i | P a g e
Politeknik Kesehatan Bandung 2017
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Jl. Padjadjaran No. 56 Bandung 40161
Telp. (022) 2032672 / Fax. (022) 2042630
i | P a g e KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKJIP) Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2016.
Politeknik Kesehatan Bandung sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Kesehatan di bawah Badan PPSDM Kesehatan bertujuan untuk menghasilkan SDM
Kesehatan yang unggul terutama di bidang Analis Kesehatan, Gizi, Keperawatan Gigi,
Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, Kebidanan dan Farmasi serta Promosi
Kesehatan. Untuk mengetahui kinerja penyelengaraan proses pendidikan yang
berkualitas dan tercapainya visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung, maka
disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Politeknik Kesehatan
Bandung tahun 2017.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKJP) merupakan aktivitas analisis, penilaian
yang sistematis, pemberian atribut, pengenalan permasalahan serta solusi untuk tujuan
peningkatan kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah. LAKJP ini disusun sebagai
alat untuk mempertanggungjawabkan Akuntabilitas Kinerja Politeknik Kesehatan
Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama satu tahun, dari 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2017.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKJP) Politeknik Kesehatan Bandung menjadi
dasar dalam menentukan langkah pengembangan yang strategis dan akuntabel dalam
melaksanakan tugas dan fungsi kedepan. Sehingga aktualisasi implementasi kebijakan
strategis sebagai tindak lanjut dari LAKJP menjadi komitmen bersama dan terus
dikembangkan untuk mencapai kinerja yang lebih optimal dalam tatanan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Harapan bahwa Politeknik Kesehatan Bandung harus semakin berkembang perlu
direspon dengan baik serta diikuti dengan kinerja organisasi dan kompetensi seluruh
jajarannya. Kiranya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKJP) ini dapat dijadikan
acuan strategis dan panduan pengembangan operasional dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi serta visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung di masa yang akan datang
ii | P a g e
Saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan
untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga LAKJP tahun 2017 dapat dijadikan
bahan untuk penyusunan LAKJP Kementerian Kesehatan RI.
Bandung, 24 Januari 2018
Direktur Politeknik Kesehatan Bandung,
iii | P a g e RINGKASAN EKSEKUTIF
Politeknik Kesehatan Bandung yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001
tanggal 16 April 2001, merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang berada di bawah pembinaan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan. Politeknik Kesehatan
Bandung dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan
Kementerian Kesehatan. Pembinaan secara teknis edukatif dilakukan oleh Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes). Pembinaan secara
administrasi dilakukan oleh Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan. Dengan telah
keluarnya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 355/E/O/2012
tanggal 10 Oktober 2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, maka pembinaan secara teknis edukatif dilakukan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Salah satu prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya
laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan
komitmen organisasi penyelenggaraan negara dalam mempertanggungjawabkan dan
mempertanggunggugatkan pengelolaan dan pengendalian sumberdaya dengan tugas
dan kewenangannya. Memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Permenpan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja,
Pelaporan Kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka
disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Politeknik Kesehatan Bandung
sebagai laporan tahunan pertanggungjawaban kinerja Poltekkes Bandung.
Tujuan penyusunan LKJIP ini ialah (1) Memberikan gambaran mengenai tingkat
keberhasilan dan atau tingkat kegagalan capaian pelaksanaan suatu kegiatan dan
program kerja Poltekkes Bandung. (2) Memberikan umpan balik bagi peningkatan
kinerja di lingkungan Poltekkes Bandung. (3) Laporan kepada Pimpinan dalam
iv | P a g e
kegiatan yang akan datang.
Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan sasaran dan indikator yang ditetapkan, yaitu
sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja, dengan indikator Persentase
penyerapan lulusan di Pasar Kerja
2. Meningkatnya Jumlah lulusan tepat waktu, dengan indikator Persentase lulusan
tepat waktu
3. Meningkatnya Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00, dengan indikator Persentase lulusan dengan IPK ≥ 3,00
4. Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan dosen dalam setahun,
dengan indikator Jumlah judul penelitian terapan yang dilakukan dosen dalam
satu tahun
5. Meningkatnya publikasi karya ilmiah dalam satu tahun, dengan indikator Jumlah
naskah publikasi karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, bulettin
dan buku ajar/jumlah karya ilmiah dalam satu tahun
6. Meningkatkan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dengan indikator
jumlah pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam satu tahun
Dari hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU), didapatkan capaian kinerja
rata-rata Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2017 ialah sebesar 117,59%, dengan rincian
sebagai berikut :
- Prosentase penyerapan lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan sebesar 60,55%
dengan capaian kinerja 99,26%
- Prosentase lulusan tepat waktu sebesar 98,87% dengan capaian kinerja 100,17
%
- Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00 sebesar 99,38 % dengan capaian kinerja
100,54 %
- Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen sebanyak 94 penelitian
dengan capaian kinerja 104,44 %
- Jumlah publikasi karya ilmiah sebanyak 75 dengan capaian kinerja 107,14 %
- Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat sebanyak 582 dengan capaian kinerja
v | P a g e
Realisasi penyerapan anggaran Poltekkes Bandung tahun 2017 sebesar Rp.
109.891.505.477,- atau mencapai 88,14% dari alokasi anggaran sebesar
Rp124.672.326.00. Ada penurunan 1,88% jika dibanding dengan tahun 2016 (90,02%)
Bandung, 24 Januari 2018
Direktur Politeknik Kesehatan Bandung,
vi | P a g e DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii
DAFTAR ISI ... vi
G. Sumber Daya Sarana/Prasarana ... 13
H. Sistematika Penyajian ... 17
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 19
A. Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2015-2019 .... 19
B. Penetapan/Perjanjian Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2017 ... 22 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 24
A. Capaian Kinerja Tahun 2017 ... 24
vii | P a g e DAFTAR TABEL & GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL & GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vi
Tabel 1.1 Program Studi dan Nilai Akreditasi... 1
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai (CPNS/PNS & Non PNS) Tahun 2017... 11
Tabel 1.3 Jumlah Dosen Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2017 ... 11
Tabel 1.4 Jumlah Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung TA 2017/2018... 12
Tabel 1.5 Luas Tanah Poltekkes Kemenkes Bandung ... 13
Tabel 1.6 Penambahan Peralatan & Mesin Poltekkes Bandung Tahun 2017... 14
Tabel 1.7 Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2017 ... 15
Tabel 1.8 Anggaran Belanja Tahun 2017 ... 15
Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan & Target Tahun 2017 ... 22
Tabel 3.1 Sasaran, Target & Capaian Kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung 2017 ... 25
Tabel 3.2 Sasaran, Target & Capaian Kinerja Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja < 6 bulan Tahun 2017... 27
Tabel 3.3 Sasaran, Target & Capaian Kinerja Lulusan Tepat Waktu Tahun 2017 ... 31
Tabel 3.4 Perencanaan, Pelaksanaan & Evaluasi PBM Tahun 2017 ... 33
Tabel 3.5 Sasaran, Target & Kinerja Lulusan dengan IPK ≥ 3,00 ... Tabel 3.6 Sasaran, Target & Kinerja Penelitian yang dilakukan dosen ... Tabel 3.7 Sasaran, Target & Kinerja Publikasi Karya Ilmiah... Tabel 3.8 Sasaran, target & Kinerja Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ... Tabel 3.9 Perbandingan Capaian Kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2016 dan .... Tahun 2017 ... Tabel 3.10 Realisasi anggaran dalam kegiatan kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung... Tabel 3.11 Rincian & Estimasi Realisasi Pendapatan Tahun 2017... 33 Tabel 3.12 Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahun 2016 dan Tahun 2017... 45
Tabel 3.13 Trend Realisasi PNBP Tahun 2012 s.d 2017... ... 45
Tabel 3.14 Rincian Anggaran & Realisasi Belanja Tahun 2017... ... 46
Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Belanja Tahun 2015 dan Tahun 2017 ...
