• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSLITBANG SUMBERDAYAAIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUSLITBANG SUMBERDAYAAIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

RENCANASTRATEGIS

PUSLITBANG

(2)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 i

KATA PENGANTAR

Pembangunan Jangka Menengah Tahap Ketiga yang mengusung tema daya saing (competitiveness) menempatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagai salah satu faktor utama penopang untuk memantapkan pembangunan. Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum bidang sumber daya air dalam hal ini diarahkan pada terwujudnya konservasi sumber daya air, ketersediaan air, pengembangan lahan pertanian, serta harmonisasi penataan ruang dan sumber daya air.

Berdasarkan tuntutan akan kebutuhan infrastruktur pekerjaan umum bidang sumber daya air yang lebih berkualitas pada tahun 2015-2019, maka kinerja seluruh jajaran Puslitbang Sumber Daya Air harus ditingkatkan. Sebagai pusat riset pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat, Puslitbang Sumber Daya Air harus mampu berperan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi infrastruktur bidang sumber daya air yang andal, lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan berkelanjutan, dengan berlandaskan pada hasil yang telah dicapai pada periode lima tahun sebelumnya (2010-2014).

Kegiatan penelitian dan pengembangan bidang sumber daya air 5 (lima) tahun mendatang, dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis Puslitbang Sumber Daya Air 2015-2019. Penyusunan Rencana Strategis ini didasarkan pada penjabaran berjenjang dari Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR No. 13.1/PRT/M/2015) dan Renstra Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dengan adanya sinkronisasi tersebut maka seluruh dokumen perencanaan akan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Renja K/L dan RKAKL sampai tahun 2019.

Rencana Strategis (revisi) ini memuat kondisi umum, potensi dan permasalahan, visi dan misi Puslitbang Sumber Daya Air, tujuan dan sasaran strategis, output dan outcome, arah kebijakan dan strategi, program dan kegiatan, serta indikator-indikator pencapaiannya. Melalui Rencana Strategis ini diharapkan penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Balai-Balai, dan didukung oleh Bagian dan Bidang-Bidang di lingkungan Puslitbang Sumber Daya Air dapat lebih terarah dan terukur sesuai dengan indikator output dan outcome yang telah ditetapkan.

Akhirnya, dengan upaya dan kerja keras dari seluruh jajaran Puslitbang Sumber Daya Air, semoga buku Renstra Puslitbang Sumber Daya Air 2015 – 2019 (revisi) ini dapat menjadi pedoman bagi unit pelaksana di lingkungan Puslitbang Sumber Daya Air dalam mengasilkan inovasi teknologi Sumber Daya Air guna terwujudnya ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi di Indonesia.

Bandung, November 2016 Kepala Puslitbang Sumber Daya Air

Dr. Ir. William M. Putuhena, M.Eng NIP. 19570722 198503 1 002

(3)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR SINGKATAN ... v

DAFTAR ISTILAH ... vi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Kondisi Umum ... 2

1.2 Potensi dan Permasalahan ... 4

BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ... 11

2.1 Visi dan Misi ... 11

2.2 Tujuan ... 14

2.3 Sasaran Strategis... 16

2.4 Sasaran Output dan Outcome ... 16

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 22

3.1 Jakstra IPTEK Nasional ... 22

3.2 Jakstra IPTEK Kementerian PUPR... 27

3.3 Kerangka Regulasi ... 34

3.4 Kerangka Kelembagaan ... 35

BAB 4 PROGRAM DAN KEGIATAN ... 37

4.1 Program dan Kinerja ... 37

4.2 Target Kinerja Tahunan dan Kerangka Pendanaan 2015-2019 ... 50

BAB 5 PENUTUP ... 53

(4)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusat Litbang SDA ... 15 Tabel 2.2 Daftar Teknologi Terapan Puslitbang SDA ... 157 Tabel 4.1 Matriks Program, Kegiatan, Sasaran Program, dan Pendanaan Pusat

Litbang Sumber Daya Air Tahun 2015-2019 (Awal) ... 50 Tabel 4.2 Matriks Program, Kegiatan, Sasaran Program, dan Pendanaan Pusat

(5)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Jumlah Kegiatan litbang, dukungan litbang, dan dasar 2010-2014 ... 3

Gambar 1. 2 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 ... 5

Gambar 1. 3 Sasaran Strategis Ketahanan Air berdasarkan Nawacita ... 7

Gambar 1. 4 Kelompok Kegiatan Renstra Puslitbang SDA 2015-2019 ... 9

Gambar 2. 1 Skema Output dan Outcome Badan Litbang ... 19

Gambar 2. 2 Proses Perumusan dan Penetapan Standar, Pedoman Manual ... 21

Gambar 3. 1 Unsur Esensial sistem inovasi ... 23

Gambar 3. 2 Tiga Kepastian yang Perlu dimiliki Lembaga Pengembangan Teknologi ... 25

Gambar 3. 3 Peran Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman dalam Pembangunan ... 29

Gambar 3. 4 Ilustrasi arah pembangunan WPS seluruh pulau ... 30

(6)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 v

DAFTAR SINGKATAN

BBWS : Balai Besar Wilayah Sungai

BHGK : Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan BMN : Barang Milik Negara

DAS : Daerah Aliran Sungai

DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran HITA : Hidrologi dan Tata Air

ICT : Information and Communication Technologies ISBN : International Standard Book Number

Jakstra : Kebijakan dan Strategi

Jakstranas Iptek : Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

LK : Lingkungan Keairan

NCICD : National Capital Integrated Coastal Development NSPM (K) : Norma Standar Pedoman Manual (Kriteria) PK : Perjanjian Kinerja

Renstra : Rencana Strategis

RKP : Rencana Kinerja Pemerintah

RKA-K/L : Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RTR KSN : Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

R-0 : Rancangan SPM-0 (awal) SPM : Standar Pedoman Manual UPT : Unit Pelaksana Teknis

(7)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 vi

DAFTAR ISTILAH

1. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

2. Kolokium adalah pertemuan terbuka dengan beberapa ahli yang diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan (makalah) prasaran.

3. Lokakarya adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya

4. Manual adalah acuan operasional yang penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik objek, dalam hal ini berupa petunjuk pelaksanaan dan/ atau petunjuk teknis.

5. Model fisik adalah contoh uji yang merupakan penyederhanaan dari suatu obyek dalam bentuk fisik, dan diupayakan tetap merepresentasikan keadaan nyata, untuk melakukan pengujian, pengamatan, dan perkiraan kinerjanya dalam rangka menetapkan kriteria desain fisik.

6. Model sistem adalah penyederhanaan dari suatu obyek dalam bentuk non fisik, yang merepresentasikan keadaan nyata yang bersifat managerial dan kebijakan. 7. Naskah ilmiah adalah tulisan/telaah ilmiah tentang masalah strategis untuk

menunjang pembangunan infrastruktur pekerjaan umum yang berkelanjutan. Naskah ilmiah didasarkan kepada hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan baik perorangan maupun kelompok, dengan mengikuti kaidah ilmiah. 8. Naskah kebijakan adalah dokumen yang disusun untuk memberi masukan

kepada para pengambil keputusan dalam rangka pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

9. Outcome/Hasil adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya dan

bermanfaatnya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program efek, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang, dari proses litbang, misalnya penerimaan oleh masyarakat, sebagai acuan pembangunan yang berkelanjutan, sebagai peluang kesempatan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, sebagai landasan penelitian aplikatif lainnya.

10. Output/Keluaran adalah barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.

11. Pedoman adalah acuan yang bersifat umum yang harus dijabarkan lebih lanjut dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pengguna.

