• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

(2)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 i

TATA CARA

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

ANGGARAN

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

PERIODE 2017 – 2021

(3)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran Poltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2017 -2021 dapat tersusun.

Dengan disusunnya buku ini maka memudahkan bagi pengelola

untuk mengetahui mekanisme Perencanaan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA), mekanisme pelaksanaan anggaran seperti Rencana Penarikan Dana (RPD), Pelaksanaan Surat Permintaan Pembayaran(SPP) Uang Persediaan (UP) dan Pembayaran Langsung (LS) serta dokumen pendukung untuk pengajuan pembayaran melalui Uang Muka Persediaan (UP) dan Pembayaran Langsung (LS). Mekanisme pengujian Surat Perintah Membayar (SPM) dan Tata cara Pelaporan Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

Tujuan penyusunan Buku Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Poltekkes Kemenkes Periode Tahun 2017-2021 Kendari agar pengelolaan anggaran dilakukan dapat transparan, akuntabel, tertib administrasi, efisien dan efektif untuk mewujudkan good

governance. Rangkaian buku ini diperlengkapai dengan Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang akan menjadi dokumen regulasi operasional sesuai prosedur yang berlaku di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari periode tahun 2017 -2021, yang dibuat dalam rangkaian buku sebagai berikut :

1. Buku Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran Poltekkes Kemenkes Periode Tahun 2017 - 2021

2. Buku 2 Standar Operasional Prosedur (SOP) Keuangan (Pengelolaan PNBP) Poltekkes Kemenkes Kendari Perencanaan Periode Tahun 2017-2021.

(4)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 iii 3. Buku 3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Keuangan (Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran) Poltekkes Kemenkes Kendari Perencanaan Periode Tahun 2017 – 2021.

4. Buku 4 Standar Operasional Prosedur (SOP) Keuangan (Evaluasi dan Laporan Keuangan) Poltekkes Kemenkes Kendari

Perencanaan Periode Tahun 2017-2021. .

Kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras dari semua unit kerja yang terlibat dalam penyusunan buku ini dan semoga Buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

(5)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ...iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.4. Sasaran ... 4

BAB II. PENGERTIAN DAN KETENTUAN UMUM ... 6

2.1. Pengertian ... 6

2.2. Ketentuan Umum ... 10

BAB III. TUGAS PEJABAT PENGELOLA ANGGARAN ... 12

3.1. Pejabat Perbendaharan Negara ... 12

3.2. Pengelola Keuangan... 14

BAB IV. PERENCANAAN ANGGARAN ... 16

4.1. Perencanaan Anggaran (Aplikasi RKAKL/DIPA) ... 16

4.2. Penyusunan Revisi Anggaran DIPA ... 19

4.3. Penyusunan Revisi Petunjuk Operasional Kerja (POK) DIPA ... 20

BAB V. PELAKSANAAN ANGGARAN ... 21

5.1. Rencana Pencairan Dana (RPD) ... 21

5.2. Pengajuan SPP Oleh Jurusan /Unit ... 21

5.3. Pengajuan SPP ... 22

5.4. Pengujian dan Penerbitan SPM ... 27

BAB VI. TATA CARA PELAPORAN SPJ, PEMBUKUAN DAN PELAPORAN ... 30

5.1. Tata Cara Pelaporan SPJ ... 30

5.2. Proses Administrasi dan Waktu Pelayanan ... 35

5.3. Pemberian Uang Muka Kerja ... 37

7.1. Dasar Hukum dan Tata Cara Penghitungan Pajak ... 38

BAB VII. KELENGKAPAN DOKUMEN PENGADAAN BARANG/JASA DAN KELENGKAPAN DOKUMEN PENGAJUAN PEMBAYARAN ... 43

7.1. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa ... 43

7.2. Kelengkapan Dokumen Perjalanan Dinas ... 45

7.3. Kelengkapan Dokumen Pengajuan Pembayaran ... 47

BAB VIII. PENUTUP ... 54

LAMPIRAN ... 55

(6)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu sasaran jangka pendek Renstra Poltekkes Kemenkes Kendari tahun 2017 - 2021 adalah perbaikan standar dan sistem manajemen secara berkelanjutan dengan didukung teknologi informasi. Salah satu standar dalam sistem manajemen Poltekkes Kemenkes Kendari yang menunjang tercapainya sasaran jangka pendek Renstra Poltekkes Kemenkes Kendari tahun 2017 - 2021 adalah standard keuangan.

Perbaikan standar keuangan merupakan salah satu point penting yang seharusnya selalu menjadi perhatian penting dalam pengelolaan institusi dalam upaya peningkatan sistem pengelolaan keuangan sesuai standar peraturan keuangan yang berlaku nasional. Sasaran ini diarahkan pada peningkatan mutu manajemen keuangan institusi Poltekkes Kemenkes Kendari yang mencakup seluruh aspek manajemen keuangan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan , pada setiap unit agar Poltekkes Kemenkes Kendari mampu menyelenggarakan seluruh kegiatan keuangan secara mandiri dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

Untuk mencapai sasaran tersebut, diperlukan suatu prosedur operasional standar yang jelas dan standar bagi semua pihak yang terlibat dalam pencapaian sasaran renstra tersebut. Praktik-praktik pengelolaan keuangan yang baik dan telah berlangsung di lingkup

Poltekkes Kemenkes Kendari perlu distandarisasi dan

didokumentasikan agar menjadi acuan bagi manajemen dalam

menjalankankan tugas dan fungsinya serta menjamin

keberlangsungan implementasi praktik-praktik baik tersebut, meskipun terjadi transisi kepemimpinan manajerial.

(7)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 2 Semangat perubahan-perubahan itu harus diakomodasi dalam sebuah perencanaan yang matang, sehingga setiap elemen di satuan kerja dalam hal ini Poltekkes Kemenkes Kendari, yang meliputi Jurusan dan Unit Kerja lain harus memahami arah kebijakan keuangan, serta strategi dan prioritas yang akan diambil. Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara dan Keputusan Presiden, Peraturan Menteri Keuangan, dan peraturan-peraturan lain yang terkait dengan pelaksanaan anggaran khususnya di lingkungan Polteknik Kesehatan Kemenkes Kendari.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687)

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 6. Keppres No 17 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara

7. Keppres No 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah oleh 1: Keppres No 61/2004; 2: Perpres No 32/2005; ke-3: Perpres No 70/2005; ke-4: Perpres No 8/2006; ke-5: Perpres No 79/2006; ke-6: Perpres No 85/2006; ke-7: Perpres No 95/2007

(8)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 3 8. PP No 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/

Daerah (Pelaksanaan Pasal 28 (1) UU No 1/2004)

9. PP No 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, dan perubahannya oleh PP No 38 Tahun 2008 10. PP No 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah

11. PP No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah 12. Permenkeu No 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening

Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja >> Perdirjen Perbendaharaan No Per-35/PB/2007 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Rekening Milik Kementerian

Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja

Permenkeu No 58/PMK.05/2007 tentang Penertiban Rekening Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga

13. Keputusan Menteri Keuangan No 115/KMK.06/2001 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Perguruan Tinggi Negeri.

14. Peraturan Menteri Keuangan No 02/PMK.06/2008 Penilaian Barang Milik Negara

15. Peraturan Menteri Keuangan No 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan

Pemindahtanganan Barang Milik Negara.

Dengan Peraturan Menteri Keuangan ini dicabut dan dinyatakan

tidak berlaku: Keputusan Menteri Keuangan No

470/KMK.01/1994 tentang Tata Cara Penghapusan dan

Pemanfaatan Barang Milik Negara/Kekayaan Negara, dan Keputusan Menteri Keuangan No 350/KMK.03/1994 tentang Tata Cara Tukar Menukar Barang Milik/Kekayaan Negara

16. Permendagri No 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Serta Penyampaiannya

17. Keputusan Menteri Keuangan No.

(9)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 4

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Penyusunan Buku Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran Poltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2018 - 2021 ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pengelola keuangan dan pelaksana kegiatan pada seluruh Unit Kerja di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari.

