• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan suatu bangsa memerlukan sumber daya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Namun apabila dipertanyakan mana yang lebih penting diantara kedua sumber daya tersebut, sumber daya manusialah yang lebih penting. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara Negara-negara yang miskin sumber daya alamnya tetapi memperhatikan dan melakukan usaha peningkatkan kualitas sumber daya manusianya, dengan negara-negara yang kaya akan sumber daya alamnya tetapi kurang memperhatikan pengembangan sumber daya manusianya, kemajuannya kalah dengan Negara-negara yang miskin sumber daya alamnya tetapi memperhatikan dan melakukan usaha peningkatan sumber daya manusianya. Begitu pula dalam suatu perusahaan atau organisasi, faktor sumber daya manusia merupakan sub sistem dari sistem perusahaan. Tugas Manajemen untuk mengkoordinasikan seluruh sub sistem yang ada sedemikian rupa sehingga kegiatan yang mereka lakukan mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Tujuan perusahaan dapat dicapai dengan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, dan produktivitas kerja yang tinggi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kepuasan karyawan dalam bekerja.

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Hasibuan, 2013: 167). Kinerja adalah hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kinerja karyawan merupakan

(2)

salah satu faktor yang sangat dominan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut Primajaya (2013) ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja, (1) kemampuan meliputi: bakat, minat, faktor kepribadian, (2) usaha yang dicurahkan meliputi: motivasi, etika kerja, kehadiran, rancangan tugas, (3) dukungan organisasi meliputi: pelatihan dan pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kinerja, serta manajemen dan rekan kerja.

Kinerja mencakup segi usaha, loyalitas, potensi, kepemimpinan, dan moral kerja. Profisiensi dilihat dari tiga segi, yaitu perilaku-perilaku yang ditunjukkan seseorang dalam bekerja, hasil nyata atau outcomes yang dipakai pekerja, dan penilaian-penilaian pada faktor-faktor seperti lingkungan kerja, pelatihan, disiplin kerja dan upah .Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut Siagian (2012). Dalam suatu perusahaan disiplin merupakan suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan prilaku karyawan sehingga parakaryawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain dengan meningkatkan prestasi kerjanya. Kinerja seorang karyawan akan baik apabila kebutuhannya untuk berprestasi (achievement), untuk mendapatkan kekuasaan (power) dan untuk afiliasi (affilition) terpenuhi. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi dalam diri seorang karyawan, maka karyawan akan menjadi termotivasi bekerja dan bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang baik. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya optimal untuk mencapai kinerjanya. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Bila sekelompok

(3)

karyawan dan atasannya mempunyai kinerja yang baik, maka akan berdampak pada kinerja perusahaan yang baik pula (Robbins, 2014).

Salah satu cara yang umum dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja adalah melalui pelatihan kerja. Pelatihan akan memberikan kesempatan bagi karyawan mengembangkan keahlian dan kemampuan dalam bekerja agar apa yang diketahui dan dikuasai dapat membantu karyawan untuk mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan keahlian. Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing, akan tetapi kemampuan (ability) yang dimiliki belum tentu sesuai dengan spesifikasi yang dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan, maka dari itu penting bagi perusahaan untuk melaksanakan pelatihan agar karyawan tahu apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana melakukannya. Pelatihan berarti proses membantu karyawan untuk menguasai keterampilan khusus atau untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan (Nawawi, 2013).

Pada 1 Juni 1971 GKBI mendirikan perusahaan tekstil bernama PT. Primatexco Indonesia di Batang, Jawa Tengah, bekerja sama dengan sejumlah investor asing. Daiwabo Co Ltd telah terlibat dalam industri tekstil sejak 1912.Investor asing lainnya yang Nichimen Corp, Yamatagowa Mewarnai Kerja Ltd dan Internasional Corp USA. PT Primatexco Indonesia sebagai perusahaan investasi asing (PMA) dengan PT lokal.GKBI INVESTASI memiliki 51% saham. Sisa saham dimiliki oleh perusahaan Jepang, Daiwabo Company Ltd dan Sojitz Corporation. Kapasitas produksi tahunan adalah: + 45.000 bal dari Spinning, + 54.000.000 kilometer dari Tenun, dan +85.000.000 kilometer dari Finishing.

