• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall,"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

xxiii BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Sistem

Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall, 2009:6). Moscov dalam Baridwan (2009:4) mendefinisikan sistem sebagai suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (disebut subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sementara Mulyadi (2001:2) menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang mempunyai hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dirumuskan bahwa sistem merupakan bagian-bagian terpadu atau saling terintegrasi satu sama lain yang terdiri dari elemen-elemen. Elemen-elemen sistem tersebut berhubungan erat antara yang satu dengan yang lainnya, masing-masing elemen tidak dapat berdiri sendiri melainkan saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu tujuan sehingga tujuan suatu sistem dapat tercapai. Pada dasarnya sesuatu dapat dikatakan sistem apabila, pertama dapat memenuhi bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki tiga unsur, yaitu input, proses, dan output.

(2)

xxiv 2.1.2 Informasi

Informasi merupakan sumber daya organisasi yang sangat penting (Bodnar dan Hoopwood, 2006:4). Informasi adalah fakta atau jumlah atau jumlah yang mempunyai kegunaan dalam pengambilan keputusan. Informasi ini merupakan keluaran (output) dari data yang diproses dalam sistem Baridwan (1998:5). Sedangkan menurut Jogiyanto (1997:25) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan informasi merupakan sumber daya organisasi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan dimana informasi tersebut berasal dari data yang diolah dalam sistem untuk menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya dan menggambarkan suatu kejadian nyata. Hall (2009:19) menyatakan pembuatan informasi memiliki berbagai karakteristik antara lain.

1) Relevan

Isi dari suatu laporan atau dokumen harus bekerja untuk satu tujuan. Ini dapat berupa dukungan bagi keputusan manajer atau untuk pekerjaan staf dan administrasi.

2) Tepat waktu

Umur informasi adalah faktor yang penting dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak melebihi periode waktu dari tindakan yang didukungnya. Contohnya, jika seorang manajer

(3)

xxv

membuat keputusan secara harian untuk membeli persediaan dari pemasok berdasarkan laporan status persediaan maka informasi tersebut dalam laporan tidak boleh berumur lebih dari satu hari. 3) Akurasi

Informasi harus bebas dari kesalahan yang signifikan dan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

4) Kelengkapan

Semua informasi yang penting bagi sebuah keputusan atau pekerjaan harus ada. Contohnya, sebuah laporan harus menyediakan semua perhitungan yang dibutuhkan dan menyajikannya secara jelas serta tidak ambigu.

5) Ringkas

Informasi harus dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Para manajer dalam tingkat yang lebih rendah cenderung membutuhkan informasi secara terperinci dan mengerucut menjadi lebih ringkas ketika sampai ke manajemen puncak.

2.1.3 Akuntansi

Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan dan mengubah data menjadi informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi (Haryono, 2009:5). Akuntansi merupakan bahasa dari bisnis. Setiap perusahaan mererapkannya sebagai alat komunikasi. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan

(4)

xxvi

laporan-laporan keuangan (Jogiyanto, 1997:47). Akuntansi adalah kegiatan atau fungsi penyediaan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang unit-unit usaha ekonomik (Suwardjono, 2002:6).

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan akuntansi merupakan proses pencatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, pengalisaan data keuangan dan mengubah data menjadi informasi sebagai bahasa dari bisnis yang digunakan sebagai alat komunikasi melalui laporan-laporan keuangan yang mempengaruhi keputusan ekonomik.

2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi

Widjajanto (2001:4) menyatakan Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan formulir catatan, peralatan, termasuk komputer, serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen sedangkan Menururt Bodnar dan Hopwood (2006:1) menyatakan Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Pendapat lain mengenai Sistem Informasi Akuntansi dinyatakan Mulyadi (2001:30) yaitu subsistem dari sistem akuntansi manajemen yang terdapat dalam suatu organisasi yang mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan untuk memenuhi pemakai intern dan ekstern.

Davis,dkk, dalam Rustam (2002:1) mengatakan bahwa Accounting Information sistem encompass the process and procedures by which as

(5)

xxvii

organization’s Financial information is received, registered, recorded, handled processed, stored, and ultimately disfosed of. Definisi tersebut menekankan pada proses dan prosedur pengelolaan atas informasi keuangan organisasi mulai dari penerimaan sampai dengan informasi tersebut tidak berguna lagi bagi organisasi. Sedangkan Robert G. Murdick dalam Rustam (2001:1) menyatakan bahwa The accounting information sistem can be defined as the set of activities of the organization responsible for preparation of financial information and obtained from transaction data for the purpose of : (1)internal reporting to managers for use in planning and controlling current and future operations, and (2) external reporting to stockholders, government and other outside parties. Pengertian tersebut mengenai Sistem Informasi Akuntansi dan dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi mencakup proses dan prosedur pengelolaan informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat dirumuskan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen atau alat yang dapat digunakan untuk mengubah data menjadi informasi yang nantinya digunkan oleh pihak yang membutuhkan seperti pihak intern dan pihak ekstern perushaan. Hall (2009:21) menyatakan tujuan dari Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut.

