• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

57 3.1 Analisis Masalah

Untuk mendiagnosa suatu penyakit perlu diketahui terlebih dahulu

gejala-gejala yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala-gejala klinis (gejala-gejala-gejala-gejala yang

terlihat langsung maupun yang dirasakan oleh pasien), sistem dapat mengambil

suatu kesimpulan berupa penyakit yang diderita. Tetapi ada saatnya diperlukan

pemeriksaan lebih lanjut melalui pemeriksaan laboratorium atau dokter untuk

penyakit tertentu.

Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) yaitu penyakit yang

menyerang organ telinga, hidung, dan tenggorokan. Lokasi dan fungsi dari

telinga, hidung, dan tenggorokan berhubungan erat. Telinga, hidung, dan

tenggorokan dihubungkan satu sama lain oleh saluran yang dinamakan

Eustachian tube. Oleh karena itu infeksi pada hidung dapat menyebar ke

tenggorokan dan sebaliknya.

Penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan dapat disebabkan oleh bakteri

dan virus. Menurut Harahap (2000), faktor utama terserang penyakit telinga,

hidung, dan tenggorokan adalah kerena kurangnya memperhatikan kesehatan atau

kebersihan telinga, hidung, dan tenggorokan dan juga dipengaruhi oleh tingkat

kekebalan tubuh serta kurang memahami penyebab-penyebab terjadinya penyakit

(2)

3.2 Analisis Kebutuhan Software dan Hardware

Kebutuhan hardware dan software dari pembuatan sistem pakar diagnosa

penyakit telinga, hidung, tenggorok adalah sebagai berikut:

- Resolusi Monitor : Resolusi monitor minimal bila dijalankan pada

ukuran 1024 x 600 piksel.

- Processor : 1 GHz.

- VGA : Shared onboard 64 MB.

- RAM : 512 MB.

- Harddisk : 80 GB

3.3 Karakteristik Pengguna

Ada beberapa pengguna yang diberikan hak akses (privilege) terhadap

sistem pakar diagnosa penyakit THT (telinga, hidung, tenggorok), yaitu admin

dan user (pengunjung). Adapun otoritas masing-masing pengguna digambarkan

dalam tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Karakteristik Pengguna

No Nama User Hak Akses

1 Admin Dapat melakukan login, mengolah data penyakit (membuat, menghapus, mengedit), mengolah data gejala (membuat, menghapus, mengedit), mengolah data aturan (membuat, menghapus, mengedit).

2 Pasien (pengunjung)

Melihat daftar penyakit, mengisi pendaftaran pasien, melakukan konsultasi penyakit.

(3)

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional dari pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit

telinga, hidung, dan tenggorok dideskripsikan pada tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Fungsional

No No_Req Nama Proses Kegunaan Pengguna

Terkait

1 Req_SPTHT_000 Lihat Daftar Penyakit

Melihat semua daftar gejala penyakit

User

2 Req_SPTHT_010 Pendaftaran User melakukan

pendaftaran sebelum konsultasi

User

3 Req_SPTHT_020 Konsultasi Mendiagnosa penyakit dengan gejala yang dialami

Pasien

4 Req_SPTHT_100 Login Admin Admin melakukan login

untuk mengelola data

Admin

5 Req_SPTHT_110 Tambah data penyakit

Menambah data penyakit Admin

6 Req_SPTHT_120 Ubah data penyakit

Mengubah data penyakit Admin

7 Req_SPTHT_130 Hapus data penyakit

(4)

Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Fungsional (Lanjutan)

