• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK ARTIKEL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK ARTIKEL PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI

METODE KERJA KELOMPOK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH: SRI MULYONO NIM. F34211403

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK 2013

(2)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI

METODE KERJA KELOMPOK

Sri Mulyono

,

Marzuki, Suryani

PGSD, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak Email : mulyonopinyoh@yahoo.com

Abstract: This study aims to increase student activity with the implementation of team work method in learning elementary school mathematics class V ."This research method deskripitif the questionnaire form data collection tool. Subjects in the study of teachers and learners are 32 fifth grade students of elementary school 06 Sungai Pinyuh. Learners' learning activities using group work in mathematics learning materials on fractions obtained percentage of student learning activities that the average baseline was 31.25% up to 68.75% in the first cycle and increased to 90.63% in the second cycle. Thus the activities of learners can be categorized increase.Conclusion by use team work in mathematics learning can enhance learners' learning activities fifth grade Sungai Pinyuh Elementary School 06.

Keywords: Activities, learning mathematics, team work method

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan aktivitas peserta didik dengan diterapkannya metode kerja kelompok pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh” Metode penelitian ini deskripitf dengan alat pengumpul data berbentuk angket. Subjek dalam penelitian ini guru dan peserta didik berjumlah 32 peserta didik kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh. Aktivitas belajar peserta didik menggunakan metode kerja kelompok dalam proses pembelajaran Matematika materi tentang pecahan diperoleh persentase aktivitas belajar siswa yaitu rata-rata baseline adalah 31,25% meningkat menjadi 68,75% pada siklus I dan meningkat menjadi 90,63% pada siklus II. Dengan demikian aktivitas peserta didik dapat dikatagorikan meningkat. Kesimpulan bahwa penggunaan metode kerja kelompok pada proses pembelajaran Matematika dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh. Kata kunci : Aktivitas, pembelajaran matematika, metode kerja kelompok

asalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika di kelas V SDN 06 Sungai Pinyuh?”. Selanjutnya dipaparkan masalah khusus sebagai berikut Bagaimana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui metode kerja kelompok pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh? Bagaimana pelaksanan metode kerja kelompok pada mata pelajaran Matematika di kelas V

(3)

SD Negeri 06 Sungai Pinyuh? Bagaimana aktivitas belajar peserta didik dalam metode kerja kelompok pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh.

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran matematika menggunakan metode kerja kelompok di SDN 06 Sungai Pinyuh, sedangkan tujuannya memaparkan pelaksanaan metode kerja kelompok pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh, memaparkan aktivitas belajar peserta didik dalam metode kerja kelompok pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh. Aktivitas belajar adalah keaktifan (kegiatan) yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Dalam penelitian ini, aktivitas belajar yang dimaksud yaitu aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran meliputi kesiapan mengikuti pelajaran, respon saat guru menerangkan, kesungguhan dalam pengamatan, keaktifan kerja kelompok, menulis dan mempresentasikan hasil pengamatan, bertanya, menjawab pertanyaan serta mengungkapkan pendapat.

Soli Abimanyu (2006:46) membedakan aktivitas menjadi dua jenis, yauitu sebagai berikut: Aktivitas fisik yang lebih sering Nampak dalam pembentukan keterampilan motorik, seperti melakukan pengukuran atau perhitungan, pengumpulan dan pengolahan data, memperagakan suatu konsep atau prinsip, dan sebagainya. Aktivitas mental meliputi aktivitas intelektual dan aktivitas emosional. Keterlibatan intelektual yang dapat berbentuk mendengarkan informasi dengan cermat, berdiskusi dengan teman sekelas, melakukan pengamatan terhadap suatu fakta atau peristiwa, menyusun suatu rencana/program,menyatakan gagasan, dan sebagainya. Sedangkan keterlibatan emosiononal dapat berbentuk penghayatan terhadap perasaan, nilai,sikap, dan sebagainya dalam ranah afektif, faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar menurut Slameto (dalam Khairuddin, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar adalah sebagai berikut. Faktor Intern : Faktor Jasmaniah (Yang termasuk dalam faktor jasmaniah yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Jika hal ini terjadi, hendaknya peserta didik tersebut belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu untuk memperlancar proses belajar peserta didik yang mempunyai keterbatasan tersebut) Faktor Psikologis (Faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yaitu antara lain; intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif dan kematangan. Psikologis sangat mempengaruhi dalam proses belajar peserta didik) Faktor Kelelahan (Kelelahan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dari anggota badan yang tidak berfungsi dengan baik. Kelelahan rohani lebih cenderung pada psikis seseorang) faktor Ekstern / Faktor Keluarga (Faktor keluarga merupakan faktor pertama dan utama yang membentuk kepribadian peserta didik di sekolah.) Faktor Sekolah / Lingkungan sekolah yang mendukung proses belajar adalah lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk proses belajar. Faktor Masyarakat, masyarakat membentuk perilaku dan kebiasaan peserta didik. Lingkungan masyarakat yang baik akan membentuk kepribadian yang penuh kerja keras.