Tabel 3.17 Penyerapan Anggaran PNBP/BLU Jurusan/Prodi Tahun 2017 ...
Tabel 3.18 Penyerapan/Realisasi Anggaran Tahun 2017 Per bulan ...
Tabel 3.19 Pagu, Realisasi & Persentase Serapan Tahun 2011 s.d 2017...
Tabel 3.20 Realisasi Mutasi Kepegawaian Tahun 2017 ...
viii | P a g e
DAFTAR GAMBAR ... ... vii
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Poltekkes Bandung ... 5
Gambar 3.1 Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja <6 bulan Tahun 2011 s.d 2017 ... 28
Gambar 3.2 Indeks Prestasi Semester ≥3,00 Jurusan/Prodi Tahun 2017 ... 29
Gambar 3.3 Lulus Ujian Akhir Program (UAP) Jurusan/Prodi Tahun 2017... 30
Gambar 3.4 Lulusan Tepat Waktu Per Jurusan/Prodi Tahun 2017... 31
Gambar 3.5 Perkembangan Lulusan Tepat Waktu Tahun 2011 s.d 2017... 32
Gambar 3.6 Perkembangan Lulusan dengan IPK ≥3,00 Tahun 2011 s.d 2017 ... 34
Gambar 3.7 Penelitian yang dilakukan Dosen Tahun 2011 s.d 2017 ... 37
Gambar 3.8 Karya Ilmiah yang dipulikasikan Tahun 2011 s.d 2017... 39
Gambar 3.9 Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011 -2017... ... 41
Gambar 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014-2017... 42
1 | P a g e BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Poltekkes Kemenkes Bandung yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor
298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001, merupakan unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah pembinaan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan.
Poltekkes Kemenkes Bandung dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
(PPSDM) Kesehatan Kemenkes RI dan pembinaan secara administrasi dilakukan
oleh Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI. Sedangkan pembinaan
secara teknis edukatif dilakukan oleh Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan dan
Kemendiknas (SK Kemendiknas RI No. 355/E/0/2012 tentang Alih Bina
Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes ke
Kemendiknas).
Pada tahun 2017, Poltekes Kemenkes Bandung mempunyai 8 jurusan/14 program
studi yang tersebar di beberapa tempat yaitu Bandung, Cimahi, Karawang dan
Bogor, telah diakreditasi oleh Ban PT dan LAM PT Kes sebanyak 13 Prodi, satu
Prodi yaitu D4 Promkes yang berdiri tahun 2016 mendapat nilai akreditasi minimal
C sebagai Prodi Baru. Nilai akreditasi 13 prodi tersebut sebagai berikut:
Tabel 1.1
Program Studi di Lingkungan Poltekkes Bandung dan Nilai Akreditasi
No. PROGRAM STUDI AKREDITASI
1. D III Kebidanan Bandung B
2. D III Keperawatan Bandung A
3. D III Keperawatan Gigi B
4. D III Analis Kesehatan B
5. D IV Analis Kesehatan B
6. D III Gizi B
7. D IV Gizi B
8. D III Kesehatan Lingkungan B
9. D IV Kesehatan Lingkungan B
10. D III Keperawatan Bogor B
11. D III Kebidanan Bogor B
12. D III Kebidanan Karawang B
2 | P a g e
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. HK.03.05/1.2/03086/2012 tahun
2012 tentang pedoman organisasi dan tatalaksana Poltekkes sebagaimana diubah
melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.03/I.2/08810/2013, tugas dan
fungsi Poltekkes ialah sebagai berikut :
1. Kedudukan
Poltekkes Kemenkes adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
PPSDM Kesehatan, dan dipimpin oleh seorang Direktur.
2. Tugas
Poltekkes mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam bidang
kesehatan pada jenjang Program Diploma III dan/atau Program Diploma IV/S1
Terapan/Sarjana Sain Terapan, serta program lain sesuai peraturan
perundang-undangan..
3. Fungsi
Poltekkes Kemenkes mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang kesehatan;
b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan;
c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya;
d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika; dan
e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif
Dalam melaksanakan tugasnya, Poltekkes Kemenkes Bandungsangat
memperhatikan kualitas. Berkenaan dengan hal tersebut, pada tahun 2006,
Poltekkes Kemenkes Bandung telah mendapatkan Piala Citra Pelayanan Prima
dari Presiden RI dan pada tahun 2008 mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dari
SAI Global.dan diresertifikasi pada tahun 2011 serta diresertifikasi kembali tahun
2014 dan tahun 2017
3 | P a g e
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tanggal 18 Desember 2009 no.
499/KMK.05/2009, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung telah ditetapkan sebagai
Badan Layanan Umum (BLU). Dengan demikian, maka Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung harus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan untuk dapat
lebih meningkatkan kualitas kinerja khususnya kualitas pelayanan di bidang pendidikan
kesehatan.
Sebagai UPT Badan PPSDM Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Bandung harus
memberikan pertanggung jawaban kinerja dalam pencapaian tujuan / strategi nya. Pada
Lampiran II Permenpan nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan kinerja instansi
pemerintah, disebutkan bahwa satuan kerja menyampaikan laporan ke Pimpinan Unit
Kerja / tingkat unit organisasi eselon I dan unit kerja/tingkat unit organisasi eselon I
menyampaikannya kepada Menteri/Pimpinan Lembaga.
Untuk memenuhi hal tersebut maka disusun laporan kinerja (LAKIP) yang merupakan
laporan tahunan pertanggungjawaban kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung sebagai
bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung atas penggunaan anggaran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LJKIP) Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun
2017, disusun berdasarkan landasan hukum:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
c. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
d. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja,
Pelaporan Kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra-Kemenkes) Tahun
4 | P a g e B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
a. Sebagai pertanggungjawaban tertulis Poltekkes Kemenkes Bandung yang
menggambarkan tingkat capaian pelaksanaan kegiatan dalam
rangkamewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan program
Poltekkes Bandung
b. Merupakan bahan evaluasi akuntabilitas kinerja Poltekkes Kemenkes
Bandung.
c. Media informasi tentang sejauh mana penentuan prinsip-prinsip good
governance di Poltekkes Kemenkes Bandung.
