• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenKota ditetapkan oleh Peraturan Daerah KabupatenKota. Adapun arahan dalam RTRW KabupatenKota yang perlu diperhatikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenKota ditetapkan oleh Peraturan Daerah KabupatenKota. Adapun arahan dalam RTRW KabupatenKota yang perlu diperhatikan "

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V - KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA

5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota. Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang perlu

diperhatikan dalam penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah sebagai

berikut:

a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari

sudut kepentingan:

i. Pertahanan keamanan

ii. Ekonomi

iii. Lingkungan hidup

iv. Sosial budaya

v. Pendayagunaan sumber daya alam atau teknologi tinggi

b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang

mencakup:

i. Arahan pengembangan pola ruang:

a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta

Karya seperti pengembangan RTH.

ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan

seperti pengembangan sarana dan prasarana air minum, air

limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun

Agropolitan.

c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan sarana dan prasarana bidang

Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum

peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem

perkotaan, dan jaringan prasarana.

Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur

(2)

5.1.1. Arahan Pola Ruang dan Struktur Ruang

Arahan rencana pola ruang dan arahan struktur ruang dalam Rencana

Tata Ruang Kabupaten/Kota menjadi guidelines (panduan) dalam

perencanaan dan pembangunan dalam suatu kabupaten/kota. RTRW

Kabupaten Kuantan Singingi belum mendapatkan legalitas. Namun secara

Persetujuan Substansi telah diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum.

Berikut arahan pola ruang dan struktur ruang yang berkaitan dengan

Bidang Cipta Karya berdasarkan draft Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2011-2031 :

Tabel Arahan RTRW Kabupaten Kuantan Singingi untuk Bidang Cipta Karya

No Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

1 Ruang Terbuka Hijau Kota.

Kawasan Hutan Kota yang

berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kawasan RTH) perkotaan di Kabupaten Kuantan Singingi seluas kurang lebih 23,782 hektar atau 3,33 % dari luas

wilayah perkotaan Kabupaten

Kuantan Singingi, yang terdiri atas :

a. Taman Renungan Suci b. Taman Wisma Jalur c. Taman Jalan Diponegoro d. Taman Simpang Tiga Tugu Jalur

e. Taman Pacu Jalur

f. Taman Air Mancur Tepian Narosa

g. Taman Lambang Kuantan Singingi

h. Gerbang Jake i. Gerbang Kari j. Gerbang Sentajo k. Pulau Bungin

l. Taman Areal Perkantoran Pamda

Sistem pengelolaan air baku untuk air minum, meliputi prasarana jaringan air minum perpipaan ini sejak dari sumber air baku, transmisi ke pengolahan, pengolahan (Instalasi Pengolahan Air Minum), dan distribusi hingga

ke konsumen air minum.

Pengembangan jaringan

prasarana air minum perpipaan akan melayani PKW, PKL, PKLp, PPK, dan PPL.

2 Cagar Budaya, berupa peninggalan atau situs cagar budaya, yang diindikasikan lokasi

sebarannya seperti pada Tabel

IV.1.3 di atas, yang meliputi cagar budaya yang berupa komplek dan yang berdiri sendiri. Sebaran lokasi cagar budaya tersebut

Prasarana Drainase

Dalam upaya menunjang kualitas lingkungan yang terdapat pada lokasi perencanaan maka perlu

direncanakan utilitas drainase

demi menampung limbah

(3)

terdapat di seluruh kecamatan.

3 Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman di Kabupaten Kuantan Singingi memiliki luas kurang lebih

7.656,03Hayang diklasifikasikan

kedalam kawasan permukiman perkotaan dan kawasan

permukiman perdesaan.

a. Kawasan Permukiman Perkotaan

Kawasan Permukiman Perkotaan yang direncanakan berkaitan dengan rencana struktur ruang (sistem perkotaan/pusat

pelayanan) dan kecenderungan perkembangan yang ada selama ini. Total luas kawasan

permukiman perkotaan kurang lebih 2646,08 Ha, yang tersebar di perkotaan Teluk Kuantan, Lubuk Jambi, Baserah dan Cerenti

b. Kawasan Permukiman Perdesaan

Kawasan Permukiman Perdesaan tersebar di semua kecamatan di

Kabupaten Kuantan Singingi.

Total luas permukiman perdesaan

yang didelineasikan adalah

kurang lebih 5009,95 Ha.

Kawasan perdesaan yang

didelineasikan adalah yang

berkarakter masif atau kompak

atau menerus sebagai

permukiman. Sementara banyak bentuk permukiman perdesaan lainnya yang relatif kecil dan

terselip di antara kawasan

lainnya, seperti perkebunan,

pertanian, hutan rakyat, hutan adat, dan kawasan lainnya.

Prasarana Pengolahan Air Limbah

Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana pengelolaan

air limbah bertujuan untuk

pengurangan, pemanfaatan

kembali, dan pengolahan bagi limbah dari kegiatan permukiman,

perkantoran dan kegiatan

ekonomi dengan memperhatikan baku mutu limbah yang berlaku.

4 Prasarana Pengolahan Sampah

Prasarana pengolahan sampah (Tempat Pengolahan Akhir/TPA

Sampah), yang diharapkan

(4)

untuk terpadu atau bergabungnya TPA untuk beberapa kawasan perkotaan secara bersama-sama

5.1.2. Arahan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)

Dasar penetapan kawasan strategis kabupaten (KSK) Kuantan Singingi

adalah substansi rencana yang telah ditetapkan di depan, yaitu meliputi:

- Tujuan, Kebijakan dan Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten

Kuantan Singingi;

- Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi;

- Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi; serta

- Penetapan KSN dan KSP yang terletak atau terkena dengan wilayah

Kabupaten Kuantan Singingi.

Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Kuantan Singingi

dikelompokkan atas 4 sudut kepentingan, yaitu: (1) pertumbuhan ekonomi, (2)

sosial budaya, (3) fungsi dan daya dukung lingkungan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Berdasarkan RTRW

No KAWASAN STRATEGIS

KAWASAN POTENSIAL a b c d e f g h

A. Memiliki nilai strategis ekonomi

1. Potensi ekonomi cepat tumbuh; ● ● ● ● ● ●

2. Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan

ekonomi

● ●

3. Potensi ekspor ●

4. Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan

ekonomi

● ● ● ●

5. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi ●

6. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam

rangka mewujudkan ketahanan pangan

7. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi

dalam rangka mewujudkan ketahanan energi

8. Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan

tertinggal di dalam wilayah kabupaten

● ● ● ●

B Memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya

alam dan/atau teknologi tinggi

1. Peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir

2. Sumber daya alam strategis ● ●

3. Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan

antariksa

(5)

No KAWASAN STRATEGIS

KAWASAN POTENSIAL a b c d e f g h

4. Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir

5. Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis ● ●

C Memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup

1. Tempat perlindungan keanekaragaman hayati ● ●

2. Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem,

flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan

● ●

3. Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata

guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian

● ●

4. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap

keseimbangan iklim makro

● ●

5. Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan

kualitas lingkungan hidup

● ●

6. Kawasan rawan bencana alam

7. Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan

● ●

JUMLAH POINT 6 6 4 4 4 4 8 5

Sumber: Hasil Pengolahan, 2015

Keterangan: A. Hutan Lindung Bukit Betabuh; B. Suaka Margasatwa Bukit Rimbang – Bukit Baling; C.