(4)

Metode kerja kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan pcserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut. Pengelompokan atas dasar perbedaan kemampuan belajar di dalam kelas, guru dihadapkan pada persoalan bagaimana melaksanakan tugas sebaik-baiknya terhadap kelas yang sifatnya heterogen, yakin berbeda-beda dalam kemampuan belajar. Pada waktu pelajaran matematika, Ia menemukan bahwa ada lima orang peserta didik tidak sanggup memecahkan soal seperti teman-teman lainnya.

Metode

Tempat penelitian dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak, pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di kelas V melalui metode diskusi kelompok pada pelajaran Matematika, Subyek penelitian ini adalah guru yang mengajar pada mata pelajaran matematika juga sebagai peneliti dan peserta didik di kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak, yang berjumlah 32 orang terdiri dari laki-laki 13 dan permpuan berjumlah 19 orang dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda, Waktu penelitian siklus I pada 14 Februari 2013 dan siklus ke II pada 22 februari 2013 terhadap peserta didik di kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam proses kegiatan pembelajaran. Proses analisis dimulai dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Data yang terkumpul dapat dianalisis dari tahap orientasi sampai tahap akhir dalam pelaksanaan tindakan dengan disesuaikan pada karakteristik, fokus masalah, serta tujuan. Kriteria dan ukuran keberhasilan tujuan penelitian ditentukan berdasarkan hasil evaluasi belajar secara individu.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran matematika menggunakan metode kerja kelompok di SD Negeri 06 Sungai Pinyuh. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan–permasalahan yang muncul di kelas tersebut antara lain kurangnya aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dikelas tempat peneliti mengajar dengan menerapkan pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok.

Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data tentang aktivitas pembelajaran matematika yang terdapat pada indicator kinerja aktivitas belajar yang diperoleh pengamatan. Pelaksanaan dan hasil penelitian siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: Perencanaan pembelajaran siklus I, beberapa hal yang dilakukan dalam perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

(5)

(1) Penelitian bersama kolaborator menyepakati waktu pelaksanaan pembelajaran (2) Memilih materi pembelajaran dan menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang dibuat berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta disesuaikan dengan metode kerja kelompok.

(3) Penelitian membuat alat peraga pembelajaran yang sesuai dengan meteri pembelajaran dan LKS untuk siklus I

(4) Menyiapkan materi pembelajaran

(5) Menyiapkan alat pengumpul data lembar observasi untuk guru dan peserta didik.

Pada penelitian siklus I, pengamatan oleh Nurmilah,S.Pd sebagai kolaborator yang dilakukan peneliti yang melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan peneliti. Hasil pengamatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru

No Penampilan Mengajar Nilai Profil

1 2 3 4

1 Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik perhatian peserta didik 2

b. Memotivasi peserta didik 3 c. Memberi kisi-kisi materi ajar yang akan diajarkan 2 2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan peserta

didik 3 b. Tidak melakukan gerakan dan/atau ungkapan yang

menganggu perhatian peserta didik 2 c. Antusiasme mimik dalam penampilan. 2 3 Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan

3 b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek

kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif) 2 c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi sesuai

dengan tuntutan aspek kompetensi 2 d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara

proporsional 3

4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran

(6)

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah

yang tertuang dalam RPP 3 b. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi guru-

peserta didik, dengan berpusat pada peserta didik 2 c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons

dari peserta didik 3 d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan

alokasi yang direncanakan 2

5 Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek

kompetensi 3 b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang

telah direncanakan dalam RPP 3 c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan 2

