• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 7 TAHUN 2000 SERI D NO. : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 7 TAHUN 2000 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 7 TAHUN 2000 SERI D NO. : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 7 TAHUN 2000 TENTANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 7 TAHUN 2000 SERI D NO. : 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 7 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA (BPD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BATANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memantapkan penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Otonomi Desa dipandang perlu lebih mengutamakan prinsip-prinsip demokrasi yang mencerminkan peran serta masyarakat. pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi keanekaragaman masyarakat desa;

b. bahwa Badan Perwakilan Desa merupakan lembaga perwakilan masyarakat di Desa, merupakan mitra Pemerintah Desa dibidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang berfungsi mengayomi adat istiadat Desa, legislasi, pengawasan dan menampung serta menyalurkan aspirasi masyarakat Desa, maka dipandang perlu adanya ketentuan tentang Lembaga dimaksud;

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan huruf b, perlu diatur dengan Peraturan Daerah;

(2)

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2757) ;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3381) ;

4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang Rancangan Peraturan Pemerintah, Dan Rancangan Keputusan Presiden ;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nomur 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa ;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan ;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa ;

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA (BPD).

(3)

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Batang ;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Batang ; c. Bupati adalah Bupati Batang ;

d. Desa adalah Desa di wilayah Kabupaten Batang ;

e. Pemerintah Uesa adalah Pemerintah Desa di wilayah Kabupaten Batang yaitu terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa;

f. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Badan Perwakilan Desa di Wilayah Kabupaten Batang yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

BAB PEMBENTUKAN BPD Pasal 2

Persyaratan anggota BPD yang dapat dipilih adalala penduduh Desa Warga Negara Republik Indonesia dengan syarat - syarat :

a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. setia dan taat kepada Pancasila, dan Undang - Undapg Dasar 1945; c. tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan yang

mengkhianati Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945 G 30 S/PKI dan/atau kegiatan-kegiatan organisasi terlarang lainnya;

d. berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ; e. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana; f. berumur paling sedikit 21 tahun;

g. nyata-nyata tidak terganggu jiwa atau ingatannya; h. sehat jasmani dan rohani ;

i. berkelakuan baik, jujur dan adil;

j. mengenal Daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di Desa setempat; k, bersedia dicalonkan menjadi anggota BPB;

Pasal 3

(1) Dalam hal pencalonan anggota BPD, terlebih dulu dibentuk adanya Panitia Pemilihan yang terdiri unsur Pemerintah Desa dan Unsur pemuka masyarakat.

(2) Mekanisme penyaringan calon dimulai dari tingkat Dukuh dan diajukan pada Panitia Pemilihan.

(4)

(3) Anggota BPD dipilih dari calon-calon yang diajukan oleh kalangan adat, agama, organisasi sosial politik, golongan profesi dan atau unsur pemuka masyarakat.

(4) Jumlah calon yang dipilih paling sedikit 2 (dua) kali jumlah anggota BPD yang dibutuhkan.

(5) Mekanisme pemilihan diatur oleh Panitia Pemilihan dengan Cara pemungutan suara.

(6) Tata cara pemilihan ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 4

(1) Penetapan calon terpilih anggota BPD ditetapkan berdasarkan daftar urutan perolehan suara sesuai dengan jumlah anggota yang ditetapkan, dan sisanya ditetapkan sebagai calon anggota BPD antar waktu.

(2) Dalam hal calon terpilih BPD memperoleh suara sama pada urutan terakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka diserahkan pada panitia Pemilihan.

Pasal 5

Penetapan jumlah anggota BPD ditentukan berdasarkan jumlah penduduk Desa yang bersangkutan dengan ketentuan :

a. jumlah penduduk sampai dengan 1.500 jiwa, 5 orang anggota;

b. jumlah penduduk 1.501 sampai dengan 2.000 jiwa, 7 orang anggota; c, jumlah penduduk 2.001 sampai dengan 2.500 jiwa, 9 orang anggota; d. jumlah penduduk 2.501 sampai dengan 3.000 jiwa, 11 orang anggota; e. jumlah penduduk lebih dari 3.000 jiwa, 13 orang anggota;

Pasal 6

Hasil pemilihan anggota BPD, secara tertulis dilaporkan kepada Bupati lewat Camat paling lambat 15 (lima belas) hari setelah pembentukan BPD, untuk disahkan.