1.3.2. Tujuan

Tujuan Penyusunan Buku Tata Cara Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Poltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2017 - 2021, adalah :

1. Diketahuinya prosedur atau tata cara perencanaan dan pelaksanaan anggaran Poltekkes Kemeneks Kendari, agar pengelolaan anggaran dilakukan secara transparan, akuntabel, tertib administrasi, efisien dan efektif.

2. Diketahuinya mekanisme pembayaran melalui Uang Persediaan (UP) dan Pembayaran Langsung (LS).

3. Diketahuinya dokumen pendukung untuk pengajuan

pembayaran melaui Uang Muka Persediaan (UP) dan Pembayaran Langsung (LS).

1.4. Sasaran

Sasaran penggunaan Buku Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan AnggaranPoltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2017 -2021 adalah ;

(10)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 5 Pejabat Pengelola/pelaksana Anggaran di seluruh unit kerja yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari, yaitu :

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

2. Para Pembantu Direktur di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari

3. Pejabat Pembuat Komitmen

4. Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM) 5. Bendahara Penerima dan Bendahara Pengeluaran

6. Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP)

7. Para Ketua Jurusan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari 8. Pemegang Uang Muka (PUM) di lingkungan Poltekkes Kemenkes

Kendari.

9. Kepala SubBagdi lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari 10. Kepala Unit di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari.

(11)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 6

BAB II. PENGERTIAN DAN KETENTUAN UMUM

2.1. Pengertian

Dalam Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran Poltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2017 - 2021, yang dimaksud dengan :

1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan APBN.

2. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

3. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat BUN adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi BUN.

4. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut Kuasa BUN adalah pejabat yang diangkat oleh BUN untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan

5. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian Negara/Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.

6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk

mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat

(12)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 7 7. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembayaran. 8. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk

menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/Satker Kementerian Negara/Lembaga.

9. Petugas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai yang selanjutnya disingkat PPABP adalah pembantu KPA yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola pelaksanaan belanja pegawai.

10. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satker atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung.

11. Pembayaran Langsung yang selanjutnya disebut Pembayaran LS adalah pembayaran yang dilakukan langsung kepada Bendahara Pengeluaran/penerima hak lainnya atas dasar perjanjian kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya melalui penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung.

12. Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat TUP adalah uang muka yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam 1 (satu) bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan.

13. Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan yang

selanjutnya disingkat PTUP adalah pertanggungjawaban atas TUP.

(13)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 8 14. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara.

15. Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjutnya disebut SPP-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/ Bendahara Pengeluaran.

16. Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPP-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran UP.

17. Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPP-TUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran TUP.

18. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPP-GUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi pertanggungjawaban dan permintaan kembali pembayaran UP.

19. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan Nihil yang selanjutnya disebut SPP-GUP Nihil adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi pertanggungjawaban UP. 20. Surat Permintaan Pembayaran Pertanggungjawaban Tambahan

Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPP-PTUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pertanggungjawaban atas TUP.

21. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA.

22. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka

pembayaran tagihan kepada penerima hak/Bendahara

(14)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 9 23. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan UP.

24. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-TUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan TUP.

25. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-GUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM dengan membebani DIPA, yang dananya dipergunakan untuk menggantikan UP yang telah dipakai.

26. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan Nihil yang selanjutnya disebut SPM-GUP Nihil adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM sebagai pertanggungjawaban UP yang membebani DIPA.

27. Surat Perintah Membayar Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-PTUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM sebagai pertanggungjawaban atas TUP yang membebani DIPA.

28. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

29. Penerimaan Negara Bukan Pajak yang selanjutnya disingkat PNBP adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari pajak.

30. Bank Operasional adalah bank umum yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan selaku BUN atau pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan pemindahbukuan sejumlah uang dari Kas Negara ke rekening sebagaimana yang tercantum dalam SP2D.

31. Gaji Induk adalah gaji yang dibayarkan secara rutin bulanan kepada pegawai negeri yang telah diangkat oleh pejabat yang

(15)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 10 perundang-undangan pada Satker yang meliputi gaji pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji.

32. Pemegang Umang Muka (PUM) adalah orang yang bertugas untuk membantu Bendahara Penegluaran dalam pelaksanaan tugas bendahara.

33. Verifikator adalah orang yang ditunjuk untuk membatu Pejabat Penerbit SPM dalam menguji kebenaran SPP.

34. Unit/Sub Unit adalah pelaksana kegiatan dan anggaran termasuk Rektorat dan Jurusan.

2.2. Ketentuan Umum

1. Seluruh pelaksanaan kegiatan dibebankan pada DIPA dalam tahun berjalan di Poltekkes Kemenkes Kendari harus mengikuti prosedur dan menggunakan dokumen-dokumen seperti yang ada dalam Buku Tata Cara Pelaksanaan Anggaran dan SOP Pengelolaan Keuangan Poltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2018-2021 ini.

2. Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan secara tertib dengan

mempertimbangkan efisiensi anggaran dan memenuhi

ikatan/perjanjian yang ditentukan, baik dengan spesifikasi teknis maupun dalam jangka waktu penyelesaian.

3. Pejabat yeng mendandatangani dan atau yang mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN bertanggungjawan sepenuhnya atas kebenaran material dan akibat yangtimbul dari penggunaan surat/ bukti dokumen pengeluaran.

4. Setiap pejabat pengelola anggaran wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan ketentuan yangberlaku dan memberikan laporan setiap bulan kepada Kuasa Pengguna Anggaran.

(16)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 11 5. Pembayaran Pada dasarnya dilakukan secara langsung melalui

penerbitan SPM-LS.

6. Untuk keperluan tertentu yang tidak dapat dan/atau tidak memungkinkan dilakukannya pembayaran secara langsung (menggunakan prosedur SPM-LS) sesuai ketentuan/batasan yang diatur secara khusus, pembayaran dapat dilkukan dengan menggunakan UP/TUP, melalui penerbitan UP atau SPM-TUP.

7. Penggunaan UP/TUP harus dilakukan menurut ketentuan yang berlaku antara lain :

a. UP/TUP dapat diberikan untuk pengeluaran-pengeluaran Belanja Barang pada klasifikasi belanja 5211 (Belanja Barang Operasional), 5212 (Belanja Barang Non Operasional),

(17)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 12

BAB III. TUGAS PEJABAT PENGELOLA ANGGARAN

3.1. Pejabat Perbendaharan Negara 3.1.1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

1. Menyusun DIPA;

2. Menetapkan PPK untuk melakukan tindakan yang

mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja Negara;

3. Menetapkan PPSPM untuk melakukan pengujian tagihan dan menerbitkan SPM atas beban anggaran belanja Negara;

4. Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelola anggaran/keuangan;

5. Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana;

6. Memberikan supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan dan penarikan dana;

7. Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan 8. Menyusun laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan

anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3.1.2. Tugas dan Wewenang Kuasa PPK

1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana berdasarkan DIPA;

2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

3. Membuat, menandatangani dan melaksanakan

perjanjian/kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa; 4. Melaksanakan kegiatan swakelola;

(18)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 13 5. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/ kontrak

yang dilakukannya;

6. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;

7. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara;

8. Membuat dan menandatangani SPP;

9. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA; 10. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA

dengan Berita Acara Penyerahan;

11. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan; dan

12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

3.1.3. Tugas Pejabat Penguji SPM

1. Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung;

2. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;

3. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;

4. Menerbitkan SPM;

5. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih; 6. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran

kepada KPA; dan

7. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yangberkaitan dengan pelaksanaanpengujian dan perintah pembayaran.

