• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN SOPPENG 2017-2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN SOPPENG 2017-2021"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN SOPPENG 2017-2021

Profilkabupaten/kota merupakanbagianyangpentingdalam penyusunan RPI2-JMBidangCiptaKarya,sebagai dasarperencanaan pembangunan infrastrukturpadamasayangakandatang.Bagianprofil kabupaten/kotapada RPI2-JMBidangCipta Karya menggambarkan kondisi daerahdaeri berbagaiaspek,yaitugambaran kondisi geografis danadministrasiwilayah,demografi,topografi,geohidrologi, geologi, klimatologi,sertakondisisosialdanekonomi.

2.1 Gambaran Geografi dan Administratif Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Soppeng yang terdiri dari daratan seluas 1.500 Km2 atau 150.000 Ha Secara astronomis Kabupaten Soppeng terletak pada :

 4o 06’ 00” LS dan 4o 32’ 00” LS  119o 47’ 18” BT dan 120o 06’ 13” BT

Gambar 2.1

Peta Orientasi Kabupaten Soppengterhadap Provinsi Sulawesi Selatan

(2)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN SOPPENG 2017-2021

Gambar 2.2

(3)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

Secara administratif Kabupaten Soppeng berbatasan dengan :

 Sebelah Utara Kabupaten Sidenreng Rappang

 Sebelah Timur Kabupaten Wajo dan Bone

 Sebelah Selatan Kabupaten Bone

 Sebelah Barat Kabupaten Barru

2.2 Gambaran Demografi

Jumlah Penduduk Secara Keseluruhan & Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kabupaten Soppeng 9 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

KECAMATAN Tahun periode 2004-2012 terdapat kenaikan jumlah penduduksebesar 0,17 %.Pada tahun 2004 berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik melalui sensus penduduk, Kabupaten Soppeng jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 222.798 jiwa Penduduk Kabupaten . Pada tahun 2010 terjadi penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 3,00%. Penurunan tersebut disebabkan disamping berhasilnya program pemerintah dalam menekan angka kelahiran juga disebabkan oleh semakin meningkatnya kualitas pendidikan di Kabupaten Soppeng yangmengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk dalam pencarian kapangan pekerjaan di daerah lain.

Tabel 2.1

(4)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

Adalah jumlah penduduk Kabupaten Soppeng berdasarkan atas jenis kelaminnya, dapat digambarkan melalui tabel 2.2 , sebagai berikut :

KECAMATAN

JENIS KELAMIN RATIO

JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

Marioriwawo 20,947 23,833 44,780 88

Sumber : Soppeng dalam Angka , BPS -3,50%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 2.3

Grafik Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Tabel 2.2

(5)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

KECAMATAN

Luas Penduduk Jumlah

Rumah

Berdasarkan data di atas menunjukkan Kecamatan Liliriaja merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk paling tinggi yaitu 284 Jiwa/ Km2 dan Kecamatan Marioriawa merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu 88 Jiwa/ Km2. Namun data tersebut belum dapat menggambar penyebaran penduduk perdesa/kelurahan.

2.4 Gambaran Topografi

Letak Kabupaten Soppeng di depresiasi Sungai Walanae yang terdiri dari daratan dan perbukitan. Dengan luas daratan 700 km2 berada pada ketinggian rata-rata kurang lebih 60 m di atas permukaan laut. Perbukitan yang luasnya 800 km2 berada pada ketinggian rata-rata 200 m di atas permukaan laut. Ibukota kabupaten Soppeng yaitu Kota Watansoppeng berada pada ketinggian 120 m di atas permukaan laut. Gunung yang tertinggi yang di dalam wilayah Kabupaten Soppeng yaitu gunung Nene Conang dengan ketinggian 1.463 m. Puluhan sungai-sungai yang terletak di Kabupaten Soppeng yang cukup banyak berpotensi untuk mengairi tanah-tanah pertanian di sekitarnya.

Tabel 2.3

(6)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

Gambar 2.4

(7)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

2.4 Gambaran Geohidrologi

Secara geomorfologis Kabupaten Soppeng terletak di Depresiasi Sungai WalanaE. Puluhan sungai-sungai yang terletak di Kabupaten Soppeng yang cukup banyak berpotensi untuk mengairi tanah-tanah pertanian di sekitarnya. Sungai-sungai tersebut antara lain :Sungai Langkemme, berhulu di Gunung Lapacu bermuara di Sungai walannae, sungai tersebut melalui Dusun Umpungeng, Dusun Langkemme, Dusun Cenranae, dusun Soga ke Sungai Walannae.

No. NAMA DAS LUAS (Ha) DEBIT (m3/det)

Tabel Daerah Aliran Sungai Kabupaten Soppeng

(8)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

Gambar 2.5

(9)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

3.4 Gambaran Geologi

Letak Kabupaten Soppeng di depresiasi Sungai Walanae yang terdiri dari daratan dan perbukitan. Dengan luas daratan 700 km2 berada pada ketinggian rata-rata kurang lebih 60 m di atas permukaan laut. Perbukitan yang luasnya 800 km2 berada pada ketinggian rata-rata 200 m di atas permukaan laut. Ibukota kabupaten Soppeng yaitu Kota Watansoppeng berada pada ketinggian 120 m di atas permukaan laut. Gunung yang tertinggi yang di dalam wilayah Kabupaten Soppeng yaitu gunung Nene Conang dengan ketinggian 1.463 m.

(10)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

Gambar 2.6

(11)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

4.4 Klimatologi

Sesuai dengan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Soppeng diketahui bahwa temperatur udara di Kabupaten Soppeng berada pada sekitar 24o C sampai dengan 30o C. Keadaan angin berada pada kecepatan lemah sampai sedang sedangkan curah hujan ( rainfall ) rata-rata 180 mm dan hari hujan (daily rainfall ) 15 Hari.

