• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA REVISI KEDUA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENSTRA REVISI KEDUA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

RENSTRA REVISI KEDUA

2016-2021

INSPEKTORAT DAERAH

KABUPATEN WAY KANAN

I N S P E K T O R A T

Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah

Kabupaten Way Kanan

KM. 02 Blambangan Umpu

Telp (0723) 461015 Fax (0723) 461015

(2)

KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 700/13/SK/III-WK/2020

TENTANG

REVISI KEDUA RENCANA STRATEGI 2016-2021 INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN

INSPEKTUR KABUPATEN WAY KANAN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 4 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan Tahun 2016-2021 serta penyesuaian terhadap kondisi Perangkat Daerah dalam mencapai target kinerja diperlukan Revisi Kedua Rencana Strategi 2016-2021 Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan;

b. bahwa sehubungan dengan huruf a di atas maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Inspektur Kabupaten Way Kanan tentang Revisi Kedua Rencana Strategi 2016-2021 Inspektorat Daerah Kabupaten Way kanan;

Mengingat...

INSPEKTORAT DAERAH

Kompleks Perkantoran Km. 02 Telp.(0723) 461015 Fax. (0723) 461015

Email :itkabwaykanan@gmail.com

(3)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah Tingkat II Metro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3825);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(4)

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

(5)

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

(6)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/09/M.Pan/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)

(7)

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2019 tentang Perencanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 156);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Way Kanan (Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 159);

21. Peraturan Bupati Way Kanan Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN WAY KANAN TENTANG REVISI KEDUA RENCANA STRATEGI 2016-2021 INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN.

(8)

KESATU : Menetapkan Revisi Kedua Rencana Strategi 2016-2021 Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan sebagaimana dalam lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Revisi Kedua Rencana Strategis 2016-2021 Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu, merupakan acuan yang digunakan Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan untuk menyusun rencana Kerja dan menetapkan rencana kerja anggaran serta menyusun laporan akuntabilitas kinerja dan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen perencanaan.

KETIGA : Segala Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Way Kanan.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Blambangan Umpu Pada Tanggal : 0 1 A p r i l 2 0 2 0

I N S P E K T U R

Dra. YULIAWATI, M.M Pembina Utama Madya NIP. 19620920 198702 2 003

Tembusan: Keputusan ini disampaikan kepada Yth: 1. Bupati Way Kanan

2. Wakil Bupati Way Kanan

(9)

SISTEMATIKA REVISI KEDUA RENSTRA 2016-2021 INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KAB. WAY KANAN 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Inspektorat 2.2 Sumber Daya Inspektorat

2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan Inspektorat

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra Inspektorat Provinsi 3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.5 Kekuatan dan Kelemahan Pelayanan

BAB IV VISI, MISI KEPALA DAERAH, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Kepala Daerah

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD 4.3 Strategi dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang diwujudkan dengan sosok dan perilaku birokrasi yang efisien dan efektif serta dapat memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh masyarakat merupakan sasaran dari penyelenggaraan Rencana Strategis tahun 2016-2021. Arah kebijakan pengawasan tahun 2016 hingga tahun 2021, salah satunya adalah menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktek-praktek KKN, melalui penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) pada semua tingkatan dan lini pemerintahan serta pada semua program dan kegiatan; peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui koordinasi dan sinergi pengawasan serta percepatan pelaksanaan tindak lanjut dari hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan.

Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara merupakan salah satu program yang bertujuan menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (sistem AKIP) dalam mewujudkan aparatur yang bersih. Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja yang efektif dan akuntabel di lingkungan aparatur negara. Peningkatan pengawasan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal dan audit eksternal serta pengawasan oleh masyarakat; menata dan menyempurnakan kebijakan sistem struktur kelembagaan dan prosedur pengawasan yang independen, efektif, efisien, transparan dan terukur; menindaklanjuti temuan

(11)

pengawasan; meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif (aparat pengawasan instansi pemerintah, sistem pengendalian manajemen); mengembangkan penerapan pengawasan berbasis kinerja, dan mengembangkan profesionalitas tenaga pemeriksa; mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah (APFP) dan perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan, kode etik dan standar audit; melakukan evaluasi berkala atas kinerja dan temuan hasil pengawasan dan meningkatkan koordinasi antar aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti temuan hasil pengawasan baik internal maupun eksternal.

Uraian yang telah disebutkan di atas merupakan salah satu pelaksanaan dari fungsi manajemen yaitu pengawasan. Pengertian pengawasan tersebut perlu ditanamkan kepada setiap pejabat pemerintah dan masyarakat untuk menjamin terlaksananya perencanaan suatu kegiatan yang telah ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Setiap pejabat pemerintah dan masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam mewujudkan terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik. Penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Way Kanan Tahun 2016-2021 merupakan pemenuhan kebutuhan aspek perencanaan kebijakan pelaksanaan tugas dalam kurun waktu 5 tahun ke depan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 19 ayat (4) serta dalam rangka mensinergiskan dan menselaraskan kebijakan Bupati/Wakil Bupati terpilih yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan 2016-2021 yang merupakan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala OPD selama 5 (lima) tahun.