(19)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 14

3.1.4. Tugas Bendahara Pengeluaran

1. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat berharga dalam pengelolaannya;

2. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;

3. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;

4. Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran yang dilakukannya;

5. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara;

6. Mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dan

7. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala KPPN selaku kuasa BUN.

3.2. Pengelola Keuangan

3.2.1. Tugas Bendahara Penerima

1. Menerima, menyimpan, menerima uang, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang negara yang ada dalam penguasaannya.

2. Menyetor uang yang diterima sesegera mungkin ke rekening Kas Negara.

3. Menandatangani dan mempertanggungjawabkan semua

dokumen penerimaan yang dikelola.

4. Membukukan semua transaksi penerimaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menutuip buku pada akhir bulan. 5. Membuat perhitungan alokasi penerimaan anggaran setiap unit

kerja secara periodik minimal 1 (satu) bulan sekali. 6. Membuat laporan rekapitulasi penerimaan anggaran.

(20)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 15

3.2.2. Tugas Pemegang Uang Muka

1. Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan uang untuk keperluan belanja unit kerja

2. Membantu memeriksa keabsahan dokumen SOPJK dan Bukti-bukti pengeluaran atas pelaksanaan kegiatan di unit kerja. 3. Meneliti kebenaran perhitungan tagihan dalam dokumen SPJK

tersebut dan ketersediaan dananya dalam ROK unit kerjanya. 4. Mengambil uang persekot ke Bendahara Pengeluaran untuk

kegiatan opreasional unit kerjanya.

5. Melaksnakan pembayaran setelah mendapat persetujuan atasan langsung

6. Melaksankan penatausahaan dan Penarsipan surat kedinasan, SPJK dan dokumen dokumen keuangan lainnya.

7. Melaksanakan pembukuan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

8. Membuat laporan bulanan realisasi anggaran belanja unit kerjanya.

(21)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 16

BAB IV. PERENCANAAN ANGGARAN

4.1. Perencanaan Anggaran (Aplikasi RKAKL/DIPA)

Penyusunan rencana anggaran dan kegiatan tahunan, diawali dengan sosialisasi proses dan regulasi anggaran tahun berjalan yang dilakukan mulai bulan Januari dan Februari . Sosialisasi dilakukan oleh Direktur dan Pembantu Direktur II kepada para Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan serta Ketua Prodi dan para Ka Unit. Hal yang disosialisasikan menyangkut kebijakan anggaran, standar biaya masukan tahun berjalan, Rencana strategis Poltekkes, visi dan misi Poltekkes Kemenkes Kendari serta penetapan kinerja Poltekkes Kemenkes Kendariberjalan. Adapun tahapan perencanaan dan pelaksanaan anggaran di Poltekkes Kemenkes Kendari Periode 2017 – 2021 adalah sebagai berikut :

4.1.1. Pengajuan Usulan RKA-KL

Usulan program dan anggaran dilakukan secara button up oleh masing-masing pengelola program dan dosen di masing-masing jurusan serta pengelola program di tingkat direktorat. Pengajuan usulan RKA-KL dilakukan sebagai acuan dalam penyusunan pagu insikatif. Pengajuan usulan tersebut dilaksanakan mulai bulan Januari sampai Maret tahun sebelumnya. Saat usulan program dan anggaran disampaikan ke pengelola RKA-KL direktorat Poltekkes Kemenkes Kendari sudah disertai data dukung dan Tor of Reference (TOR) kegiatan.

(22)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 17

4.1.2. Penetapan Pagu Indikatif

Setelah usulan RKA – KL di masing-masing jurusan dan direktorat Poltekkes Kemenkes Kendari ditelaah dan dikompilasi oleh tim pengelola RKA-KL direktorat Poltekkes Kemenkes Kendari, selanjutnya diusulkan ke bagian Perencanaan dan Informasi (PI) Badan PPSDM Kesehatan untuk diproses menjadi pagu indikatif. Penetapan Pagu Indikatif dilakukan pada bulan Maret.

4.1.3. Reviu Pagu Indikatif dan Penetapan Pagu Anggaran

Pagu indikatif yang telah ditetapkan untuk Poltekkes Kemenkes Kendari selanjutnya dilakukan telaahan dan review di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari oleh tim dari masing-masing jurusan dan direktorat Poltekkes Kemenkes Kendari dan Eselon I Badan PPSDM Kesehatan sebagai acuan untuk penetapan pagu anggaran tahun depan. Kegiatan ini dilakukan pada bulan April.

4.1.4. Review Pagu Anggaran

Pagu anggaran yang telah ditetapkan, selanjutnya di review oleh eselon I Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes RI, serta Inspektorat Jenderal Kemenkes RI. Review pagu anggaran dilakukan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus.

4.1.5. Penetapan Pagu Alokasi Anggaran

Setelah dilakukan review pagu anggaran, kemudian dilakukan perbaikan sesuai dengan Catatan Hasil Review (CHR) Inspektorat

(23)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 18 Jenderal Kemenkes RI. Penetapan pagu alokasi anggaran dilaksanakan oleh eselon I Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes pada bulan September 2017.

4.1.6. Review RKA-KL Pagu Alokasi Anggaran

Pagu alokasi anggaran yang telah ditetapkan, direview kembali oleh tim perencana program Poltekkes Kemenkes Kendari, untuk dijadikan bahan review oleh eselon I Badan PPSDM Kesehatan, biro perencanaan dan anggaran Kemenkes dan Inspektort Jenderal Kemenkes. Setelah hasil perbaikan CHR pagu alokasi anggaran, dilanjutkan dengan review bersama direktorat jenderal anggaran Kementerian Keuangan RI pada bulan Oktober.

4.1.7. Penetapan DIPA

Setelah dilakukan review oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, pagu alokasi anggaran Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah disetujui oleh DJA Kemenkeu, ditetapkan menjadi DIPA petikan Poltekkes Kemenkes Kendari tahun depan. Penetapan DIPA petikan Poltekkes Kemenkes Kendari depan dilakukan pada bulan November.

4.1.8. Penerimaan DIPA

DIPA Poltekkes Kemenkes Kendari untuk tahun depan, diterima bulan Desember tahun sebelumnya yang diserahkan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara.

(24)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 19

4.2. Penyusunan Revisi Anggaran DIPA

Revisi adalah mengubah alokasi (dana, lokasi, sasaran, rincian dana) dari sebelumnya.

Alasan Revisi DIPA Alasan merevisi :

1. Pagu anggaran yang ada kurang / berlebih

2. Penyesuaian rencana kegiatan dan dana yang tersedia 3. RKA-KL yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan

4. Instruksi pejabat yang berwenang/adanya perubahan kebijakan 5. Adanya target/ sasaran baru

6. Komitmen yang harus dibayar namun belum di alokasikan pada DIPA (inkracht, tunggakan)

7. Perubahan pejabat perbendaharaan 8. Perubahan lokasi kegiatan

9. Pagu minus / potensi pagu minus, dsb.

Dasar pelaksanaan revisi PMK nomor 11/PMK.05/2018 dan Perdirjen nomor 3/PB/2018

Ruang Lingkup Revisi anggaran : 1. Bagian Anggaran :

a. Badan Usaha Negara (BUN) b. K/L (Kementerian/lembaga) 2. Jenis Revisi :

a. Pagu Berubah : Penambahan atau pengurangan pagu belanja K/L

b. Pagu Tetap : Pergeseran rincian anggaran

c. Administrasi : Kesalahan administrasi, rumusan yang tidak terkait dengan anggaran

(25)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 20 Batasan Revisi Anggaran

1. Terhadap alokasi dana, tidak mengakibatkan pengurangan alokasi dana terhadap:

a. Belanja pegawai kecuali utk satker lain b. Pembayaran tunggakan

c. RMP utk kegiatan yang masih berlanjut

d. Kegiatan yang telah dikontrakkan/direalisasikan 2. Terhadap kinerja, tidak mengubah:

a. sasaran kegiatan

b. jenis dan satuan output

c. output yang telah direalisasikan

4.3. Penyusunan Revisi Petunjuk Operasional Kerja (POK) DIPA

Petunjuk Operasional Kegiatan atau disingkat POK adalah dokumen yang memuat uraian rencana kerja dan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai penjabaran lebih lanjut dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran).