6 Kemampuan Menutup Pembelajaran

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi

yang diajarkan 3 b. Memberi kesempatan bertanya 3

c. Menugaskan kegiatan seperti pekerjaan rumah

2 d. Menginformasikan materi ajar berikutnya. 3

Jumlah 52

Nilai rata-rata 61,90%

Keterangan: 4=baik sekali, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

Nilai = 52

84X 100% = 61,90%

Berdasarkan tabel diatas, hasil kemampuan penelitian melakaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok memilki rata-rata 61,90% dengan demikian maka hasil kemampuan penelitian dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok termasuk kedalam kategori cukup.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan kolaborator maka dapat dilihat hasil aktivitas peserta didik yang telah dilakukan pada siklus I

(7)

Tabel 4.2

Tabel hasil observasi indikator kinerja peserta didik pembelajaran pada siklus I

Untuk mencari persentase dari dari tabel diatas sebagai berikut:

(1) Peserta didik yang senang belajar matematika dengan metode kerja kelompok yang telah diajar sebanyak 24 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 24

32 x 100% = 75%.

(2) Peserta didik yang bisa memahami materi pelajaran yang diberikan melalui metode kerja kelompok sebanyak 22 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 22

32 x 100% = 68,75%

(3) Waktu yang disediakan untuk mengerjakan tugas dalam metode kerja kelompok yang telah diajarkan memadai sebanyak 21 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 21

32 x 100% = 65,62%

(4) Soal yang diberikan membuat peserta didik lebih mudah dalam mengemukakan pendapat sebanyak 22 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 22

32 x 100% = 68,75%

(5) Metode kerja kelompok yang telah diajarkan lebih mudah bagi peserta didik dalam mengemukakan pikiran melalui tulisan sebanyak 21 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 21

32 x 100% = 65,62%

No. Aspek aktivitas yang diamati Ya Tidak

Jumlah % Jumlah %

1. Peserta didik yang senang belajar matematika dengan metode kerja

kelompok yang telah diajar 24 75 8

25 2. Peserta didik yang bisa

memahami materi pelajaran yang diberikan melalui metode kerja kelompok

22 68,75 10 31,25 3. Waktu yang disediakan untuk

mengerjakan tugas dalam metode kerja kelompok yang telah diajarkan memadai

21 65,62 11 34,38 4. Soal yang diberikan membuat

peserta didik lebih mudah dalam mengemukakan pendapat

22 68,75 10 31,25 5. Metode kerja kelompok yang

telah diajarkan lebih mudah bagi peserta didik dalam mengemukakan pikiran melalui tulisan

21 65,62 11 34,38 Nilai rata-rata 22 68,75 10 31,25

(8)

Nilai akhir =Jumlah Skor Yang diperoleh

Jumlah skor maksimal X 100%

110

160X 100% = 68,75%

Untuk memperjelas tabel kinerja atau aktivitas belajar peserta didik dapat dilihat dalam grafik 4.1:

Berdasarkan data observasi yang telah diperoleh mengenai aktivitas belajar peserta didik, berikut ini akan dijelaskan hasil observasi aktivitas belajar peserta didik. Adapun rata-rata pada indicator aktivitas belajar peserta didik yaitu baseline dari 31,25% meningkat menjadi 68,75% pada siklus I.

Rincian persentase lebih jelas seperti di bawah ini:

(1) Peserta didik yang senang belajar matematika dengan metode kerja kelompok yang telah diajar yaitu baseline 37,5% meningkat menjadi 75% pada siklus I.

(2) Peserta didik yang bisa memahami materi pelajaran yang diberikan melalui metode kerja kelompok yaitu baseline 37,5% meningkat menjadi 68,75% pada siklus I.

(3) Waktu yang disediakan untuk mengerjakan tugas dalam metode kerja kelompok yang telah diajarkan memadai yaitu baseline 31,25% meningkat menjadi 65,62% pada siklus I.

(4) Soal yang diberikan membuat peserta didik lebih mudah dalam mengemukakan pendapat yaitu baseline 28,13% meningkat menjadi 68,75% pada siklus I.

(5) Metode kerja kelompok yang telah diajarkan lebih mudah bagi peserta didik dalam mengemukakan pikiran melalui tulisan yaitu baseline 31,25% meningkat menjadi 65,62% pada siklus I.

Berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan siklus I dan hasil diskusi dengan obsever diperoleh kesepakatan untuk membuat tindakan berikutnya sebagai refleksi dari siklus I. Karena pada siklus ini belum memperoleh hasil aktivitas yang memuaskan, nilai yang rata-rata yang diperoleh adalah 68,75%, nilai tersebut masih kurang memenuhi target minimal peneliti yaitu 80%. Dalam tindakan ini perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan dalam pengkondisian peserta didik harus direncanakan sebelumnya.

Pelaksanaan tindakan yang dimaksud disini adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode kerja kelompok. Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini peneliti mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada saat peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, kolaborator mengobservasikan kemampuan peneliti. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

(9)

metode kerja kelompok pada pelajaran matematika kelas V SD Negeri 06 sumgai pinyuh pada hari Jumat tanggal 22 Febuari 2013 .

Observasi siklus II

Pada penelitian siklus II, pengamatan oleh Nurmilah,S.Pd sebagai kolaborator yang dilakukan peneliti yang melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan peneliti. Hasil pengamatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru

No Penampilan Mengajar Nilai Profil

1 2 3 4

1 Kemampuan Membuka Pelajaran

d. Menarik perhatian peserta didik 4

e. Memotivasi peserta didik 4 f. Memberi kisi-kisi materi ajar yang akan diajarkan

4 2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

d. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan peserta

didik 4 e. Tidak melakukan gerakan dan/atau ungkapan yang

menganggu perhatian peserta didik 3 f. Antusiasme mimik dalam penampilan. 3 3 Penguasaan Materi Pembelajaran

e. Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan

4 f. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek

kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif) 4 g. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi sesuai

dengan tuntutan aspek kompetensi 3 h. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara

proporsional 4

4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran

(Skenario)

e. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah

yang tertuang dalam RPP 4 f. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi guru-

peserta didik, dengan berpusat pada peserta didik 3 g. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons

(10)

h. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan

alokasi yang direncanakan 4

5 Evaluasi

d. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek

kompetensi 4 e. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang

telah direncanakan dalam RPP 4 f. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan 4

6 Kemampuan Menutup Pembelajaran

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi

yang diajarkan 4 b. Memberi kesempatan bertanya 4

c. Menugaskan kegiatan seperti pekerjaan rumah

4 d. Menginformasikan materi ajar berikutnya. 4

Jumlah 80

Nilai rata-rata 95,24%

Keterangan: 4=baik sekali, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

Nilai akhir =Jumlah Skor Yang diperoleh

Jumlah skor maksimal X 100%

Nilai = 80

84X 100% = 95,24%

Berdasarkan tabel diatas, hasil kemampuan penelitian melakaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok memilki rata-rata 95,24% dengan demikian maka hasil kemampuan penelitian dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok termasuk kedalam kategori baik sekali.

Hasil pengamatan peneliti dan kolaborator maka dapat dilihat hasil aktivitas peserta didik yang telah dilakukan pada siklus II

Tabel 4.4 Hasil observasi indikator kinerja Aktivitas pembelajaran pada siklus II

No. Aspek aktivitas yang diamati Ya Tidak

Jumlah % Jumlah %

1. Peserta didik yang senang belajar matematika dengan metode kerja kelompok yang telah diajar?

32 100 - - 2. Peserta didik yang bisa

(11)

u u n t u k m e

ncari persentase dari hasil observasi indikator kinerja aktivitas pembelajaran peserta didik dapat dihitung dengan menggunakan rumus P=𝑓

𝑁 x 100%.

Adapun cara pencarian persentase dari tabel diatas sebagai berikut:

(1) Peserta didik yang senang belajar matematika dengan metode kerja kelompok yang telah diajar sebanyak 32 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 32

32 x 100% = 100%.

(2) Peserta didik yang bisa memahami materi pelajaran yang diberikan melalui metode kerja kelompok sebanyak 29 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 29

32 x 100% = 90,63%

(3) Waktu yang disediakan untuk mengerjakan tugas dalam metode kerja kelompok yang telah diajarkan memadai sebanyak 27 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 27

32 x 100% = 84,38%

(4) Soal yang diberikan membuat peserta didik lebih mudah dalam mengemukakan pendapat sebanyak 28 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 28

32 x 100% = 87,5%

(5) Metode kerja kelompok yang telah diajarkan lebih mudah bagi peserta didik dalam mengemukakan pikiran melalui tulisan sebanyak 29 peserta didik dari 32 peserta didik dapat di hitung dengan 29

32 x 100% = 90,63

Nilai akhir =Jumlah Skor Yang diperoleh

Jumlah skor maksimal X 100%

145

160X 100% = 90,63%

memahami materi pelajaran yang diberikan melalui metode kerja kelompok?

3. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan tugas dalam metode kerja kelompok yang telah diajarkan memadai?

27 84,38 5 15,63 4. Soal yang diberikan membuat

peserta didik lebih mudah dalam mengemukakan pendapat?

28 87,5 4 12,5 5. Metode kerja kelompok yang

telah diajarkan lebih mudah bagi peserta didik dalam mengemukakan pikiran melalui tulisan?

29 90,63 3 9,38 Nilai rata-rata 22 90,63 10 31,25

(12)

Pembahasan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika SD Negeri 06 Sungai Pinyuh dengan menggunakan, metode kerja kelompok yang dilakukan penelitian, sedangkan Nurmilah S.Pd Sebagai kolaborator dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini diperoleh rekapitulasi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok yaitu seperti pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Rekapitulasi Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok

No Aspek yang diamati Siklus I Siklus II

1 Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik perhatian peserta didik 2 4 b. Memotivasi peserta didik 3 4 c. Memberi kisi-kisi materi ajar yang akan

diajarkan 2 4 2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan

peserta didik 3 4 b. Tidak melakukan gerakan dan/atau ungkapan

yang menganggu perhatian peserta didik 2 3 a. Antusiasme mimik dalam penampilan. 2 3 3 Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Kejelasan memposisikan materi ajar yang

disampaikan 3 4 b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan

aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)

2 4 c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi

sesuai dengan tuntutan aspek kompetensi 2 3 d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara

proporsional 3 4 4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran

(Skenario)

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan

langkah-langkah yang tertuang dalam RPP 3 4 b. Proses pembelajaran mencerminkan

komunikasi guru- peserta didik, dengan

(13)

c. Antusias dalam menanggapi dan

menggunakan respons dari peserta didik 3 4 d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai

dengan alokasi yang direncanakan 2 4

5 Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan

aspek kompetensi 3 4 b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal

yang telah direncanakan dalam RPP 3 4 c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan 2 4

6 Kemampuan Menutup Pembelajaran

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi

kompetensi yang diajarkan 3 4 b. Memberi kesempatan bertanya 3 4 c. Menugaskan kegiatan seperti pekerjaan rumah 2 4 d. Menginformasikan materi ajar berikutnya.

3 4 Jumlah 52 80

Nilai rata-rata 61,90% 95,24%

Keterangan: 4=baik sekali, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

Dari baseline, siklus I dan siklus II diperoleh rekapitulasi aktivitas pembelajaran peserta didik kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Aktivitas Peserta didik Pada Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok

No Indikator kinerja Base line Siklus I Siklus II 1 Peserta didik yang senang

belajar matematika dengan metode kerja kelompok yang telah diajar

37,5% 75% 100%

2 Peserta didik yang bisa

memahami materi

pelajaran yang diberikan melalui metode kerja kelompok

31,25% 68,75% 90,63%

3 Waktu yang disediakan

(14)

dalam metode kerja kelompok yang telah diajarkan memadai

4 Soal yang diberikan membuat peserta didik lebih mudah dalam mengemukakan pendapat

28,13% 68,75% 87,5%

5 Metode kerja kelompok yang telah diajarkan lebih mudah bagi peserta didik dalam mengemukakan pikiran melalui tulisan

31,25% 65,62% 90,63%

Nilai rata-rata 31,25% 68,75% 90,63%

Dari tabel rekapitulasi diatas untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik 4.3

PENUTUP Simpulan

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui metode kerja kelompok pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh, di rancang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan berbasis pada Permen nomor 41 tahun 2007, Pelaksanaan metode kerja kelompok yang dilaksanakan sesuai harapan, dimana anak aktif serta senang dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika serta ditunjukkan dengan keberhasilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan nilai yang cukup pada siklus I dan baik sekali pada siklus II, Aktivitas Belajar peserta didik dalam metode kerja kelompok pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri 06 Sungai Pinyuh Peningkatan Aktivitas belajar peserta didik meningkat dari baseline sampai siklus II, menunjukkan peningkatan yang sangat baik baseline repon peserta didik 31,25%, siklus I repon peserta didik 68,75% dan pada siklus II responden peserta didik 90,63%

