• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH TAHUN"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

RENCANA STRATEGIS

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

TAHUN 2016-2020

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

KABUPATEN TANAH BUMBU

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Memperhatikan Amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, dan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan

akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah, BLHD Kabupaten Tanah Bumbu menyusun

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2020 sebagai pendukung Visi dan Misi Bupati

dan Wakil Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Periode 2016 – 2020.

Renstra BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2020 disusun dengan

berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Tanah

Bumbu (RPJMD) Tahun 2016-2020, dan memperhatikan berbagai tantangan

pengelolaan lingkungan hidup 5 (lima) tahun kedepan, Renstra telah memuat visi, misi,

tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas dan

fungsi BLHD Kabupaten Tanah Bumbu.

Renstra ini merupakan kerangka kerja BLHD Kabupaten Tanah Bumbu sebagai

bagian dari upaya untuk mewujudkan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

di Kabupaten Tanah Bumbu. Selanjutnya Renstra akan menjadi acuan BLHD Kabupaten

Tanah Bumbu dalam menyusun Rencana Kerja. Renstra ini diharapkan menjadi arahan

serta dapat lebih mendorong kita untuk mewujudkan upaya pelestarian lingkungan.

Kepala Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Tanah Bumbu

Ir. H. Erno Rudi Handoko

Pembina Utama Muda

NIP. 19580507 198503 1 009

(3)

iii

DAFTAR ISI

Cover ... i Kata Pengantar ... ii Daftar Isi ... iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang... I - 1 1.2. Landasan Hukum ... I - 1 1.3. Maksud dan Tujuan ... I - 4 1.4. Sistematika Penulisan ... I - 5

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ... II - 1 2.2. Sumber Daya SKPD ... II - 18 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ... II - 20 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ... II - 26

BAB III :ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih ... III - 1 3.2. Telaahan Renstra Kementerian dan SKPD Provinsi ... III - 3 3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah ... III - 7 3.4. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD ... III - 7 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ... III -

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu ... IV - 1 4.2 Tujuan Sasaran Jangka Menengah Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Tanah Bumbu ... IV - 1 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD ... IV - 3

(4)

iv

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPO SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... V - 1

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... VI - 1

BAB VII : KAIDAH PELAKSANAAN ... VII - 1

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

RENSTRA BLHD

(6)

I - 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, sesuai kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah dan dinamika pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan daerah.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan memperhatikan RPJM Nasional.

Berdasarkan hal tersebut maka Badan Lingkungan Hidup Daerah bersama-sama dengan para pejabat struktural dan staf Badan Lingkungan Hidup Daerah menyusun Rencana Strategis Tahun 2016-2021 yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan Badan Lingkungan Hidup Daerah; yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang lingkungan hidup berdasarkan kondisi dan potensi daerah di Kab. Tanah Bumbu.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah, mencakup:

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dengan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419)

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167)

(7)

I - 2

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377)

 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Kab. Tanah Bumbu Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);

 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059)

 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 39)

 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3721)

 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 132)

 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Dampak Lingkungan Hidup (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838)

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran

serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866)

 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3934)

(8)

I - 3

 Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota ((Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4242)

 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Instansi Pemerintah Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406)

 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059)

 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupatern/Kota;

 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741)

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

 Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

 Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

(9)

I - 4

 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

 Surat Edaran Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Dalam Negeri Nomor 061/163 Tahun 2008 tentang Penataan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah

 Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

 Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2006 – 2025

 Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

1.3 Maksud dan Tujuan

Secara garis besar maksud dan tujuan Renstra SKPD minimal mencakup:

 Acuan dalam melaksanakan rencana pembangunan

 Pedoman dalam menyusun Renja SKPD

(10)

I - 5

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah 2016-2020 ini terdiri dari 7 (tujuh) bagian sesuai dengan Permendagri No 54 tahun 2010, yaitu:

BAB I Pendahuluan mencakup: Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Sistematika Penulisan

Bab II Gambaran Pelayanan SKPD mencakup: Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi mencakup: Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,Telaahan Renstra K/L, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD dan Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan mencakup: Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan SKPD Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan

Pendanaan Indikatif

Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab VII Kaidah Pelaksanaan

(11)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

RENSTRA BLHD

(12)

II

- 1

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Badan Lingkungan Hidup Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian, penilaian lingkungan hidup di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan daerah sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. pemasilitasian dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup;

c. perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup;

d. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan serta penanggulangan pencemaran;

e. perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan analisis pengelolaan kualitas lingkungan;

f. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan upaya pengendalian kualitas lingkungan hidup;

g. pelaksanaan pelayanan umum;

h. pengelolaan urusan ketatausahaan; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Penjabaran tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut di atas, adalah: a. merumuskan dan menetapkan kebijakan, mengkoordinasikan dan

mengendalikan penyelenggaraan kesekretariatan BLHD;

b. merumuskan, menetapkan kebijakan, mengkoordinasikan, menyelenggaraan pengawasan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup serta

(13)

II

- 2

penegakan hukum dan penanggulangan pemulihan pencemaran lingkungan hidup;

c. merumuskan, menetapkan kebijakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan analisis pengelolaan kualitas lingkungan dan pemantauan serta evaluasi kualitas lingkungan hidup;

d. merumuskan, menetapkan kebijakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan pengendalian dampak lingkungan, pembinaan teknis analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan evaluasi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) serta Laboratorium Lingkungan;

e. merumuskan, menetapkan kebijakan, mengkoordinasikan, menjalin kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dan instansi terkait guna kelancaran kegiatan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup;

g. menyiapkan bahan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; dan

h. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kab. Tanah Bumbu berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007, adalah sebagai berikut :

(14)