Revisi POK adalah penginputan perubahan revisi POK pada aplikasi RKA-KL. Langkah selanjutnya adalah cetak Revisi POK DIPA melalui Aplikasi RKA-KL dan ditandatangani oleh KPA. Transfer ADK revisi POK DIPA ke SPM dan perubahan data ke aplikasi SAKPA.

(26)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 21

BAB V. PELAKSANAAN ANGGARAN

5.1. Rencana Pencairan Dana (RPD)

Rencana Pencairan Dana dimaksudkan sebagai dasar Kuasa Pengguna Anggaran/PPK dalam pelaksanaan anggaran. Pembuatan RPD diukur dalam satuan waktu Bulanan, Mingguan, Harian.

RPD di buat oleh masing-masing jurusan/unit secermat mungkin dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan ( khusus yang terjadwal), tidak termasuk perjalanan dinas yang sifatnya unpredictable (tidak dapat diprediksi/mendadak). Dalam pelaksanaannya apabila terdapat kegiatan yang belum dapat dilakukan pada bulan dan minggu yang sesuai dengan RPD, maka dilakukan updating. Updating dilakukan paling lambat 3 hari sebelum bulan berjalan dan 2 hari untuk mengguan.

5.2. Pengajuan SPP Oleh Jurusan /Unit

Pengajuan SPP oleh Jurusan paling lambat 5 hari kerja sebelum kegiatan berjalan untuk pembayaran melalui UP, sedangkan untuk pembayaran melalui LS bendahara pengeluaran/pihak ke-3 dilakukan paling lambat 5 hari kerja dari waktu pengajuan oleh pelaksana kegiatan (SPJ rampung benar). Hal ini dilakukan mengingat proses pencairan memerlukan verifikasi kegiatan dalam hal kebenaran material dan keabsahan dokumen pendukung yang diajukan.

Dianjurkan pada Jurusan/Unit untuk melakukan koordinasi dengan bagian keuangan sebelum pelaksanaan kegiatan dengan dalam upaya mempersiapkan dokumen pendukung terlebih dahulu (khususnya kegiatan yang dibayarkan melalui LS, misalnya

(27)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 22 pembayaran sewa lahan, honor mengajar/instruktur/kegiatan pengabmas dan kegiatan workshop atau sejnisnya). Kegiatan yang dilakukan lebih awal tanpa koordinasi dengan pengelola keuangan, pada akhirnya dalam pengajuan pembayaran mengalami kendala, karena secar teknis data dukung yang diajukan tidak/belum terpenuhi, disisi lain pembayaran sudah sangat mendesak.

5.3. Pengajuan SPP

Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk penerbitan SPM, dibuat dengan menggunakan format sebagaimana lampiran 1 dan kelengkapan persyaratannya diatur sebagai berikut:

1. SPP-UP (Uang Persediaan)

Surat Pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk, menyatakan bahwa Uang Persediaan tersebut tidak untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang menurut ketentuan harus dengan LS.

2. SPP-TUP (Tambahan Uang Persediaan)

c. Persediaan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk.

d. Surat Pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk bahwa:

1) Dana Tambahan UP tersebut akan digunakan untuk keperluan mendesak dan akan habis digunakan dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal diterbitkan SP2D;

2) Apabila terdapat sisa dana TUP, harus disetorkan ke Rekening Kas Negara;

(28)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 23 3) Tidak untuk membiayai pengeluaran yang seharusnya

dibayarkan secara langsung.

e. Rekening Koran yang menunjukkan saldo terakhir.

3. SPP-GUP (Penggantian Uang Persediaan)

a. Kuitansi/tanda bukti pembayaran; b. SPTB

c. Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah dilegalisir oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk.

4. SPP-LS untuk pembayaran gaji, lembur dan honor/ vakasi

a. Pembayaran Gaji Induk/ Gaji Susulan/ Kekurangan Gaji/ Gaji Terusan/ Uang Duka Wafat/ Tewas, dilengkapi dengan:

1. Daftar Gaji Induk/ Gaji Susulan/ Kekurangan Gaji/ Uang Duka Wafat/Tewas,

2. SK CPNS 3. SK PNS,

4. SK Kenaikan Pangkat 5. SK Jabatan

6. Kenaikan Gaji Berkala

7. Surat Pernyataan Pelantikan

8. Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan

9. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas, Daftar Keluarga (KP4)

10. Fotokopi Surat Nikah 11. Fotokopi Akte Kelahiran 12. SKPP

13. Daftar Potongan Sewa Rumah Dinas 14. Surat Keterangan Masih Sekolah/Kuliah 15. Surat Pindah

16. Surat Kematian 17. SSP PPh Pasal 21.

(29)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 24 Kelengkapan tersebut di atas digunakan sesuai peruntukannya.

b. Pembayaran Lembur dilengkapi dengan ;

1. daftar pembayaran perhitungan lembur yang

ditandatangani oleh Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk dan Bendahara Pengeluaran satker/ SKS yang bersangkutan.

2. Surat perintah kerja lembur 3. Daftar hadir kerja

4. daftar hadir lembur dan 5. SSP PPh Pasal 21.

c. Pembayaran Honor/ Vakasi dilengkapi dengan :

1. Surat keputusan tentang pemberian honor vakasi

2. Daftar pembayaran perhitungan honor/ vakasi yang ditandatangani oleh Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk dan Bendahara Pengeluaran yang bersangkutan

3. SSP PPh Pasal 21.

5. SPP-LS non belanja pegawai

a. Pembayaran pengadaan barang dan jasa:

1) Kontrak/SPK yang mencantumkan nomor rekening rekanan;

2) Surat Pernyataan Kuasa PA mengenai penetapan rekanan;

3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; 4) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan; 5) Berita Acara Pembayaran;

6) Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat yang ditunjuk;

7) Faktur pajak beserta SSP yang telah ditandatangani Wajib Pajak;

(30)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 25

8) Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang

dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan non bank;

9) Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman/hibah luar negeri;

10) Ringkasan Kontrak

Berita Acara pada butir 3), 4) dan 5) di atas dibuat sekurangkurangnya dalam rangkap lima dan disampaikan kepada:

a) Asli dan satu tembusan untuk penerbit SPM;

b) Masing-masing satu tembusan untuk para pihak yang membuat kontrak;

c) Satu tembusan untuk pejabat pelaksana pemeriksaan pekerjaan.

b. Pembayaran Biaya Langganan Daya dan Jasa (Listrik, Telepon dan Air):

1) Bukti tagihan daya dan jasa;

2) Nomor Rekening Pihak Ketiga (PT PLN, PT Telkom, PDAM dll);

Dalam hal pembayaran Langganan Daya dan Jasa belum dapat dilakukan secara langsung, satuan kerja/ SKS yang bersangkutan dapat melakukan pembayaran dengan UP. Tunggakan langganan daya dan jasa tahun anggaran sebelumnya dapat dibayarkan oleh satker/ SKS setelah mendapat dispensasi/ persetujuan terlebih dahulu dari Kanwil Ditjen PBN sepanjang dananya tersedia dalam DIPA berkenaan.

(31)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 26 c. Pembayaran Belanja Perjalanan Dinas harus dilengkapi dengan daftar nominatif pejabat yang akan melakukan perjalanan dinas, yang berisi antara lain:

1. Informasi mengenai data pejabat (Nama,

Pangkat/golongan)

2. Tujuan, tanggal keberangkatan

3. Lama perjalanan dinas, dan biaya yang diperlukan untuk masing-masing pejabat.

Daftar nominatif tersebut harus ditandatangani oleh pejabat yang berwenang memerintahkan perjalanan dinas, dan disahkan oleh pejabat yang berwenang di KPPN. Pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran satker/ SKS yang bersangkutan kepada para pejabat yang akan melakukan perjalanan dinas.