(4)

Produk PT.PRIMATEXCO INDONESIA selalu menempatkan penekanan khusus pada inovasi terus-menerus dan pengembangan yang berkelanjutan dari kain. Banyak produk yang telah berkembangkan selama bertahun-tahun telah menjadi produk khusus yang memuaskan pelanggan kami. Produk kami meliputi: Benang dengan 77,112 Spindles kami mampu menghasilkan 40.000 bale / tahun. Sebagian besar produksi benang kami digunakan secara internal dalam menenun. Akibatnya kebutuhan di tenun menentukan jenis benang yang di hasilkan. Hanya sebagian kecil dari produksi benang kami dijual ke pasar. Untuk mendapatkan benang kualitas terbaik, fasilitas produksi kami dilengkapi untuk melakukan tes pada: Serat kekuatan, Serat jatuh tempo, Embun madu, Kekuatan memutar benang Uster. Di greige kain sejak berdirinya, PT. Primatexco Indonesia adalah desain untuk menghasilkan kain katun 100% di greige. Ini didukung penuh oleh unit spinning kami yang hanya menghasilkan benang kapas 100% untuk konsumsi tenun.

Kapas adalah elemen yang paling penting dari produk kami. Akibatnya, kita hanya menggunakan kapas kualitas terbaik yang diimpor dari Amerika Serikat dan Australia.Hari ini, sebagian besar produk kami adalah Greige kain dengan benang count baik, seperti: CM50 / 1, CM60 / 1, CM80 / 1 dan CM100 /1.Putih (PFD & PFP) selain Greige 100% katun PT Primatexco Indonesia juga memproduksi kain putih atau PFD dan PFP. Sampai saat ini sebagian besar produksi kami diserap oleh pasar domestik, karena kami hanya memproduksi lebar maksimum 50 inci. Namun beberapa produk juga diekspor ke sejumlah Negara Asia Tenggara. Kami menerapkan beberapa proses: Bleaching Calender, Bleaching Mercerize, Bleaching Mercerize Sanforiz.

(5)

Pasar semua produk PT. Primatexco Indonesia diserap oleh pasar domestik. Kemudian dengan perluasan kapasitas, dan peningkatan kualitas terus-menerus, PT. Primatexco Indonesia kini telah berubah menjadi sebuah perusahaan yang berorientasi ekspor. Sekitar 70% dari produksi kami diserap oleh pasar internasional (Eropa dan Asia). Kami masih mengalokasikan sekitar 30% dari produk kami untuk pasardomestik.Saat PT. pasar utama Primatexco Indonesia di Eropa termasuk Jerman, Turki, Italia, Belgia, Inggris, Swiss, sementara di Asia mayoritas produk kami pergi ke Jepang, Hongkong, dan Korea dengan kualitas guaranty. Sebagai perusahaan yang berorientasi internasional, kualitas jaminan pada produk kami adalah suatu keharusan. PT Primatexco Indonesia memberikan saran teknis pencetakan / dyeing kepada pelanggan nya. Kualitas perusahaan sepenuhnya menyadari bahwa mempertahankan pasar yang ada sulit dalam persaingan saat ini yang semakin kuat. Untuk itu kita tidak kompromi satu hal: Kualitas. Kami mengedepankan kualitas untuk memenuhi kepuasan pelanggan dari pada target penjualan hanya bertemu, sehingga konsumen dapat mengandalkan produk kami. Pengiriman adalah masalah penting, Oleh karena itu kami memilih untuk "agak menurun perintah dari terlambat dalam memberikan". Setelah mengkonfirmasi waktu pengiriman kami akan memindahkan semua upaya kami untuk memberikan tepat waktu. Anda dapat lebih berkonsultasi eksekutif layanan purna jual terbuka untuk mendengarkan semua masalah muncul sebelum, selama dan setelah penjualan. Untuk PT Primatexco Indonesia tidak ada yang lebih berharga daripada melihat pelanggan tersenyum.