II

- 3

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP

DAERAH KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN

KEPALA SUB BAGIAN EVALUASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN BIDANG PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN KEPALA LABORATORIUM LINGKUNGAN KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BIDANG BINA

TEKNIS AMDAL SUB BIDANG EVALUASI AMDAL SUB BIDANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN SUB BIDANG PEMANTUAN DAN EVALUASI PKL KEPALA BIDANG PENGAWASAN PENANGGULANGA N PENCEMARAN SUB BIDANG PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM SUB BIDANG PENANGGULANGN DAN PEMULIHAN

(15)

II - 4

Berikut penjabaran uraian tugas pokok dan fungsi dari bagan struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu :

I. Kepala Badan Tugas Pokok :

Membantu Bupati Tanah Bumbu dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dalam lingkup Lingkungan Hidup dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan daerah sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. pemasilitasian dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup;

c. perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup;

d. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan serta penanggulangan pencemaran;

e. perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan analisis pengelolaan kualitas lingkungan;

f. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan upaya pengendalian kualitas lingkungan hidup;

g. pelaksanaan pelayanan umum;

h. pengelolaan urusan ketatausahaan; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

II. Sekretariat

(1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan penyusunan program dan rencana kerja, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan rumah tangga serta perlengkapan dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada semua unsur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1)

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. pengumpul dan pengelolaan data serta penyusunan program dan rencana kerja Badan;

(16)

II

- 5

b. pengelolaan urusan keuangan;

c. pengelolaan urusan kepegawaian;

d. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; e. pengelolaan surat menyurat, kehumasan dan keprotokolan;

f. pengumpulan dan pengelolaan kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan.

(3) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2) mempunyai Uraian tugas sebagai berikut:

a. melaksanakan kegiatan surat menyurat, penataan, dokumentasi arsip dan penggadaan;

b. menyiapkan bahan dan penyusunan rencana kebutuhan barang unit dan rencana tahunan barang unit (RKBU dan RTBU);

c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, distribusi dan penghapusan barang unit;

d. menyiapkan bahan administrasi perjalanan dinas, pelayanan akomodasi tamu, hubungan masyarakat dan keprotokolan;

e. menyiapkan bahan usulan mutasi kepegawaian, meliputi pengusulan, kepangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun;

f. menyiapkan bahan pembinaan pegawai, meliputi pembinaan disiplin, pengawasan melekat, kesejahteraan, pemberian tanda jasa / penghargaan dan kedudukan hukum pegawai;

g. menyiapkan bahan dan pengelolaan tata usaha kepegawaian dan absensi;

h. menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan;

i. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan semua unsur organisasi badan;

j. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan evaluasi kegiatan badan;

k. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan dokumentasi kegiatan badan;

l. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan pelaporan kegiatan badan;

m. menyiapkan bahan kooardinasi dengan unit kerja/ instansi terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan evaluasi, dokumentasi, dan pelaporan badan; n. menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;

(17)

II

- 6

o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. (4) Unsur-unsur Organisasi Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

c. Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan.

II.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan surat menyurat, penggadaan, rumah tangga, perlengkapan, pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan barang unit, keprotokolan dan kehumasan serta melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

(2) Uraian tugas yang dimaksud pada ayat (1) tersebut diatas adalah:

a. menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan kerja tahunan;

b. melaksanakan kegiatan surat menyurat, pengetikan dan penggandaan; c. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan barang unit dan

rencana tahunan barang unit (RKBU dan RTBU);

d. melaksanakan urusan pengadaan dan urusan rumah tangga yang berkenaan dengan penyediaan sarana alat kantor dan keperluan kantor; e. melaksanakan penataan administrasi pendistribusian sarana alat kantor

dan keperluan alat kantor terhadap unsur-unsur organisasi unit;

f. menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan barang/aset unit;

g. melaksanakan pelayanan administrasi, perjalanan dinas, akomodasi tamu, humas dan keprotokolan;

h. melaksanakan penataan administrasi kepegawaian yang meliputi bazzeting, formasi, DUK, data pegawai, pengarsipan berkas pegawai dan rekapitulasi absensii pegawai;

i. menghimpun bahan usulan mutasi kepegawaian, meliputi pengusulan, kepangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

(18)

II

- 7

II.2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

(1) Sub bagian berencanaan dan keuangan mempunyai tugas pokok melakukan pengumpulan dan pengelolaan data penyusunan program dan rencana kerja badan dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan badan.

(2) Uraian tugas dimaksud ayat (1) tersebut diatas adalah:

a. menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisa dan penyajian data;

b. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana kerja badan;

c. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategis serta laporan akuntabilitas badan;

d. menyusun rencana anggaran bulanan / triwulan badan;

e. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun pra Rencana Kerja Anggaran (RKA) sebagai bahan rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang) dan penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah dan anggaran belanja negara;

f. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran tidak langsung badan;

g. menyiapkan bahan dan mengelola administrasi pembayaran belanja badan; h. melakukan pengelolaan pembayaran gaji pegawai dan keperluan /

kebutuhan kantor;

i. menyiapkan bahan dan membuat pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran;

j. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data keuangan sebagai bahan perhitungan anggaran;

k. menyiapkan dan menyusun laporan keuangan dan memelihara pengarsipan administrasi keuangan;

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

II.3. Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan

(1) Sub bagian evaluasi, dokumentasi dan pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengumpulan, pengelolaan data, dalam rangka pelaksanaan kegiatan evaluasi, pendokumentasian dan pelaporan kegiatan unsur-unsur organisasi badan.

