• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B SDN Cariu tiga Desa Cariu Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor. Setelah melakukan refleksi pada pembelajaran yang telah di anggap menjadi masalah pembelajaran. Setelah di rumuskan suatu permasalahan, kemudian peneliti melakukan penelitian ulang di laksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat kali pertemuan.

1. Siklus I

Pada bagian ini, akan diuraikan mengenai implementasi kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 2 siklus. Gambaran pada tiap siklus berikut ini terdiri dari perencanaan pembelajaran (planning), pelaksanaan pembelajaran (acting) pengamatan pembelajaran (observing), dan refleksi pembelajaran (reflecting).

a) Perencanaan

Sebelum mulai belajar terlebih dahulu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dipersiapkan (RPP), RPP ini terdiri dari 2 kali pertemuan. Dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 November 2010 RPP Siklus I membahas tentang materi pokok penjumlahan dan pengurangan 2 angka dengan 2 angka, 2 angka dengan 3 angka melalui teknik tanpa menyimpan. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan digunakan sebagai

(2)

30

salah satu instrumen pembelajaran dalam penelitian sebelum rencana pembelajaran digunakan, peneliti melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan para Dosen pembimbing mengenai rencana pembelajaran tersebut, setelah di setujui oleh para dosen pembimbing, rencana pembelajaran tersebut siap untuk digunakan. Sarana yang digunakan adalah lembar kerja siswa 1 (LKS I), lembar observasi, dan tes siklus I sumber pembelajaran yang di gunakan adalah buku paket Matematika siswa SD kelas 2 karangan Purnomo Sidi dan kawan-kawan, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas.

b) Pelaksanaan / Implementasi dan observasi

Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 07.30 diawali dengan mengarahkan siswa pada kondisi belajar yang kondusif. Mengecek kehadiran siswa dan mengemukakan pada siswa tentang materi yang akan dibahas (penjumlahan dan pengurangan) kemudian mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai seputar pengalaman siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.

Kegiatan dilanjutkan dengan memperkenalkan tema (peristiwa), tujuan, dan langkah-langkah pembelajaran dan peneliti menunjuk secara acak kepada siswa untuk mempraktekkan proses penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan media benda-benda konkret berupa kelereng dan sedotan.

Peneliti memberikan pengarahan dan mengamati siswa yang menggunakan media pembelajaran ketika pembelajaran berlangsung ada bermacam-macam respons siswa terhadap berlangsungnya pembelajaran. Ada siswa yang langsung bisa menggunakan media pembelajaran dengan arahan

(3)

31

guru, ada juga yang hilir mudik bahkan ada juga yang masih tidak memperdulikan pembelajaran.

1. Pertemuan ke-1

Pembelajaran matematika pada pertemuan satu dilaksanakan hari Selasa, tanggal 23 November 2010 dengan dihadiri oleh 30 orang siswa. Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama adalah penjumlahan dan pengurangan.

Setelah lima menit pertama pembelajaran baru bisa dilaksanakan, dikarenakan harus mempersiapkan dan mengarahkan anak pada keadaan yang lebih kondusif. Semua siswa duduk sesuai dengan urutan tempat duduknya masing-masing meskipun masih ada siswa yang hilir mudik bahkan ada siswa yang tidak memperdulikan sama sekali kemudian peneliti memberikan arahan pada siswa dan memberikan pembelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran.

Peneliti sebelumnya memberi pengarahan tentang bagaimana cara menggunakan media benda-benda konkret dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, kemudian salah satu siswa ditunjuk maju kedepan untuk memperagakan media tersebut secara bergiliran.

Peneliti membagikan LKS 1 yang dikerjakan oleh siswa secara perorangan dan semua siswa mengerjakan dengan tenang, setelah selesai kemudian peneliti menunjuk salah satu siswa untuk menyelesaikan soal-soal yang ada dalam LKS 1, sedangkan siswa lain menanggapinya.

