• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Saham (stocks) adalah surat berharga yang menunjukkan adanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Saham (stocks) adalah surat berharga yang menunjukkan adanya"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Ruang Lingkup Saham

2.1.1. Pengertian Saham

Saham (stocks) adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham (Mangasa Simatupang, 2010). Tujuan seseorang untuk melakukan investasi terhadap saham go-public, pada umumnya semata-mata hanya mengharapkan keuntungan dari pembagian dividen dan capital gain. Dalam transaksi jual beli di Bursa Efek, saham merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. 2.1.2. Klasifikasi Saham

Saham dari suatu perseroan terbatas yang sudah go-public dapat diklasifikasikan berdasarkan banyak faktor. Seluruh klasifikasi saham tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang satu sama lain berbeda-beda dalam cara mencapai tujuan investasi, toleransi terhadap risiko dan kondisi struktur keuangan pribadi masing-masing investor.

Oleh karena itu setiap investor diharapkan mampu memahami secara baik tentang klasifikasi saham yang diperdagangkan di pasar modal karena akan memberikan manfaat bagi para investor untuk mendapat keuntungan yang diharapkan serta menghindarkan kerugian yang besar dari transaksi yang dilakukan.

a. Berdasarkan Cara Peralihan Saham. 1. Saham Atas Nama (Registered Stock).

(2)

Saham atas nama, dimana nama pemilik saham tertera diatas saham tersebut dan cara peralihan saham ini harus melalui pencatatan dokumen peralihan. Dalam Undang-Undang perseroan terbatas (UUPT) pasal 49 mengenai anggaran dasar pemindahan hak atas saham perseroan terbatas tertutup wajib dilakukan dengan akta pemindahan hak dan direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham atas nama tersebut dalam daftar pemegang saham. Selanjutnya dipersyaratkan bahwa transaksi pemindahan saham dilakukan penyerahan bukti fisik saham. Transaksi tersebut tentu akan memberikan konsekuensi timbulnya risiko keamanan karena dikemudian hari dimungkinkan terjadinya saham yang ditransaksikan tersebut dicuri,hilang atau saham dipalsukan serta akan menimbulkan kesulitan didalam melakukan transaksi dalam jumlah besar.

Untuk itu diatur ketentuan di pasar modal Indonesia saat ini bahwa saham yang ditawarkan kepada publik adalah saham perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT.) dan diperdagangkan tanpa fisik melalui perusahaan pialang (Broker Dealer). Selanjutnya dalam hal proses peralihan kepemilikan saham, pihak broker yang bersangkutan secara otomatis akan memberikan konfirmasi kepada lembaga kustodian sentral terkait transaksi jual beli saham yang telah dilakukan dan kemudian lembaga kustodian melaporkan langsung kepada emiten yang bersangkutan atau melalui Biro Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk oleh perusahaan yang menggunakan jasa Biro Administrasi Efek (BAE) bahwa terjadi transaksi dan peralihan kepemilikan saham.

(3)

Saham atas unjuk adalah saham dimana nama pemilik saham tidak tertera diatas saham, sehingga otomatis pemegang saham dianggap sebagai pemilik saham. Dengan demikian barang siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham itu, maka ia dapat dikatakan pemilik dari saham tersebut, kecuali dapat dibuktikan telah terjadi pelanggaran hukum dari peralihannya.

Jenis saham atas unjuk tidak diperdagangkan di pasar modal Indonesia saat ini, namun sebagai pembanding dengan saham atas nama, bahwa sertifikat saham atas unjuk ini mirip dengan sifat uang. Oleh karenanya sertifikat atas saham atas unjuk selalu terbuat dari bahan kertas yang berualitas tinggi sebagaimana pada uang kertas untuk tujuan menghindarkan pemalsuan dan pemilik saham atas unjuk harus berhati-hati membawa dan menyimpannya.

b. Berdasarkan Hak Tagih atau Manfaat Saham.

Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Selanjutnya saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Perbedaan kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Saham Biasa (Common Stock).

Merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di pasar modal. Jenis ini memiliki karakteristik seperti :

• Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di likuidasi. • Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang

(4)

• Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

• Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat.

2. Saham Prefren (Preferen Stock).

Penanaman modal atau kepemilikan pada suatu perusahaan pada tingkat terbatas. Memiliki karakteristik sebagai berikut :

• Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap

• Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi.

• Dapat dikonversikan menjadi saham biasa. 2.1.3. Manfaat Investasi Pada Saham

a. Dividen

Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui didalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jenis Dividen adalah sebagai berikut :

1. Dividen Tunai

Dividen tunai adalah jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki.

(5)

2. Dividen Saham

Dividen saham adalah jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.

b. Capital Gain

Investor dapat menikmati capital gain jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. Contoh : Investor A membeli saham PT. X yang listing di Bursa Efek setahun yang lalu dengan harga Rp 3.500,-. Saat ini harga saham PT. X telah meningkat menjadi Rp 3.750,-. Jika investor A menjul sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati Capital Gain atau keuntungan sebesar Rp 250,- per saham (tanpa perhitungan pajak dan komisi).

2.1.4. Risiko Investasi Pada Saham

Risiko investasi pada saham adalah sebagai berikut : a. Tidak ada pembagian dividen.

Jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena laba yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha.

b. Capital Loss.

Investor akan mengalami capital loss jika harga beli saham lebih besar dari harga jual. Contoh : Investor A membeli saham PT. X setahun yang lalu pada harga Rp 3.500,-. Saat ini harga saham turun menjadi Rp 3.100,-.

(6)

Jika ia menjual sahamnya maka ia akan rugi Rp 400,- per saham (tanpa perhitungan pajak dan komisi).

c. Risiko Likudasi

Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayar. Yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak memperoleh apa-apa.

d. Saham delisting dari bursa.

Karena beberapa alasan tertentu, saham dapat dihapus pencatatannya (delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat diperdagangkan.

2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Saham. 2.2.1. Perkiraan Performa Perusahaan.

Untuk mengetahui emiten yang memiliki kinerja atau fundamental yang baik, para calon atau investor di pasar modal wajib membaca laporan keuangan suatu perusahaan yang akan kita beli sahamnya dengan pemahaman prinsip-prinsip rasio-rasio keuangan suatu perusahaan yang dinyatakan sehat.

a. Neraca

Salah satu laporan keuangan yang sangat penting adalah neraca. Neraca terdiri dari aktiva dan pasiva. Aktiva menggambarkan asset perusahaan yang disusun berdasarkan likuiditasnya yaitu dimulai dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar terdiri dari kas, efek, piutang dan persediaan. Aktiva tetap terdiri dari tanah dan mesin.

(7)

Sisi kanan dari neraca atau disebut sisi pasiva terdiri dari dua komponen, yaitu pos utang (liability) dan modal (equity). Komponen utang dapat dibedakan yaitu utang jangka pendek atau utang lancar dan utang jangka panjang. Utang jangka pendek terdiri dari hutang dagang, hutang wesel dan hutang pajak. Utang jangka panjang adalah utang obligasi. Bagian kedua dari pasiva yaitu pos modal yang terdiri dari modal sendiri dan agio saham. Total pasiva dipastikan sama dengan total aktiva sebagai syarat penyusunan neraca suatu perusahaan yang benar.

b. Laporan Rugi/Laba Perusahaan

Laporan Rugi/Laba perusahaan merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi/laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Secara umum susunan laporan rugi/laba perusahaan terdiri dari empat bagian utama. Bagian pertama menggambarkan berapa besar penghasilan dari usaha pokok yang dilakukan perusahaan berupa penjualan barang atau jasa dikurangi dengan harga pokok dari barang dan jasa tersebut sehingga diperoleh laba kotor perusahaan.

