• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengelolaan sekolah di satu sisi dapat menampilkan kondisi yang kontradiktif jika ditinjau dari sudut pelestarian lingkungan. Hal ini terutama ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan lingkungan seperti pemakaian air bersih berlebihan, membuang sampah di sembarang tempat, lingkungan sekolah yang gersang tanpa tumbuhan dan sebagainya. Disisi lain sarana dan prasarana lingkungan binaan yang diharapkan dapat mendukung fasilitas sekolah terkadang direncanakan dengan mengabaikan prinsip pelestarian lingkungan hidup misalnya pembangunan lapangan sekolah yang masif sehingga mengurangi luasan area resapan air. Polusi lingkungan terjadi pada sekolah terutama diakibatkan oleh perilaku kebersihan lingkungan yang negatif seperti berbagai bentuk pengotoran / pembuangan sampah sembarangan, vandalism terhadap obyek lingkungan binaan atau lingkungan alami, adanya banalisme terhadap tumbuhan yang berpengaruh terhadap daur hidup tumbuhan merupakan fakta yang terjadi pada setiap sarana dan prasarana sekolah.

Pengelolaan sekolah pada kondisi dan situasi tertentu ternyata disikapi oleh guru dan murid dengan budaya yang “kurang sadar lingkungan” akibat tidak disertakannya mereka berpartisipasi aktif terhadap pengelolaan sekolah, sikap cenderung masa-bodoh apatis dan tidak mendukung terhadap keberadaan sekolah di daerahnya. Hal ini secara psikologis menimbulkan perasaan kurang nyaman dan aman ketika siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar

(2)

sementara disisi lain Pemerintah melalui program Sekolah Adiwiyata yang berwawasan lingkungan mengandalkan peranan murid dan seluruh pelaku kegiatan belajar mengajar sebagai pelaku utama pencapaian Mutu Sekolah Adiwiyata tersebut.

Program Sekolah Adiwiyata Nasional yang dicanangkan Pemerintah Republik Indonesia merupakan bagian dari strategi Pendidikan Lingkungan Hidup. Pengembangan program Adiwiyata menjangkau semua daerah adalah amanah Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam Pasal 65 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 ditegaskan bahwa “Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.”

Kabupaten Batu Bara sebagai suatu kabupaten pemekaran dengan otonomi daerah juga menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. Menghadapi tantangan demikian maka diperlukan kesiapan sumber daya manusia sebagai aktor pengelola sekaligus sebagai stake holder pendidikan guna menunjang program pemerintah Kabupaten memajukan tingkat sosial-ekonomi masyarakat setempat sesuai visi-misi Kabupaten Batu Bara melalui peningkatan mutu SDM daerah melalui pencapaian sekolah bertaraf Adiwiyata Nasional.

Tantangan kesiapan sumber daya manusia sadar lingkungan tidak terbatas menjadi tanggung jawab pada sumber daya manusia usia produktif saja namun harus disiapkan sejak usia dini di masa sekolah menengah (usia pembelajar mandiri). Persoalan pembentukan karakter dan budaya menyangkut kepada

(3)

kebiasan perilaku yang tidak bisa secara instant dibentuk pada suatu kelompok sumber daya manusia namun perilaku demikian harus dituntun, diarahkan, dibina dengan pembelajaran aktif sejak usia dini tidak terkecuali pada karakter sadar lingkungan yang seharusnya juga mulai diajarkan sejak usia dini.

Dalam pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Batu Bara dalam kenyataannya terdapat hambatan struktural yang menghalangi pencapaian predikat sekolah Adiwiyata tersebut dengan indikasi faktor pengaruhnya terdapat pada kondisi murid, kinerja guru, kelengkapan sarana dan prasarana, kebijakan keurikulum, strategi pembelajaran, kebijakan pengelolaan sekolah serta partisipasi masyarakat masih belum sepenuhnya mendukung kearah pencapaian sekolah berwawasan lingkungan.

Sejalan dengan latar belakang tersebut diatas yang bertumpu pada masalah system pengelolaan lembaga pendidikan sekolah yang selayaknya berwawasan lingkungan dengan mencermati antara lain kepada sumber pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh perilaku proses belajar mengajar, desain fasilitas penunjang yang tidak tanggap lingkungan serta kemungkinan pembentukan nilai sadar lingkungan masyarakat yang dapat dimulai dari masa usia pembelajar maka diajukan suatu penelitian dengan judul “Kajian tentang Penerapan Sekolah Berwawasan Lingkungan melalui Program Sekolah Adiwiyata Nasional pada SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara”

Penelitian ini terutama ditujukan menjawab program yang diemban oleh pemerintah daerah Kabupaten Batu Bara khususnya guna memadukan sudut pandang pendidikan dengan isu ekologi dalam perencanaan dan pengembangan sektor kualitas sumber daya manusia yang merupakan isu strategis yang dihadapi

(4)

oleh penentu kebijakan. Dengan demikian penelitian ini bermanfaat sebagai data inventarisasi awal bagi program perencanaan sektor pendidikan daerah dari sudut pandang pengembangan sumber daya manusia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemahaman terhadap permasalahan pencapaian mutu menuju sekolah Adiwiyata berwawasan lingkungan di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara berkaitan dengan perilaku guru, siswa, perencanaan dan kondisi sarana dan prasarana pendukung, partisipasi masyarakat berwawasan pelestarian lingkungan hidup maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan telah tersosialisasikan di sekolah-sekolah SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara ? 2. Apakah kurikulum berbasis lingkungan telah menjadi acuan dalam

penyusunan kurikulum SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara ?

