38 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang
telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil
penelitian dilanjutkan dengan pembahasan.
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan Pembelajaran
Tahap perencanaan pada siklus I adalah menetapkan jadwal mata
pelajaran IPA untuk penelitian hari Senin tanggal 30 Mei 2011. Kegiatan
selanjutnya adalah melakukan penelaahan terhadap program pengajaran
berdasarkan KTSP. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan penelaahan
terhadap program pengajaran berdasarkan Kurikulum 2006 (KTSP), untuk
mempersiapkan silabus pembelajaran IPA yang sesuai dengan materi.
Adapun materi yang akan disampaikan pada siklus I ini adalah mengenai :
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan
Kompetensi Dasar : 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi
yang terdapat dilingkungan sekitar serta
sifat-sifatnya.
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian energi panas.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas yang terdapat
dilingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran,siswa mampu:
1)Menjelaskan pengertian energi panas.
2)Menyebutkan 2 sumber energi panas.
3) Menjelaskan manfaat energi panas matahari dalam kehidupan
sehari-hari bagi makhluk hidup.
4) Menyebutkan 2 contoh sumber energi panas yang dihasilkan dari
gesekan benda.
5) Menyebutkan 2 contoh alat rumah tangga yang dapat menghasilkan
energi panas.
Pembelajaran direncanakan akan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau
70 menit yang terbagi atas pendahuluan selama 10 menit, kegiatan inti 50
menit dan penutup 10 menit.
Sistematika RPP yang disusun untuk pembelajaran IPA materi energi
panas dengan mengaplikasikan model pendekatan keterampilan proses
yaitu Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan
Langkah-langkah Pembelajaran, Alat dan Bahan, Sumber Pembelajaran
dan Penilaian. Tetapi dalam RPP ini ada kekhususannya yaitu tahap-tahap
pembelajarannya yang harus dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru memberikan dan
menyajikan masalah.
2) Siswa dapat mengamati dari permasalahan yang dimunculkan.
3) Siswa membuat hipotesis.
4) Siswa dapat mengajukan pertanyaan.
5) Siswa dapat merencanakan penelitian.
6) Siswa melakukan percobaan dan meramalkan (memprediksi) hasil
dari percobaan tersebut.
7) Siswa menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan
dan menjelaskan hasil penelitian atau menggunakan konsep yang
telah dimiliki.
8) Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan dan hasil diskusi
kelompok.
9) Siswa membuat kesimpulan
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian pada siklus I dilakukan pada hari senin tanggal
30 Mei 2011, dimulai dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 11.10 WIB.
Semua peserta didik hadir, dan tim observer sebanyak 1 orang. Kegiatan
pembelajaran terbagi atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, kegiatan inti
dan penutup.
1. Kegiatan pendahuluan berupa:
a) Pengulasan atau pengumpulan bahan yang pernah dialami siswa
yang ada hubungannya dengan bahan yang akan diajarkan.
b) Kegiatan menggugah dan mengarahkan perhatian siswa dengan
mengajukan pertanyaan, pendapat dan saran, menunjukkan benda
lain yang berhubungan dengan materi yang akan diberikan.
2. Pelaksanaan proses belajar mengajar atau kegiatan inti berupa :
a) Guru bertanyajawab dengan siswa untuk menemukan masalah
untuk mengamati mengenai sumber-sumber energi panas.
b) Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis yang relevan
c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang energi panas dan guru
memotivasi serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
d) Siswa dikelompokkan, yang setiap kelompoknya beranggotakan 7
atau 8 orang untuk merencanakan penelitian.
e) Guru membagikan LKS sebagai pedoman untuk melakukan
diskusi kelompok dan meramalkan (memprediksi) dari hasil
penelitian yang dilakukan.
f) Siswa menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk
memecahkan dan menjelaskan hasil penelitian atau menggunakan
konsep yang telah dimiliki dengan dikaitkan dalam kehidupan
sehari-hari.
g) Setiap kelompok mengkomunikasikan hasil penelitian pada
kelompok lain serta memberikan tanggapan.
h) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi dan
mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan.
3. Penutup
a) Mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan serta
merumuskan hasil yang telah diperolehnya.
b) Mengadakan tes akhir atau pos tes
Namun pada saat pelaksanaan diperoleh temuan sebagai berikut :
1) Hasil Observasi Aktivitas Guru :
(a) Guru kesulitan pada saat membimbing siswa untuk
mengidentifikasi masalah dari materi pembelajaran.
