob(F-statistic) 0.007873

Uji ECM

Dependent Variable: D(GDP_HARGA_KONSTAN) Method: Least Squares

Date: 06/20/15 Time: 11:27 Sample (adjusted): 1984 2012

Included observations: 29 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.17E+10 1.71E+09 6.871217 0.0000 D(PMA) 0.030246 0.040659 0.743888 0.4636 RESID01(-1) 0.060146 0.023696 2.538219 0.0175

Referensi

Dokumen terkait

Produksi kedelai tahun 2015 memberikan kontribusi terhadap produksi kedelai nasional diperkirakan sebesar 0,70 persen, sedikit menurun dibandingkan kontribusi 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi limbah ampas sagu terhadap konsumsi (efisiensi), Palatabilitas bahan Pakan yang diberikan ke ternak

Dari hasil penelitian ini didapatkan informasi bahwa analisis standar Benzen, Toluene, Etil Benzen, Xylen (BTEX) dan sampel memiliki spesifitas metode yang baik dilihat

Oleh karena itu, Perusahaan Indeks Saham Syariah Indonesia tidak hanya mengacu pada perubahan suku bunga dan nilai tukar rupiah karena variabel keduanya tidak

Hasil Penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain : Dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara tindak pidana Pemerkosaan anak difabel dan nondifabel

Berdasarkan data (Tabel 10), penyimpanan semen cair pada pengamatan jam ke 32 menggunakan pengencer MIII menunjukkan bahwa motilitas spermatozoa menggunakan teknik

Langkah awal kita dalam mengelola autoresponder adalah dengan membuat grup. Anda bisa langsung klik menu Tambah Grup atau klik Icon Tambah Grup Anda juga bisa menggunakan drop down

(4) Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana sebagaimana tercantum dalam Lampiran IVB yang