3. Bagaimana persepsi siswa, guru dan pengelola sekolah di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara terhadap kegiatan berbasis partisipatif dalam pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional ?

4. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana peduli dan ramah lingkungan dapat menjadi budaya pada sekolah SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara ?

(5)

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu Sekolah Adiwiyata Berwawasan Lingkungan di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara yang terperinci sebagai berikut: 1. Untuk mengkaji kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di

sekolah-sekolah SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara.

2. Untuk mengkaji pengembangan kurikulum berbasis lingkungan pada SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara.

3. Untuk mengetahui persepsi siswa, guru dan pengelola sekolah di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara terhadap kegiatan berbasis partisipatif dalam pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional

4. Untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana peduli dan ramah lingkungan agar dapat menjadi budaya pada sekolah SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi penentu kebijakan pengelolaan sekolah Kabupaten Batu Bara dan para pemangku kepentingan pendidikan Kabupaten Batu Bara maupun bagi kalangan akademisi dan dunia ilmu pengetahuan. Manfaat penelitian ini antara lain adalah :

1. Dengan diketahuinya pengaruh faktor kebijakan pengelolaan sekolah dalam mendukung pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara dapat digunakan sebagai langkah awal bagi program pemberdayaan dan partisipasi sumber daya manusia lokal (local genius /

(6)

kearifan lokal) guna menggabungkan potensi pendidikan dan konsep ekologi dalam pengelolaan sekolah berwawasan lingkungan.

2. Dengan diketahuinya pengaruh faktor kebijakan kurikulum dan strategi pembelajaran dalam mendukung pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan program pembelajaran afektif yang dapat dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara dalam upaya pembentukan sikap sadar lingkungan siswa SMA Negeri Kabupaten Batu Bara.

3. Dengan diketahuinya pengaruh faktor persepsi siswa, guru dan pengelola sekolah dalam mendukung pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara dapat digunakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan tingkat kepedulian terhadap pengetahuan berwawasan lingkungan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.

4. Dengan diketahuinya pengaruh faktor sarana dan prasarana dalam mendukung pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di SMA Negeri Kabupaten Batu Bara dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan peran serta siswa SMA Negeri Kabupaten Batu Bara sebagai agent of change budaya sadar lingkungan sekolah dan masyarakat.

1.5. Kerangka Konseptual

Pencapaian mutu sekolah Adiwiyata Nasional di Kabupaten Batu Bara dalam kenyataannya menghadapi hambatan struktural dengan indikasi faktor pengaruh meliputi kondisi siswa, kinerja guru, kelengkapan sarana dan prasarana,

(7)

kebijakan kurikulum, strategi pembelajaran, kebijakan pengelolaan sekolah serta partisipasi masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung ke arah pencapaian sekolah berwawasan lingkungan. Kerangka konseptual penelitian secara diagramatik tergambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Perencanaan Pengelolaan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Kebijakan Kurikulum Berbasis Lingkungan Kegiatan Partisipatif Berbasis Lingkungan Sarana dan Prasarana Penunjang Ramah Lingkungan

Sosialisasi Sekolah SMU Negeri di Kabupaten Batu

Bara

Sikap Mencintai Sadar Lingkungan Program Pemerintah Sekolah Adiwiyata Nasional

Gambar

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian Perencanaan Pengelolaan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Kebijakan Kurikulum Berbasis Lingkungan Kegiatan Partisipatif Berbasis Lingkungan  Sarana dan Prasarana  Penunjang Ramah Lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Peran Partai Politik dalam Memberikan Pendididikan Politik Bagi Masyarakat, Jakarta: Pancabudi.. Kusmanto

Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan skrining terhadap inhibitor RNA helikase JEV , yaitu suatu enzim yang esensial untuk replikasi virus dari isolat A ctinomycetes

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta yang. telah memberikan izin penelitian untuk

Secara umum saluran transmisi disebut dengan suatu sistem tenaga listrik yang mem- bawa arus yang mencapai ratusan kiloamper. Energi listrik yang dibawa oleh

But the result of α - glucosidase inhibitor activity test of analysis of variance and LSD 5% showed that the activity of α -glucosidase inhibitor in guava

Hasil pengukuran kecepatan aliran air berbanding lurus dengan ukuran diameter lubang jatuh air .Semakin besar ukuran diameter lubang maka nilai kecepatan aliran air semakin

Seksi Pemasaran Pemimpin Cabang Pembantu Seksi Pelayanan Nasabah Seksi Operasional Pelaksana Pemasar& analisis kredit Pelaksana Pelayanan Nasabah 1..

Buku pedoman yang digunakan hanya berpegang pada buku pedoman guru, saat proses pembelajaran untuk penggunaan media dan model pembelajaran masih jarang, media yang digunakan