No No_Req Nama Proses Kegunaan Pengguna

Terkait

8 Req_SPTHT_200 Pengolahan data gejala

Mengolah data gejala sebagai pengelolaan sistem

Admin

9 Req_SPTHT_210 Tambah data gejala

Menambah data gejala baru Admin

10 Req_SPTHT_220 Ubah data gejala Mengubah data gejala Admin 11 Req_SPTHT_230 Hapus data gejala Menghapus data gejala Admin 12 Req_SPTHT_300 Pengolahan data

relasi

Mengolah data relasi sebagai pengelolaan sistem

Admin

13 Req_SPTHT_310 Tambah data relasi

Menambah data relasi baru Admin

14 Req_SPTHT_320 Ubah data relasi Mengubah data relasi Admin 15 Req_SPTHT_330 Hapus data relasi Menghapus data relasi Admin

3.5 Analisis Pohon Keputusan dan Tabel Keputusan

Pengetahuan yang diperoleh dari seorang pakar atau sekumpulan data

disajikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh manusia dan dapat dijalankan

(eksekusi) pada komputer. Untuk melakukan representasi pengetahuan dalam

sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok yaitu dengan pohon

keputusan, tabel keputusan dan kaidah aturan.

3.5.1 Tabel Keputusan

Berikut ini merupakan tabel 3.4 merupakan tabel keputusan dari sistem

(5)
(6)

Tabel 3.5 Tabel Keputusan (Lanjutan)

Pada tabel keputusan, untuk menentukan suatu jenis penyakit maka gejala yang

terdapat pada penyakit tersebut ditandai dengan tanda (v). Contoh:

Tabel 3.6 Tabel Gejala Penyakit Kode P001 G001 v G005 v G006 v G007 v G008 v

Berdasarkan tabel 3.6 sesuai gejala yang diderita pasien maka kode

(7)

3.5.2 Tabel Penyakit

Pada tabel 3.7 di bawah ini merupakan tabel penyakit pada sistem pakar

diagnosa penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok).

Tabel 3.7 Tabel Penyakit

Kode Penyakit

P001 [Penyakit Telinga] Otitis Media Akut P002 [Penyakit Hidung] Epistaksis Posterior P003 [Penyakit Tenggorokan] Radang Amandel P004 [Penyakit Tenggorokan] Radang Tenggorokan

P005

[Penyakit Tenggorokan] Pembesaran Kelenjar Gondok

P006 [Penyakit Hidung] Polip

P007 [Penyakit Hidung] Rhinitis Alergi

P008 [Penyakit Tenggorokan] Kelumpuhan Pita Suara P009 [Penyakit Telinga] Meniere

P010 [Penyakit Telinga] Perikondritis

P011 [Penyakit Telinga] Sindrom Ramsay Hunt P012 [Penyakit Telinga] Otitis Eksterna

P013 [Penyakit Hidung] Kelainan Septum P014 [Penyakit Hidung] Abses Septum P015 [Penyakit Tenggorokan] Parotitis P016 [Penyakit Hidung] Sinusitis

(8)

3.5.3 Tabel Gejala

Berikut ini tabel 3.8 merupakan tabel gejala pada sistem pakar diagnosa

penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok).

(9)
(10)

G005 G013 G008 G007 G006 P001 G012 G011 G010 G009 G016 G001 G015 G014 P002 P003 G022 G021 G020 G019 G018 P004 G026 G025 G024 G017 G023 G027 G040 G036 G061 P005 P006 G032 G031 G030 G029 G028 P010 G004 G033 G039 G038 G037 G035 G034 G044 G043 G002 G042 G041 P008 P007 G045 G049 G048 G047 G046 P009 G056 G054 G053 G052 G051 G050 P011 G055 G060 G069 G068 G059 G003 G058 G057 P012 G067 G066 G065 G064 G063 G062 P013 G078 G075 G074 G073 G072 G071 G070 P014 G082 G081 G080 G079 G077 G076 P015 THT G022 G021 G077 G085 G084 G083 P016 3.5.4 Pohon Keputusan

Pada gambar 3.1 di bawah ini merupakan pohon keputusan pada sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorokan.

