PUSAT PEUTPORAN DAN ANATISIS
TRANSAKSI
KEUANGANJl. Ir. H. Djuanda No,35 Jakarta 10120 Indonesia
Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +6221-38568Q9 +6227-3856826
Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatk.go.id
PERATURAN
KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NoMOR: PER- 10
/
L.02.1 /PPATK/09/2011'TENTANG
PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA BAGI PENYEDIA
BARANG
DAN/ATAU
JASALAINNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
MAHA
ESAKEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN
Menimbang
bahwa
untuk
melaksanakan ketentuan Pasal26
ayat (3)Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 20Ll- tentangTata Cara
Pelaksanaan Kewenangan Pusat Pelaporan
dan
Analisis Transaksi Keuangan,perlu
menetapkan Peraturan KePalaPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Bagi Penyedia
Barang danf atauJasa Lainnya;
1. Undang-Undang
Nomor
B
Tahun
2010
tentangPencegahan
dan
Pemberantasan
Tindak
Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2010Nomor
122, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia
Nomor
51'64);PUSAT PEUTPORAN DAN
ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGANJl. Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta 10120 Indonesia
Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatk.go,id
2.
Peraturan Presiden Nbmor 50 Tahun 2011 tentang TataCara
Pelaksanaan KewenanganPusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN
KEPALA
PUSAT PELAPORAN DAN
ANALISIS
TRANSAKSI
KEUANGAN
TENTANGPENERAPAN PRINSIP
MENGENALI
PENGGUNA]ASA
BAGI
PENYEDIA BARANGDAN/ATAU
]ASALAINNYA.
BAB
I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan
ini
yang dimaksud dengan:1. Pusat
Pelaporandan
Analisis
Transaksi Keuanganyang
selanjutnyadisingkat PPATK
adalah
lembaga independenyang dibentuk
dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana Pencucian Uang.2.
PencucianUang
adalah segala perbuatanyang
memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.3.
Prinsip Mengenali Pengguna Jasa adalah prinsip yang diterapkan penyediabarang
danfatau
jasa
lainnya dalam rangka
mengetahui
profil,karakteristik, serta
pola
Transaksi Pengguna Jasa dengan melakukan kewajiban sebagaimana ditentukan daiam Peraturan ini.PUSAT
PEIAPORAN
DAN ANATISIS
TRANSAKSI
KEUANGANfl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia
Telepon.+6221-3850455 +622I-3853922 Faksimili, +622I-3856809 +6227-3856826
Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : wwwppatk.go.id
5.
6.
4.
Pihak Pelapor adalah Setiap Orang yang menurut Undang-Undang wajib menyampaikan laporan kepada PPATK.Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Korporasi.
Pengguna jasa adalah
pihak
yang menggunakan jasa penyedia barang danf atarjasa lainnya.7.
Transaksiadalah seluruh kegiatan
yang
menimbulkan
hak
danf ataukewajiban
atau
menyebabkantimbulnya
hubunganhukum
antara dua pihak atau lebih.8.
Transaksi Keuangan adalah Transaksiunfuk
melakukan atau menerimapenempatan, penyetoran,
penarikan, pemindahbukuar;
pentransferan,pembayarart
hibah,
sumbangarypenitipan,
danfatau
penukaran atassejumlah uang atau tindakan danf atau kegiatan
lain
yang berhubungan dengan uang.g.