Bagian kedua menggambarkan berapa besar biaya-biaya operasional seperti biaya penjualan dan biaya umum/administrasi. Selanjutnya bagian ketiga menggambarkan apa saja hasil-hasil yang diperoleh perusahaan diluar kegiatan pokok perusahaan dan diikuti dengan seluruh biaya-bianyanya. Bagian keempat mnggambarkan laba atau rugi yang insidentil sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

(8)

c. Rasio-Rasio Keuangan

Dengan mengetahui angka-angka rasio keuangan tersebut semua pihak yang berkepentingan terhadap jalannya perusahaan, khususnya calon-calon investor yang akan menginvestasikan uangnya pada saham suatu perusahaan go-public dapat mengetahui kondisi saat ini dari perusahaan tersebut dan memperkirakan proyeksinya dimasa akan datang, tentang seberapa besar perusahaan tersebut dapat memberikan tingkat keuntungan, seberapa besar risiko yang dihadapi perusahaan, tingkat efisiensi penggunaan aset perusahaan yang tentu keseluruhan data yang diperoleh tersebut harus dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya secara umum atau secara khusus membandingkannya dengan perusahaan pesaing dalam industri yang sama. 1) Rasio Rentabilitas

a) Gross Profit Margin Ratio (rasio laba kotor atau laba operasi) adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan memanfaatkan sumber daya material dan para pekerja didalam perusahaan untuk mendapatkan tingkat penjualan. Semakin besar ratio gross profit margin ini menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dan sangat baik mendorong pertumbuhan prusahaan.

Rumus Gross Profit Margin adalah : Laba kotor x 100%

(9)

b) Net Profit Margin Ratio (rasio laba bersih setelah pajak) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari total penjualan yang dilakukan perusahaan

Rumus Net Profit Margin adalah : Laba bersih

c) Ratio Return On Equity (ROE) yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari modal sendiri yang dimiliki. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini semakin tinggi harga sahamnya.

x 100% Penjualan

Rumus Ratio Return On Equity (ROE) adalah : Laba bersih

d) Ratio Return on Asset (ROA) yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total aset yang dimiliki perusahaan.

x 100% Modal Sendiri

Rumus Ratio Return On Asset (ROA) adalah : Laba bersih

2) Rasio Solvabilitas

x 100% Total Aktiva

Ratio Solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan aset yang dimilikinya. Semakin besar ratio solvabilitas suatu perusahaan semakin besar beban

(10)

perusahaan untuk membayar pokok utang dan biaya bunga yang berarti pula semakin besar risiko yang dihadapi perusahaan.

Beberapa indikator yang digunakan adalah :

a) Debt Ratio, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menutupi seluruh hutangnya dengan aset yang dimiliki. Semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin besar risiko dari perusahaan terebut dalam hubungannya atas kemampuan membayar kewajibannya kepada para kreditor.

Rumus Debt Ratio adalah : Total Utang

b) Debt to Equity Ratio, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menutupi seluruh utangnya dengan modal sendiri.

x 100% Total Aktiva

Rumus Debt to Equity Ratio adalah : Total Utang ____

3) Rasio Aktivitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan aset-aset yang dimiliki perusahaan secara efisien.

x 100% Total Modal Sendiri

a) Ratio Asset Turnover, yaitu rasio yang menggambarkan ukuran kemampuan perusahaan memanfaatkan total aset yang dimiliki perusahaan untuk menaikkan tingkat penjualan. Semakin besar nilai

(11)

yang diperoleh maka semakin efisien perusahaan tersebut dalam pemanfaatan total asetnya untuk menghasilkan penjualan.

