• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang dimiliki yaitu kebudayaan.Koentjaraningrat (1985) menyebutkan bahwa kebudayaan terdiri dari tujuh unsur budaya, yaitu sistem religi, organisasi masyarakat, pengetahuan, mata pencaharian, teknologi dan peralatan, kesenian, dan bahasa. Naskah merupakan salah satu produk dariunsur kebudayaan yaitu bahasa.Baried menyebutkan bahwa naskah merupakan hasil cipta sastra yang di dalamnya merupakan suatu kesatuan utuh, bersifat sesuatu yang konkret, serta memiliki pesan dan makna di dalamnya (Baried, 1985:4). Naskah yang terdapat di Indonesia berjumlah sangat banyak, tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki naskah yaitu Jawa. Naskah Jawa pada umumnya menggunakan bahasa Jawa dan aksara Jawa, namun ada juga yang menggunakan aksara Pegon (aksara Arab namun berbahasa Jawa). Naskah sering juga disebut warisan kebudayaan yang memiliki nilai-nilai yang luhur. Nilai-nilai yang terkandung misalnya religi, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain. Namun nilai-nilai yang terkandung di dalam naskah tidak dapat langsung dilihat secara eksplisit dan dimengerti secara langsung. Untuk itu perlu diadakan pembedahan guna menguak nilai-nilai yang terkandung di dalam naskah.

(2)

Naskah-naskah yang ada di Indonesia sebagaian besar tersimpan di perpustakaan, kraton, dan sebagian lagi menjadi koleksi pribadi. Salah satu tempat penyimpanan naskah yaitu Perpustakaan Museum Sonobudoyo. Lupiya Warni-Warni selanjutnya disingkat LWW adalah salah satu naskah koleksi Perpustakaan Sonobudoyo, Yogyakarta. Namun sebelum tersimpan di Museum Sonobudoyo, naskah LWW tersimpan di Panti Boedaya1. Informasi tersebut diketahui pada bagian depan terdapat cap warna merah dengan menggunakan aksara Jawa bertuliskan Panti Budaya. Naskah LWWdengan nomor koleksi PB A.40 inilah yang menjadi objek dalam penelitian ini. Selain cap warna merah, kode PB merupakan singkatan dari Panti Budaya. Hal tersebut menunjukan bahwa LWW dahulu merupakan koleksi Panti Budaya. Naskah LWW hanya tediri dari satu teks. Menurut judulnya, Lupiya artinyatuladha ‘contoh’(Poerwadarminta, 1939:279) dan Warni-Warni artinyarupa-rupa ‘macam-macam’ (Poerwadarminta, 1939:657), maka dari judulnya dapat diketahui bahwa teks ini berisi mengenai bermacam-macam contoh serta ajaran. Pada katalog berjudul “Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid I Museum Sonobudoyo” disebutkan bahwaLWWtermasuk dalam klasifikasi “Lain-Lain”, dikarenakan isi pada teks tersebut memuat mengenai macam-macam informasi. Diuraikan pula secara singkat di dalam katalog bahwa teks ini berisi mengenai berbagai macam informasipiwulang, petangan, primbon, dan

lain-lain.Macam-1 Panti Budaya merupakan sebuah yayasan yang didirikan pada tahun 1930 untuk membantu

melestarikan tradisi kesusastraan Jawa, salah satunya degan membeli naskah dari berbagai wilayah di Jawa (Behrend, 1990:VII).

(3)

macam infomasi inilah yang menjadi alasan peneliti untuk menjadikan teks LWW sebagai objek penelitian.

1.2 Perumusan Masalah

Di dalamKatalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid I Museum Sonobudoyo menyebutkan bahwa LWW dengan nomor koleksi PB A.20 mengandung berbagai macam ajaran yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Namun, adapun masalah yang muncul dalam penelitian adalah sebagai berikut.

1. LWW merupakan salah satu naskahtulisan tangan serta menggunakan aksara Jawa yang tidak semua orang dapat membaca.

2. Bahasa yang digunakan dalam LWW merupakan bahasa Jawa yang saat ini sulit dipahami dan tidak semua orang mengerti.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian adalah sebagai berikut.

1. Menyajikan suntingan teksLWW dari aksara Jawa ke aksara Latin.

2. Menyajikan terjemahan dari teks LWW yang menggunakan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia agar mudah dibaca serta dipahami isinya.

