• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. jelaskan penyebab perbedaan kemampuan lahan pada berbagai wilayah di bumi?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7. jelaskan penyebab perbedaan kemampuan lahan pada berbagai wilayah di bumi?"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Fenomena post-volcanic:

memberikan hawa yang sejuk di sekitar vulkanisme tersebut

tanah menjadi subur dan lereng vulkanisme tersebut menghijau sehingga dapat menjadi pemandangan yang indah

1. jelaskan jenis-jenis batuan sedimen berdasarkan proses pembentukannya dan beri contoh! 2. Termasuk jenis batuan apakah intan itu? Jelaskan proses pembentukannya!

3. Jelaskan proses pembentukan dan bagian-bagian gunung api!

4. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kekuatan letusan gunung api? Jelaskan! 5. Jelaskan fenomena post-volcanic yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia? 6. Bagaimana cara membedakan antara bentang alam hasil lipatan dan patahan? 7. jelaskan penyebab perbedaan kemampuan lahan pada berbagai wilayah di bumi?

8. mengapa erosi dapat mempengaruhi kesuburan tanah? Bagaimana cara menangguli dampak negatif erosi? 9. menurut anda apakah fenomena mass wasting merugikan kehidupan manusia? Jelaskan !

10. Jelaskan cara-cara mencegah dan menangguli pencemaran tanah!

Answer:

1. Batuan endapan (sedimen)

terbentuk dr batuan yg telah ada oleh kekuatan dari luar kulit bumi (Tenaga Eksogen)

Batuan yg telah ada sperti batuan beku kemudian dihancurkan oleh tenaga endogen diangkut dan diendapkan d tempat yg rendah, misal dasar laut, sungai, danau.

berdasarkan cr terbentuknya batuan sedimen dpt dibedakan 3 jenis : ~Sedimen plastis

=sedimen yg terdiri dr puing2 batuan sprt pasir n kerikil. ~Sedimen kimiawi

=Batuan beku yg mengalami pelarutan krn proses2 kimia dan akhirnya mengendap membentuk sedimen. contoh batu gamping dan garam dapur.

~Sedimen organik

=Batuan yg terjadi setelah batuan tersebt mengalami penumpukan krn digunakan oleh organisme dan apabila organisme tsb mati maka terbentuklah sedimen organik. contoh batu karang.

a. Batuan sedimen klastik

Yaitu batuan sedimen yang mempunyai susunan kimia yang sama dengan

penyusun batuan asalnya. Dengan kata lain, batuan sedimen klastik hanya

mengalami perubahan ukuan saja dikarenakan adanya proses pelapukan dan

penghancuran di tempat yang baru. Perubahan ukuran dapat disebabkan oleh

adanya benturan selama terbawa oleh air, angin, gletser, maupun gelombang

laut, sehingga membentuk ukuran yang kecil seperti kerikil, pasir, maupun

lumpur.

b. Batuan sedimen kimiawi

Yaitu batuan sedimen yang terbentuk karena adanya proses kimia pada saat

terjadi pengedapan seperti oksidasi, dehidrasi, penguapan, pelarutan, dan

lain-lain. Contoh batuan sedimen yang terbentuk karena proses kimia adalah batu

kapur. Batu kapur terbentuk karena adanya air hujan yang mengandung

(2)

larut dengan zat kapur sehingga membentuk larutan kapur. Larutan kapur dalam

jangka waktu yang lama akan membentuk stalaktit dan stalagmit.

c. Batuan sedimen organik

Batuan sedimen organik terbentuk karena dalam proses pengendapannya

dibantu oleh aktivitas makhluk hidup (organisme) seperti cangkang siput,

bangkai binatang laut seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, lapisan

humus, kotoran burung, dan lain-lain.

2.

Intan termasuk dalam kelompok bahan galian yang terbentuk secara alami di kedalaman tertentu dari permukaan bumi, termasuk dalam kelompok mineral Carbon sebagai mineral utama penyusun intan (diamond).

Mineral Carbon terdapat di alam dengan 3 bentuk dasar, yaitu sebagai : Diamond (Intan)- Sangat Keras, dengan kristal (berwarna) jernih

Graphite- Lunak, berwarna hitam, tersusun dari (unsur) carbon murni, struktur molekulernya tidak padat sekuat diamond (intan), hal tersebutlah yang menjadikan graphite lebih lunak dibandingkan diamond. Fullerite, merupakan mineral yang terbuat dari molekul yang berbentuk bulat sempurna yang tersusun dari 60 atom Carbon

3. gunung berapi muncul dan dibentuk karena adanya proses pergerakan lempeng.

batuan" yang terkumpul dibawah kerak bumi dalam keadaan suhu yang sangat panas akan mencair, cairan tersebut yang kemudian disebut magma.

bagian" gunung api 1. struktur kawah 2. kaldera

3. rekahan graben 4. depresi vulkno tektonik

4. 1. Viskositas/kekentalan magma

2. Tekanan gas dari dalam perut gunung api 3. Kedalaman dapur magma

4. Luas area dapur magma

Kerasnya letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh ledakan yang disebabkan oleh gas-gas yang dilepaskan dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak bersama sejumlah abu, bara dan puing-puing yang berasal dari bagian-bagian dari gunung yang hancur oleh ledakan. Ini membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar dan partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-sisi gunung berapi dan membentuk awan dari abu dan gas yang membakar segala sesuatu di sepanjang jalan mereka.