(19)

II

- 8

(2) Uraian tugas dimaksud ayat (1) tersebut diatas adalah:

a. menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis penyusunan rencana evaluasi, dokumentasi dan pelaporan pengembangan kinerja pada satuan kerja masing-masing;

b. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan evaluasi kegiatan badan;

c. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan dokumentasi kegiatan badan;

d. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan pelaporan kegiatan badan;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas serta rekapan hasil evaluasi kegiatan;

f. melasanakan pendokumentasian hasil laporan kegiatan badan;

g. melaksanakan pendistribusian laporan kegiatan badan secara periodik; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugas;

III. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dampak lingkungan.

(2) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pembinaan administrasi dan teknis analisis mengenai dampak lingkungan;

b. penyusunan program, pengaturan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi pengkajian terhadap analisis mengenai dampak lingkungan;

c. pengaturan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi pembinaan serta pengembangan laboratorium;

d. penyusunan program, pengaturan, pembinaan, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL;

e. penyusunan program, pengaturan, pembinaan, koordinasi dan evaluasi di bidang evaluasi AMDAL dan Laboratorium;

f. penyusunan bahan dan pelayanan izin lingkungan;

g. penyusunan bahan, pelaksanaan pendidikan pelatihan, pembinaan dan penghargaan bidang lingkungan hidup;dan

(20)

II

- 9

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(3) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun program, mengatur, memantau, mengendalikan dan mengevaluasi pembinaan administrasi dan teknis analisis mengenai dampak lingkungan;

b. menyusun program, mengatur, memantau, mengendalikan dan mengevaluasi pengkajian terhadap analisis mengenai dampak lingkungan; c. cmenyusun program, mengatur, memantau, mengendalikan dan

mengevaluasi pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian analisis mengenai dampak lingkungan;

d. mengevaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan laboratorium; e. menyusun bahan dan pelayanan izin lingkungan;

f. menyusun bahan, pelaksanaan pendidikan pelatihan, pembinaan dan penghargaan bidang lingkungan hidup;

g. menyiapkan bahan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala badan sesuai bidang tugasnya.

(4) Unsur-unsur organisasi bidang Pengendalian Dampak Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Bina Teknis AMDAL ; dan

b. Sub Bidang Evaluasi AMDAL dan Laboratorium

III.1. Sub Bidang Bina Teknis AMDAL

(1) Sub Bidang Bina Teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, pengendalian analisis dan evaluasi mengenai dampak lingkungan.

(2) Untuk menjabarkan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Bina Teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. menyiapkan bahan dan mengolah data pelaksanaan pembinaan teknis analisis mengenai dampak lingkungan;

b. menyiapkan bahan petunjuk teknis pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), upaya kelola lingkungan (UKL), upaya

(21)

II

- 10

pemantauan lingkungan (UPL) dan surat pernyataan pengelolaan lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. menyusun dan melaksanakan kebijakan AMDAL, UKL-UPL dan SPPL; d. menyiapkan bahan perumusan rekomendasi komisi analisis mengenai

dampak lingkungan dan surat pernyataan pengelolaan lingkungan;

e. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan pengembangan teknis analisis mengenai dampak lingkungan;

f. melaksanakan penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan atau kegiatan yang mempunyai dampak penting sesuai dengan standar, norma dan prosedur yang ditetapkan pemerintah serta pemberian rekomendasi AMDAL dan UKL-UPL;

g. menyusun bahan dan pelayanan izin lingkungan;

h. menyusun bahan, pelaksanaan pendidikan pelatihan, pembinaan dan penghargaan bidang lingkungan hidup;

i. melakukan koordinasi, menyiapkan bahan dan mengevaluasi pemanfaatan kawasan;

j. menyiapkan bahan dan evaluasi pelaksanaan tugas; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

III.2. Sub Bidang Evaluasi AMDAL dan Laboratorium

(1) Sub Bidang Evaluasi AMDAL dan Laboratorium mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi AMDAL serta melaksanakan koordinasi dan evaluasi laboratorium, kerjasama dan pengkajian, bimbingan teknis, pemantauan serta evaluasi pengelolaan kualitas lingkungan.

(2) Untuk menjabarkan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Evaluasi AMDAL dan Laboratorium mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan dan mengolah data pelaksanaan evaluasi AMDAL, UKL-UPL, SPPL dan Laboratorium;

b. menyiapkan bahan petunjuk teknis, melaksanakan dan mengevaluasi pengkajian lingkungan hidup;

c. melaksanakan evaluasi terhadap dokumen AMDAL, UKL-UPL, SPPL dan izin lingkungan;

(22)

II

- 11

d. melaksanakan pengawasan penerapan standarisasi metode uji dan sistem

akreditasi laboratorium;

e. melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan program analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), Upaya Kelola Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), dan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL);

f. menyiapkan bahan hubungan kerjasama dengan unit kerja / instansi terkait dalam rangka koordinasi hasil uji laboratorium;

g. melaksanakan program penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan laboratorium lingkungan daerah;

h. membuat penetapan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan dampak diposisi asam skala kabupaten;

i. menetapkan dan melaksanakan kebijakan konservasi pemanfatan dan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati skala kabupaten; j. menyiapkan bahan dan evaluasi pelaksanaan tugas; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

IV. Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan

(1) Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan analisis, pengelolaan dan pemantauan kualitas lingkungan. (2) Bidang Analis Pengelolaan Kualitas Lingkungan dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kualitas lingkungan (PKL);

b. penyusunan program, pengaturan, pengendalian di bidang pemantauan dan evaluasi pengelolaan kualitas lingkungan (PKL);

c. pelaksanaan tugas kewenangan pada bidang izin pengelolaan limbah B3, izin pembuangan limbah cair, izin pemanfaatan limbah cair dan jenis perizinan lainnya di bidang lingkungan hidup; dan

d. pelaksanaan tugas inventarisasi, identifikasi, rekapitulasi dan analisis sumber pencemar.