2. Tujuan
a. Memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan dan atau tingkat
kegagalan capaian pelaksanaan suatu kegiatan dan program kerja
Poltekkes Bandung.
b. Memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja di lingkungan
Poltekkes Bandung.
c. Perbaikan berkesinambungan dalam perencanaan, pelaksanaan program
5 | P a g e C. Gambaran Organisasi
1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Gambar 1.1
Struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung
Struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung sebagai berikut :
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Poltekkes Kemenkes Bandung
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1988/Menkes/Per/IX/2011 tanggal 27 September 2011 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang
Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan, dan Kepmenkes RI No.
HK.02.03/I.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas Pemenkes RI No.
HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Ortala Poltekkes Kemenkes.
Bahwa organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung terdiri dari: Dewan
Penyantun; Direktur, Pembantu Direktur ; Senat Politeknik; Jurusan terdiri dari
Jurusan Analis Kesehatan Cimahi, Kesehatan Lingkungan Cimahi, Gizi
Cimahi, Farmasi di Bandung, Keperawatan Gigi di Bandung, Keperawatan
Bandung, Keperawatan Bogor, Kebidanan Bandung, Kebidanan Bogor,
Kebidanan Karawang; Sub Bagian yang terdiri dari (1) Sub Bagian
6 | P a g e
(2) Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian dan Unit –
Unit. Berdasarkan Peraturan Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung Nomor
OT.02.03/1.1/4619/2010 struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung
ada tambahan Dewan Pengawas, Satuan Pemeriksa Internal (SPI), Unit
Penjaminan Mutu dan Unit Usaha, mengingat Poltekkes Kemenkes Bandung
telah ditetapkan sebagai Instansi pemerintah pada Kementerian Kesehatan
yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU)
dengan status BLU secara penuh, sesuai dengan surat keputusan Menteri
Keuangan RI Nomor 499/KMK – 05/2009 tanggal 17 Desember 2009. Dengan
status Badan Layanan Umum secara penuh (BLU secara penuh), maka
Poltekkes Kemenkes Bandung memperoleh fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang
berlaku.
a. Dewan Penyantun
Dewan Penyantun merupakan forum yang terdiri dari atas tokoh-tokoh
masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang menaruh
perhatian terhadap Poltekkes Kemenkes Bandung. Dewan
Pertimbangan/Dewan Penyantun bertugas memberikan saran
dan/bantuan bagi pengembangan dan kemajuan Poltekkes Kemenkes
Bandung.
b. Direktur
Adalah Pimpinan Poltekkes Kemenkes Bandung, yang mempunyai
tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, pembinaan civitas akademika dan tugas
administrasi melalui tatanan organisasi sesuai dengan kebutuhan serta
hubungan dengan lingkungannya
c. Pembantu Direktur
Adalah unsur pembantu pimpinan dalam bidang pelaksanaan pendidikan,
penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat (Pembantu Direktur I);
dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan dan
7 | P a g e
bidang pembinaan dan layanan mahasiswa dan alumni, serta melakukan
kerjasama dengan pihak lain di luar kegiatan yang terstruktur dalam
kurikulum (Pembantu Direktur III)
d. Senat
Senat merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi dilingkungan
Poltekkes Kemenkes Bandung. Senat Politeknik terdiri atas Pimpinan
Poltekkes Kemenkes Bandung, para Ketua Jurusan dan Perwakilan Dosen
yang ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian
Kesehatan.
e. Jurusan
Jurusan merupakan himpunan sumber daya pendukung program studi
dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan / atau
olah raga. Setiap jurusan dapat mempunyai satu atau beberapa Program
Studi sesuai dengan kebutuhan program/pelayanan/pembangunan
kesehatan.
f. Program Studi
Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar
sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan
atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat
menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan sasaran
kurikulum. Pengelolaan pembelajaran pada Poltekkes Kemenkes Bandung
dapat diselenggarakan melalui program studi diluar domisili perguruan
tinggi atau direktorat.
g. Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan
dan Sistem Informasi
Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan
Sistem Informasi adalah unsur pembantu pimpinan di bidang akademik,
kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi yang berada di bawah
dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan secara
teknis-fungsional dibina oleh Pembantu Direktur I. Khusus untuk urusan
8 | P a g e h. Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian
Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian adalah
unsur pembantu pimpinan di bidang umum, keuangan dan kepegawaian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
Secara teknis -fungsional dibina oleh Pembantu Direktur II
i. Unit-unit
Unit-unit terdiri atas: Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat,
Unit Perpustakaan, Unit Laboratorium, Unit Komputer /TI, Unit Asrama,
Unit Pemeliharaan dan Perbaikan, Unit Bisnis, Unit Penjaminan Mutu, Unit
Perencanaan dan Evaluasi serta Unit Kerjasama dan Pengembangan, Unit
Layanan Pengadaan (ULP)
j. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok tenaga fungsional sesuai dengan bidang
keahliannya.
k. Dewan Pengawas
Poltekkes kemenkes Bandung telah menerapkan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PK-BLU) dan telah memenuhi persyaratan
pembentukan Dewan Pengawas, pengaturan pembentukannya sesuai
dengan PP No. 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (BLU) dan PMK No. 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas
BLU. Penetapan Dewan Pengawas Poltekkes Bandung sesuai SK Menteri
Kesehatan RI Nomor : HK.01.07/MENKES/654?2017 tentang Penetapan
Dewan Pengawas pada Tiga Belas Politeknik Kesehatan Unit Pelaksana
Teknis Kemeterian Kesehatan yang menrapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Periode 2017-2022.
l. Satuan Pengawas Internal (SPI)
Satuan Pengawas Internal dibawah Direktur / Pimpinan BLU dalam hal
pemeriksaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU)
9 | P a g e D. Tugas dan Fungsi
Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai tugas melaksanakan pendidikan
profesional dalam program Diploma I, Diploma II, Diploma III dan/atau Program
Diploma IV sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan PPSDM
Kesehatan Kementerian Kesehatan, memiliki fungsi:
1. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam sejumlah keahlian di bidang
kesehatan;
2. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan;
3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya;
4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan
lingkungan;
5. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif
E. Visi dan Misi
1. Visi :
Menjadi perguruan tinggi kesehatan yang berorientasi pada keunggulan
lulusan di Indonesia tahun 2020.
2. Misi :
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas
dengan mengoptimalkan pemanfaatan Ilmu dan Teknologi bidang
kesehatan.
b. Menyelenggarakan penelitian terapan bidang kesehatan dan pengabdian
pada masyarakat dengan meningkatkan kerjasama baik nasional maupun
internasional.
c. Meningkatkan kualitas sumber daya dan manajemen perguruan tinggi
berdasarkan prinsip tata kelola yang baik.
d. Mengembangkan program studi untuk memenuhi tuntutan perkembangan
10 | P a g e F. Sumber Daya Manusia
1. Tenaga Dosen dan Kependidikan
Sampai dengan akhir tahun 2017, pegawai Poltekkes Kemenkes Bandung
berjumlah 530 orang, Terdiri dari PNS berjumlah 461 orang, pegawai non PNS
berjumlah 46 orang dan Pegawai Non PNS-BOPTN 23 orang;. Secara lengkap
pegawai Poltekkes Kemenkes Bandung dapat dilihat pada tabel 1.2
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 61 orang Golongan IV dan 334
orang Golongan III, 62 orang Golongan II dan Golongan I sebanyak 4 orang
serta Pramubhakti/Non PNS 46 orang dan Pegawai Non PNS BOPTN 23 orang
Pada tabel 1.3, dapat dilihat bahwa jumlah dosen Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung baik dosen fungsional maupun dosen non fungsional/JFU
sebanyak 204 orang terdiri dari dosen fungsional : 204 orang dan dosen non
fungsional : 25 orang. Dari 204 dosen fungsional sebanyak 149 dosen telah
tersertifikasi.
