• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Media Pembelajaran Kartu Domino dan TTS terhadap Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Kemampuan Awal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Media Pembelajaran Kartu Domino dan TTS terhadap Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Kemampuan Awal."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

177

Pengaruh Media Pembelajaran Kartu Domino dan TTS terhadap

Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Kemampuan Awal.

Farid Gunadi

Universitas Wiralodra, Singaraja, Indramayu faridgunadi@unwir.ac.id

Abstrak

Penelitian ini merupakan eksperimen dan bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis secara empiris pengaruh media pembelajaran kartu domino dan Teka Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar matematika materi sudut istimewa trigonometri ditinjau dari tingkat kemampuan awal. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X Program MIA dari SMA Negeri 1 Sindang Indramayu yang berjumlah tujuh kelas. Sampel penelitian ini yaitu X2 (menggunakan media TTS) dan X3 (menggunakan media kartu domino) diperoleh melalui metode Cluster Sampling secara pengundian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yakni media pembelajaran kartu domino dan media pembelajaran TTS, variabel bebas yang bersifat sebagai predikator yakni kemampuan awal yang terbagi menjadi dua kategori tinggi dan rendah, dan variabel terikat yaitu hasil belajar trigonometri materi sudut istimewa. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan teknik ANAVA dua Jalur. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu digunakan statistik deskriptif dan uji prasyarat (Uji Normalitas dan Homogenitas). Hasil penelitian menunjukan bahwa karena perhitungan Fh(Ak) = 4,63 > Ftabel = 4,01 maka terdapat penguruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran

kartu domino dan teka teki silang terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri, karena Fh(Ab) = 6,61 > Ftabel = 4,01 maka terdapat penguruh yang signifikan kemampuan

awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri dan Fh(I) = 9,40 >

Ftabel (I) = 4,01 maka terdapat penguruh interaksi penggunaan media pembelajaran kartu domino dan

teka teki silang dan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri.

Kata Kunci : Media Kartu Domino, Media Teka Teki Silang, Tingkat Kemampuan Awal dan Hasil Belajar Matematika

Pendahuluan

Seiring dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan kemampuan Guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran, media atau alat peraga yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa dan membuat pembelajaran lebih efektif, aktif serta menyenangkan. Seperti halnya dalam pembelajaran Matematika, pada pembelajaran Matematika siswa diharapkan untuk aktif dan efektif untuk memahami materi pembelajaran.

Hasil belajar dapat mengukur tingkat kemajuan siswa dalam belajar. Seperti yang diungkapkan Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 102), ―Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang‖. Pada pembelajaran matematika

(2)

178

masih banyak Guru yang dalam pembelajaran berpusat pada satu arah atau berorentasi kepada guru sehingga potensi dalam diri siswa tidak dikembangkan. Selanjutnya pembelajaran disekolah-sekolah lebih banyak memfokuskan agar siswa bisa mengerjakan soal dengan baik tanpa memperhatikan konsep dasar dari materi tersebut, sehingga masih banyak guru menggunakan metode pembelajaran yang konvensional, penggunaan metode yang konvensional ini masih dianggap efektif pada pembelajaran Matematika agar peserta didik lebih memahami materi. Penggunaan media pun masih belum banyak digunakan guru hal ini dikarenakan anggapan guru lebih mengutamakan efisien dalam mengajar.

Salah satu cara penyajian materi pelajaran matematika yang diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa untuk belajar matematika sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar belajar matematika adalah dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dan Teka-teki silang. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif belajar, dengan cara merubah metode pembelajaran yang berpusat pada guru teacher oriented menjadi berpusat pada siswa student oriented . Penggunaan media pembelajaran kartu domino dan TTS diharapkan dapat miningkatkan keaktifan siswa untuk belajar sehingga pemahaman materi lebih terjamin.

Rostina Sundayana (2013: 140) ―Kartu domino digunakan untuk melatih ingatan dan pemahaman mengenai rumus-rumus pada pembelajaran Matematika‖. Kartu domino tersebut bukanlah suatu kartu yang digunakan oleh orang untuk berjudi, melainkan suatu media untuk pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti kartu domino untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika. Konsep Pembelajaran dengan menggunakan media pembalajaran kartu domino lebih menekankan pada cara permainan kartu domino untuk memperoleh suatu kebermaknaan sehingga dapat menimbulkan minat belajar siswa. Dalam penelitian ini tujuan media pembelajaran kartu domino adalah untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai operasi pangkat bilangan bulat.