6. SPP untuk PNBP

a. UP/ TUP untuk PNBP diajukan terpisah dari UP/ TUP

lainnya;

b. UP dapat diberikan kepada satker pengguna sebesar 20 %

dari pagu dana PNBP pada DIPA maksimal sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dengan melampirkan Daftar Realisasi Pendapatan dan Penggunaan Dana DIPA (PNBP) tahun anggaran sebelumnya (lampiran 7). Apabila UP tidak mencukupi dapat mengajukan TUP sebesar kebutuhan riil satu bulan dengan memperhatikan maksimum pencairan (MP). Kewenangan pemberian TUP mengacu pada ketentuan pasal 7 ayat (7); Besarnya pencairan dana PNBP keseluruhan tidak boleh melampaui pagu PNBP satker yang bersangkutan dalam DIPA (Maksimal 98 %)

c. Dana yang berasal dari PNBP dapat dicairkan maksimal

(32)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 27 Formula sebagai berikut:

MP = (PPP x JS) – JPS;

MP = maksimum pencairan dana;

PPP = proporsi pagu pengeluaran terhadap pendapatan; JS = jumlah setoran;

JPS = jumlah pencairan dana sebelumnya sampai dengan SPM terakhir yang diterbitkan.

5.4. Pengujian dan Penerbitan SPM

Setelah menerima SPP, pejabat penerbit SPM menerbitkan SPM dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Petugas penerima SPP memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check list kelengkapan berkas SPP, mencatatnya dalam

buku pengawasan penerimaan SPP dan membuat,/

menandatangani tanda terima SPP berkenaan. Selanjutnya petugas penerima SPP menyampaikan SPP dimaksud kepada pejabat penerbit SPM.

2. Pejabat penerbit SPM melakukan pengujian atas SPP sebagai berikut:

a. Memeriksa secara rinci dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran

c. Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indikator keluaran.

(33)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 28 d. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara

lain:

1) Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/ perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank);

2) Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak);

3) Jadual waktu pembayaran.

e. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan indikator keluaran yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan dalam kontrak.

3. Setelah dilakukan pengujian terhadap SPP-UP/SPP-TUP/SPP-GUP/SPP-LS, Pejabat Penguji SPP dan Penanda Tangan SPM

menerbitkan SPM-UP/SPM-TUP/SPM-GUP/SPM-LS dalam

rangkap 3 (tiga):

a. Lembar kesatu dan kedua disampaikan kepada KPPN.

b. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada satker yang bersangkutan.

4. Pengembalian penerimaan negara bukan pajak yang terlanjur disetor ke Rekening Kas Negara diatur sebagai berikut:

a. Bagi Kementerian Negara/Lembaga atau satker yang mempunyai DIPA, SPM Pengembalian diterbitkan oleh satker yang bersangkutan.

b. Bagi instansi/ badan/ pihak ketiga yang tidak mempunyai DIPA, SPM Pengembalian diterbitkan oleh KPPN c.q. Subbagian Umum sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Untuk pengembalian sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b SPM yang diterbitkan harus dilampiri surat keterangan dari KPPN yang menyatakan bahwa penerimaan

(34)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 29 negara yang akan dikembalikan kepada yang berhak telah dibukukan oleh KPPN.

d. Khusus untuk pengembalian sebagaimana dimaksud pada huruf a SPM dimaksud harus dilampiri pula Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) dari KPA. 5. Pengembalian pengeluaran anggaran yang telah disetor ke

Rekening Kas Negara dilakukan dengan cara:

SPM Pengembalian yang diterbitkan oleh satker bersangkutan disertai surat keterangan pembukuan oleh KPPN dan dilampiri Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dengan formulir 5. SPM yang telah diterbitkan SP2D-nya oleh KPPN dan telah

dicairkan (telah dilakukan pendebetan rekening kas negara) tidak dapat dibatalkan.

a. Perbaikan hanya dapat dilakukan terhadap kesalahan administrasi sebagai berikut:

1) Kesalahan pembebanan pada MAK;

2) Kesalahan pencantuman kode fungsi, sub fungsi, kegiatan dan sub kegiatan;

3) Uraian pengeluaran yang tidak berakibat jumlah uang pada SPM.

b. Perbaikan SPM sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan oleh Kuasa PA/ penerbit SPM. Selanjutnya SPM perbaikan dimaksud dilampiri dengan SKTJM disampaikan kepada Kepala KPPN.

(35)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 30

BAB VI. TATA CARA PELAPORAN SPJ, PEMBUKUAN

DAN PELAPORAN

5.1. Tata Cara Pelaporan SPJ

Tata cara pelaporan SPJ dengan anggaran DIPA secara umum dapat diuraikan pada sub bab berikut ini :

1. Pembayaran Honorarium

a. Daftar honor ditanda tangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran serta Pembuat daftar dari masing-masing PUMK.

b. Honorarium kepanitian dilampiri SK atau surat Penugasan. c. Honorarium lembur dilampiri :

- Surat Perintah Lembur. - Daftar hadir lembur

- Daftar jam kerja lembur yang tidak melebihi 40 jam kerja dalam kurun waktu satu bulan

d. Pada awal daftar nomor honorarium wajib dicantumkan nomor dan tanggak SK atau surat penugasan.

e. Pada akhir honorarium dicantumkan nilai nominalnya, berdasarkan jumlah nilai bruto (jumlh honorarium ditambah pajak).

f. Daftar honorarium dibuat 4 rangkap (1 arsip untuk Jurusan/Unit dan 3 untuk Pusat).

g. Honorarium untuk PNS golongan III dan IV dikenakan PPh pasal 21 masing-masing sebesar 5% dan 15 %, sedangkan untuk honorarium gaji (gaji) pegawai honorer dan Dosen tunggu tidak dikenakan pajak, kecuali untuk penerimaan insentif dan lain-lain dikenakan pajak 5 %.

(36)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 31

2. Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan barang /Jasa meliputi :

1) Pekerjaan Konstruksi/Pemeliharaan Halaman/Peralatan dan Mesin/belanja Jasa lainnya.

2) Pengadaan ATK/Fotocopy Bahan Pengajaran/Bahan

Praktek Habis Pakai/Reagent kimia. 3) Sewa Lahan

4) Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan

5) Percetakan Jurnal/Fotocopy Soal/Penggadaan Dokumen Uraian pertanggungjawaban pengadaan barang/jasa sebagai berikut :

a. Kuitansi pembelian senilai dibawah Rp. 10.000.000,- (UP) harus diberi nomor kode Jurusan atau Unit serta ditanda tangani oleh Bendahara Pengeluaran serta petugas penerima barang.

b. Kuitansi pembelian senilai Rp. 10.000.000,- (UP) harus diberi nomor kode Jurusan atau Unit serta ditanda tangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

c. Jumlah nilai nominal uang harus sama dengan jumlah terbilang.

d. Kuitansi pembelian dilengkapi tanggal, stempel, tanda tangan dan nama penjual.

e. Pembelian Rp. 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,- dilengkapi dengan materai Rp.3.000,- sedangkan pembelian Rp. 1.000.000,- ke atas dilengkapi materi Rp. 6.000,-

f. Pengadaan barang/jasa Rp. 1.000.000,- s/d < Rp. 10.000.000,- cukup dengan kuitansi dan dilampiri faktur pajak.

(37)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 32 g. Pengadaan barang/jasa Rp. 1.000.000,- s/d < Rp. 50.000.000,- dilakukan penunjukan langsung dan SPJ nya dilengkapi :

- SPK (Surat Perintah Kerja)

- Surat Pernyataan Direktur/pejabat lain yang ditunjuk mengenai penetapan Rekanan pemenang.