(4)

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada teks LWW dengan nomor koleksi PB A.20 yang terdiri dari halaman 1 sampai dengan 24. Isi dari naskah ini memuat sebagai berikut: 1. Sěratipun para putri ing kraton, 2. Candraning aksara Jawi, 3. Něptuning aksara Jawi, 4. Dinten děndankrukudan, 5. Petang kangge nananěm, 6. Dintěn ingkang awon kangge sarěsmi, 7. Pratingah ingkang botěn prayogi ing salěběting cumbana, 8. Pangandikanipun kanjěng Nabi, pitutur ing bab sanggama, 9. Pepengět, 10. Tiyang gěsang menawi dereng suměrěp sastra 5 prakawis, 11. Pemut kala ingkang Sinuhun Yasa ringgit purwa Kyai Jimat kaliyan Kyai Kadung2(Behrend, 1990:656). Pada penelitian ini, menitikberatkan pada suntingan teks dan terjemahan.

1.5 Tinjauan Pustaka

Berdasarkan pengamatan peneliti, sejauh ini belum ditemukan penelitian dengan objek LWW. Buku yang menunjukan informasi mengenai keberadaan LWW adalah katalog Behrend berjudul Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid I Museum Sonobudoyo tahun 1990.

Sudah banyak penelitian yang membahas dengan objek naskahpiwulangataupun primbon, namun terdapat perbedaan pada penelitiaan dengan objek naskah LWW ini. Biasanya sebuah naskah akan berisi mengenai satu macam tema, misalnya piwulang. Maka di dalam satu naskah tersebut akan berisi menganai piwulang. Ada yang satu

2 Pada bagian 11 Pemut kala ingkang Sinuhun Yasa ringgit purwa Kyai Jimat,kaliyan Kyai

Kadunghanya berisi mengenai catatan pada saat Sinuhun membuat wayang Kyai Jimat dan Kyaai Kadung.

(5)

macam piwulang, ada juga yang berbagai macam piwulang. Berbeda dengan naskah lain, naskah LWW berisi tentang beberapa tema yaitu piwulang, primbon, pengět, wewalěr, surat, dan catatan. Itulah yang membedakan penelitian dengan naskah LWW dengan naskah lain.

Walaupun belum ditemukan penelitian mengenai suntingan teks dan terjemahan dengan objek LWW, namun terdapat buku berjudul Primbon Djawa karya Wiryapanitra. Buku tersebut berisi mengenai petung ‘perhitungan’ yang dikenal oleh masyarakat Jawa. Mengingat di dalam Katalog Naskah-Naskah Nusantara Jilid 1 Museum Sonobudoyo menyebutkaan bahwa LWW juga berisi tentang primbon, maka buku karya Wiryapranitra dimanfaatkan oleh peneliti untuk mempermudah dalam memahami isi dari LWW.

1.6 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang dipergunakan sebagai landasan dalam penelitian. Teori yang dipergunakan adalah teori filologi. Filologi berasal dari kata philos yaitu cinta atau ilmu dan logos yaitu kata.berdasarkan etimologi, filologi memiliki pengertian sebagai ilmu yang mempelajari tentang kata. Objek filologi yaitu naskah dan teks. Naskah merupakan sesuatu yang konkret atau nyata, berwujud fisik, dan dapat disentuh. Sedangkan teks adalah sesuatu yang abstrak, umumnya diketahui yaitu teks merupakan isi dari naskah (Baried, 1985:3). LWW, merupakan teks yang akan menjadi objek penelitian, kiranya sangat tepat menggunakan teori filologi. Penggunaan teori filologi pada penelitian ini berkaitan dengan tugas filolog yang

(6)

telah diungkapkan oleh Robson, yaitu menyajikan teks dan juga menafsirkan (1994:12). Menyajikan teks yaitu mebaca teks dengan benar yang disajikan dalam suntingan teks LWW. Kemudian hasil suntingan teks dipergunakan untuk menafsirkan teks atau menerjemahkan.

Sesuai dengan tugas filologi yaitu menyajikan teks danmenafsirkan, maka dalam proses tugas filologi diperlukan teori terjemahan untuk mempermudah dalam menyajikan teksdan menafsirkan. Rokhman menyebutkan menerjemahkan yaitu pengubahan bahasa sumber ke bahasa sasaran. Bahasa sumber yaitu bahasa yang ada pada teks asli, sedangkan bahasa sasaran yaitu bahasa teks hasil terjemahan (Rokhman, 2006:9). Menurut Crysal (via Rokhman, 2006:10) terdapat tiga jenis penerjemahan, pertama word-for-word translation atau terjemahan kata per kata yaitu menerjemahkan suatu teks dengan mencari kesamaan gramatikal, kedua literal translation atau terjemahan harafiah yaitu menerjemahkan dengan hanya melihat arti literal dari kata, frase, klausa dan kalimat yang diterjemahkan, dan free translation atau terjemahan bebas yaitu menerjemahkan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Di dalam proses penerjemahan, peneliti mengkombinasikan ketiganya, yaitu word-for-word translation, literal translation, dan free translation.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang dipergunakan dalam rangka penelitian. Metode penelitian yang dipergunakan untuk penelitian ini mengacu pada buku Textual Criticism yang ditulis oleh Reynold dan Wilson. Langkah awal dalam