PT Primatexco Indonesia terletak di Jalan Jendral Urip Sumoharjo, Desa Sambong, Kabupaten Batang, yang berdekatan dengan kota Pekalongan II-2 (± 20

(6)

menit dari Pekalongan). Dari arah kota Semarang, PT Primatexco Indonesia berada di sebelah kiri jalur Pantura, dengan jarak dari tepi pantai ± 8 km. Letak perusahaan yang berada di Kabupaten Batang telah menempatkan PT Primatexco Indonesia sebagai pembayar pajak yang disiplin dan bertanggung jawab. Begitu juga bagi masyarakat setempat, PT Primatexco Indonesia telah menjadi sumber mata pencaharian utama yang memberikan penghasilan di atas UMR rata-rata. Hampir sebagian besar sumber daya manusia PT. Primatexco Indonesia merupakan warga setempat karena merupakan salah satu kebijakan perusahaan untuk mengutamakan warga sekitar sebagai salah satu bentuk partisipasi perusahaan untuk pemberdayaan masyarakat Kabupaten Batang. (www.primatexco.com)

Alasan pemilihan PT Primatexco Indonesia yaitu adanya fenomena yang ada di PT Primatexco Indonesia adalah terdapat kinerja karyawan yang kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan target. Berikut data target dan realisasi PT Primatexco Indonesia Tahun 2013-2015 :

Tabel 1.1

Data target dan Realisasi PT Primatexco Indonesia

Tahun Target Realisasi

2011 2012 2013 2014 2015 27.512 27.512 27.512 26.871 26.871 26.216 25.912 25.371 24.655 24.221 Sumber : PT Primatexco Indonesia

Tabel di atas tampak bahwa terjadi penurunan pada jumlah produksi yang dihasilkan pada tiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dari pencapaian realisasiproduksi yang dicapai pada setiap tahunnya mengalami penurunan dari tahun 2008 hingga tahun 2012.Atas dasar fenomena diatas, maka penelitian ini bermaksud meneliti

(7)

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dimana lingkungan kerja, pelatihan, disiplin kerja dan upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kinerja di atas maka dilakukan prasurvey pada 20 karyawan PT Primatexco Indonesia dengan mengajukan kuesioner pra survey dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 1.2 Hasil Prasurvey

No Item Jumlah

Ya % Tidak %

1 Perusahaan selalu menegaskan mengenai disiplin kerja

6 30 14 70

2 Pimpinan selalu memberi contoh yang baik bagi karyawan

8 40 12 60

3 Hari kerja yang diterapkan sesuai dengan harapan 7 35 13 65 4 Jam kerja yang ditetapkan sesuai dengan harapan 8 40 12 60 5 Saya memiliki kemampuan dalam melakukan

setiap pekerjaan yang diberikan

6 30 14 70

Rata-rata 7 35 13 65

Sumber : PT Primatexco Indonesia

Berdasarkan tabel 1.2.dapat diketahui sebagian besar karyawan tidak sesuai terhadap item pertanyaan mengenai lingkungan kerja, pelatihan, disiplin kerja dan upah dari perusahaan.Secara keseluruhan, dari rata-rata tanggapan karyawan menunjukkan sebesar 35% menyatakan tidak setuju dan hanya 65% yang menyatakan setuju mengenai lingkungan kerja, pelatihan, disiplin kerja dan upah dari perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukanoleh Arianto (2013) menyatakan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sedangkan menurut Sidanti (2015) menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.Berdasarkan perbedaan hasil penelitian diatas maka penelitian ini layak untuk dikaji lebih lanjut.