(6)

xxviii

Kepengurusan disini menjadi tanggungjawab manajer untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya kepada pemakai informasi internal, yakni pihak manajemen yang menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

2) Mendukung pengambilan keputusan manajemen

Sistem informasi memberi informasi yang diperlukan kepada para manajer untuk melakukan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.

3) Mendukung operasional harian perusahaan

Sistem informasi menyediakan informasi kepada bagian operasional untuk membantu mereka melaksanakan tugas hariannya dengan efektif dan efisien.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan.

Selain itu menurut Sajady,dkk (2008:49) dalam penelitian yang dilakukannya, teknologi informasi akuntansi dapat mengoptimalkan struktur dari sebuah perusahaan. Informasi efektif yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi mempengaruhi proses kepengambilan keputusan di tingkat manajerial. Dengan demikian, Sistem Informasi Akuntansi memiliki peranan penting didalam menyediakan informasi utnuk tingkat manajemen

(7)

xxix

dan juga memegang peranan penting terhadap efektivitas organisasi perusahaan. Oleh karena itu, Sistem Informasi Akuntansi harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi yang efektif.

Pengembangan sistem informasi mempunyai beberapa tahapan Wilkinson (1995:12) menyatakan siklus pengembangan sistem melalui beberapa tahapan dimulai dari tahap perencanaan, tahap analisis, tahap pengkajian dan pemilihan, tahap impelemtasi dan tahap pengoperasian. Khusus untuk pengembangan SIA, Abdul Halim (1994:20) menyatakan bahwa untuk menyusun Sistem Informasi Akuntansi diperlukan tahap-tahap pekerjaan, yaitu.

1) Tahap analisis

Tahap ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sistem yang sedang berlaku. Informasi yang dikumpulkan terutama mengenai kelebihan atau kebaikan dan kelemahan sistem yang berlaku.

2) Tahap perancangan dan pemilihan

Tahap perancangan yaitu tahap penyusunan sistem informasi baru. Perencanaan sistem ini terutama ditujukan untuk menghilangkan kekurangan dan kelemahan sistem yang sedang berlaku. Tahap ini juga direncanakan dan dilakukan pemilihan komputer yang akan digunakan.

(8)

xxx

Tahap memasang sistem informasi yang baru diperusahaan. Tahap ini dilakukan untuk menggantikan informasi yang lama dengan yang baru.

4) Tahap pengoperasian dan pengawasan

Tahap ini adalah dimulainya penggunaan sistem informasi baru untuk mengolah data dan juga perencanaan sistem yang dilakukan untuk pengawasan agar dapat mengikuti pelaksanaan sistem informasi yang baru.

2.1.5 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Penerapan teknologi informasi salah satunya komputer, dalam sebuah perusahaan banyak memberikan manfaat yang positif bahkan banyak kasus penerapan teknologi merupakan salah satu kunci sukses dari sebuah perusahaan. Menurut Masli,dkk (2010:1001). Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi umum yang terkait, menjadi pembicaraan utama dikalangan bisnis terutama dalam mengukur nilai bisnis dari penerapan Teknologi Informasi dalam sebuah perusahaan meskipun faktanya utnuk mengukurnya merupakan hal yang tidak mudah. Menurut Supriyati (2006), teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan – peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM. Komputer adalah mesin serba guna yang dapat dikontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan instruksi yang digunakan

(9)

xxxi

utnuk mengendalikan komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya.

Pengolahan informasi dalam penyajian Financial Report semakin banyak dipergunakan sebagai alat bantu dalam menyajikan informasi yang relevan. Dengan kemajuan teknologi di dunia usaha yang terus menerus, Sistem Informasi Akuntansi yang dikerjakan secara manual sekarang dapat dilakukan dengan bantuan komputer yaitu Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer. Proses dalam akuntansi secara manual dan berbasis komputer tidak jauh berbeda, yang membedakan dalam Sistem Informasi berbasis komputer dapat dilakukan dengan sekali entry (input) data atau transaksi saja, hal ini dalam buku besar akan berubah dan secara langsung dalam Financial Report juga (Firdaus, 2006:27). Wilkinson (1995:290) menyatakan manfaat penggunaan komputer dalam pengolahan data yaitu :

1) Dapat memproses transaksi dengan volume atau kapasitas besar dalam waktu tertentu.

2) Dapat bekerja sepanjang hari tanpa henti dan tanpa membuat kesalahan.

