17 C. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan kuantitatif. Penggunaan pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berupa angka ataupun skala dari penelitian. Penelitian ini menggunakan desain The Post-Test Only Control Group
Desain yang berarti pengontrolan dengan tes hanya diakhir perlakuan.
Desain penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen ialah kelas yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model GDL berbantuan LKS, sedangkan kelas kontrol yaitu kelas yang diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. 2. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP ‘Aisyiyah Boarding School Malang. Peneliti memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian karena di sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang sama yaitu tentang kemampuan metakognisi dalam pembelajaran matematika menggunakan model GDL berbantuan LKS. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap materi Perbandingan.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu keseluruhan siswa kelas VII yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VII-A berjumlah 16 siswa, VII-B berjumlah 14 dengan jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian ini yaitu 30 siswa. Peneliti memilih kelas VII sebagai populasi karena jumlah kelas yang ada di SMP ‘Aisyiyah Boarding School Malang hanya terdapat 4 kelas yang terdiri dari kelas VII dengan jumlah 2 kelas, kelas VIII dengan jumlah 1 kelas, dan kelas IX dengan jumlah 1 kelas. Sehingga kelas yang dapat dijadikan perandingan yaitu kelas VII yang terdiri dari kelas VII-A dan kelas VII-B.
18 Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampling jenuh, sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel yang akan digunakan dan diteliti ada 2 kelas yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol.
4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen a. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data ialah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1) Observasi Aktivitas
Observasi ini dilakukan agar dapat mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model GDL berbantuan LKS. Teknik pengumpulan data aktivitas guru dan siswa dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, yang dilakukan oleh 2 observer.
2) Tes Tulis
Tes dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh model GDL berbantuan LKS dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan metakognisi. Tes yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah tes dalam bentuk soal uraian dengan materi Perbandingan. Tenik pengumpulan data tes tulis ini yaitu dengan cara memberikan soal tes tulis yang diberikan setelah proses pembelajaran berakhir yaitu pada pertemuan ke 5.
Tabel 4: Kriteria Kemampuan Metakognisi
Rentang Skor Klarifikasi
85 < 𝑁𝐴 ≤ 100 Sangat baik
70 < 𝑁𝐴 ≤ 85 Baik
55 < 𝑁𝐴 ≤ 70 Cukup Baik
19 Menurut tabel 4, kriteria kemampuan metakognisi berdasarkan nilai yang diperoleh siswa terdiri dari 4 kriteria yaitu: (1) sangat baik, (2) baik, (3) cukup baik, dan (4) kurang baik.
Tabel 5: Keterangan Kategori Kemampuan Metakognisi
Kategori
3 ≤ 𝑋̅ ≤ 4 : Tinggi
2 ≤ 𝑋̅ < 3 : Sedang
1 ≤ 𝑋̅ < 2 : Rendah
Menurut tabel 5, kategori kemampuan metakognisi berdasarkan skor yang diperoleh terdapat 3 kategori yaitu: (1) tinggi, (2) sedang, dan (3) rendah. Berikut ini hasil tes tulis siswa berdasarkan indikator kemampuan metakognisi.
b. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi aktivitas, dan lembar tes yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
1) Lembar Observasi Aktivitas
Lembar observasi aktivitas merupakan salah satu instrumen analisis dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model GDL berbantuan LKS. Lembar observasi aktivitas digunakan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran dan segala aktivitas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pembuatan lembar observasi aktivitas ini berpedoman pada sintaks model GDL berbantuan LKS terhadap kemampuan metakognisi.
2) Lembar Tes
Tes yang diguanakan sebagai instrumen dalam penelitian ini berupa tes tulis yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan metakognisi siswa. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan komponen metakognisi. Tes dilakukan setelah pembelajaran materi perbandingan berakhir. Sebelum diberikan kepada siswa lembar tes divalidasi terlebih dahulu oleh guru pamong dan salah satu dosen Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang.