Inspektorat sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah wajib membuat Rencana strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten

(12)

Way Kanan dalam rangka menuangkan program dan kegiatan dalam rangka menunjang implementasi kebijakan dengan menselaraskan sasaran strategisnya khususnya aspek pengawasan pemerintahan, kesejahteraan masyarakat, pembangunan dan perekonomian sebagaimana dimaksud dalam misi ke 1 (satu) Bupati Way Kanan terpilih yaitu Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksanaan, kapasitas kelembagaan, dan sumberdaya manusia aparatur. Dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Way Kanan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kabupaten Way Kanan tentunya harus dapat melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paradigma Inspektorat saat ini adalah sebagaiCatalyst dengan menjalankan fungsi Quality Assurance atau penjamin mutu, dan

Consulting Partner atau sebagai konsultan dengan menjalankan

fungsi Early Warning System atau sebagai peringatan dini sebelum dilakukan pemeriksaan oleh eksternal. Dengan perubahan paradigma, yang tadinya sebagai pemeriksa (Watchdog) saat ini Inspektorat lebih ditekankan melakukan pembinaan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Way Kanan. Hal tersebut sangat perlu dilakukan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih di lingkungan Pemerintah Kabupaten Way Kanan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Kabupaten Way Kanan selaku unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai fungsi:

1. Perencanaan program pengawasan;

(13)

3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian, penilaian tugas pengawasan; dan

4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Inspektorat.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Way Kanan dituangkan melalui Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan berpedoman pada kebijakan pengawasan Kementerian Dalam Negeri. PKPT disusun didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, dan menghindari temuan berulang serta memperhatikan efisiensi anggaran dan efektifitas dalam penggunaan sumberdaya manusia sehingga tumpang tindih kegiatan maupun anggaran tidak terjadi. Ruang lingkup dari Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) ini meliputi:

1. Pemeriksaan Reguler (Current Issues).

Pemeriksaan reguler adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap OPD maupun institusi pendidikan.

2. Pemeriksaan Non Reguler.

Pemeriksaan Non reguler adalah pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan tertentu, yang dimana pemeriksaan tertentu yaitu pemeriksaan terhadap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dari tingkat dasar, menengah maupun kejuruan, audit prakontrak pengadaan barang dan jasa, serta kas opname dan persediaan barang. Pemantauan Tindak Lanjut atas temuan oleh Inspektorat Kabupaten Way Kanan dengan mengevaluasi dan memeriksa Organisasi Perangkat Daerah. Inspektorat Kabupaten Way Kanan mereviu Laporan Keuangan yang terdiri dari reviu laporan keuangan OPD dan reviu laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Way Kanan. Selain mereviu laporan keuangan dilakukan juga reviu RPJMD, reviu RKPD, dan reviu RKA OPD. Selain itu juga dilakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

(14)

Pemerintah (AKIP). Sebagai badan pengawas selain melakukan reviu laporan keuangan dan evaluasi juga melakukan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan khusus ini dilakukan dengan adanya sumber dari pengaduanmasyarakat atau pegawai maupun yang berasal atas permintaan/perintah Bupati melalui pengaduan langsung.

Dalam melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Inspektorat berkoordinasi dan berkonsultasi baik dengan Inspektorat Provinsi Lampung, selaku unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah tingkat provinsi maupun BPKP Perwakilan Provinsi Lampung. Sehubungan dengan belum adanya tenaga fungsional Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) dan tenaga fungsional auditor pada Inspektorat Kabupaten Way Kanan, maka hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Way Kanan dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Way Kanan senantiasa mengupayakan pemenuhan akan kebutuhan tenaga fungsional tersebut. Sampai saat ini, telah ada 8 orang aparatur yang telah lulus diklat pembentukan auditor ahli pertama, 6 orang yang telah menyelesaikan diklat pembentukan auditor ahli pertama dan 1 orang telah menyelesaikan diklat penjenjangan ketua tim. Dengan upaya pemenuhan kebutuhan akan jabatan fungsional auditor danjabatan fungsional pengawas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah (P2UPD) diharapkan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Inspektorat dapat lebih mandiri, profesional dan akuntabel dalam melakukan pembinaan pengawasan terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Way Kanan.

(15)

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum Rencana Strategi (Renstra) Inspektorat Kabupaten Way Kanan adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah;

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 5. Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

(16)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana Telah Diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 17. Permendagri nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

18. Peraturan Daerah Provinsi Lampung nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2015-2019 Provinsi Lampung

19. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2016-2021 Kabupaten Way Kanan

20. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan.

(17)

21. Peraturan Bupati Way Kanan Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Way Kanan Tahun 2016-2021 dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengawasan pemerintahan daerah guna mewujudkan visi dan misi Bupati/Wakil Bupati terpilih dalam 5 (lima) tahun ke depan.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Way Kanan adalah:

1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih danmelayani;

2. Terwujudnya aparatur yang profesional dan akuntabel, dalamrangka meningkatkan pelayanan publik yang optimal. 3. Tersedianya dokumen perencanaan lima tahunan

sebagaipedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Way Kanan setiap tahun.

4. Tersedianya sarana pengendalian kinerja yang akan dilakukanselama lima tahun.

(18)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan

Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Bupati Way Kanan dengan tugas pokok membantu Bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah. Perubahan Susunan Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan sesuai Peraturan Bupati nomor 27 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan yang mengubah struktur organisasai Inspektorat Daerah dengan menghapus jabatan struktural di bawah Inspektur Pembantu, sejalan dengan terbentuknya jabatan fungsional auditor dan jabatan fungsional Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD).

Dalam kaitan tersebut Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan tentunya harus dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan kepada seluruh OPD yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Way Kanan. Hal tersebut sesuai dengan visi Bupati Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan 2016-2021 yaitu “Mewujudkan Way Kanan yang Maju dan

(19)

Berdaya Saing 2021”. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Inspektorat Daerah mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;

b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati dan/atau Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat; d. penyusunan laporan hasil pengawasan;

e. pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi f. pengawasan pelaksanaan reformasi birokrasi

e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Daerah; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati. Susunan Organisasi Inspektorat Daerah terdiri dari : a. Inspektur;

b. Sekretariat, membawahi : 1. Subbagian Perencanaan;

2. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan ; dan

3. Subbagian Administrasi Umum dan Keuangan. c. Inspektur Pembantu Wilayah I;

d. Inspektur Pembantu Wilayah II; e. Inspektur Pembantu Wilayah III; f. Inspektur Pembantu Wilayah IV. g. Inspektur Pembantu Wilayah V h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(1) Inspektur mempunyai tugas membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang :

(20)

a. Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, BAPPEDA, pendidikan, kepemudaan dan olahraga, kebudayaan serta pariwisata;

b. kesehatan, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, serta pemberdayaan masyarakat dan Kampung;

c. ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, sub urusan ketenteraman dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran;

d. penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan, transmigrasi, dan tenagakerja;

e. komunikasi dan informatika, statistik dan persandian; f. perumahan dan kawasan permukiman, pekerjaan umum

dan penataan ruang, pertanahan, perhubungan, lingkungan hidup, kehutanan, pangan, pertanian, serta kelautan dan perikanan; dan

g. perpustakaan dan kearsipan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Inspektur menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;

b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;

d. penyusunan laporan hasil pengawasan;

e. pelaksanaan administrasi umum, pengkoordinasiaan perencanaan dan evaluasi serta pengelolaan keuangan Inspektorat Daerah; dan

(21)

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati. Sekretariat

(1) Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan, pelayanan administrasi umum, evaluasi pelaporan dan kepegawaian, perencanaan, keuangan, perlengkapan, memberikan pelayanan administrasi kepada semua unit di lingkungan Inspektorat Daerah kabupaten serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Inspektur;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja pengawasan;

b. Penghimpunan, pengelolaan dan penyimpanan laporan hasil pengawasan;

c. Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional dan tindak lanjut hasil pengawasan;

d. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan, Reformasi Birokrasi, pencegahan korupsi, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP);

e. Penginventarisasian, penyusunan dan pengkoordinasian dalam rangka penatausahaan penanganan pengaduan; f. Pelaksanaan urusan kepegawaian, perencanaan, evaluasi

dan pelaporan, keuangan, surat menyurat dan urusan rumah tangga serta penyusunan peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja terhadap PNS di Lingkungan Sekretariat;

h. Penyiapan dan pelaksanaan pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan sekretariat dan

(22)

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur.

(4) Sekretariat, membawahi : a. Subbagian Perencanaan;

b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan

c. Subbagian Administrasi Umum dan Keuangan.

(5) Masing-masing subbagian pada Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

a) Subbagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan peraturan perundang-undangan, kerjasama pengawasan dan dokumentasi.

Rincian tugas Sub Bagian Perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan koordinasi penyiapan rencana program dan anggaran Inspektorat Daerah;

2. Melaksanakan koordinasi penyiapan rencana program kerja pengawasan;

3. Melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pengelolaan dokumentasi hukum; dan

4. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya dan Aparat Penegak Hukum.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

b) Subbagian evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas melaksanakan administrasi, inventarisasi, analisis, evaluasi, pendokumentasian dan menyajikan hasil

(23)

pengawasan serta pendokumentasian pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan.

Rincian tugas Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan adalah sebagai berikut:

1. melaksanakan penginventarisiran hasil pengawasan; 2. melaksanakan koordinasi evaluasi laporan hasil

pengawasan;

3. melaksanakan penyusunan laporan dan pendokumentasian hasil analisis dan evaluasi pengawasan;

4. melaksanakan pendokumentasian hasil pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;

5. melaksanakan evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan kinerja Inspektorat Daerah;

6. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan c) Subbagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai

tugas melaksanakan urusan urusan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga, pengelolaan keuangan, penatausahaan, akuntansi, verifikasi, pembukuan dan pelaporan keuangan

Rincian tugas, Subbagian Administrasi Umum dan Keuangan adalah sebagai berikut:

1. melaksanakan administrasi kepegawaian;

2. melaksanakan tata usaha dan pembinaan tata usaha Inspektorat;

3. melaksanakan urusan perlengkapan; 4. melaksanakan urusan rumah tangga;

5. melaksanakan anggaran dan penyiapan bahan tanggapan atas laporan pemeriksaan keuangan;

(24)

7. melaksanakan verifkasi, akuntasi dan pelaporan keuangan; dan

8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan Inspektorat Pembantu I, II, III dan IV

(1) Inspektorat Pembantu I, II, III dan IV dipimpin oleh Inspektur Pembantu yang terdiri atas Inspektur Pembantu I, Inspektur Pembantu II, Inspektur Pembantu III, dan Inspektur Pembantu IV. Inspektur Pembantu mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan pembinaan dan pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan urusan pemerintahan daerah pada perangkat daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Inspektur Pembantu mempunyai fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat daerah;

b. perencanaan program pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksana tugas dan fungsi perangkat daerah;

c. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;

d. pengawasan keuangan dan kinerja perangkat daerah;

e. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi bidang tugas perangkat daerah;

f. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;

g. kerja sama pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah lainnya;

h. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan; dan

i. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati.

(25)

j. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Inspektorat Pembantu V

(1) Inspektorat Pembantu V dipimpin oleh Inspektur Pembantu V mempunyai tugas menegakkan integritas, melaksanakan pemeriksaan dan pengusutan dalam rangka penjatuhan sanksi administrasi serta kebenaran laporan atau pengaduan terkait adanya indikasi terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme atas penyelenggaraan tugas pemerintah daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Inspektur Pembantu V mempunyai fungsi :

a. perencanaan program penanganan kasus dan pengaduan; b. pengkoordinasian pelaksanaan penanganan kasus dan

pengaduan;

c. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi penanganan kasus dan pengaduan;

d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian kebenaran laporan pengaduan;

e. pelaksanaan penegakan integritas di lingkungan pemerintah daerah;

f. pemantauan dan pemutakhiran tindaklanjut hasil pengawasan

g. penyusunan laporan hasil pengawasan;

h. pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi; i. pengawasan pelaksanaan program reformasi birokrasi; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Inspektur melalui Inspektur Pembantu Wilayah dan secara administrasi dilakukan pembinaan oleh Sekretaris;

(26)

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas pejabat fungsional auditor, Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (PPUPD) dan jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam beberapa kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

Pejabat fungsional auditor, PPUPD dan Jabatan Fungsional lainnya mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan atau pengawasan, baik yang bersifat rutin, berkala, penanganan kasus-kasus pengaduan maupun pengawasan tertentu