(4)

32

Pada saat pengerjaan soal latihan peneliti berkeliling memeriksa dan mengarahkan kepada siswa secara bergantian.

Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh dua orang observer yang mengamati selama pembelajaran berlangsung, hasil pengamatan observer menunjukkan bahwa para siswa siap mengikuti pembelajaran setelah 5 menit guru masuk kelas dan setelah diingatkan oleh guru kemudian pada umumnya siswa memperoleh pengetahuan barunya dengan cara mengerjakan soal-soal latihan meskipun ada sebagian siswa yang masih main-main atau tengok kiri kanan karena tidak bisa mengerjakan soal ada juga yang langsung bertanya pada gurunya namun di dalam mengatasi kesulitan belajar siswa yang menguasai materi pembelajaran umumnya tidak terlalu mengamali kesulitan hanya saja ada siswa yang kurang memahami materi ada beragam cara diantaranya ada yang melihat pekerjaan teman sebangku ada yang langsung bertanya kepada guru atau bahkan ada yang masih diam karena takut. Ketika pembelajaran berlangsung pada umumnya siswa mengikuti pembelajaran seperti biasa hanya saja ada yang bisa berinteraksi dengan temannya ada juga yang diam saja bahkan ada juga tidak memperdulikan sama sekali dan siswa mulai bosan belajar ketika siswa tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Adapun dilihat dari aktivitas guru selama pembelajaran yaitu ketika membuka pelajaran guru mengajak siswa untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan dengan media benda konkret pembelajaran sesuai dengan

(5)

33

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam menjawab pertanyaan guru menjawab sesuai dengan yang ditanyakan oleh siswa

Sebelum menutup kegiatan pembelajaran, peneliti memberikan penguatan atau penegasan dan bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan serta diakhir dengan salam.

2. Pertemuan ke-2

Pembelajaran Matematika pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 25 November 2010 dan di hadiri oleh 30 orang siswa. Pada pertemuan ini satu jam pelajaran digunakan sebagai presentasi hasil tugas siswa dan pembahasan soal-soal yang diberikan oleh peneliti agar siswa dapat mengingat kembali materi yang dipelajari pada sebelumnya.

Setelah persentase pembahasan soal-soal latihan selesai dibahas dan disimpulkan secara bersama-sama, proses pembelajaran dilanjutkan pada tes siklus I. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa pada siklus I, bentuk tes diberikan kepada siswa adalah tes tipe isian sebanyak 3 soal. Pada saat pelaksanaan tes siklus I, siswa masih merasa kurang percaya diri dalam mengerjakan soal-soal tes. Siswa mencoba melihat hasil pekerjaan temannya baik teman sebangku maupun teman yang ada di depan atau di belakang bangkunya namun, setelah pengawasan terhadap siswa ditingkatkan, akhirnya permasalahan ini dapat diatasi. Dalam pembelajaran ini peneliti dibantu oleh observer, terdiri dari dua orang, yang merupakan teman sejawat yang dianggap lebih senior.

(6)

34

Hasil pengamtan dari observer menunjukkan siswa siap mengikuti pembelajaran setelah 5 menit guru masuk kelas dan seteleh di ingatkan oleh guru seperti biasa pada umumnya siswa memperoleh pengetahuan barunya dengan banyak mengerjakan soal-soal latihan meskipun masih ada beberapa siswa yang masih lari-lari atau tengok kiri kanan ada juga yang diam saja karena tidak bisa mengerjakan soal, di dalam mengatasi kesulitan belajar tidak berbeda pada pertemuan kesatu yaitu siswa yang menguasai materi tentunya tidak banyak mengalami kesulitan namun pada siswa yang kurang memahami ada beragam cara diantaranya ada yang bertanya pada teman sebangku ada yang kedepan langsung bertanya kepada gurunya ada yang lari-lari, atau bahkan ada yang diam saja di dalam pembelajaran siswa ada yang bisa berinteraksi dengan baik ada yang suka menyendiri dan ada juga yang suka mengganggu teman sebangkunya bahkan ada juga siswa yang tidak memperdulikannya. Siswa mulai bosan belajar ketika waktu mendekati jam pelajaran berakhir. Dilihat dari aktivitas guru selama pembelajaran didapat hasil ketika guru membuka pelajaran dengan cara mengajak siswa untuk menghitung secara bersama-sama dengan bantuan benda konkret di dalam proses berlangsung fungsi guru hanya sebagai fasilitator sedangkan siswa mulai aktif menggunakan media tersebut, sedangkan antara kesesuaian pembelajaran guru dengan RPP sudah sesuai meskipun masih ada beberapa kekurangan, tapi secara keseluruhan mulai ada ketertarikan sedangkan dari proses pelaksanaan pembelajaran dengan