- Berita acara penyelesaian pekerjaan/berita acara serah terima pekerajaan, Berita acara pemeriksaan penyelesaian pekerjaan, dan berita acara persetujuan pembayaran.

- Kuitansi yang disetujui oleh Kepala Kantor/Satker sebagai KPA/PPK.

- Faktur pajak beserta SSP-nya yang telah ditanda tangani oleh wajib pajak

- Jaminan Bank

- Semua berita acara yang dilakukan selama proses pengadaan.

h. Pengadaan barang/jasa Rp. 50.000.000,- s/d <

100.000.000,- penunjukan langsung minimal 3

pembanding dan wajib dibentuk panitia pengadaan dan dilengkapai seperti pada item g.

i. Pengadaan barang / jasa Rp. 100.000.000,- di adakan pelelangan terbatas atau pelelangan umum serta dilengkapi seperti pada item g.

j. Pengadaan barang / jasa Rp. 100.000.000,- ke atas dikenakan PPN sebesar 10 % dan PPh. Pasal 22 sebesar 1,5 % dari dasar harga.

k. Pengadaan barang/jasa yang tidak diperbolehkan antara lain :

- Karangan bunga /bunga meja

- Cetak kartu nama/kartu ucapan (kartu lebaran, natal dan tahun baru) atas nama pribadi.

(38)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 33 - Materai

- Souvenir, tali kasih, hadiah

- Pembelian aksesoris kendaraan (contoh ; AC, tape, kaca film)

l. Pembelian konsumsi harus diserta daftar hadir peserta dan harus sesuai dengan jumlah konsumsi yang terterah di kuitansi

- Pembelian konsumsi Rp. 1.000,- s/d < 1.000.000,- dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 %

- Pembelian konsumsi Rp. 1.000.000,- s/d < 10.000.000,- dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 % dan PPN 10 %

- Pembelian konsumsi Rp. 10.000.000,- s/d < 50.000.000,- dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 % dan PPN 10 % serta dilakukan penunjukan langsung dengan dilengkapi dokumen sama pada item g.

- Pembelian konsumsi Rp. 50.000.000,- s/d < 100.000.000,- dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 % dan PPN 10 % serta dilakukan penunjukan langsung dengan 3 pembanding serta dilengkapi dokumen sama pada item g.

- Pembelian konsumsi Rp. 100.000.000,- keatas dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 % dan PPN 10 % serta dilakukan pelelangan terbatas dan atau pelelangan umum, serta dilengkapi dokumen sama pada item g.

m. Pengadaan barang/jasa selain konsumsi yang dkenai pajak PPh pasa 22 adalah sebagai berikut :

- Fotocopy dikenakan 1,5% - Sewa kendaraan dikenaka 6% - Jasa Konsultasi dikenakan 7,5% - Penelitian dikenakan 6%

(39)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 34 n. Biaya pemeliharaan kendaraan :

- Rp. 1.00 s/d < 1.000.000,- dikenakan PPh pasal 23 sebesar 6%.

- Rp. 1.000.000,- s/d < 10.000.000,- dikenakan PPh pasal 23 sebesar 6% dan PPN 10%.

- Rp. 10.000.000 s/d < 50.000.000,- dikenakan PPh pasal 23 sebesar 10% serta dilakukan penunjukan langsung dengan dilengkapi dokumen sama pada item g.

- Rp. 50.000.000,- s/d < 100.000.000,- dikenakan PPh pasal 23 sebesar 6% dan PPN 10 % serta dilakukan penunjukan langsung dengan 3 pembanding serta dilengkapi dokumen sama pada item g.

- Rp. 50.000.000,- s/d < 100.000.000,- dikenakan PPh pasal 23 sebesar 6% dan PPN 10 % serta dilakukan penunjukan langsung dengan 3 pembanding serta dilengkapi dokumen sama pada item g.

- Rp. 100.000.000,- keatas dikenakan PPh pasal 23 sebesar 6% dan PPN 10 % serta dilakukan pelelangan terbatas dan atau pelalangan umum, serta dilengkapi dokumen sama pada item g.

- Semua pengadaan baran/jasa yang dikenakan pajak maka SSP harus disertakan pada saat penyerahan SPJ.

- Semua berkas SPJ dibuat rangkap 4 (1 arsip untuk Jurusan/Unit , 3 untuk Bendahara Pengeluaran)

3. Perjalanan Dinas

Untuk uang muka kerja/panjar dapat diberika untuk mebiayai perjalanan dinas paling rendah 80% dari perkiraan perhitungan biaya perjalanan, dapat diberikan 100% apabila

(40)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 35 rincian perjalanan dinas telah dapat dihitung secara pasti. Waktu penyelesaian SPJ perjadin paling lambat 5 hari setelah kegiatan berakhir (dihitung berdasarkan tanggal harus kembali yang tertuang dalam SPPD/Surat Tugas).

Untuk kepentingan monitoring, SPPD dibuat oleh bagian kepegawaian/keuangan melalui mekanisme 1 (satu) pintu. Pembuatan SPPD dalam lingkup Jurusan harus mendapat persetujuan Ketua Jurusan dengan tujuan singkronisasi tujuan perjalanan dinas dan anggaran yang tersedia.

5.2. Proses Administrasi dan Waktu Pelayanan

Proses administrasi yang dimaksud adalah saat penyerahan SPJ dari PUM Jurusan/Unit/Pelaksana Kegiatan hingga dana-dana UP/TUP masuk ke rekening bendaharan pengeluaran.

Batas Waktu Penyerahan SPJ

a. Untuk dana kegiatan PNBP maka batas waktu SPJ setiap tanggal 25 bulan berjalan.

b. Untuk dana kegiatan RUTIN maka batas waktus SPJ setiap tanggal 10 bulan berjalan

c. Untuk dana kegiatan PUPT maka batas waktu SPJ harus sesuai dengan jadwal yang tertera dalam kontrak atau yang telah disepakati.

Mekanisme pemasukan SPJ dan Permintaan Panjar mengikuti bagan berikut :

(41)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 36 Rincian lamanya waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

NO. WAKTU ADMINISTRASI WAKTU PELAYANAN

(Max)

KETERANGAN

1. Pemasukan SPP/SPJ PUMK Paling cepat 5 hari kerja sebelum

kegiatan dilaksanakan

Ada tanda terima

2. Staf KPA/PPK/Verifikator : - SPP UP/GUP - SPP GUP - SPP LS 2 hari kerja 3 hari kerja 5 hari kerja Dokumen tidak lengkap akan dikembalikan dengansecara tertulis diserta penjelasan

3. Bendahara Pengeluaran 1 hari kerja 4. PPSPM - SPP UP/GUP - SPP GUP - SPP LS 1 hari kerja 1 hari kerja 1 hari kerja Dokumen tidak lengkap akan dikembalikan dengansecara tertulis diserta penjelasan

5. KPKN 1 hari kerja (Berkas lengkap)

6. Bank Persepsi 1 hari kerja 7. Bank Rujukan Poltekkes 1 hari kerja

UP Bendahara P LS Proses LS PPK Defenitif (UP dan LS) Panjar Bendahara meneliti kecocokan Akun &

Pagu serta Ketersediaan Dana Panjar /SPJ defenitif Lanjut / Perbaikan Bayar

Tanda Terima dan Disposisi Panjar /SPJ

(42)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 37

5.3. Pemberian Uang Muka Kerja

Uang Muka Kerja akan diberikan kepada Jurusan/Unit Kerja hanya untuk keperluan belanja bahan melalui PUM paling tinggi sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah), dengan ketentuan :

1. Jurusan/Unit Kerja mengajukan permintaan uang muka (seperti pada proses TUP) yang berisi rencana penggunaan uang

kerja ( dilengkapi dengan rincian perkiraan

pengeluaran/itemize) dengan tujuan untuk memastikan bahwa kegiatan dapat dibayarkan melalui UP.