(23)

II

- 12

(3) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun program dan mengatur rencana kegiatan operasional bidang analisis pengelolaan kualitas lingkungan;

b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauan dan evaluasi Pengelolaan kualitas lingkungan;

c. menyiapkan bahan dan menyusun program kerjasama dengan instansi/unit kerja terkait dalam upaya pelaksanaan PKL, Pemantauan dan Evaluasi PKL;

d. melaksanakan pemantauan, analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan Pengelolaan Kualitas Lingkungan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya

(4) Unsur-unsur organisasi bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan terdiri dari :

a. Sub bidang Pelaksanaan Pengelolaan Kualitas Lingkungan;

b. Sub bidang Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan

IV.1. Sub Bidang Pelaksanaan Pengelolaan Kualitas Lingkungan

(1)

Sub Bidang Pelaksanaan PKL mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan teknis pengelolaan kualitas lingkungan

(2)

Untuk menjabarkan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pelaksanaan PKL mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun, merencanakan, melaksanakan standart pelayanan minimal (Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air, Udara dari sumber tidak bergerak, informasi status kerusakan lahan dan atau tanah untuk produksi biomasa dan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat ada dugaan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup;

b. menyusun program dan mengatur rencana kegiatan operasional bidang pelaksanaan pengelolaan kualitas lingkungan

c. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pelaksanaan pengelolaan kualitas lingkungan;

d. menyiapkan bahan dan menyusun program kerjasama dengan instansi terkait dalam upaya pelaksanaan pengelolaan kualitas lingkungan;

e. menyiapkan bahan kerjasama, mengkoordinasikan dan melaksanakan penerapan analisis, evaluasi dan pelaporan Standar Pelayanan Minimal;

(24)

II

- 13

f. melaksanakan tugas kewenangan pengembangan dan pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH);

g. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan program adipura; h. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan program adiwiyata;

i. melaksanakan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan mesyarakat hukum adat, kearifan lokal dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; j. menyiapkan bahan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas;

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

IV.2. Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan kualitas lingkungan

(1) Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi PKL mempunyai tugas menyiapkan bahan, memantau penerapan standar mutu lingkungan, kerjasama dan pengkajian, bimbingan teknis, pemantauan serta evaluasi pengelolaan kualitas lingkungan. (2) Untuk menjabarkan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub

Bidang Pemantauan dan Evaluasi PKL mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pemantauan dan

evaluasi pengelolaan kualitas lingkungan;

b. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data kondisi dan kualitas lingkungan;

c. melaksanakan tugas kewenangan pada bidang izin pengelolaan limbah B3; d. melaksanakan tugas kewenagan pada bidang izin pembuangan limbah cair,

izin pemanfaatan limbah cair dan jenis perizinan lainnya di bidang lingkungan hidup;

e. menyiapkan bahan, mengolah data dan memantau penerapan standar mutu lingkungan;

f. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis kerjasama bibidang pemantauan dan evaluasi PKL;

g. melaksanakan pemantauan, pengkajiam, identifikasi, inventarisasi sumber pencemaran dan evaluasi kondisi kualitas lingkungan;

h. melaksanakan fasilitasi dan bimbingan teknis pemantauan, pengkajian dan evaluasi PKL;

(25)

II

- 14

i. menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka

pemantauan dan evaluasi PKL;

j. melaksanakan analisis, evaluasi dan pemantauan pelaksanaan penerapan standar mutu lingkungan;

k. melaksanakan, menyiapkan bahan dan koordinasi dalam rangka Menuju Indonesia Hijau (MIH);

l. menyiapkan bahan dan evaluasi pelaksanaan tugas; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

V. Bidang Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran

(1) Bidang Pengawasan dan Penaggulangan Pencemaran mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, penanggulangan pencemaran dan pengrusakan, penegakan hukum dan pemulihan di bidang lingkungan hidup

(2) Bidang Pengawasan dan Penaggulangan Pencemaran mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program, pengaturan, pembinaan, koordinasi dan evaluasi di bidang pengawasan dan penanggulangan pencemaran;

b. penyusunan program, pengaturan, pembinaan, koordinasi dan evaluasi pengelolaan limbah dan operasionalisasi kegiatan yang berdampak pada kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup;

c. penyusunan program, pengaturan, pembinaan, koordinasi dan evaluasi pengembangan informasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup;

d. penyusunan program, pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan penegakan hukum lingkungan hidup daerah;

e. penyusunan program, pembinaan, koordinasi pelaksanaan penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup.

(3) Untuk menjabarkan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program, mengatur, membina, mengoordinasikan dan mengevaluasi penyiapan bahan pengawasan dan penegakan hukum;

(26)

II

- 15

b. menyusun program, mengatur, membina, mengoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi unit usaha dan atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup;

c. menyusun program, mengatur, membina, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaksanakan kegiatan pengawasan, penanggulangan, pemulihan dan penegakan hukuk terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup;

d. menyiapkan bahan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; dan

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(4) Unsur-unsur organisasi bidang pengawasan dan penanggulangan pencemaran terdiri dari :

a. Sub bidang pengawasan dan penanggulangan pencemaran; b. Sub bidang penanggulangan dan pemulihan.

V.1. Sub Bidang Pengawasan dan Peneggakan Hukum

(1) Sub Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan,melaksanakan kerjasama pengawasan, analisis dan evaluasi di bidang pengawasan dan penegakan hukum.