(7)

35

media konkret ini sangat menunjang untuk lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, setelah dirasa cukup siswa dan guru bersama-sama mengambil kesimpulan kemudian guru memberikan penguatan.

c) Evaluasi

Setelah pembelajaran dirasa cukup kemudian peneliti membagikan lembar kerja siswa (LKS) secara perorangan, siswa mengerjakannya dengan tenang, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih kebingungan untuk mengerjakan soal latihan dan pada akhir pembelajaran peneliti membahas bersama-sama tentang materi pembelajaran dan memberikan penguatan serta diakhir dengan salam. Dari hasil siklus I dapat dilihat tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Hasil Tes Individu Siklus 1

No Kode Siswa Skor No Kode Siswa Skor 1 S 1 55 16 S 16 63 2 S 2 82 17 S 17 80 3 S 3 67 18 S 18 80 4 S 4 80 19 S 19 82 5 S 5 82 20 S 20 80 6 S 6 90 21 S 21 85 7 S 7 64 22 S 22 57 8 S 8 70 23 S 23 75 9 S 9 50 24 S 24 90 10 S 10 60 25 S 25 76 11 S 11 62 26 S 26 63 12 S 12 83 27 S 27 64 13 S 13 86 28 S 28 56 14 S 14 75 29 S 29 85 15 S 15 90 30 S 30 62 Rata-rata 73,4

(8)

36

Dengan melihat tabel di atas, dapat pula di tentukan daya serap klasikal. Adapun daya serap klasikal ditentukan dengan rumus :

 = 20

30 100% = 66 %

Adapun untuk mengetahui nilai rata-ratanya ditentukan dengan rumus : ̅= 

 = 73,4

Dari tabel di atas diketahui siswa yang mendapat nilai ≥ 65 sebanyak 20 orang.

d) Refleksi

Dari hasil analisis data, ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk siklus berikut diantaranya pada tahap apersepsi pertanyaan peneliti kurang terfokus pada materi yang dibahas, sehingga kurang memancing siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pada tahap kegiatan inti peneliti kurang mendorong siswa untuk berpikir secara optimal mungkin karena siswa masih kurang paham.

2. Siklus II

a) Perencanaan Pembelajaran (Planning)

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media benda-benda konkret pada siklus II terdiri dari 2 Pertemuan, kegiatan pembelajaran dan satu pertemuan kegiatan tes siklus yang dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2010 materi yang akan diberikan adalah mengenai penjumlahan dan pengurangan 2 angka dengan 2 angka, 2 angka dengan 3 angka dengan menggunakan teknik menyimpan.

(9)

37

Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan digunakan sebagai salah satu instrumen pembelajaran dalam penelitian. Sebelum rencana pembelajaran digunakan peneliti melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan para dosen pembimbing mengenai rencana pembelajaran tersebut. Setelah disetujui oleh dosen pembimbing, rencana pembelajaran tersebut siap untuk digunakan. Sarana yang digunakan adalah lembar kerja siswa 2 (LKS 2), lembar observasi dan tes siklus II sumber pembelajaran yang digunakan adalah buku paket matematika siswa SD kelas II karangan Purnomo Sidi dan kawan-kawan, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas.

b) Pelaksanaan Pembelajaran (acting) dan Pengamatan Pembelajaran (observing)

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan. Berikut ini akan di uraikan serangkaian kegiatan tiap pertemuan pada siklus II.