Kota Lubuk Jambi; D. Kota Muara Lembu; E. Kota Perhentian Luas; F. Kawasan Cepat Tumbuh Koto Sentajo; G. Kawasan Perkebunan Sawit; dan H. Kawasan Pariwisata.

Berdasarkan hasil analisis maka Kawasan Strategis Kabupaten Kuantan Singingi yaitu:

a) Kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh, mempunyai nilai strategis

lingkungan dan merupakan kawasan strategis nasional.

b) Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling, mempunyai

nilai strategis lingkungan dan merupakan kawasan lindung nasional.

c) Kota Lubuk Jambi, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi sebagai pendorong pusat perekonomian kabupaten.

d) Muara Lembu, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi

di Kabupaten Kuantan Singingi dengan sarana dan prasarana serta sector unggulan sebagai pendorong pusat perekonomian kabupaten

e) Perhentian Luas, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan

(6)

f) Kawasan Perkebunan Sawit di Kecamatan Singingi Hilir, Kuantan

Tengah, Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai, mempunyai nilai

strategis ekonomi yang merupakan salah satu produk unggulan yang dapat dikembangkan dalam system agribisnis di Kabupaten Kuantan Singingi.

g) Kawasan Pariwisata, memiliki nilai strategis ekonomi yang memanfaatkan

(7)
(8)

5.1.3. Indikasi Program RTRW Kabupaten Kuantan Singingi terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Dalam Draft RTRW Kabupaten Kuantan Singingi terdapat banyak

indikasi program terkait dengan perwujudan rencana pembangunan yang

termuat dalam dokumen RTRW tersebut. Berikut adalah indikasi program

yang berhubungan dengan Bidang Cipta Karya yang termuat dalam Indikasi

Program Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun

(9)

Tabel Indikasi Program RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2031 Bidang Cipta Karya

No Usulan Program Utama Lokasi

Merupakan KSK (Ya/Tidak)

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pemantapan, peningkatan, dan pengembangan Prasarana Air Bersih Perpipaan

PKW, PKL, PKLp, PPK, dan PPL Ya APBD Kab Pemkab

2 Pemantapan, peningkatan, dan pengembangan Prasarana Pengolahan Sampah

PKW, PKL, PKLp, PPK, dan PPL Ya APBD Kab, Swasta/ Masyarakat

Pemkab, Swasta dan Masyarakat 3 Pemantapan, peningkatan, dan

pengembangan

Prasarana Pengolahan Air Limbah

Tersebar di perkotaan, semi-perkotaan, dan

perdesaan

Ya APBD Kab Pemkab

4 Pemantapan, peningkatan, dan pengembangan prasarana drainase

Perkotaan, semi-perkotaan, dan perdesaan yang membutuhkan

Ya APBD Kab Pemkab

5 Pemantapan, peningkatan kualitas, dan pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota

Tersebar di kawasan perkotaan-semi-perkotaan

Ya APBD Kab,

Swasta/ Masyarakat

Pemkab, Swasta dan Masyarakat

6 Pengembangan, pemantapan, dan peningkatan kualitas kawasan cagar budaya (CB).

Cagar Budaya berupa Komplek dan Cagar Budaya

berdiri sendiri, lokasi tersebar di Kabupaten Kuantan Singingi

Ya APBN, APBD

Prov, APBD Kab

Kembudpar, Pemprov,

Pemkab

7 Penataan kawasan permukiman perkotaan dalam rangka

pengembangan kawasan permukiman per

kotaan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan

PKW yang tersebar di seluruh Kabupaten Kuantan Singingi

Ya APBD Prov,

APBD Kab, Swasta/ Masyarakat

Pemprov, Pemkab, Swasta dan Masyarakat

(10)

perkotaan

dalam rangka pengembangan

kawasan permukiman semi-perkotaan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan, dan mempersiapkan menjadi kawasan permukiman perkotaan di masa datang

Kabupaten Kuantan Singingi Swasta/

Masyarakat

Swasta dan Masyarakat

9 Penataan kawasan permukiman perdesaan dalam rangka

pengembangan kawasan permukiman perdesaan yang aman, nyaman, sehat, produktif, dan

berkelanjutan.

- Kuantan Mudik: 564,28 Ha;

- Hulu Kuantan: 384,40 Ha.

- Gunung Toar: 165,25 Ha.

- Pucuk Rantau: 821,64 Ha.

- Singingi: 1.953,66 Ha.

- Singingi Hilir: 1.530,97 Ha.

- Kuantan Tengah: 270,74 Ha.

- Sentajo Raya: 145,70 Ha

- Benai: 124,66 Ha.

- Kuantan Hilir: 148,77 Ha.

- Pangean: 145,32 Ha.

- Logas Tanah Darat: 380,34 Ha.

- Kuantan Hilir Seberang: 114,29 Ha

- Cerenti : 456,00 Ha

- Iniman : 450,01 Ha

Ya APBD Kab,

Swasta/ Masyarakat

Pemkab, Swasta dan Masyarakat

10 Penyusunan Rencana Rinci/Detail KSK Kawasan

Cagar Budaya Komplek Makam Raja-Raja Indragiri

KSK Kawasan Cagar Budaya Komplek Makam Raja-Raja Indragiri di Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat

(11)

5.2. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

5.2.1. Kebijakan Pembangunan Daerah

5.2.1.1. Visi

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2011-2016, visi pembangunan yang diusung yakni :

Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis, Berbudaya dan

Sejahtera (BERCAHAYA)

Filosofi Visi :

1. Bersih adalah: Penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan secara baik, benar dan bebas dari nepotisme

dalam segala kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.

2. Efektif adalah: terwujudnya pelayanan publik yang tepat dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan

misi adanya pemerintahan/birokrasi sebagai pelayan

masyarakat.

3. Relegius adalah : terwujudnya sikap dan perilaku yang tidak menyimpang dari norma agama dan keyakinan

yang dianut agar diperoleh kehidupan yang selaras serasi

dan seimbang.

4. Cepat adalah : terlaksananya sistem pemerintahan yang cepat, mudah dan tepat sasaran.

5. Aman adalah: suatu keadaan daerah yang kondusif dari

gangguan ketegangan dan ancaman konflik kriminalitas

antar kelompok maupun golongan masyarakat secara

nyata di perkotaan dan di pedesaan.