5. Volkanisme menghasilkan endapan debu dan pasir serta batu (Bahan Galian Golongan C, Bahan Bangunan). Sebelum mengalami pelapukan, semua material itu adalah bahan bangunan yang baik dan diidamkan manusia. Banyak orang menggantungkan hidupnya dengan menambang batu dan pasir di lingkungan gunungapi. Kemudian, apabila semua material itu lapuk, maka akan menghasilkan lahan pertanian yang subur (Lahan yang Subur). Kita banyak melihat sawah, ladang, kebun dan hutang berada di lereng

gunungapi. Banyak pemukiman berkembang di lereng gunungapi karena kehidupan yang dijanjikannya melalui tanah yang subur dan air yang melimpah (Sumber air tawar).

(3)

Dari sisi yang lain, volkanisme menyebabkan mineral-mineral dari magma terendapkan ke dekat atau di permukaan bumi sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia (Bahan Galian Mineral, Bahan Tambang). Tanpa volkanisme, manusia tidak akan bisa mendapatkan mineral-mineral yang ada di dalam magma. Manusia tidak akan mendapatkan besi, emas, perak, tembaga, nikel, timah dan sebagainya yang ada di dalam magma apabila tanpa volkanisme. Tanpa logam-logam itu, tidak terbayangkan manusia bisa membuat pesawat terbang seperti sekarang ini.

Volkanisme juga memberikan energi bagi manusia (Energi Panas Bumi, Energi

Geothermal). Banyak pembangkit listrik yang digerakkan oleh energi dari panas bumi di lingkungan volkanisme. Selain itu, ada pula sumber air panas atau mata air panas di lingkungan volkanisme (Air Panas).

GEJALA POST VULKANIK

Gejala post vulkanik merupakan gejala/ kenampakan yang menandakan bahwa di daerah tersebut pernah terjadi kegiatan vulkanisme/kegiatan yang berhubungan dengan gunung api.

Gejala post vulkanik yang dapat kita amati , antara lain : 1. Sumber yang berupa gas/ekshalasi.

a. Solfatar, yaitu sumber gas yang berupa gas belerang, misalnya yang terdapat di gunung welirang, gunung Arjuno, gunung Anjasmoro di Jawa Timur.

b. Fumarol, sumber gas yang mengeluarkan uap air. Terdapat di Kamojang (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Sulawesi Utara. Fumarol sering dimanfaatkan sebagai PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi).

c. Mofet, merupakan sumber gas yang mengeluarkan gas asam arang (CO2) yang sangat beracun. Gas ini mempunyai berat jenis lebih dibandingkan dengan gas lain. Mofet terdapat di kawah Timbang, kawah Sinila, Tangkuban Perahu, gunung Ciremai dan gunung Ijen.

2. Sumber air panas, yaitu sumber air yang mengeluarkan air yang cukup panas, hal ini disebabkan karena adanya lapisan aquifer (lapisan air tanah) yang sangat dekat dengan dapur magma.

3. Sumber air mineral, yaitu sumber air panas yang mengandung mineral tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit, misalnya yang terdapat di Ciater Jawa Barat.

4. Geyser, yaitu sumber air panas yang keluar memancar secara periodik. Geyser yang terkenal terdapat di Yellowstone National Park di pegunungan Rocky Amerika Serikat.

MANFAAT VULKANISME

Vulkanisme ternyata banyak manfatnya bagi manusia, yaitu : 1. Abu vulkanis yang dihasilkan dapat menyuburkan tanah. 2. Hancuran dari bahan vulkanis banyak mengandung unsur hara.

(4)

3. Lokasi gunung api dan bekas gunung api dapat dimanfaatkan sebagai daerah tujuan wisata. 4. Menghasilkan bahan galian industri / bahan bangunan.

5. Topografi gunung api yang tinggi dapat meghasilkan hujan orografis (hujan yang terjadi karena awan terhalang oleh pegunungan)

7. 1.Perbedaan ketinggian

perbedaan struktur dalam tanah itu sendiri (kayak ada humus)

tanah pernah terkena vulkanik gunung, dll karena letak negara indonesia yang tdk stabil

faktor Penyebab Perbedaan Kemampuan Lahan atau Tanah

Lahan atau tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut

disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: tekstur tanah, permeabilitas tanah,

kedalaman atau solum tanah, keadaan erosi dan kemiringan lereng, serta drainase

(penyaluran air).

a. Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai golongan besar partikel tanah dalam

suatu massa tanah, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi seperti pasir, debu, dan

lempung. Tekstur tanah berkaitan dengan bahan mineral, seperti pasir, debu, dan

lempung. Pasir, debu, dan lempung disebut zarah (partikel) tanah.

