• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan terjadinya persaingan antar perusahaan di industri komunikasi dalam memberikan layanan komunikasi kepada konsumen.

Semakin lama pola pikir konsumen mengalami perubahan seiring dengan perkembangan jaman. Konsumen yang dulunya hanya menggunakan alat komunikasi telepon, saat ini beralih menggunakan telepon seluler. Telepon seluler mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan telepon rumah, yaitu bisa dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan konsumen sehingga perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi dapat mengambil peluang baru dari kebutuhan dan keinginan konsumen yang belum terpenuhi.

Pilihan-pilihan teknologi telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat anatara lain teknologi GSM (Global System for Mobile Community) dan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Menurut

www.pagi-mentari.blogspot.com, 2007 CDMA (Code Division Multiple Access) adalah

sebuah bentuk pemultipleksan (bukan skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu atau frekuensi, namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus

(2)

yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. Kedua teknologi telekomunikasi tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Teknologi GSM (Global System for Mobile

Community) mendominasi pasaran dengan tarif yang mahal serta memiliki

jangkauan yang luas hingga ke pelosok negeri sebab telah lama beroperasi di Indonesia sedangkan CDMA (Code Division Multiple Access) yang beroperasi menggunakan lisensi telepon tetap (fixed wireless) memiliki tarif jauh lebih rendah dibandingkan dengan tarif telepon seluler berbasis GSM. Keunggulan Teknologi CDMA lainnya adalah mampu mengurangi suara berisik di latar belakang atau yang dihasilkan karena percakapan silang, memastikan kualitas suara yang lebih baik dan terus diperluas oleh mikroprosessor yang ada dalam telepon seluler, menyediakan kapasitas suara dan komunikasi yang memungkinkan pelanggan untuk terhubungkan pada waktu bersamaan, Teknologi CDMA mengkonsumsi tenaga listrik yang kecil sehingga memungkinkan untuk memperpanjang daya tahan baterai dan waktu bicara dapat lebih lama serta rancangan teknologi CDMA menjadikan CDMA aman dari penyadapan

(www.x-phone.com/www/art_detail.php?=3088).

The CDMA Development Group (CDG) mencatat, pelanggan CDMA pada kuartal pertama tahun 2008 telah mencapai 16,3 juta. Jumlah pelanggan CDMA di Indonesia, tercatat paling besar di kawasan Asia Tenggara. Tingginya penggunaan layanan CDMA di Indonesia diduga dipicu oleh ketersedian ponsel kategori ultra

(3)

Komunikasi saat ini sangat dibutuhkan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat. Telekomunikasi bukan lagi merupakan kebutuhan sekunder akan tetapi sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Perkembangan alat komunikasi yang saat ini mendapat perhatian dari konsumen adalah kartu Provider atau SIM Card (Subsriber Identity Module) atau modul identitas langganan adalah suatu chip memori jinjing yang digunakan dalam beberapa model telepon seluler yang digunakan sebagai identitas diri. Selain SIM

Card pada telepon genggam (handphone) yang merupakan alat komunikasi paling

praktis dengan segala fasilitas yang terdapat dalam handphone. Faktor penyebabnya adalah karena SIM Card merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kelancaran berkomunikasi, dimana operator seluler dari SIM

Card yang merupakan suatu operator telekomunikasi bertugas menghubungkan

atau perantara dalam melakukan suatu komunikasi. Untuk itu sangat penting diperlukan SIM Card pada telepon genggam (handphone) untuk melakukan suatu komunikasi.

Industri komunikasi merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia dalam kurun waktu terakhir ini. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat pesat. Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk maka kebutuhan dan keinginan masyarakat Indonesia akan alat komunikasi dari kurun waktu ke waktu semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya pasar maka industri meningkat, karena kebutuhan yang tinggi akan suatu produk selluler membuat perusahaan – perusahaan seluler memproduksi alat komunikasi, salah satunya adalah Provider atau SIM Card

(4)

untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam berkomunikasi. Sehingga akan menyebabkan terjadinya persaingan antara operator seluler di Indonesia, dimana terjadi persaingan ketat antara operator seluler dalam memberikan layanan komunikasi kepada konsumen ditandai dengan adanya layanan atau fitur yang semakin beragam dan harga murah yang ditawarkan operator yang akan mempermudah berbagai bentuk kegiatan usaha maupun kepentingan pribadi yang dilakukan oleh konsumen, pada Tabel 1.1 memperlihatkan tentang operator seluler CDMA di Indonesia.