12. Peneliti adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi, mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru serta untuk menyelesaikan masalah-masalah

(8)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 vii 13. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah

secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan (1) pemahaman, (2) pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi, dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta (3) menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

14. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang terbukti kebenarannya untuk (1) meningkatkan fungsi, (2) manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.

15. Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan kerekayasaan dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang Penelitian Terapan, Pengembangan, Perekayasaan, dan Pengoperasian yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang

16. Perekayasaan adalah kegiatan merealisasikan hasil pengembangan dengan menciptakan nilai, produk atau proses produksi dengan mempertimbangkan semua aspek unsur teknologi, melalui: (1) Desain Rinci, (2) Produksi, Konstruksi dan Integrasi Prototip, (3) Sertifikasi Produksi, (4) Uji Kinerja Prototip, (5) Audit Teknologi, (6) Standardisasi.

17. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. 18. Prosiding DSP adalah kumpulan komponen outputdari salah satu dan atau lebih

penyelenggaraan diseminasi, sosialisasi, dan pelatihan melalui seminar, pelatihan, dan lokakarya.

19. Prosiding ATSE adalah output kegiatan penyelenggaraan Advis Teknis/Sosial Ekonomi sesuai permintaan stakeholder, termasuk “Home Doctor”.

20. Prototip adalah suatu produk litbang dan/atau perekayasaan yang mengikuti kaidah ilmiah, dibuat dalam skala lapangan, dan kinerjanya harus dipantau supaya aplikasinya optimal.

21. R0 adalah output dari kegiatan litbang berupa rancangan awal standar (spesifikasi, metoda, tata cara), pedoman dan manual, yang disusun oleh peneliti yang akan dibahas oleh gugus kerja Balai dengan mengundang narasumber dan anggota subpantek.

22. Roadmap adalah rencana kerja rinci yang menggambarkan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Subtansi roadmap berisi keadaan saat ini (sebagai baseline), tujuan yang ingin dicapai, uraian tahap pelaksanaan untuk mencapai tujuan, sasaran dari setiap tahap, dan indikator pencapaian sasaran 23. Strategi adalah cara-cara yang tepat untuk mewujudkan tujuan jangka panjang

(David, Fred R., 2003)

24. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.

(9)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 viii 25. Tujuan adalah memiliki arti hasil spesifik ke depan yang ingin dicapai suatu

institusi/organisasi terkait dengan misi utamanya (David, Fred R., 2003)

26. Visi adalah dalah suatu pandangan jauh ke depan mengenai cita dan citra yang ingin diwujudkan suatu institusi/organisasi pada masa yang akan datang, sehingga dapat menjawab pertanyaan institusi/organisasi ingin menjadi apa? (David, Fred R., 2003).

27. Workshop adalah pelatihan kerja, yang meliputi teori dan praktek dalam satu kegiatan terintegrasi.

(10)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Peran infrastruktur sangat penting dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, infrastruktur juga memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daya saing global.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menangani infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat, sebagai bagian dari bidang infrastruktur, berkewajiban untuk mendukung hal tersebut melalui pelaksanaan pembangunan yang terpadu, efektif dan efisien dengan memperhatikan pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan, gender serta berlandaskan tata kelola pemerintahan yang baik dalam proses pencapaian tujuan pembangunan nasional. Secara Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sesuai dengan Perpres No 15 tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun tugas dan fungsi Puslitbang SDA sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dimana Puslitbang SDA mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Sumber Daya Air. Dalam melaksanakan tugasnya Puslitbang SDA menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya air;

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pelayanan uji laboratorium dan lapangan, ser

c. tifikasi, inspeksi, kalibrasi, dan advis teknis di bidang sumber daya air;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya air;

e. pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya air;

f. pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan;

g. pelaksanaan urusan keuangan, ketatausahaan, dan umum; h. penyiapan penyusunan standar dan pedoman; dan

i. pelaksanaan diseminasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya air.

Sesuai dengan amanat Undang-undang No 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, Pasal 9 Struktur Organisasi menyatakan bahwa Badan dan/ atau Pusat adalah sebagai pendukung tugas pokok Kementerian yang dilaksanakan oleh Direktorat Jendral. Puslitbang sebagai scientific backbone Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat harus dapat mendukung kinerja Direktorat Jendral

(11)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 2 Teknis terkait dalam hal penyiapan infrastruktur PUPR. Kebijakan Balitbang Kementerian PUPR menetapkan produk litbang harus memenuhi keperluan stakeholders Kementerian PUPR sebesar 70%, masyarakat profesional sebesar 15% dan masyarakat pengguna IPTEK sebesar 15% (sumber: Renstra Balitbang Kementerian PUPR 2015-2019). Sesuai kebijakan Balitbang PUPR tersebut di atas, kegiatan Puslitbang Sumber Daya Air difokuskan untuk mendukung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

1.1 Kondisi Umum

Pelaksanaan pembangunan bidang Pekerjaan Umum pada kurun waktu 2010-2014 secara umum menunjukkan pencapaian yang signifikan, baik terhadap target-target yang ditetapkan di dalam RPJMN II 2010-2014 maupun terhadap target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum 2010-2014. Selama periode ini, capaian pengelolaan sumber daya air diarahkan untuk mendukung ketahanan air nasional yang diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan untuk peningkatan produksi padi serta ketahanan energi nasional melalui pengembangan potensi PLTA pada waduk-waduk yang ada saat ini. Pencapaian kinerja pengelolaan sumber daya air sampai tahun 2014 hampir seluruhnya memenuhi target di dalam RPJMN II maupun Renstra 2010-2014, kecuali untuk pembangunan air baku yang memiliki backlog sebesar 4,56 m³/detik.

Selama periode Renstra 2010-2014 sasaran strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air adalah: “Meningkatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Norma Standar Pedoman Manual/ Kriteria (NSPM/K) Bidang Sumber Daya Air siap pakai”. Adapun pengelompokan kegiatan yang ada di Puslitbang Sumber Daya Air, dibuat untuk memudahkan dalam mengetahui proporsi kegiatan tiap tahunnya, yang terbagi kedalam 3 (tiga) kelompok kegiatan, yaitu: Kelompok Kegiatan Litbang, Kelompok Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang, dan Kelompok Kegiatan Dasar. Jenis kegiatan yang masuk kedalam Kegiatan Litbang adalah kegiatan yang menghasilkan output litbang (Naskah Ilmiah, Teknologi, Model Fisik, Model Sistem, R-0, Prototipe, dan Naskah Kebijakan), sedangkan yang termasuk Kegiatan Dukungan Litbang adalah kegiatan yang menghasilkan output dokumen dukungan litbang dan prosiding, dan kelompok Kegiatan Dasar berupa kegiatan layanan perkantoran dan PNBP yang mengahasilkan output dokumen kegiatan dasar.

Selama periode Renstra II 2010-2014, proporsi jenis kegiatan berbeda tiap tahunnya, sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yang ditunjukkan pada Gambar 1.1.

(12)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 3 Gambar 1. 1Jumlah Kegiatan litbang, dukungan litbang, dan dasar 2010-2014

Pencapaian pada Renstra 2010-2014 telah menghasilkan output kegiatan litbang sebanyak 47 Naskah Ilmiah, 55 Teknologi, 25 Model Fisik, 152 Model Sistem, 59 R-0, 18 Prototipe, 11 Naskah Kebijakan, 24 Prosiding DSP, 9 Prosiding ATSE sedangkan output kegiatan dasar menghasilkan 381 dokumen, 60 bulan layanan perkantoran dan layanan PNBP, 132 Paket dengan anggaran sebesar Rp. 685.279.217.000 selama periode Tahun 2010-2014.