(11)

Pada gambar 3.2 di bawah ini merupakan pohon keputusan untuk

mengelompokan jenis penyakit berdasarkan gejala-gejalanya. Contoh:

Gambar 3.2 Pohon Keputusan Pengelompokan Penyakit

Kode gejala (G001) merupakan gejala yang sama pada tiga jenis penyakit,

sedangkan kode gejala (G005), (G006), (G007), (G008) yaitu gejala yang hanya

terdapat pada satu jenis penyakit. Berdasarkan pengelompokan kode gejala di atas

maka hasil akhir atau diagnosa penyakit yaitu P001.

Tetapi jika hanya mengalami gejala (G001), dan (G005) tetapi tidak

mengalami gejala (G006), (G007), dan (G008) maka akan langsung membaca ke

gejala (G009), dan seterusnya sampai menemukan hasil akhir atau diagnosa. Pada

gambar 3.3 di bawah ini merupakan metode pencariannya yaitu depth first search.

Gambar 3.3 Metode Pencarian Depth First Search G005 G013 G008 G007 G006 P001 G012 G011 G010 G009 G001 P002 tidak tidak tida k G005 G008 G007 G006 P001 G001

(12)

3.5.5 Kaidah Aturan

Representasi kaidah aturan adalah menghadirkan pengetahuan yang ada

sebagai kaidah aturan dalam bentuk aksi yaitu pasangan IF kondisi (premis)

terjadi THEN aksi (konklusi atau kesimpulan). Pada tabel 3.10 di bawah ini

merupakan kaidah aturan untuk sistem pakar diagnosa penyakit THT (Telinga,

Hidung, Tenggorok).

Tabel 3.10 Kaidah Aturan

No Kaidah Aturan

1 IF pusing AND hilang pendengaran selama beberapa waktu AND telinga terasa tersumbat AND keluar cairan dari telinga AND sakit telinga THEN Otitis Media Akut 2 IF pendarahan banyak pada satu atau kedua lubang

hidung AND muntah darah AND kesulitan bernafas AND pendarahan yang mengalir ke orofaring atau rongga pangkal mulut AND sakit tenggorokan dalam jangka lama THEN Epistaksis Posterior

3 IF pusing AND sakit tenggorokan AND kesulitan menelan AND demam AND mendengkur AND bau mulut AND kelenjar tonsil membengkak THEN Radang Amandel

4 IF demam AND tenggorokan terasa perih AND tenggorokan terasa gatal dan kering AND batuk AND demam AND sakit menelan AND terasa ada yang mengganjal ditenggorokan THEN Radang Tenggorokan

5 IF demam AND mulut terasa tegang dan nyeri terutama saat mengunyah AND nafsu makan berkurang AND terdapat benjolan pada leher bagian depan AND tangan atau jari bergetar AND sering buang air besar THEN Gondok

6 IF mudah sakit kepala AND suara sengau AND susah tidur AND bernafas melalui mulut AND daya penciuman menurun AND bersin-bersin AND rongga hidung terasa gatal THEN Polip

7 IF bersin-bersin AND gatal pada hidung AND keluar lender dari hidung AND batuk kronik AND gelisah AND selera makan berkurang THEN Rhinitis Alergi

8 IF suara terasa berat dan lemah AND nafas yang pendek AND hilangnya suara secara tiba-tiba AND suara serak AND berisik saat bernafas AND kehilangan nada suara AND perubahan suara akan disertai batu saat menelan THEN Kelumpuhan Pita Suara

9 IF vertigo berulang AND gangguan pendengaran AND telinga berdenging AND telinga terasa penuh AND tuli pada nada rendah THEN Meniere

(13)

Tabel 3.11 Kaidah Aturan (Lanjutan)

No Kaidah Aturan

10 IF telinga membengkak AND telinga memerah AND terasa hangat atau panas pada telinga AND telinga terasa sakit pada saat ditekan AND benjolan pada daun telinga belakang THEN Perikondritis

11 IF nyeri pada wajah AND kesulitan menutup mata AND mata kering AND ruam merah berisi cairan pada gendang telinga luar, langi-langit mulut dan lidah AND muntah THEN Sindrom Ramsay Hunt