6. Harmonis adalah : terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dan dinamis di antara semua golongan, agama,

dan etnis yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi

sehingga terhindar dari konflik sosial dan benturan agama

(12)

7. Berbudaya adalah : menunjukkan tingkatan martabat

kemanusiaan dan harga diri masyarakat Kabupaten

Kuantan Singingi yang ditunjukkan dengan berpegang teguh

pada karakter dan akhlakul karimah, serta nilai-nilai dan

kearifan lokal, sehingga tidak mudah tergerus oleh

desakan arus globalisasi dan mampu eksis sesuai dengan

jati dirinya.

8. Sejahtera adalah : berarti masyarakat telah berada dalam kondisi aman dan sentosa (terlepas dari segala

gangguan dan kesulitan), makmur (telah terpenuhinya atau

tercukupinya seluruh kebutuhan dasarnya) sesuai dengan

standar hidup yang layak bagi kemanusiaan. Tingkat

kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kabupaten Kuantan

Singingi diukur berdasarkan pencapaian Indeks

Pembangunan Manusia (IPM).

5.2.1.2. Misi

Sedangkan Misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kuantan

Singingi Tahun 2010 - 2015 sebagai berikut :

1. Peningkatan upaya pemerintahan yang bersih sebagai langkah mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik di Kabupaten Kuantan Singingi;

2. Mengefektifkan dan mengoptimalkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi;

3. Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah yang berkualitas dan berimbang serta mendorong berbagai lapangan usaha/usaha baru yang memanfaatkan sumber daya manusia lokal/daerah;

4. Membangun hubungan yang harmonis sekaligus meningkatkan respon dan kepekaan aparat pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi terhadap lapisan masyarakat;

(13)

6. Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan dalam masyarakat antar penduduk maupun antar wilayah;

7. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai;

8. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam melalui

optimalisasi agrobisnis dan agroindustri dengan tetap

memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar secara

berkesinambungan;

9. Peningkatan implementasi desentralisasi dan otonomi di daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan public;

10. Meningkatkan stabilitas kerukunan beragama dan melestarikan adat serta budaya daerah dan budaya nasional di lingkungan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.

5.2.1.3. Strategi

Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi

yang telah ditetapkan tersebut di atas, maka perlu

adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut

tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran

pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan

arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan

daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam

mendukung pelaksanaan misi dimaksud.

Misi 1 :

Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tujuan :

1) Mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih

dan akuntabel;

2) Mewujudkan perangkat daerah yang

berorientasi terhadap pelayanan publik; Sasaran :

1) Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah

yag transparan dan akuntabel;

(14)

pemerintahan;

3) Meningkatnya kualitas kebijakan bidang

perekonomian dan pembangunan;

4) Meningkatnya kinerja penyelenggaraan

pemerintahan desa;

5) Mempertahankan wawasan kebangsaan

masyarakat;

6) Terlindunginya masyarakat dari gangguan

keamanan, kenyamanan, ketentraman dan

ketertiban;

7) Meningkatnya pendapatan daerah.

8) Meningkatnya pelayanan administrasi

kependudukan dan catatan sipil;

9) Mempertahankan kualitas pengelolaan

kepegawaian dan kompetensi aparatur dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;

10) Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai

dengan ketentuan, cepat dan terjangkau

masyarakat;

11) Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan

pemerintahan yang mudah diakses oleh

masyarakat;

12) Meningkatnya cakupan pelayanan,

pencegahan dan upaya penanggulangan

bencana;

Misi 2 :

Meningkatkan Pemerataan dan Kualitas

Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan

Tujuan :

(15)

2) Meningkatkan Status Kesehatan dan Gizi

Sasaran :

1) Meningkatnya akses masyarakat untuk

memperoleh pendidikan;

2) Meningkatnya kuantitas dan kualitas

pendidik dan tenaga kependidikan;

3) Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan;

4) Mempertahankan cakupan pelayanan

kesehatandan gizi bagi masyarakat (pelayanan dasar dan rujukan);

5) Mempertahankan kesadaran masyarakat

tentang perilaku hidup bersih dan sehat;

6) Menurunnya laju pertumbuhan

penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera.

Misi 3 :

Meningkatkan perekonomian daerah yang

berdaya saing dengan titik berat pada sektor

pertanian dan pembangunan berbasis wilayah

pedesaan.

Tujuan :

1) Meningkatkan ketahanan pangan dan

pengembangan agribisnis perdesaan;

2) Meningkatkan aktifitas ekonomi daerah

berbasis potensi lokal dalam rangka

meningkatkan daya beli masyarakat;

3) Meningkatkan minat investasi dan

kesempatan kerja di Kabupaten Kuantan

Singingi.

Sasaran :

1) Meningkatnya produksi, produktifitas,

distribusi dan konsumsi pangan daerah;

2) Meningkatnya sektor agribisnis pertanian dan

perikanan;

3) Meningkatnya aksesibilitas wilayah pedesaan;

4) Meningkatnya jumlah koperasi aktif

(16)

dan menengah dalam mengembangkan

ekonomi lokal;

5) Berkembangnya pariwisata andalan di

Kabupaten Kuantan Singingi disertai dengan

meningkatnya kunjungan wisatawan;

6) Meningkatnya pertumbuhan investasi melalui

PMDN maupun PMA;

Misi 4.

Penanggulangan kemiskinan dan

kesenjangan dalam masyarakat baik antar

lingkungan maupun antar penduduk.

Tujuan :

1) Meningkatkan Pelayanan

Penanggulangan Kemiskinan Daerah;

2) Meningkatkan pemerataan ekonomi dan

pembangunan

Sasaran

1) Berkurangnya Rumah Tangga Miskin;

2) Meningkatnya pemerataan pembangunan

antar wilayah.

Misi 5 :

Meningkatkan Infrastruktur dan Aksesibilitas Daerah yang Berkualitas dan Terintegrasi Secara Berkelanjutan

Tujuan :

1) Meningkatkan infrastruktur wilayah yang

mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial

dan budaya;

2) Mewujudkan penataan ruang,

keseimbangan lingkungan yang terintegrasi

dan berkelanjutan.

Sasaran :

1) Meningkatnya infrastruktur wilayah yang

berkualitas dan terintegrasi untuk

(17)

jasa;

2) Meningkatnya infrastruktur jalan dan

jembatan;

3) Meningkatnya infrastruktur jalan dan

jembatan;

4) Meningkatnya cakupan pelayanan listrik

pedesaan dan penerapan energi alternatif

lainnya;

5) Meningkatnya sarana dan prasarana

permukiman;

6) Mempertahankan kualitas perencanaan,

kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan

ruang;

7) Meningkatnya kepastian hukum

kepemilikan tanah masyarakat;

8) Meningkatnya pengendalian pencemaran

air, udara dan kerusakan tanah;

Misi 6.

