• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sediaan Apus Darah Tepi - PENGARUH PENUNDAAN PEMBUATAN PREPARAT APUSAN DARAH TEPI PADA SAMPEL EDTA TERHADAP MORFOLOGI SEL DARAH MERAH - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sediaan Apus Darah Tepi - PENGARUH PENUNDAAN PEMBUATAN PREPARAT APUSAN DARAH TEPI PADA SAMPEL EDTA TERHADAP MORFOLOGI SEL DARAH MERAH - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan morfologi eritrosit dalam pemeriksaan sediaan apus darah tepi yang dilakukan identifikasi pada mikroskop tidak selalu menghasilkan interpretasi baik atau normal, namun

Pengeringan sediaan apusan darah pada suhu 25 o C dan 30 o C tidak memberikan hasil berbeda terhadap morfologi sel darah putih, karena pada semua lapang pandang

Keduanya tidak dapat dibedakan dalam pewarnaan Giemsa karena memiliki morfologi yang sama dengan bentuk bula t dengan ukuran 12 μm.. Sitoplasma sedikit karena semua

Pada preparat apusan darah tepi tipis , tidak dapat terlihat jelas bagian bagiannya, disebabkan karena kesalahan dalam pembuatan preparat dan dapat juga kesalahan

Basis Function Jaringan Saraf Tiruan untuk Penentuan Morfologi Sel Darah. Merah (Eritrosit) Berbasis Pengolahan

Pembuatan preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear) yang merupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput

Aplikasi pencacah sel darah merah diharapkan dapat menghasilkan jumlah sel darah merah hasil pengolahan citra sesuai dengan hasil dari perhitungan manual, atau paling

Metode yang digunakan terdiri dari preprocessing yakni cropping citra, segmentasi untuk mempartisi warna latar pada citra, ekstraksi fitur morfologi dan tekstur untuk