Selain Media kartu domino media pembelajaran yang diharapkan mampu membangkitkan minat siswa adalah media Teka-teki siang. Teka-teki silang merupakan media pembelajaran yang berupa pertanyaan dengan jawaban yang mendatar atau menurun, (Ovi Gumelar Setyawan, 2015: 289). Media yang diperlukan adalah gambar yang di dalamnya terdapat rangkaian bujur sangkar. Kotak-kotak tersebut sebagian berwarna putih dan yang lain berwarna hitam. Pada kotak berwarna putih diberi nomor yang mengindikasikan nomor jawaban.

Dalam kotak berwarna putih diisi dengan huruf-huruf. Susunan huruf-huruf tersebut baik secara mendatar maupun menurun akan membentuk kata yang merupkan jawaban dari pertanyaan yang ada. Pertanyaan terdiri dari dua macam, yaitu pertanyaan untuk jawaban yang harus ditulis secara mendatar dan pertanyaan untuk

(3)

179

jawaban yang harus ditulis secara menurun. Dalam jawaban TTS tersebut diisi jawaban soal yang di tulis dengan huruf tanpa spasi, baik secara mendatar atau menurun.

Salah satu materi yang dianggap sulit bagi siswa tingkat SMA adalah materi trigonometri. Menurut Sukino (2007 : 23) ―Trigonometri merupakan nilai perbandingan sisi-sisi pada sebuah segitiga sembarang maupun siku-siku yang dikaitkan dngan sebuah sudut‖. Untuk memahami materi trigonometri dengan baik salah satunya siswa harus dapat menghafal nilai-nilai sudut istimewa trigonometri. Namun dalam pembelajaran materi apapun salah satunya harus memperhatikan input atau dalam hal ini adalah kemampuan awal siswa, dengan memperhatikan kemampuan awal siswa maka seorang guru akan mengetahui bagaimana proses yang harus dilakukan. Selanjutnya, dari proses pembelajaran yang memperhatikan kemampuan awal siswanya diharapkan menghasilkan Out put dengan baik sesuai tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.

Berkaitan dengan uraian permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri?; (2) Apakah terdapat pengaruh kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri?; (3) Apakah terdapat pengaruh interaksi media pembelajaran terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri?

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri; (2) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri; (3) Untuk mengetahui penguruh interaksi media pembelajaran terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri.

Metode

Metode penelitian ini adalah metode eksperimen, Dalam penelitian ini, memerlukan dua kelas sebagai sampel. Kelas eksperimen I diberi perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran Kartu Domino dan kelas eksperimen II diberi perlakuan dengan menggunakan media TTS dengan tujuan membandingkan dua perlakukan yang berbeda. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dua perlakuan yang berbeda tersebut terhadap hasil belajar matematika siswa dengan materi sudut istimewa trigonometri.

Sebelum kedua kelas sampel diberi perlakuan terlebih dahulu dilakukan pre-test untuk mengetahui kesetaraan tingkat kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen

(4)

180

I dan kelas eksperimen II. Tes kemampuan awal adalah tes pilihan ganda dengan skor minimal 0 dan maksimal 5. Berikut desain penelitian yang digunakan adalah two group-pre test-post test design yakni sebagai berikut.

R : O1 T1 O2 R : O1 T2 O2

Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sindang Indramayu tahun ajaran 2014/2015. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling diperoleh Kelas X2 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran Teka Teki Silang (TTS) dan kelas X 3 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran Kartu Domino.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk soal pilihan ganda yang dibagi menjadi dua yakni yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal dan yang digunakan setelah treatment dilakukan pada masing-masing kelas. Teknik validitas instrumen pada penelitian ini terdiri dari validitas logis dan validitas empiris. Suharsimi Arikunto (2012: 80) mengatakan bahwa, ―Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran‖. Sedangkan validitas empiris dalam penelitian ini diuji cobakan kedua instrumen tersebut pada sasaran yang telah direncanakan. Setelah instrumen diujicobakan, maka hasil uji coba instrumen tersebut dianalisis dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total. Sehingga besar kecilnya validitas sebuah instrumen, dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi biserial. Setelah dianalisis validitasnya maka dianalisis juga reliabilitas instrumen dengan menggunakan KR-20.