Rumus Ratio Asset Turnover adalah : Penjualan

b) Ratio Receivable Turnover adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam kaitannya terhadap tingkat likuiditas piutang agar dapat diuangkan dan digunakan kembali untuk memproduksi barang hingga dapat dijual kembali selama satu tahun. Rasio yang tinggi menunjukkan manajemen piutang perusahaan dikelola dengan baik. Receivable yang rendah kemungkinan disebabkan oleh kurang efektifnya bagian penagihan melakukan pelunasan pembayaran.

Total Aset

Rumus Ratio Receivable Turnover adalah : Penjualan ____

c) Ratio Inventory Turnover adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan persediaan secara efisien. Rasio yang tinggi menunjukkan persediaan cepat terjual dan tidak menganggur terlalu lama disimpan di gudang.

x 100% Rata-rata Persediaan

Rumus Ratio Inventory Turnover adalah : Harga Pokok Penjualan _

(12)

4) Rasio Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Bagi perusahaan perbankan sangat diperlukan tingkat rasio likuditas yang tinggi untuk menghindarkan adanya kemungkinan perusahaan perbankan dinyatakan kalah kliring, yaitu sesuatu hal yang sangat berisiko tinggi bagi suatu bank. Indikator yang terkait dengan rasio likuiditas ini adalah :

a) Current Ratio, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya yang bersifat jangka pendek, yaitu dengan memperbandingkan aktiva lancar dengan utang lancar atau utang jangka pendek.

Rumus Current Ratio adalah : Aktiva Lancar_

b) Cash Ratio adalah rasio yang sangat konservatif yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva yang paling aman, yaitu dalam bentuk kas dan efek sesuatu yang dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai dalam waktu seketika diperlukan.

Utang Lancar

Rumus Cash Ratio adalah : Kas + Efek_ x 100% Utang Lancar

(13)

c) Working Capital to Total Asset Ratio adalah rasio yang menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja dalam mengoperasikan suatu perusahaan.

Rumus Working Capital to Total Asset Ratio adalah : Aktiva Lancar – Utang Lancar

Selanjutnya contoh aksi korporasi lainnya yaitu perusahaan melakukan kebijakan merger, akuisisi, divestasi dan investasi. Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu perusahaan. Akuisisi adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu karena salah satu perusahaan bertindak sebagai pembeli atau yang melakukan take over atau akuisisi terhadap perusahaan yang satunya. Divestasi adalah kegiatan perusahaan yang menjual sebagian dari aset atau sahamnya kepada pihak lain dengan maksud untuk mendapatkan sumber dana bagi pengembangan perusahaan serta untuk mendapatkan partner bisnis dalam

_ x 100% Total Aktiva

2.2.2. Kebijakan Korporasi Yang Dilakukan Perusahaan.

Menurut T. Dominic H. (2008 : 54) aksi korporasi adalah aksi jajaran manajemen yang dapat mengubah fundamental perusahaan secara signifikan. Kebijakan korporasi akan mengubah komposisi jumlah saham dan akan sangat berpengaruh mendorong timbulnya perubahan harga saham perusahaan. Contoh kebijakan korporasi yaitu antara lain, perusahaan melakukan Right Issue (penawaran terbatas), melakukan Stock Split (pemecahan saham) dan pembagian saham bonus yang secara langsung akan menambah jumlah lembar saham perusahaan yang beredar.

(14)

rangka meningkatkan jaringan bisnis yang luas. Sebaliknya investasi dapat diartikan kegiatan perusahaan yang melakukan pembelian terhadap sebagian dari aset perusahaan lain yang sejenis atau dari industri lain yang pada intinya bertujuan untuk memperluas jangkauan jaringan bisnis dari perusahaan yang melakukan investasi.

Mengingat kebijakan korporasi bagi perusahaan go-public yang otomatis akan mempengaruhi jumlah saham dan harga saham perusahaan dan pengaruhnya dapat menguntungkan atau merugikan investor publik maka sesuai dengan peraturan pasar modal, setiap keputusan manajemen perusahaan yang terkait dengan aksi korporasi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS atau RUPSLB sebelum dilaksanakan.