Meningkatkan stabilitas kerukunan beragama dan kondisi sosial masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi

Tujuan

1) Meningkatkan kualitas kehidupan

beragama dan ketaatan masyarakat

terhadap ketentuan dan

perundang-undangan yang berlaku serta menjaga

nilai-nilai budaya daerah;

2) Meningkatkan pemberdayaan perempuan,

perlindungan perempuan dan anak serta

peningkatan kualitas pelayanan sosial

penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Sasaran :

1) Meningkatkan kulaitas kehidupan beragama;

(18)

dan intra umat beragama;

3) Mempertahankan pemahaman dan

kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Daerah dan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

4) Meningkatnya perlindungan terhadap

perempuan dan anak dari bentuk kekerasan,

eksploitasi dan diskriminasi dalam

pembangunan;

5) Mempertahankan lestarinya budaya daerah

dan nasional dalam kehidupan masyarakat;

6) Meningkatnya partisipasi perempuan dalam

pembangunan;

7) Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin,

penyandang cacat dan penyandang masalah sosial lainnya;

1.1.1.2. Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya

Arah kebijakan pembangunan bidang pekerjaan umum Kabupaten

Kuantan Singingi periode 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana jalan, jembatan,

air bersih dan irigasi untuk menunjang pengembangan wilayah dan

meningkatkan aksesibilitas wilayah secara internal maupun

eksternal.

b. Mewujudkan fungsi air sebagai sumberdaya sosial dan ekonomi

yang seimbang melalui pengelolaan terpadu, efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan sehingga dapat menjamin kebutuhan

pokok hidup dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Mengembangkan keterpaduan sistem jaringan jalan dengan

kebijakan tata ruang wilayah sebagai acuan pengembangan wilayah

dan meningkatkan keterpaduannya dengan sistem jaringan

prasarana lainnya.

d. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat untuk berperan

serta meningkatkan pola hidup sehat dan bersih dengan

pemanfaatan forum yang sudah ada di masyarakat.

e. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan yang

sehat dengan memperhatikan derajat kesehatan melalui

peningkatan gizi masyarakat, pencegahan, penyembuhan dan

(19)

f. Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang berkelanjutan,

memadai, layak, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat serta

didukung oleh prasarana dan sarana pemukiman yang mencukupi

dan berkualitas yang dikelola secara profesional, kredibel, mandiri,

dan efisien;

g. Pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana

pendukungnya yang memperhatikan fungsi dan keseimbangan

lingkungan hidup.

1.1.1.3. Program Bidang Cipta Karya dan Kebutuhan Anggaran

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Kuantan

Singingi lima tahun ke depan merupakan kelanjutan kebijakan pembangunan

sebelumnya. Secara rinci akan dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi pada Bidang Cipta Karya, yang

merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Arah Kebijakan seperti dituangkan

(20)
(21)

1.1.2. Kebijakan Keuangan Daerah

Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya

merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas

yang dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD

dengan kepala daerah pada tingkat kebijakan. Berbeda dengan

penyelenggaraan aspek strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan

urusan pemerintahan dilakukan agar setiap urusan (wajib) dapat

diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi

kepala daerah terpilih. Artinya, suatu prioritas pada beberapa urusan untuk

mendukung visi dan misi serta program kepala daerah terpilih, tidak berarti

bahwa urusan lain ditinggalkan atau diterlantarkan.

Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan

sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis

dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan

(wajib dan pilihan).Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari

perumusan strategis maupun dari rumusan permasalahan pembangunan

daerah, selanjutnya perhitungan pagu indikatif masing-masing program

dipisahkan menjadi pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan

dengan program pembangunan daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk

program-program yang berhubungan dengan pemenuhan penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah. Perumusan indikasi rencana program prioritas

yang disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil

verifikasi terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok

sasaran dan pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD.

1.1.3. Indikator Kinerja

Setelah program prioritas dan pendanaan diketahui langkah selanjutnya

adalah menetapkan indikator kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja

daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan

pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir

periode masa jabatan. Ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala

daerah tersebut dapat dilihat dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek

(22)

pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun

atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi

kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Indikator

kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil

indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau

kompositnya (impact).

Penetapan Indikator Kinerja Daerah dalam penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuantan

Singingi tahun 2011-2015 meliputi :

1. Aspek kesejahteraan masyarakat, aspek dengan fokus

kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi, fokus

kesejahteraan masyarakat dan focus seni budaya dan olahraga.

2. Aspek pelayanan umum yang meliputi urusan wajib dan pilihan.

3. Aspek daya saing daerah dengan focus kemampuan ekonomi

daerah, focus fasilitas wilayah/infrastruktur, focus iklim berinvestasi

dan fokus sumberdaya manusia.

1.2. Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung 1.2.1. Ketentuan fungsi bangunan gedung

Fungsi bangunan gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan

persyaratan teknis bangunan gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan

lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan peruntukan lokasi

yang diatur dalam RTRW Kabupaten Kuantan Singingi dan/atau RTBL.

Fungsi bangunan gedung meliputi:

a. Bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai

tempat manusia tinggal;

b. Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai

tempat manusia melakukan ibadah;

c. Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai

tempat manusia melakukan kegiatan usaha;

d. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama

(23)

e. Bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utama sebagai

tempat manusia melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat

kerahasiaan tinggi dan/atau tingkat risiko bahaya tinggi; dan

f. Bangunan gedung lebih dari satu fungsi.

1.2.2. Persyaratan bangunan gedung

Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan

persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Adapun

persyaratan administratif bangunan gedung meliputi:

1. Status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang

hak atas tanah;

2. Status kepemilikan bangunan gedung, dan IMB.

Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:

1. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri atas:

a. persyaratan peruntukan lokasi;

b. intensitas bangunan gedung;

c. arsitektur bangunan gedung;

d. pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan gedung

tertentu;

e. rencana tata bangunan dan lingkungan.

2. persyaratan keandalan bangunan gedung terdiri atas:

a. persyaratan keselamatan;

b. persyaratan kesehatan;

c. persyaratan kenyamanan;

d. persyaratan kemudahan.

1.2.3. Penyelenggaraan bangunan gedung

Penyelenggaraan bangunan gedung terdiri atas kegiatan pembangunan,

pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran.

1. Kegiatan pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui

proses perencanaan teknis dan proses pelaksanaan konstruksi.

2. Kegiatan pemanfaatan bangunan gedung meliputi kegiatan

(24)

perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan pengawasan

pemanfaatan bangunan gedung.

3. Kegiatan pelestarian bangunan gedung meliputi kegiatan penetapan

dan pemanfaatan termasuk perawatan dan pemugaran serta

kegiatan pengawasannya.

4. Kegiatan pembongkaran bangunan gedung meliputi penetapan

pembongkaran dan pelaksanaan pembongkaran serta pengawasan

pembongkaran.

Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, penyelenggara bangunan

gedung wajib memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis

untuk menjamin keandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampak

penting bagi lingkungan. Penyelenggaraan bangunan gedung dapat

dilaksanakan oleh perorangan atau penyedia jasa di bidang penyelenggaraan

gedung.