Saran

Berdasarkan temuan-temuan selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas berupa peningkatan aktivitas belajar melalui metode kerja kelompok dalam proses belajar Matematika materi Pecahan dapat diuraikan beberapa saran sebagai berikut : Untuk meningkatkan aktivitas belajar diharapkan dalam memberikan materi-materi Matematika yang lain perlu adanya perencanaan yang maksimal, guna mengembangkan kegiatan-kegiatan yang tepat dalam penggunaan metode kerja kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi peserta didik dalam belajar Matematika, Guru dapat melaksanakan metode kerja kelompok dengan beragam kegiatan yang dapat mengoptimalkan aktivitas belajar peserta didik dan diharapkan agar dapat terlibat dalam perkembangan sosial dan

(15)

emosional peserta didik, Guru di kelas masing-masing dapat menggunakan metode kerja kelompok untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.

DAFTAR RUJUKAN

Abimanyu, Soli. Dkk. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dikjen Dikti. Adjie Nahrowi, Maulana (2006). Pemecahan Masalah Matematika. Bandung.

UPI Press.

Choto Aan (2010). Pendekatan Pemecahan Masalah Matematika http://aanchoto.com

Drs. Roestiyah Nk. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Firdaus Ahmad .(2009). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika.

http://madfirdaus.wordpress.com

Hadari Nawawi. (2005). Instrumen Penelitian Bidang social. Yogyakarta. Gadjah Mada: Univerity press

Hamalik (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanah. S dan Suparman. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: LPPM Universitas Indraprasta.

Hernawan. et al. (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Ica Nisa. (2011). Pengertian Pemecahan Masalah Dalam Matemtika http://veynisaicha.blogspot.com

Ma’ mur jamal, Asmani. (2011). 7 tips aplikasi paikem. Jogjakarta: diva press. Kesuma, Dharma dan Salimi, Moh. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Bahan

ajar mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

M. Surya. (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Tarsito: Bandung.

Nana.S (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional Negeri Republik Indonesia: Jakarta. PP No. 19 Tahun 2005. (2005). Standar Nasional Pendidikan. Bandung: Fokus

Media.

Suharsimi Arikunto (2002). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukiyadi.D. et al. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS Gedung Penerbitan dan Percetakan Universitas Pendidikan Indonesia. Sukmadinata. (2006). Jenis-Jenis Penelitian. Surabaya: PT. Bina Ilmu

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: alfabeta.

Sumantri mulyani. (2004). Perkembangan peserta didik. Jakarta: pusat penerbitan terbuka.

(16)

Suwaningsih, E dan Tiurlina. (2010). Model Pembelajaran Matematika. Bandung. UPI PRESS.

Syaodih. N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tukiran Tanuredja. Dkk.(2011). Model-model pembelajaran. bandung: alfabeta. Thobroni dan Mustofa (2011). Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pengembangan Nasional. Yogykarta: Ar Ruzz.

Winarno Surakhmad. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito

Wardani, I.G.A.K. (2003). Dasar-dasar komunikasi dan keterampilan dasar mangajar. Jakarta: universitas terbuka.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru
Tabel 4.4  Hasil observasi indikator kinerja Aktivitas  pembelajaran pada siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah dengan menggunakan Model Active Learning Strategi Learning Tournament dapat

akan menjadi masalah adalah ketika literasi keuangan yang dimilikinya rendah, maka dapat menyebabkan para UMKM memiliki masalah dalam pencatatan pembukuan keuangan

Berbagai aspek yang berperan dalam operasi PLTN, antara lain adalah sumber daya manusia yang mengoperasikan, jenis teknologi yang digunakan, ergonomika ruang kendali,

Kesenjangan antara kinerja dengan kepentingan adalah selisih antara nilai tingkat kinerja dengan nilai tingkat harapan dari pengguna moda transportasi speed

Dari pelaksanaan pemasangan instalasi penerangan di area line maintenance maka dapat disimpulkan bahwa dari perhitungan yang dilakukan, lampu LED memiliki konsumsi daya yang

Dengan pemetaan Sistem Informasi Geografis diharapkan dapat diperoleh informasi mengenai data spasial tentang lingkungan abiotik dan biotik yang diduga merupakan faktor

Sistem yang dihasilkan dari penelitian ini sebuah E-Learning tingkat SMP berbasis website di SMP Muhammadiyah Al Kautsar Program Khusus yang terdapat sebuah sistem untuk