2.2.3. Kebijakan Pemerintah.

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan dunia usaha akan sangat berpengaruh dengan fluktuasi harga saham-saham yang ditransaksikan di bursa efek.Sebagai contoh setiap adanya rencana kebijakan pemerintah baik yang bersifat wacana atau pun resmi seperti kebijakan pemerintah baik yang bersifat wacana atau pun resmi seperti kebijakan dibidang perpajakan perseroan, kebijakan export import, kebijakan PMA, kebijakan perijinan serta kebijakan lainnya, dipastikan akan berpengaruh sangat besar terhadap harga-harga saham perusahaan go-public baik langsung atau pun tidak langsung, khususnya bagi perusahaan-perusahaan go-public yang terkena dampak langsung dengan regulasi pemerintah tersebut.

(15)

Oleh karena itu investor di pasar modal harus dapat memperkirakan dan memiliki kepekaan didalam melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan terkait dengan rencana ataupun wacana dari setiap adanya kebijakan pemerintah dibidang dunia usaha untuk meraih keuntungan dan menghindarkan kerugian yang fatal dari investasi yang dilakukan dipasar modal.

2.2.4. Fluktuasi Nilai Mata Uang.

Data-data transaksi perdagangan di bursa efek, juga menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pergerakan flukuasi nilai mata uang dengan fluktuasi harga saham-saham yang diperdagangkan di bursa. Sebagai contoh dimana data menunjukkan bahwa melemahnya secara tajam mata uang rupiah trhadap dolar akan menurunkan IHSG. Artinya secara umum harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa mengalami penurunan yang drastis, walaupun untuk saham-saham tertentu seperti saham-saham perusahaan yang bergerak dibidang export, mungkin harga sahamnya akan mengalami kenaikan sejalan dengan kenaikan pendapatan atau laba perusahaan yang disebabkan oleh kenaikan dolar atau mata uang asing tersebut.

Pengaruh melemahnya mata uang rupiah yang disebakan karena krisis yang terjadi akan berbeda dampaknya terhadap harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa dibandingkan dengan melemahnya mata uang rupiah dikarenakan meningkatnya pertumbuhan perekonomian negara-negara maju. Menguatnya mata uang negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara Eropa dan lain-lain negara, khususnya bagi negara-negara yang dikategorikan memiliki mata uang kuat yang menyebabkan menurunnya mata

(16)

uang rupiah, tidak akan menurunkan harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek atau dengan kata lain tidak akan menurunkan IHSG secara tajam.

Kalaupun terdapat harga saham yang turun, mungkin hanya pada saham-saham perusahaan tertentu saja, misalnya perusahaan-perusahaan yang mempunyai beban utang yang besar dalam mata uang asing atau perusahaan importir yang menyebabkan beban biaya operasional yang meningkat. Sebaliknya saham perusahaan yang bergerak dibidang eksport tentu akan mengalami kenaikan sejalan dengan menguatnya mata uang asing tersebut. Oleh karena itu investor harus jeli melihat keterkaitan antara pergerakan mata uang asing terhadap pergerakan harga saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek agar para investor dapat menyusun strategi investasinya serta meraih keuntungan dan menghindarkan kerugian yang fatal.

2.2.5. Kondisi Makro Ekonomi dan Politik Keamanan.

Kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti tingginya tingkat inflasi, tingkat pengangguran yang tinggi, menurunnya aktivitas ekonomi serta tidak stabilnya keadaan politik dan keamanan suatu negara dipastikan juga akan berpengaruh langsung terhadap pergerakan transaksi perdagangan saham di bursa efek. Lebih-lebihh Indonesia sebagai negara berkembang yang ekonominya masih rentan dan sensitif dengan pengaruh-pengaruh yang datangnya dari dunia luar negeri dan pengaruh dalam negeri terkait dengan isu-isu politik dan keamanan.