1. Pertemuan ke-3

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media benda-benda konkret pada siklus II terdiri dari 2 pertemuan, kegiatan pembelajaran dan satu pertemuan kegiatan tes siklus yang dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2010 dan materi yang diberikan adalah mengenai penjumlahan dan pengurangan 2 angka dengan 2 angka, 2 angka dengan 3 angka dengan menggunakan teknik menyimpan.

(10)

38

Di awal kegiatan pembelajaran matematika, guru memberikan apersepsi tentang meteri sebelumnya yaitu penjumlahan dan pengurangan dengan menyimpan kemudian, guru kembali menyampaikan tujuan pembelajaran matematika dan prosedur pembelajaran matematika yang dilaksanakansecara jelas sehingga siswa tidak akan merasa kebingungan lagi dengan prosedur pembelajaran matematika yang dilaksanakan. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti dan mulai berani mengemukakah pertanyaan di depan kelas.

Kegiatan berikutnya peneliti meminta siswa untuk duduk sesuai dengan tempatnya masing-masing. Setelah semua siswa duduk dengan rapi peneliti memberikan petunjuk tentang tata cara penggunaan media benda-benda konkret serta membimbing langkah-langkah pengerjaan LKS. Kemudian 2 orang siswa ditunjuk maju kedepan untuk memperagakan media benda-benda konkret. Sementara peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang belum paham, semua siswa memperhatikan dengan seksama meskipun masih ada saja siswa yang masih di selingi dengan main-main, peneliti pun memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa tersebut kemudian setelah dirasa cukup peneliti memberikan soal-soal latihan dan yang bisa mengerjakan tunjuk tangan kemudian dipanggil maju kedepan untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti, siswa lain menanggapinya. Selesai mengerjakan siswa duduk kembali dilanjutkan dengan tanya jawab secara klasikal.

(11)

39

Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan tentang penjumlahan dan pengurangan dan sekaligus mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang dibahas, kemudian peneliti mengadakan post test jenis lisan dalam bentuk lisan kepada seluruh siswa untuk menjawab tes lisan peneliti menunjuk beberapa orang siswa yang di anggap kurang paham pada materi yang telah disampaikan.

Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh 2 obsever yang mengamati selama pembelajaran berlangsung hasil pengamatan obsever menunjukkan bahwa para siswa mengikuti pembelajaran setelah 5 menit guru masuk kelas. Kemudian siswa memperoleh pengetahuan berunya dengan cara mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Ataupun degan cara tanya jawab. Sedangkan siswa ketika mengatasi kesulitan belajar ada beragam cara salah satunya ada yang melihat pekerjaan temannya, ada yang diam, ada yang berdiskusi dengan teman sebangku ataupun teman yang ada di depan atau di belakangnya ada pula yang langsung bertanya pada gurunya. Karena dari cara mengatasi kesulitan belajarnya beragam maka dari cara siswa belajar dengan kelompoknya juga beragam. Diantarnya ada yang menyendiri, ada yang diam, tapi tidak sedikit siswa yang bisa berinteraksi dengan baik, bahkan ada yang suka mengganggu teman sebangkunya, sedangkan siswa mengalami bosan belajar ketika sudah diberikan soal-soal tes dan mendekati jam pelajaran berakhir.