Renstra II Tahun 2010-2014 Puslitbang Sumber Daya Air, Badan Litbang, Kementerian PUPR disusun berdasarkan gambaran kinerja yang ditinjau dari aspek input sebagai berikut :

1. Tenaga inti (profesional) memiliki rasio tenaga sarjana dengan non sarjana 65% berbanding 35%, dengan 19% diantaranya adalah tenaga sarjana berpendidikan pasca sarjana.

2. Tenaga fungsional memiliki rasio tenaga fungsional dengan non fungsional 29% berbanding 71%, dengan 23% dinatarnya adalah tenaga fungsional peneliti, 4% tenaga fungsional perekayasa dan 2% tenaga fungsional lainnya.

3. Peralatan laboratorium laik pakai 90%, dan peralatan laboratorium yang rusak 10%.

4. Laboratorium terakreditasi sebesar 75%, yang mencerminkan tingkat kepercayaan pasar terhadap mutu (kualitas) hasil uji laboratorium

5. Sarana dan prasarana laik pakai 80%, dan sarana dan prasarana yang rusak 20%.

6. Inventarisasi BMN terkait Peralatan 50%, BMN terkait Aset Gedung dan Bangunan 75%, BMN terkait Kendaraan Bermotor 70%.

7. Anggaran Puslitbang Sumber Daya Air pada periode Renstra II Tahun 2010-2014 sebesar Rp. 688.600.225.000, terdiri dari 33,83% untuk anggaran litbang, dan 66,17% untuk anggaran non litbang.

(13)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 4 Kinerja Puslitbang SDA dalam Renstra II Tahun 2010-2014 tersebut, selain menggambarkan kekuatan dan kelemahan internal, juga menyiratkan adanya tantangan baru. Capaian kinerja Litbang tersebut pada dasarnya terkait erat dengan capaian pembangunan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum. Potensi dan permasalahan yang ada menjadi acuan untuk merumuskan tujuan dan sasaran Puslitbang Sumber Daya Air Balitbang Kementerian PUPR selanjutnya, serta kebijakan dan strategi pencapaiannya.

Pada Renstra III Tahun 2015-2019, Puslitbang Sumber Daya Air dituntut untuk meningkatkan kinerja dari lima tahun sebelumnya. Hal itu berarti bahwa karya-karya yang dihasilkan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas harus lebih baik dari sebelumnya dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga orientasi hasil tidak hanya menekankan output, namun juga outcome, benefit dan impact. Selain itu peningkatan kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan dan manajemen Sumber Daya Litbang adalah permasalahan yang juga harus dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan selanjutnya.

1.2 Potensi dan Permasalahan

Penugasan Pusat Litbang Sumber Daya Air mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah tahapan III dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007. Memasuki dekade RPJMN III (2015-2019) yang mengusung tema besar “Daya Saing” maka peran IPTEK dalam periode ini sangatlah besar, sesuai dengan arah kebijakan RPJMN III: “Memantapkan Pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif, perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK”. Untuk mewujudkan sasaran jangka panjang pembangunan nasional Indonesia lima tahun ke depan, perlu diprioritaskan upaya mencapai kedaulatan pangan, ketahanan air dan kedaulatan energi, serta pengelolaan sumber daya maritim dan kelautan. Seiring dengan itu, pembangunan lima tahun ke depan harus makin mengarah kepada kondisi peningkatan kesejahteraan berkelanjutan, berkepribadian, berjiwa gotong royong, keharmonisan antar kelompok sosial, dan postur perekonomian makin mencerminkan pertumbuhan yang berkualitas bersifat inklusif, berbasis pemerataan, berlandaskan keunggulan sumber daya manusia dan IPTEK menuju keseimbangan antar sektor dan antar wilayah, serta mencerminkan keharmonisan antara manusia dan lingkungan.

(14)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 5 Gambar 1. 2 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025

(Tema Besar RPJMN 3 adalah Daya Saing)

Dengan berpayung kepada UUD 1945, UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025, dan Agenda Nawacita Presiden/ Wakil Presiden terpilih, maka Perpres No 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 disusun dengan menggunakan Rancangan Teknokratik. RPJMN 2015-2019 adalah pedoman untuk menjamin pencapaian visi dan misi Presiden, sekaligus menjaga konsistensi arah pembangunan nasional sesuai dengan Konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dan RPJPN 2005–2025.

Agenda pembangunan nasional disusun sebagai penjabaran operasional dari Nawacita yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;

2. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional; 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan

9. Memperteguh kebhine-kaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Masing-masing agenda dijabarkan menurut prioritas-prioritas yang dilengkapi dengan uraian sasaran, arah kebijakan dan strategi.

(15)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 6 Untuk mewujudkan Nawacita yang selaras dengan infrastruktur Bidang Sumber Daya Air, yaitu butir ke 7 “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”, maka agenda prioritasnya adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan kedaulatan pangan b. Peningkatan ketahanan air c. Peningkatan kedaulatan energi

d. Melestarikan sumber daya alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; e. Pengembangan ekonomi maritim dan kelautan

f. Penguatan sektor keuangan g. Penguatan kapasitas fiskal negara.

Adapun sasaran utama pembangunan ketahanan air dalam RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Penanganan DAS yang meliputi: penyelesaian status DAS lintas negara, pemulihan kesehatan dan peningkatan perlindungan mata air di 4 DAS Prioritas (DAS Ciliwung, DAS Citarum, DAS Kapuas, dan DAS Siak) dan 26 DAS Prioritas lainnya melalui konservasi sumber daya air secara vegetatif, pembangunan embung, pembangunan dam pengendali dan penahan, gully plug, serta sumur resapan di daerah hulu DAS;

2. Mengurangi luasan lahan kritis, melalui rehabilitasi di dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) seluas 5,5 juta hektar;

3. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemulihan kesehatan DAS melalui pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Desa (HD), pengembangan ekowisata skala kecil, serta hasil hutan bukan kayu;

4. Internalisasi 108 Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu (RPDAST) yang sudah disusun ke dalam RTRW;

5. Membangun tampungan air sejumlah 3 miliar meter kubik serta optimalisasi penampung air terbangun dalam rangka meningkatkan kapasitas tampung air per kapita serta penyediaan energi terbarukan dan pengendalian daya rusak, dengan indikator terbangunnya 49 buah waduk (daya tampung 3 milyar m3);

6. Mempercepat pemanfaatan sumber daya air sebagai sumber energi listrik (PLTA);

7. Mendukung kedaulatan pangan melalui rehabilitasi 3 juta Ha jaringan irigasi dan pembangunan 1 juta Ha jaringan irigasi yang meliputi jaringan irigasi permukaan, jaringan irigasi rawa dan jaringan irigasi air tanah;

8. Mengurangi area rawan genangan melalui solusi struktural pengendalian banjir, sedimen/lahar gunung berapi dan pengamanan pantai, serta solusi non struktural manajemen banjir, antara lain kesiapsiagaan banjir serta penataan kawasan. Indikator sasaran tersebut adalah terbangunnya flood management di 33 Balai Wilayah Sungai beserta penerapan perangkat manajemen pengendalian banjirnya;

(16)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 7 9. Pembangunan prasarana air baku dalam rangka mendukung pencapaian

pelayanan air minum dari kapasitas sebelumnya sebesar 51,44 m3/det menjadi

118,6 m3/det, dengan indikator terbangunnya prasarana air baku sebesar 67,16

m3/det; dan

10. Pengelolaan kualitas air, baik di sungai, waduk, danau, situ, muara sungai, pantai, dengan indikator membaiknya kualitas air di 15 danau, 5 wilayah sungai.