Pada tabel 1.1 Operator seluler CDMA di Indonesia tahun 2008

Perusahaan CDMA

PT. Indosat Star One

PT. Telkom Indonesia, Tbk Flexi Classy, Flexi Tredy

PT. Bakrie Telecom Esia

PT. Mobile-8 Fren, Hepi

PT. Smart Telekom Smart

PT. Sampoerna Ceria

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Produk_Telekomunikasi_di_Indonesi a.2008

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa banyak operator seluler di Indonesia. Banyaknya operator seluler ini akan menyebabkan persaingan dan pada akhirnya konsumen akan diuntungkan karena operator seluler ini akan memberikan layanan yang terbaik untuk mendapatkan pelanggan. Dari kesemua produk tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan dalam berkomunikasi.

(5)

Adapun yang termasuk Operator CDMA antara lain : Star One, Flexi, Esia, Fren, Hepi, Smart, dan Ceria. Berikut ini gambar Market Share Operator GSM dan CDMA di Indonesia tahun 2007.

Gambar 1.1 Market Share Operator GSM dan CDMA

Sumber : http://telkom.info. 2008

Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa Telkomsel memiliki market

share terbesar dengan 48% pada posisi kedua ialah Indosat dengan 25%,

selanjutnya market share dari XL adalah 14%, Hutchison dengan 2 %, Mobile-8 sebesar 1%. Sedangkan 10% sisanya merupakan market share operator CDMA. Telkom memiliki market share tertinggi pada operator CDMA yaitu sebesar 6%, Bakrie memiliki market share operator CDMA yaitu sebesar 3% dan Indosat CDMA memiliki market share sebesar 1%.

(6)

Mengetahui dan memahami tentang perilaku konsumen serta memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen merupakan kunci utama untuk dapat merumuskan strategi yang tepat sehingga dapat memenangkan persaingan. Pemahaman mengenai perilaku konsumen terhadap pembelian produk dapat digunakan Model Perilaku Konsumen Kotler (2005:203) dimana perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran, rangsangan lingkungan dan karakteristik dari pembeli. Produk, harga, promosi dan saluran distribusi yang menarik termasuk rangsangan pemasaran. Sedangkan yang meliputi rangsangan lingkungan yaitu keadaan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Karakteristik pembeli meliputi faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Operator-operator CDMA melakukan kegiatan pemasaran untuk mempengaruhi pembelian konsumen dengan menetapkan bauran pemasaran yang terdiri dari : Produk, dimana Provider CDMA menawarkan banyak layanan yang mendukung dalam berkomunikasi seperti : Sambungan Langsung Internasional, Layanan SMS yang murah, Akses Internet, Voice, SMS, MMS GPRS. Price,

Provider CDMA memberikan tarif yang murah dalam melakukan komunikasi

daripada menggunakan teknologi GSM. Promosi, dalam hal ini Provider CDMA sangat gencar melakukan promosi guna meningkatkan pangsa pasar dimana operator CDMA melakukan promosi baik di media cetak dan media massa, pemberian bonus – bonus sehingga konsumen tertarik menggunakan CDMA. Place, berupa kemudahan mendapatkan kartu perdana CDMA dan isi ulang pulsa CDMA.

(7)

Selain dipengaruhi oleh stimuli pemasaran, alasan konsumen menggunakan

Provider CDMA dilihat dari karakteristik pembeli yang terdiri dari :

1). Faktor Sosial, dimana konsumen menggunakan Provider CDMA terkait faktor sosial karena pengaruh keluarga dan teman yang memberikan informasi bahwa hematnya berkomunikasi menggunakan CDMA dibandingkan menggunakan GSM.

2). Faktor Pribadi, keadaan ekonomi di Indonesia yang belum stabil sehingga konsumen akan menggunakan CDMA dalam berkomunikasi.

3). Faktor Psikologis, menggunakan CDMA karena dipengaruhi kebutuhan akan komunikasi, persepsi dan informasi yang diperoleh konsumen tentang CDMA dalam berkomunikasi.

Dengan mengetahui karakteristik pribadi konsumen dalam menggunakan

Provider CDMA diharapkan operator-operator CDMA dapat mempertahankan

dan meningkatkan pangsa pasar Provider CDMA dan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain hal diatas juga diperlukan peningkatan kualitas layanan sesuai dengan perkembangan teknologi dan meningkatkan pelayanan guna peningkatan penjualan dan pangsa pasar. Sehingga layanan yang disediakan oleh operator CDMA memiliki cara tersendiri untuk lebih mendekatkan diri kepada para pelanggan.

Denpasar merupakan ibukota dari Propinsi Bali dengan kegiatan bisnis yang terjadi dan merupakan pusat perekonomian di Bali seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, pendidikan, dan pusat perdagangan dengan jumlah penduduk yang sangat padat. Kota Denpasar merupakan pasar yang potensial

(8)

sehingga ini merupakan peluang bagi perusahaan yang ingin memasarkan produknya di Kota Denpasar.

