• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang semakin maju, cepat, dan murah. Koran sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang semakin maju, cepat, dan murah. Koran sebagai"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Surat kabar merupakan sumber informasi yang tidak pernah lapuk dimakan oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, cepat, dan murah. Koran sebagai sumber informasi yang mudah didapat oleh siapa saja sebelum adanya media elektronik untuk mendapatkan berita. Perkembangan dewasa ini media elektronik sudah semakin mendominasi di tengah masyarakat sebagai sumber informasi. Perkembangan media elektronik ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk membaca koran.

Koran saat ini juga mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat karena koran dapat memberikan berbagai informasi yang sedang hangat diperbincangkan. Berita yang disajikan mulai dari berita ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan lainsebagainya. Berita yang disajikan dalam sebuah koran biasanya didominasi oleh pembaca dewasa, biasanya berita yang berkaitan dengan kondisi sekitar atau berita lokal. Hal tersebut karena berita lokal belum mampu dijangkau oleh media elektronik skala nasional, maka koran lokal mampu menjadi alternatif untuk mendapatkan berbagai informasi lokal.

Informasi yang diberikan oleh koran lokal memang sangat beragam mulai dari ekonomi, politik, kriminal, kesehatan, humor, dan lain sebagainya. Kekuatan daya tarik sebuah koran lokal selain pada rubrik yang ada dan keaktualan informasi yang diberikan dengan isu-isu terbaru. Setiap pembaca pada umumnya memiliki kecenderungan menyukai rubrik tertentu. Semakin banyak sebuah rubrik pada sebuah koran menentukan berapa banyak pembacanya. Rubrik yang menarik untuk dibaca

(2)

salah satunya yaitu rubrik humor. Rubrik tersebut cukup diminati oleh pembaca karena dapat memberikan sebuah hiburan dan menjadikan seseorang itu terhibur.

Dewasa ini humor sudah menjadi sebuah kebutuhan psikologis di samping kebutuhan primer. Humor menjadi sebuah kebutuhan psikologis karena humor membuat seseorang menjadi terhibur dan merasa terbebas dari sebuah beban mental yang dialami sepanjang hari dari penatnya aktivitas yang membosankan. Di dalam humor terdapat sebuah penyimpangan-penyimpangan kaidah logika. Semakin menyimpang dari logika kenyataan sehari-hari, semakin berderai tawa bagi penikmat humor tersebut, maka ada yang bilang bahwa sebuah lawakan sebenarnya hanya permainan logika (Sarwoko, 2011: 2). Kemampuan humor dalam memberikan hiburan kepada seseorang menyebabkan banyak anggota masyarakat yang menjadikannya peluang bisnis, maka tidak heran jika di media televisi menjadikan humor tersebut menjadi sebuah acara khusus, dalam bentuk lawakan. Begitu pula pada stasiun radio, media cetak dan bahkan penceramah pun menyisipkan sebuah gurauan dalam ceramahnya (Chaer, 2011:vi).

Beberapa faktor yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini harus dilakukan yaitu: (1) rubrik “Mblaketaket” koran Radar Banyumas menggunakan dialek Banyumasan yang sangat khas, (2) cerita yang diangkat dalam rubrik “Mblaketaket” cukup sederhana dengan mengangkat topik yang dekat dengan masyarakat dan isu terkini, (3) bahasa yang digunakan dalam cerita cukup vulgar jadi kurang tepat jika dibaca oleh anak di bawah umur, (4) saat peneliti membaca rubrik “Mblaketaket” edisi Januari 2016, peneliti menemukan tipe humor tertentu pada tuturan para tokoh cerita, (5) kurangnya teori yang membahas tetang humor. Faktor-faktor yang telah dipaparkan tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian.

(3)

Saat peneliti membaca rubrik “Mblaketaket” edisi 4 Januari 2016 yang berjudul Ngode Dadi Tukang Becak peneliti menemukan fenomena tipe humor pada kutipan di bawah ini:

(1) “Kiye dudu masalae duite, tapi inyong agi bingung mengko baline kepriwe, inyong ora ngerti dalan baline,” Daplun ngomong karo senggukan. (1.2.(9)) (“Ini bukan masalah uangnya, tapi saya sedang bingung nanti pulangnya bagaimana, saya tidak tahu jalan pulang.” Daplun berbicara sambil menangis tersendu-sendu. (1.2.(9))

Pada kutipan (1.2.(9)), peneliti menemukan tipe humor berdasarkan motivasinya yaitu humor unggul pecundang. Pernyataan yang mengandung humor unggul pecundang terdapat pada kalimat “Kiye udu masalah duite, tapi inyong agi bingung mengko baline kepriwe, inyong ora ngerti dalan bali.” Daplun ngomong karo senggukan. (“Ini bukan masalah uang, tetapi saya sedang bingung nanti bagaimana cara saya pulang karena saya tidak tahu jalan pulang.” Daplun berbicara sambil tersendu-sendu). Pada kutipan tersebut bahwa Daplun mengalami sebuah kemalangan yang menimpanya. Kemalangan yang dialami seseorang merupakan humor unggul pecundang. Kemalangan tersebut terjadi karena Daplun hanya mengandalkan dari petunjuk dari penumpang, maka ketika Daplun sudah sampai di tujuan Daplun mengalami kebingungan untuk kembali pulang.