(b) Media pembelajaran yang digunakan kurang memadai, sehingga
siswa masih tampak pasif.
(c) Pada saat menyimpulkan hanya dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan siswa.
2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa :
(a) Proses pembelajaran sangat kaku, karena siswa masih kesulitan
memunculkan masalah dan membuat hipotesis.
(b) Kerja kelompok yang dilakukan oleh siswa kurang kondusif
karena beberapa siswa masih terlihat mengobrol dengan
temannya, sehingga kurang adanya kerjasama dalam kelompok.
c. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran Pra PTK (Pra Siklus) nilai rata-rata yang diperoleh
peserta didik dari pra siklus adalah 50,68. Nilai 40 adalah nilai terbanyak
yang diperoleh peserta didik yaitu 32%. Dengan demikian dapat
digambarkan bahwa pada umumnya peserta didik belum mencapai
Sedangkan hasil akhir siklus I dapat dikemukakan nilai hasil tes akhir
siklus I sebagai berikut :
a. Hasil nilai tes diperoleh rata-rata sebesar 63,63.
b. siswa yang mendapatkan nilai ≥ 67 berjumlah 28 orang.
c. Persentase ketuntasan individual (≥ 67) sebesar ଶ଼
ସସ x 100% = 63%.
Tabel 4.1
Data Hasil Penelitian Siklus I
No Rata-rata Nilai Tes Akhir Persentase Siswa yang Mencapai KKM Persentase Siswa yang belum Mencapai KKM 1. 63,63 63% 37%
Cukup Tuntas Belum Tuntas
Tafsiran :
Data di atas menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan siklus I baru
mencapai 63% dari KKM = 67, sedangkan rata-rata nilai baru mencapai
63,63. Dengan demikian pembelajaran pada siklus I belum tuntas,
sehingga perlu dilakukan siklus II untuk perbaikan pembelajaran dan
0 10 20 30 40 50 60 70 Pra Siklus R a t a -r a t a n il a i t e s a k h ir 0 10 20 30 40 50 60 70 Pra Siklus Diagram 4.1
Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Akhir pada Pra Siklus dan Siklus I
Diagram 4.2
Perbandingan Persentase KKM pada Pra Siklus dan Siklus I Pra Siklus Siklus I
Pra Siklus Siklus I
% siswa yang mencapai KKM
% siswa yang belum mencapai KKM Rata Nilai Tes Akhir
Rata-rata nilai
% siswa yang mencapai KKM
% siswa yang belum mencapai KKM
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan deskripsi hasil tindakan, dapat dipaparkan refleksi
sebagai berikut :
Pembelajaran pada tindakan siklus I difokuskan agar siswa dapat
mengetahui sumber-sumber energi panas. Tetapi hasilnya menunjukkan
jumlah siswa yang belum mencapai KKM 37%, ini dikarenakan peserta
didik yang masih kurang aktif dan ada beberapa orang peserta didik yang
masih tidak fokus dan mengobrol saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Sehubungan dengan data-data di atas dapat diketahui
kelemahan-kelemahan yang muncul dalam pembelajaran dan belum tercapainya KKM
dimungkinkan oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Guru kurang maksimal dalam membimbing siswa sehingga ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan (mengobrol).
b. Jumlah siswa dalam pembagian kelompok yang setiap kelompoknya
terlalu banyak, sehingga saat melakukan penelitian dan diskusi
kelompok tidak efektif.
c. Guru dan peserta didik kurang interaktif saat melakukan penelitian,
sehingga siswa mengalami kesulitan.
Hasil refleksi di atas, menjadi acuan untuk perbaikan pembelajaran di
siklus II, yaitu :
a. Sebaiknya guru dapat lebih maksimal membimbing siswa dalam
proses belajar mengajar.
b. Sebaiknya pembagian kelompok dengan anggota yang heterogen dari
segi prestasi, dan jenis kelamin. Setiap kelompoknya berjumlah 4
atau 5 orang untuk melakukan peelitian dan diskusi kelompok.
c. Sebaiknya guru lebih interaktif kepada semua siswa saat melakukan
penelitian.
d. Sebaiknya guru memberikan dan menggunakan media dan alat peraga
yang lebih maksimal.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II meliputi kegiatan peencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, hasil pembelajaran, analisis dan refleksi.