BULAN CURAH HUJAN

(MM)

2.4 Sosial dan Ekonomi

2.2.1 Gambaran Sosial

Prosentase jumlah penduduk Soppeng yang menamatkan pendidikannya di Kabupaten Soppeng

Tingkat Pendidikan Laki-Laki

(%)

SLTP/MTs/Sederajat 18,23 15,34 16,67

SLTA/MA/Sederajat 14,75 12,38 13,46

Diploma I/II 0,66 0,66 0,66

Diploma III 0,38 1,50 0,99

Tabel 2.7

Tabel Jumlah Penduduk Miskin Kab. Soppeng Tahun 2008 s/d 2012 Tabel 2.6

(12)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

Dari data tersebut diatas diketahui bahwa masih sangat banyak penduduk Soppeng yang menamatkan pendidikannya setingkat SD/MI (35,15%). Penduduk Kabupaten Soppeng yang menyelesaikan wajib belajar minimal 9 tahun hingga SLTP/MTs/Sederajat hanya berkisar 23,16%.

Sedangkan tingkat kesejahteraan keluarga di Kabupaten Soppeng dapat digambarkan sebagai berikut.

KECAMATAN PRA

Sumber : Soppeng dalam Angka 2009 s/d 2012, BPS

Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa trend perkembangan penduduk miskin 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan, walaupun di tahun 2009 sempat meningkat hingga mencapai 2009. Indikasi tersebut menunjukkan bahwa program-program pemberantasan kemiskinan cukup berhasil mengurangi persentase penduduk miskin di Kabupaten Soppeng.

27,8% 28,2%

Tabel Jumlah Penduduk Miskin Kab. Soppeng Tahun 2008 s/d 2012

Gambar 2.7

(13)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

2.2.2 Gambaran Ekonomi

Salah satu cara untuk mengetahui kinerja dari suatu wilayah antara lain dengan melihat seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang ada di suatu wilayah. Besaran nilai tambah yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi tersebut umumnya disebut dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Penghitungan besaran PDRB tersebut dapat dihitung dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran.

Selama 5 (lima) tahun terakhir PDRB Kabupaten Soppeng terus mengalami peningkatan seperti terlihat pada grafik. Jika pada tahun 2008 PDRB Kabupaten Soppeng atas dasar harga berlaku berada pada angka 1.947.832,76 juta rupiah, tahun 2012 meningkat mencapai 3.690.683,87 Juta Rupiah.

PDRB Kabupaten Soppeng atas dasar harga konstan juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kenaikan PDRB atas dasar harga konstan tersebut menggambarkan kinerja perekeonomian Kabupaten Soppeng tumbuh positif di tahun 2012, meskipun sedikit melambat dibanding periode tahun 2011 yang mencapai 7,95%.

Tahun

PDRB atas dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah) Persentase Soppeng terhadap

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Gambar 2.8

PDRB Kabupaten Soppeng Tahun 2008 - 2012

Tabel 2.9

(14)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

2012 159,427.09 16.04 3,690.68 15.00 2.31

Rata-Rata 119,955.38 18.15 2,778.63 18.34 2.31

PDRB atas dasar harga berlaku Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Soppeng selama kurun waktu 5 (lima) tahun mengalami perkembangan positif dengan besaran yang cukup fluktuatif. Secara rata-rata perkembangan PDRB Kabupaten Soppeng telah mengalami perkembangan sekitar 18,34%. Angka ini relative lebih tinggi disbanding rata-rata perkembangan PDRB Provinsi Sulawesi Selatan sekitar 18,15%.

Laju inflasi Kota Watansoppeng selama tahun 2012 (Januari s/d Desember 2012) sebesar 3,35%, atau terjadi perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari 114,91 pada bulan Desember 2011 menjadi 118,76 pada bulan Desember 2012. Perkembangan (kenaikan) harga barng/jasa di Kota Watansoppeng tahun 2012 lebih rendah dibandingkan dengan perkembangan harga tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6,43%. Gambaran tersebut secara umum menunjukkan bahwa tingkat stabilitas harga terutama harga eceran barang/jasa kebutuhan konsumsi masyarakat di Kota Watansoppeng selama tahun 2012 lebih terkendali dari tahun 2011.

22,38

2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 2.9

Gambar

 Gambar 2.1
  Gambar 2.2 Peta Administratif Kabupaten Soppeng
 Gambar 2.3
Tabel Persebaran Penduduk Per Kecematan Tahun 2008 s/d 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Samhan Yanis, dalam penelitian yang berjudul, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan

Dilihat dari efisiensi secara ekonomis dari keempat saluran yang ada di Kabupaten Karanganyar maka saluran III adalah saluran pemasaran beras hitam yang

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk membuat aplikasi pengolahan data keberatan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Selatan dan

Walaupun banyak faktor-faktor lain yang akan mempengaruhi kecerdasan emosional, tetapi dalam penelitian ini yang akan diteliti hanyalah faktor verbal abuse

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberhasilan pelatihan kerja da- pat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti : reaksi karyawan, bahan pembelaja- ran,

Menguji nilai karakteristik Marshall pada penggantian sebagian filler Semen Portland dengan 60% abu cangkang lokan dan 40% serbuk batu bata pada campuran Asphalt

Hasil perhitungan optimalisasi keuntungan dengan metode simpleks diperoleh hasil yang maksimal yaitu jika Industri Rumahan Kopi Bubuk Asli Lampung memproduksi kopi bubuk yang

Karakteristik beban nol adalah karakteristik yang menggambarkan hubunga antara tegangan ke motor dengan arus daya cos φ motor pada keadaan tanpa beban, jadi putaran