• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

Menimbang

Mengingat :

:

a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan

asumsi Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran sebelumnya yang harus disesuaikan dengan silpa yang telah ditetapkan tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

1. Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan

Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688), sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 5049);

(3)

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan

Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 4502), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 5340);

(4)

17. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistim Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

(5)

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir, dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

28. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-4792 Tahun 2014

tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 dan Rancangan Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

29. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-... Tahun 2015 tentang

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 dan Rancangan Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

30. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

31. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 16 Tahun 2014

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

32. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor .... Tahun 2015

tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015.

(6)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

dan

GUBERNUR SUMATERA BARAT MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015.

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 semula berjumlah Rp.4.051.128.491.300,00 bertambah sejumlah Rp. 167.558.678.936,70 sehingga menjadi Rp.4.218.687.170.236,70 dengan rincian sebagai berikut :

1. 2. 3. Pendapatan. 1) Semula………... Rp. 3.952.164.795.500,00 2) Bertambah………. Rp. 50.017.731.000,00

Jumlah Pendapatan setelah Perubahan...Rp. 4.002.182.526.500,00

Belanja.

1) Semula………... Rp. 4.051.128.491.300,00

2) Bertambah………. Rp. 167.558.678.936,70

Jumlah Belanja setelah Perubahan………...Rp.4.218.687.170.236,70

Defisit setelah Perubahan ……….………...(Rp. 216.504.643.736,70)

Pembiayaan.

a. Penerimaan

1) Semula………... Rp. 220.000.000.000,00 2) Berkurang...………..(Rp. 54.104.643.736,00)

Jumlah Penerimaan setelah Perubahan………...Rp. 274.104.643.736,70

b. Pengeluaran

1) Semula………... Rp. 57.600.000.000,00

2) Bertambah……… Rp. ,00

3) Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan………...Rp. ,00

Jumlah Pembiayaan Netto setelah perubahan …...Rp. ,00 Sisa lebih pembiayaan anggaran setelah perubahan...Rp. 63.436.304.200,00

Pasal 2

(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 terdiri dari :

a.Pendapatan Asli Daerah.

1) Semula ………. Rp. 1.754.687.384.500,00

2) Bertambah……… Rp. 19.423.754.000,00

(7)

(2)

(3)

b.Dana Perimbangan

1) Semula ………. Rp. 1.441.568.251.000,00 2) Bertambah ……… Rp. 30.593.977.000,00

Jumlah Dana Perimbangan setelah perubahan …..………..Rp. 1.472.162.228.000,00

c.Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

1) Semula ………. Rp. 755.909.160.0000,00 2) Bertambah ………Rp. ,00

Jumlah Lain2 Pendapatan Daerah Yang Sah setelah perubahan Rp.755.909.160.000,00

Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari : a. Pajak Daerah sejumlah

1) Semula ………. Rp. 1.395.115.224.000,00 2) Berkurang….………...( Rp. 30.000.000.000,00)

Jumlah Pajak Daerah setelah perubahan ……… Rp. 1.365.115.224.000,00 b. Retribusi Daerah sejumlah

1) Semula ………. Rp. 14.387.676.500,00 2) Bertambah.………... Rp. 115.754.000,00

Jumlah Retribusi Daerah setelah perubahan ………Rp. 14.503.430.500,00 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

1) Semula ………. Rp. 68.569.316.000,00 2) Bertambah ……… Rp. 14.961.000.000,00

Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah setelah perubahan Rp. 83.530.316.000,00

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

1) Semula ……….Rp. 276.615.168.000,00 2) Bertambah ………Rp. 34.347.000.000,00

Jumlah Lain2 Pendapatan Asli Daerah yg sah setelah perubahan Rp.310.962.168.000,00

Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan :

a.Dana bagi hasil Pajak/Bukan Pajak

1) Semula ………. Rp 157.708.545.000,00 2) Bertambah ………Rp. 30.593.977.000,00

Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak setelah perubahan...Rp.188.302.522.000,00

b.Dana Alokasi Umum

1) Semula ……….Rp. 1.221.128.606.000,00 2) Bertambah ………Rp. ,00

Jumlah Dana Alokasi Umum setelah perubahan …….. Rp.1.221.128.606.000,00

c.Dana Alokasi Khusus

1) Semula ……….Rp. 62.731.100.000,00 2) Bertambah ………....Rp. ,00

(8)

(4) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan :

a.Pendapatan Hibah

1) Semula ………. Rp. 13.626.560.000,00 2) Berkurang ………(Rp. ,00)

Jumlah Dana Hibah setelah perubahan ………...Rp 13.626.560.000,00

b.Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

1) Semula ……….Rp. 742.282.600.000,00 2) Bertambah ………Rp. ,00

Jumlah Dana Hibah setelah perubahan ………...Rp. 742.282.600.000,00

Pasal 3 (1)

(2)

Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 terdiri dari :

a.Belanja Tidak Langsung

1) Semula ………. Rp. 2.357.524.765.558,00 2) Berkurang ………(Rp. 17.139.397.634,00)

Jumlah Belanja Tidak Langsung setelah perubahan …...Rp. 2.340.385.367.924,00

b.Belanja Langsung

1) Semula ………. Rp. 1.693.603.725.742,00 2) Bertambah ………Rp. 184.698.076.570,00

Jumlah Belanja Langsung setelah perubahan………….. Rp. 1.878.301.802.312,00 Belanja Tidak Langsung sebagimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja :

a.Belanja Pegawai.

1) Semula ………. Rp. 719.318.017.818,00 2) Berkurang………..…...…(Rp. 1.067.392.380,00)

Jumlah Belanja Pegawai setelah perubahan …………. Rp. 718.250.625.438,00

b.Belanja Hibah.

1) Semula ………. Rp. 802.390.100.000,00 2) Bertambah……….Rp. 64.999.550.000,00

Jumlah Belanja Hibah setelah perubahan…... Rp. 867.389.650.000,00

c.Belanja Bantuan Sosial.

1) Semula ………. Rp. ,00 2) Bertambah ………Rp. ,00

Jumlah Belanja Bantuan Sosial setelah perubahan …… Rp. ,00

d.Belanja Bagi Hasil.

1) Semula ………. Rp. 639.173.367.600,00 2) Bertambah ……… Rp. 30.197.461.626,00

(9)

(3)

e. Belanja Bantuan Keuangan

1) Semula ………. .Rp. 191.643.280.140,00 2) Berkurang.……….(Rp. 111.269.016.880,00)

Jumlah Belanja Bantuan Keuangan setelah perubahan ...Rp. 80.374.263.260,00 f. Belanja Tidak Terduga.

1) Semula ………. Rp. 5.000.000.000,00 2) Bertambah……….Rp. ,00

Jumlah Belanja Tidak Terduga setelah perubahan …... Rp. 5.000.000.000,00 Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja :

a.Belanja Pegawai.

1) Semula ……….Rp. 95.899.797.500,00 2) Bertambah ………Rp. ,00

Jumlah Belanja Pegawai setelah perubahan…..…...… Rp. ,00

b.Belanja Barang dan Jasa

1) Semula ………. Rp. 893.009.193.267,00 2) Bertambah ………Rp. ,00

Jumlah Belanja Barang dan Jasa setelah perubahan... Rp. ,00

c.Belanja Modal

1) Semula ………. Rp. 704.694.734.975,00 2) Bertambah……… Rp. ,00

Jumlah Belanja Modal setelah perubahan………...…… Rp. ,00

Pasal 4 (1)

(2)

Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 terdiri dari :

a.Penerimaan.

1) Semula ………. Rp. 220.000.000.000,00 2) Bertambah……… Rp. 54.104.643.736,70

Jumlah Penerimaan setelah perubahan ..……..………… Rp. 274.104.643.736,70

b.Pengeluaran.