2. Uang Muka Kerja diperuntukan untuk membayar kegiatan – kegiatan yang hanya dapat dilakukan melalui UP dengan nilai setingi-tingginya Rp. 20.000.000,-

3. Besarnya uang muka yang dibayarkan harus mendapat persetujuan PPK

4. Dalam hal uang muka yang diberikan kepada Jurusan/unit sejumlah tersebut diatas tidak mencukupi untuk keperluan belanja bahan, Jurusan/Unit dapat mengajukan tambahan

permintaan uang muka dengan disertai waktu

pelaksanaankegiatan untuk memastikan bahwa tidak terjadi penyimpanan uang muka yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. SPJ kegiatan sesuai dalam rincian permintaan uang muka sudah harus disetor ke Bendahara Pengeluaran paling lambat 14 hari kalender sejak uang muka diterima.

6. Sehubungan dengan point 4 tidak dapat dipenuhi, maka sisa uang muka yang harus disetor kembali ke Bendahara Pengeluaran pada hari ke-15 setelah uang muka diterima.

7. Keterlambatan penyerahan SPJK oleh PUMK akan

menyebabkan proses permintaan GUP menjadi terlambat sehingga akan mengakibatkanproses revolving UP tidak dapat berjalan baik.

(43)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 38 Pembayaran output kegiatan (Honor) dapat dibayarkan setelah pelaksanaan kegiatan. Yang termasuk dalam mata anggaran kegiatan ini adalah, honor Pengelola, Honor Perencana, Honor Pengelola BMN, honor Pengelola SAI, Honor Mengajar/Membimbing.

7.1. Dasar Hukum dan Tata Cara Penghitungan Pajak 1. Pengertian Umum

Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk

negara dan akan digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak akan merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi.

Macam-macam pajak yang digunakan dalam urusan sehari-hari :

a. Pajak Penghasilan Pasal 21 b. Pajak Penghasilan Pasal 22 c. Pajak Penghasilan Pasal 23 d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

2. Pajak Penghasilan Pasal 21

Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak., terdiri dari :

(44)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 39 - Honorarium PNS Gol III dan Gol IV dikenakan PPh Pasal

21 sebesar 15%

- Honorarium Pegawai Honorer dan Dosentunggu tidak dikenakan pajak, kecuali untuk penerimaan insentif dan diluar gaji dikenakan PPh Pasal 21 sebesar 5%.

- Honorarium pembimbing bantuan tugas akhir dikenakan PPh Pasal 21 sebesar 15% dan Beasiswa untuk mahasiswa dikenakan PPh Pasal 21 sebesar 5%

Contoh PPh Pasal 21 sebesra 15% :

1. Honorarium A sebesar Rp. 200.000,- (sudah termasuk pajak)

PPh Pasal 21 Rp. 200.000,- x 15% = Rp. 30.000,- 2. Terima bersih Rp. 170.000,- (belumtermasuk pajak)

Penerimaan bruto :

PPh Pasal 21 Rp. 170.000,- : 0,85 = Rp. 200.000,- PPh Pasal 21 Rp. 200.000,- 15 % = Rp. 30.000,- Sehingga penerimaan bersih – Pajak

Rp. 200.000,- - Rp. 30.000,- = Rp. 170.000,-

3. Pajak Penghasilan Pasal 22

Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah PPh yang dipungut oleh : - Bendahara Pemerintah Pusat/Daerah, instansi atau

lembaga dan lembaga-lembaga Negara lain, berkenaan atas pembayaran atas penyerahan.

- Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan kegiatan dibidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain.

Contoh :

Pengadaan barang Rp. 1.000.000,- keatas dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 1,5% dan PPN sebesar 10% dari dasar pengenaan pajak.

(45)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 40 Pembelian ATK keperluan kantor sebesar Rp. 2.600.000,-(belum termasuk pajak PPh dan PPN)

Cara perhitungan: a. Menghitung DPP dulu Jumlah pembelian : 100/101,5 Rp. 2.600.000 : 0.985 = Rp. 2.639.594,- b. Menghitung PPN DPP x 10% : Rp. 2.639.594,- x 10% =Rp. 263.960,- c. Menghitung PPh DPP x 1,5 % : Rp.2.639.594,- x 1,5% =Rp.2.903.5553,-

Pembelian ATK keperluan kantor sebesar Rp. 2.600.000,-(termasuk pajak PPh dan PPN)

Cara perhitungan: a. Menghitung DPP dulu Jumlah pembelian : 100/110 Rp. 2.600.000 : 100/110 = Rp. 2.363.636,- b. Menghitung PPN DPP x 10% : Rp. 2.363.636,- x 10% =Rp. 236.636,- c. Menghitung PPh DPP x 1,5 % : Rp. 2.363.636,- x 1,5% =Rp.35.454,-

4. Pajak Penghasilan Pasal 23

Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah paja yang dipotong atas penghasilan yang berasala dari modal, penyerahan jasa, atau hadia dan penghargaan, selain yang dipotong PPh Pasal 21.

(46)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 41 - Nilai pembelian/belanja barang ≤ Rp. 1.000.000,- tidak

dipungut pajak.

- Nilai pembelian/belanja barang senilai Rp. 1.000.000,- keatas dikenakan pajak PPh Pasal 22 sebesar 1,5% PPN sebesar 10%.

Contoh :

1. Pembelian konsumsi sebesar Rp. 2.600.000,- (belum termasuk pajak PPh dan PPN), Cara perhitungannya : a. Menghitung DPP dulu Jumlah pembelian : 100/101,5 Rp. 2.600.000 : 0.985 = Rp. 2.639.594,- d. Menghitung PPN DPP x 10% : Rp. 2.363.594,- x 10% =Rp. 236.690,- e. Menghitung PPh DPP x 1,5 % : Rp. 2.363.594,- x 1,5% =Rp.39.594.-

d. Sehingga pada kuitansi jumlah keseluruhan menjadi :

DPP + PPN

Rp. 2.639.594,- + Rp. 236.690,- =Rp. 2.903.553,- 2. Pembelian konsumsi sebesar Rp. 2.600.000,- (sudah

termasuk pajak PPh dan PPN), Cara perhitungannya : a. Menghitung DPP dulu Jumlah pembelian : 100/101,5 Rp. 2.600.000 : 0.985 = Rp. 2.639.594,- b. Menghitung PPN DPP x 10% : Rp. 2.363.594,- x 10% =Rp. 236.690,- c. Menghitung PPh DPP x 1,5 % :

(47)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 42 Rp. 2.363.594,- x 1,5% =Rp.39.594.-

d. Sehingga pada kuitansi jumlah keseluruhan menjadi :

DPP + PPN

(48)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 43

BAB VII. KELENGKAPAN DOKUMEN PENGADAAN

BARANG/JASA DAN KELENGKAPAN DOKUMEN

PENGAJUAN PEMBAYARAN

7.1. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa

a. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan Konstruksi/Pemeliharaan Halaman/Peralatan dan Mesin/belanja Jasa lainnya.

1) Surat Permintaan Pembayaran dari Penyedia 2) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

3) Berita Acara Pembayaran

4) Kuitansi Pembayaran yang ditandatangani oleh PPK

5) Faktur pajak beserta SSP yang telah ditanda tangani oleh Wajib Pajak

6) Fotocopy NPWP

7) Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga penjamin/perusahaan asuransi 8) Dokumen lain yang dipersyaratkan

9) Ringkasan kontrak yang dibuat sesuai format lampiran

b. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan ATK/Fotocopy Bahan Pengajaran/Bahan Praktek Habis Pakai/Reagent kimia.