a. Perencanaan
Setelah menganalisis, observasi, dan refleksi tindakan siklus I, disusun
skenario pembelajaran IPA berdasarkan hasil refleksi untuk dilaksanakan
pada tindakan siklus II. Tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai
pada siklus II adalah siswa dapat mengidentifikasi perbedaan dari cara
perpindahan panas. Materi pokok yang disampaikan adalah
RPP yang disusun dalam siklus II sistematikanya adalah sama dengan
RPP yang disusun pada siklus I. Kegiatan pembelajaran rencananya
dilaksanakan selama 3 jam pelajaran atau 105 menit yang terbagi atas
kegiatan pendahuluan 10 menit, kegiatan inti 85 menit, kegiatan penutup
10 menit Namun demikian berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada
siklus I, maka perlu dilakukan revisi pada RPP siklus II. Revisi tersebut
berkenaan dengan mengelompokkan siswa dengan anggota yang
heterogen dari segi prestasi, dan jenis kelamin. Setiap kelompoknya
berjumlah 4 atau 5 orang untuk melakukan penelitian dan diskusi
kelompok, mengoptimalkan alat peraga dan guru harus lebih memotivasi
siswa saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun materi yang
akan disampaikan pada siklus II ini adalah mengenai perpindahan panas,
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar masih sama dengan siklus I,
sedangkan indikator beserta tujuan pembelajarannya adalah sebagai
berikut:
Indikator :
1. Menyebutkan cara perpindahan panas
2. Mengidentifikasi perbedaan dari perpindahan panas.
Tujuan Pembelajaran, siswa mampu :
1. Menyebutkan 3 cara perpindahan panas
2. Menjelaskan perbedaan dari perpindahan panas dengan cara radiasi,
konduksi dan konveksi.
3. Menyebutkan contoh perpindahan panas dengan cara radiasi dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Menyebutkan contoh perpindahan panas dengan cara konduksi dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilakukan pada hari selasa tanggal 7 Juni 2011.
dimulai pada pukul 07.00-08.45 WIB. Semua siswa hadir, dan seorang
observer. Pembelajaran pada dasarnya dilaksanakan berdasarkan RPP yang
telah disusun, namun pada saat pelaksanaannya diperoleh temuan sebagai
berikut :
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru
a) Guru menyampaikan apersepsi dengan baik
b) Kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan keterampilan
proses sudah maksimal. Mulai dari guru membimbing siswa
mengidentifikasi masalah, mengamati, membuat hipotesis,
bertanya, merencanakan penelitian, meramal(memprediksi),
2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
a) Sebagian besar siswa dengan penuh percaya diri menjawab
pertanyaan ketika guru menyampaikan apersepsi.
b) Suasana proses belajar mengajar semakin interaktif. siswa terlihat
antusias dalam mengidentifikasi masalah, mengamati, membuat
hipotesis, bertanya, merencanakan penelitian, meramal
(memprediksi), mengkomunikasikan, dan membuat kesimpulan.
c) Dengan dikondisikan 9 kelompok yang jumlah anggota setiap
kelompoknya 4 atau 5 siswa dimana ketua kelompok memberikan
tugas masing-masing kepada setiap anggota kelompok, sehingga
semua siswa ikut terlibat dalam kerja kelompok dan mempunyai
tanggung jawab masing- masing.
c. Hasil Pembelajaran
Hasil akhir siklus II dapat dikemukakan nilai tes akhir siklus II adalah
sebagai berikut :
1) Hasil nilai tes diperoleh rata-rata sebesar 83,18
2) Siswa yang mendapat nilai ≥ 67 berjumlah 44 orang.
Tabel 4.2
Data Hasil Penelitian Siklus II
No Rata-rata Nilai Tes Akhir Persentase Siswa yang Mencapai KKM Persentase Siswa yang Tidak Mencapai KKM 1. 83,18 100% 0 Baik Berhasil(Tuntas) -Tafsiran :
Data di atas menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan siklus II bahwa
100% siswa yang telah mengalami ketuntasan individual, maka
pelaksanaan siklus II yang sudah mencapai 100% dikatakan berhasil atau
tuntas.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan deskripsi hasil tindakan II maka dapat dipaparkan analisis
sebagai berikut :
Pembelajaran pada siklus II difokuskan agar siswa dapat mengidentifikasi
perbedaan 3 cara perpindahan panas. Hasilnya menunjukkan peningkatan
sangat baik dengan jumlah siswa yang mencapai KKM mencapai 100%.