(8)

Peneliti memilih PT Primatexco Indonesia karena berdasarkan survey data jumlah produksi, prasurvey dan data absensi karyawan yang diperoleh dari PT Primatexco Indonesia. Adapun data prasurvey dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.3

Data absensi karyawan Periode 2014-2015

Bulan 2014 Persentase 2015 Persentase

Januari 7 13.46 8 15.38 Februari 6 11.54 5 9.62 Maret 4 7.69 6 11.54 April 3 5.77 8 15.38 Mei 5 9.62 4 7.69 Juni 4 7.69 5 9.62 Juli 2 3.85 4 7.69 Agustus 4 7.69 7 13.46 September 5 9.62 6 11.54 Oktober 3 5.77 5 9.62 November 5 9.62 7 13.46 Desember 4 7.69 5 9.62 Jumlah 52 70

Sumber : PT Primatexco Indonesia , 2016

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa banyak karyawan yang absen tanpa keterangan yang jelas dan terlambat datang kekantor, mengindikasikan adanya ketidak disiplinan karyawan. Dengan adanya ketidak disiplinan tersebut akan mengakibatkan penurunan hasil yang dicapai. Peraturan-peraturan yang diterapkan organisasi kurang searah dengan tujuan dan kemampuan dari karyawan. Menurunnya tingkat kinerja karyawan PT Primatexco Indonesia juga disebabkan oleh kurangnya teladan yang baik dari pimpinan sehingga beberapa karyawan merasa bahwa teladan pimpinan yang dirasa kurang baik akan mengurangi bahkan melemahkan kinerja mereka,sebab tidak ada panutan yang dicontoh dalam menjalankan roda organisasi.

(9)

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan permasalahan di PT. Primatexco Indonesia menurunnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh lingkungan kerja, pelatihan, disiplin kerja dan upah . Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “MEMBANGUN KINERJA KARYAWAN BAGAIAN PRODUKSI MELALUI LINGKUNGAN KERJA, PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN UPAH PADA PT. PRIMATEXCO INDONESIA BATANG JAWA TENGAH”.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagaian produksi pada PT Primatexco Indonesia?

2. Bagaimana pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagaian produksi pada PT Primatexco Indonesia?

3. Bagaimana disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagaian produksi pada PT Primatexco Indonesia?

4. Bagaimana upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagaian produksi pada PT Primatexco Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagaian produksi pada PT Primatexco Indonesia

2. Untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan bagaian produksi pada PT Primatexco Indonesia

(10)

3. Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan bagaian produksi pada PT Primatexco Indonesia

4. Untuk menganalisis pengaruhupah terhadap kinerja karyawan bagaian produksi pada PT Primatexco Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan-tujuan tersebut, maka penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Penelitian ini bisa dijadikan landasan dalam mengembangkan model penelitian mengenai membangun kinerja karyawan dengan meningkatkan lingkungan kerja, pelatihan disiplin kerja dan upah pada PT Primatexco Indonesia yang lebih komprehensif dengan objek yang lebih luas.

b. Secara Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak manajemen

c. Secara Akademik

Penelitian ini memberikan kontribusi yang berarti bagi peneliti dalam mengembangkan wacana dunia organisasi khususnya dalam membangun kinerja karyawan dengan meningkatkan lingkungan kerja, pelatihan disiplin kerja dan upah pada PT Primatexco Indonesia.

Gambar

Tabel 1.2 Hasil Prasurvey

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dari hasil uraian di atas hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal materi BRSD adalah (1) kurangnya

Berdasarkan hasil pengujian maka dapat diketahui bahwa nilai F hitung kinerja karyawan lebih besar dari F tabel (3,252) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti secara

remitan antara migran nonpermanen yang memiliki keluarga inti dengan yang tidak memiliki keluarga inti di daerah asal. Dalam penelitian ini migran nonpermanen yang memiliki

Menimbang, bahwa Pembanding/Tergugat telah mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Palembang tersebut, sesuai dengan Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh

PROGRAM Pelatihan Pertanian Masuk Kota yang diselenggarakan Dewan Kota (Dekot) dan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) se- DKI, kembali hadir di wilayah Jakarta Pusat, tepatnya

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai t hitung > t tabel atau (6,356 > 2,006), dengan demikian hipotesis kedua yang diajukan bahwa

Kes indeks kepada kluster ini ialah kes ke-25,993 melibatkan seorang wanita warga tempatan (Sarawak) berumur 75 tahun yang dikesan melalui saringan individu bergejala

Data atribut merupakan data yang mendeskripsikan karakteristik atau fenomena yang dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan dengan posisi geografi.