2.2. Sumber Daya Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Way Kanan, SDM yang tersedia sesuai dengan struktur organisasi yang ada adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2.1

Jabatan Struktural & fungsional tahun 2020

NO JABATAN FORMASI TERISI KET

1. ESELON II b 1 1 2. ESELON III a 5 5 3. ESELON IV a 3 3 4. Fungsional Auditor/P2UPD 65 31 5. Fungsional Umum - 28

(27)

Tabel 2.2.2

Sarana dan Prasarana tahun 2020

NO SARANA&PRASARANA JUMLAH KET 1. Gedung kantor 1 Ukuran luas 2. Kendaraan operasional

roda 4 6 4 kendaraan unit sewa, 2 unit kendaraan lapangan 3. Kendaraan operasional roda 2 13 4. Komputer 7 5. Laptop 46 6. Printer 16

2.3. Kinerja Pelayanan Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan

Pengawasan merupakan bagian integral dari sistem manajemen modern termasuk manajemen pemerintahan yang mutlak tidak dapat dieliminir, karena ia melekat pada setiap gerak langkah Pemerintahan, Pembangunan, dan Pelayanan Masyarakat. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menekankan pentingnya pengawasan. Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan mempunyai kewenangan melakukan pengawasan atas semua obyek pemeriksaan yang ada di wilayah Pemerintah Kabupaten Way Kanan, kecuali hal tertentu yang telah diatur oleh ketentuan lain yang mengaturnya.

(28)

Tabel. 2.3.1

Opini BPK RI atas Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2012 s.d 2016

Tahun

OPINI

WTP WDP Tidak Wajar Disclaimer

2010 √ 2011 √ 2012 √ 2013 √ 2014 √ 2015 √ 2016 √

Hasil Evaluasi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan sebagai berikut:

Tabel 2.3.2

Evaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Way Kanan

Tahun Nilai Keterangan

2011 -

2012 CC

2013 CC

2014 C

(29)

Hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai berikut:

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Pemerintah Daerah Kabupten Way Kanan menggambarkan jumlah organisasi perangkat daerah yang menjadi auditi sebagai berikut:

Tabel 2.3.3 Obyek Pemeriksaan

NO PEMERIKSAAN JENIS OBYEK JUMLAH KETERANGAN

1. OPD 30 2. Kecamatan 14 3. Kelurahan 6 4. Kampung 221 5. Puskesmas 18 6. SMP 61 7. SD 298 Total 648

Berdasarkan jumlah SDM dan sarana prasarana pendukung yang tersedia, Inspektorat Daerah belum dapat melakukan pengawasan secara maksimal terhadap 648 auditi.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 2.4.1 Tantangan

Pengembangan pelayanan pengawasan Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) melalui aksi Pencegahan Pemberantasan Korupsi.

b. Membangun kepercayaan publik terhadap kinerja pengawasan daerah

(30)

c. Pencapaian Level Kapabilitas APIP (Menuju level IV)

NO LEVEL APIP KETERANGAN

1. Initial APIP belum dapat memberikan jaminan atas proses tata kelola sesuai peraturan dan belum dapat mencegah korupsi 2. Infrastructure APIP mampu menjamin proses tata

kelola sesuai dengan peraturan dan mampu mendeteksi terjadinya korupsi 3. Integrated APIP mampu menilai efisiensi,

efektivitas, ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

4. Managed APIP mampu memberikan Assurance (jaminan) secara keseluruhan atas tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

5. Optimizing APIP menjadi agen perubahan

d. Cepat, tanggap dalam menyelesaikan permasalahan sesuai dengan tingkat risiko.

e. Menjalin komunikasi dalam menyelesaikan Tindak lanjut Hasil Temuan.

2.4.2 Peluang

a. Adanya penyusunan perencanaan pengawasan yang efektifdan pedoman serta prosedur pengawasan.

Tabel 2.4.1

Perencanaan Pengawasan

NO PENGAWASAN RENCANA KETERANGAN

1. Reviu Reviu (RPJMD, RKDP, RKA, RKA-P, LPPD Kabupaten, LK-SKPD, LKPD, renstra, Penyerapan Anggaran, Penyerapan PBJ, Penyerapan Dana Desa, RPJMK, APBK).

(31)

2. Audit Audit Keuangan, Audit Non-Keuangan (Audit Operasional/Kinerja, Audit Kepatuhan dan Audit Pengadaan Barang/Jasa) dan Audit Tujuan Tertentu (Follow up Hasil Audit dan Supervisi, Audit Investigasi)

3. Evaluasi Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP), EPPD (Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah), PPRG (Perencanaan dan Penganggaran Responsive Gender) , Evaluasi Pelayanan Publik.

4. Pemantauan Monitoring, Kas Opname, Reformasi Birokrasi, Laporan Gratifikasi, Pencegahan Korupsi, Tindak Lanjut Hasil Pengawasan.

5. Pembinaan Sosialisasi dan Asistensi Tabel 2.4.2

Pedoman Pengawasan

NO PEDOMAN PENGAWASAN KETERANGAN

1. Pedoman Kendali Mutu Audit Inspektorat Daerah

Kabupaten Way Kanan 2. Piagam Audit Internal

(Internal Audit Charter) Inspektorat Daerah

Kabupaten Way Kanan

KDH :

a) Memberikan Kewenangan Audit kepada Inspektorat b) Melakukan Evaluasi terhadap

Inspektorat 3. Pedoman Pelaksanaan

Pemeriksaan/Audit Ketaatan pada SKPD Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Way Kanan

Pemeriksaan Reguler

4. Panduan Rencana dan Pelaksanaan Pelaporan

Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) Tabel 2.4.3

Prosedur Pengawasan

No Standard Operating Procedures (SOP) Keterangan 1. SOP Penyusunan Peta Auditan dan

PKPT Ada

2. SOP Penugasan Pengawasan Ada 3. SOP Pelaksanaan Tindak Lanjut

(32)

No. Standard Operating Procedures (SOP) Keterangan

4. SOP Peta Kompetensi Ada

5. SOP Pelaksanaan Reviu Periodik

Anggaran Operasional Ada

6. SOP Pelaksanaan Ekspose Internal

Hasil Pengawasan Ada

7. SOP Laporan Ikhtisar Hasil

Pengawasan Ada

8. SOP Pemeriksaan Rutin/Reguler Ada 9. SOP Pemeriksaan Kasus Cerai Ada 10. SOP Kasus Khusus Indisipliner Ada 11. SOP Pemeriksaaan Kasus/Khusus Ada 12. SOP Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Ada 13. SOP Penyusunan Rencana Kerja Ada

b. Adanya peningkatan kemampuan teknis auditor

Peningkatan kemampuan teknis auditor ini dilakukan melalui Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional Auditor (JFA), Diklat Teknis Substansi dan Pelatihan Kantor Sendiri.