Selain humor unggul pecundang, pada edisi 5 Januari 2016 peneliti menemukan fenomena tipe humor berdasarkan motivasinya, yaitu terdapat pada kutipan di bawah ini:

(2) “Dawir, “Lah ya jelas inyong mati lah ora bakalan selamet gawe bedhekan koh ya ana-ana baen,” Dawir semaur. (1.6.(8))

(“Ya jelas pasti saya mati, tidak mungkin bisa selamat, membuat pertanyaan kok ya ada-ada saja.” Dawir menjawab.) (1.6.(8))

Pernyataan tuturan (1.6.(8)) merupakan tipe humor kelam. Tipe humor ini merupakan humor yang menggunakan malapetaka dan kengerian untuk menimbulkan efek lucu.

(4)

Pada kutipan di atas yang mengandung malapetaka yaitu Dawir akan mati dan tidak mungkin akan selamat, karena Dawir akan dimangsa oleh hewan buas.

Selanjutnya peneliti menemukan tipe humor berdasarkan topiknya pada edisi 6 Januari 2016 yaitu sebagai berikut:

(3) “Ya salaeh bapane lah, inyong gole ngombe obat tembe gutul telak tapi bapane gole mlorodna celana dalam wis gutul dhengkul,” Dakem ngomong kambi klecam klecem. (1.4.(6))

(“Ya ini salah Bapak, ketika saya minum obat baru sampai tenggorokan tetapi Bapak menurunkan celana dalam sudah sampai lutut.” Dakem berbicara sambil tersipu malu. (1.4.(6))

Pernyataan pada tuturan (1.4.(6)) merujuk pada tipe humor seks yaitu pada kutipan (…bapane gole mlorodna celana dalam wis gutul dhengkul…), (… bapak menurunkan celana dalam sudah sampai lutut ...). Kutipan tuturan Dakem tersebut terdapat makna yang akan disampaikan secara implisit. Jika pembacanya orang dewasa maka akan mengetahui makna implisit, bahwa tuturan Dakem mengarah kepada hal seksual. Jika dilihat dari konteks tuturan Dakem tersebut, seseorang istri yang diperlakukan seperti itu maka akan melakukan hubungan intim dengan suaminya. Selain dari ketiga fenomena tipe humor di atas peneliti menemukan tipe humor berdasarkan topiknya pada edisi 8 Januari 2016 yaitu:

(4) “Ya jelas budheg kuwe jan-janne kan tukang ngebome anu dikongkon ISIS maring SURIAH tapi krungune SARINAH,” Daplun semaure ngasal banget. (1.12.(5))

(“Lho ya sudah pasti tuli, sebenarnya diperintahkan untuk mengebom SURIAH tapi mendengarnya SARINAH.” Daplun asal menjawab.) (1.12.(5)) Tuturan (1.12.(5)) sedang membicarakan kasus pengeboman yang ada di Sarinah. Pengeboman yang ada di Sarinah merupakan sebuah isu politik yang sedang digencarkan oleh sekelompok organisasi bernama ISIS. Tuturan (1.12.(5)) tersebut membicarakan tentang pengeboman yang ada di Sarinah. Peristiwa pengeboman di

(5)

Sarinah tersebut secara tidak langsung yang dapat mengancam kestabilan politik yang ada di Indonesia. Tuturan (1.12.(5)) yang berisi tentang pengeboman dapat digolongkan pada tipe humor yang bertopik politik. Topik tersebut kemudian dikembangkan menjadi humor yang lucu.

Berdasarkan fenomena tipe humor tuturan tokoh dan faktor lain yang telah dipaparkan di atas, peneliti berasumsi bahwa pada rubrik “Mblaketaket” tersebut terdapat tipe humor yang membangun wacana tuturan tokoh. Berdasarkan asumsi dan data empiris peneliti, maka penelitian ini perlu dilaksanakan. Penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti berjudul Tipe Humor Tuturan Tokoh dalam Rubrik “Mblaketaket” pada Koran Radar Banyumas Edisi Januari 2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana tipe humor yang terdapat dalam wacana tuturan tokoh dalam rubrik “Mblaketaket” pada Koran Radar Banyumas edisi Januari 2016?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tipe humor tuturan tokoh dalam rubrik “Mblaketaket” pada Koran Radar Banyumas edisi Januari 2016.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki beberapa manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

(6)

1. Manfaat Teoretis

a. Mengembangkan cakrawala ilmu pengetahuan dalam bidang bahasa Indonesia, terutama dalam bidang wacana, khususnya tipe humor dalam wacana tuturan tokoh.

b. Dapat memberikan wawasan baru tentang penelitian wacana tuturan tokoh dalam sebuah teks humor.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai sumber referensi bagi peneliti yang lain dalam penelitian analisis wacana tuturan tokoh, khususnya wacana humor.

b. Memotivasi para pembaca agar dapat berpikir kritis dalam membaca wacana tuturan tokoh humor.

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa yang selalu datang dalam perkulihan tetapi tidak pernah berperan serta di dalam diskusi kelas tidak akan mendapatkan nilai yang sama seperti mahasiswa yang secara

Dari hasil kualifikasi yang diperoleh dalam uji ahli pembelajaran sastra dapat disimpulkan bahan ajar membaca indah puisi telah layak untuk diujikan di lapangan. Persentase

Secara khusus yaitu: (1) Mengetahui penurunan persentase jumlah miskonsepsi siswa kelas VII SMP Negeri 8 Pontianak pada materi kecepatan setelah dilakukan

Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya

Menjelaskan cara menyelesaikan soal cerita tentang penjumlahan atau pengurangan bilangan bulat Bersama siswa mendiskusikan cara penyelesaian soal cerita tentang penjumlahan

5 show the variation of XRD patterns of the films deposited from zinc oxide target at different oxygen partial pressures at a total pressure of 6.10 -2 Torr and

[r]

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,