2.2.6. Tingkat Suku Bunga Perbankan.

Salah satu pengaruh yang memiliki korelasi yang sangat kuat mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek dan paling sering

(17)

terjadi yang dapat kita amati adalah pengaruh fluktuasi tingkat suku bunga perbankan. Tingkat suku bunga perbankan secara periodik akan slalu berfluktuasi dan fluktuasi tingkat suku bunga perbankan tersebut akan berpengaruh kuat terhadap pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Secara teoritis hubungan pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham tersebut berbanding terbalik. Artinya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek akan mengalami penurunan, karena para invetor saham akan beralih berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti deposito misalnya dan sebaliknya kalau pergerakan tingkat suku bunga mengalami penurunan, maka harga-harga saham naik karena para investor akan beralih berinvestasi kepada instrumen saham.

Faktor kedua yang memungkinkan pengaruh naik turunnya tingak suku bunga perbankan terhadap harga-harga saham di bursa dikarenakan bahwa secara umum setiap perusahaan pasti memiliki utang dan senantiasa perusahaan akan terus mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang, dimana utang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan, sehingga naiknya tingkat suku bunga dipastikan akan menambah beban biaya terhadap perusahaan dan akibatnya dapat mengurangi keuntungan perusahaan serta mendorong meningkatkan risiko terhadap perusahaan. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio utang yang cukup besar serta saham perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri perbankan dan properti memiliki tingkat sensitifitas yang sangat tinggi terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan.

(18)

2.2.7. Rumor dan Sentimen Pasar.

Rumor dan sentimen terhadap saham-saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek adalah sesuatu yang lumrah. Misalnya pemberitaan adanya penyelewengan keuangan yang dilakukan direksi perusahaan go-public, penggelapan pajak yang dilakukan manajemen perusahaan go-public, terjadinya perdagangan yang dilakukan orang dalam (insider treading) dan lain-lain. Semua rumor atau sentimen tersebut kapan saja dapat muncul kepada setiap perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek yang dampaknya dapat berpengaruh sangat besar terhadap merosotnya harga saham perusahaan atau sebaliknya meningkatnya harga saham secara tajam dalam waktu seketika.

Oleh karena itu investor harus tetap hati-hati, jangan panik dan tetap rasional menyikapi adanya rumor dan sentimen yang muncul di bursa efek.

Referensi

Dokumen terkait

3HPEHODMDUDQ WXWRULDO \DQJ GLPDNVXG GDODP NHJLDWDQ LQL DGDODK GLPDQD SHPEHODMDUDQ GLODNXNDQ VHFDUD PDQGLUL XQWXN PDWHULPDWHUL \DQJ

Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sektor pertanian dalam arti sempit (Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan) tahun 2005 turun menjadi hanya 1.62 persen jauh

Hal ini di antaranya lebih disebabkan oleh konflik Aceh yang berkepanjangan (BAPPEDA Aceh Tengah, 2008). Selain faktor di atas, pesatnya alih fungsi lahan juga semakin berdampak

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut sayuran organik dilihat dari harga

Deskripsi Mata Kuliah : Pemasaran dan Tataniaga Peternakan adalah matakuliah yang mempelajari mengenai pengertian dan ruang lingkup pemasaran dan tataniaga

Menaikan jumlah suku bunga melalui bank sentral akan meningkatkan minat masyarakat untuk menabung. Dengan naiknya susku bunga akan menyebabkan permintaan unag untuk investasi

Setiap transaksi keuangan terjadi melalui sistem otorisasi tertentu. Tidak ada satu pun transaksi yang terjadi yang tidak diotorisasi oleh yang memiliki

Dengan ini PHMJ GPIB Yahya menginformasikan bahwa GPIB Yahya mulai akan melaksanakan Ibadah Hari Minggu di Gedung Gereja GPIB Yahya mulai besok tanggal 5 Juli 2020 pukul 09.00.