1) Surat Perintah Pembayaran dari Penyedia

2) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan/ Penyelesaian Pekerjaan 3) Berita Acara Serah terima Pekerjaan

4) Berita Acara Pembayaran

5) Kuitansi Pembayaran yang ditanda tangani oleh PPK

6) Faktur pajak beserta SSP yang telah ditanda tangani oleh Wajib Pajak

(49)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 44 8) Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan

oleh Bank atau lembaga penjamin/perusahaan asuransi 9) Dokumen lain yang dipersyaratkan

10) Ringkasan kontrak yang dibuat sesuai format lampiran

c. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Sewa Lahan

1) Kerangka Acuan Kerja/Petunjuk Pelaksanaan PKL/PKK sesuai dengan bidang/ mata kuliah yang dipraktekan.

2) Rencana Anggaran Biaya PKL/PKK untk meastikan nahwa pembebanan biaya sewa lahan tidak terjadi duplikasi

3) Standar pembiayaan sewa lahan yang dikeluarkan secara resmi oleh lembaga/institusi yang dijadikan lahan praktek (tidak termasuk honor instruktur dan biaya lain-lain seperti papan nama, biaya konsumsi, biaya konsumsi penerimaan/rapat)

4) Kuitansi penerimaan yang ditanda tangani oleh instansi pelaksana dilengkapi stempel (diberi keterangan apakah perhitungan tersebut/sudah/belum termasuk pajak PPN). 5) Laporan lengkap kegiatan PKL/PKK yang ditandatangani

oleh Ketua Jurusan.

6) Pada prinsipnya kegiatan ini pembayaran dilakukan dengan mekanisme LS ke Rekening Institusi/lembaga pelaksana kegiatan praktek.

d. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan

1) SK Direktur Poltekkes tentang penetapan Judul Penelitian yang dibiayai dari DIPA Poltekkes

2) Protokol Penelitian

3) Surat perjanjian kontrak

4) Surat Perintah mulai kerja yang ditandatangani PPK

5) Pembayaran Uang Muka dapat dilakukan bila pihak pelaksana pekerjaan (Unit PPM) menyerahkan jaminan

(50)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 45 uang muka yang dikeluarkan oleh bank Pemerintah sebesar uang muka yang dimintakan, setingih-tingginya 40% bila pekerjaan telah siap dilaksanakan atau yang disepakati dalam kontrak pekerjaan.

6) Pembayaran atas prestasi pekerjaan dilakukan dengan megikutsertakan laporan kemajuan sebagaiman tertuang dalam kontrak.

7) Pembayaran 100% dapat dilakukan apabila pihak

pelaksana telah menyerahkan laporan lengkap

pelaksanaan pekerjaan diserta dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pekerjaan

8) Menandatangani SPTJM oleh Ka Unit PPM.

e. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Percetakan Jurnal/Fotocopy Soal/Penggadaan Dokumen

1) Kuitansi Penerimaan yang telah ditandatanganin oleh penerima

2) SPTJM oleh Ketua Jurusan/Kepala Unit sesuai dengan lingkup pekerjaan.

7.2. Kelengkapan Dokumen Perjalanan Dinas

a. Kelengkapan Dokumen Perjalanan Dinas Luar Propinsi/antar Kabupaten

1) Surat Tugas ditandatangani oleh Direktur

2) Surat Perjalan Dinas (SPD) yang ditanda tangani Pejabat Pembuat Komitmen (diisi lengkap). Sedangkan SPD untuk PPK sendii harus ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

(51)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 46 3) Kuitansi Penerimaan yang ditandatangani oleh yang melakukan perjalanan dinas, bendahara penegluaran dan PPK.

4) Perincian biaya perjalanan dinas (Perhitungan SPD rampung yang ditanda tangani Pejabat Pembuat Komitmen) 5) Bill hotel/penginapan

6) Bila tempat penginapan menggunakan Hotel, harus disertakan bill hotel. Bila bill hotel tidak tersedia maka kuitansi penerimaan Panitia Penyelenggara dapat diganti sebagai biaya penginapan bilamana pada kuitansi tersebut terinci besarnya biaya satuan penginapan. Atau bilaman

Bill hotel/kuitansi penginapan tidak dapat dilampirkan,

biaya penginapan dapat dibayarkan maksimal 30 % dari nilai standard biaya penginapan.

7) Kolom tempat tujuan perjalana dinas (tiba di/ berangkat dari ), pada blanko SPPD harus ditanda tangani pejabat Negara minimal eselon IV (contoh : Kasubag Instasi Pemerintah, Kasubag/Kasie), dilengkapi nama terang, NIP dan dibubuhi stempel lembaga pemerintah.

8) Tempat tujuan pada SPPD dan perincian biaya harus sesuai dengan Surat Penugasan.

9) SPJ perjalanan dinas dibuat 4 rangkap (1 arsip, 3 untuk bendahara Pengeluaran)

10) Laporan perjadin

11) Perjalanan dinas dengan menggunakan transportasi pesawat, dilampiri tiket asli

12) Daftar pengeluaran riil (bila ada pengeluaran lain yan terkait dengan komponen biaya perjalanan dinas yang tidak dapat diikut sertakan kecuali tiket asli)

(52)

Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 47

b. Kelengkapan Dokumen Perjalanan Dinas Dalam Kota

Perjalanan Dinas dalam bentuk kegiatan bimbingan /Pengabdian Masyarakat harus melampirkan :

1) Daftar nominatif transport lokal 2) Surat Tugas ditandatangani Direktur

3) Surat keterangan dari kepala/pimpinan lokasi kegiatan sebagaimana yang tersebut dalam surat tugas sebagai bukti bahwa yang tersebut namanya dalam surat tugas telah benar-benar sampai pada tujuan

Transport lokal Dosen / pengajar tidak tetap, dilengkapi dengan bukti :

1) Daftar nominatif transport lokal dosen tidak tetap 2) Sk. Pengajar

3) Foto copy absensi dosen

4) Sedangkan untuk transport lokal Dosen tidak tetap tidak dapat dibayarkan, karena dosen yang brsangkutan bekerja di tempat kegiatan PBM berlangsung

7.3. Kelengkapan Dokumen Pengajuan Pembayaran

a. Kelengkapan Dokumen Permintaan Uang Muka (UM) (Paling lama 5 hari setelah pengajuan uang muka kerja HARUS di realisasikan)

1) Kegiatan (termasuk sewa Lahan/Penginapan Praktek :

a) Surat permintaan Uang Muka Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Telah di/akukan percobaan proses oksidasi- reduksi bahan bakar nuk/ir yaitu serbuk UO} yang diperoleh dari proses oksidasi-reduksi siklus ke-I pelet uranium oksida sinter dengan

Variasi antara variabel external pressure dan opportunity fraud memengaruhi misstatement laporan keuangan sebesar 16,20 % dan sisanya 83,80 % dipengaruhi oleh variabel

Penyuluhan kelayakan usaha dan pemasaran produk olahan singkong bagi Kelompok Wanita Tani Desa Hujan Mas Kab Lampung Utara. Sosialisasi Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Praktek Kerja dan Tugas Akhir ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh dan disusun sebagai persyaratan kelulusan di Program Studi D3 Komputerisasi

Perlakuan penambahan tinta cumi-cumi 1,5% merupakan perlakuan yang lebih disukai panelis dibandingkan perlakuan lainnya, dengan karakteristik kenampakan 6,4±1,73, aroma

(1990) mengemukakan bahwa aktivitas antioksidan dari ekstrak propolis ditandai dengan tingginya kandungan flavonoid dalam propolis Propolis dari Kalimantan Barat adalah salah

Sedangkan hubungan antara stopping potential dengan frekuensi dapat dilihat pada grafik, semakin kecil frekuensi suatu sinar maka akan semakin besar stopping

Pemboran sumur dengan menggunakan metode casing directional drilling membutuhkan retrievable drilling assembly yang digunakan: 1.) untuk memperoleh kembali