Tabel 2.4.4

Jenis Diklat Jabatan Fungsional Auditor (JFA)

No. Diklat JFA Keterangan

1. Diklat Pembentukan Yaitu: Diklat Pembentukan Ahli

2. Diklat Penjenjangan Terdiri dari:

a) Auditor Muda b) Auditor Madya c) Auditor Utama

Perencanaan Diklat Teknis Substansi dan Pelatihan Kantor Sendiri disusun berdasarkan kebutuhan auditor.

(33)

c. Adanya koordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pengawasan yang efektif.

Tabel. 2.4.5

Koordinasi Pengawasan

No. Bentuk Koordinasi Pihak Terkait 1. Rapat Koordinasi Pengawasan Nasional (RAKORWASNAS) Inspektorat Se-Indonesia 2. Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah (RAKORWASDA) Inspektorat Se-Provinsi Lampung 3. Memorandum of Understanding (MoU) dengan BPKP Perwakilan Provinsi Lampung BPKP Perwakilan Provinsi Lampung

4. Tim Pengawal Pelaksanaan Pembangunan Pemerintah Daerah (TP4D)

Kejaksaan dan Kepolisian 5. Unit Pemberantasan Pungli

(UPP) Kepolisian, Kejaksaan, Kodim 0427, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Lapas Way Kanan, BPN 6. Unit Pengendalian

Gratifikasi (UPG) KPK – RI 7. Layanan Aspirasi dan

Pengaduan Online Rakyat - Sistem Pengelolaan

Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (LAPOR!-SP4N)

KemenPAN & RB, Kantor Staf Presiden (KSP), Ombudsman Republik Indonesia (ORI)

d. Adanya prioritas anggaran minimal 1% dari APBD untuk peningkatan pembinaan dan pengawasan sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri nomor 900/2900/SJ tanggal 23 september 2008.

(34)
(35)

BAB III

ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan.

Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan mempunyai tugas pokok dalam membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan tentunya harus dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah yang berada di dalam wilayah Pemerintahan Kabupaten Way Kanan.

Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan sebagai lembaga yang menyelenggarakan pengawasan pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah, dituntut untuk mampu berperan sebagai institusi yang mampu meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) maupun pemerintahan yang bersih (CleanGovernment) dengan tujuan dapat memberikan kontribusi nyata bagi meningkatnya kemakmuran masyarakat. Berdasarkan analisis, permasalahan yang dihadapi oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan adalah sebagai berikut:

 Pemeriksaan dilakukan cenderung pada aspek administratif;  OPD menganggap perencanaan bukan suatu kebutuhan

(36)

 Tidak ada sanksi yang tegas terhadap pengelolaan kinerja; (hingga ke keuangan daerah);

 Pelaksanaan sistem lebih bersifat formalitas;

 Terdapat kesulitan melaksanakan reviu karena dokumen tidak lengkap;

 Temuan yang berulang (seperti pengelolaan barang milik daerah, pemungutan dan penyetoran pajak, pengadaan barang dan jasa);  Rendahnya tindak lanjut atas temuan oleh OPD;

 Peningkatan kapasitas SDM (auditor & P2UPD) tidak sepenuhnya dapat dikendalikan (controllable) bagi inspektorat;

 Penyelenggaraan pemeriksaan belum seragam;

 Teknik audit untuk mengungkap substansi temuan masih lemah;  Standar kompetensi SDM inspektorat belum terpenuhi;

 Norma, standar, & prosedur pemeriksaan belum sepenuhnya tersedia;

 Adanya kesenjangan antara perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan;

 Terbatasnya anggaran bimtek;

 Pengendalian internal organisasi perangkat daerah (OPD) masih lemah;

3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Way Kanan Terpilih

Bupati/Wakil Bupati Terpilih periode Tahun 2016-2021, mempunyai Visi “Way Kanan Maju dan Berdaya Saing 2021”. Misi ke 1 Bupati terpilih adalah Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksanaan, kapasitas kelembagaan, dan sumberdaya manusia aparatur;

(37)

untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien melalui penyelenggaraan pemerintahan yang professional, efektif, efisien, transparan dan Akuntabel, akan dilakukan upaya-upaya yang maksimal untuk mencapai terwujudnya visi dan misi tersebut.

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih berharap kepada seluruh masyarakat Way Kanan untuk membantu memberikan dukungan dengan ikut serta dalam pelaksanaan visi dan misinya menuju masyarakat Way Kanan Yang maju dan Berdaya saing.

Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kepala Daerah mengharuskan setiap SKPD bersama-sama melakukan optimalisasi yang berbasis kinerja dengan anggaran yang tersedia untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Kepala Daerah. Inspektorat Kabupaten dalam melaksanakan tugas pengawasan dan pengendalian intern dengan mengedepankan pembinaan dalam setiap kegiatan pengawasan telah merumuskan tujuan dan sasaran yang mendukung pada visi dan Misi, Tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten Way Kanan, sebagai berikut :

RPJMD 2016-2021 Renstra Perangkat daerah (2016-2021)

VISI :

“Way Kanan Maju dan Berdaya Saing 2021”

(38)

MISI 1:

Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksanaan, kapasitas kelembagaan, dan sumberdaya manusia aparatur; Sasaran RPJMD/Tujuan Itdakab: Peningkatan Kapasitas

Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Kesejahteraan Masyarakat

Sasaran Itdakab:

Meningatnya Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja SKPD

3.3. Renstra Kementerian Dalam Negeri tahun 2015-2019

Dalam Renstra Kementerian Dalam Negeri terkait dengan tupoksi pengawasan dapat dijelaskan :

Sasaran Strategis:

a. Menguatnya peran Gubernur sebagai wakil pemerintah dalam melaksanakan koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di daerah; b. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan Keuangan

Kemendagri untuk mendapatkan opini BPK atas Laporan Keuangan dengan predikat WTP berbasis akrual;

c. Meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi Birokrasi untuk mendapatkan akuntabilitas kinerja kategori A dan Indeks RB kategori B.

Program

Pengawasan Internal Kementerian Dalam Negeri dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dengan sasaran program:

(39)

a. Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and good government) dilingkungan Kementerian Dalam Negeri;

b. Pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah yang baik dan pemerintahan yang berintegritas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

3.4. Telaahan Renstra Inspektorat Provinsi Lampung

3.4.1. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Provinsi Lampung

Tujuan utama Inspektorat Provinsi Lampung yang hendak dicapai dalam periode 2015-2019 adalah mengembangkan pemerintahan yang baik dan antisipatif.Sasaran adalah hasil yangg akan dicapai secara nyata oleh organisasi secara lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yg lebih pendek. Sesuai dengan tujuan organisasi maka sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih dan

Bebas KKN.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Analisis isu-isu strategis sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pengawasan pembangunan daerah untuk melengkapi tahan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.

Adapun isu strategis yang patut diangkat dan perluuntuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang

(40)

dipersiapkan baik Peraturan Perundangan serta Penguatan Kelembagaan sebagai landasan mewujudkannya dengan:

1. Peningkatan sistem tata kerja birokrasi yang transparan dan akuntabel

2. Belum optimalnya penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di jajaran SKPD;

3. Belum optimalnya implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di jajaran SKPD Pemerintah Kabupaten Way Kanan;

4. Peningkatan Kapabilitas Aparatur Pemeriksa Intern Pemerintahan (APIP)

5. Tuntutan terhadap percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi

3.5 Kekuatan dan Kelemahan Pelayanan

Faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan sebagai berikut :

Kekuatan

1. Tersedianya Peraturan terkait pelaksanaan tupoksi pengawasan

2. Tersedianya SDM yang telah mengikuti/memiliki sertifikat JFA

3. Adanya komitmen dari KDH pada aparatur pengawasan dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel

Kelemahan

1. SKPD belum memahami pelaksanaan/implementasi SAKIP 2. Belum maksimalnya dukungan sarana dan prasarana

pengawasan terkait dengan tugas-tugas pengawasan yang harus diselesaikan

(41)

3. Perlu adanya komitmen dari SKPD untuk menyelenggarakan pembangunan yang transparan dan bersih dari KKN.

Dari kekuatan dan kelemahan identifikasi masalah tersebut di atas, maka dapat diprediksikan kondisi organisasi Inspektorat selama kurun waktu lima tahun ke depan yang dapat berpengaruh terhadap pencapain visi misi organisasi yang terdiri atas kondisi lingkungan internal dan eksternal sebagai berikut :

a. Lingkungan internal

merupakan lingkungan yang bersumber dari dalam organisasi dan dapat dikendalikan/dijangkau oleh organisasi itu sendiri yaitu Inspektorat DaerahKabupaten Way Kanan. Lingkungan internal dikelompokkan menjadi dua yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 3.5.1

Analisis Lingkungan Internal

Aspek (Strengths) Kekuatan (Weaknesses) Kelemahan

Sistem/kebijakan Belum adanya sistem informasi pengawasan dan manajemen penilaian angka kredit bagi Jabatan

Fungsional Auditor & P2UPD Kelembagaan 1. Program Pendidikan

dan Pelatihan di bidang pengawasan secara periodik; 2. Adanya kerjasama

yang baik antara Inspektorat Daerah dengan BPKP terutama untuk kegiatan diklat pengawasan dan sinergi pengawasan.

Pola hubungan kerja jabatan fungsional yaitu PFA dan P2UPD yang belum jelas.

(42)

Aspek (Strengths) Kekuatan (Weaknesses) Kelemahan

Sumber Daya

Manusia Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pengawas yang telah mengikuti/dimiliki Sertifikat Auditor

Terbatasnya kualitas dan kuantitas

tenaga Pengawas (PFA dan P2UPD);

Sumber Daya Anggaran

Terbatasnya dukungan anggaran operasional untuk pemeriksaan Lingkungan Strategis Dukungan KDH dalam penguatan peran Inspektorat Daerah;

Kurangnya sarana dan prasarana pengawasan

b. Kondisi Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang bersumber dari luar organisasi dan tidak dapat dikendalikan/dijangkau oleh organisasi itu sendiri yaitu Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan. Lingkungan eksternal dikelompokkan menjadi dua yaitu peluang (opportunities) dan tantangan (threats) sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 3.5.2

Analisis Lingkungan Eksternal

Aspek (Opportunities) Peluang Tantangan (Threats)

Sistem/kebi

jakan 1. Komitmen unsur pimpinan daerah (Bupati, wakil Bupati, DPRD, Sekda, dan SKPD) dalam mewujudkan

pemerintahan yang baik dan mendukung

penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);

1. Keinginan dari stakeholders bahwa Inspektorat selaku APIP dapat menjadi mitra untuk memberikan solusi bagi permasalahan di Unit Kerjanya;

2. Upaya mempertahankan opini BPK "Wajar Tanpa Pengecualian", Inspektorat perlu berperan lebih

(43)

2. Terbitnya peraturan seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

melaksanakan tugas Reviu atas Laporan Keuangan. Kelembagaa

n Tuntutan penguatan peran Inspektorat sebagai lembaga penjamin atas

penyelenggaran pemerintah

Peningkatan sumber daya manusia perlu ditingkatkan.