1.2.4. Peran masyarakat dan pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan gedung

Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat

terdiri atas:

1. Pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan

gedung;

2. Pemberian masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah

daerah dalam penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar

teknis di bidang bangunan gedung;

3. Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang

berwenang terhadap penyusunan rtbl, rencana teknis bangunan

tertentu dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang

menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;

4. Pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang

mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan

umum.

(25)

1.3. (x) Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum

Kabupaten/Kota (RISPAM) (belum dapat dokumennya)

1.3.1. (x) Rencana Sistem Pelayanan

1.3.2. (x) Rencana Pengembangan SPAM

1.3.3. (x) Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

1.4. Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK) 1.4.1. Kerangka kerja pembangunan sanitasi

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka

menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sector sanitasi

suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini,

rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka

menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung

fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun

SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:

a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’dengan ‘bottom up’.

Visi dan misi merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan

kegiatan sebuah organisasi. Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan

terukur, sehingga pada akhir periode perencanaan dapat dilakukan evaluasi

terukur bagi keberhasilan sebuah program. Kabupaten Kuantan Singingi

telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang merupakan hasil dari kolaborasi

pemikiran dari berbagai stakeholder terkait. Visi dan misi sanitasi Kabupaten

Kuantan Singingi sangat erat kaitannya dengan visi dan misi Kabupaten

Kuantan Singingi.

Pokja PPSP telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang diturunkan

dari visi dan misi Kabupaten Kuantan Singingi yang tertuang dalam RPJMD.

Rumusan visi dan misi sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi telah

memperhatikan isu-isu strategis yang termuat dalam dokumen Buku Putih

Sanitasi (BPS). Tabel di bawah ini merupakan gambaran tentang Visi Sanitasi

(26)

Tabel 2.1: Visi Misi Sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi

Visi

Kabupaten Misi Kabupaten

Visi Sanitasi Kabupaten

Misi Sanitasi Kabupaten

Terwujudn ya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis, Agamis, Berbudaya dan Sejahtera (BERCAHAYA)

- Meningkatkan upaya pencapaian pemerintahan yang bersih sebagai langkah

mewujudkan terciptanya

pemerintah yang baik di Kabupaten Kuantan Singingi. - Mengefektifkan dan

mengoptimalkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat

Kabupaten Kuantan Singingi.

- Mempercepat

pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah yang berkualitas dan berimbang serta mendorong berbagai lapangan usaha/usaha baru yang memanfaatkan sumberdaya

manusia lokal/daerah. - Membangun

hubungan yang harmonis sekaligus meningkatkan

respon dan

kepekaan aparat pemerintah daerah Kuantan Singingi terhadap berbagai lapisan masyarakat. - Meningkatkan

keamanan dan

Terwujudnya sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi yang berkualitas, sehat, ramah lingkungan dan berbasis masyarakat pada tahun 2018.

Misi Air Limbah Domestik :

1. Meningkatkan kualitas layanan pengelolaan air limbah domestik. 2. Meningkatkan

cakupan pelayanan pengelolaan air limbah domestik. 3. Mengurangi Praktik

Buang Air Besar Sembarangan

(BABS) hingga 0 % pada tahun 2019. 4. Meningkatkan

pengelolaan air limbah domestik melalui kerjasama pemerintah dengan sektor swasta.

Misi

Persampahan :

1. Meningkatkan kualitas layanan pengelolaan

persampahan. 2. Meningkatkan

cakupan pelayanan pengelolaan

persampahan. 3. Meningkatkan

efektifitas penerapan

peraturan daerah terkait pengelolaan persampahan. 4. Meningkatkan pengelolaan persampahan

(27)

ketertiban seluruh lapisan masyarakat sekaligus

menciptakan iklim yang kondusif bagi investor dalam menjalankan

usahanya di

Kabupaten Kuantan Singingi.

- Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan dalam masyarakat baik antar lingkungan

maupun antar

penduduk. - Memantapkan

pembangunan infrastruktur daerah yang memadai. - Meningkatkan

pemanfaatan

sumberdaya alam melalui optimalisasi agribisnis dan agroindustri dengan tetap

memperhatikan kelestarian

lingkungan sekitar secara

berkesinambungan. - Meningkatkan

implementasi, desentralisasi dan otonomi di daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan

pelayanan publik - Meningkatkan

stabilitas kerukunan

beragama dan

melestarikan adat serta budaya daerah dan budaya nasional di lingkungan masyarakat

pemerintah dengan sektor swasta. 5. Meningkatkan

partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan

persampahan.

Misi Drainase :

1. Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat dan bersih melalui pembangunan sarana drainase. 2. Meningkatkan

cakupan pelayanan drainase perkotaan dan permukiman. 3. Memperjelas dan

mengoptimalkan peran kelembagaan dalam pengelolaan drainase perkotaan dan permukiman. 4. Merumuskan

peraturan daerah yang jelas dalam sektor drainase perkotaan dan permukiman.

5. Meningkatkan keterlibatan

masyarakat dan sektor swasta dalam pengelolaan rainase

Misi Perilaku

Hidup Bersih Sehat:

1.Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tentang kesehatan

lingkungan dan berperilaku hidup bersih dan sehat. 2.Misi Pengembangan

(28)

kabupaten Kuantan Singingi.

3.Meningkatkan kesadaran

masyarakat akan perilaku hidup bersih.

4.Meningkatkan peran kelembagaan dalam peningkatan kesadaran

(29)

1.4.2. Tujuan, sasaran, dan strategi sektor sanitasi

1.4.2.1. Sub sector air limbah domestic

Berdasakan hasil analisis SWOT untuk menentukan tujuan, sasaran dan

strategi pengembangan Air Limbah Domestik di Kabupaten Kuantan Singingi

yang berada di kuadran 4 dengan strategi Berputar. Posisi pengelolaan air

limbah yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain disebabkan oleh

pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak program dan kegiatan

yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan mencari strategi baru. Posisi

pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat

pada Gambar 3.1 dibawah ini:

Gambar 3.1 Posisi pengelolaan subsektor air limbah domestik

(30)

Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih, sehat, ramah lingkungan melalui penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana subsektor air limbah yang memadai.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan air limbah dari sumber air limbah hingga tempat pengelolaan akhir.

1. Meningkatnya jumlah kepemilikan jamban sehat dari 65 % menjadi 89 % di tahun 2019.

1. Meningkan pemahaman semua pihak baik masyarakat, pemerintah maupun swasta

mengenai pentingnya

pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar kesehatan.

2. Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah domestik dari 69 % menjadi 98% pada tahun 2019.

1.Meningkatkan akses layanan air limbah komunal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) perkotaan.