Pasal 7

(1) Ketua, Wakil ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD terpilih. (2) Wakil ketua BPD paling banyak 2 (dua) orang berdasarkan kebutuhan. (3) Dalam pelaksanaan tugasnya Pimpinan BPD dibantu oleh Sekretariat

BPD.

(4) Sekretariat BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh Sekretariat BPD dan dibantu oleh staf sesuai kebutuhan, yang diangkat

(5)

oleh Pemerintah Desa atas persetujuan Pimpinan BPD dan bukan dari Perangkat Desa.

Rapat pemilihan Pimpinan Badan Perwakilan Desa untuk pertama kalinya dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda.

BAB III PERATURAN TATA TERTIB BPD Pasal 8

(1) Rapat-rapat BPD dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun

(2) Rapat BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua BPD

(3) Dalam hal Ketua BPD berhalangan, rapat dipimpin oleh salah seorang wakil ketua.

Pasal 9 (1) anggota BPD dilarang :

a. rangkap jabatan dengan Kepala Desa dan Perangkat Desa; b. meninggalkan Desa selama 3 (tiga) bulan tidak terputus-putus;

c. melakukan kegiatan atau tindakan yang merugikan kepentingan Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan Masyarakat;

d. melakukan perbuatan yang hertentangan dengan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.

(2) Dalam hal anggota BPD melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka Ketua BPD mengusulkan kepada Bupati agar anggota BPD yang bersangkutan diberhentikan sekaligus mengusulkan penggantian antar waktu.

Pasal 10 (1) BPD mempunyai tugas dan wewenang :

a. mencalonkan dan menetapkan Kepala Desa terpilih berdasarkan laporan dan Berita Acara Pemilihan dari Panitia Pemilihan;

b. memberikan persetujuan atas pengangkatan Perangkat Desa; c. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa; d. bersama dengan Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa;

e. bersama dengan Kepala Desa menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

f. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

(6)

(2) Pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dalam Peraturan Tata Tertib BPD.

Pasal 11 BPD mempunyai fungsi :

a. mengayomi yaitu menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembangan Desa yang bersangkutan;

b. legislasi yaitu merumuskan dan menetapkan Peraturan Desa bersama-sama Pemerintah Desa;

c. pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta Keputusan Kepala Desa;

d. menampung aspirasi masyarakat yaitu menangani dan ; menyalurkan aspirasi yang diterima dari masyarakat kepada Pejabat atau Instansi yang berwenang.

Pasal 12 (1) BPD mempunyai hak :

a. meminta pertanggung jawaban atas pclaksanaan tugas Kepala Desa;

b. anggota BPD berhak menerima penghasilan setiap bulannya sesuai kemampuan keuangan Desa;

c. mengadakan perubahan Rancangan Peraturan Desa; d. menetapkan peraturan tata tertib BPD.

(2) BPD mempunyai kewajiban :

a. membina demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa; b. meningkatkan kesejahteraan rakyat di Desa;

c. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa;

d. memperhatikan sungguh - sungguh kenyataan yang ada dan berkembang dalam masyarakat;

BAB IV KEDUDUKAN KEUANGAN BPD Pasal 13

(1) Anggota BPD dan Sekretariat BPD berhak menerima uang sidang sesuai kemampuan keuangan Desa.

(7)

(2) Uang sidang anggota BPD dan Sekretariat BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pasal 14

(1) Untuk kegiatan BPD disediakan biaya sesuai dengan kemampuan keuangan Desa yang dikelola oleh Sekretariat BPD.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam Anggaran dan Belanja Desa.

BAB V PEMBERHENTIAN DAN MASA KEANGGOTAAN BPD Pasal 15

(1) Anggota BPD berhenti bersama-sama pada saat anggota BPD yang baru telah dilantik.

(2) Masa bhakti anggota BPD 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan, dan dapat dipilih kembali untuk,masa jabatan berikutnya.