(2) Untuk menjabarkan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan penegakan hukum dan peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup;

b. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan;

c. menyiapkan bahan, mengembangkan informasi dan melaksanakan sosialisasi hukum dan peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup;

d. memfasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan;

(27)

II

- 16

e. menyiapkan bahan, mengembangkan informasi dan melaksanakan sosialisasi hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup;

f. menyusun program, mengatur, membina, mengoordinasikan, melaksanakan evaluasi pengawasan dan pengakan hukum;

g. melaksanakan penerapan sanksi administrasi dan pidana kasus lingkungan; h. menyiapkan bahan rekomendasi dan mengevaluasi tindak lanjut sanksi

administrasi;

i. melaksanakan pemantauan peringkat kinerja perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan;

j. melaksanakan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau pengrusakan lingkungan hidup;

k. menyiapkan bahan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

V.2. Sub Bidang Penanggulangan dan Pemulihan

(1) Sub Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan koordinasi serta evaluasi program penanggulangan dan pemulihan pencemaran.

(2) Untuk menjabarkan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. menyiapkan bahan penyusunan dan koordinasi serta evaluasi programdi bidang penanggulangan dan pemulihan pencemaran;

b. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pemulihan kualitas lingkungan;

c. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data kerusakan dan pencemaran lingkungan;

d. menyiapkan bahan, menyusun petunjuk teknis dan melaksanakan upaya pemulihan kualitas, rehabilitasi dan konservasi lingkungan;

(28)

II

- 17

e. melaksanakan fasilitasi dan bimbingan teknis pemulihan, rehabiltasi dan

konservasi suber daya alam hayati;

f. menyiapkan bahan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan menyiapkan rekomendasi audit lingkungan;

g. menyiapkan bahan dalam rangka penghentian sumber pencemaran dan pembersihan unsur pencemar, remediasi, rehabilitasi, restorasi dan atau cara lain sesuai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

h. menyiapkan bahan kebijakan, petunjuk teknis dan pelaksanaan dana jaminan untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup;

i. memfasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan;

j. menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka penanggulangan dan pemulihan kualitas, rehabilitasi dan konservasi lingkungan;

k. menyiapkan bahan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas; dan

l. melaksanakan tugas lai yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

VI. UPT Laboratorium Lingkungan

(1) Laboratorium Lingkungan merupakan UPT Badan Lingkungan Hidup Daerah yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan Lingkungan hidup Daerah

(2) Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang dalam pengujian parameter kualitas lingkungan, pelayanan pelanggan, penentu kebenaran, kehandalan pengujian dan pengembangan sarana pengendalian dampak lingkungan, serta keselamatan dan pengawasan laboratorium.

2.2 Sumber Daya SKPD

Dalam melaksanakan kegiatan organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu didukung oleh 53 (Lima puluh tiga) orang pegawai yang terdiri dari : Pegawai Negeri Sipil 36 (Tiga Puluh Enam) orang dan 6 (enam) orang tenaga PTT/honorer serta 11 (sebelas) orang tenaga harian lepas (THL)

(29)

II

- 18

Untuk menunjang pencapaian visi, misi dan tujuan Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia mutlak diperlukan dan dikembangkan. Sampai sejauh ini keberadaan pegawai/staf di Badan Lingkungan Hidup Daerah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1. Data Pegawai Sesuai Status Kepegawaian

No. Status Pangkat/Gol Jumlah

I II III IV 1. 2. 3. PNS PTT/Honorer THL - - - 9 - - 22 - - 5 - - 36 6 11 Jumlah - 9 22 5 38

Sumber : Bagian Sekretariat Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Sesuai Latar Belakang Pendidikan

No Uraian Jumlah Pendidikan(PNS, CPNS & PTT) Jurusan

1 2 3 4 5

1. Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah 1 S1 Perikanan

2. Sekretaris Badan Lingkungan Hidup Daerah 1 S2 Pembangunan Administrasi

3.

Kabid. Pengendalian

Dampak Lingk 1 S2 Kehutanan

4. Kabid. Analisis pengelolaan Kualitas Lingkungan 1 S1 Pertanian

5.

Kabid. Pengawasan dan Penanggulangan

Pencemaran 1 S1 Perikanan

6. Kasubid. Pelaksanaan PKL 1 S2 Manajemen

7 Kasubag Umum dan Kepegawaian 1 S1 Pertanian

8.

Kasubid Perencanaan dan

(30)

II

- 19

9. Kasubid Evaluasi amdal dan laboratorium 1 S1 Teknik Kimia

10. Kasubag Evadoklap 1 S1 Teknik Kimia

11. Ka Laboratorium Lingkungan 1 S2 Lingkungan

12. Kasubid Penanggulangan dan Pencemaran 1 S2 Lingkungan

13. Kasubid Wasgakum 1 S1 Teknik Tambang

14. Kasubbid Bina Teknis Amdal 1 S1 MIPA

15. Ka, TU Laboratorium 1 S1 Kehutanan

15 Staf Sekretariat 1 S1 Teknik Lingkungan 1 S1 Akutansi 1 S1 Sosial 1 S1 Kesehatan Lingkungan 1 S1 Teknik Komputer 4 SMA IPS

16. Staf Bidang Pengedalian Dampak Lingkungan 2 S1 Teknik Lingkungan

1 S1 SPd I

1 S1 Teknik Kimia

17.

Staf Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan 1 S1 MIPA 1 D3 Akutansi 2 S1 Teknik tambang 1 D3 Geologi 2 SMA / SMK IPS 18.