3) Dapat memproses transaksi yang rumit secara efektif dan efisien. 4) Secara otomatis mengikuti seperangkat instruksi terperinci

menurut program yang telah disusun secara tepat dan konsisten. 5) Dapat menyusun data yang lebih rapi, sekaligus

mengkonsolidasikan banyak data.

(10)

xxxii

7) Dengan jaringan telekomunikasi baik kabel maupun satelit, dapat menghubungkan data file ditempat-tempat jauh dan terpisah. 8) Dapat membantu pemutakhiran data dan informasi setiap saat. 9) Dapat menyajikan laporan dengan lebih rinci, tepat waktu, dan

selektif menurut kebutuhan.

Selain itu menurut Heuer dan Travers (2010:42) dengan penggunaan perangkat elektronik dalam akuntansi maka perusahaan dapat melakukan penghematan sumber daya. Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukannya disebuah rumah sakit yang menerapkan perangkat elektronik dalam akuntansi, maka rumah sakit tersebut dapat lebih efisisen dalam melayani pasiennya, terutama saat pasien berurusan di meja administrasi untuk pendaftaran dan pembayaran biaya.

Kecepatan pemrosesan data yang telah terkomputerisasi pasti lebih cepat daripada pemrosesan secara manual serta output yang dihasilkan oleh sistem pemrosesan data yang telah terkomputerisasi akan lebih rinci. Sangat sedikit aspek-aspek perusahaan yang tidak terpengaruh oleh munculnya komputer. Selain mempengaruhi cara pengorganisasian, cara pengambilan keputusan, serta pemanfaatan fungsi akuntansi perusahaan. Komputer juga mampu memproses data secara lebih efektif dan cepat dibandingkan manusia. Komputer tidak hanya mampu menghitung dan memproses data dengan kecepatan yang mengagumkan, melainkan juga sangat akurat dan ekspansif. Selain itu komputer juga mampu memproses ratusan bahkan ribuan transaksi dalam waktu yang sama, dimana hal ini tidak bisa

(11)

xxxiii

dilakukan oleh manusia. Selain itu, komputer juga mampu memproses transaksi-transaksi tanpa henti atau persoalan-persoalan kompleks yang meliputi ratusan angka dan simbol-simbol lain. Menurut Ariyanto (2006:102), elemen-elemen yang menjadi pilihan utama dalam pengembangan sistem yang berbasis komputer adalah hardware mengacu pada bagian-bagian fisik dan software merupakan sekumpulan (instruksi) yang mengontrol operasi sistem komputer.

Metode pemrosesan data pada sistem yang terkomputerisasi dapat dibagi menjadi beberapa metode, yaitu.

1) Batch System

Prinsip dari sistem ini adalah menyimpan dan menumpuk semua data transaksi untuk di proses pada waktu yang telah ditentukan. Cara kerja sistem ini secara garis besar adalah:

(1) Semua dokumen dikumpulkan kemudian diserahkan ke komputer sentral.

(2) Dokumen kemudian diubah menjadi bentuk dokumen yang dapat dibaca oleh mesin.

(3) Program untuk pemrosesan data dijalankan sesuai dengan waktu yang ditentukan untuk memproses dokumen-dokumen tersebut.

(12)

xxxiv

(4) Hasilnya, diberikan kepada pemakai. Ini terjadi karena data yang diperlukan tidak berada dalam komputer pemakai, melainkan dipusat komputer, sehingga pemakai tidak dapat memperoleh informasi melalui komputernya.

Terdapat dua keunggulan umum dari sistem batch. Pertama, organisasi dapat melakukan efisiensinya dengan mengelompokkan transaksinya dalam jumlah yang besar kemudian memprosesnya dari pada memproses satu persatu ketika peristiwa terjadi. Kedua, pemrosesan batch memungkinkan pengendalian atas pemrosesan. Keakuratan proses tersebut dapat dibentuk dengan secara periodik dengan merekonsiliasikan batch dengan angka pengendali (Hall:2009).

2) Real Time System

Sistem ini berupa perbaikan dari batch yaitu berusaha memperbaiki informasi yang kurang up to date. Sistem ini memungkinkan setiap pemakai fasilitas komputer dapat mengintegrasi mesin setiap saat untuk memperoleh data yang paling aktual. Untuk menjelaskan sistem ini dibutuhkan perantara yang lebih banyak dan semua program serta data harus tersedia dalam jalur komunikasi komputer. Sistem batch dan real time menyimpan data dalam bentuk file. Pada umumnya departemen-departemen memiliki file tersendiri yang

(13)

xxxv

dianggap sebagai pemilik departemen masing-masing, yang mana ini menimbulkan adanya duplikasi data. Sistem real time menggunakan Local area network (LAN) dan Wide area network (WAN). Terminal pada situs distribusi diseluruh organisasi digunakan untuk menerima, memproses dan mengirim informasi mengenai transaksi saat itu. Hal ini harus saling terkait dalam jaringan agar para pengguna dapat berkomunikasi (Hall:2009).

Walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, tetapi tetap saja memilki beberapa kelemahan, antara lain (Wilkinson, 1995:291).

1) Komputer hanyalah alat

Secepat apapun proses yang dikerjakan komputer, jika manusia yang merupakan komponen brainware bagi komputer tidak berperan didalamnya, maka komputer hanyalah sebagai alat mati yang tidak berfungsi apa-apa.

2) Komputer memerlukan program aplikasi

Untuk mengerjakan dan memproses sesuatu, komputer membutuhkan program aplikasi. Setiap pekerjaan yang berbeda memerlukan aplikasi-aplikasi yang berbeda pula. Jika belum terdapat program – program tersebut maka komputer belum dapat digunakan sebagai alat bantu siap pakai.

(14)

xxxvi

Komputer bekerja berdasarkan suatu algoritma. Algoritma yang dimaksud adalah suatu urutan langkah untuk melakukan proses dalam mendapatkan hasil pekerjaan. Komputer tidak bisa melakukan suatu pengambilan keputusan diluar algoritma yang telah diberikan.

Dalam beberapa kasus, Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem aplikasi terkomputerisasi yang mampu melakukan pengolahan data transaksi keuangan perusahaan secara terintegrasi. Sistem yang dibangun dapat melakukan pengelolaan data Hutang Dagang (Account Payable), Piutang Dagang (Account Receivable), Penjurnalan, Pengelolaan Buku Besar (General Ledger), dan Pembuatan Laporan Keuangan (Financial Statement). Sistem yang dibangun juga dapat mengatasi permasalahan yang terkait dengan struktur tabel pada basis data, dimana tabel-tabel yang telah ada telah melalui proses normalisasi sehingga dapat meminimalkan terjadinya redundansi data. Pertumbuhan data pada tabel transaksi relatif kecil dan manajemen back up dirancang dengan baik, sehingga jalannya sistem bisa stabil dalam waktu yang lama (Oka, 2007:19).

2.1.6 Perangkat Pengolah Data

Agar proses pengolahan data menjadi informasi dapat berjalan dengan baik, maka harus diketahui perangkat-perangkat komputer yang terlibat didalamnya. Menurut Baridwan (2009:83) secara garis besar perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat-perangkat keras

(15)

xxxvii

(hardware) dan perangkat lunak (software). Meskipun demikian masih ada satu bagian yang tidak bisa dilupakan yaitu manusia yang mrnjalankan komputer tersebut (brainware).

1) Perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras komputer adalah peralatan fisik komputer yang melaksanakan tugas pengolahan data pada sistem komputer. Perangkat keras komputer dapat dikelompokkan menjadi lima komponen utama yaitu:

(1) Central processing unit (CPU) atau unit pemrosesan pusat CPU merupakan pusat dari komputer yang mempunyai fungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan arithmetic atau logic dan mengawasi kegiatan seluruh sistem pengolahan data elektronik. Untuk dapat melakukan fungsi ini CPU dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan fungsinya, yaitu:

a) Main memory section atau bagian penyimpanan utama Bagian ini merupakan bagian untuk menyimpan data

yang akan diproses, yang sudah diproses, dan instruksi-instruksi untuk bagian yang lain dari CPU. Data yang diterima dari peralatan masukan (input device) dan instruksi program untuk sementara dikumpulkan bersama di penyimpanan primer sebelum dieksekusi.

(16)

xxxviii

Bagian ini berfungsi melakukan kecepatan-kecepatan perhitungan, unit ini juga melaksanakan operasi-operasi logic seperti membandingkan dua bilangan apakah sama besar, yang satu lebih besar, dan lebih kecil dari yang lain.

c) Control section atau bagian pengendali

Bagian ini berfungsi untuk mengkoordinasikan dan mengatur semua kegiatan dalam sistem pengolahan data elektrolis. Koordinasi dan pengaturan ini dilakukan agar terdapat keserasian kerja antara alat dalam sistem pengolahan data elektrolis. Fungsi bagian ini dilakukan dengan cara menentukan program komputer mana yang akan dikerjakan lebih dulu, mengatur alat-alat input atau output, memasukkan data, dan mengeluarkan data dari tempat penyimpanannya.

2) Input equipment

Data yang akan diproses dalam komputer harus dimasukkan ke komputer. Dalam komputer, data disimpan dalam sebuah media yang disebut database atau basis data. Pekerjaan memasukkan data menggunakan berbagai macam alat (equipment), alat ini disebut pure input equipment atau sering disebut sebagai input device. Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk memasukkan data dalam komputer, seperti.