12 IF gatal pada telinga AND keluar cairan berbau busuk AND sakit bila daun telinga ditekan AND bisul

ditelinga AND bengkak pada saluran telinga THEN

Otitis Eksterna

13 IF penyumbatan pada satu atau kedua lubang hidung AND rasa sakit dikepala dan sekitar mata AND rasa skit pada wajah AND terdapat benjolan pada hidung AND hidung bengkok THEN Kelainan Septum

14 IF hidung tersumbat AND nyeri pada puncak hidung AND keluhan hidung bertambah besar AND hidung terasa sakit apabila disentuh AND hidung terasa lunak bila diraba AND hidung bagian luar tampak mengkilat THEN Abses Septum

15 IF demam tinggi AND sakit kepala AND nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah AND sulit membuka mulut AND pembengkakan kelenjar dibawah telinga AND pembengkakan kelenjar dibawah rahang AND terjadi pembengkakan pada buah zakar (pada pria dewasa) THEN Parotitis

16 IF nyeri dan rasa penuh diwajah AND penyumbatan pada saluran hidung AND pembengkakan pada maksila (tulang rahang atas)AND sakit kepala AND batuk AND pusing THEN Sinusitis

Berdasarkan kaidah aturan di atas, jika pusing (G001) dan hilang pendengaran

selama beberapa waktu (G005) dan telinga terasa tersumbat (G006) dan keluar

cairan dari telinga (G007) dan sakit telinga (G008) maka menderita penyakit hidung

(14)

3.6 Perancangan Sistem

3.6.1 Diagram Konteks Sistem Pakar THT

Aliran data dari sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, dan

tenggorokan dapat dilihat dari Gambar 3.4 berikut ini.

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT (telinga, hidung, tenggorok)

Admin User login data penyakit data gejala data relasi data user data gejala daftar gejala daftar penyakit hasil diagnosa dan solusi info data relasi

info data gejala info data penyakit

konfirmasi login

Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Pakar THT

Pada gambar tersebut, admin dapat mengelola data penyakit, gejala, dan

relasinya sehingga memungkinkan untuk menambahkan penyakit-penyakit baru

dalam pengembangannya.

3.6.2 DFD Sistem Pakar THT

Gambar 3.5 merupakan DFD level 0 dari sistem pakar diagnosa penyakit

(15)

2.1 input konsultasi 2.2 tampil diagnosa user penyakit gejala relasi hasil_diagnosa data diagnosa hasil diagnosa

info data gejala

info data relasi

hasil diagnosa info gajala

data user

data user info data penyakit

id_gejala id_gejala 2. pengolahan data penyakit admin 1. validasi login 4. pengolahan data relasi 3. pengolahan data gejala 5. konsultasi user admin penyakit gejala relasi hasil_analisa data login data valid data konfirmasi login data

login data penyakit daftar penyakit data gejala daftar gejala data gejala daftar gejala daftar penyakit data penyakit daftar penyakit daftar relasi daftar relasi data relasi data relasi daftar relasi daftar gejala data user data konsultasi

info hasil diagnosa

info hasil diagnosa info daftar penyakit

data konsultasi

info daftar gejala

data user

Gambar 3.5 DFD level 0 Sistem Pakar THT

(16)

admin 1.2 mengolah data penyakit 1.4 mengolah data relasi 1.3 mengolah data gejala 1.1 validasi login admin data login info login salah

data penyakit info data penyakit

data gejala info data gejala

data relasi info data relasi

data login id_login

data penyakit info data penyakit

data gejala info data gejala

data relasi info data relasi

penyakit

gejala

relasi

Gambar 3.7 DFD level 1 proses Pengolahan Data Admin

Gambar 3.8 merupakan DFD level 2 dari proses pengolahan data penyakit.