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai (CPNS/PNS) dan Non PNS
No Pangkat/Golongan Pria Wanita Total Jml
1. Pembina Utama/ IV/e 0 0 0 2. Pembina Utama Madya/ IV/d 0 0 0 3. Pembina Utama Muda/ IV/c 1 3 4 4. Pembina Tk. I/ IV/b 1 8 9 5. Pembina/ IV/a 17 31 48 6. Penata Tk. I/ III/d 39 56 95 7. Penata/ III/c 24 79 103 8. Penata Muda Tk. I/ III/b 48 63 111 9. Penata Muda/ III/a 12 13 25 10. Pengatur Tk. I/ II/d 3 6 9 11. Pengatur/ II/c 18 4 22 12. Pengatur Muda Tk. I/ II/b 6 1 7 13. Pengatur Muda/ II/a 18 4 22 14. Juru Tk. I/ I/d 0 0 0 15. Juru/ I/c 1 1 2 16. Juru Muda Tk. I/ I/b 0 0 0 17. Juru Muda/ I/a 2 0 2
JUMLAH I ... 190 271 461
18. Pramubhakti/Non PNS 31 15 46 19. Non PNS- BOPTN 10 13 23
JUMLAH II ... 41 28 69
11 | P a g e Tabel 1.3
Rekapitulasi Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan & tenaga Administrasi Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2017
No Jabatan Pria Wanita Total
1. Lektor Kepala 14 29 43
2. Lektor 37 76 113
3. Asisten Ahli 4 19 23
Jumlah 55 124 179
4. Dosen Non Fungsional 6 19 25
Jumlah 61 143 204
5 Instruktur 9 38 47
6 Tenaga Adminsitrasi & JFT lainnya 122 88 210
Jumlah ... 192 269 461
2. Peserta Didik (Mahasiswa)
Jumlah keseluruhan mahasiswa program Diploma III dan IV pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2017/2018 sebanyak 3.364 orang, terdiri
atas tingkat I sebanyak 986 orang, tingkat II sebanyak 901 orang, tingkat III
sebanyak 801 orang dan Tingkat IV 114 orang serta Mahasiswa Alih Jenjang
sebesar 95 dan Mahasiswa RPL sebanyak 467. Rincian komposisi
masing-masing program studi dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut :
Tabel 1.4
Distribusi Mahasiswa Menurut Jurusan/Prodi Di Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2017/2018
NO JURUSAN/PRODI Tk I Tk II Tk III Tk IV Ajeng RPL JML
1 Analis Kesehatan
Program D III 87 83 76 55 300
Program D IV 41 41 42 39 42 205
Gizi
2 Program D III 76 74 82 45 277
Program D IV 43 37 36 40 36 192
3 Kesehatan Lingkungan
Program D III 73 42 43 64 222
Program D IV 42 41 33 35 17 168
4 Kebidanan Bandung 62 67 54 41 224
5 Kebidanan Bogor 86 69 58 213
6 Kebidanan Karawang 74 71 67 41 253
7 Keperawatan Bandung 124 120 121 39 405
8 Keperawatan Bogor 94 86 82 39 301
9 Keperawatan Gigi 84 74 58 63 279
10 Farmasi 62 57 49 80 248
11 Promkes 38 39 77
12 | P a g e G. Sumber Daya Sarana/Prasarana
1. Keadaan Sarana Gedung/Fasilitas
Sarana gedung/fasilitas yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung, awalnya merupakan penggabungan dari berbagai sarana yang dimiliki
oleh berbagai Akademi Kesehatan yang kemudian meleburkan menjadi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung. Umur bangunan bervariasi mulai
yang tertua sejak Tahun 1952 sampai 2016.
Pada Tahun 2017 dilakukan pembangunan gedung layanan pendidikan Analis
Kesehatan dan Gedung Promosi kesehatan bersumber dari RM..
Luas tanah masing-masing Jurusan, sbb. :
Tabel 1.5 Luas Tanah
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2017
NO LOKASI Luas
1 Jurusan Farmasi, Jl.Prof.Eyckman No.24 Bandung 2.603 m2
2 Jurusan Keperawatan Gigi, Jl.Prof.Eyckman No.40 Bandung 8.465 m2
3 Jurusan Kebidanan Bandung, Jl.Westhof No.31 Bandung 1.268 m2
4 Jurusan Kebidanan Bandung, Jalan Makmur Bandung 20.370 m2
5 Jurusan Keperawatan Bandung, Jl.Dr.Otten No.32 Bandung 3.010 m2
6 Kantor Direktorat, Jl.Pajajaran No.56 Bandung 2.725 m2
7 Jurusan Gizi, Jl.Babakan Loa Cimahi 15.000 m2
8 Jurusan Anlis Kesehatan, Jl.Babakan Loa Cimahi Utara 28.075 m2
9 Kebidanan Karawang, Jl.Kertabumi No.74 Karawang 15.000 m2
10 Kebidanan Karawang, Jl.Kertabumi No.74 Karawang 4.000 m2
11 Babakan Cianjur, Bandung 2.227 m2
Jumlah 1000.010 m2
(10 ha)
2. Keadaan Sarana Penunjang Lainnya
Pada Tahun 2017 telah penambahan peralatan dan mesin sebesar
Rp.5.081.933.524( Lima Milyar Delapan Puluh Satu Juta Sembilan ratus tiga
puluh tiga ribu limaratus dua puluh mepat rupiah) meliputi dengan 1873 unit,
13 | P a g e Tabel 1.6
Penambahan Peralatan dan Mesin
di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2017
14 | P a g e
KODE URAIAN KUANTITAS NILAI
3.10.01.02.003 Note Book Buah 2 19.970.000
3.10.02.03.002 Monitor Buah 4 7.521.840
3.10.02.03.003 Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah 23 33.842.676
3.10.02.03.004 Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah 1 38.669.130
3.10.02.04.001 Server Buah 1 87.549.000
3.15.01.99.999 Alat Deteksi Lainnya 1 24.831.742
3.17.01.19.013 Submersible Pump Buah 1 49.775.000
1.873 5.081.933.524
3. Anggaran
Alokasi anggaran Poltekkes Bandung Tahun 2017, rincian seperti pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1.7
Anggaran Pendapatan dan Belanja Poltekkes Bandung 2017
Apabila dirinci Anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun
Anggaran 2017, maka untuk Jenis Pendapatan, Pendapatan Jasa Layanan
Pendidikan sebesar Rp. 24.704.470.000; Pendapatan Penyediaan Barang dan
Jasa Lainnya sebesar Rp. 6.890.391.000; Pendpatan Jasa Lembaga keaungan
sebesar Rp. 1.156.040.000 dan Pendapatan Hasil kerjasama Lembaga/badan
Usaha sebesar Rp. 2.089.640.000
15 | P a g e
sebesar Rp.42.582.375.000. Selanjutnya untuk Jenis Belanja Barang (52)
sebesar Rp. 65.385.197.000,- dan Jenis Belanja Modal (53) sebesar Rp
16.704.754.000,-
H. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian laporan kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Poltekkes
Kemenkes Bandung ini dibuat sesuai dengan lampiran II Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan
Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu :
Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi dan aspek strategis organisasi
serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung
BAB II PERENCANAAN
Bab II berisi ikhtisar perjanjian kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung Tahun 2017
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab III menguraikan capaian kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung
sasaran-sasaran organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung, dengan pengungkapan dan
penyajian dari hasil pengukuran kinerja, yaitu meliputi :
A. Capaian dan Analisis Capaian
1. Capaian Kinerja setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Tahun 2017 2. Analisis capaian Kinerja, mencakup :
a. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2017
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
16 | P a g e
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan
target jangka menengah yang terdapat pada Renstra Poltekkes
Bandung.