20 5. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 tahapan yaitu sebagai berikut: (a) persiapan, (b) pelaksanaan, (c) tahap analisis data, dan (d) penyusunan laporan.
a. Tahap persiapan
Tahap pertama yaitu tahap persiapan yang harus dilakukan yaitu: (1) membuat surat izin untuk observasi awal ke sekolah, (2) melakukan observasi awal ke sekolah, (3) mengidentifikasi dan perumusan masalah, (4) menentukan tujuan dan manfaat penelitian, (5) telaah pustaka atau tinjauan hasil penelitian terdahulu, (6) penentuan metode penelitian, (7) membuat surat izin untuk penelitian, (8) wawancara yang dilakukan dengan guru pamong guna menyepakati waktu penelitian, (9) membuat RPP, (10) membuat instrument penelitian yaitu: LKS, lembar aktivitas guru dan siswa, serta soal tes (11) melakukan validasi instrument penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap kedua pada penelitian ini yaitu tahap pelaksanaan yang harus dilakukan sebagai berikut: (1) menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana : (a) kelas VII A sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang model pembelajarannya menggunakan model GDL berbantuan LKS, sedangkan (b) kelas VII B sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung, (2) melaksanakan penelitian berupa pelaksanaan proses pembelajaran dimana pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru, (3) pengumpulan data, berupa: (a) menilai aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan guru, (b) memberikan tes di akhir pertemuan berupa soal uraian. c. Tahap analisis data
Setelah data diperoleh langkah selanjutnya yaitu melakukan serangkaian uji yang telah ditentukan, yaitu : (1) uji normalitas, (2) uji homogenitas, dan (3) uji hipotesis.
21 d. Tahap penyusunan laporan
Tahapan yang terakhir yaitu tahap penyusunan laporan. Penyusunan laporan mengarah pada pembuatan analisis hasil yang diperoleh dari data yang telah terkumpul selama tahap pelaksanaan untuk diolah secara dekriptif sesuai dengan fakta selama proses pembelajaran berlangsung. Pengelolaan data disesuaikan dengan instrumen yang telah disusun dalam rancangan penelitian.
6. Teknik Analisis Data a. Variabel
Variabel independen ialah variabel yang memberi pengaruh atau menjadi penyebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen, sedangkan variabel dependen ialah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (Ridha, 2017). Variabel dalam penelian ini yaitu sebagai berikut:
1) Kelas Eksperimen
a) Variabel independen (X), yaitu pelaksanaan model pembelajaran dengan menggunakan model GDL berbantuan LKS sebagai kelas eksperimen.
b) Variabel dependen (Y), yaitu kemampuan metakognisi siswa dalam pembelajaran matematika setelah diberi perlakuan. 2) Kelas kontrol
a) Variabel independen (X), yaitu pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode yang biasa di lakukan yaitu ceramah. b) Variabel dependen (Y), yaitu kemampuan metakognisi siswa
dalam pembelajaran matematika setelah diberi perlakuan. b. Hipotesis
Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara model GDL berbantuan LKS terhadap kemampuan metakognisi siswa. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
22 𝐻0 : tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model pembelajaran GDL berbantuan LKS dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan metakognisi siswa.
𝐻𝑎: Ada pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model
pembelajaran GDL berbantuan LKS dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan metakognisi siswa.
Hipotesis tersebut berlaku jika:
1) Nilai signifikan (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) < 0,05 sehingga 𝐻0 ditolak dan
𝐻𝑎 diterima.
2) Nilai signifikan (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 0,05 sehingga 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.
Atau :
1) Nilai t-hitung < t-tabel sehingga 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.
2) Nilai t-hitung > t-tabel sehingga sehingga 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.
c. Uji Persyaratan Analisis Data 1) Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, pada penelitian ini pengujian normalitas data menggunakan program SPSS dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan langkah-langkah yaitu sebagai beerikut: (1) buka aplikasi SPSS, (2) klik
variable view, (3) pada bagian name tulis saja X dan Y, pada bagian
label tuliskan total nilai hasil observasi aktivitas siswa dan nilai tes, (4) pilih menu analiyze – descriptives statistics – explore – ok, (5) pilih Y sebagai dependent list: pilih X sebagai factor list, jika terdapat lebih dari 1 kelompok data, klik Plots, pilih normality test
with plots, (6) klik continue, (7) klik OK.