Proses terbagi menjadi tambah penyakit, simpan data penyakit, edit data penyakit,

(17)

admin 1.3.2 edit data gejala 1.3.4 tampil data gejala 1.3.3 hapus data gejala 1.3.1 tambah data gejala data gejala

info data gejala

data gejala data gejala

Id_gejala data gejala

data gejala info data gejala

data gejala data gejala Id_gejala data gejala gejala admin 1.2.2 edit data penyakit 1.2.4 tampil data penyakit 1.2.3 hapus data penyakit 1.2.1 tambah data penyakit data penyakit

info data penyakit

data penyakit data penyakit

Id_penyakit data penyakit

data penyakit

info data gejala

data penyakit

data penyakit

Id_penyakit

data penyakit

penyakit

Gambar 3.8 DFD level 2 proses Pengolahan Data Penyakit

Gambar 3.9 merupakan DFD level 2 dari proses pengolahan data gejala.

Proses terbagi menjadi tambah gejala, simpan data gejala, edit data gejala, dan hapus

data gejala.

(18)

admin 1.4.2 edit data relasi 1.4.4 tampil data relasi 1.4.3 hapus data relasi 1.4.1 tambah data relasi data relasi

info data relasi

data relasi data relasi

Id_relasi data relasi

data relasi info data relasi

data relasi

data relasi

Id_relasi

data relasi

relasi

Gambar 3.10 merupakan DFD level 2 dari proses pengolahan data relasi.

Proses terbagi menjadi tambah relasi, simpan data relasi, edit data relasi, dan hapus

data relasi.

Gambar 3.10 DFD level 2 proses Pengolahan Data Relasi

3.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Pakar THT

Gambar 3.11 di bawah ini merupakan gambaran perancangan ERD dan relasi

antar tabel dari sistem pakar diagnosa penyakit THT (Telinga, Hidung, dan

(19)

hasil_diagnosa penyakit gejala menghasilkan memiliki relasi kd_penyakit solusi definisi nm_penyakit id_relasi kd_penyakit tanggal pekerjaan alamat kelamin nama id_diagnosa nm_gejala kd_gejala 1 1 1 1 n n

Gambar 3.11 Entity Relationship Diagram

3.6.4 Relasi Antar Tabel

Pada gambar 3.12 di bawah ini merupakan relasi antar tabel pada sistem pakar

diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok.

(20)

3.7 Kamus Data

Pada tabel 3.12 di bawah ini merupakan kamus data dari sistem pakar

diagnosa penyakit THT.

Tabel 3.12 Kamus Data

Nama data login admin

Where Used/Who Used Admin-Proses 1 “proses validasi login”

Deskripsi Admin merupakan pengelola sistem yang memiliki hak akses sebagai admin. Sebelum mengelola data admin, admin diharuskan untuk login

id_admin {0..9}

username {a..z | A..Z | 0..9}

password {a..z | A..Z | 0..9}

Nama data penyakit

Where Used/Who Used Admin-Proses 2 “proses pengolahan data admin” Deskripsi Salah satu komponen basis pengetahuan yang akan

menjadi hasil diagnosa kd_penyakit {a..z | A..Z | 0..9} nm_penyakit {a..z | A..Z | 0..9}

definisi {a..z | A..Z | 0..9}

solusi {a..z | A..Z | 0..9}

Nama data gejala

Where Used/Who Used Admin-Proses 2 “proses pengolahan data admin” Deskripsi Data klinis mengenai gejala suatu penyakit

kd_gejala {a..z | A..Z | 0..9}

nm_gejala {a..z | A..Z | 0..9}

Nama data relasi

Where Used/Who Used Admin-Proses 2 “proses pengolahan data admin” Deskripsi Merupakan aturan atau keterkaitan antara data gejala

dengan data penyakit kd_penyakit {a..z | A..Z | 0..9}

(21)

Tabel 3.13 Kamus Data (Lanjutan)

Nama data hasil diagnosa

Where Used/Who Used User-Proses 3 “proses konsultasi”