2.Meningkatkan kinerja sarana prasarana layanan air limbah 3. Menyediakan sarana dan

prasarana pengolahan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan

Tersedianya master plan air limbah domestik pada tahun 2017

Dokumen master plan 4.Penyusunan master plan air limbah

Tersedianya IPLT tahun 2016

Terbangun dan

beroperasinya IPLT

(31)

Terbangunannya IPAL pada tahun 2016

Pembangunan sistem offsite pada daerah padat dan beresiko tinggi

6.Inventarisasi IPAL komunal kawasan

Tersedianya peraturan

daerah tentang

pengelolaan air limbah akhir tahun 2017

Adannya peraturan daerah tentang pengelolaan sistem air limbah di Kabupaten Kuantan Singingi di tahun 2017

Melakukan koordinasi dan konsolidasi antar lembaga pemerintah dan DPRD dalam

merumuskan untuk

(32)

1.4.2.2. Sub sektor persampahan

Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran dan

strategi pengembangan Sub Sektor Persampahan di Kabupaten Kuantan

Singingi yang berada di kuadran 4 dengan strategi Berputar. Posisi

pengelolaan persampahan yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain

disebabkan oleh pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak

program dan kegiatan yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan

mencari strategi baru. Posisi pengelolaan Persampahan Kabupaten Kuantan

Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini:

(33)

Tabel 3.2: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

1. Mewujudkan lingkungan Kabupaten Kuantan Singingi yang bersih, asri dan sehat melalui penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana persampahan yang memadai.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari sumber sampah hingga tempat pengelolaan akhir.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari 1,85% menjadi 10% ditahun 2019

Meningkatkan ketersediaan infrastruktur persampahan melalui pemanfaatan program di tingkat pusat/provinsi

2. Meningkatkan sumber pendanaan untuk pengelolaan persampahan.

Meningkatkan sumber pendanaan untuk pengelolaan persampahan

Meningkatnya anggaran untuk pengelolaan sampah sesuai kebutuhan pada tahun 2017

Peningkatan operasional penanganan sampah

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakkan pemilahan sampah dan konsep 3R.

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sesuai konsep 3R

Meningkatnya kegiatan pemilahan sampah sesuai konsep 3R dari 0% menjadi 30% pada tahun 2019

Menciptakan iklim yang kondusif bagi kemitraan pemerintah - swasta (public - private

partnership) dengan

Memaksimalkan kebijakan pengelolaan persampahan

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas keterlibatan swasta dalam pengelolaan sampah.

Meningkatnya peran swasta

dalam pengelolaan

persampahan di Kabupaten

(34)
(35)

1.4.2.3. Sub sector drainase perkotaan

Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran

dan strategi pengembangan Sub Sektor Drainase di Kabupaten Kuantan

Singingi yang berada di kuadran 4 dengan strategi Berputar. Posisi

pengelolaan drainase yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain

disebabkan oleh pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak

program dan kegiatan yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan

mencari strategi baru. Posisi pengelolaan Drainase Kabupaten Kuantan

Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini:

(36)

Tabel 3.3: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

5. Mewujudkan lingkungan Kabupaten Kuantan Singingi yang bersih, asri dan sehat melalui penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana persampahan yang memadai.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari sumber sampah hingga tempat pengelolaan akhir.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari 1,85% menjadi 10% ditahun 2019

Meningkatkan ketersediaan infrastruktur persampahan melalui pemanfaatan program di tingkat pusat/provinsi

6. Meningkatkan sumber pendanaan untuk pengelolaan persampahan.

Meningkatkan sumber pendanaan untuk pengelolaan persampahan

Meningkatnya anggaran untuk pengelolaan sampah sesuai kebutuhan pada tahun 2017

Peningkatan operasional penanganan sampah

7. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakkan pemilahan sampah dan konsep 3R.

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sesuai konsep 3R

Meningkatnya kegiatan pemilahan sampah sesuai konsep 3R dari 0% menjadi 30% pada tahun 2019

Menciptakan iklim yang kondusif bagi kemitraan pemerintah - swasta (public - private

partnership) dengan

Memaksimalkan kebijakan pengelolaan persampahan

8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas keterlibatan swasta dalam pengelolaan sampah.

Meningkatnya peran swasta

dalam pengelolaan

persampahan di Kabupaten

(37)
(38)

1.4.2.4. Aspek higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran

dan strategi pengembangan Sub Sektor PHBS dan Promosi Hygiene di

Kabupaten Kuantan Singingi yang berada di kuadran 4 dengan strategi

Ceruk. Posisi pengelolaan PHBS dan Promosi Hygiene yang berada pada

kuadran 4 tersebut antara lain disebabkan oleh posisi pembangunan berada

pada lembah terdalam, kebijakan pembangunan kurang mendukung, perlu

rasionalisasi besar-besaran dari segala aspek (SDM, sarana prasarana,

pendanaan dsb) dengan visi yang jelas. Posisi pengelolaan PHBS dan

Promosi Hygiene Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.4

dibawah ini:

(39)

Tabel 3.4: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

9. Mewujudkan lingkungan Kabupaten Kuantan Singingi yang bersih, asri dan sehat melalui penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana persampahan yang memadai.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari sumber sampah hingga tempat pengelolaan akhir.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari 1,85% menjadi 10% ditahun 2019

Meningkatkan ketersediaan infrastruktur persampahan melalui pemanfaatan program di tingkat pusat/provinsi

10. Meningkatkan sumber pendanaan untuk pengelolaan persampahan.

Meningkatkan sumber pendanaan untuk pengelolaan persampahan

Meningkatnya anggaran untuk pengelolaan sampah sesuai kebutuhan pada tahun 2017

Peningkatan operasional penanganan sampah

11. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakkan pemilahan sampah dan konsep 3R.

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sesuai konsep 3R

Meningkatnya kegiatan pemilahan sampah sesuai konsep 3R dari 0% menjadi 30% pada tahun 2019

Menciptakan iklim yang kondusif bagi kemitraan pemerintah - swasta (public - private

partnership) dengan

Memaksimalkan kebijakan pengelolaan persampahan

12. Meningkatkan kualitas dan kuantitas keterlibatan swasta dalam pengelolaan

Meningkatnya peran swasta

dalam pengelolaan

persampahan di Kabupaten

(40)
(41)

Khusus untuk pengelolaan sanitasi sekolah, ditetapkan tujuan berupa terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat dan bersih melalui pemberdayaan tenaga pengajar dan siswa untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan dua sasaran utama. Sasaran pertama lebih difokuskan pada peningkatan kuantitas sarana prasarana sanitasi sekolah. Penentuan tersebut didasari oleh masih minimnya sarana prasarana sanitasi eksisting. Beberapa jenis prasarana yang ditergetkan dapat meningkat pada tahun 2019 antara lain toilet siswa, fasilitas cuci tangan dan tempat sampah terpilah (organik dan non organik). Adapun untuk sasaran kedua, lebih difokuskan pada peningkatan strata Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekolah dari tidak berstrata PHBS menjadi Berstrata PHBS Pratama dan peningkatan dari strata pratama menjadi strata madya. Beberapa karakteristik untuk strata pratama dan strata madya yaitu sebagai berikut :

A. Karakteristik Sekolah yang memiliki PHBS Strata Pratama: 1. Memelihara rambut agar bersih dan rapih;

2. Memakai pakaian bersih dan rapih;

3. Memeliharan kuku agar selalu pendek dan bersih; 4. Memakai sepatu bersih dan rapih;

5. Berolahraga teratur dan terukur; 6. Tidak merokok di sekolah; 7. Tidak menggunakan NAPZA.

B. Karakteristik Sekolah yang memiliki PHBS Strata Madya: 1. Memelihara rambut agar bersih dan rapih;

2. Memakai pakaian bersih dan rapih;

3. Memeliharan kuku agar selalu pendek dan bersih; 4. Memakai sepatu bersih dan rapih;

5. Berolahraga teratur dan terukur; 6. Tidak merokok di sekolah; 7. Tidak menggunakan NAPZA;

(42)

10. Menggunakan air bersih;

11. Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun; 12. Membuang sampah ke tempat sampah yang terpisah (sampah basah, sampah kering dan sampah berbahaya).