(12)

40

Dari aktivitas guru selama pembelajaran diantaranya ketika membuka pelajaran guru mengajak siswanya untuk menghitung secara bersama-sama dengan menggunakan benda-benda konkret. Kemudian peneliti menunjuk 2 orang siswa untuk mendemonstrasikan media pembelajaran siswa lain menanggapinya. Posisi guru hanya sebagai fasilitatos saja. Sedangkan antara rencana pembelajaran dan guru sudah sesuai prosedur, ternyata dan media ini sangat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar ketika ada siswa bertanya guru menanggapinya dengan baik, terkadang dengan cara memancing siswa lain untuk menjawab kemudian guru menutup pelajaran dengan cara memberikan kesimpulan dan penguatan terhadap materi pembelajaran dan di akhiri dengan saran.

2. Pertemuan ke-4

Pembelajaran matematika pertemuan IV dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 6 Desember 2010 dan di hadiri oleh 30 siswa. Pada pertemuan ini satu jam pelajaran di gunakan sebagai presentasi hasil tugas proyek siswa dan pembahasan soal-soal yang diberikan oleh peneliti agar siswa dapat mengingat kembali materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Tidak jauh berbeda dari pertemuan ketiga setelah peneliti menginstruksikan siswa untuk duduk sesuai tempatnya peneliti memberikan apersepsi tentang materi sebelumnya yaitu penjumlahan dan pengurangan dengan menyimpan. Kemudian peneliti melakukan tanya

(13)

41

jawab mengenai seputar pengalaman siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari dan dari materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

Pertanyaan ditujukan pada semua siswa kemudian peneliti memberi kesempatan kepada siswa yang sebelumnya belum pernah menjawab pertanyaan dengan tidak mengabaikan anak-anak yang lain yang mau menjawab dan memberikan penguatan berupa pujian pada seluruh siswa yang ada dikelas.

Sebelum melanjutkan pada kegiatan percobaan penggunaan media benda konkret berikutnya peneliti mempersilahkan setiap siswa untuk duduk sesuai tempatnya kemudian peneliti membagikan lembar kerja siswa seperti biasa peneliti memberikan bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan LKS.

Kemudian dilanjutkan dengan membacakan hasil-hasil yaitu dengan cara menunjuk salah satu siswa maju kedepan sementara siswa lain menanggapinya. Setelah selesai membacakan hasil LKS kemudian siswa kembali duduk ke bangkunya masing-masing dilanjutkan dengan tanya jawab secara klasikal.Pertemuan ke-4 inipun tidak terlepas dari bantuan dua orang observer yang membantu peneliti dalam melaksanakan pembelajaran, dari hasil pengamatan obsever menunjukkan bahwa siswa sudah siap mengikuti pelajaran lima menit setelah diingatkan oleh guru. Pada pertemuan ini sama dengan pertemuan lainnya yaitu siswa memperoleh pengetahuan barunya dengan bertanya kepada guru dan

(14)

42

menjawab soal-soal latihan baik lisan atau tulisan. Untuk memotivasi siswa guru tidak sungkan memberikan dorongan berupa pujian dan kemudian siswa yang sudah paham memperagakan bagaimana menggunakan media tersebut sedang siswa lain menanggapi dan termotivasi untuk menggunakannya, dalam mengatasi kesulitannya siswa yang kurang paham sengaja diposisikan dengan siswa yang paham sehingga ketika mengalami kesulitan bisa langsung bertanya kepada temannya adapun pada siswa yang diam atau suka mengganggu orang lain peneliti mendekati dengan cara bertanya dan diarahkan supaya bisa berinteraksi dengan yang lain, dalam pertemuan ini pula siswa tidak lagi terlihat yang hilir mudik atau lari-larian hampir semua siswa memperhatikan media pembelajaran, hal ini terlihat bagaimana siswa belajar selama dalam kelompoknya siswa yang pendiam pun sedikit demi sedikit terasa ada peningkatan yang signifikan ini terbukti bahwa media benda-benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan tanpa disadari jam menunjukkan 10 menit menuju berakhirnya pelajaran. Akhirnya guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran begitu juga dari aktivitas guru selama pembelajaran guru membuka pelajaran dengan cara apersepsi siswa langsung menanggapi kemudian guru memberikan rangsangan (stimulus) berupa tes-tes lisan dan siswa yang bisa menjawab langsung mengacungkan tangan terlebih dahulu ini dimaksud agar tidak terjadi kegaduhan, sedangkan antara RPP dan Proses pembelajaran sudah sesuai prosedur. Dari hasil proses pelaksanaan pembelajaran