Deskripsi Merupakan data yang didapat dari proses konsultasi user

id_diagnosa {0..9}

nama {a..z | A..Z | 0..9}

kelamin {a..z | A..Z | 0..9}

alamat {a..z | A..Z | 0..9}

pekerjaan {a..z | A..Z | 0..9}

kd_penyakit {a..z | A..Z | 0..9}

noip {a..z | A..Z | 0..9}

tanggal {0..9}

3.8 Perancangan Struktur Data dan Tabel

1. Tabel Penyakit

Pada tabel 3.14 di bawah ini merupakan tabel struktur data penyakit pada

sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok.

Tabel 3.14 Tabel Struktur Data Penyakit

No Field Tipe Keterangan

1 Primary key Kode penyakit

2 Foreign key -

3 Jenis tabel Master

4 Fungsi table Untuk menyimpan data penyakit

5 Kd_penyakit Char (10) Kode penyakit 6 Nm_penyakit Varchar (50) Nama penyakit

7 Definisi Text Definisi penyakit

(22)

2. Tabel Gejala

Pada tabel 3.15 di bawah ini merupakan tabel struktur data gejala pada sistem

pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok.

Tabel 3.15 Tabel Struktur Data Gejala

No Field Tipe Keterangan

1 Primary key Kode gejala

2 Foreign key -

3 Jenis table Master

4 Fungsi table Untuk menyimpan data gejala

penyakit 5 Kd_gejala Char (10) Kode gejala 6 Nm_gejala Varchar (100) Nama gejala

3. Tabel Relasi

Tabel 3.16 merupakan tabel relasi dari sistem pakar diagnosa penyakit THT.

Tabel 3.16 Tabel Struktur Data Relasi

No Field Tipe Keterangan

1 Primary key Kode penyakit

2 Foreign key -

3 Jenis tabel Master

4 Fungsi tabel Untuk menyimpan data relasi

5 Kd_penyakit Char (10) Kode penyakit 6 Kd_gejala Char (10) Kode gejala

4. Tabel Hasil Diagnosa

Pada tabel 3.17 di bawah ini merupakan tabel struktur data hasil diagnosa dari

(23)

Tabel 3.17 Tabel Struktur Data Hasil Diagnosa

No Field Tipe Keterangan

1 Primary key Id pasien

2 Foreign key -

3 Jenis table Transaksi

4 Fungsi tabel Untuk menyimpan hasil diagnosa

penyakit pasien 5 Id_pasien Int (10) Id pasien 6 Kd_penyakit Char (10) Kode penyakit

7 Noip Varchar (50) Ip pasien yang mengakses sistem admin

8 Tanggal Datetime Tanggal akses

5. Tabel Admin

Pada tabel 3.18 di bawah ini merupakan tabel struktur data admin pada sistem

pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok.

Tabel 3.18 Tabel Struktur Data Admin

No Field Tipe Keterangan

1 Primary key Id admin

2 Foreign key -

3 Jenis table Master

4 Fungsi tabel Untuk mengakses sistem

5 Id_admin Int (5) Primary key, id admin

3.9 Perancangan Antar Muka (Interface)

 Konsultasi

User harus menjawab semua pertanyaan sampai mendapat kesimpulan

(24)

Rule 1

IF Pusing AND Hilang pendengaran selama 2-3 hari AND Telinga terasa tersumbat AND Keluar cairan dari telinga AND Sakit telinga

THEN Otitis Media Akut Rule 2

IF Pusing NOT Demam AND Tenggorokan terasa perih AND Teggorokan terasa gatal dan kering AND Batuk-batuk AND Sakit menelan AND Terasa ada yang mengganjal di tenggorokan

THEN Radang Tenggorokan Rule 3

IF Pusing NOT Demam NOT Bersin-bersin NOT Suara serak NOT Vertigo yang berulang NOT Telinga membengkak NOT Nyeri pada wajah NOT Gatal-gatal pada telinga NOT Penyumbatan pada satu atau kedua lubang hidung NOT Hidung tersumbat NOT Demam tinggii NOT Nyeri dan rasa penuh di wajah NOT Penyumbatan pada saluran hidung NOT Pembengkakan pada maksila NOT Sakit kepala NOT Batuk-batuk NOT Demam

THEN Maaf penyakit tidak ada…!