Teknik analisis data pada penelitian ini digunakan analisis varians dua jalan (two ways analysis of variance) atau ANOVA dua jalan dengan Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagi berikut:

Pengaruh Utama (Main Effect), yaitu ada tidaknya perbedaaan rata-rata hasil belajar matematika siswa antar media pembelajaran dan antar tingkat kemampuan awal.

Antar media pembelajaran

H0 : Tidak terdapat pengaruh media pembelajran [A] terhadap hasil belajar trigonometri sudut istimewa [Y].

H1 : Terdapat pengaruh media pembelajran [A] terhadap hasil belajar trigonometri sudut istimewa [Y].

(5)

181 Ha :

Antar tingkat kemampuan awal

H0 : Tidak terdapat pengaruh kemampuan awal [B] terhadap hasil belajar trigonometri sudut istimewa [Y].

H1 : Terdapat pengaruh Kemampuan Awal [B] terhadap hasil belajar trigonometri sudut istimewa [Y].

Ho : Ha : bukan H o

Pengaruh Interaksi (Interaction Effect)

H0 : Tidak terdapat pengaruh interaksi antara media pembelajran [A] dan kemampuan awal [B] terhadap hasil belajar trigonometri sudut istimewa [Y]. H1 : Terdapat pengaruh Interaksi antara media pembelajran [A] dan kemampuan

awal [B] terhadap hasil belajar trigonometri sudut istimewa [Y].

Ho :

Ha : bukan H o

Hasil dan Pembahasan

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis varians dua jalan (two way analysis of variance). Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel Uji ANAVA

Sumber Varian Db JK RJK Fh Ft

Antar Kolom [Ak] 1 6,02 6,02 4,63 4,01

Antar Baris [Ab] 1 8,60 8,60 6,61 4,01

Interaksi [I] 1 12,22 12,22 9,40 4,01

Antar Keompok [A] 3 26,84 8,95 6,88 2,77

Dalam kelompok [D] 56 72,81 1,30 - -

Total Reduksi [TR] 59 99,65 - - -

Rerata/Kolerasi [R] 1 3697,35 - - -

Total [T] 60 3797,00 - - -

Berdasarkan tabel 4.15 dan 4.16, dilakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut:

Pengujian terhadap media pembelajaran hipotesis 1 pengaruh utama (main effect). Untuk mengetahui penguruh yang signifikan media pembelajaran kartu domino dan

(6)

182

teka teki silang terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri. Jika Fh(Ak) > Ftabel (Ak) maka H0 ditolak. Dari perhitungan Fh(Ak) = 4,63 >

Ftabel = 4,01 maka H0 ditolak berarti, terdapat penguruh yang signifikan media

pembelajaran terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri.

Pengujian terhadap kemampuan awal hipotesis 2 pengaruh utama (main effect). Untuk mengetahui penguruh yang signifikan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri. Jika Fh(Ab) > Ftabel (Ab) maka H0 ditolak. Dari perhitungan Fh(Ab) = 6,61 > Ftabel = 4,01 maka H0 ditolak berarti, terdapat penguruh yang signifikan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri.

Pengujian hipotesis 3 pengaruh interaksi (interaction effect). Untuk mengetahui pengaruh interaksi yang signifikan antara media pembelajaran dan kemampuan awal terhadap hasil belajar trigonometri sudut istimewa. Jika Fh(I) < Ftabel (I) maka H0 diterima. Dari perhitungan Fh(I) = 9,40 > Ftabel (I) = 4,01 sehingga H0 ditolak berarti, terdapat penguruh interaksi penggunaan media pembelajaran kartu domino dan teka teki silang dan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri.

Uji lanjut t Dunnet (Uji Hipotesis simple effect)

Pebedaaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara yang menggunakan media pembelajaran kartu domino (A1) dan teka teki teki silang (A2) untuk kelompok tingkat kemampuan awal tinggi (B1). Tolak H0 jika th > ttabel (α = 1 - 0,05/2) atau th < –ttabel

(α = 0,05/2), dari perhitungan diperoleh th = –0,37 dan dengan α = 0,05 dan dk = n11 +

n12 – 2 = 13 + 16 – 2 =27 maka diperoleh ttabel (α = 1 - 0,05/2) = 2,05 dan ttabel (α = 0,05/2) = – 2,05. Karena ttabel (α = 0,05/2) = –2,05 ≤ th = –0,37 ≤ ttabel (α = 1 - 0,05/2) = 2,05 maka terima H0 sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara yang menggunakan media pembelajaran Kartu Domino (A1) dan teka teki silang (A2) untuk kelompok tingkat kemampuan awal tinggi (B1).

Pebedaaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara yang menggunakan media pembelajaran kartu domino (A1) dan teka teki teki silang (A2) untuk kelompok tingkat kemampuan awal rendah (B2). Tolak H0 jika th > ttabel (α = 1 - 0,05/2) atau th < –

ttabel (α = 0,05/2), dari perhitungan diperoleh th = 3,73 dan dengan α = 0,05 dan dk = n11 +

n12 – 2 = 17 + 14 – 2 =29 maka diperoleh ttabel (α = 1 - 0,05/2) = 2,04 dan ttabel (α = 0,05/2) = – 2,05. Karena th = 3,73 > ttabel (α = 1 - 0,05/2) = 2,04 maka tolak H0 sehingga disimpulkan ada perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara yang menggunakan media pembelajaran Kartu Domino (A1) dan teka teki silang (A2) untuk kelompok tingkat kemampuan awal rendah (B2).

(7)

183

Perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara tingkat kemampuan awal tinggi (B1) dan rendah (B2) untuk kelompok yang menggunakan media pembelajaran kartu domino (A1). Tolak H0 jika th > ttabel (α = 1 - 0,05/2) atau th < –ttabel (α = 0,05/2), dari perhitungan diperoleh th = 0,05 dan dengan α = 0,05 dan dk = n11 + n12 – 2 = 13 + 17 – 2 =28 maka diperoleh ttabel (α = 1 - 0,05/2) = 2,05 dan ttabel (α = 0,05/2) = –2,05. Karena ttabel (α = 0,05/2) = –2,05 ≤ th = 0,05 ≤ ttabel (α = 1 - 0,05/2) = 2,05 maka terima H0 sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara tingkat kemampuan awal tinggi (B1) dan rendah (B2) untuk kelompok yang menggunakan media pembelajaran kartu domino (A1).

Perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara tingkat kemampuan awal tinggi (B1) dan rendah (B2) untuk kelompok yang menggunakan media pembelajaran teka teki silang (A1). Tolak H0 jika th > ttabel (α = 1 - 0,05/2) atau th < –ttabel (α = 0,05/2), dari perhitungan diperoleh th = – 4,00 dan dengan α = 0,05 dan dk = n11 + n12 – 2 = 16 + 14 – 2 =29 maka diperoleh ttabel (α = 1 - 0,05/2) = 2,05 dan ttabel (α = 0,05/2) = –2,05. Karena th = – 4,00 < –ttabel (α = 0,05/2) = –2,05 maka terima H0 sehingga disimpulkan tedapat perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara tingkat kemampuan awal tinggi (B1) dan rendah (B2) untuk kelompok yang menggunakan media pembelajaran teka teki silang (A2).

Penggunaan media kartu domino dan teka teki silang juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran matematika salah satunya pada sudut istimewa Trigonometri dan menumbuhkan minat belajar matematika siswa sehingga memperoleh hasil belajar matematika yang lebih baik. Dalam penggunaan media pembelajaran kartu domino dan TTS ini, siswa dituntut untuk aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

Selain itu interaksi yang terjalin antara siswa dengan siswa maupun antara guru dengan siswa dalam kelas, dimungkinkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap pemahaman siswa. Oleh karena itu ditinjau dari tingkat kemampuan awal penggunaan media pembelajaran kartu domino dan teka teki silang dalam pembelajaran ini dapat menghasilkan hasil belajar trigonometri materi sudut istimewa yang optimal.

Dari kesimpulan kajian pustaka dijelaskan bahwa ada penguruh penggunaan media pembelajaran kartu domino dan teka teki silang terhadap hasil belajar Matematika pada materi sudut istimewa Trigonometri, ada penguruh kemampuan awal terhadap hasil belajar Matematika pada materi sudut istimewa trigonometri dan terdapat penguruh interaksi penggunaan media pembelajaran kartu domino dan teka teki silang dan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri.

(8)

184

Hal ini sejaan dengan hasil analisis dari penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sindang Indrammayu dengan sampel kelas X2 menggunakan media pembelajaran teka teki silang dan X3 menggunakan media pembelajaran kartu domino, kedua kelas tersebut diberikan pre test kemampuan awal yang dibagi menjadi dua kategori tinggi dan sedang dan setelah dilakukan treatment pada kedua keas tersebut dengan materi sudut istimewa trigonometri diperoleh hasil belajar dengan kesimpulan analisis sebagai berikut; kesimpulan pertama terdapat penguruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran kartu domino dan teka teki silang terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri; kedua terdapat penguruh yang signifikan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri; dan ketiga terdapat penguruh interaksi penggunaan media pembelajaran kartu domino dan teka teki silang dan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri.