Gambar 1. 3 Sasaran Strategis Ketahanan Air berdasarkan Nawacita

Dalam rangka mendukung terciptanya mutu penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal, Puslitbang Sumber Daya Air, Badan Litbang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berperan sebagai scientific backbone dan sebagai leader dalam bidang teknologi infrastruktur dan bertanggung jawab dalam memberikan masukan dalam perumusan kebijakan dan penyelesaian masalah pembangunan infrastruktur bidang Sumber Daya Air. Hal tersebut dilaksanakan dengan melakukan inovasi teknologi (IPTEK siap pakai), penyusunan naskah kebijakan, layanan teknis yang diharapkan akan mendukung terwujudnya infrastruktur bidang sumber daya air yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan sustainable. Berdasarkan hal tersebut tantangan/ permasalahan litbang saat ini, yaitu adanya tuntutan penyediaan IPTEK siap pakai bidang Sumber Daya Air untuk:.

Tantangan/ permasalahan Litbang saat ini yaitu adanya tuntutan penyediaan IPTEK siap pakai bidang Sumber Daya Air untuk:

1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap upaya - upaya pengendalian pemanfaatan ruang termasuk mitigasi dan adaptasi terhadap bencana;

2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendayagunaan air irigasi; 3. Mengurangi kelangkaan air baku;

(17)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 8 5. Memanfaatkan bahan lokal dan potensi wilayah;

6. Mempercepat proses standarisasi untuk menambah jumlah SNI maupun pedoman di bidang bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil, untuk mengantisipasi semakin meningkatnya proteksi produk dan standar oleh negara lain;

7. Memperluas simpul-simpul pemasyaratkatan IPTEK PUPR, standar bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil, termasuk memperluas kontribusi perguruan tinggi, asosiasi dan media informasi;

8. Memanfaatkan peluang riset insentif (kegiatan riset yang didanai oleh Depdiknas) untuk meningkatkan pengalaman dan keahlian para calon peneliti dan perekayasa, sehingga dapat mengurangi kesenjangan keahlian akibat zero growth;

9. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga litbang internasional dalam rangka meningkatkan kompetensi lembaga maupun sumber daya manusia litbang dalam mengantisipasi dampak pemanasan dan perubahan iklim global, khususnya terhadap penyediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan

10. Melakukan Reformasi Birokrasi penyelenggaraan Litbangrap IPTEK.

Selain itu, Isu Utama Kegiatan Litbang Puslitbang SDA Renstra 2015-2019 juga didasarkan pada sasaran strategis Ditjen Sumber Daya Air sebagai stakeholders Pusat Litbang SDA. Sasaran strategis yang harus dicapai Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2019 adalah sebagai berikut (lihat gambar 1.4):

1. Konservasi SDA

a. Pembangunan 65 Buah bendungan

b. Rehabilitasi/peningkatan bendungan/waduk sebanyak 46 Buah

c. Restorasi sungai 55 Buah, revitalisasi danau 17 Buah dan konservasi rawa 29 Buah.

d. Pembangunan bangunan pengendali sedimen (check dam) sebanyak 180 Buah.

2. Pendayagunaan SDA

a. Peningkatan fungsi dan kondisi sarana prasarana pengelolaan air baku sebesar 67,52 m3/detik

b. Peningkatan layanan jaringan irigasi seluas 1 juta Ha c. Rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3 juta Ha

d. Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi 3,9 juta Ha 3. Pengendalian Daya Rusak Air

a. Pembangunan dan peningkatan fungsi dan kondisi sarana dan prasarana pengamanan pantai sepanjang 530 Km.

b. Normalisasi sungai dan pembangunan/peningkatan tanggul sepanjang 3.080 Km.

c. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air seluas 200 ribu Ha

4. Peningkatan Kapasitas kelembagaan, Ketatakelolaan dan Keterpaduan Pengelolaan SDA

(18)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 9 yang berbasis wilayah sungai

b. Pengelolaan data dan informasi hidrologi wilayah sungai dan pengelolaan kualitas air pada sumber air

Gambar 1. 4 Kelompok Kegiatan Renstra Puslitbang SDA 2015-2019

Dalam rangka menjawab tantangan dan permasalahan bidang sumber daya air, khususnya terkait sasaran strategis Ditjen SDA, Puslitbang Sumber Daya Air didukung oleh sumber daya kelitbanganannya. Oleh sebab itu, keberhasilan Puslitbang SDA dalam menjawab tantangan mendatang ditentukan oleh kapasitas sumber daya kelitbangan dalam menghadapi situasi dan kondisi lingkungan. Untuk memetakan kondisi sumber daya kelitbangan saat ini maka dilakukan analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunity, dan Threath) untuk mempersiapkan dan merencanakan program-program kerja organisasi Pusair dalam menghadapi situasi dan kondisi lingkungan internal dan ekternal periode 2015-2019. Hasil analisis SWOT tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

1. Strenght (Kekuatan) :

 SDM Pusair terdiri dari 9 orang S3, 61 orang S2, dan 158 orang S1 (diatas rata-rata seBalitbang)

 Anggaran cukup tersedia

 Pusair mempunyai 8 laboratorium dan 6 Laboratorium sudah terakreditasi 2. Weakness (Kelemahan)

 Adanya gap keahlian akibat tidak adanya penerimaan PNS dalam waktu lama sehingga PNS senior banyak yang pensiun sebelum mentransferkan ilmunya kepada PNS muda

 Banyak pegawai yang memasuki usia pensiun dimana perbandingan penerimaa dan pensiun 1:2,4

(19)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 10 Pusair masih piramida tegak JFT:JFU = 29:71 namun komposisi ideal jabatan fungsional (1:2:4) sudah tercapai

3. Opportunities (Peluang):

 Pemberlakukan SNI Wajib di lingkungan PUPR (SNI Wajib yang sudah diajukan Pusair 22 buah terkait pembangunan 65 waduk)

 Pengembangan teknologi dengan bahan lokal

 Kebijakan Menteri untuk menerapkan hasil litbang di direktorat terkait 4. Threaths (Ancaman):

 Tumbuhnya Laboratorium Swasta dan Perguruan tinggi di daerah  Adanya moratorium penerimaan PNS

 Tenaga Ahli dari luar (MEA 2015)

Berdasarkan analisis SWOT dihasilkan formulasi Strategi untuk menjawab tantangan 5 tahun kedepan yaitu dengan:

1. Mengoptimalkan kinerja SDM Pusair untuk menghasilkan SPM & Teknologi Bidang SDA.

2. Meningkatkan kompetensi SDM yang ada dengan cara pelatihan dan mengirim tugas belajar ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendukung peningkatan mutu hasil litbang.

3. Mempercepat transfer knowledge dari senior ke junior dengan memberi kesempatan yang lebih besar untuk berkontribusi menghasilkan SPM maupun teknologi bidang SDA.

4. Mengharuskan PNS S1 untuk menjadi Fungsional Tertentu (Peneliti/Perekayasa) dengan Kemudahan Akses dan fasilitas Pendukungnya.

5. Mengoptimalkan kinerja PNS dan merekrut tenaga P3K untuk mengsisi kesenjangan SDM yang ada.

6. Meningkatkan kapasitas Laboratorium dengan dukungan anggaran yang ada, agar mutu hasil pengujian lab lebih baik dari lab swasta maupun perguruan tinggi.