Staf Bidang Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran 1 S1 Teknik Tambang 1 S1 Pertanian 1 S1 MIPA 1 D3 Informatika 1 D2 Teknik Tambang 1 D2 Pendidikan Islam

(31)

II

- 20

19 Staf Laboratorium 4 S1 MIPA 3 S1 Kesehatan Mayarakat 1 S1 Teknik Lingkungan 1 SMA IPS 2 SMK Perkantoran

Sumber : Bagian Sekretariat Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Berdasarkan telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2015– 2019, sasaran dan prioritas pembangunan bidang lingkungan yang ingin dicapai adalah :

1. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut serta air tanah

2. Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan

3. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta bahan berbahaya dan beracun (B3)

4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang terintegrasi

Terkait dengan hal tersebut di atas, maka keempat sasaran dan prioritas pembangunan dapat dijadikan sebagai tolak ukur tugas pokok Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu sesuai dengan Standard Pelayanan Minimum dan Indikator Kinerja Kunci Bidang Lingkungan tingkat Kabupaten, yaitu :

1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari sumber tidak bergerak

3. Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan dan Tanah untuk produksi biomasa

4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

5. Pencemaran Status Mutu Air

6. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL 7. Penegakan hukum lingkungan

Adapun Indikator Kinerja Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dari kegiatan tersebut adalah :

1. Prosentase jumlah usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegah pencemaran air

(32)

II

- 21

2. Prosentase jumlah usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan

teknis pencegah pencemaran udara

3. Prosentase jumlah luasan lahan dan/tanah untuk produksi biomasa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya

4. Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

2.3.1 Kinerja Pelayanan Berdasarkan Tupoksi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Badan Lingkungan Hidup Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian, penilaian lingkungan hidup di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup terkait dengan pelayanan BLHD data lingkungan hidup tertuang dalam review pencapaian kinerja pelayanan pada Tabel 2.1 dibawah ini.

(33)

II - 22

Tabel 2.1

Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2011 – 2015

No. Indikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi BLHD Target SPM

Target IKU Target Indikator Lainnya (IKK)

Target Renstra BLHD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-(=capaian/target x 100%) 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air 100% 60% 80% 100% 100% 100% 0 76% 76% 73% 86,67% 0 95% 100% 73% 86,67% 2 Pelayanan Pencegahan

Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak

100% 60% 80% 100% 100% 100% 0 50% 100% 80% 100% 0 62,5% 100% 80% 100%

3 Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan Dan/Atau Tanah Untuk Produksi Biomassa

100% 0 0 20% 40% 60% 0 0 20% 40% 100% 0 0 100% 100% 167%

4 Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan

100% 70% 80% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 142% 125% 100% 100% 100%

5 Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan AMDAL 80% 40% 50% 60% 60% 80% 51,95% 55,13% 63,95% 67,78% 64,13% 129,87% 110,26% 106,59% 112,96% 80,16% 6 Penegakan Hukum Lingkungan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(34)

II - 23

No. Indikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi BLHD Target SPM

Target IKU

Indikator Lainnya

(IKK)

Target Renstra BLHD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-

x 100%)

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

8 Persentase Peningkatan Kualitas

Data Primer Dan Sekunder LH 80% 77% 77% 77% 78% 80% 77% 77% 77% 82,81% 80,30% 100% 100% 100% 106,17% 100,38% 9 Persentase Ketersediaan Sarana

Pengendalian Polusi 100% 35% 64% 84% 94% 100% 35% 64% 84% 94% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10 Prosentase Kualitas Air dan

Udara

70% 60% 60% 60% 65% 70% 60% 60% 60% 78,76% 81,03% 100% 100% 100% 121,17% 115,76%

11 Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha Berdokumen AMDAL

(35)

II - 24

2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD

Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan SKPD pada level program, selanjutnya, kinerja Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu akan di analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode perencanaan sebelumnya yang dituangkan dalam tabel 2.2 dibawah ini.

(36)

II - 25

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2011 s.d 2015

Uraian

Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

(%) Rata-Rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Langsung - Belanja Pegawai 1.802.287.647 2.382.412.153 2.541.532.016 2.671.792.764 2.930.220.184 1.760.184.364 2.307.190.133 2.405.685.906 2.654.123.596 2.930.220.184 97,66 96,84 94,65 99,34 100 225.586.507 234.007.164 Belanja Tidak Langsung - Belanja Pegawai 397.305.000 266.025.000 279.825.000 476.425.000 514.685.000 372.335.000 263.475.000 272.056.581 465.470.250 507.485.000 93,72 99,04 97,22 97,70 98,60 23.476.000 27.030.000 - Belanja Barang Jasa 1.197.528.200 3.177.937.400 2.229.261.400 3.457.838.050 1.780.490.309 945.449.100 1.908.110.050 1.737.861.619 2.957.845.817 1.473.044.996 78,95 60,04 77,96 85,54 82,73 116.592.422 105.519.179 - Belanja Modal 1.501.687.600 1.355.320.000 3.067.070.000 2.088.358.000 426.580.691 1.328.645.000 1.298.196.000 2.988.575.400 2.049.756.000 411.215.000 88,48 95,79 97,44 98,15 96,40 (215.021.382) (183.486.000) TOTAL 6.856.608.447 9.722.414.553 11.623.488.416 11.694.413.814 11.121.177.493 6.796.766.799 8.671.630.451 11.589.359.512 11.874.250.962 10.648.308.886 823.664.347 741.178.417

(37)

II - 26

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Upaya penentuan nilai-nilai strategis dianalisis dengan menggunakan instrument SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan threats). Analisis ini untuk menginstrumenkan masalah, serta menentukan sasaran secara teratur dan teruji sesuai dengan kondisi lingkungan, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Berdasarkan analisis dari potensi dan kondisi yang berkembang dalam ruang lingkup tugas Badan Lingkungan Hidup Daerah (Badan Lingkungan Hidup Daerah) Kabupaten Tanah Bumbu, maka faktor internal dan eksternal tersebut sebagai berikut :

1. Faktor Internal :

a. Strengths ( Kekuatan )

1) Adanya kewenangan dalam melaksanakan pengendalian dan pengelolaan Lingkungan Hidup

2) Adanya komitmen pimpinan dan pelaksana dalam pengelolaan LH 3) Tersedianya Sumber Daya Manusia dengan berbagai disiplin ilmu b. Weaknesses ( Kelemahan )