Berdasarkan hasil observasi dari observer dan serangkaian pembelajaran
siklus II ditemukan beberapa hal sebagai berikut :
1) Guru telah berupaya memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
2) Suasana belajar lebih interaktif, siswa terlihat lebih antusias dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru oleh guru.
3) Kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses
telah maksimal.
4) Guru telah berusaha agar siswa yang kurang aktif, berani bertanya dan
mengeluarkan pendapat.
Adapun untuk menggambarkan hasil perkembangan dari pelaksanaan pra
siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagaram di bawah ini :
Perbandingan Rata 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pra Siklus R a t a -r a t a N il a i T e s A k h ir
Suasana belajar lebih interaktif, siswa terlihat lebih antusias dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru oleh guru.
Kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses
lah maksimal.
Guru telah berusaha agar siswa yang kurang aktif, berani bertanya dan
mengeluarkan pendapat.
Adapun untuk menggambarkan hasil perkembangan dari pelaksanaan pra
siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagaram di bawah ini :
Diagram 4.3
Perbandingan Rata-rata Nilai Tes Akhir Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rata
Suasana belajar lebih interaktif, siswa terlihat lebih antusias dalam
Kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses
Guru telah berusaha agar siswa yang kurang aktif, berani bertanya dan
Adapun untuk menggambarkan hasil perkembangan dari pelaksanaan pra
siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagaram di bawah ini :
rata Nilai Tes Akhir Pada Pra Siklus, Rata-rata nilai
Perbandingan Persentase KKM Pada Pra Siklus,
Bertolak dari gambar diagram tersebut, maka dapat diketahui perolehan rata
rata hasil nilai tes akhir siswa dimana setiap siklus mengalami peningkatan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus,
masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Tahap perencanaan siklus I dilakukan berdasarkan hasil analisis pra siklus
dengan menelaah program pengajaran berdasarkan Kurikulum 2006 (KTSP)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pra Siklus P e r s e n t a s e K K M Diagram 4.4
Perbandingan Persentase KKM Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Bertolak dari gambar diagram tersebut, maka dapat diketahui perolehan rata
rata hasil nilai tes akhir siswa dimana setiap siklus mengalami peningkatan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus,
masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Tahap perencanaan siklus I dilakukan berdasarkan hasil analisis pra siklus
dengan menelaah program pengajaran berdasarkan Kurikulum 2006 (KTSP)
Pra Siklus
Siklus I Siklus II
% Siswa yang Mencapai KKM
% Siswa yang belum mencapai KKM
Perbandingan Persentase KKM Pada Pra Siklus,
Bertolak dari gambar diagram tersebut, maka dapat diketahui perolehan
rata-rata hasil nilai tes akhir siswa dimana setiap siklus mengalami peningkatan.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus,
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Tahap perencanaan siklus I dilakukan berdasarkan hasil analisis pra siklus
dengan menelaah program pengajaran berdasarkan Kurikulum 2006 (KTSP)
% Siswa yang Mencapai
% Siswa yang belum mencapai KKM
untuk membuat silabus dan RPP yang mengacu pada Pendekatan Keterampilan
Proses. Materi yang akan disampaikan adalah energi panas dan sumber-sumber
energi panas. Adapun tujuan pembelajarannya adalah agar siswa dapat
menyebutkan pengertian energi panas dan 2 sumber energi panas, dengan langkah
pembelajaran diawali untuk mengidentifikasi masalah, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, menguji hipotesis dan menyimpulkan pembelajaran. Pada
kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok
beranggotakan 7 atau 8 siswa. Setiap kelompok diberikan alat, bahan dan LKS
agar dapat menyebutkan pengertian energi panas dan 2 sumber energi panas.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya Pendekatan Keterampilan Proses
lebih menekankan agar siswa dapat aktif dalam melakukan pembelajaran dan guru
hanya sebagai fasilitator saja, namun ditemukan hal-hal berikut ini saat dilapangan
yaitu guru kesulitan pada saat membimbing siswa untuk mengidentifikasi
masalah dari materi pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan kurang
memadai, sehingga siswa masih tampak pasif., pada saat menyimpulkan hanya
dilakukan oleh guru tanpa melibatkan siswa, proses pembelajaran sangat kaku,
karena siswa masih kesulitan memunculkan masalah dan membuat hipotesis, kerja
kelompok yang dilakukan oleh siswa kurang kondusif karena beberapa siswa
masih terlihat mengobrol dengan temannya, sehingga kurang adanya kerjasama
Hasil pembelajaran pra PTK (Pra Siklus) nilai rata-rata yang diperoleh
peserta didik dari pra siklus adalah 50,68. Nilai 40 adalah nilai terbanyak yang
diperoleh peserta didik yaitu 32%. Sedangkan hasil akhir siklus I nilai tes
diperoleh rata-rata sebesar 63,63, yang mendapatkan nilai ≥ 67 berjumlah 22
orang dengan pencapaian KKM 63%. Antara pra siklus dan siklus I mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu 31%, tetapi belum dikatakan berhasil
karena masih ada siswa yang belum mencapai KKM dan perlu dilakukan siklus II
agar dapat memperbaiki hasil siklus I.