Berdasarkan ukurannya (diameter butirnya), zarah fraksi pasir, fraksi debu, dan fraksi

lempung. Butir-butir tanah atau batuan yang berdiameter di atas 2 mm disebut gravel

dan tidak termasuk fraksi tanah. Unsur-unsur tanah yang terdiri atas butiran-butiran

pasir, tekstur tanah itu bersifat kasar, sedangkan unsur-unsur tanah yang terdiri atas

lempung, tekstur tanah itu sangat halus. Tekstur tanah yang ideal untuk pertanian adalah

geluh, yaitu tanah yang lekat. Dalam pembuatan kerajinan keramik, batu bata, dan

genting, fraksi lempung sangat diperlukan.

b. Permeabilitas Tanah

Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui

pori-pori tanah ke arah horizontal maupun ke arah vertikal. Cepat/lambatnya

perembesan air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah

maka semakin cepat perembesan air.

c. Kedalaman (Solum Tanah)

Kedalaman atau solum tanah menunjukkan berapa cm tebal tanah diukur dari

permukaan sampai ke batuan induk.

d. Erosi

Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang terpindahkan. Lereng yang

curam akan mempercepat erosi bila lahan tanahnya gundul.

e. Drainase

Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses

pengaturan dan pengaliran air yang berada dalam tanah atau permukaan tanah yang

menggenang. Di daerah yang mempunyai solum tanah dalam, drainase yang baik,

tekstur halus, kemiringan lereng 1% - 2% dapat diusahakan secara intensif tanpa bahaya

erosi atau penurunan produktivitas. Kemampuan daerah bersolum tanah dangkal,

(5)

drainase buruk, tekstur tanah sangat halus atau kasar, dan berlereng curam tidak dapat

digunakan secara maksimal dan diperkirakan akan banyak hambatan.

8. karena erosi adalah terangkutnya bagian2 tanah terutama lapisan atas dan diendapkan di tempat lain. karena itulah erosi mempengaruhi kesuburan tanah

Hal ini dikarenakan lapisan atas tanah setebal 15 sampai 30 cm mempunyai sifat– sifat kimia dan fisik lebih baik dibandingkan lapisan lebih bawah. Banyaknya unsur hara yang hilang bergantung pada besarnya kandungan unsur hara yang terbawa oleh sedimen dan besarnya erosi yang terjadi. B.EROSI

Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya bagian-bagian tanah dari satu tempat ke tempat lain oleh media alami dapat terjadi secara normal ataupun tiba-tiba. Erosi mengakibatkan hilangnya lapisan tanah paling atas yang paling banyak mengandung unsur hara organik dan mineral.

9. tidak, karena fenomena mass wasting membawa dampak positif seperti sebagai wahana dalam mempercepat gerakan massa hancuran karena menyebabkan massa tersebut menjadi lebih encer.

10.

upaya menanggulangi pencemaran tanah

Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut.

1) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan

dibakar.

2) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik,

kaleng, dan sebagainya.

3) Membuang sampah pada tempatnya.

4) Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.

5) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.

1) Remidiasi Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan

remediasi, hal yang perlu diketahui:

a) Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.

b) Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.

c) Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).

d) Jenis tanah.

e) Kondisi tanah (basah, kering).

f) Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.

g) Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).

2) Remediasi onsite dan offsite

Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ (atau off site). Pembersihan on site adalah

pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting

(injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa

ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu,

tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau tangki

tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah

air limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan rumit.

(6)

Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,

bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang

beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur

tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.

Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:

a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi

redoks, optimasi pH, dan sebagainya.

b) Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan

biotransformasi khusus.

c) Penerapan immobilized enzymes.

d) Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.

6.

1. perbedaan lipatan dan patahan

lipatan itu tanah/bagian teratas dari bumi naik ke atas. seperti lipatan kertas. tetapi

tidak patah. biasanya membentuk pegunungan.

patahan: turun/naiknya atau bergesernya permukaan bumi teratas yang membentuk

patahan. biasanya membentuk slank, horst

2. persamaanya sama-sama kejadian alam dan tidak bisa diprediksi waktunya.

- perbedaannya

lipatan tuh strukturnya terlipat karena tekanan yang brarah vertikal sperti antiklinal dan sinklinal klo patahan tuh strukturnya patah karena tekanan yang berarah horizontal sperti horst dan graben Persamaannya

sama2 di sebabkan oleh proses geologi...

lipatan itu strukturnya terlipat karena tekanan yang berarah vertikal seperti antiklinal dan sinklinal kalau patahan strukturnya patah karena tekanan yang berarah horizontal seperti horst dan graben

Lipatan terjadi jika terdapat tekanan horizontal maupun vertical pada kulit bumi yang bersifat liat (plastis), sehingga kulit bumi mengalami pengerutan

Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relative cepat, baik secara vertical maupun horizontal terhadapstruktur batuan keras sehingga antara struktur lapisan yang satu dan yang lainnya jadi terpisah dan patah.

lipatan itu,tanah/bagian teratas dari bumi naik ke atas biasanya membentuk pegunungan.

kalau patahan,turun/naiknya / bergesernya permukaan bumi teratas yg membentuk patahan , biasanya membentuk slank , horst

Referensi

Dokumen terkait