7. Mempercepat transfer of knowledge dari PNS senior ke PNS junior dan merekrut tenaga P3K untuk mengisi kesenjangan SDM untuk menghasilkan SPM maupun teknologi bidang SDA.

8. Meningkatkan kompetensi dan Kinerja SDM Laboratorium melalui pelatihan-pelatihan teknis penunjang dan bersertifikasi.

(20)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 11 BAB 2

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 Visi dan Misi

Visi dan Misi Pusat Litbang Sumber Daya Air adalah merupakan penjabaran dari Visi Misi di atasnya yang dimulai dari visi misi Presiden, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahanan Rakyat dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenenterian PUPR.

2.1.1 Visi Misi Presiden 2014 - 2019 VISI

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong

MISI

 Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan

 Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum

 Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim

 Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

 Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing

 Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

 Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

2.1.2 Visi Misi Kementerian PUPR

Untuk mewujudkan visi misi Presiden RI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjabarkannya sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya serta mempertimbangkan pencapaian bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Renstra sebelumnya yang dijabarkan dalam program operasional Menteri. Oleh karena itu Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah :

“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN

GOTONG ROYONG”

Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015 – 2019

(21)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 12 dalam rangka mencapai visi serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah sebagai berikut :

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi

2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’.

4. Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara terpadu dari pinggiran untuk mendukung keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;

5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat.

2.1.3 Visi Misi Balitbang PUPR

VISI:

“TERMANFAATKANNYA TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN DALAM MEWUJUDKNA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN

GOTONG ROYONG” Makna Visi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Teknologi, dihasilkan dari penerapan atau pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai tertentu bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia, menjelaskan “cara” atau “metode” serta “proses” atau “produk”;

2. Kebijakan, mengandung makna bahwa hasil litbang mampu mempengaruhi kebijakan Kementerian PUPR;

3. Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal mengandung makna bahwa di masa depan Infrastruktur bidang PUPR dapat dipertanggungjawabkan secara kualitas dan reliabel.

(22)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 13 berlandaskan gotong royong mengandung makna bahwa apa yang akan dicapai mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan bangsa.

MISI

1. Menghasilkan teknologi dan kebijakan guna mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan dan kedaulatan energi.

2. Menghasilkan teknologi dan kebijakan guna mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional.

3. Menghasilkan teknologi dan kebijakan guna mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak.

4. Menghasilkan teknologi dan kebijakan guna mempercepat pembangunan infrastruktur PUPR secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antar daerah.

5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi Badan Litbang PUPR yang meliputi Keuangan dan BMN, SDM dan Sarana Kelitbangan, Program, Monitoring dan Evaluasi serta Administrasi Standar, Diseminasi dan Kerjasama.

2.1.4 Visi Misi Puslitbang SDA

Berdasarkan Visi Misi Pemerintah dan Struktur Organisasi diatas Pusat Litbang SDA maka Visi Misi Pusat Litbang Sumber Daya Air adalah sebagai berikut:

VISI

‘’TERMANFAATKANNYA TEKNOLOGI TERAPAN

DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN BIDANG SUMBER DAYA AIR UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL

DALAM MENDUKUNG INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

MISI

1. Meneliti dan mengembangkan teknologi terapan bidang sumber daya air guna mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air, termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi.

2. Menyusun Standar Pedoman dan Manual (SPM), dan Naskah Kebijakan bidang sumber daya air untuk menjamin mutu infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air yang berkeadilan dan berkelanjutan.

3. Memberikan Layanan Teknis berupa advis teknis, uji laboratorium, sertifikasi, serta penyediaan data dan informasi bidang sumber daya air untuk mendukung terselenggaranya infrastruktur bidang sumber daya air yang berkualitas.

(23)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 14 4. Melaksanakan peningkatan tata kelola sumber daya organisasi Pusat Litbang

Sumber Daya Air yang meliputi Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN), Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sarana Kelitbangan, Program, Monitoring dan Evaluasi, serta Administrasi Standardisasi, Diseminasi dan Kerjasama. 2.2 Tujuan

Tujuan Puslitbang Sumber Daya Air selaras dengan tujuan Badan Litbang PUPR dan Ditjen SDA. Tujuan ini mencerminkan arah pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Litbangrap IPTEK) 5 (lima) tahun kedepan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Tujuan Puslitbang Sumber Daya Air adalah sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan, penyusunan SPM dan rekomendasi kebijakan, serta layanan teknis dalam rangka Konservasi Sumber Daya Air.

2) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan, penyusunan SPM dan rekomendasi kebijakan, serta layanan teknis dalam rangka Pendayagunaan Sumber Daya Air.

3) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan, penyusunan SPM dan rekomendasi kebijakan, serta layanan teknis dalam rangka Pengendalian Daya Rusak Terkait Air.

4) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan, penyusunan SPM dan rekomendasi kebijakan, serta layanan teknis dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan, ketatakelolaan dan keterpaduan Pengelolaan Sumber Daya Air.

5) Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Pusat Litbang Sumber Daya Air untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Dalam rangka memudahkan pengukuran tingkat keberhasilannya, maka tujuan Puslitbang Sumber Daya Air tersebut dirumuskan kembali menjadi sebagai berikut:

1) Terwujudnya Teknologi Terapan Hasil Inovasi Penelitian dan Pengembangan serta Layanan Teknis Bidang Sumber Daya Air yang Dimanfaatkan oleh Stakeholders. Tujuan ini dicapai dengan meningkatkan jumlah teknologi bidang SDA yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholders sebanyak 31 unit teknologi sampai dengan tahun 2019 dan meningkatkan kualitas layanan teknis bidang SDA yang diukur dengan indeks kepuasan pelanggan sebesar 80% pada tahun 2019.

2) Terwujudnya Tata Kelola Sumber Daya Organisasi yang Efektif, Efisien, Transparan dan Akuntabel dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang Sumber Daya Air. Tujuan ini dicapai dengan terselenggaranya layanan dukungan manajemen Puslitbang SDA sebesar 100% pada tahun 2019 dan tercapainya predikat A pada implementasi SAKIP Unit Kerja Eselon II Puslitbang SDA pada tahun 2019.

(24)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 15 Tujuan tersebut mengandung pengertian bahwa pilihan IPTEK siap pakai harus berkembang. Kegiatan Litbangrap IPTEK harus menghasilkan konsep SPMK untuk dinilai kelayakannya menjadi SNI maupun pedoman.

SNI dan Pedoman baru yang disetujui rapat konsensus, termasuk SNI/Pedoman yang diperbaiki, harus segera dimasyarakatkan dan dilatihkan agar penerapannya benar. Pemberian advis teknis untuk memecahkan persoalan infrastruktur yang diperkirakan muncul ke permukaan atau telah benar-benar terjadi, harus diberikan dengan memanfaatkan IPTEK yang tersedia.

Sementara itu, kualitas pembinaan dan dukungan administrasi serta manajemen yang dilaksanakan harus terus ditingkatkan kualitasnya agar kegiatan dan hasil Litbangrap IPTEK selalu meningkat kualitasnya.