Dari hasil refleksi tersebut pada akhirnya menjadi acuan untuk melalukan
perbaikan pembelajaran di siklus II, yaitu : 1) Sebaiknya guru dapat lebih
maksimal membimbing siswa dalam proses belajar mengajar, 2) Pada pembagian
kelompok dengan anggota yang heterogen dari segi prestasi, dan jenis kelamin.
Setiap kelompoknya berjumlah 4 atau 5 orang untuk melakukan peelitian dan
diskusi kelompok, 3) sebaiknya guru lebih interaktif kepada semua siswa saat
melakukan penelitian, 4) sebaiknya guru memberikan dan menggunakan media
dan alat peraga yang lebih maksimal, sehingga pembelajaran menjadi aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenagkan bagi siswa.
Perencanaan siklus II dengan membuat RPP yang disusun dari hasil
refleksi siklus I. Adapun materi yang akan disampaikan pada siklus II ini adalah
mengenai perpindahan panas. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa
mampu menyebutkan 3 cara perpindahan panas, menjelaskan perbedaan dari
contoh perpindahan panas dengan cara radiasi, konduksi, dan konveksi dalam
kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan penelitian pada siklus II Pembelajaran pada dasarnya
dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah disusun, namun pada saat
pelaksanaannya diperoleh temuan sebagai berikut: 1) guru dapat menyampaikan
apersepsi dengan baik, 2) kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan
keterampilan proses pada proses belajar mengajar sudah maksimal, mulai dari
guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah, mengamati, membuat
hipotesis, bertanya, merencanakan penelitian, meramal(memprediksi),
menerapkan, mengkomunikasikan, dan membuat kesimpulan, 3) sebagian besar
siswa dengan penuh percaya diri menjawab pertanyaan ketika guru
menyampaikan apersepsi, 4) suasana proses belajar mengajar semakin interaktif,
5) siswa terlihat antusias dalam mengidentifikasi masalah, mengamati, membuat
hipotesis, bertanya, merencanakan penelitian, meramal (memprediksi),
menerapkan, mengkomunikasikan, dan membuat kesimpulan, walaupun pada saat
mengerjakan banyak hal yang mereka tanyakan kepada guru, tetapi secara
keseluruhan mereka mampu melakukannya sendiri, 6) dalam kegiatan kelompok
semua siswa ikut terlibat dalam kerja kelompok dan mempunyai tanggung jawab
Hasil pembelajaran pada akhir siklus II, yaitu nilai tes diperoleh rata-rata
sebesar 83,18. Siswa yang mendapat nilai ≥ 67 berjumlah 44 orang. Persentase
ketuntasan individual siswa mencapai 100 %. maka pelaksanaan siklus II yang
sudah mencapai 100% dikatakan berhasil atau tuntas dan peneliti tidak perlu
melakukan siklus berikutnya.
Berdasarkan deskripsi hasil tindakan II maka dapat dipaparkan refleksi dan
analisis bahwa guru telah berupaya memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
terjadi pada siklus pertama, suasana belajar lebih interaktif, siswa terlihat lebih
antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru oleh guru, kemampuan
guru dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses telah maksimal, guru
telah berusaha agar siswa yang kurang aktif, berani bertanya dan mengeluarkan
pendapat.