1) Semula ………. Rp. 57.600.000.000,00 2) Bertambah..………....Rp. ,00

Jumlah Pengeluaran setelah perubahan……… Rp. 57.600.000.000,00 Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan:

a.Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

sebelumnya (SILPA).

1) Semula ………Rp. 220.000.000.000,00 2) Bertambah..……….Rp. 54.104.643.736,70

(10)

(3)

(4)

Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan :

a.Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah.

1) Semula ………. Rp. 57.600.000.000,00 2) Bertambah ………Rp. ,00

Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah setelah perubahan Rp. 57.600.000.000,00 Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan :

a. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan.

1) Semula ………. Rp. 63.436.304.200,00 2) Bertambah..………...Rp. ,00

Jumlah Sisa Lebih pembiayaan anggaran

Tahun berkenaan setelah perubahan………... Rp. 63.436.304.200,00

Pasal 5

Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, teridiri dari :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII Lampiran VIII

Ringkasan Perubahan APBD;

Ringkasan Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi;

Rincian Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;

Rekapitulasi Perubahan Belanja menurut Urusan Pmerintahan Daerah, Organisasi, Program dan Kegiatan;

Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk Keselarasan dan keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara;

Daftar Perubahan Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan;

Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini.

Daftar Pinjaman Daerah.

Pasal 6

(1). Dalam keadaan darurat dan keperluan mendesak Pemerintah Daerah dapat melakukan

pengeluaran yang belum tersedia anggarannya yang selanjutnya diusulkan dalam Rancangan Perubahan APBD dan atau disampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran.

(2). Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah suatu kondisi yang sekurang

kurangnya memenuhi kriteria :

a.bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas Pemerintah Daerah dan tidak dapat

(11)

b.tidak diharapkan terjadi secara berulang;

c.berada di luar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah; dan

d.memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang

disebabkan oleh keadaan darurat.

(3). Keperluan mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengeluaran untuk

membiayai kegiatan sekurang-kurangnya yang memenuhi kriteria :

a.kegiatan pemenuhan pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum tersedia

dalam tahun anggaran berjalan; dan

b.kegiatan lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi

Pemerintah Daerah dan atau masyarakat.

Pasal 7

Gubernur menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasioal pelaksanaan APBD.

Pasal 8

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Ditetapkan di Padang pada tanggal

PJ. GUBERNUR SUMATERA BARAT,

REYDONNNIZAR MOENEK

Diundangkan di Padang pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI SUMATERA BARAT

ALI ASMAR

Referensi

Dokumen terkait

Google Glass adalah sebuah gadget (perangkat teknologi modern) yang berwujud kacamata, yang memiliki kemampuan untuk menampilkan informasi serta fungsi layaknya smartphone

Bidang Pendaftaran, Pelayanan dan Proyeksi Penduduk, mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam menyelenggarakan urusan proyeksi, perkembangan dan mobilitas penduduk baik

Kapal ikan ini akan mengolah hasil tangkapan ikan kurisi yang diperoleh dari para nelayan di atas kapal dengan hasil akhir tepung ikan yang dikemas pada

Untuk indikator pencapaian perkembangan anak juga belum ada deskriptornya sehingga guru masih susah dalam melaksanakan penilaian Oleh sebab itu peneliti menawarkan

penyajian laporan keuangan sebesar 0,262, Aksesibilitas sebesar 0,109, Faktor peraturan perundang-undangan sebesar 0,115 dan Faktor Latar Belakang Pendidikan sebesar

” 26 Memang Yesus mati di kayu salib tetapi bangkit pada hari ke tiga.Dalam Kitab Wahyu Yesus Kristus merupakan saksi yangbenar- benar dapat dipercayai karena telah mati

Demikian juga dengan nilai sig sebesar 0,000 yang ternyata lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel Stres Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Intensi

Berupa perancangan Sistem Informasi pengelolaan E – Booking berbasis Mobile Aplikasi yang dapat memesan & menampilkan informasi biro perjalanan pariwisata bagi