(7)

penelitian ini yaitu resensi atau recensio. Pada resensi dibagi atas dua tahap, yaitu inventarisasi, dan deskripsi. Tahap inventarisasi dilakukan dengan studi katalog, peneliti membaca katalog untuk melihat secara singkat mengenai naskah-naskah. Kemudian setelah inventarisasi tahap selanjutnya yaitu deskripsi naskah. Pada tahap deskripsi naskah, telah ditentukan naskah terpilih, yaitu naskah LWW. Pendeskripsian naskahLWW dilakukan secara naratif dengan menyajikan hal sebagai berikut, yaitu judul naskah, keadaan fisik naskah, halaman, kertas, jilidan, kolofon, dan serta gambaran singkat mengenai isi teks. Di dalam tahap resensi sebenarnya terdapat eliminasi, yaitu tahap menentukan naskah dengan menyisihkan beberapa naskah yang mirip, biasanya dipilih naskah yang usianya paling tua. Namun pada penelitian ini tidak melalui tahap eliminasi karena LWW merupakan naskah tuggal.

Setelah melalui langkah resensi, selanjutnya yaitu alih aksara atau transliterasi. Transliterasi merupakan penggantian jenis aksara, dari aksara satu ke aksara lain (Baried, 1985:65). Di dalam teks kuna kebanyakan menggunakan aksara daerah yang kurang diketahui masyarakat dewasa ini. Oleh karena itu, untuk mempermudah dalam penelitian, dilakukan transliterasi atau alih aksara.

Lalu langkah berikutnya yaitu menyunting teks (examinacio). Terdapat dua jenis cara penyuntingan menurut tujuannya, yaitu edisi diplomatis dan kritis (Robson, 1994:22). Edisi diplomatis yaitu usaha menyunting dan menerbitkan teks tanpa mengadakan perubahan. Sedangkan yang dimaksud edisi kritis adalah penyuntingan dengan memperbaiki kesalahan pada teks dan membakukan bacaan. Tujuannya menerbitkan teks yang sudah diperbaiki supaya terbaca. Metode yang dipergunakan

(8)

dalam penyuntingan teks penelitian ini adalah edisi kritis atau perbaikan bacaan. Hasil akhir suntingan teks dengan edisi kritis menurut peneliti akan lebih mudah dibaca serta dipahami karena kesalahan-kesalahanpada teks diperbaiki.

Langkah yang terakhir yaitu menerjemahkan. Teks yang telah disunting dengan menggunakan edisi kritis, kemudian diterjemahkan. Pada penelitian ini, teks LWW yang telah dialihaksarakan kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

1.8 Sistematika Penyajian

Penulisan penelitian mengenai LWWterdiri atas empat bab.

1. Bab I. Pendahuluan, yang memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian.

2. Bab II. Deskripsi LWW, yang memuat deskripsi naskah dan deskripsi teks. 3. Bab III. Suntingan teks dan terjemahan teksLWW. Pada bab ini memuat

pengantar suntingan, pedoman suntingan, pengantar terjemahan, pedoman terjemahan, suntingan teks dan terjemahan, dan catatan terjemahan.

4. Bab IV. Isi Sěrat Lupiya berisi ringkasan isi dari LWW.

5. Bab V. Kesimpulan berisi mengenai kesimpulan atas hasil penelitiandan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil estimasi regresi berganda menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja pemanen dan pemupuk dipengaruhi secara nyata oleh premi sedangkan faktor umur, tingkat

 Siswa dapat mengelmpokkan karakteristik dari bahan serat,  Siswa dapat menjelaskan keragaman karya kerajinan dari bahan serat ,  Siswa dapat menyebutkan

Diagram Objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. dalam diagram objek harus di pastikan bahwa semua kelas

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, hanya atas petunjuk, rahmat, nikmat, dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Pengembangan Model Meaningful Learning Untuk Meningkatkan Daya Nalar Siswa Melalui Aplikasi Mindmap Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA. Disertasi SPs UPI,

Dari pengamatan yang telah penulis lakukan berdasarkan hasil observasi langsung dengan Reservation Agent penulis telah memberi kesimpulan bahwa penanganan pemesanan kamar

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dalam pelaksanaan upacara cembengan, wawancara digunakan

Adaptasi penglihatan pada hewan nokturnal khususnya terjadi di retina matanya, karena retina merupakan bagian dari mata yang berperan dalam melihat warna.. Dari