Sumber Daya Manusia

Penentuan formasi dan kebutuhan tenaga

pemeriksa tergantung dari kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan (Badan Kepegawaian Daerah)

Lingkungan

Strategis 1. Keberadaan mitra seperti BPK dan BPKP atas hasil pengawasan di SKPD; 2. Adanya aduan

masyarakat tentang KKN kepada Inspektorat Daerah

1. Tuntutan publik atas transparansi hasil

pengawasan Inspektorat; 2. Tuntutan terhadap peran

Inspektorat

Daerahsebagai penjamin mutu;

(44)

BAB IV

VISI, MISI KEPALA DAERAH, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1.1. Visi dan Misi Kepala Daerah

Penetapan Visi dan Misi merupakan langkah penting dalam suatu organisasi.Bupati/Wakil Bupati Terpilih periode Tahun 2016-2021, mempunyai Visi : “Way Kanan Maju dan Berdaya Saing 2021”.Adapun yang menjadi misi Bupati/Wakil Bupati periode 2016-2021 adalah :

1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksanaan, kapasitas kelembagaan, dan sumberdaya manusia aparatur;

2. Peningkatan kualitas dan jangkauan infrastruktur dasar dengan meningkatkan proporsi jalan dalam kondisi mantap, rasio elektrifikasi dan jaringan irigasi;

3. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang kompetitif dengan mewujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, serta perluasan akses dan penguatan peran perempuan;

4. Revitalisasi kebijakan pertanian dalam rangka meningkatkan produktifitas, dan nilai tambah hasil pertanian melalui pengembangan produk unggulan daerah;

5. Mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah menuju keunggulan kompetitif dan komparatif;

6. Mewujudkan sistem keamanan dan ketertiban yang kondusif, kerukunan hidup antar umat beragama, penanggulangan bencana dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

(45)

4.2 Tujuan dan Sasaran 4.2.1 Tujuan

Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mecapai visi, melaksanakan misi memecahkan permasalahan dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Tujuan Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan tentunya mengacu pada Visi dan Misi Bupati Way Kanan yang diturunkan menjadi Sasaran Strategis RPJMD untuk dicapai. Hasil Sasaran Strategis itulah yang kemudian menjadi tujuan Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan. Pada dasarnya tujuan adalah penjabaran lebih teknis dari pernyataan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Way Kanan. Melalui tujuan diharapkan dapat diketahui kinerja apa yang diharapkan dapat diwujudkan dari pernyataan visi dan misi.

Untuk mewujudkan hasil yang akan dicapai selama periode perencanaan, maka Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan merumuskan tujuan yang terkait dengan misi. Adapun tujuan inspektorat daerah Kabupaten Way Kanan adalah Peningkatan Kapasitas Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Kesejahteraan Masyarakat. Runutan munculnya tujuan yang bersumber dari visi dan misi adalah sebagaimana diagram berikut.

VISI DAN MISI WAY KANAN 2016-2021

MISI KE-1

“Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksanaan, kapasitas kelembagaan, dan sumberdaya manusia aparatur”.

SASARAN STRATEGIS RPJMD/ TUJUAN ITKAB

Peningkatan Kapasitas Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung kesejahteraan masyarakat

INDIKATOR TUJUAN

(46)

4.2.2 Sasaran

Sasaran strategis Perangkat Daerah adalah hasil yang diharapkan dari tujuan selama periode renstra yang dapat diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran dikatakan tercapai apabila pengukur dari sasaran berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana target yang telah ditetapkan. Munculnya sasaran strategis Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan adalah sebagaiana tabel berikut ini. Misi Bupati dan Wakil Bupati Way Kanan 2016-2021 Tujuan Misi I Sasaran RPJMD dan Tujuan Inspektorat Sasaran Strategis Inspektorat Menciptakan tata kelola pemerintaha n yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksan aan, kapasitas kelembagaan , dan sumberdaya manusia aparatur Tujuan : Peningkatan Pelayanan administrasi dan pelayanan Publik Sasaran/Tujuan Peningkatan Kapasitas Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung kesejahteraan masyarakat Indikator Tujuan: Nilai Evaluasi SAKIP Kabupaten Way Kanan Sasaran meningkatnya akuntabilitas Keuangan dan Kinerja SKPD

Setiap Indikator kinerja memiliki target untuk dicapai selama periode renstra. Indikator Kinerja di atas merupakan indikator kinerja utama Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan yang akan dicapai sesuai target tahunan sebagaimana tabel berikut.

(47)

Tabel 4.1

Indikator Kinerja yang mengacu pada Tujuan Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan Dan Sasaran Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) 2016-2021

No TUJUAN MISI 1 2016-2021 Sasaran RPJMD/ Tujuan Itkab Indikator Tujuan SKPD

Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD

(Tahun Ke-0)

Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD

(Tahun Ke-5)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Peningkatan Pelayanan administrasi dan pelayanan Publik Peningkatan Kapasitas kebijakan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan masyarakat

Nilai Evaluasi SAKIP Kabupaten Way Kanan

(48)

4.3 Strategi dan Kebijakan

Strategi adalah rumusan umum untuk mencapai sasaran secara spesifik yang dijabarkan ke masing-masing kebijakan berdasarkan analisis SWOT, Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), Thread (tantangan). Berbagai kebijakan di tiap-tiap strategi diterjemahkan ke dalam program dan kegiatan. Berdasarkan SWOT dalam kertas kerja maka strategi dan kebijakan yang ditempuh selama lima tahun, meliputi:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Peningkatan Kapasitas Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung kesejahteraa n masyarakat meningkatnya akuntabilitas Keuangan dan Kinerja SKPD Peningkatan Program Kerja Pengawasan

1. Meningkatan Perluasan jenis kegiatan Assurance (tidak

hanya audit ketaatan tetapi juga mencakup audit kinerja, audit investigasi, reviu, evaluasi, pemantauan dan sebagai compliance office risk

management)