1) Jumlah Sumber Daya Manusia tidak sebanding dengan beban tugas 2) Kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang

3) Dana melaksanakan program dan kegiatan belum memadai 2. Faktor Eksternal

a. Opportunities ( Peluang )

1) Adanya dukungan kebijakan Visi dan Misi Kepala Daerah 2) Adanya regulasi bidang Lingkungan Hidup

3) Dukungan Masyarakat untuk lingkungan hidup yang lebih baik b. Threaths ( Ancaman )

1) Rendahnya kesadaran pelaku usahaa terhadap pengelolaan Lingkungan Hidup 2) Kurangnya koordinasi kelembagaan antar sektor

3) Dominasi investasi usaha yang berdampak besar dan penting

Dari hasil proses analisis SWOT menunjukkan bahwa Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu menunjukkan peta kekuatan pada strategi SO, yakni memiliki kekuatan lebih besar dibanding kelemahan dan memiliki peluang yang lebih baik dibandingkan faktor ancaman.

Dari hasil penilaian dan penentuan tujuan, maka alternatif tujuan yang merupakan prioritas untuk dilaksanakan adalah Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup. Selanjutnya dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas lingkungan hidup tersebut, dikaitkan dengan hasil analisa :

(38)

II - 27

a. Renstra Kementerian Lingkungan Hidup

Memperhatikan arah kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2015-2019, dapat dicapai melalui strategi sebagai berikut :

- Peningkatan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan pada air, lahan, udara dan keanekaragaman hayati

- Peningkatan penataan lingkungan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan

- Peningkatan upaya penegakan hukum lingkungan secara konsisten - Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat

- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan institusi pengelola lingkungan hidup

- Peningkatan kualitas data dan akses informasi lingkungan

Berdasarkan 6 (enam) strategi arah kebijakan tersebut, menjadi acuan pengembangan pelayanan pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Bentuk pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan dan arah lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan selanjutnya dijabarkan dalam bentuk program kegiatan Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu selama 5 (lima) tahun ke depan.

b. Hasil Telaahan Terhadap RTRW / KLHS

Berpedoman pada RTRW dan KLHS tahun 2012 masih adanya tumpang tindih pemanfaatan kawasan untuk berbagai sektor kegiatan dan belum pastinya acuan tata ruang wilayah tanpa memperhatikan adanya daya dukung serta daya tampung lingkungan, sehingga menyebabkan pengawasan dan evaluasi pemanfatan ruang belum dapat dimaksimalkan. Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS ) sebagai kajian pengaruh kebijakan, rencana dan/atau program Raperda atau Perda RTRW terhadap pembangunan Kabupaten beserta evaluasi sebagai rumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program Perda/Raperda RTRW dan RPJMD yang telah mengintegrasikan pertimbangan pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu.

(39)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENSTRA BLHD

(40)

III - 1

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

3.1 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 – 2020, maka visi dan misi dalam RPJMD adalah:

Visi : “TERWUJUDNYA KABUPATEN TANAH BUMBU SEBAGAI POROS MARITIM UTAMA SERTA PUSAT PERDAGANGAN, INDUSTRI, DAN PARIWISATA DI KALIMANTAN BERBASIS PADA KEUNGGULAN LOKAL DAN POTENSI STRATEGIS DAERAH MENUJU TANAH BUMBU YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERINTELEKTUAL TINGGI (MARDANI)”

Misi : 1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai terminal point guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata.

2. Meningkatkan Kegiatan Industri dan Perdagangan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Melalui Perluasan Kesempatan dan Perlindungan Bagi Pelaku Industri Guna Menopang Daya Saing Masyarakat Lokal di Tengah Arus Regional dan Nasional.

3. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi yang berkelanjutan, berwawasan Lingkungan serta memperhatikan Kearifan Lokal Untuk Menghadirkan Kesejahteraan.

4. Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.

5. Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang Baik, Efektif dan Bersih.

(41)

III - 2

Berdasarkan pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dalam RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016-2020, maka BLHD Kabupaten Tanah Bumbu akan mendukung pelaksanaan misi ke-3 (tiga) sebagai bentuk tanggungjawab mendukung pencapaian Visi dan pelaksanaan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanah Bumbu.

Selanjutnya dari misi yang telah dipilih tersebut, maka BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Kabupaten Tanah Bumbu menyajikan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati tersebut dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah Visi:

TERWUJUDNYA KABUPATEN TANAH BUMBU SEBAGAI POROS MARITIM UTAMA SERTA PUSAT PERDAGANGAN, INDUSTRI, DAN PARIWISATA DI KALIMANTAN BERBASIS PADA KEUNGGULAN LOKAL DAN POTENSI STRATEGIS DAERAH MENUJU TANAH BUMBU YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERINTELEKTUAL TINGGI (MARDANI)

No

Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 3 Misi 3 Pengelolaan dan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya

Ekonomi yang

berkelanjutan,

berwawasan Lingkungan

serta memperhatikan

Kearifan Lokal Untuk Menghadirkan Kesejahteraan 1. Jumlah Sumber Daya Manusia tidak sebanding dengan beban tugas 2. Kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang 3. Dana melaksana kan program dan kegiatan belum memadai 1. Kurangnya kesadaran pelaku usaha terhadap pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Kurangnya koordinasi kelembagaan antar sektor 3. Dominasi investasi usaha yang berdampak besar dan penting

1. Adanya dukungan kebijakan Visi dan Misi Kepala Daerah 2. Adanya regulasi bidang

Lingkungan Hidup 3. Potensi Sumber Daya

Alam yang melimpah

Program 1. Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

(42)

III - 3

2. Peningkatan Kualitas

dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 3. Program Peningkatan

Pengendalian Polusi

3.2 Telaahan Renstra Kementerian dan BLHD Provinsi Kalimantan Selatan 3.2.1 Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merumuskan tujuan pembangunan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan tersebut, sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019 adalah :

(1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan

(2) Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport

(3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun.

3.2.2 Telaahan Renstra BLHD Provinsi Kalimantan Selatan

Berdasarkan Renstra BLHD Provinsi Kalimantan Selatan maka Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Selatan adalah :

Visi : “KALSEL MAPAN (MANDIRI DAN TERDEPAN) LEBIH SEJAHTERA, BERKEADILAN, MANDIRI, DAN BERDAYA SAING”

(43)

III - 4

Misi : 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat, Cerdas, dan

Terampil;

2. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis Sumberdaya Lokal, dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan;

3. Mengembangkan Infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya

4. Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan Lokal; dan

5. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Profesional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

dengan sasaran jangka menengah adalah:

1. Terwujudnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan 2. Terjadinya peningkatan emisi gas rumah kaca

3. Terlaksananya pengembangan kinerja pengelolaan Persampahan 4. Terwujudnya pengendalian pemanfaatan ruang

5. Terwujudnya peningkatan sumber daya alam

6. Terwujudnya penaatan terhadap peraturan perundangan LH 7. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan LH 8. Terwujudnya peningkatan kinerja BLHD Provinsi Kalsel

Dari uraian sasaran menengah KLHK dan BLHD Provini Kalsel di atas, dapat dilihat program-program pada KLHK dan BLHD Provinsi Kalsel sebagai berikut :

1. KLHK

- Program Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem - Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung

- Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan

- Program Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia - Program Pengendalian Perubahan Iklim

- Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Program Planologi dan Tata Lingkungan

- Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan - Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya

- Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan

- Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian LHK

2. BLHD Provinsi Kalsel

- Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan - Perlindungan dan konservasi SDA

- Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan - Program Peningkatan Pengendalian Polusi

(44)

III - 5

- Program Pengendalian Pemanfataan Ruang

Bila disandingkan, antara program KLHK dan BLHD Provinsi Kalsel dengan program yang ada pada BLHD Kabupaten Tanah Bumbu sudah sejalan, seperti pada beberapa program berikut yaitu :

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

2. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 3. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu yang mempengaruhi permasalahan pelayanan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L

(45)

III - 6

Tabel 3.2

Permasalahan Pelayanan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan Sasaran Renstra BLHD Hidup Provinsi Kalimantan Selatan. beserta Faktor Penghambat dan

Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Sasaran Jangka Menengah Renstra BLHD Provinsi Kalsel Permasalahan Pelayanan BLHD Kab. Tanah Bumbu Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 8 Terwujudnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Terjadinya peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) Terlaksananya pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Terwujudnya pengendalian pemanfaatan ruang Terwujudnya peningkatan sumber daya alam Terwujudnya penaatan terhadap peraturan perundangan LH Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan LH Terwujudnya peningkatan kinerja BLHD Provinsi Kalsel - Pengelolaan LH belum terpadu untuk lintas sektor - Belum lengkapnya data Inventarisasi & identifikasi sumber pencemar - Belum adanya data penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) pada kendaraan bermotor, industri dan kegiatan lainnya yang berpotensi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) - Masih rendahnya pengelolaan sumber daya alam yang kurang menerapkan prinsip ramah lingkungan - Masih meningkatnya pencemaran air permukaan oleh aktifitas manusia - Belum optimalnya pengawasan pelaku usaha - Belum optimalnya penegakan hukum lingkungan - Kapasitas dan kompetensi SDM yang terbatas (Kualitas SDM yang masih tergolong rendah dan jumlah diklat tehnis yang diikuti masih sangat terbatas) - Keterbatasan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pengelolaan LH - Anggaran yang tidak sebanding dengan peningkatan permasalahan LH - Terbatasnya data dan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup - Kurangnya koordinasi antar sektor dalam rangka pengendalian dan pengelolaan LH (air, udara, tanah dan permasalahan persampahan) - Masih rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan LH (air, udara, tanah dan permasalahan persampahan)

- Adanya peraturan perundangan termasuk baku mutu yang telah ditetapkan - Adanya perangkat pengelolaan LH yaitu Laboratorium Lingkungan yang terakreditasi sehingga dari hasil pengambilan sampel dan pengujian dapat diketahui kondisi lingkungan hidup Kabupaten dalam bentuk IKLH - Adanya anggaran

Referensi

Dokumen terkait

Setelah tahun 2020 Pemda DIY berhasil meraih klasifikasi Informatif sebagai kluster tertinggi pada Monev Keterbukaan Informasi Publik garapan Komisi Informasi (KI)

2.2 Bapak/Ibu diminta memberikan penilian tingkat kepentingan (skor) antara masing- masing kriteria yang digunakan dalam penentuan strategi pengembangan industri

Persepsi pelaku usaha pariwisata terhadap regional branding Jogja istimewa dan city image Yogyakarta dapat dinilai rendah jika secara abstrak mengacu pada

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga

Sejalan dengan pencapaian hal tersebut diatas, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik melalui pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di kabupaten Badung

’Uji kecukupan data’ yang sering digunakan pada kegiatan penelitian, terutama pada bidang Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja untuk menentukan jumlah sampel yang diambil cukup

Balma schubungm dengm hal terscbut pertu diteqkm dengm Surat Peogadaao Barag Dat Jasa / Pelelangan Daerah Bidmg Bina Mrga Dar Bagian Selsretsrid Dilingkurgm KEhpatm

Berdasarkan hasil pengumuman seleksi untuk pekerjaan Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RPRHL) Kabupaten Pringsewu Tahun 2016-2020 (HUT-PRC), maka dengan ini