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan.
e. Analisis atas effisiensi penggunaan sumber daya
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
B. Realisasi Anggaran Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2017
Berisi realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kerja.
BAB IV PENUTUP
Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung serta langkah langkah untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
17 | P a g e BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
A. Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2015-2019
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
merupakan tahap ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2025 yang telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 17
Tahun 2007 adalah pedoman untuk pencapaian visi dan misi
Presiden, RPJMN sekaligus untuk menjaga konsistensi arah pembangunan
nasional dengan tujuan di dalam Konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dan
RPJPN 2005–2025.
RPJMN 2015-2019 adalah pedoman untuk menjamin pencapaian visi dan misi
Tujuan Pembangunan Kesehatan Tahun 2015-2019, sebagaimana dinyatakan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 –
2019 adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku
dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia.
Sedangkan
Renstra Politeknik Kesehatan Bandung merupakan turunan dari arah kebijakan
dan strategi nasional yang tersurat dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019 dan penjabaran dari sasaran strategis Badan
Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai SK. Kepala
Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI No. HK.02.03/I.I/0083232/2015 tgl 31
Agustus 2015. Rencana Strategis , yaitu : Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas
18 | P a g e
program lima tahunan untuk pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan
sumber daya pendukungnya dalam rangka mewujudkan akuntabilitas
penyelenggaraan Politeknik Kesehatan Bandung.
1. Pernyataan Visi
Sasaran Strategis ke-5 Kementerian kesehatan adalah Meningkatnya
jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan. Selanjutnya
sasarn strategis tersebut dijabarkan oleh Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan dalam indikator tujuan/sasaran pokok yang
ke-3 yaitu Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya dan
untuk mencapai sasaran strategis dan sasaran pokok tersebut telah
ditetapkan strategi ke-4, yakni : Peningkatan produksi SDM Kesehatan
yang bermutu.
Untuk mendukung strategi tersebut maka Visi Politeknik Kesehatan
Bandung adalah ”Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang
Berorientasi pada Keunggulan Lulusan di Indonesia Tahun
2020”
2. Pernyataan Misi
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas
dengan mengoptimalkan pemanfaatan Ilmu dan Teknologi bidang
kesehatan.
f. Menyelenggarakan penelitian terapan bidang kesehatan dan
pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan kerjasama
baik nasional maupun internasional.
g. Meningkatkan kualitas sumber daya dan manajemen perguruan
tinggi berdasarkan prinsip tata kelola yang baik.
h. Mengembangkan program studi untuk memenuhi tuntutan
perkembangan pelayanan kesehatan.
3. Tujuan
19 | P a g e
yang disebutkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015 - 2019
yaitu peningkatan produksi SDM Kesehatan yang bermutu. Sejalan
dengan hal tersebut serta sebagai penjabaran dari visi dan misi
Politeknik Kesehatan Bandung, maka Politeknik Kesehatan Bandung
mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas
dengan memanfaatkan IPTEK Bidang Kesehatan serta berbasis
Informasi dan Teknologi Komunikasi
b.
c.
Melaksanakan pembinaan kegiatan kemahasiswaan dan alumni
dalam rangka meningkatkan kualitas soft skill mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.
Melaksanakan penelitian terapan bidang kesehatan dan
pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan
kerjasama dengan Pemerintah, Industri dan Perguruan
Tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri
d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan
meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, industri dan
perguruan tinggilain.
e. Meningkatkan mutu tenaga pendidik (dosen) dan tenaga
kependidikan dalam rangka menunjang pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi
f. Meningkatkan mutu sarana prasarana pembelajaran dalam
menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
g. Meningkatkan mutu manajemen dalam rangka memberikan
pelayanan prima kepada pelanggan dengan memanfaatkan
Informasi dan Teknologi Komunikasi.
h. Mewujudkan pengembangan program studi untuk memenuhi
20 | P a g e 4. Sasaran Strategis
Selanjutnya salah satu sasaran yang disebutkan dalam Renstra
Kementerian Kesehatan adalah meningkatnya ketersediaan dan mutu
sumber daya manusia kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan.
Hal ini ditindaklanjuti dengan sasaran strategis Politeknik Kesehatan
Bandung Tahun 2017, dengan uraian sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja
b. Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu
c. Meningkatnya jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00
d. Meningkatkannya jumlah penelitian yang dilakukan Dosen.
e. Meningkatnya publikasi karya ilmiah
f. Meningkatnya Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
B. Penetapan/Perjanjian Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2017
1. Sasaran dan Indikator Kinerja
memperoleh pekerjaan ≤ 6 bulan
∑ mahasiswa yang lulus sesuai program
--- x 100%
∑ mahasiswa yang masuk pada tahun yang sama
21 | P a g e
Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, buletin dan buku ajar / jumlah karya ilmiah per tahun
2. Indikator Keberhasilan
Dalam tahun anggaran 2017 ditetapkan 6 sasaran yang akan dicapai,
mencakup :
Tabel 2.1
Indikator Keberhasilan dan Target 2017
No Sasaran Stratejik Indikator Kinerja Target Tahun 2017
1 2 3 4
2 Meningkatnya jumlah
lulusan tepat waktu
Persentase Peningkatan Lulusan Tepat Waktu
98,7% (naik 0,2 % dari tahun lalu)
3 Meningkatnya jumlah
lulusan dengan IPK ≥ 3,00
Persentase Peningkatan Lulusan dengan IPK ≥ 3,00
98,65% (turun 0,1% dari tahun lalu)
4. Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan Dosen.
Jumlah Kegiatan
Penelitian yang dilakukan oleh Dosen dalam 1 tahun
80 judul (naik 10 judul /12,5% dari tahun lalu)
5. Meningkatnya publikasi karya ilmiah.
6. Meningkatnya Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Jumlah Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan dalam 1 tahun
22 | P a g e BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2017
Capaian Kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Capaian Kinerja tersebut tentunya berawal dari Pengukuran kinerja, yaitu
kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai
dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja
yang telah ditetapkan (Permenpan 09/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
IKU dilingkungan Instansi Pemerintah). Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil
dilakukan oleh suatu instansi pemerintah, termasuk di dalamnya Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.
Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pelaksanaan dari Rencana Strategis
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung Tahun 2015 - 2019.
Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan
realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator,
sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing
indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi
menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam
perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program /
kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,
pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja khususnya
dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2017.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada
23 | P a g e
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja.
Penetapan Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2017,
meliputi 6 sasaran strategis dan 6 indikator dengan pencapaian masing-masing
dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1
Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2017
URAIAN TARGET REALISA
SI
CAPAIAN
1 2 3 4
Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja < 6 bulan
CAPAIAN KINERJA RATA RATA TAHUN 2017 117,59%
B. Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja
Hasil evaluasi kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung tahun 2017
menunjukkan kinerja secara umum mencapai 117,59 %. Turun sebesar 1,08%
24 | P a g e
apabila dirinci masing-masing indikator, 5 indikator berhasil mencapai target
bahkan melampui target dari 6 sasaran yang telah ditetapkan dan dijabarkan
dalam 6 Indikator, yaitu : 1.Persentase peningkatan lulusan tepat waktu dimana realisasi 98,87% dari target 98,70% (capaian:100,17%) ,2. Indikator jumlah
lulusan dengan IPK≥3,00, dengan realisasi sebesar 99,38% dari target 98,85%
(pencapaian 100,54%) 3. Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen
dalam 1 tahun target 90 Judul, realisasi 94 judul (pencapaian 104,44%), 4.
Jumlah karya ilmiah yang telah dipublikasikan dalam jurnal, seminar, bulettin dan
buku ajar/buku karya ilmiah target 70 naskah, realisasi 75 naskah (107,14%)
dan Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari target 300 kegiatan,
realisasi mencapai 582 keg (194,00%)
Satu indikator yang belum berhasil mencapai target adalah : Indikator
penyerapan lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan, target 61.0% terealisasi 60,55 %
(pencapaian sebesar 99,26%). Namun demikian pencapaiannya hanya kurang
0,74% dari target. Berikut ini uraian analisis pencapaiannya :
1. Meningkatnya penyerapan lulusan di Pasar Kerja.
Sasaran meningkatnya penyerapan lulusan di Pasar Kerja dengan indikator : persentase Peningkatan Penyerapan Lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan. Target yang ditetapkan sebesar 61,00% terealisasi hanya mendekati target
tapi tidak melampaui target, yaitu sebesar 60,55% sehingga tingkat
pencapaian sebesar 99,26 % ( kurang 0,74% dari target).
Faktor penghambat ketidaktercapaian tersebut antara lain adalah :
1. Waktu tunggu lulusan sampai saat laporan kinerja ini dibuat belum
genap 6 bulan (baru sekitar 5 bulan). Wisuda Poltekkes Kemenkes
Bandung diselenggarakan tanggal 26 Agustus 2017.
2. Regulasi yang mewajibkan lulusan mengikuti dan lulus uji kompetensi
sebelum bekerja, sedangkan uji kompetensi dilaksanakan beberapa
bulan setelah mereka lulus. Hal ini memperlambat lulusan diserap di
25 | P a g e
3. Regulasi yang mengatur bahwa lulusan selain telah lulus uji kompetensi
mereka juga harus memiliki STR. Proses mendapatkan STR tersebut
juga membutuhkan waktu yang relatif lama.
Namun, ada beberapa faktor penunjang atas hampir dicapainya
sasaran tersebut, yaitu :
a) Tingkat keketatan pendaftar dan mahasiswa yang diterima. Kualitas
raw input yang lulus seleksi merupakan salah satu faktor penentu untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dan menjadi modal untuk
penyerapan di dunia kerja. Tingkat ketetatan pendaftar dan yang
diterima, ketika mereka mendaftar pada tahun 2014/2015 mencapai 1 :
7,8 (Jumlah Pendaftar : 6640, Jumlah yang diterima : 848), sedangkan
Tingkat ketetatan pendaftar dan yang diterima pada tahun
sebekumnya, TA 2013/2014 mencapai 1 : 7.0 (Jumlah Pendaftar :
6119, Jumlah yang diterima :870 ),
b) Persentase yang lulus uji kompetensi. Mulai tahun 2014 telah
diberlakukan untuk lulusan Keperawatan dan Kebidanan serta Tahun
0217 diberlakukan Uji Kompetensi lulusan Farmasi mulai. Hasil Uji
Kompetensi Lulusan Keperawatan dan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung Tahun 2017 sebesar 99,60%, ada penurunan
sebesar 0,40% jika dibandingkan Hasil Uji Kompetensi tahun 2016,
dan tahun 2015, yaitu lulus 100%. Sedangkan hasil uji kompetensi
Lulusan D III Farmasi adalah 100%. Rincian selengkapnya, sbb. :
NO PRODI JML
LULUSAN
LULUS
UKOM %
1 Keperawatan Bandung 116 116 100% 2 Keperawatan Bogor 84 84 100% 3 Kebidanan Bandung 51 51 100% 4 Kebidanan Bogor 76 76 100% 5 Kebidanan Karawang 72 69 95,83 % 6 Farmasi 66 66 100%
Total 465 463 99,60%
c) Ratio Dosen dengan Mahasiswa sesuai ketentuan, yaitu : 1: 17-23.
26 | P a g e
d) Kesesuaian kualifikasi dosen di Poltekkes Kemenkes Bandung telah
mencapai 95 %.
e) Telah terakreditasinya Institusi dan Program Studi di Poltekkes
Bandung oleh BAN PT maupun oleh LAM PT Kes
f) Jejaring yang terbentuk dari lulusan yang telah bekerja terlebih dahulu.
Pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2
Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja Poltekkes Bandung Tahun 2017
SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja
Persentase Pening-katan Penyerapan Lulusan di pasar kerja < 6 bulan (IKU.1)
61,0% (meningkat
1,0% dari tahun lalu)
60,55% 99,26 %
Data diatas menunjukkan bahwa indikator kinerja Penyerapan Lulusan di pasar
kerja ≤ 6 bulan hanya dapat dicapai, sebesar 99,26%. Hampir mencapai target
yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 terdapat
penurunan sebesar 18,41%. Penurunan ini tidak mengurangi rasa bangga,
ditengah persaingan yang semakin ketat dari lulusan sekolah tinggi kesehatan
yang semakin banyak dan berlakunya ketentuan dari profesi dan user yang
mensyaratkan calon pegawai/pelamar harus lulus uji kompetensi dan
mendapatkan STR dahulu, sehingga banyak lulusan yang tidak bisa melamar
pekerjaan karena belum punya STR meskipun sudah lulus uji kompetensi
dikarenakan penerbitan STR membutuhkan waktu yang cukup lama (lebih dari 6
bulan). Pencatatan penyerapan lulusan telah dibuat secara online, namun masih
terkendala dengan tingkat partisipasi lulusan untuk entry, sehingga data lulusan
dimintakan juga saat mereka mengambil ijazah.