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana telah disebutkan, maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama Pusat Litbang SDA sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusat Litbang SDA

NO TUJUAN / SASARAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019 TUJUAN 1 *) 1 Sasaran / Outcome 1 : Meningkatnya Pemanfaatan IPTEK (Bidang SDA) oleh Stakeholders

Jumlah Teknologi (Bidang SDA) yang Termanfaatkan Unit 6 6 5 6 8 Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang Termanfaatkan - - - - 2 Sasaran / Outcome 2 : Meningkatnya Kualitas Layanan Teknis (Bidang SDA) Kepada Stakeholders

Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Advis Teknis (Bidang SDA)

% 72 74 76 78 80

Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Proses Sertifikasi (Bidang SDA) yang Diterbitkan % 72 74 76 78 80 Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan Uji Laboratorium (Bidang SDA) % 72 74 76 78 80 TUJUAN 2 3 Sasaran : Meningkatkanya Pengelolaan Sumber Daya Organisasi Puslitbang SDA yang Efektif, Efisien, Transparan dan Akuntabel Tingkat Layanan Dukungan Manajemen Puslitbang SDA % - - 100 100 100 Nilai Implementasi SAKIP Eselon II Puslitbang SDA Predikat - - B B+ A

Catatan: *) Indikator Kinerja Utama pada Tujuan 1 merupakan kontribusi terhadap sasaran program / outcome Badan Litbang (Eselon I)

(25)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 16 2.3 Sasaran Strategis

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi serta mengantisipasi potensi maupun permasalahan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air pada periode lima tahun mendatang, disusunlah Sasaran Strategis Puslitbang Sumber Daya Air selaras dengan sasaran strategis Balitbang PUPR lima tahun kedepan (2015 - 2019) yaitu : Meningkatnya inovasi teknis terapan bidang Sumber Daya Air.

Sasaran strategis (Outcome/impact pada level costumers) dalam hal ini merupakan kondisi yang hendak dicapai secara nyata oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air sebagai penjabaran dari tujuan yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) satu atau beberapa program.

Agar kebutuhan stakeholders dapat terpenuhi maka diperlukan upaya-upaya dalam internal proses yangharus dilakukan dengan baik, yaitu:

1. Meningkatnya mutu teknologi terapan dan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dan siap dimanfaatkan oleh stakeholder

2. Meningkatnya jumlah teknologi terapan dan rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan oleh stakeholders

3. Meningkatnya DISEMINASI, ALIH TEKNOLOGI & Jejaring Informasi 4. Meningkatnya Layanan Advis Teknik

5. Meningkatnya Standar, Pedoman & Manual (SPM) yang dihasilkan 6. Meningkatnya Layanan Laboratorium

Untuk menjamin terlaksananya proses internal yang efektif dan efisien guna memenuhi harapan stakeholders tersebut diatas maka diperlukan upaya-upaya pengelolaan sumber daya organisasi melalui proses learning and growth, yang meliputi:

1. Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas 2. Meningkatnya alokasi ANGGARAN

3. Meningkatnya SARANA KELITBANGAN yang lebih maju 4. Meningkatnya kualitas PROGRAM & MONEV

5. Meningkatnya KERJASAMA LITBANG & PENERAPAN, baik dalam maupun luar negeri

6. Meningkatnya tertib administrasi keuangan & aset 7. Meningkatnya EFEKTIVITAS pelaksanaan kegiatan 2.4 Sasaran Output dan Outcome

Outcome Puslitbang Sumber Daya Air mengacu pada outcome Badan Litbang PUPR 2015-2019, yaitu pemanfaatan inovasi IPTEK terapan bidang Sumber Daya Air oleh stakeholder dalam pembangunan infrastruktur sehingga menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan sustainable, yang terdiri:

1. Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh para pemangku kepentingan. Dengan indikator kinerja program sebagai berikut:

(26)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 17 b. Jumlah rekomendasi kebijakan yang termanfaatkan (Naskah).

2. Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada pemangku kepentingan. Dengan indikator kinerja program sebagai berikut:

a. Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Advis Teknis (%); b. Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Sertifikasi (%); c. Indeks kepuasan pelanggal terhadap Layanan Uji laboratorium (%).

Definisi dari teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia yang dapat langsung diterapkan oleh penerima manfaat. Sasaran dan Indikator Kegiatan Puslitbang Sumber Daya Air telah direvisi menjadi sebegai berikut:

1. Tersedianya Teknologi Terapan, dengan indikator kegiatan: Jumlah Teknologi (dari komponen teknologi: Naskah Ilmiah, Model Sistem, Model Fisik, Prototipe, R-0 untuk menghasilkan 20 teknologi selama 5 tahun)

Tabel 2.2 Daftar Teknologi Terapan Puslitbang SDA

2. Tersedianya Rekomendasi Kebijakan dan Pemanfaatan Teknologi, dengan indikator kegiatan sebagai berikut:

a. Jumlah Naskah Kebijakan b. Jumlah Perumusan SPM (R-3)

3. Terwujudnya Penerapan Teknologi Terbatas (Pilot Project), dengan indikator kegiatan: Jumlah Penerapaan Teknologi Terbatas.

4. Terselenggaranya Layanan Teknis dan Alih Teknologi

a. Jumlah Penyelenggaraan Diseminasi, Publikasi dan Pameran b. Jumlah Layanan Advis Teknis dan Pendampingan Teknis c. Jumlah Layanan Pengujian Laboratorium

(27)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 18 d. Jumlah Layanan Data dan Informasi

e. Jumlah Layanan Jasa Litbang (PNBP) 5. Terselenggaranya Dukungan Manajemen

a. Jumlah Penyusunan Program dan Anggaran Tahunan b. Jumlah Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

c. Jumlah Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan d. Jumlah Pengelolaan BMN

e. Jumlah Penyelenggaraan Tata Persuratan, Kearsipan dan Kehumasan f. Jumlah Pengembangan SDM

g. Jumlah Pengelolaan Administrasi Kepegawaian h. Jumlah Penyelenggaraan Kerjasama

i. Jumlah Administrasi Kesatkeran

j. Jumlah Pengembangan Sarana dan Prasarana Litbang k. Jumlah Layanan Perkantoran

l. Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor m. Jumlah Peningkatan Gedung / Bangunan

Siklus penelitian dan pengembangan infrastruktur tersebut terdiri dari tahapan berikut; (i) penyusunan naskah ilmiah, (ii) penyusunan model sistem, (iii) penyusunan model fisik, (iv) pembuatan prototipe, (v) penyusunan R-0, (vi) penyusunan naskah kebijakan.

(28)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 19

Skema Komponen Output Teknologi terapan yang digunakan di lingkungan Puslitbang Sumber Daya Air, Badan litbang PUPR adalah sebagai berikut :

(29)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 20 Adapun tahapan perumusan dan penetapan standar, pedoman, dan manual (SPM) mengikuti prosedur mekanisme Komtek/Subkomtek yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan uraian sebagai berikut:

a. Penetapan kebutuhan Standar, Pedoman, Manual (PNPS);

b. Berdasarkan PNPS, dibuat Naskah Akademis yang merupakan RSNI 0/RPT 0/RM 0, proses selanjutnya adalah membuat Draft dari Standar, Pedoman, Manual yang merupakan RSNI 1/RPT 1/RM 1. Dalam penyusunan konsep/draft, PT/SPT menunjuk konseptor untuk merumuskan RSNI 1/RPT 1/RM 1;

c. Setelah RSNI 1/RPT 1/RM 1 disetujui maka selanjutnya dibahas dalam rapat teknis. Jika diperlukan, rapat teknis dapat dilakukan lebih dari satu kali tergantung dari keakuratan materi tersebut, atau bisa juga dilakukan public hearing kepada pemangku kepentingan. Hasil rapat teknis setelah diperbaiki oleh tim editor diperoleh RSNI 2/RPT 2/RM 2;

d. Setelah dilakukan rapat teknis, maka RSNI 2/RPT 2/RM 2 dirumuskan kembali untuk mencapai konsensus di Subkomisi Teknis untuk menjadi RSNI 3/RPT 3/RM 3, dengan melibatkan para ahli di bidangnya, instansi pemerintah pusat dan daerah, pelaksana pembangunan dan masyarakat luas (Perguruan Tinggi, LSM, Asosiasi Profesi, Produsen, Konsumen, dan lain-lain). Pelaksanaan rapat teknis dilakukan sesuai PSN 01 : 2007

e. Dalam Konsensus, Ketua Komtek/Subkomtek melaporkan hasil pembahasan materi kepada Peserta dalam Rapat Internal, rapat Teknis yang lalu, atau penyempurnaan materi yang telah dibahas dalam RSNI 2/RPT 2/RM 2 dan RSNI 3/RPT 3/ RM 3. Pada rapat konsensus ini dilakukan koreksi substansi termasuk bahasa oleh Ahli Bahasa, kemudian disiapkan sebagai (Rancangan SNI atau Rancangan Pedoman), untuk bahan rapat pemutahiran konsep oleh anggota Panitia Teknis. Jika diperlukan rapat konsensus dapat dilakukan lebih dari satu kali tergantung dari keakuratan materi tersebut. Pelaksanaan konsensus dilakukan sesuai PSN 01 : 2007.