Dokumen adalah d.ata,tekaman, atau informasi yang dapatdilihat,
dibaca,danf atau didengar, yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana,
baik
yang tertuangdi
atas kertas atau bendafisik
apa punselain kertas maupun yang terekam secara elektronik, termasuk tetapi tidak
terbatas pada:
a.
fulisary suara, ataugarnbar;b.
peta, rancangan, foto, atau sejenisnya;c.
huruf,
tanda, angka, simbol, atau perforasi yangmemiliki
makna ataudapat dipahami oleh orangyang mampu membaca atau memahaminya. 10. Korporasi adalah kumpulan orang d,anf ataukekayaan yangterorganisasi,
baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.
ll.Undang-Undang
adalah Undang-UndangNomor
8
Tahun 2010 tentangPUSAT
PEUIPORAN
DAN
ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGANfl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia
Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +622I-3856809 +6227-3856826
Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id
Pasal2
Ketentuan dalam Peraturan
ini
berlaku bagi penyedia barang danf atau jasalainnya
baik
orang
perseoranganmaupun Korporasi
yang
melakukan kegiatan usaha y arrg meliputi:a.
perusahaan properti atau agen properti;b.
pedagang kendaraan bermotor;c.
pedagang permata dan perhiasan atau logam mulia; dand.
pedagang barang seni dan antik.Pasal 3
Kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dibuktikan dengan:
a.
terdaftardxtf
atau memperoleh ijin dari otoritas;b.
keanggotaan penyedia barang danf atau jasa lainnya pada asosiasi;c.
termuat dalam
iklan
komersialdi
media
massaatau
media
lainnya; danf ataud.
bukti lain yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.BAB
II
PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA
Bagtan Kesatu
Umum
Pasal 4
(1)
Penyedia
barang
d,anf ataujasa lainnya
wajib
menerapkan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa berdasarkan Peraturan ini.(2) Prinsip Mengenali Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
PUSAT PEUTPORAN DAN ANALISIS
TRANSAKSI
KEUANGAN jl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 IndonesiaTelepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id
a.
identifikasi Pengguna Jasa;b.
verifikasi Pengguna Jasa; danc.
pemantauan Transaksi Pengguna Jasa.(3) Kewajiban menerapkan
prinsip
mengenali Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan pada saat:a.
melakukan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa;b.
terdapat Transaksi Keuangan dengan matauang
rupiah
danf ataumata
uang
asingyang nilainya
paling
sedikit atau
setara denganRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);
c.
terdapat Transaksi
Keuangan Mencurigakanyffirg terkait
tindakpidana Pencucian
U*g
dan tindak pidana pendanaan terorisme; atavd. Pihak
Pelapor
meragukan kebenaraninformasi yang
dilaporkanPengguna Jasa.
Bagian Kedua
Identifikasi Pengguna Jasa
Pasal 5
(1) Penyedia barang danf jas;alainnya wajib meminta informasi dan Dokumen kepada Pengguna Jasa sebagai berikut:
a.
untuk Pengguna Jasa perseorangan paling sedikit mencakup:f
.
identitas Pengguna Jasa yang memuat:a)
nomor identitas kependudukan atau paspor;b)
nama lengkap;c)
kewarganegaraan;PUSAT
PEIAPORAN
DANANALISIS TRANSAKSI
KEUANGANJl. Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta 10120 Indonesia
Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6221-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id
e)
alamat tempat tinggal terkini termasuk nomor telepon bila ada;0
alamat di negara asal dalam hal warga negara asing; dang)
tempat dan tanggal lahir;2.
pekerjaan;3.
sumber dana; dan4.
tujuan Transaksi.b.
untuk
Pengguna
Jasa yang berbentuk Korporasi
paling
sedikit mencakup:l.
identitas Pengguna Jasa yang memuat:a)
nomor
surat keputusan pengesahan Korporasi dalamhal
telah berbadan hukum;b)
nama Korporasi;c)
bentuk Korporasi;d)
bidang usaha; dane)
alamat Korporasi dan nomor telepon;2.
sumber darra;3.
tujuan Transaksi; dan4.
informasi pihak-pihak
yang ditunjuk
mempunyai
wewenangbertindak
untuk
dan atas nama Korporasi, sebagaimana dimaksud dalam huruf a.(2) Penyedia barang danf ataujasa lainnyawajib meneliti kebenaran Dokumen identitas Pengguna Jasa.
Pasal 6
(1) Dalam hal Pengguna Jasa melakukan Transaksi di bawah Rp500.000.000,00
(lima
ratusjuta
rupiah),
penyediabarang
dan/atau jasalainnya
dapat menerapkan permintaan informasi dan Dokumen secara lebih sederhana.PUSAT PE1APORAN DAN
ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGANJl. Ir. H, Djuanda No.35 Jakarta 10120 Indonesia
Telepon.+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +6221-3856809 +622L-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id
(2) Informasi dan Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup identitas Pengguna J as a y ang paling se
dikit
memuat:a.
nama;b.
tanggal lahir;c.
nomor Dokumen identitas; dand.
alamat.(3) Identitas Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuktikan
dengan kartu tanda penduduk, paspor atau surat izin mengemudi.
Bagian Ketiga Verifikasi Pengguna Jasa
PasalT
(1) Penyedia
barang
danfatau
jasalainnya
wajib
melakukan
verifikasi Dokumen.(2) Penyediabarang danf ataujasa lainnya dapat meminta keterangan kepada Pengguna Jasa untuk mengetahui kebenaran
formil
Dokumen sebagairnanadimaksud pada ayat (1).
(3) Dalam hal terdapat keraguan/ penyedia barang danf ataujasa lainnya wajib
meminta Dokumen pendukung yang dikeluarkan
oleh
pihak
ytrrg
berwenang kepada Pengguna Jasa.
Bagian Keempat
PUSAT PEUTPORAN DAN
ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN]1. Ir. H. Djuanda No,35 fakarta 10120 Indonesia
Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +6227-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : wwwppatkgo.id
Pasal B
(1) Penyediabarang danf atau jasa lainnya melakukan pemantauan terhadap Transaksi Pengguna Jasa.
(2) Pemantauan Transaksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)
dilakukan dengan melihat tata cara pembayaran Transaksi baik tunai ataupun
non tunai, pelaku transaksi, nominal Transaksi, danf atau tanggal Transaksi. (3) Pemantauan Transaksi sebagaimana dimaksud padaayat (1)
dilakukanterhadap Transaksi yang dilakukan untuk kepentingan Pengguna Jasa atau
pihak lain atau pemberi kuasa (benefcial ozoner).
BAB
III
PENATAUSAHAAN DOKUMEN
Pasal 9
(1) Penyedia barang danf atau jasa lainnya wajlb menatausahakan Dokumen
seluruh Pengguna Jasa dan
pihak lain
yangterkait
dalam jangka waktupaling sedikit 5 (lima) tahun sejak penyedia barang danf ataujasa lainnya mengakhiri hubungan usaha dengan Pengguna Jasa.
(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1)paling sedikit
meliputiidentitas Pengguna ]asa dan pihak lain yang terkait dan
formulir
hubunganusaha termasuk Dokumen korespondensi dengan Pengguna Jasa.
BAB
IV
PUSAT
PEIAPORAN
DAN ANALISIS
TRANSAKSI
KEUANGANfl. Ir. H. Djuanda No.35 fakarta 10120 Indonesia
Telepon.+6221-3850455 +6227-3853922 Faksimili. +6227-3856809 +622I-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : wwwppatkgo.id
Pasal 10
PPATK melakukan Pengawasan Kepatuhan atas penerapan Prinsip Mengenali
Pengguna jasa oleh Penyedia barang danf ataujasa lainnya.
Pasal1"1
( 1 ) Penyed ia bar ang dan
f
atau j asa lainny a w ajib menyusun ketentuan internaltentang pelaksanaan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa.
(2)
Standar ketentuan internal tentang
pelaksanaanPrinsip
Mengenali Pengguna Jasabagi
penyedia barang danf atau jasalainnya
tercantumdalam lampiran
yang
merupakanbagian yang
tidak
terpisahkan dari Perafuran ini.(3) Dalam menyusun ketentuan internal sebagaimana dirriaksud pada ayat (1),
penyedia
barang
danf atau jasalainnya dapat meminta
masukan dan bantuan kepada PPATK.Pas,al12
Ketentuan
internal
yang telah disusun oleh Penyedia barang danf atau jasalainnya, wajib disampaikan kepada PPATK paling lambat 1 (satu) tahun sejak
diberlakukannya Peraturan ini.
Pasal 13
(1) Dalam hal Penyedia barang dan/atau jasa lainnya melakukan perubahan ketentuan
internal
tentang penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa,Penyedia
barang
danfatau
jasa
lainnya
wajib
menyampaikan setiapperubahan yang dilakukan kepada PPATK.
(2) Perubahan ketentuan internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada PPATK paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak
PUSAT
PEIAPORAN
DAN ANATISIS
TRANSAKSI
KEUANGANfl. Ir. H. Djuanda No,35 Jakarta 10120 Indonesia
Telepon,+6221-3850455 +6221-3853922 Faksimili. +622L-3856809 +622I-3856826 Email : Contact-us@ppatk.go.id Website : www.ppatkgo.id
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Peraturan
ini
mulai berlaku pada tanggal20 Maret 2012.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada
tanggal
19
September 2011JI
KEPALA PUSAT PELAPORANDAN
LISIS TRANSAKSI KEUANGAN,
UNUS HUSEIN Diundangkan di Jakarta
pada
tanggal
22
November2OlI
MENTERI HUKUMDAN HAK
ASASIMANUSIA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2oLL
NOMOR
7 34tu
AMIR
SYAMSUDDINLAMPIRAN
PERATURAN
KEPALA
PUSATPELAPORAN
DAN
ANALISIS
TRANSAKSIKEUANGAN NOMOR
: PER- 10/
1..02/
PPATK/ 09 / 11
TENTANG
PENERAPANPRINSIP
MENGENALI
PENGGUNA]ASA
BAGI PENYEDIABARANG
DAN/ATAU
JASALAINNYA
STANDAR
KETENTUAN INTERNAL
TENTANGPELAKSANAAN
PRINSIPMENGENALI
PENGGUNA]ASA
BAGI PENYEDIA BARANGDAN/ATAU
JASA
LAINNYA
Pencucian
uang
merupakan perbuatan
menempatkary
mentransfer,mengalihkary
membelanjakan, membayarkan,menghibahkan,
menitipkan,membawa ke
luar
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uangatau surat
berharga
atau
perbuatan
lain
atas
harta
kekayaan
yang
diketahuinya
ataupatut
diduganya
merupakanhasil
tindak
pidana
dengantujuan
menyembunyikan
atau
menyamarkan
asal
usul
harta
kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang sah. Dengan menjauhkanpara pelaku kejahatan
dari
hasil
kejahatannya,
pelaku
kejahatan
dapatmenikmati hasil
kejahatan
tanpa
adanya kecurigaan kepadanya,
ataupun melakukan reinvestasi hasil kejahatanuntuk
aksi kejahatan selanjutnya atau ke dalam bisnis yang sah.Pada
dasarnya proses
pencucianuang dapat dikelompokkan
ke
dalam
3b.
Placement
merupakan fase
menempatkan
uang
yang
dihasilkan
dari
suatu aktivitas
kejahatanmisalnya dengan
pemecahansejumlah
besar uangtunai
menjadijumlah
kecil yangtidak
mencolokuntuk
ditempatkandalam
sistem keuanganbaik
dengan menggunakanrekening
simpananbank,
atau dipergunakan
untuk
membeli
sejumlahinstrumen
keuangan(misalnya
cek
atau giro) yang akan
ditagihkan
dan
selanjutnyadidepositokan
di
rekening
bank
yang berada
di
lokasi lain.
Placementdapat
pula
dilakukan
dengan pergerakan
fisik dari
uang tunai,
baikmelalui penyelundupan
uangtunai dari
suatu negara ke negara lain, danmenggabungkan antara
uang
tunai
yang berasaldari
kejahatan denganuang yang
diperoleh
dari hasil kegiatan yang sah.Layering,
diartikan
sebagai memisahkan
hasil tindak
pidana
dari
sumbernya
yaitu
aktivitas kejahatan
yang terkait melalui
beberapatahapan transaksi keuangan. Dalam
hal
ini
terdapat proses pemindahan danadari
beberaparekening
ataulokasi tertentu
sebagai hasil placementke tempat lainnya melalui
serangkaian transaksiyang
kompleks
yang didesainuntuk
menyamarkan/menyembunyikan
sumber uang "hararr."tersebut.
Integration,
yalta
vpayauntuk
menetapkan suatu landasan sebagai suatu'legitimate explanation'
bagi hasil
kejahatan.Disini
uang yang'dicuci'
melalui
placementmaupun
layeringdialihkan
ke dalam kegiatan-kegiatan resmi sehinggatampak
tidak
berhubungan sama sekali dengan aktivitas kejahatan sebelumnya yangmenjadi
sumberdari
uang yang
di-Iaundry.Pada
tahap
ini
uang yang
telah
dicuci
dimasukkan
kembali ke
dalamsirkulasi
dengan bentuk yang sejalan dengan aturanhukum.
Beberapa
modus pencucian
uang yang
banyak dilakukan
oleh
pelakupencucian uang adalah :
-
Smurfing,yaitu
upaya
untuk
menghindari pelaporan
dengan memecah-mecah transaksi ya:ngdilakukan
oleh banyak pelaku.Structuring,
yattu
upayauntuk
menghindari
pelaporan dengan memecah-mecah transaksi sehinggajumlah
transaksi menjadi lebih kecil.Pembelian aset/barang-barang
mewah,
yaitu
menyembunyikan
statuskepemilikan
dari
asetfbarang
mewah
termasuk pengalihan
aset tanpaterdeteksi oleh sistem keuangan.
Pertukaran
barang
ftarter),
yaitu
menghindari
penggunaan dana tunai
atau instrumen
keuangan
sehinggatidak
dapat
terdeteksi
oleh
sistem keuangan.Penggunaan
pihak
ketiga,
yaitu
transaksi
yang
dilakukan
denganmenggunakan
identitas
pihak ketiga
dengan
tujuan
menghindari
terdeteksinyaidentitas dari pihak
yang
sebenarnyamerupakan
pemilik
dana hasil
tindak
pidana.Mingling,
yaltu
mencampurkan dana
hasil tindak pidana
dengan
danadari
hasil
kegiatan usaha yanglegal
dengantujuan
untuk
mengaburkansumber asal dananya.
Penggunaan
identitas palsu,
yaitu
transaksi
yang
dilakukan
denganmenggunakan
identitas
palsu
sebagai
vpaya
untuk
mempersulitterlacaknya
identitas
dan
pendeteksian keberadaan
pelaku
pencucian uang.Pesatnya kemajuan
teknologi dan
arus globalisasi membuat kegiatan usahapenyedia
barang
danfatau
jasa lainnya
juga
dapat menjadi lahan
yang
empukbagipara
pelaku kejahatan pencucian uang. Kenyataan menunjukkanbahwa
dalam
beberapatahun terakhir para pelaku
pencucian
uang
telahmembuat
langkah
terobosan
dengan
mempergunakan
penyedia
barangdanf ataujasa
lainnya
sebagai sarana pencucian uang. Integration merupakan metodeyang paling
banyak digunakan oleh para pelaku dalam
hubungan denganpenyedia barang
danf atau jasalainnya.
Penyedrabarang
danf ataujasa
lainnya misalnya dapat
dimanfaatkan
melalui
pembelian
kendaraanbermotor,
tempat
tinggal
dalam bentuk
rumah
maupun
apartemery perhiasanmaupun
logam
mulia,
koleksi barang seni dan antik.Oleh
karena
itu
setiap penyedia
barang
danfatau jasa
lainnya
wajib
menerapkan
Prinsip
Mengenali
Pengguna
Jasa
dan
menyampaikankewajiban pelaporan transaksi
dengannominal
>
Rp.500.000.000,00- (limaratus
juta
rupiah)
dan
mewaspadai
para pelaku yang
memanfaatkanpenyedia
barang
danf atats, jasalainnya
sebagai saranakegiatan
pencucianuang.
Kewaspadaan sangat
diperlukan
unfuk
menghindari
pemanfaatansistem keuangan
sebagai
sarana
pencucian
uang
dan
jugu
melakukan tindakan yangdiperlukan untuk
menanggulanginya.Setiap pegawai
dari
(...Nama Penyedia Barang dan/atau Jasa Lainnya...) wajibmempelajari dan menerapkan Pedoman dan Prosedur ini.
I.
KEBIJAKANA.
Kebijakan Prinsip Mengenali Pengguna JasaIdentifikasi Pengguna Jasa
Pada saat
melakukan
transaksidengan
danf atau memberikan jasa kepadaPengguna Jasa, (...Nama Penyedia
Barang
danf atau Jasa Lainnya...)wajib
meminta
informasi
dan
dokumen kepada
Pengguna Jasa.
InformasiPengguna Jasa
tersebut dicocokkan terhadap dokumen identitas
yang
memuatinformasi
Pengguna Jasa.Verifikasi Pengguna Jasa
(...Nama Penyedia Barang
danfatau
Jasa
Lainnya...)
wajib
melakukanverifikasi
atas Dokumen
yang
diberikan
oleh
Pengguna
Jasa. Apabila penyediabarang danf
ataujasa lainnya meragukan dokumen yang diberikanPengguna Jasa,
maka
wajib
meminta Dokumen pendukung
yang
dikeluarkan olehpihak
yang berwenang.Pemantauan Transaksi Pengguna Jasa
(...Nama Penyedia Barang danf atau jasa Lainnya...)
melakukan
pemantauanterhadap transaksi Pengguna
Jasa. Pelaksanaan
pemantauan
transaksi tersebuttidak
hanya berlaku bagi
Pengguna Jasa,tetapi
termasuk transaksi yangdilakukan pihak lain
atau pemberi kuasa.Penatausahaan
Dokumen
Dokumen
yang
berkaitan dengan
identitasdan transaksi
PenggunaJasa(...Nama Penyedia
Barang
danf atau Jasa Lainnya...)dan
pihak
lain
yangterkait, wajib
disimpan
dalam jangka
waktu
5
(lima) tahun
sejakberakhirnya hubungan
usaha
dengan
Pengguna
Jasa.
Adapun
penatausahaan
dokumen
ini
bertujuan
untuk
mendukung
tata
kelola perusahaan dan membantu pihak yang berwenang apabiladiperlukan
dalampenyelidikan
terhadap dana yangdiindikasikan
berasaldari
hasil kejahatan.II. PROSEDUR
A.
Proseduridentifikasi
Pengguna Jasa(...Nama Penyedia
Barang
danfatau
JasaLainnya...) menerapkan Prinsip
Mengenali
Pengguna Jasa antaralain
sebelummelakukan hubungan
usahadengan Pengguna Jasa. (...Nama Penyedia Barang danf atau Jasa Lainnya...) dapat memberikan
formulir
isian dengan mengacu pada ketentuan ini.Identitas calon
Pengguna Jasaharus
dibuktikan
dengan dokumen
sebagaiberikut:
1.
Bagi Pengguna Jasa perseorangan:a. identitas Pengguna Jasa yang memuat:
1)
nomor identitas kependudukan atau paspor;3)
kewarganegaraan;4)
alamat tempattinggal
yang tercantum dalamkartu
identitas;5)
alamat tempattinggal terkini
termasuk nomor teleponbila
ada;6)
alamatdi
negara asal dalam hal warga negara asing; dan7)
tempat dan tanggallahir;
b.
pekerjaan;c.
sumber dana; dand.
tujuan Transaksi;2.
Bagi Pengguna Jasa Korporasi:a.
identitas Pengguna Jasa yang memuat:1)
nomor
surat keputusan
pengesahanKorporasi dalam
hal
telah berbadanhukum;
2)
nama Korporasi;3)
bentuk Korporasi;4)
bidang usaha;5)
alamat Korporasi dan nomor telepon; danb.
sumber dana;c.
tujuan Transaksi; dand.
informasi
pihak-pihak
yang ditunjuk
mempunyai
wewenangbertindak
untuk
dan
atasnama
Korporasi,
sebagaimana dimaksud dalamhuruf
a.Dalam rangka melakukan identifikasi
Pengguna
Jasa,(...Nama
Penyedia Barang danf atau Jasa Lainnya...)perlu
memperhatikan bahwa pengisian datanomor identitas, nama
lengkap,
alamat, tempat tanggal
lahir,
pekerjaanPengguna Jasa Perseorangan serta
pengisian data
nomor surat
keputusanpengesahan, nama,
benfuk, bidang
usaha, alamat Pengguna Jasa Korporasitelah
sesuaidengan dokumen identitas
Pengguna Jasa(penulisan
lengkapApabila
terdapat Pengguna Jasa yang melakukan Transaksi dengannominal
<Rp500.000.000,00
(lima
ratus
juta
rupiah),
maka dapat
menerapkanpermintaan
informasi
dan Dokumen secaralebih
sederhana yang mencakupidentitas
nama, tanggal
lah:rr,
nomor
dokumen
identitas
dan
alamat Pengguna Jasa.B.
ProsedurVerifikasi
Pengguna JasaBerdasarkan
dokumen identitas
yang telah
disampaikan
oleh
calonPengguna Jasa, (...Nama Penyedia
Barang
danf atau Jasa Lainnya...) wajibmeneliti
kebenaran dokumen identitas dengan cara:1. Mencocokan
informast
yang
disampaikan Pengguna Jasa
dengandokumen identitas asli yang memuat informasi Pengguna Jasa.
2.
Mencocokan kesesuaian antara Pengguna Jasa (pembawa identitas) denganfoto
diri
yang tercantum pada dokumen identitas Penggunalasa.3.
Mencocokan kesamaantanda
tangan
dalam
formulir
fransaksi
dengandokumen identitas Pengguna Jasa.
4.
Pada waktu melihat
dokumen
aslinya, agardilihat dan diyakini
bahwadokumen asli tersebut bentuknya tidak meragukan.
5.
Memperhatikan
adanya
kemungkinan hal-hal
yang
tidak
wajar
ataumencurigakan, misalnya masa berlaku KTP.
6.
Bila diperlukan, dapatdilakukan
wawancara dengan calon PenggunaJasa.C.
Prosedur Pemantauan Transaksi Pengguna JasaPemantauan
dilakukan
agar Penyedia Barang dan Jasatidak
dimanfaatkanoleh Pengguna Jasa sebagai sarana pencucian uang. Pemantauan diantaranya
dapat dilakukan
dengan memperhatikan
tata
carapembayaran
transaksimisalnya pembayaran
tunai
atau
non
tunai,
pelaku
transaksi, nominal
Transaksi
danfatau tanggal transaksi. Selain
itu
perlu
jugu
dilakukan
pemantauan terhadap pelunasan transaksi Penggun a J asa, apakah
dilakukan
oleh Pengguna Jasayangbersangkutan atau pihak lain.
Jakarta,
...
2011(Nama Pengurus/
Direktur/
PimpinanPenyedia Barang danf ataulasa Lainnya)
KEPALA PUSAT PELAPORAN