Karena terdapat pengaruh interaksi yang signifikan maka dilanjutkan dengan analisis uji lanjut dengan menggunakan t Dunnet, dari perhitungan disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara yang menggunakan media pembelajaran Kartu Domino (A1) dan teka teki silang (A2) untuk kelompok tingkat kemampuan awal tinggi (B1) hal ini disebabkan selisih dari kedua rata-rata tidak terlalu jauh.

Untuk kesimpulan berikutnya dari uji lanjut adalah ada perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara yang menggunakan media pembelajaran Kartu Domino (A1) dan teka teki silang (A2) untuk kelompok tingkat kemampuan awal rendah (B2) dari nilai rata – rata yang menggunakan media pembelajaran kartu domino lebih baik dari pada yang menggunakan media pembelajaran teka teki silang. Untuk kesimpulan dari uji lanjut yang ketiga adalah tidak ada perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara tingkat kemampuan awal tinggi (B1) dan rendah (B2) untuk kelompok yang menggunakan media pembelajaran kartu domino (A1) hal ini juga disebabkan karena selisih dari rata - rata kedua kelas tidak begitu jauh.

Yang terakhir dari kesimpulan uji lanjut adalah tedapat perbedaan hasil belajar trigonometri sudut istimewa antara tingkat kemampuan awal tinggi (B1) dan rendah (B2) untuk kelompok yang menggunakan media pembelajaran teka teki silang (A2) ) dari nilai rata – rata yang mempunyai tingkat kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada yang mempunyai tingkat kemampuan awal rendah.

(9)

185

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Sindang Indramayu, maka dapat disimpulankan sebagai berikut:

1) Terdapat penguruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri

2) Terdapat penguruh yang signifikan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri.

3) Terdapat penguruh interaksi media pembelajaran dan kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika pada materi sudut istimewa trigonometri

Kemampuan siswa pasti berbeda-beda, untuk itu guru diharapkan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik yang heterogen. Salah satu media pembelajaran yang dapat menunjang hasil belajar agar lebih baik adalah menggunakan media kartu domino dan teka teki silang.

Kemampuan awal perlu diperahatikan karena sifat materi matematika adalah terstruktur dari yang mudah berlanjut ketingkat yang selanjutnya, begitu juga beberapa materi matematika membutuhkan materi dasar dari beberapa materi yang sudah dipelajari. Untuk meningkatkan kemampuan awal digunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran salah satunya menggunakan media pembelajaran kartu domino dan teka teki silang.

Adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan dalam menggunakan media kartu domino dan teka teki silang dapat diteliti dengan waktu penelitian yang lebih lama dan lebih memperhatikan variabel – variabel yang tidak terkontrol dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka

Ovi Gumelar Setyawan. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Teka-Teki Silang Bergambar Terhadap Penguasaan Kosakata Peserta Didik Tunarungu Kelas IV, Jurnal Ortopedagogia, 4, 289-295.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rostina Sundyana. 2013. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukino. 2007. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Gambar

Tabel 1. Tabel Uji ANAVA

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan yang berkaitan dengan kompensasi, beban kerja, work life

• Secara nasional, ketersediaan sumber EBT tersebar dan untuk beberapa jenis energi misalnya panas bumi dan air skala besar terletak pada daerah yang konsumsi energinya masih rendah.

 Di antara pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi dengan variabel respon kualitatif, pendekatan LPM relatif sedernaha karena parameter di

Dalam Surah Al-Jumu’ah ayat 2 membahas tentang Allah yang mengutus seorang Rasul, dari kalangan yang ummi atau buta huruf untuk membacakan ayat-ayatNya

Matahari merupakan sebuah bola besar yang terdiri dari bahan gas panas yang menjadi sumber energi yang sangat besar.. Ketersediaan air

Tabel 10.. Saluran pemasaran III merupakan saluran yang lebih kecil yaitu sebesar 8,34 persen sebanyak 2 orang petani. Saluran pemasaran III petani sendiri yang

komunikasi budaya harus memiliki kemampuan, dimana harus mengerti satu sama lain, harus menerima perbedaan dalam segi apapun, dan apabila itu tercapai akan menjadi

[r]