Data penduduk Kota Denpasar dalam persentase disajikan pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Data Penduduk Kota Denpasar Tahun 2006

Sumber : BPS Kota Denpasar ,2008

Pada bulan April 2006, Denpasar mengalami pemekaran menjadi 4 kecamatan yaitu Denpasar Timur, Selatan, Barat dan satu kecamatan baru yaitu Denpasar Utara. Berdasarkan keterangan diatas, jumlah penduduk Kota Denpasar pada tahun 2006 dalam persentase mencapai 100% . Meskipun demikian target pasar yang sangat potensial tidak hanya penduduk di satu kecamatan di Kota Denpasar saja tapi di kecamatan lain di Denpasar.

Dengan pertimbangan bahwa pentingnya perusahaan mengetahui perilaku konsumen untuk dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk yang nantinya digunakan menyusun strategi perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan di industri komunikasi, maka cukup menarik untuk

Denpasar 10-14 Th 15-24 Th 25-49 Th >50 Tahun Total Persentase Denpasar Barat 12.702 23.856 82,411 19,059 138,028 29% Denpasar Timur 7.913 14.93 52,915 14,207 89,965 18% Denpasar Selatan 11.756 26,005 81,611 17,798 137,170 28% Denpasar Utara 10.352 19,444 67,164 15,533 122,493 25% Total 42.723 84,235 284,101 66,597 477,565 100%

(9)

dilakukan penelitian mengenai analisis perilaku konsumen yang dipertimbangkan dalam menggunakan Provider CDMA di Kota Denpasar.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1). Faktor – faktor apakah yang dipertimbangkan perilaku konsumen memilih menggunakan Provider CDMA di Kota Denpasar?

2). Faktor perilaku konsumen di Kota Denpasar yang mana dominan menggunakan Provider CDMA di Kota Denpasar ?

1.2 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian

1). Untuk mengetahui Faktor - faktor yang dipertimbangkan perilaku konsumen memilih menggunakan Provider CDMA di Kota Denpasar. 2). Untuk mengetahui variabel yang mewakili setiap faktor perilaku

konsumen dalam keputusan menggunakan Provider CDMA di Kota Denpasar.

1.2.2 Kegunaan Penelitian 1). Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman, gambaran, dan wawasan yang luas dan lebih mendalam mengenai masalah faktor perilaku konsumen.

(10)

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, masukan dan informasi yang berguna bagi prusahaan dalam mengambil kebijaksaan, terutama mengenai faktor perilaku konsumen.

1.3 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai skripsi ini maka penulisannya disusun berdasarkan atas beberapa bab sistematis sehingga antar bab mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Secara ringkas diuraikan pokok permasalahannya yang dibahas dalam skripsi ini meliputi latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori – teori yang berhubungan dengan objek penelitian yang meliputi bauran pemasaran, tentang perilaku konsumen.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini memuat identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

(11)

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini membahas gambaran umum konsumen di Kota Denpasar dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan saran bagi kepentingan perusahaan yang diteliti.

Gambar

Gambar 1.1  Market Share Operator GSM dan CDMA
Tabel 1.2 Data Penduduk Kota Denpasar Tahun 2006

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dipandang penting untuk melakukan penelitian ini karena belum ada penelitian yang mengkaji pengaruh peubah tegakan

Tujuan pembelajaran mata kuliah ini adalah memberikan bekal pengetahuan d.asar tentang ruang lingkup matematika Diskrit yang meliputi Logika, Himpunan, Relasi, Fungsi,

Globalisasi telah mendorong masyarakat menjadi semakin terbuka terhadap pengaruh dari luar wilayah suatu negara, sehingga daya saing antara satu negara terhadap negara lain

Data yang diperlukan untuk mengukur TURNOVER RATE adalah jumlah total buku yang dipinjam (atau digunakan di perpustakaan untuk kasus lain) selama satu tahun, dan jumlah

tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara dengan menghapus ketentuan sebagaimana dimuat dalam Pasal 70 ayat (3) dan menambahkan ketentuan dalam Pasal 70A

Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh teori sistem informasi, salah satunya adalah TAM (Technology Acceptance Model) dan beberapa faktor tambahan lainnya yang juga

Berdasarkan nilai keunggulan relatif dari parameter A (bobot dewasa) dan k (rataan laju pertumbuhan menuju bobot dewasa) domba MHG merupakan hasil silangan yang mempunyai

Bahwa lagi pula Termohon (KPU Kabupaten Lombok Tengah) dalam pemuktahiran data yang dimutakhirkan dalam salinan daftar pemilih tetap sangat tidak akurat, hal