(15)

43

membuktikan bahwa penggunaan media tersebut sangat membantu dalam mengaktifkan siswa dan guru berperan sebagai fasilitator saja namun yang lebih aktif adalah siswanya sendiri begitupun dalam menanggapi pertanyaan guru hanya memberikan gambaran secara garis besarnya saja. Di dalam menutup pembelajaran seperti biasa guru memberikan kesimpulan, penguatan kemudian di akhiri dengan salam.

Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan tentang penjumlahan dan pengurangan dan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi dari pertemuan ke tiga dan keempat siklus II serta disepakati kesimpulan materi kemudian peneliti mengadakan post tes dengan menggunakan lembar soal-soal secara isian. Setelah semua siswa selesai dan mengumpulkan lembar tes.

Peneliti memberikan pertanyaan tentang manfaat benda-benda konkret di dalam kehidupan sehari-hari

c) Evaluasi

Dengan merujuk pada kegiatan siklus I dan siklus II dapat dilihat hasil sebagai berikut :

(16)

44 Tabel 4.2

Hasil Tes Individu Pada Siklus 2 No Kode siswa skor No Kode siswa skor No Kode siswa skor 1 S 1 100 11 S 11 80 21 S 21 90 2 S 2 100 12 S 12 100 22 S 22 64 3 S 3 75 13 S 13 100 23 S 23 85 4 S 4 100 14 S 14 100 24 S 24 100 5 S 5 100 15 S 15 100 25 S 25 81 6 S 6 100 16 S 16 75 26 S 26 80 7 S 7 70 17 S 17 92 27 S 27 75 8 S 8 90 18 S 18 100 28 S 28 70 9 S 9 63 19 S 19 91 29 S 29 95 10 S 10 72 20 S 20 100 30 S 30 65 Rata-rata 87,1

Dengan melihat tabel di atas, peneliti dapat menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap konsep yang telah dipelajari. Adapun tingkat penguasaan siswa di tentukan sebagai berikut :

 = 

 X 100 % = 90 %

Adapun untuk mengetahui nilai rata-ratanya ditentukan sebagai berikut :  = 

 = 87,1 d) Refleksi

Dari hasil analisis data di atas, pada siklus II ini kesalahan di siklus I diperbaiki meskipun masih ada sedikit kekurangan tapi dari hasil siklus I ke siklus II terjadi peningkatan.

3.Peningkatan hasil belajar siswa

Untuk mengetahui hasil peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 kesiklus 2 disajikan dengan tabel di bawah ini :

(17)

45 Tabel 4.3

Hasil peningkatan kemampuan berdasarkan Gain yang dinormalisasikan No. Nama Subjek Nilai Siklus 1 Nilai Siklus 2 Gain yang di normalisasikan <g> Keterangan 1 S 1 55 100 1 Tinggi 2 S 2 82 100 1 Tinggi 3 S 3 67 75 0,24 Rendah 4 S 4 80 100 1 Tinggi 5 S 5 82 100 1 Tinggi 6 S 6 90 100 1 Tinggi 7 S 7 64 70 0,17 Rendah 8 S 8 70 90 0,66 Sedang 9 S 9 50 63 0,26 Rendah 10 S 10 60 72 0,3 Rendah 11 S 11 62 80 0,47 Sedang 12 S 12 83 100 1 Tinggi 13 S 13 86 100 1 Tinggi 14 S 14 75 100 1 Tinggi 15 S 15 90 100 1 Tinggi 16 S 16 63 75 0,32 Sedang 17 S 17 80 92 0,6 sedang 18 S 18 80 100 1 Tinggi 19 S 19 82 91 0,5 Rendah 20 S 20 80 100 1 Tinggi 21 S 21 85 90 0,33 Sedang 22 S 22 57 64 0,16 Rendah 23 S 23 75 85 0,4 Rendah 24 S 24 90 100 1 Tinggi 25 S 25 76 81 0,20 Rendahi 26 S 26 63 80 0,45 Sedang 27 S 27 64 75 0,30 Rendah 28 S 28 56 70 0,32 Sedang 29 S 29 85 95 0,66 Sedang 30 S 30 62 65 0,08 Rendah Rata-rata 73,4 87,1 0,614 Sedang