Persentase penyerapan lulusan di Pasar kerja dari tahun 2011 s.d. 2017 dapat
27 | P a g e Gambar 3.1
Gambar 3,1 menunjukkan pencapaian terhadap target penyerapan lulusan di
pasar kerja, Poltekkes Bandung perlu melakukan upaya untuk menaikkan
persentase penyerapan di pasar kerja di tahun-tahun mendatang, antara lain :
1) Pameran Pendidikan walaupun telah dilakukan secara rutin setiap tahun,
namun masih perlu terobosan baru, tujuannya bukan hanya untuk
meningkatkan pendaftar agar mendapat raw input yang baik, tetapi juga
untuk menginformasikan produk/kompetensi lulusan Poltekkes Kemenkes
Bandung kepada para stakeholder atau user.
2) Kegiatan pemaparan tentang kesempatan kerja di berbagai instasi
pemerintah dan swasta kepada lulusan pada setiap acara wisuda dan
Sosialisasi bursa di pasar kerja diperluas, sehingga jejaring alumni lebih
luas baik di dalam maupun luar negeri.
Kegiatan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa tingkat akhir yang akan menghadapi uji
kompetensi.
3) Kegiatan seminar keilmuan yang ditujukan untuk meningkatkan wawasan
keilmuan mahasiswa yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) 102.00
107.51
100.85
114.39
114.26
117.67
99.26
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pe yerapa Lulusa di Pasar Kerja
6 bulan
28 | P a g e 2. Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu
Indikator Kinerja Penunjang dalam mencapai jumlah lulusan tepat waktu
adalah :
a) Presentase mahasiswa dengan IP Semester ≥3,00. b) Presentase mahasiswa lulus ujian akhir program.
c) Presentase mahasiswa yang tidak melakukan pelanggaran etika moral dan akademik.
Tahun 2017 pelanggaran etika moral & etika akademik sebesar 0 %.
Artinya mahasiswa tidak ada yang melakukan pelanggaran kode etika
moral & akademik.
Gambar 3.2 adalah Mahasiswa dengan IPS ≥3,00 dan Gambar 3.3. menunjukkan pencapaian lulus UAP setiap jurusan/prodi pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2017, yaitu 100%
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
80
97.5 97.58 100 95.58 97.99 100 96.83 99.5 92.65 97.25 95.34 85.75
Gambar.3.2 Persentase IP Semester
3 Per Jurusa /Prodi
29 | P a g e
Gambar 3.3
Lulus UAP di Jurusan /Prodi Tahun 2017
Pencapaian sasaran Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Jumlah Lulusan Tepat waktu Poltekkes Bandung Tahun 2017
SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya Jumlah lulusan tepat waktu
Persentase Peningkatan jumlah Lulusan Tepat Waktu (IKU.2)
98,7 % (meningkat 0,2% dari tahun
lalu)
98,87 % 100,17 %
Gambar 3.4 menampilkan lulusan tepat waktu secara detail per jurusan di
30 | P a g e
Gambar 3.4 Lulusan Tepat Waktu Per Jurusan/Prodi Tahun 2017
Data diatas menunjukkan bahwa tingkat kelulusan tepat waktu di Poltekkes
Kemenkes Bandung sangat baik. Tingkat kelulusan yang paling rendah saja
mencapai 97,3%, yaitu di Prodi D4 Kesling. Tujuh Prodi dari 13 Prodi mampu
mencapai tingkat kelulusan tepat waktu 100%, sisanya (5 prodi) mencapai diatas
97%.
31 | P a g e 3. Meningkatnya jumlah Lulusan dengan IPK ≥ 3,00
Berikut ini indikator penunjang lulusan dengan IPK ≥ 3, antara lain:
a) Tingkat keketatan pendaftar dan yang diterima pada mahasiswa baru saat
lulusan tersebut mendaftar (TA 2014/2015)
b) Persentase mahasiswa dengan Indeks Prestasi Semester ≥ 3
c) Persentase silabus pada setiap mata kuliah
d) Persentase RPP & realisasi RPP pada setiap mata kuliah
e) Persentase kehadiran mahasiswa pada mata kuliah teori≥ 80%
f) Persentase kehadiran mahasiswa pada mata kuliah praktek 100%
g) Persentase kehadiran dosen pada mata kuliah
h) Rata-rata kelulusan tiap Mata Kuliah
i) Diterapkannya ISO 9001 : 2008 sejak tahun 2008 sehingga terjadi
perbaikan yang berkesinambungan dalam menjamin mutu pembelajaran
j) Telah diakreditasinya seluruh Program Studi di Politeknik Kesehatan
Bandung.
Tabel 3.4
Perencanaan, Pelaksanaan & Evaluasi PBM Poltekkes Bandung Tahun 2017
32 | P a g e Tabel 3.5
Sasaran, Target & Capaian Kinerja Lulusan dengan IPK ≥ 3,00 Poltekkes Bandung Tahun 2017
SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Gambar 3.6 Perkembangan Lulusan dengan IPK ≥ 3,00:
Kegiatan untuk meningkatkan penyerapan lulusan di Pasar kerja, meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu dan meningkatnya jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00 adalah :
1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan sipenmaru agar mendapat calon
mahasiswa yang semakin baik
2) Promosi institusi melalui bulletin dan penerbitan jurnal Poltekkes Bandung
3) Menyelenggarakan Program Pengenalan Mahasiswa yang diarahkan agar
mahasiswa baru lebih cepat beradaptasi dan siap mengikuti pembelajaran di
Poltekkes Bandung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Perse tase Ju lah Lulusa de ga IPK 3,00
2011 s.d 2017
33 | P a g e
4) Hasil akreditasi oleh BAN PT dan LAM PT Kes untuk seluruh jurusan/prodi
dengan Nilai A untuk Prodi Keperawatan Bandung dan B untuk Prodi D 3
Farmasi, Prodi D 3 Keperawatan Gigi, Prodi D 3 dan D 4 Kesehatan
Lingkungan, Prodi D 3 dan D 4 Analis Kesehatan, Prodi D 3 dan D 4 Gizi,
Prodi D 3 Kebidanan Bandung, Prodi D 3Kebidanan Bogor, Prodi D 3
Kebidanan Karawang dan Prodi D 3 Keperawatan Bogor.
5) Monitoring kegiatan PBM meliputi perencanaan, pelaksanaan & evaluasi
6) Pelaksanaan Audit Internal ISO 9001 : 2008 tiap semester
7) Telah terkareditasinya Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung (AIPT)
dengan nilai B.