(17)

xxxix (1) Point of sales

Terminal ini digunakan dalam check-out pada supermarket untuk mencatat barang yang dijual. Penjual memasukkan data persediaan dan harga dengan terminal ini secara langsung, diteruskan ke komputer untuk diproses sebagai penjualan, penerimaan kas, dan berkurangnya persediaan.

(2) Automatic tag readers

Alat ini fungsinya sama dengan pos terminal, perbedaannya adalah dalam pos terminal data dimasukkan ke terminal oleh penjual dengan menggunakan tangan, sedangkan automatic tag readers membawa data secara otomatis dan langsung masuk ke komputer lewat terminal.

(3) Magnetic ink character recognition (MICR)

Dokumen (bukti transaksi) dapat dicetak dengan tinta khusus yang mempunyai sifat magnetis. Huruf atau angka yang menggunakan tinta magnetis ini bentuknya standar, merupakan bentuk yang dapat dibaca oleh komputer tanpa diubah dulu bentuknya.

(4) Terminal

Terminal merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan data ke komputer dengan menggunakan keyboard seperti dalam mesin tik. Terminal dapat diletakkan didekat komputer atau tempat yang tidak dekat komputer, sehingga disebut juga

(18)

xl

dengan remote control, data dapat dimasukkan ke komputer dari tempat asalnya data.

3) Output equipment

Alat keluaran (output equipment) adalah alat yang menerima informasi dari komputer (CPU) dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat dibaca. Informasi yang dihasilkan dapat berbentuk huruf, angka, gambar, maupun grafik. Output equipment dapat dikelompokkan menjadi.

(1) Soft copy device

Soft copy device ini merupakan alat yang berfungsi untuk menampilkan informasi dilayar monitor, sehingga dapat dibaca oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Contohnya adalah visual display terminal.

(2) Hard copy device

Hard copy device merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan informasi dalam bentuk catatan. Contohnya adalah printer dan plotter.

4) Computer communication equipment atau alat komunikasi

Alat komunikasi dengan komputer merupakan alat yang menghubungkan seseorang langsung dengan CPU atau dengan komputer file yang online. Dengan demikian, data akuntansi dapat dimasukkan ke komputer langsung dari tempat dimana data itu terjadi tanpa perlu membawa bukti fisik (dokumen sumber) ke

(19)

xli

tempat dimana komputer tersebut berada. Begitu pula output informasi yang diinginkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dapat dihasilkan tanpa perlu datang ke komputer. Dalam komputer, data disimpan dalam sebuah media yang disebut database atau basis data. Menurut Jensen dan Xiao (2001:221), dengan semakin majunya teknologi informasi, data tersebut dapat diakses antar komputer dalam sebuah perusahaan, baik seluruh komputer tersebut ada di satu lokasi yang berjauhan. Teknik yang dapat dilakukan untuk menghubungkan database antar komputer itu adalah dengan melakukan Networkes database dan Distributed File Sharing, Contohnya adalah terminal, key-entry device, dan computer consoles.

5) Komputer input output (I/O) atau secondary storage merupakan alat-alat yang digunakan untuk menyimpan data input maupun output dari komputer. Secondary storage kombinasi input output (I/O) Menurut Ed McCharty (2006:4), data dalam sebuah sistem informasi di perusahaan harus dibuat ganda/back-up untuk mencegah terjadi hal-hal buruk terjadi pada sistem tersebut. Karena terbatasnya kapasitas memory dari CPU dan harganya yang mahal, sedangkan data atau informasi yang harus disimpan jumlahnya banyak, maka digunakanlah secondary storage. Alat-alat tersebut antara lain:

(20)

xlii

Ukurannya sebesar pita tape recorder. Mesin pembacaan data dari pita disebut dengan tape drive.

(2) Cakram magnetis (magnetic disk)

Bentuknya seperti piringan hitam. Permukaannya terdapat track-track berbentuk lingkaran yang berdiri sendiri.

(3) Drum magnetis (magnetic drum)

Berbentuk silinder. Permukaannya digunakan untuk mencatat data.

(4) Mass Storage Device

Alat ini merupakan kombinasi dari pita magnetis dan cakram magnetis sehingga dapat menggabungkan kelebihan kedua alat tersebut, yaitu harganya lebih murah dan mempunyai sifat direct access. Alat ini merupakan online equipment. 6) Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak atau software merupakan suatu komponen non-fisik dari sistem komputer yang memungkinkan komputer tersebut dapat berfungsi. Dalam pengertian sempit software ini berupa program komputer yang memungkinkan komputer tersebut bekerja sesuai dengan kemauan user. Menurut Khani dan Zarowin (1994:54), penggunaan software, terutama di sistem operasi Windows, pada bidang akuntansi mengalami perkembangan yang mengagumkan. Pada tahun 1990, tercatat bahwa perusahaan yang menggunakan software untuk akuntansi hanya 5% (persen)

(21)

xliii

sedangkan pada tahun 1994 menjadi 60% (persen). Dilon dan Kruck (2009:406) menyatakan bahwa manajer dalam perusahaan sangat membutuhkan disain sistem informasi yang memadai dan aplikasi akuntansi yang baik, dimana input dapat dilakukan dengan efisien dan outputnya juga memadai.

Menurut Jogiyanto (1997:200) Software digolongkan menjadi. (1) Program aplikasi

Program aplikasi merupakan kumpulan dari instruksi-instruksi untuk menjalankan aktivitas yang diinginkan guna mencegah masalah-masalah tertentu. Perangkat lunak aplikasi, yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu (Jogiyanto, 1997:200). Program aplikasi dibuat oleh user atau membeli dari perusahaan pembuat software komputer. Contohnya dari program aplikasi yaitu Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Visual Fox Pro. Bagi perusahaan, aplikasi teknologi yang tepat akan mendatangakan competitive advantages, sedangkan bagi individu, keahlian yang dimiliki akan dapat meningkatkan kinerja individu yang bersangkutan (Jin, 2003:4). Menurut survei, kebutuhan manajer dari sebuah aplikasi Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 61 kebutuhan, namun tiga yang tertinggi secara berurutan adalah Laporan Keuangan, Laporan Rencana

(22)

xliv

Konsep Pengauditan, dan Kemampuan Dokumentasi dari Aplikasi SIA itu (Dillon dan Kruck, 2009:407).

(2) Sistem operasi

Sistem operasi (operating system atau banyak disebut dengan OS) merupakan program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer (Jogiyanto, 1997:200).

7) Bahasa komputer

Untuk dapat berkomunikasi dengan komputer, perlu digunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer. Pada dasarnya komputer hanya mengetahui bahasa yang disebut bahasa mesin, yaitu bahasa yang menggunakan kode binary. Apabila program ditulis dengan menggunakan bahasa selain bahasa mesin, maka sebelum dipahami oleh komputer, bahasa tersebut harus diterjemahkan dulu. Bahasa lainnya yang dapat digunakan untuk penulisan program adalah.

(1) Bahasa mesin

Setiap komputer akan melaksanakan instruksi-instruksi dalam bentuk bahasa mesin. Bahasa mesin ini akan berbeda untuk setiap merk komputer, tetapi semuanya didasarkan pada kode

(23)

xlv

binary yaitu suatu sistem pemberian angka dengan menggunakan angka 0 dan 1.

(2) Assembler language

Bahasa ini merupakan bahasa yang menggunakan singkatan- singkatan huruf (system memonic) untuk menunjukkan instruksi- instruksi yang diperlukan. Misalnya huruf B untuk menunjukkan Branch Office, huruf ST untuk menunjukkan Stock, dan sebagainya.

(3) High level language

High level language adalah bahasa yang berorientasi pada prosedur atau problem dan merupakan bahasa yang berdiri sendiri, terlepas dari mesin-mesin komputer. Bahasa ini menggunakan istilah-istilah dalam bahasa inggris dan simbol-simbol matematika yang umum digunakan.

8) Pemakai (brainware)

Agar komputer dapat dipergunakan, maka harus ada manusia yang berfungsi untuk mengoperasikan komputer tersebut. Brainware terdiri dari.

(1) Analis sistem (system analist)

a) Menganalisis ketentuan-ketentuan informasi.

b) Mengevaluasi sistem aplikasi yang digunakan dan merencanakan prosedur data yang baru atau yang diperbaiki.

(24)

xlvi

c) Membuat kerangka sistem aplikasi yang baru dan menyusun spesifikasi untuk mengarahkan para programmer.

d) Membuat rencana implementasi dan buku pedoman prosedur.

(2) Pemrograman sistem (system programmer)

a) Menyediakan petunjuk teknis berhubungan dengan operating sistem untuk seluruh staf data processing. b) Menyediakan penghubung diantara kebutuhan sistem

aplikasi dan ketentuan dari operating system.

c) Mengubah, menguji, dan memelihara semua software non-aplikasi yang dibeli dari penjual software.

(3) Program aplikasi (programmer)

a) Menentukan logika dari program komputer yang diperlukan untuk seluruh sistem rancangan system analyst. b) Menyusun logika untuk menjadi program computer c) Mengoreksi kesalahan dalam program yang dibuat dan

menyiapkan dokumentasi. (4) Operator komputer

Mengoperasikan komputer sesuai dengan prosedur operasi untuk instalasi dan prosedur detail untuk setiap program. (5) Operator pemasukkan data (data entry operator)

(25)

xlvii

Menyiapkan data untuk diproses oleh mesin dengan memasukkannya melalui keyboard ke suatu alat yang akan mencatat data itu dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (kartu, pita, atau disk) atau memasukkannya langsung ke komputer untuk diproses.

9) Local area network (LAN)

Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dengan workstation dalam suatu perusahaan yang menggunakan peralatan secara bersama-sama dan saling bertukar informasi. Biasanya jaringan ini dimiliki oleh perusahaan tanpa menggunakan fasilitas dari perusahaan telekomunikasi umum (Wahana, 2003:5).

10) Wide Area Network (WAN)

WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik (Wahana, 2003:10). WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna komputer di lokasi yang lain.

(26)

xlviii

Efektif memiliki konotasi atau berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai. Handoko (2003:7) menyatakan efektivitas adalah kemampuan utnuk memilih tujuan yang tepat waktu atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar. Sedangkan Robbins (1999:9) menyatakan efektivitas adalah melakukan hal-hal yang tepat yang artinya kegiatan kerja yang akan membantu organisasi tersebut mencapai sasarannya. Efektivitas itu berkaitan dengan hasil akhir pencapaian sasaran-sasaran organisasi.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu kondisi yang menyatakan atau menggambarkan tingkat keberhasilan pelaksanaan suatu aktivitas atau kegiatan usaha untuk mencapai suatu tujuan yang merupakan sasaran-sasaran dari organiasi.

2.1.8 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Irwansyah dalam Ratnasari (2010) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dan sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Menurut Muhanna dan Stoel (2010:44), mencari tahu dampak dan efektivitas dari Teknologi Informasi (TI) dalam sebuah perusahaan merupakan tema utama

(27)

xlix

atau hal yang paling sering diteliti dalam bidang TI, termasuk di dalamnya Sistem Informasi (SI) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

Menurut Nelson dalam Ratnasari (2010) diterimanya suatu teknologi komputer tergantung pada teknologi itu sendiri, tingkat skill dan expertise dari individu yang menggunakannya. Bagi perusahaan, aplikasi teknologi yang tepat akan mendatangkan competitive advantage. Sedangkan bagi individu, keahlian yang dimiliki akan meningkatkan kinerja individu yang bersangkutan.

Perancangan sistem merupakan aktivitas kreatif. Jarang terjadi dua tim perancangan akan menghasilkan penyelesaian masalah yang sama untuk masalah tertentu. Adapun pertimbangan untuk elemen sistem dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Pertimbangan-pertimbangan Perancangan Untuk Elemen Sistem

Elemen Sistem Pertimbangan Perancangan

Masukan Data Akurasi

Waktu

Pemrosesan Data Akurasi

Waktu

Penyimpanan Data Keamanan

Akurasi

Keluaran Relevansi

Variasi laporan Ketepatwaktuan Sumber: Bodnar dan Hoopwood (2006:459)

(28)

l

Terdapat enam ukuran efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer. Ukuran tersebut antara lain.

1) Keamanan data

Menurut Logan (2009), penyimpanan dan keamanan data harus memiliki standar tertentu, sebagai contoh misalnya standar penyimpanan dan pengamanan data dengan standar GARP (General Accepted Recordkeeping Priciple) atau Prinsip Penyimpanan Catatan (Data) Umum. Selain itu, menurut Kepczyk (2003:1), keamanan informasi dalam sebuah sistem informasi telah menjadi fokus utama para akuntan karena berkaitan dengan privasi atau kejadian-kejadian buruk yang tidak terduga seperti kebakaran, bencana alam, gangguan listrik, adanya binatang pengganggu, kesalahan manusia yang disengaja, dan lain-lain.

2) Waktu

Pertimbangan ini menunjukkan kecepatan dan ketepatan yang diperlukan sistem untuk mencari suatu data, melakukan input data, menangani berbagai transaksi, melakukan analisis dan proses data, dan lain-lain dalam hubungannya dengan para pemakai.

(29)

li

Pertimbangan ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan dalam input data, dalam melakukan perhitungan angka, dalam menangani transaksi, pencarian data, analisis dan proses data, dalam menyajikan data dan lain-lain.