(18)

46 Tabel 4.4

Hasil Evaluasi Siklus I dan II

No. Siklus Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65 Daya serap klasikal (%) Persentase ketuntasan belajar (%) 1 I 20 siswa 66 % 66 % 2 II 27 siswa 90 % 90 %

Tabel Grafik Hasil Evaluasi Siklus I dan II B. Pembahasan

1. Perencanaan Pembelajaran (Planning)

Perencanaan pembelajaran di laksanakan dengan terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan di ajarkan, menyiapkan alat evaluasi, serta menyiapkan lembar observasi yang akan di gunakan.

Sarana yang digunakan adalah berupa media benda-benda konkret, dan lembar kerja siswa, lembar observasi dan tes siklus I dan tes siklus 2

Sedangkan materi yang di ajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan 2angka dengan 3 angka dengan teknik tanpa atau dengan teknik menyimpan.

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1 2 3 4 5

Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65

Persentase ketuntasan belajar (%)

(19)

47 2. Pelaksanaan pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang diisi pada saat pembelajaran, pada umumnya berlangsung sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Namun pada siklus I masih ada aspek yang terlewat baik aktivitas gurunya maupun siswanya karena siklus ini merupakan siklus penyesuaian dan baru siklus permulaan tetapi pada siklus II semua aspek sudah terlaksana sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Begitu pun hasil observasi pada siswa. Pada siklus I masih ada beberapa siswa yang masih bingung dalam mengerjakan soal yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan kurang menyeluruhnya bimbingan yang diberikan guru kepada seluruh siswa tetapi dalam siklus II semua siswa sudah mulai paham mengerjakan soal, hal ini dikarenakan guru sudah memberikan bimbingan secara menyeluruh kepada siswa.

Pelaksanaan siklus I pertemuan ke 1 kegiatan di mulai pada pukul 07.30 diawali dengan mengarahkan siswa pada kondisi yang lebih kondusif dan pembelajaran dimulai setelah 5 menit siswa di ingatkan oleh guru, semua siswa duduk sesuai dengan urutan tempat duduknya meskipun masih ada yang hilir mudik bermain-main. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan pengarahan tentang tata cara menggunakan media benda-benda konkret, kemudian peneliti menunjuk salah satu siswa untuk memperagakan media tersebut secara bergiliran, peneliti membagikan LKS 1 yang dikerjakan oleh

(20)

48

siswa secara perorangan sedangkan dipertemuan kedua. Pada pertemuan ini satu jam pelajaran digunakan sebagai digunakan sebagai presentasi hasil tugas siswa dan pembahasan soal-soal yang diberikan oleh peneliti, setelah pembahasan soal selesai pembelajaran dilanjutkan pada tes siklus satu.

Pelaksanaan siklus 2 pertemuan ke 3 dilaksanakan seperti biasa mengkondisikan siswa terlebih dahulu dan materi pokok adalah penjumlahan dan pengurangan dengan menyimpan di dalam pertemuan ini peneliti kembali menyampaikan tujuan dan prosedur pembelajaran matematika secara jelas sehingga siswa tidak akan merasa kebingungan lagi siswa juga memulai menunjukkan rasa dan keingintahuan dan mulai berani mengemukakah pertanyaan di depan kelas kemudian peneliti menunjuk 2 orang untuk mempergunakan media benda konkret tersebut meskipun masih diselangi dengan main-main sebetulnya siswa sudah menunjukkan peneliti memberikan soal tes secara tertulis dan yang bisa menjawab mengacungkan tangannya kemudian dipanggil maju ke depan untuk menyelesaikan soal yang diberikan peneliti dan kemudian siswa diberi tugas berupa PR. Sedangkan dipertemukan ke 4 satu jam dipergunakan sebagai prestasi hail tugas proyek siswa. Dan pembahasan soal-soal yang diberikan oleh siswa, kemudian dilajutkan dengan membacakan hasil-hasil yaitu dengan cara

(21)

49

menunjuk salah satu siswa untuk menggunakan media benda-benda konkret sementara siswa lain menanggapi.

3. Peningkatan hasl belajar siswa

Setelah dilaksanakan pertemuan selama 2siklus di kelas 2 dalam pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan adapun perbandingan hasil evaluasi yang di peroleh siklus 1 dan siklus 2 dapat disajikan dalam tabel dan grafik di atas ternyata berdasarkan tabel dan grafik tersebut dapat dilihat dari hasil tes siklus I yang mendapat nilai ≥ 65 berjumlah 20 siswa dengan nilai rata-rata 73,4, begitu juga dengan persentase ketuntasan belajar sebanyak (66%) atau sekitar 10 orang yang belum tuntas, sedangkan dalam siklus II siswa yang mendapat nilai≥ 65 berjumlah 27 orang dengan nilai rata-rata 87,1 atau sekitar 3 orang saja yang belum tuntas begitu juga dengan persentase ketuntasan belajar pada siklus II berjumlah (90%) jika dibandingkan dengan hasil tes siklus I dan tes siklus II, ternyata pada hasil tes siklus II siswa menunjukkan grafik peningkatan pada siswa, yang menunjukkan grafik peningkatan hingga nilai di atas rata-rata, ada yang menunjukkan penurunan dan ada yang nilainya tetap untuk siswa yang mengalami penurunan di karenakan siswa tersebut sedang sakit.dan memang ada anak yang kurang dalam pemahaman materi, tetapi hal tersebut tidak berpengaruh besar hanya saja nilainya sesuai dengan rata-rata nilai kelas.

(22)

50

Hal ini terbukti, dengan digunakannya pendekatan melalui pemecahan masalah dalam pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan, hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media benda-benda konkret dapat menyelesaikan soal dengan benar sehingga siswa merasa tertantang dan merasa senang untuk menyelesaikan soal tersebut. Sedangkan guru hanya membimbing dan hanya sebagai fasilitator saja sedangkan siswa lebih aktif dan kreatif dalam penggunaan media tersebut.

Gambar

Tabel Grafik Hasil Evaluasi Siklus I dan II

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah analisis penuh penghindaran pajak tidak dapat dilakukan dalam model equilibrium parsial; ketika salah satu individu mengurangi kewajiban pajak melalui beberapa

dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita, bahkan perasaan yang dialami tokoh cerita. Novel Ma ruti Jerit Ha ti Seora ng Pena ri karya Achmad Munif. membuktikan bahwa novel

Berdasarkan hasil evaluasi Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Bidang Jembatan pada paket pekerjaan PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG BAMBA TOA KEC. BATULAPPA

Jl. Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Lr. Latihan fisik teratur bersifat aerobic pada penderita diabetes dapat memperbaiki sensitivitas insulin dan menurunkan penyakit

Artinya adalah jika secara keseluruhan variabel bebas dalam penelitian ini bernilai sama dengan nol, maka besarnya nilai variabel terikat dalam hal ini Niat Beli

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

[r]

Bersama ini diharapkan kehadiran saudara pada acara Pembuktian Kualifikasi pada Hari KAMI S tanggal 28 AGUSTUS 2014 pukul : 09.00 wib s/ d 15.30 Wib dengan membawa dokumen