8) Bimbingan akademik setiap mahasiswa
9) Penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Terpadu
10) Melaksanakan Ucap Janji bagi Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan
11) Pengembangan SDM Dosen melalui tugas belajar/ ijin belajar dan
pelatihan/seminar keilmuan
12) Bea siswa bagi 78 mahasiswa berprestasi
13) Bea siswa GAKIN diberikan kepada 65 mahasiswa yang kurang mampu
14) Pembinaan kemahasiswaan melalui:latihan dasar kepemimpinan, seminar
kesehatan dan pelatihan interprenership serta bakti sosial
15) Kegiatan kepramukaan bagi mahasiswa
16) Pengembangan tenaga kependidikan melalui pelatihan barang jasa
17) Peningkatan sarana pembelajaran yaitu : pembangunan gedung kebidanan
Bogor, Kebidanan Karawang serta renovasi gedung .Analis Kesehatan dan
Keperawatan Gigi
18) Peningkatan pemenuhan ABBM dan penunjang, meliputi : Peralatan & bahan laboratorium
Aplikasi SIAK (Sistem Informasi Akademik & kemahasiswaan) Aplikasi sipenmaru
LCD, AC, Kursi Kuliah, serta Meubeler Notebook, Scanner dan printer
34 | P a g e 4. Meningkatnya jumlah penelitian yang dilakukan dosen
Indikator penunjang meningkatnya jumlah penelitian adalah sbb. :
a. Menjadi persyaratan untuk penilaian angka kredit
b. Jumlah dosen yang mengusulkan proposal penelitian
c. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian pembinaan dengan proposal
yang disetujui
d. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian dengan proposal yang
disetujui
e. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian unggulan dengan proposal
yang disetujui
f. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian dari sumber dana lain yang
disetujui
Sasaran ini dicapai melalui kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan pelatihan penyusunan proposal khususnya bagi dosen muda
sebagai peneliti pemula
2) Sosialisasi atau penyebarluasan informasi panduan penelitian .
3) Penilaian proposal penelitian oleh tim reviewer Poltekkes Kemenkes
Bandung.
Pencapaian sasaran strategis jumah penelitian yang dilakukan dosen dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.6
Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Penelitan Poltekkes Bandung Tahun 2017
SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya jumlah penelitian yang dilakukan dosen
Jumlah kegiatan penelitian yang
dilakukan dosen dalam satu tahun
90 judul penelitian (meningkat 10
judul/12,5% dari tahun lalu)
94 judul 104,44 %
Data pada tabel 3.6. menunjukkan bahwa capaian indikator kinerja jumlah penelitian
35 | P a g e
target). Namun kendala yang masih dihadapi adalah minat penelitian dari dosen
Poltekkes Bandung masih perlu ditingkatkan.
Berikut ini gambar 3.7 Penelitian dosen Tahun 2011 s.d 2017
5. Meningkatnya publikasi karya ilmiah
Sasaran ini dicapai melalui program/kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi dosen yang melakukan
penelitian.
2) Penyebarluasan informasi pedoman penulisan jurnal yang ada di
Poltekkes Bandung maupun di luar Poltekkes Bandung.
3) Pembentukan tim Pengelola jurnal dan buletin di Poltekkes Kemenkes
Bandung
Indikator Penunjang untuk sasaran meningkatnya jumlah karya ilmiah yang
dipublikasikan :
a. Seperti halnya Penelitian, sebagai tupoksi dosen (Tri Dharma Perguruan
Tinggi) maka Publikasi Karya ilmiah mendapat penghargaan yang tinggi
dalam penilaian angka kredit
b. Meningkatnya jumlah publikasi yang dikirim ke Jurnal lokal 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
50
Penelitian Dosen 2011 s.d 2017
36 | P a g e
c. Meningkatnya jumlah publikasi yang dikirim ke Jurnal nasional
d. Meningkatnya jumlah publikasi yang dikirim ke Jurnal internasional
e. Meningkatnya jumlah dosen yang mengikuti symposium/seminar
Pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.7
Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Publikasi Karya Ilmiah Poltekkes Bandung Tahun 2017
SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatny a publikasi karya ilmiah
Jumlah karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar dan buku ajar/ jumlah karya ilmiah per tahun
70 naskah (naik 5 dari tahun lalu)
75 naskah 107,14 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa capaian indicator kinerja jumlah karya
ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, bulletin dalam tahun 2017 sebanyak
75 naskah, mampu melewati target yang ditetapkan. Adapun evaluasi dan analisis
tingkat pencapaian ini dapat dijelaskan sebagai berikut ;
1) Setiap dosen yang mendapatkan dana penelitian diwajibkan mengirimkan artikel
ilmiah hasil penelitiannya untuk dipublikasikan minimal di jurnal lokal/ Poltekkes
Kemenkes Bandung, sehingga setiap tahun ada bank naskah artikel ilmiah yang
mendukung penerbitan jurnal agar selalu tersedia sejumlah artikel yang siap
dipublikasikan.
2) Setiap semester dosen diwajibkan melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan pengembangan keilmuan, terutama yang berhubungan dengan kegiatan
publikasi ilmiah. Kegiatan ini memacu dosen selain memenuhi laporan kinerja
dosen juga memenuhi angka penilaian akreditasi untuk kenaikan pangkat dan
jabatan dosen.
3) Dosen atau calon dosen yang sedang tugas belajar pada masa akhir studi
diwajibkan mempublikasikan hasil peneitiannya pada jurnal ilmiah, sehingga
37 | P a g e
Data Karya Ilmiah yang dipublikasikan Tahun 2011 s.d 2017 tersaji pada
gambar 3.8 :
6. Meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Indikator jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dengan target
sebanyak 300 kegiatan, terpenuhi 582 kegiatan, dengan capaian sebesar
194,00%.
Sasaran Meningkatnya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dicapai
melalui program/kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan penyebarluasan informasi panduan kegiatan pengabdian
masyarakat bagi dosen Poltekkes Bandung
b. Workshop pembuatan proposal pengabdian kepada masyarakat bagi dosen
Poltekkes Bandung.
c. Rapat koordinasi antara Unit penelitian dan pengabdian masyarakat dengan
sub unit PPM yang ada di setiap Jurusan dan program studi pada setiap awal
tahun. 0 10 20 30 40 50 60 70 80
2011 2012
2013 2014
2015
2016 2017 17 23
33
30
40
65 70
20
30 34
40
61 67
75
Karya Ilmiah Yang di Publikasikan
2011 s.d 2017
Target
38 | P a g e
d. Ketua Jurusan/Program studi melalui sub UPPM mengatur jadwal dosen dan
mengkoordinir dosen untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
e. Diselenggarakannya Pengabdian Masyarakat terpadu di Subang, dimana
seluruh dosen seluruh jurusan/prodi terlibat
Pencapaian sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.8
Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Bandung Tahun 2017
SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya kegiatan pngabdian kepada masyarakat
Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun
300 kegiatan (naik 75 kegiatan dari
tahun lalu)
582 kegiatan 194,00 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa capaian indikator kinerja jumlah
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada tahun 2017
sebanyak 582 kegiatan, berhasil melampaui target yang ditetapkan (300 Kegiatan).
Evaluasi dan analisis atas tingkat pencapaian strategis ke 6 ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1) Jadwal Pengabmas dosen yang sudah diatur dan dikoordinasikan oleh Ketua
Jurusan/Program studi melalui sub UPPM untuk melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat, tidak mengganggu jadwal kegiatan mengajar dan bimbingan
praktik mahasiswa (tidak bentrok). Dosen secara penuh dapat melakukan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
2) Diselenggarakannya kegiatan Pengabdian Masyarakat Terpadu di Subang,
dimana seluruh dosen di Jurusan dan Prodi terlibat.
Gambar 3.9 menyajikan jumlah Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat