• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Ir. Achmad Suryana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Ir. Achmad Suryana"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melaksanakan penelitian terapan untuk menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan dalam rangka mendukung pembangunan pertanian. Sementara itu, perguruan tinggi, sesuai dengan mandatnya, juga melaksanakan penelitian dasar dan terapan. Masing-masing lembaga tersebut memiliki sumberdaya manusia dan sarana yang cukup baik untuk melaksanakan kegiatan penelitian bidang pertanian. Apabila kedua kemampuan kelembagaan ini digabung dalam suatu kerja sama penelitian, maka dapat diharapkan akan dihasilkan penelitian yang berkualitas, efisien dalam pemanfaatan sumberdaya penelitian, dan manfaat dari hasil-hasil penelitian tersebut dapat ditingkatkan. Dengan landasan penilaian tersebut, maka pada tahun 2007 ini Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian melaksanakan “Kerja Sama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi”. Buku Panduan ini disusun agar kegiatan kerja sama penelitian tersebut dapat dilaksanakan dengan tertib, transparan, dan kompetitif; sehingga kegiatan ini dapat mendorong munculnya proposal, tim, dan pelaksanaan penelitian yang berkualitas. Dengan demikian output dari kerja sama ini berupa inovasi teknologi dan kelembagaan yang berkualitas dan mampu mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan pertanian.

Kami mengharapkan kegiatan kerja sama penelitian ini mendapat respon positif dari berbagai perguruan tinggi yang bergerak di bidang pertanian yang memenuhi syarat untuk melaksanakan kerja sama ini.

Jakarta, Januari 2007 Kepala Badan Litbang Pertanian,

(2)

ii KERJA SAMA KEMITRAAN PENELITIAN PERTANIAN DENGAN PERGURUAN TINGGI (KKP3T)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR________________________________________ i DAFTAR ISI ____________________________________________ ii I. PENDAHULUAN__________________________________ 1 A. Latar Belakang ___________________________________ 1 B. Tujuan, Sasaran dan Keluaran_______________________ 3 C. Dampak ________________________________________ 5 D. Desain Kerja Sama Penelitian_______________________ 5 E. Pengertian ______________________________________ 5 II. BIDANG DAN KEPEMILIKAN HASIL_______________________ 7

A. Bidang Penelitian KKP3T ___________________________ 7 B. Pembiayaan Penelitian _____________________________ 7 C. Pemilikan Hasil ___________________________________ 8 III. SELEKSI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN ________________ 9 A. Jadwal Kegiatan Seleksi ____________________________ 9 B. Proses Seleksi____________________________________ 9 C. Kriteria Seleksi __________________________________ 11 D. Hasil Seleksi ____________________________________ 12 E. Pelaksanaan Penelitian____________________________ 12 IV. ORGANISASI _______________________________________ 14 V. FORMAT DAN PENGAJUAN PROPOSAL __________________ 16 A. Format Proposal _________________________________ 16 B. Pengajuan Proposal_______________________________ 16 VI. PENUTUP _________________________________________ 17 LAMPIRAN ____________________________________________ 18

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pertanian telah dan akan terus memberikan sumbangan bagi pembangunan nasional, baik secara langsung dalam pembentukan PDB, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan perolehan devisa, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain (Deptan 2005). Pembangunan pertanian dapat mendorong dan menarik pertumbuhan sektor ekonomi lainnya sehingga menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun demikian masih banyak masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di Tanah Air sehubungan dengan dinamika lingkungan strategies domestik dan global, antara lain berkaitan dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk, kemiskinan, kebutuhan energi, ketahanan pangan, degradasi lingkungan dan perubahan iklim (Kirschenmann, 2002). Hal ini akan bisa diminimalkan dengan melahirkan inovasi-inovasi baru melalui program pengembangan IPTEK yang didukung dengan kebijakan dan implementasi kebijakan secara holistik.

Sejalan dengan permasalahan dan pengembangan IPTEK pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merumuskan lima program utama Litbang Pertanian dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2005-2009, yaitu : 1) Program penelitian dan pengembangan sumberdaya pertanian, 2) Program penelitian dan pengembangan komoditas, 3) Program penelitian dan pengembangan sosial ekonomi dan nilai tambah pertanian, 4) Program pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian, dan 5) Program pengembangan kelembagaan dan komunikasi hasil litbang (Badan Litbang Pertanian, 2005).

Badan Litbang Pertanian sebagai salah satu lembaga publik penghasil teknologi dituntut untuk lebih mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan (stakeholder). Kerja sama diperlukan dalam upaya menumbuh kembangkan jaringan penelitian guna meningkatkan kemampuan pemanfaatan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(4)

Kerja sama penelitian baik kerja sama dalam negeri maupun internasional merupakan bagian cukup penting untuk menunjang keberhasilan program Badan Litbang Pertanian. Dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan adanya sharing dari mitra dalam bentuk sumberdaya baik sumberdaya manusia, keuangan maupun sarana dan prasarana.

Badan Litbang Pertanian diharapkan mempunyai peran yang dominan dalam rangka mensinergikan kegiatan kerja sama penelitian dengan lembaga-lembaga penelitian non departemen, seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian swasta. Dengan kegiatan ini diharapkan akan tercipta sistem penelitian yang sinergis antara lembaga-lembaga penelitian pertanian di Indonesia.

Penjajakan kerja sama dengan perguruan tinggi sudah mulai dilakukan dengan mengundang wakil dari IPB dan UGM dalam raker Badan Litbang Pertanian pada bulan Nopember 2006. Raker yang bertema “Konsolidasi Manajemen Kerja sama Penelitian dan Pengembangan Mendukung Revitalisasi Pertanian” merupakan momen yang sangat baik untuk menjaring berbagai saran dan masukan terkait kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai salah satu sumber pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai kompetensi yang tinggi dalam melakukan penelitian-penelitian dasar. Kelebihan ini bila dikombinasikan dengan kemampuan sumberdaya penelitian di Badan Litbang Pertanian akan dapat dirancang dan dilaksanakan penelitian yang berkualitas dan mempunyai basis teoritis yang kuat dan kandungan disain teknologi terapan yang baik. Karena itu pelaksanaan kerja sama penelitian kemitraan dengan perguruan tinggi dilaksanakan secara proporsional bersama dengan Unit Kerja (UK)/Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian.

Kerja sama penelitian dilakukan selain dengan pihak perguruan tinggi, tetapi dapat juga dilaksanakan dengan lembaga litbang lainnya seperti swasta dan pemerintah daerah.

Berbagai riset pertanian telah lama dilakukan di Tanah Air oleh berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi, namun perlu terus ditingkatkan efisiensi manajemen dan pelaksanaannnya. Berbagai perguruan tinggi di Indonesia memiliki kompetensi penelitian dan pengembangan IPTEK pertanian, bahkan juga memilki pendidikan pasca sarjana yang ratusan mahasiswanya setiap tahun melakukan penelitian untuk thesis dan disertasi doktor. Kemitraan Badan Litbang Pertanian dengan lembaga pendidikan tinggi dalam

(5)

melakukan penelitian dan pengembangan IPTEK pertanian diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan produktifitas serta kualitas hasil IPTEK pertanian di Tanah Air. Disamping itu pula berperan dalam meningkatkan dan menyelaraskan penguasaan IPTEK dengan memadukan Sumber Daya Manusia, dana, dan sarana/prasarana riset yang tersedia di lembaga pendidikan tinggi dan jajaran Badan Litbang Pertanian.

Mempertimbangkan hal tersebut diatas pada tahun 2007, Badan Litbang Pertanian menyelenggarakan penelitian melalui program Kerja sama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T). Diharapkan staf pengajar dengan tingkat pendidikan S2/S3 (magister/doktor) dari lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai kompetensi dan program pendidikan Pascasarjana di bidang pertanian (dalam arti luas) dapat berperan serta sebagai penanggung jawab penelitian (principal investigator) untuk bersaing sehat dalam program KKP3T ini.

B. Tujuan, Sasaran, dan Keluaran Tujuan

Program KKP3T dirancang sebagai suatu wahana kemitraan riset Badan Litbang Pertanian dengan perguruan tinggi pertanian yang bertujuan untuk:

1. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan kualitas penelitian untuk pemecahan masalah (problem solving research) pembangunan pertanian yang bisa diterapkan dalam jangka pendek.

2. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia di perguruan tinggi pertanian dan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian dalam melakukan penelitan dan pengambangan IPTEK dasar dan terapan dalam rangka penyelesaian masalah-masalah pembangunan pertanian.

3. Membangun dan memperkuat jaringan kemitraan antara peneliti dalam bidang yang sama dari perguruan tinggi dan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian agar dapat secara bersama-sama membentuk kemampuan mengembangkan IPTEK dasar dan terapan yang diperlukan untuk menumbuhkan kapasitas inovasi sejalan dengan kemajuan teknologi.

(6)

4. Menghasilkan inovasi melalui pemanfaatan berbagai sumberdaya riset yang telah tersedia di perguruan tinggi pertanian dan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian.

5. Bekerja sama dalam pemanfaatan sumberdaya manusia, fasilitas, pendanaan dan informasi.

Sasaran

Hasil atau produk yang ingin dicapai dalam program KKP3T lebih diprioritaskan pada hal-hal yang terkait dengan program utama Badan Litbang Pertanian, yaitu :

1. Ketersediaan informasi dasar dalam pengembangan komoditas pertanian sebagai bahan baku substitusi impor dan komoditas ekspor;

2. Pengembangan produk atau komoditas pertanian yang lebih unggul;

3. Pengembangan teknologi produksi pertanian;

4. Penemuan dan pengembangan aplikasi baru dari ilmu-ilmu dasar; dan

5. Modifikasi teori/model yang ada atau metode baru. Keluaran

Keluaran KKP3T diharapkan berupa:

1. Temuan yang dapat dimanfaatkan dalam menjawab masalah-masalah pembangunan pertanian jangka pendek dan menengah, sesuai dengan program utama penelitian Badan Litbang Pertanian;

2. Hasil penelitian yang dapat dipatenkan;

3. Prototipe teknologi yang siap diterapkan untuk skala komersial; dan/atau

4. Tulisan ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional atau internasional yang terakreditasi.

C. Dampak

KKP3T diharapkan dapat berdampak terhadap:

1. Ekonomi (partisipasi angkatan kerja, peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan PDRB daerah, devisa negara)

(7)

2. Kelembagaan (birokrasi, hukum/regulasi, promosi, dan agraria). D. Desain Kerja Sama Penelitian

KKP3T ini merupakan kerja sama penelitian antara Badan Litbang Pertanian dan perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai kompetensi dibidang pertanian. Oleh karena itu kerja sama ini harus melibatkan unsur perguruan tinggi yaitu dosen senior bergelar magister/doktor (S2/S3) dan atau minimal 1 (satu) orang mahasiswa S2 dan atau S3 dari Badan Litbang Pertanian yang sudah pada tahap penelitian (jika ada). Sedangkan dari unsur Badan Litbang Pertanian diwakili oleh UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, melibatkan minimal 2 (dua) orang peneliti yang salah satu diantaranya merupakan anggota pembimbing mahasiswa yang terlibat dalam penelitian tersebut. Ketentuan-ketentuan mengenai personalia peneliti dapat dilihat pada Lampiran A. Apabila proposal penelitian disetujui untuk didanai, surat pengangkatan peneliti sebagai salah satu pembimbing/supervisor oleh Program Studi pascasarjana yang bersangkutan harus segera diterbitkan.

E. Pengertian

1. KKP3T adalah suatu kegiatan kerja sama penelitian kemitraan antara UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian dan Perguruan tinggi yang dibiayai dari DIPA Badan Litbang Pertanian berdasarkan ketentuan yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam buku Panduan.

2. Program Penelitian mencakup penelitian dasar dan penelitian terapan.

3. Program Penelitian Dasar (Dasar) adalah program yang akan menghasilkan pemikiran baru yang dapat dimanfaatkan oleh Program Penelitian Terapan dan Pengembangan Teknologi Produksi.

4. Program Penelitian Terapan (Terapan) adalah program yang akan menerapkan ilmu pengetahuan dasar untuk menghasilkan teknologi atau aplikasi suatu system, dan memperbaiki cara yang telah dikenal atau mendapatkan cara baru untuk memproduksi barang dan jasa.

5. Komite Pengarah Nasional (National Steering Committee) adalah lembaga fungsional yang dibentuk oleh Badan Litbang

(8)

Pertanian bersama dengan perguruan tinggi yang bertugas untuk merumuskan perencanaan strategis, arah, kebijakan dan prioritas program KKP3T.

6. Tim Evaluator adalah lembaga fungsional yang dibentuk oleh Badan Litbang Pertanian yang bertugas menjaring, menseleksi, mensupervisi, memantau dan bertindak sebagai juri penilai kegiatan penelitian yang diajukan, dan bila dianggap perlu dapat memanfaatkan peer reviewer serta merekomendasikan penggabungan kegiatan penelitian yang diusulkan dalam program KKP3T sesuai arahan dan kebijakan Komite Pengarah Nasional. Anggota Tim Evaluator dipilih dari para peneliti Badan Litbang Pertanian dan dosen perguruan tinggi.

7. Peer Reviewer adalah para pakar yang memiliki kompetensi

dan keahlian khususnya tentang permasalahan, metodologi, pemanfaatan yang berkaitan dengan proposal yang diusulkan untuk bidang-bidang pada program KKP3T, dan dapat diminta untuk menyumbangkan pendapat dan saran terhadap suatu proposal sebelum Tim Evaluator mengambil keputusan.

8. Pengelola program KKP3T adalah Sekretariat Badan Litbang Pertanian yang bertugas mempromosikan dan mengelola administrasi usulan penelitian dari perguruan tinggi.

9. Riset terobosan adalah kegiatan riset yang memanfaatkan keunggulan kompetitif (competitive advantage) untuk meningkatkan nilai tambah produk (mutu, keamanan, dan cita produk)

10. Riset unggulan adalah kegiatan riset yang memanfaatkan keunggulan komparatif untuk menjaga kelestarian sumber daya genetis, lingkungan hidup, dan daya tarik daerah.

11. Unit Kerja (UK) adalah satuan oganisasi di lingkungan Badan Litbang Pertanian yang meliputi Pusat, Puslit dan Puslitbang. 12. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah satuan organisasi

penelitian dan pengembangan pertanian yang melaksanakan tugas teknis dan atau tugas teknis operasional penunjang, meliputi balai besar, balai dan loka penelitian dan/atau pengembangan dan/atau pengkajian

(9)

II. BIDANG DAN KEPEMILIKAN HASIL

A. Bidang-bidang Penelitian KKP3T

Pada prinsipnya bidang-bidang penelitian prioritas pada program KKP3T mengacu pada Renstra Badan Litbang Pertanian 2005-2009. Bidang-bidang tersebut dan perkiraan jumlah proposal penelitian yang nantinya dapat disetujui untuk dibiayai per kelompok bidang ilmu adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kelompok bidang dan perkiraan proporsi jumlah proposal per kelompok bidang yang dapat didanai melalui program KKP3T

No Kelompok Bidang Jumlah Proposal (%) 1 Sumberdaya tanah, air, agroklimat dan

lingkungan

10% 2 Tanaman pangan, hortikultura dan tanaman

perkebunan 20%

3 Tanaman obat-obatan dan biofarmaka 5% 4 Peternakan dan Veteriner 15% 5 Bioteknologi dan sumberdaya genetic

pertanian 10%

6 Teknologi pasca panen 10% 7 Mekanisasi pertanian 5% 8 Rekayasa sosial, kelembagaan tani dan

penyuluhan pertanian 10% 9 Ekonomi, finansial dan kebijakan pertanian 5%

Total 100%

Rincian tema penelitian dari tiap bidang tersebut dapat dibaca dalam

Renstra Badan Litbang Pertanian (hal. 93-96) yang dapat diakses di www.litbang.deptan.go.id.

B. Pembiayaan Penelitian

Komponen biaya dalam program KKP3T adalah Gaji dan Upah, Bahan, Perjalanan dan Lain-lain Pengeluaran. Program KKP3T diarahkan pula untuk meningkatkan daya guna peralatan yang tersedia di UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian dan perguruan tinggi. Oleh karena itu alokasi dana penelitian tidak diperkenankan untuk keperluan pembelian/pengadaan peralatan dan mesin. Pengadaan/pembelian data sekunder dapat dilakukan sepanjang data yang diperlukan jelas dan memang belum dimiliki. Pengadaan bahan pendukung penelitian (seperti misalnya

(10)

bahan kimia) harus menyertakan data penawaran dari supplier (katalog). Lebih lanjut pengadaan bahan pendukung tersebut harus mengikuti peraturan yang berlaku antara lain Keppress No. 80 tahun 2003. Dana penelitian yang telah disetujui sudah termasuk pajak yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

C. Pemilikan Hasil

1. Data hasil pengukuran/observasi atau data yang digunakan oleh suatu proyek riset di dalam program KKP3T baik berupa publikasi atau raw-data diserahkan kepada Pengelola KKP3T pada saat evaluasi;

2. Pemilikan dan pemanfaatan hasil KKP3T yang berupa: Paten, Intellectual Property Right atau Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), barang modal, dan atau produk lainnya merupakan hak milik pemerintah melalui lembaga yang ditunjuk dengan pembagian royalti (jika dikomersialkan) dan akan diatur kemudian. Pengaturan tentang hal tersebut dapat dilihat lebih lanjut pada UU Nomor 19 tahun 1992 tentang Merek, UU Nomor 7 tahun 1987 tentang Hak Cipta, dan UU Nomor 13 tahun 1997 tentang Paten, dan PERMENTAN Nomor 53 tahun 2006 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pertanian; 3. Bertalian dengan butir 2, hasil riset harus dicatat dalam buku

catatan riset atau log book secara rinci sebagai bukti keaslian karyanya;

4. Pada setiap kali seminar (pada saat proses evaluasi), Peneliti Utama diminta menyerahkan:

a. Satu set fotokopi bukti publikasi;

b. Satu buah disket berisi data yang digunakan untuk riset (dalam bentuk soft copy atau file) dan raw data hasil observasi/ pengamatan selama riset. Badan Litbang Pertanian akan mendata-basekannya untuk memberikan kemudahan akses bagi peneliti lain dalam memperoleh data rujukan; dan

(11)

III. SELEKSI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jadwal Kegiatan Seleksi Jadwal seleksi KKP3T sebagai berikut:

1. Sosialisasi (di website dan pengiriman ke

beberapa perguruan tinggi prospektif) 2 Jan – 15 Feb 2007 2. Batas Akhir Penyerahan Proposal 10 Maret 2007 3. Seleksi Administrasi 11 - 17 Maret 2007 4. Seleksi Proposal 18 - 30 Maret 2007 5. Penelaahan dan Penentuan oleh NSC

dan Tim Evaluator 1 - 14 April 2007 6. Pengumuman Penerima KKP3T 17 April 2007 7. Pengecekan Hasil Perbaikan Proposal 18 - 25 April 2007 8. Penandatangan Kontrak 25 - 30 April 2007

B. Proses Seleksi

Setiap proposal KKP3T yang diterima akan diseleksi secara bertahap yaitu: evaluasi administratif oleh pengelola dan evaluasi substantif oleh NSC dan Tim Evaluator yang dibentuk. Untuk menjamin kejujuran (fairness) penilaian, identitas pengusul akan dirahasiakan dalam proses seleksi (anonim). Hasil keputusan NSC dan Tim Evaluator bersifat final.

(12)

Proses seleksi KKP3T dilaksanakan dengan berpedoman pada proses sebagai berikut: 2 Januari 2007 10 Maret 2007 Sosialisasi panduan Penerimaan Proposal Seleksi Administrasi Ditolak Seleksi Proposal Ditolak Penelaahan dan Penentuan oleh NSC & Tim Evaluator Ditolak Pengumuman Penerima Pengecekan Hasil Perbaikan 11-17 Maret 2007 18-30 Maret 2007 1-14 April 2007 18-25 April 2007 17 April 2007 Penandatanganan Kontrak 25-30 April 2007

(13)

KETERANGAN:

1. Proposal sudah harus diterima oleh Pengelola KKP3T selambat-lambatnya tanggal 10 Maret 2007;

2. Seleksi Administrasi dilakukan untuk melihat kemungkinan duplikasi, repetisi dan keterpaduan dari proposal menghasilkan 2 (dua) kategori:

Proposal diteruskan ke seleksi selanjutnya; atau Proposal ditolak.

3. Seleksi Proposal oleh Tim Evaluator dengan cara

mengevaluasi proposal yang masuk secara anonim dan

akan menghasilkan 2 (dua) kategori: • Proposal diteruskan kepada NSC

• Proposal ditolak

4. Penelaahan dan Penentuan oleh NSC dan Tim Evaluator, yaitu menelaah dan menyeleksi proposal secara anonim dan menghasilkan 2 (dua) kategori:

• Proposal yang disetujui untuk dibiayai

• Proposal yang ditolak (tidak disetujui untuk dibiayai)

5. Hasil penelaahan dan penentuan oleh NSC dan Tim Evaluator beserta penjelasannya akan disampaikan kepada pengusul oleh Badan Litbang Pertanian.

6. Perbaikan atas proposal hanya dimungkinkan untuk perbaikan-perbaikan ringan, sehingga proposal hasil perbaikan-perbaikan tidak memerlukan penilaian ulang dari Tim Evaluator.

C. Kriteria Seleksi

Proposal dinilai berdasarkan kriteria: (i) originalitas ; (ii) inovasi dan relevansi dalam menjawab permasalahan pertanian; (iii) kelayakan usulan: sumberdaya manusia, teknologi, sarana dan prasarana, waktu dan biaya; (iv) metodologi, dan (v) perkiraan dampak hasil penelitian (kultur penelitian, institusi, dan masyarakat) .

Dalam proposal harus jelas diungkap adanya: (i) keterkaitan antara kegiatan penelitian yang diusulkan dengan pemilihan tema yang sesuai; (ii) dampak hasil penelitian terhadap penyelesaian masalah pembangunan pertanian jangka pendek dan menengah (iii) dampak hasil penelitian terhadap kemampuan dan pengembangan SDM, institusi, dan aturan/norma di bidang yang dipilih; dan (iv) tahapan

(14)

penelitian dan hypothetical results di dalam periode waktu yang diusulkan.

Peneliti dianjurkan untuk: (i) melakukan preliminary research; (ii) melakukan patent-searching dan preferrable patentable product; (iii) melakukan preliminary survey tentang “market demand”; dan (iv) mengutamakan azas manfaat bagi pemakai.

Tabel 2. Indikator penilaian proposal beserta bobot nilainya

No. Indikator Penilaian Bobot Nilai

1 Originalitas 20%

2 Inovasi dan relevansi dalam menjawab

permasalah pertanian 30% 3 Kelayakan usulan: SDM, teknologi, sarana dan

prasarana, waktu, dan biaya 15%

4 Metodologi 15%

5 Perkiraan dampak hasil penelitian (kultur

penelitian, institusi, dan masyarakat) 20%

D. Hasil Seleksi

Hasil seleksi diputuskan oleh BADAN LITBANG PERTANIAN berdasarkan rekomendasi dari NSC dan Tim Evaluator dan akan disampaikan kepada pengusul yang bersangkutan. Keputusan hasil seleksi bersifat mutlak dan tidak diadakan surat-menyurat.

E. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan oleh peneliti sejak keputusan pemenang diumumkan yaitu pada tanggal 17 April 2007. Agar kegiatan penelitian memenuhi sasaran yang diharapkan perlu dilakukan pengendalian/pengawasan/supervisi. Pengendalian dilakukan melalui jalur struktural maupun fungsional. Pengendalian melalui jalur

(15)

struktural dilakukan oleh UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian. Selain itu pengendalian juga dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran di Pusat. Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal Departemen Pertanian).

Monitoring dan evaluasi penelitian dilaksanakan oleh tim MONEV, sedangkan evaluasi keseluruhan penelitian dilakukan pada akhir proses penelitian melalui seminar dan laporan akhir. Seminar hasil penelitian diagendakan diselenggarakan sekitar bulan November, sementara laporan akhir harus disampaikan pengusul kepada Sekretariat Badan Litbang Pertanian pada minggu pertama bulan Desember.

(16)

IV. ORGANISASI

Secara makro organisasi ini merupakan wujud kesamaan visi dan misi secara umum antara Badan Litbang Pertanian dan perguruan tinggi. Oleh karena itu, organisasi KKP3T mencakup unsur Komite Pengarah Nasional (National Steering Committee, NSC) dan Tim Evaluator yang beranggotakan dari unsur Badan Litbang Pertanian dan perguruan tinggi (Gambar 1 dan 2).

Gambar 1 Kedudukan, Fungsi, serta Tugas Komite Pengarah Nasional VISI-MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN VISI-MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN NSC NATIONAL STERING COMITTEE AKTIVITAS PRIORITAS ARAH DAN KEBIJAKANDATABASEPEMETAANAREA PRIORITASDISSEMINASI TIM EVALUATOR Deptan VISI -MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN VISI -MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN PT

(17)

Gambar 2. Kedudukan, Fungsi, dan Tim Evaluator KPP3T

A

VISI-MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN NOC NATIONAL ORGANIZING COMITTEE PROGRAM PRIORITAS; PENELITIAN & DISSEMINASI STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

G

VISI-MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN DATABASE & RESEARCH MAPPING MONITORING & EVALUASI NSC

A

VISI-MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN

A

VISI-MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN NOC NATIONAL ORGANIZING COMITTEE PROGRAM PRIORITAS; PENELITIAN & DISSEMINASI STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

G

VISI-MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN

G

VISI-MISI PROGRAM PRIORITAS UNGGULAN & TEROBOSAN DATABASE & RESEARCH MAPPING MONITORING & EVALUASI NSC Tim Evaluator PT Deptan

(18)

V. FORMAT DAN PENGAJUAN PROPOSAL

A. Format Proposal

Setiap proposal pada program KKP3T diajukan oleh pengusul sesuai format yang telah ditetapkan pada Lampiran B. Setiap proposal akan diberi kode sesuai dengan bidang ilmunya.

B. Pengajuan Proposal

1. Pengajuan proposal disesuaikan dengan format yang telah ditetapkan serta akan dinilai dan diseleksi oleh NSC dan Tim Evaluator. Para Peneliti Utama dan salah satu peneliti dari Badan Litbang Pertanian yang proposalnya dilanjutkan ke Seminar Pembahasan akan diundang untuk hadir pada Seminar Pembahasan tersebut untuk menyajikan usulannya.

2. Pengusul yang pada saat Seminar Pembahasan diminta untuk memperbaiki atau menyempurnakan proposalnya atau menggabungkan penelitiannya dengan penelitian yang lain sesuai dengan petunjuk Tim Evaluator, diminta untuk memperbaiki proposalnya pada saat itu juga dan menyerahkannya segera ke Tim Evaluator.

Setiap proposal yang diajukan terdiri dari 1 (satu) berkas asli, 5 (lima) berkas fotokopi, dan 1 (satu) disket berisi soft copy dari proposal tersebut. Proposal harus disampaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Buku Panduan KKP3T ini kepada:

SEKRETARIS BADAN LITBANG PERTANIAN up. KEPALA BAGIAN KERJA SAMA DAN HUMAS Jl. Ragunan 29 Pasar Minggu

Jakarta Selatan

Telepon: (021) 7806202 Faksimili: (021) 7800644

(19)

VI. PENUTUP

1. Program KP3T ini dilaksanakan berdasarkan prinsip objektifitas dan kompetitif.

2. NSC dan Tim Evaluator akan melakukan penilaian kelayakan proposal berdasarkan dokumen yang dikirimkan. Dalam hal ini tidak ada surat menyurat langsung antara pengusul proposal dan NSC/Tim Evaluator.

3. Hal-hal yang belum diatur dalam Panduan ini akan diatur kemudian sesuai dengan keperluan

Gambar

Tabel 1. Kelompok bidang dan perkiraan proporsi jumlah proposal  per kelompok bidang yang dapat didanai melalui program KKP3T

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun pemburukan yang jelas dan bertahap mungkin tidak ditemukan pada semua kasus, gejala neurologis fokal adalah lebih sering pada demensia vaskular dibandingkan pada demensia

• Latar belakang akademis/berpengalaman mengajar pada bidang yang relevan sesuai dengan modul ToT PKD yang dipilih (ditunjukkan dengan isian formulir

Pastikan masyarakat juga mau secara aktif dan partisipatif mengkomunikasikan masalah apa yang terjadi dalam lingkungannya terkait dengan kesehatan sehingga koordinasi

Verbeek ( 2008) menyatakan bahwa apabila variable bebas dalam model merupakan variabel endogen, maka estimasi dengan OLS menjadi bias dan tidak konsisten, untuk itu diperlukan

pengamatan umur 21 dan 28 hst; 2) perlakuan faktor tunggal pemberian dosis pupuk Supernasa Granule dengan 60 kg/ha pada tanaman gambas terjadi pengaruh nyata

Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena

Matriks yang banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom.

• Pendekatan dengan dimensi Intelektual yaitu pola pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran Agama Hindu