4) Relevansi

Pertimbangan ini menunjukkan kesesuaian dari manfaat produk yang dihasilkan baik itu dalam hal analisis data, pelayanan, pengolahan dan penyimpanan data, penyajian data, dan lain-lain. 5) Variasi laporan

Pertimbangan ini menunjukkan kemampuan sistem untuk membuat suatu laporan yang dapat berguna bagi pengguna informasi. Laporan dapat divariasikan dengan modifikasi dan pengembangan perhitungan sesuai dengan yang dibutuhkan. 6) Kenyamanan Fisik

Pertimbangan ini berhubungan dengan tingkat spesifikasi kemampuan hardware maupun lingkungan dalam mendukung proses penerapan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian terhadap Sistem Informasi Akuntansi dengan pengolahan data elektronik sudah pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut dilakukan oleh.

(30)

lii

Putra (2008) meneliti tentang efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer pada PT. Asuransi Jiwasraya Denpasar Regional Office. Efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer ini diukur dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif, yaitu teknik analisis yang dilakukan dengan cara menjelaskan perhitungan-perhitungan tertentu. Variabel yang diukur dalam penelitian ini antara lain adalah variabel keamanan data, waktu, ketelitian, relevansi, dan variasi laporan. Hal yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa tingkat efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer pada PT. Asuransi Jiwasraya Denpasar Regional Office termasuk kriteria efektif.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel yang digunakan sama antara lain keamanan data, waktu, ketelitian, relevansi, dan variasi laporan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain penelitian ini dilakukan pada PT. Asuransi Jiwasraya Denpasar Regional Office, sedangkan penelitian ini dilakukan pada PT. Sukanda Djaya Branch Office Denpasar yang bergerak di bidang penjualan, pemasaran dan distribusi makanan beku.

Darmayasa (2009) meneliti tentang efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer pada Perusahaan Daerah Air Minum Kantor Pusat Kabupaten Gianyar. Efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis computer disini diukur menggunakan teknik analisis kuantitatif, yaitu teknik analisis data dengan cara menjelaskan perhitungan-perhitungan tertentu. Variabel yang diukur dalam penelitian ini

(31)

liii

adalah variabel keamanan data, waktu, ketelitian, variasi laporan, relevansi, dan kenyamanan fisik. Hal yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa tingkat efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer pada Perusahaan Daerah Air Minum Kantor Pusat Kabupaten Gianyar termasuk kriteria efektif.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel yang digunakan sama antara lain keamanan data, waktu, ketelitian, relevansi, dan variasi laporan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kantor Pusat Kabupaten Gianyar sedangkan penelitian ini dilakukan pada PT. Sukanda Djaya Branch Office Denpasar yang bergerak di bidang penjualan, pemasaran dan distribusi makanan beku.

Yudhistira (2011) meneliti tentang efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer pada PT. Garuda Indonesia Branch Office Denpasar penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer disini diukur menggunakan teknik analisis kuantitatif, yaitu teknik analisis data dengan cara menjelaskan perhitungan-perhitungan tertentu. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel keamanan data, waktu, ketelitian, variasi laporan, relevansi, dan kenyamanan fisik. Hal yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa tingkat efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer pada PT. Garuda Indonesia Branch Office Denpasar termasuk kriteria efektif.

(32)

liv

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel yang digunakan sama antara lain keamanan data, waktu, ketelitian, relevansi, dan variasi laporan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain penelitian ini dilakukan pada PT. Garuda Indonesia Branch Office Denpasar yang bergerak di bidang jasa penerbangan sedangkan penelitian ini dilakukan pada PT. Sukanda Djaya Branch Office Denpasar yang bergerak di bidang penjualan, pemasaran dan distribusi makanan beku.

Gambar

Tabel  2.1  Pertimbangan-pertimbangan  Perancangan  Untuk  Elemen Sistem

Referensi

Dokumen terkait

Staff dapat melihat status nilai dari semua guru mengunci nilai yang sudah terkirim oleh guru maple serta bisa membantu admin untuk upload siswa, guru dan seting mengajar

Biakan murni Jamur tiram putih(Pleurotus ostreatus var. florida) merupakan pembibitan tahap pertama yang berperan sangat penting dalam budidaya jamur tiram. Pertumbuhan miselium

Trend Bullish & Fase Distribusi, Candle Three Black Crows, Stochastic Bearish. Trend Bearish & Fase Netral, Candle Bearish Closing Maru- bozu, Stochastic Bearish.. 3945

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Bahan yang digunakan untuk pembuatan jam rosella adalah kelopak bunga rosella segar, berwarna merah yang telah dibuang isinya dengan umur panen 5 bulan yang dicampur dengan

Jabalsim Terkendali adalah pengembangan dari Jabalsim. Penambahan dari Jabalsim adalah adanya kendali mutu dalam bentuk sertifikasi sehingga benih yang dijual

Dalam Penelitian ini, variabel-variabel independen (X) yang ditentukan oleh peneliti yang dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu pemahaman akuntansi (Y) adalah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga Sensor Film;.. Peraturan