Adapun hipotesis dalam uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut:
23 𝐻𝑎 : data yang diperoleh berdistribusi tidak normal
Pengambilan keputusan memperhatikan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) pada output. Berikut ini adalah dasar dalam penarikan kesimpulan pengujian uji normalitas adalah sebagai berikut:
a) 𝐻0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05 yang artinya data
yang diperoleh berdistribusi normal.
b) 𝐻0 ditolak jika nilai signifikansi < 0,05 yang artinya data yang
diperoleh berdistribusi tidak normal. 2) Uji Homogenitas
Penelitian ini menggunakan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai harga varian yang relatif sama atau tidak. Perhitungan data uji homogenitas menggunakan SPSS dengan uji Levene’s
t-Test, dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze, Descriptive Statistics, Explore, Klik tombol Plots, setelah muncul
jendela, centang Factor levels together, Stem-and-leaf, Histogram,
Normality plots with tests dan Power estimation. Kemudian klik Continue, Kemudian klik OK pada jendela utama.
Adapun hipotesis dalam uji homogenitas penelitian ini adalah sebagai berikut:
𝐻0 : varian dari kedua kelompok adalah homogen atau sama
𝐻𝑎 : varian dari kedua kelompok adalah tidak homogen atau
berbeda
Pengambilan keputusan memperhatikan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) pada output. Berikut ini adalah dasar dalam penarikan kesimpulan pengujian uji normalitas adalah sebagai berikut:
a) 𝐻0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05 yang artinya varian dari kedua kelompok adalah homogen atau sama.
b) 𝐻0 ditolak jika nilai signifikansi < 0,05 yang artinya varian dari
24 3) Uji Hipotesis
Setelah sampel diuji homogenitas dan menghasilkan sampel dari populasi berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh X terhadap Y, maka dilakukan uji kesamaan rata-rata. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji Independent Sample t-Test dengan berbantuan SPSS adapun langkah-lagkah yaitu sebagai berikut: (1) buka aplikasi SPSS, (2) klik variable view, (3) untuk mengisi propertis pada bagian “Values” untuk variabel kelompok, maka klik kolom none baris kedua hingga muncul kotak dialog “Values
Label”, kemudian pada kotak value isikan 1 dan kotak label isikan
kelompok A, lalu kik add, (4) selanjutnya isi kembali kotak value dengan 2 dan kotak label ketikan kelompok B, lalu klik add dan ok, (5) langkah selanjutnya klik data view, kemudian untuk variebel hasil isikan dengan nilai hasil tes kemampuan metakognisi kelompok A kemudian dlanjutkan kelompok B di bawahnya, selanjutnya untu variabel kelompok isikan dengan kode kelompok A diikuti kode kelompok B di bawahya, (6) langkah selanjutnya klik Analize – Compare Means - Independent Sample t-Test, (7) muncul kotak dialog “Independent Sample t-Test”, kemudian masukkan variabel hasil belajar ke kolak Test Variable, lalu masukkan variabel kelompok ke kotak Grouping Variable, (8) klik
Define Groups, pada kotak Group 1 isikan 1 dan pada kotak Group
2 isikan 2, lalu klik Continue, dan (9) klik ok.
Adapun hipotesis dalam uji hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
𝐻0 : tidak ada pengaruh model Guided Discovery Learning
berbantuan Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran matematika tehadap kemampuan metakognisi.
25 𝐻𝑎 : ada pengaruh model Guided Discovery Learning berbantuan Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran matematika tehadap kemampuan metakognisi.
Pengambilan keputusan memperhatikan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) pada output. Berikut ini adalah dasar dalam penarikan kesimpulan pengujian uji normalitas adalah sebagai berikut:
a) 𝐻0 diterima jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 yang
artinya tidak ada pengaruh antara model pembelajaran Guided
Discovery Learning berbantuan Lembar Kerja Siswa dalam
pembelajaran matematika terhadap kemampuan metakognisi. b) 𝐻0 ditolak jika nilai signifikansi < 0,05 yang artinya ada
pengaruh antara model pembelajaran Guided Discovery
Learning berbantuan Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran
matematika terhadap kemampuan metakognisi
Pengambilan keputusan memperhatikan nilai t-hitung pada output. Berikut ini adalah dasar dalam penarikan kesimpulan pengujian uji normalitas adalah sebagai berikut:
a) 𝐻0 diterima jika nilai t-hitung < t-tabel yang artinya tidak ada
pengaruh antara model pembelajaran Guided Discovery
Learning berbantuan Lembar Kerja Siswa terhadap
kemampuan metakognisi.
b) 𝐻0 ditolak jika nilai t-hitung > t-tabel yang artinya ada
pengaruh antara model pembelajaran Guided Discovery
Learning berbantuan Lembar Kerja Siswa terhadap