f. RSNI 3/RPT 3/RM 3 hasil rapat konsensus selanjutnya akan dibahas dalam Rapat Panitia Teknis untuk dimutakhirkan.

g. RSNI 3/RPT3/RM 3 yang telah dibahas dalam rapat panitia teknis diperbaiki berdasarkan masukan dalam rapat, namun tidak mengubah substansi sesuai kesepakatan konsensus. Perbaikan tersebut termasuk memeriksa naskah terhadap kesesuaian PSN yang relevan.

h. RSNI3 yang dihasilkan diserahkan ke BSN beserta kelengkapannya, untuk dilakukan Jajak Pendapat dan atau E-Balloting. Pelaksanaan jajak pendapat sesuai PSN 04 : 2006 tentang Jajak Pendapat dan Pemungutan Suara Dalam Rangka Perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI)

i. Hasil jajak pendapat dan atau E-balloting akan dievaluasi, jika disetujui maka akan ditetapkan menjadi RASNI. RASNI yang dihasilkan dikirim ke BSN untuk ditetapkan menjadi SNI. Apabila ada pihak yang menyatakan tidak setuju maka RSNI3 akan dikembalikan lagi ke Panitia Teknis untuk diperbaiki dan diajukan kembali untuk jajak pendapat.

j. RSNI3 yang telah disetujui untuk dijadikan RSNI4 perlu diperbaiki oleh panitia teknis atau subpanitia teknis dengan atau tanpa perubahan yang bersifat substansial. RSNI3 yang langsung disetujui menjadi RASNI tanpa melalui tahap

(30)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 21 pemungutan suara, perlu diperbaiki oleh panitia teknis atau subpanitia teknis tanpa perubahan yang bersifat substansial. Mengingat bahwa (1) RASNI yang dihasilkan pada proses jajak pendapat, atau (2) RSNI4 yang disetujui dalam tahap pemungutan suara menjadi RASNI, akan langsung ditetapkan menjadi SNI, maka perbaikan dan editing pada proses ini bersifat final sehingga harus dilaksanakan secermat mungkin sesuai dengan ketentuan dalam PSN 08 : 2007 Penulisan Standar Nasional Indonesia.

k. Setelah RSNI3 ditetapkan menjadi SNI, khusus yang menyangkut masalah kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan hidup dapat diberlakukan menjadi SNI wajib oleh instansi terknis (Kementerian PUPR) melalui Peraturan Menteri.

l. RPT3 hasil finalisasi ditetapkan melalui produk hukum (Permen/Surat Edaran) dengan melibatkan Direktorat Jenderal terkait yang kemudian diteruskan ke Biro Hukum untuk diberlakukan di lingkungan Kementerian PUPR. Dalam penyusunan hingga penerapan produk hukum, prosesnya mengikuti Surat Edaran Menteri PU No. 13/SE/M/2005 tentang Tata cara mempersiapkan naskah produk hukum di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.

m. RM3 hasil finalisasi ditetapkan oleh Eselon I atas nama Menteri PUPR dengan melibatkan Direktorat Jenderal terkait (sesuai materi yang akan ditetapkan) yang kemudian diteruskan ke Biro Hukum dan diberlakukan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

(31)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 22

BAB 3

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 Jakstra IPTEK Nasional

Konstitusi Undang-Undang Dasar Tahun 1945 secara jelas mengamanatkan bahwa pembangunan iptek adalah untuk memajukan peradaban dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia (Pasal 31 Ayat 5). Selanjutnya, konsisten dengan amanah konstitusi tersebut dan sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk merumuskan kebijakan di bidang pembangunan IPTEK, maka Kementerian Riset dan Teknologi, melalui Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 03 /M/Kp/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Riset dan Teknologi tahun 2010-2014, telah menetapkan Visi Pembangunan IPTEK 2010-2014 yakni “IPTEK untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban”. Selanjutnya kebijakan IPTEK diarahkan kepada:

1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan litbang dan lembaga pendukung untuk mendukung proses transfer dari ide menjadi prototipe laboratorium, kemudian menuju prototipe industri sampai menghasilkan produk komersial (penguatan sistem inovasi nasional); 


2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya iptek untuk menghasilkan produktivitas litbang yang berdaya guna bagi sektor produksi dan meningkatkan budaya inovasi serta kreativitas nasional; 


3. Mengembangkan dan memperkuat jejaring kelembagaan baik peneliti di lingkup nasional maupun internasional untuk mendukung peningkatan produktivitas litbang dan peningkatan pendayagunaan litbang nasional; 


4. Meningkatkan kreativitas dan produktivitas litbang untuk ketersediaan teknologi yang dibutuhkan oleh industri dan masyarakat serta menumbuhkan budaya kreativitas masyarakat; dan 


5. Meningkatkan pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk peningkatan perekonomian nasional dan penghargaan terhadap iptek dalam negeri.

Strategi pembangunan IPTEK dilaksanakan melalui 2 (dua) prioritas pembangunan yaitu:

1. Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) yang meliputi aspek kelembagaan, sumberdaya dan jaringan, yang berfungsi sebagai wahana pembangunan IPTEK menuju visi pembangunan IPTEK dalam jangka panjang; dan 


2. Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IPTEK (P3 IPTEK) yang dilaksanakan sesuai dengan arah yang digariskan dalam RPJPN 2005-2025. Dalam hal ini pemerintah menempatkan posisi sebagai nakhoda untuk mendorong proses pendayagunaan berbagai hasil litbang iptek menjadi produk inovasi yang bernilai tambah tinggi (value creation), merubah orientasi pengembangan teknologi yang bersifat supply-push menjadi demand-driven dalam bingkai Sistem Inovasi Nasional (SINas).

(32)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 23 Dalam setiap sistem inovasi, baik pada tingkat nasional (SINas) maupun daerah (SIDa), akan selalu memerlukan peran dari para aktor pengembang teknologi, pengguna teknologi, dan para pihak yang ikut mewujudkan ekosistem inovasi yang kondusif (Gambar 3.1).

Gambar 3. 1 Unsur Esensial sistem inovasi

Tautan antara pembangunan iptek dengan pembangunan ekonomi terjadi ketika teknologi yang dihasilkan digunakan dalam kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu, untuk memperbesar peluang agar tautan itu terjadi, maka pengembangan iptek perlu berorientasi pada kebutuhan atau persoalan nyata, atau bersifat ‘demand-driven’. Banyak istilah yang digunakan untuk pendekatan pengembangan iptek berbasis kebutuhan nyata ini, antara lain: market-driven, issue-driven, mission-driven atau evidence-based yang maknanya kurang lebih identik.

Sistem inovasi akan terwujud hanya jika teknologi tersebut digunakan dalam proses produksi barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen; atau digunakan oleh pemerintah dalam rangka menjaga keutuhan kedaulatannya dan untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Secara sederhana namun tegas dan jelas, World Bank (2010) menyatakan bahwa: ‘What is not disseminated and used is not an innovation’.

Komunikasi dan interaksi antara pengembang dan pengguna teknologi perlu intensif, produktif, dan kontinyu agar SINas dapat memberikan kontribusinya terhadap pembangunan perekonomian nasional atau daerah. Sebagai sebuah sistem, maka SINas tidak dapat dipandang hanya sebagai kumpulan dari lembaga, tetapi yang lebih penting adalah terjadinya aliran informasi dan produk antar-lembaga.

Dalam konteks SINas, maka mutlak perlu terjadi aliran informasi kebutuhan teknologi dan persoalan nyata yang membutuhkan solusi teknologi dari pihak pengguna teknologi ke pihak pengembang teknologi. Prasyarat agar aliran ini terjadi adalah (1) keterbukaan atau keinginan dari pihak pengguna untuk berbagi informasi tentang kebutuhan dan persoalan teknologi; dan (2) sensitivitas dan kapasitas pihak

(33)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 24 pengembang teknologi dalam mencermati realita kebutuhan teknologi dan persoalan teknologi yang dibutuhkan pengguna.

Keyakinan pihak pengguna atas kapasitas lembaga pengembang teknologi dalam menghasilkan teknologi yang sesuai kebutuhan, handal secara teknis, dan kompetitif secara ekonomi akan menjadi pemicu terjadinya aliran informasi. Jika saat ini aliran tersebut masih tersendat, maka adalah bijak jika kedua belah pihak melakukan swa- evaluasi, mencermati tentang apa yang perlu dibenahi dalam lingkup peran masing- masing.

Selain aliran informasi, maka aliran paket teknologi dari pengembang ke pengguna perlu pula terjadi. Jika ini tidak terjadi, maka SINas hanya seperti jiwa yang tak memiliki raga. Hal ini bermakna bahwa SINas itu ada dan dapat dirasakan hanya jika ada teknologi yang dihasilkan oleh pengembang teknologi yang diadopsi untuk proses produksi barang atau jasa oleh industri domestik (bisa juga asing atau multinasional). Prasyarat agar aliran teknologi ini terjadi adalah: (1) teknologi yang dikembangkan dan ditawarkan relevan dengan kebutuhan pengguna; (2) teknologi yang ditawarkan sepadan dengan (atau dapat juga jika lebih rendah dari) kapasitas adopsi pengguna potensialnya; dan (3) penggunaan teknologi tersebut mempunyai prospek keuntungan yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi serupa yang sudah tersedia.

Pemerintah diharapkan dapat memainkan peran sebagai fasilitator, intermediator, dan regulator agar suasana yang kondusif dapat diwujudkan, sehingga merangsang aktor pengguna dan pengembang teknologi untuk mengintensifkan komunikasi dan interaksinya. Untuk menjalankan fungsinya tersebut, pemerintah perlu memahami kapasitas dan keterbatasan, atau kekuatan dan kelemahan, yang dimiliki pihak pengembang teknologi, serta juga memahami kebutuhan dan kendala yang dihadapi pihak pengguna teknologi.

Dalam konteks sistem inovasi, setiap lembaga pengembang iptek perlu mempunyai tiga kapasitas, yakni: (1) kapasitasnya dalam mengakses informasi tentang realita kebutuhan teknologi, potensi sumberdaya yang dapat dikelola atau diakses, teknologi yang telah tersedia, perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan, keberadaan pakar luar- lembaga yang potensial untuk berkolaborasi, dan sumber pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); (2) kapasitasnya dalam mempublikasikan hasil-hasil risetnya, mendifusikan paket teknologi yang dihasilkan, dan memberikan landasan akademik untuk perumusan kebijakan publik (disseminating capacity); dan (3) kapasitas intinya dalam pelaksanaan riset dan pengembangan teknologi secara produktif, bermutu, dan relevan, serta sepadan dengan kapasitas adopsi calon pengguna potensialnya (R&D capacity) (Gambar 3.2).

(34)

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 25 Gambar 3. 2 Tiga Kepastian yang Perlu dimiliki Lembaga Pengembangan Teknologi Lembaga pengembang iptek saat ini, harus berani menghadapi tantangan baru dan tidak mungkin hanya melakukan business as usual. Para pakar di lembaga litbang dan/atau perguruan tinggi saat ini menjadi tumpuan harapan masyarakat untuk melahirkan inovasi teknologi yang sesuai kebutuhan agar dapat secara nyata dan langsung mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan IPTEK (Litbangrap IPTEK), pada hakikatnya ditujukan untuk menunjang upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu, Litbangrap IPTEK mutlak harus dilaksanakan pada bidang-bidang yang mendasar, yaitu bidang pangan, energi, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan, serta kesehatan dan obat.

Berikut ini adalah strategi pemberian dukungan Litbangrap IPTEK pada ke enam bidang tersebut:

1. Dukungan Litbangrap IPTEK bidang pangan diarahkan untuk mengatasi masalah masalah laju peningkatan kebutuhan lebih besar dibandingkan laju peningkatan produksi dan konversi lahan pertanian produktif.

2. Dukungan Litbangrap IPTEK bidang transportasi diarahkan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan pengembangan teknologi dan manajemen transportasi jalan nasional, serta regulasi dan pemanfaatan teknologi jalan dan jembatan.

3. Dukungan Litbangrap IPTEK bidang kesehatan diarahkan untuk mengatasi masalah pengendalian penyakit dan lingkungan, serta disparitas status kesehatan berdasarkan tingkat sosial ekonomi.

4. Dukungan Litbangrap IPTEK bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diarahkan untuk (i) meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta daya saing bangsa, (ii) memperkuat kesatuan dan persatuan nasional, (iii)

Gambar

Gambar 1. 1 Jumlah Kegiatan litbang, dukungan litbang, dan dasar 2010-2014
Gambar 1. 2 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
Gambar 1. 4 Kelompok Kegiatan Renstra Puslitbang SDA 2015-2019
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusat Litbang SDA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kenyataan tersebut menunjukan bahwa r hitung lebih besar dari pada r tabel atau 0,570>0,396 maka analisis data dalam penelitian ini dinyatakan signifikan.Dengan demikian

Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Sasaran keluaran Dokumen Sarana dan Prasarana, ini terdiri dari: (a) Dokumen Penyediaan Perlengkapan Kantor; (b) Rekap Perawatan Gedung dan Bangunan Lainnya; (c)

• Sebagai contoh untuk agen pengendara taxi, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh agen sehingga dapat mencapai tempat tujuan, namun ada yang lebih

Di Indonesia, terdapat dua akun yang memuat meme , yaitu Meme Comic Indonesia (MCI) dan Meme & Rage Comic Indonesia (MRCI). Bahasa yang digunakan meme cukup

Perancangan tata letak tersebut dilakukan menggunakan algoritma Corelap dan metode Graph-Based Construction, dari kedua metode tersebut didapatkan dua rancangan tata

A.16.5 Melakukan tugasnya di wilayah hukum Pengadilan Agama Banggai. A.16.6 Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh pimpinan pengadilan dan atasan langsungnya.

Keputusan dapat diambil berdasarkan hasil dari responden, yaitu penyediaan kuesioner yang berisi perbandingan antara kriteria dan alternatif sebagai perhitungan dalam