2. Meningkatan Sinkronisasi program pengawasan (sesuai

kebutuhan tata kelola

pemerintahan yang baik dan bersih ,Good Governance and

Clean Government),

3. Menngkatan Penerapan risk based audit planning

(termasuk Memperhati-kan kebutuhan manajemen dalam pengendalian risiko SKPD)

4. Meningkatan Penggunaan Teknologi Informatika dalam pengawasan (SIM HP).

5. Meningkatan peran

Consulting (meliputi asistensi

penyusunan LKPD,

pendampingan audit BPK, pembimbingan dan konsultasi manajemen risiko,

pengendalian intern Dan konsultasi Pengadaan barang dan jasa)

(49)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN INDIKATOR

5.1. Program dan Kegiatan

Sesuai tugas dan fungsi Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan telah merumuskan rencana 5 tahun (2016-2021) dengan mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rumusan Program dan Kegiatan ini didasarkan atas peran serta Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan untuk Way Kanan yang maju dan berdaya saing 2021 dengan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksanaan, kapasitas kelembagaan, dan sumberdaya manusia aparatur.

Rencana program dan kegiatan yang ditetapkan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan untuk tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik dan Internet;

b. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan; c. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor; d. Penyediaan Alat Tulis Kantor;

e. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

f. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;

g. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;

h. Penyediaan Bahan Bacaan Peraturan Perundang-undangan; i. Penyediaan Makan dan Minuman;

(50)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Publikasi (Pameran); b. Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor;

c. Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional; d. Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor; e. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor;

f. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; g. Pengadaan Meubeler.

h. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

a. Pengadaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya; b. Pengadaian Pakaian KORPRI;

c. Pengadaan Pakaian Olahraga dan Hari-hari Tertentu.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja OPD

b. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran;

c. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran; d. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;

e. Penyusunan Dokumen Perencanaan.

5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH;

a. Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala;

b. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemeritah Daerah;

c. Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH; d. Inventarisasi Temuan Hasil Pengawasan;

e. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan;

f. Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif; g. Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; h. Gerakan Disiplin Nasional (GDN);

(51)

i. Pembinaan Zona Integritas;

j. Tim dan Kesekretariatan Pengawal serta Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah;

k. Unit Pengendalian Gratifikasi;

l. Penerapan dan Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

m. Fasilitasi Penyelesaian TPTGR;

n. Reviu RKA dan Laporan Keuangan Pemda;

o. Penilaian Mandiri Peningkatan Kapabilitas APIP; p. Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi;

q. Survey Penilaian Integritas bekerjasama dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan Badan Pusat Statistik (BPS). r. Asistensi Penyusunan SAKIP SKPD

s. Evaluasi SAKIP SKPD

6. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan;

a. Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawas;

b. Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja.

c. Pelatihan Kantor Sendiri

7. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Prosedur Pengawasan.

a. Evaluasi akuntabilitas kinerja internal unit Organisasi;

b. Penyusunan Naskah Akademik Kebijakan Sistem & Prosedur Pengawasan;

c. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. 8. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

(52)

5.2. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Mengacu pada RPJMD yang telah ditetapkan, Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan telah menentukan tujuan, kelompok sasaran dengan indikator yang disesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat selaku aparat pengawasan didaerah, maka indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun dapat dilihat pada lampiran(1 Tabel Rencana Program, kegiatan, Indikator, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

(53)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja Utama ini terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Selain itu Indikator Kinerja Utama dari juga merupakan hal utama yang akan diwujudkan oleh instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan untuk apa instansi pemerintah tersebut dibentuk, yang menjadi core area/business area dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah. Indikator kinerja utama digunakan instansi pemerintah untuk :

a. Perencanaan Jangka Menengah b. Perencanaan Tahunan

c. Penyusunan dokumen penetapan kinerja d. Pelaporan akuntabilitas kinerja

e. Evaluasi kinerja instansi pemerintah

f. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, Inspektorat Kabupaten Way Kanan menetapkan suatu Indikator Kinerja Utama pada Renstra Inspektorat Daerah yang disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Way Kanan 2016-2021, misi nomor 1 (satu) yaitu “Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas kebijakan, ketatalaksanaan, kapasitas kelembagaan, dan sumberdaya manusia aparatur ”Indikator Kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Way Kanan yang mengacu pada RPJMD Kabupaten Way Kanan 2016-2021 adalah pada sasaran Peningkatan kapasitas kebijakan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat adalah sebagai berikut:

Gambar

Tabel 2.3.3  Obyek Pemeriksaan

Referensi

Dokumen terkait

Namun, bu SK hanya menilai secara keseluruhan anak tunagrahita ringan, sedangkan yang lebih memahami tentu para guru wali kelasnya, sehingga, di sini Peneliti

meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh- sungguh

Jika peranti anda, yang biasanya merupakan Sistem Teater Rumah (HTS), tidak mempunyai sambungan HDMI ARC, anda boleh menggunakan sambungan ini dengan sambungan Audio Dalam - Optik

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan dan pengujian kompas digital dengan sensor CMPS03 buatan Devantech, Ltd, Mikrokontroler AT89S52, dan tampilan Graphic LCD

a) Kita membicarakan jurnalis sebagai siapun yang berkaitan dengan media berita dalam pengumpulan, persiapan, penyajian, dan penyerahan laporan mengenai

Pada usia 2 tahun sampai dengan 2 tahun 6 bulan ini tampaknya ada konsonan yang telah dikuasai TPM dengan baik dan dilafalkan dengan jelas; ada pula konsonan yang telah

meningkatkan kualitas hasil PPL pada mahasiswa Program Studi S1 PGSD FKIP- Universitas Jember? Untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan PTK dengan 3 siklus,

Laporan mengenai penjualan, meliputi jenis barang yang paling banyak dijual, barang yang paling banyak dijual, toko yang paling banyak melakukan transaksi, member