(43)

Tabel 3.5: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Sekolah

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

13. Mewujudkan lingkungan Kabupaten Kuantan Singingi yang bersih, asri dan sehat melalui penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana persampahan yang memadai.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari sumber sampah hingga tempat pengelolaan akhir.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari 1,85% menjadi 10% ditahun 2019

Meningkatkan ketersediaan infrastruktur persampahan melalui pemanfaatan program di tingkat pusat/provinsi

14. Meningkatkan sumber pendanaan untuk pengelolaan persampahan.

Meningkatkan sumber pendanaan untuk pengelolaan persampahan

Meningkatnya anggaran untuk pengelolaan sampah sesuai kebutuhan pada tahun 2017

Peningkatan operasional penanganan sampah

15. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakkan pemilahan sampah dan konsep 3R.

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sesuai konsep 3R

Meningkatnya kegiatan pemilahan sampah sesuai konsep 3R dari 0% menjadi 30% pada tahun 2019

Menciptakan iklim yang kondusif bagi kemitraan pemerintah - swasta (public - private

partnership) dengan

Memaksimalkan kebijakan pengelolaan persampahan

16. Meningkatkan kualitas dan kuantitas keterlibatan swasta dalam pengelolaan

Meningkatnya peran swasta

dalam pengelolaan

persampahan di Kabupaten

(44)
(45)

1.5. Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai

panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan

untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan

lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan

lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi,

ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan

pengembangan lingkungan/kawasan.

1.5.1. (x) Program bangunan dan lingkungan

1.5.2. (x) Rencana umum dan panduan rancangan

1.5.3. (x) Rencana investasi

1.6. Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kabupaten/kota yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). RP2KP memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;

b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen

(46)

d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang tertuang di berbagai dokumen; dan

e. Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

1.6.1. Visi dan misi pengembangan permukiman dan infrastruktur

perkotaan

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana dan bagaimana Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, dan inovatif, serta produktif. Dengan demikian, visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang ingin diwujudkan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi dalam jangka panjang.

Mengacu pada konsepsi visi di atas dan mengacu pada Visi Kabupaten Kuantan Singingi yaitu “Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang bersih, efektif, religious, cepat, aman, harmonis, agamis, berbudaya dan sejahtera (Kuansing Bercahaya)”, maka Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai keinganan untuk mendukung upaya pencapaian visi Kabupaten Kuantan Singingi yang akan dituangkan dalam Rencana Strategis ini. Oleh karena itu, VISI Dinas CIPTA KARYA DAN TATA RUANG Kabupaten Kuantan Singingi ditetapkan sebagai berikut:

“Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Permukiman yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah”

Pernyataan visi tersebut mengandung makna:

1. Pembangunan gedung

a) Layak, yaitu pembangunan sarana dan prasarana aparatur, fasilitas umum dan

(47)

b) Tertib, yaitu pembangunan sarana dan prasarana aparatur, fasilitas umum dan perumahan permukiman yang mempunyai kepastian hukum dan memenuhi prasyarat sesuai dengan ketentuan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Kuantan Singingi.

c) Nyaman, yaitu pembangunan sarana dan prasarana aparatur, fasilitas umum

dan perumahan permukiman yang memenuhi prasyarat teknis sesuai dengan standar keandalan bangunan.

d) Berkelanjutan, yaitu pembangunan prasarana dan sarana aparatur, fasilitas

umum dan perumahan permukiman yang asri, nyaman dan aman sebagai tempat pelayanan publik dan tempat bermukim masyarakat perkotaan dan perdesaan.

2. Permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat dan nyaman

Terjadinya Permukiman yang Layak dalam Lingkungan yang Sehat dan Nyaman yang mengacu kepada standar kesehatan lingkungan yang didukung tersedianya prasarana lingkungan dan air bersih untuk kehidupan yang sehat dan nyaman.

3. Penggunaan ruang wilayah yang terkendali

Terwujudnya penggunaan ruang wilayah atau kawasan yang mengacu kepada kerangka ruang wilayah sehingga dapat berlangsung secara tertib, terencana dan terorganisasi dengan baik, berdaya dan berhasil guna sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Misi Pembangunan

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. dan menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Misi adalah sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi.

(48)

Untuk dapat mewujudkan visi yang telah disepakati, maka ditetapkan misi Dinas CIPTA KARYA DAN TATA RUANG Kabupaten Kuantan Singingi sebagai berikut:

1. Meningkatkan sumberdaya manusia aparatur keciptakaryaan;

2. Meningkatkan pelayanan publik melalui penyelenggaraan pemerintah yang baik

dan bersih (good governance and clean government);

3. Meningkatkan penyelenggaraan bangunan gedung Negara;

4. Tersedianya sarana dan prasarana aparatur yang memadai;

5. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar permukiman;

6. Memenuhi infrastruktur permukiman yang memadai untuk mempercepat

pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah;

7. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif

melalui pembinaan dan fasilitas pengembangan permukiman yang terpadu andal dan berkelanjutan;

8. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang bersih, sehat dan ramah

lingkungan;

9. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan air bersih dan penyehatan

lingkungan;

10. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan pembangunan berkelanjutan;

1.6.2. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman (kabupaten/kota)

5.1. Tujuan Pembangunan

(49)

Melalui perumusan tujuan (tidak harus dalam bentuk kuantitatif) diharapkan dapat menunjuk suatu kondisi yang ingin dicapai ke depan atau mengarahkan perumusan sasaran tahunan, arah kebijaksanaan, pogram serta kegiatan.