Gambar 3.13 Perancangan Konsultasi

Jika user sudah menjawab semua pertanyaan maka akan muncul tampilan yang berisi hasil diagnosa.

Gambar 3.14 Perancangan Hasil Diagnosa

Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Beranda

Bantuan Konsultasi Admin

Jawablah pertanyaan berikut:

Apakah anda mengalami gejala (G001) Pusing? Ya Tidak

Jawab

Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)

Beranda Bantuan Konsultasi Admin

Dari hasil konsultasi, anda mengalami gejala penyakit …

(25)

Halaman Masuk Admin atau Pakar

Sebelum mengoalah data admin harus mengisi nama pengguna dan kata

kunci terlebih dahulu.

begin

read username,password

if (username, password) = valid then write Home

endif; end.

Gambar 3.15 Perancangan Login Admin

 Halaman Tambah Gejala

Pada halaman tambah gejala admin dapat melakukan penambahan

gejala-gejala penyakit yang nanti akan disimpan pada tabel gejala-gejala.

begin

read DataInput

If Input = valid then save ke table write PesanBerhasil else write PesanKesalahan endif; end. Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)

Beranda Bantuan Konsultasi Admin

Silahkan masukan username dan Password anda: Username :

Password :

(26)

Gambar 3.16 Perancangan Tambah Gejala

 Halaman Ubah Gejala

Pada halaman ubah gejala admin dapat melakukan perubahan gejala-gejala

penyakit yang nanti akan disimpan pada tabel gejala.

begin

read DataEdit read InputDataEdit

If InputDataEdit = valid then update ke table write PesanBerhasil else write PesanKesalahan endif; end.

Gambar 3.17 Perancangan Ubah Gejala

Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Masuk Tambah Penyakit Ubah Penyakit Laporan Penyakit Tambah Gejala Ubah Gejala Laporan Gejala Relasi Keluar

Masukan Gejala Penyakit

Kode :

Gejala :

Simpan

Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Masuk Tambah Penyakit Ubah Penyakit Laporan Penyakit Tambah Gejala Ubah Gejala Laporan Gejala Relasi Keluar

Ubah gejala penyakit

Kode :

Gejala :

(27)

 Halaman Hapus Gejala

Pada halaman hapus gejala admin dapat menghapus gejala.

begin

read DataDelete write PesanKonfirmasi read PesanKonfirmasi

if PesanKonfirmasi = Yes the delete dari table else

batal endif

end.

Gambar 3.18 Perancangan Hapus Gejala

 Halaman Tambah Penyakit

Pada halaman tambah penyakit admin dapat melakukan penambahan

penyakit yang nanti akan disimpan pada tabel penyakit.

begin

read DataInput

If Input = valid then save ke table write PesanBerhasil else write PesanKesalahan endif; end. Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Masuk Tambah Penyakit Ubah Penyakit Laporan Penyakit Tambah Gejala Ubah Gejala Laporan Gejala Relasi Keluar

Hapus gejala penyakit Kode :

Gejala :

(28)

Gambar 3.19 Perancangan Tambah Penyakit

 Halaman Ubah Penyakit

Pada halaman ubah penyakit admin dapat melakukan perubahan data

penyakit yang nanti akan disimpan pada tabel penyakit.

begin

read DataEdit read InputDataEdit

If InputDataEdit = valid then update ke table write PesanBerhasil else write PesanKesalahan endif; end.