(3) Anggota BPD yang sudah menjabat 2 (dua) kali berturut-turut tidak dapat dicalonkan lagi sebagai anggota BPD.

BAB VI PENGGANTIAN ANGGOTA DAN PIMPINAN BPD Pasal 16

(1) Penggantian antar waktu anggota dan Pimpinan BPD dilaksanakan dalam rapat BPD yang dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua.

(2) Anggota BPD pengganti diambil dari sisa calon hasil pemilihan berdasarkan atas perolehan suara.

BAB VII TINDAKAN PENYIDIKAN Pasal 17

(1) Tindakan penyidikan terhadap anggota BPD dilaksanakan setelah adanya persetujuan tertulis dari Bupati.

(2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagimana dimaksud pada ayat (1) adalah tertangkap tangan melakukan tindak pidana.

(3) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepada Bupati paling lambat 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam.

(8)

BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18

Lembaga Musyawarah Desa yang sudah ada pada saat ini tetap melaksanakan tugas sampai terbentuknya BPD berdasarkan Peraturan Daerah ini.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 19

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya,

Pasal 20

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku

Pasal 21

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Batang.

Disahkan di Batang

Pada tanggal 11 Maret 2000 BUPATI BATANG,

dto

DJOKO POERNOMO Diundangkan di Batang

pada tanggal 20 Maret 2000

SEKRETARIS KABUPATEN BATANG dto

M. SUSIGIT KUSBANDRIJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2000 NOMOR 7 SERI : D NO.: 6

PENJELASAN ATAS

(9)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 7 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA ( BPD )

I. UMUM

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan ditindaklanjuti dengan Kepmendagri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan dan Kepmendagri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka perlu disahkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang tentang Pembentukan Badan Perwakilan Desa (BPD) sebagai salah satu Peraturan Daerah yang merupakan Penjabaran dan Pelaksanaan Undang - undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup jelas

Pasal 2 huruf d, : yang dimaksud dengan berpengetahuan yang sederajat adalah pengetahuan berdasarkan pendidikan, pengalaman, bakat, atau keahlian yang sederajat dengan orang berpendidikan SLTP. Pasal 2 huruf e, : yang dimaksud dengan tidak

pernah dihukum penjara sekurang-kurangnya 5 tahun sesuai dengan keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 2 hufuf j : yang dimaksud dengan

mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyamkat di Desa setempat adalah berdomisili

(10)

sekurang. kurangnya 2 tahun tidak terputus putus dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Pasal 3 s/d Pasal 8 : Cukup jelas.

Pasal 9 ayat (1) huruf b : yang dimaksud dengan meninggalkan Desa selama 3 (tiga) bulan tidak terputus-putus adalah meninggalkan tugas dan kewajibannya selama 3 (tiga) bulan berturut-turut dengan keterangan atau tidak dengan keterangan.

Referensi

Dokumen terkait

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Rachmad Catur Hariady, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP

Anda yang dibebaskan untuk memutuskan, mahasiswa mana yang akan meminjam buku apa, status peminjam, jika NIM tidak diberikan, berarti orang tersebut adalah non-mahasiswa

Peralatan P3K dan cara penggunaannya Disajikan wacana tentang P3K, peserta didik dapat menjelaskan pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dengan benar C2

Mesin penyangrai kopi memiliki beberapa komponen penting yang harus dibuat diantaranya adalah rangka mesin yang dibuat dari pipa hollow, tabung mesin yang dibuat dari

Pilihlah jawaban yang paling benar dari pilihan yang tersedia dengan cara menghitamkan bulatan huruf yang sesuai pada lembar

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan selama penugasan tersebut diatas, beberapa rekomendasi yang diberikan oleh internal audit yang dapat memberikan manfaat

(3) BP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf c merupakan keturunan pertama dari BD atau BS yang memenuhi standar mutu kelas BP dan harus diproduksi sesuai

Jasa Raharja maka akan terdapat jumlah yang lebih besar lagi, dimana korban meninggal dunia akibat kecelakaan pada lima tahun terakhir adalah rata-rata 20.459 orang pertahunnya