Untuk mewujudkan kondisi 5 tahun ke depan sebagai bagian dari upaya pencapaian visi dan misi, konsisten dengan tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi telah berhasil mengidentifikasikan tujuan sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan dan pengendalian demi

mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan;

2) Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan cakupan pelaksanaan

(infrastruktur) bidang tata bangunan dan perumahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

3) Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, cepat tumbuh, tradisional dan

penanganan kawasan kumuh untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah;

4) Meningkatkan pemberian pelayanan perizinan dalam penyelenggaraan

pembangunan gedung guna mewujudkan pembangunan gedung yang fungsional, terjaminnya keandalan bangunan gedung dan mewujudkan kepastian hokum dalam penyelenggaraan bangunan gedung;

5) Tersedianya penataan lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan yang

memadai;

6) Meningkatkan pelayanan sarana transportasi di lingkungan permukiman

perkotaan dan perdesaan;

7) Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang perkembangan permukiman;

8) Terpenuhinya tingkat pelayanan air minum secara optimal yang memadai sesuai

dengan kebutuhan masyarakat;

9) Mewujudkan penataan ruang yang terkendali dan sesuai peruntukannya;

(50)

Tabel Strategi dan Program Pembangunan Kawasan Permukiman

Tujuan Sasaran Cara mencapai Tujuan dan Sasaran

Uraian Indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5

1. Meningkatkan kualitas perencanaan,

pengembangan dan pengendalian demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan;

1. Penyusunan NSPK bidang tata bangunan dan perumahan;

1. Meningkatnya pelayanan surat menyurat yang efisien

1. Penetapan peran dan fungsi aparatur dalam

pembangunan daerah;

1. Pelayanaan Administrasi Perkantoran

2. Penyusunan strategi pembangunan

perumahan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP);

2. Meningkatnya pelayanan

komunikasi, air dan listrik secara optimal

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2. Pengembangan perumahan

permukiman yang layak huni dan berkeadilan sosial;

3.

Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur

3. Meningkatkan kebersihan kantor secara optimal

3. Penyusunan rencana pengembangan kawasan perumahan prioritas (RPKPP);

3. Peningkatan manajemen pembangunan perkotaan dan perdesaan;

4. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

2.

Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan cakupan pelaksanaan (infrastruktur) bidang tata bangunan dan perumahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

4.

Meningkatnya kinerja aparatur secara optimal

4. Penyusunan rencana tindak kawasan tradisional;

5. Meningkatnya kinerja aparatur dalam menyelesaikan pekerjaan secara optimal

4. Mengembangkan penataan lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan dengan wawasan

menumbuh kembangkan penataan lingkungan dan meningkatkan partisipasi;

5.

Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

5. Penyusunan rencana tindak kawasan kumuh;

6. Meningkatkan pelayanan administrasi kantor secara optimal bangunan dan

lingkungan kawasan perkotaan;

7. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran secara optimal

7. Pengendalian Pemanfaatan Ruang

3. Meningkatkan

pembangunan kawasan strategis, cepat tumbuh, tradisional dan penanganan kawasan kumuh untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah;

7. Pembinaan dan

bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan bidang bangunan gedung;

8. Meningkatkan pengetahuan aparatur secara memadai

5. Meningkatkan kapasitas dan kualitas transportasi jalan dan jembatan agar mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk

9. Meningkatkan pelayanan

administrasi perkantoran secara memadai

(51)

4. Meningkatkan pemberian pelayanan perizinan dalam penyelenggaraan

pembangunan gedung guna mewujudkan

pembangunan gedung yang fungsional, terjaminnya keandalan bangunan gedung dan mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung;

8. Penataan kawasan perumahan permukiman kumuh;

menunjang pengembangan

wilayah;

10. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program pembangunan secara optimal

9. Peningkatan pelayanan

infrastruktur sanitasi;

11. Meningkatkan kinerja aparatur

secara optimal

6. Meningkatkan kapasitas dan kualitas transportasi jalan dan jembatan agar membuka isolasi untuk mendukung pengembangan wilayah;

10. Penataan bangunan pada kawasan strategis, cepat tumbuh, tradisional dan ruang terbuka hijau;

12. Meningkatkan pelayanan publik

secara optimal

13. Meningkatkan pelayanan publik

secara optimal

11. Pengembangan

kawasan-kawasan potensial di pedesaan;

14.

Meningkatnya kinerja aparatur

pemerintah

5. Tersedianya penataan lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan yang memadai;

12.

Penataan tertib pembangunan dan keselamatan bangunan dan lingkungan;

15. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah

7. Meningkatkan kemampuan pelayanan dan

produktifitas air bersih lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan melalui optimalisasi sumber daya alam;

16. Meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat secara memadai

13. Pengembangan sistem

informasi/database bangunan;

6. Meningkatkan pelayanan sarana transportasi di lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan;

17. Meningkatnya pelayanan aparatur pemerintahan terhadap

masyarakat

14. Mengoptimalkan pembuangan air limbah rumah tangga dan limbah air hujan agar tidak terjadi genangan air secara kontiniu dan berkelanjutan serta penyehatan lingkungan perkotaan dan

perdesaan;

8. Meningkatkan kawasan kota, kecamatan dan desa yang tertata dan saling mendukung;

7. Meningkatkan sarana dan

prasarana penunjang perkembangan permukiman;

18. Meningkatkan pelayanan pemeliharaan kendaraan dinas /operasional roda 4, mobil tangki dan roda 2 yang optimal

19. Meningkatkan pendidikan dan

pelatihan formal

9. Mendorong terwujudnya

peraturan

daerah/peraturan bupati sebagai payung hukum pengendalian kebijakan penataan ruang;

8. Terpenuhinya tingkat pelayanan air minum secara optimal yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat;

20. Meningkatnya Peraturan dan Perundang-undangan Bangunan

Gambar

Tabel Arahan RTRW Kabupaten Kuantan Singingi untuk Bidang Cipta
Tabel Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Berdasarkan RTRW
Tabel Indikasi Program RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2031 Bidang Cipta Karya
Tabel 2.1:  Visi Misi Sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi pemasok adalah masalah keputusan yang kompleks karena konsep strukturnya relatif sulit, data yang digunakan tidak hanya data kuantitatif tapi juga data kualitatif dan

7.6 Bahwa dengan tidak digunakan minyak kelapa sawit dari Wilmar sebagai bahan baku untuk pembuatan Surfactant, Komisi menilai tidak terdapat potensi integrasi vertikal

(2) Setiap orang dan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan penambangan bahan galian golongan C wajib melakukan kegiatan pencegahan pencemaran dan

Pertumbuhan populasi Branchionus plicatilis pada masing-masing perlakuan dan ulangan selama penelitian disajikan pada tabel 2, yang menunjukkan bahwa jumlah populasi

Untuk lebih mengetahui sejauhmana status penggunaan napza memengaruhi profil kognitif, orientasi masa depan serta prestasi belajar maka dalam penelitian ini akan ada

Seperti yang telah disebutkan bahwasanaya prinsip-prinsip pemberdayaan ekonomi Islam adalah pencapaian pendapatan dan pembangunan ekonomi dengan adanya peran dari

Bagi investor yang menambahkan modalnya pasti mengharapkan return atau pengembalian dalam bentuk keuntungan. Investor perlu mempergunakan berbagai pertimbangan untuk

serta dalam melakukan akad pembiayaan murabahah kedua belah pihak melakukan negosiasi margin keuntungan dan waktu pembayaran sesuai dengan kesepakatan kedua belah