Agar lebih jelasnya kita dapat melihat grafik pencapaian rata-rata nilai dan
Grafik 4.1
Pencapaian Rata-rata Nilai Tes Akhir Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Grafik 4.2
Pencapaian Persentase KKM Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Pra Siklus Siklus I Siklus II
R a t a -r a t a N il a i Grafik Pencapaian Rata-rata Nilai 0 20 40 60 80 100 120
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Grafik Persentase Pencapaian KKM
Tabel 4.3
Rekapitulasi Rata-rata Nilai dan KKM
No Rekapitulasi siklus
Pra I II
1 Rata-rata nilai
50,68 63,63 83,18
Cukup Cukup Baik
2 % KKM
32% 63% 100%
Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
Tabel 4.4
Pencapaian Aspek Pendekatan Keterampilan Proses
No Aspek Pendekatan Keterampilan Proses Siklus I II
1 Mengamati Hanya sebagian
siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru sehingga siswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi masalah
Semua siswa aktif menjawab
pertanyaan dan sudah mampu mengidentifikasi masalah
2 Membuat Hipotesis Antusias siswa sangat baik namun siswa mengalami kesulitan dan kurang mengerti
Siswa sudah dapat memahami dan mengerti
3 Mengajukan Pertanyaan Hanya beberapa orang siswa yang aktif bertanya
Hampir seluruh siswa sudah mulai berani bertanya dan mengajukan
4 Merencanakan Penelitian Anggota kelompok terlalu banyak sehingga siswa kurang serius saat melakukan penelitian Dengan anggota kelompok yang heterogen dan jumlah anggota kelompok yang lebih sedikit, sehingga semua siswa ikut terlibat dalam melakukan penelitian 5 Meramalkan (memprediksi) Siswa masih kurang mengerti dalam meramalkan atau memprediksi dari hasil penelitian
Siswa sudah mampu dan mengerti dalam meramalkan atau memprediksi dari hasil penelitian
6 Menerapkan Siswa belum
mampu menerapkan konsep untuk memecahkan dan menjelaskan hasil penelitian Siswa mampu menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan dan menjelaskan hasil penelitian atau menggunakan konsep yang telah dimiliki.
7 Mengkomunikasikan Semua kelompok dapat mengkomunikasi kan hasil penelitian dan hasil diskusi kelompok. Hanya pada saat menyimpulkan masih dilakukan oleh guru. Semua kelompok dapat mengkomunikasikan hasil penelitian dan hasil diskusi kelompok, dan semua siswa mampu menyimpulkan hasil diskusi dan
Penelitian ini telah membuktikan bahwa penerapan pendekatan
keterampilan proses dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA materi pokok energi panas di kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Tilil 3 Bandung tahun pelajaran 2010-2011.
Berdasarkan data diatas bahwa penerapan Pendekatan Keterampilan
Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi
pokok energi panas di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Tilil 3 Bandung tahun
pelajaran 2010-2011, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan
penelitian ini didukung oleh beberapa teori atau hasil penelitian yang relevan
dimana Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau
anutan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik
yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang prinsipnya telah
ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/ 1993 : 14). Dalam
pembinaan dan pengembangan kreatifitas berarti mengaktifkan siswa dalam
kegiatan belajarnya. Untuk itu cara belajar siswa aktif (CBSA) yang
mengembangkan keterampilan proses yang dimaksud dengan keterampilan disini
adalah kemampuan fisik dan mental yang mendasar sebagai penggerak
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan
pendekatan keterampilan proses merupakan pembelajaran yang menekankan pada
proses belajar, aktivitas dan kreativitas siswa dalam memperoleh pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemungkinan dalam menerapkan keterampilan proses dalam pokok
bahasan yang berbeda dan di kelas yang sama dapat dilakukan juga dengan
maksimal. Tidak hanya itu, menerapkan dalam mata pelajaran yang lainpun
kemungkinan akan memperoleh hasil belajar siswa lebih maksimal lagi. Karena
tujuan Pendekatan Keterampilan Proses, antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi belajar kepada siswa karena dalam keterampilan
proses ini siswa dipicu untuk senantiasa berpartisipasi secara aktif dalam
belajar.
2. Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajari
siswa, karena hakekatnya siswa sendirilah yang mencari dan menemukan
konsep tersebut.
3. Untuk mengembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan hidup di
masyarakat, sehingga antara teori dengan kenyataan hidup akan serasi.
4. Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup didalam
masyarakat sebab siswa telah terlatih untuk berfikir logis dalam memecahkan
masalah.
5. Mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan rasa
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
keterampilan proses semata-mata menekankan pada keterampilan mengelola,
memproses, menemukan serta merumuskan atau dengan kata lain keterampilan
proses menuntut kreatifitas yang ada dalam diri siswa untuk digali dan