Gambar 3.20 Perancangan Ubah Penyakit

Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Masuk Tambah Penyakit Ubah Penyakit Laporan Penyakit Tambah Gejala Ubah Gejala Laporan Gejala Relasi Keluar

Masukan data penyakit

Kode : Penyakit : Definisi : Solusi : Simpan Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Masuk Tambah Penyakit Ubah Penyakit Laporan Penyakit Tambah Gejala Ubah Gejala Laporan Gejala Relasi Keluar

Ubah data penyakit

Kode :

Penyakit : Definisi :

Solusi :

(29)

 Halaman Hapus Penyakit

Pada halaman hapus penyakit admin dapat menghapus data penyakit.

begin

read DataDelete write PesanKonfirmasi read PesanKonfirmasi

if PesanKonfirmasi = Yes the delete dari table else

batal endif

end.

Gambar 3.21 Perancangan Hapus Penyakit

 Halaman Tambah Relasi

Pada halaman tambah relasi, admin dapat melakukan penambahan relasi

yang nanti akan disimpan pada tabel relasi.

begin

read DataInput

If Input = valid then save ke table write PesanBerhasil else write PesanKesalahan endif; end. Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Masuk Tambah Penyakit Ubah Penyakit Laporan Penyakit Tambah Gejala Ubah Gejala Laporan Gejala Relasi Keluar

Hapus data penyakit

Kode :

Penyakit : Definisi :

Solusi :

(30)

Gambar 3.22 Perancangan Tambah Relasi

 Halaman Ubah Relasi

Pada halaman ubah relasi, admin dapat melakukan perubahan data relasi

yang nanti akan disimpan pada tabel relasi.

begin

read DataEdit read InputDataEdit

If InputDataEdit = valid then update ke table write PesanBerhasil else write PesanKesalahan endif; end.

Gambar 3.23 Perancangan Ubah dan Hapus Relasi

Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Masuk Tambah Penyakit Ubah Penyakit Laporan Penyakit Tambah Gejala Ubah Gejala Laporan Gejala Relasi Keluar

Tambah Data Relasi

Id Relasi :

Kode Penyakit :

Kode Gejala :

Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Masuk Tambah Penyakit Ubah Penyakit Laporan Penyakit Tambah Gejala Ubah Gejala Laporan Gejala Relasi Keluar Id Relasi : Kode Penyakit : Kode Gejala : Ubah Hapus

Gambar

Tabel 3.1 Karakteristik Pengguna
Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Fungsional (Lanjutan)
Tabel 3.5 Tabel Keputusan (Lanjutan)
Tabel 3.7 Tabel Penyakit
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dokter masih belum mempunyai fasilitas menyimpan data diagnosa dan anamnese pasien yang telah berobat yang disebabkan karena proses pencatatanB. diagnosa dan

Bagan diatas adalah bagan untuk struktur aplikasi yang dibuat terdiri dari intro, menu utama, Pengngenalan alat indera mata, telinga, hidung lidah dan kulit beserta dengan soal-soal

TITLE: T23 Header Aplikasi TITLE: Footer Aplikasi Keterangan : -Tampilan untuk ubah dan simpan data berita -Klik T1 untuk tambah data -Klik T3 untuk ubah data berita Data Berita T1

Tabel yang ada di Sistem Informasi Data Karyawan terdiri dari beberapa tabel yaitu tabel relasi cuti, tabel relasi gaji, tabel tunjangan, tabel karyawan, tabel login,

4 Ubah Tombol untuk mengubah data 5 Hapus Tombol untuk menghapus data 6 Keluar Tombol untuk keluar dari form 7 Cari Tombol untuk mencari data. Gambar 4.27 Form

Bagian Kasir akan membuat Laporan Penjualan dan Laporan Barang Keluar dari nota pembayaran dan file barang yang akan diserahkan kepada pemilik toko... Berdasarkan F.Pemesanan

Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses operasi data relasi antara penyakit dan gejala diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang

Rancangan halaman master bisa melakukan tambah dan ubah data master yang didalamnya terdapat 10 menu master yaitu master data kantor pos, data agen pos, data kurir pos, data