• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah - DOCRPIJM 1501484722BAB X ASPEK KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah - DOCRPIJM 1501484722BAB X ASPEK KELEMBAGAAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

10.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang CiptaKarya

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahankabupaten/kota.

1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Daerah provinsi dengan Daerah kabupaten/kota walaupun Urusan Pemerintahan sama, perbedaannya akan nampak dari skala atau ruang lingkup Urusan Pemerintahan tersebut. Walaupun Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota mempunyai Urusan Pemerintahan masing-masing

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2015

(2)

yang sifatnya tidak hierarki, namun tetap akan terdapat hubungan antara Pemerintah Pusat, Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaannya dengan mengacu pada NSPK yang dibuat oleh Pemerintah Pusat. Berikut ini tabel pembagian urusan pemerintahan konkuren antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota

2.Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintahkabupaten/kota.PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi: “(1) Urusan wajib

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan

pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah

provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan

pelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaanumum”.Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya sebagai salahsatu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintahkabupaten/kota.

3.Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang OrganisasiDaerah

(3)

masing bidang terdiri dari paling banyak 3seksi.

Gambar 10.1 Keorganisasian PemerintahKabupaten/Kota

4.Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015- 2019

RPJMN 2015-2019 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dengan mendorong partisipasi masyarakat Dalam rangka pemenuhan hak dasar untuk tempat tinggal dan lingkungan yang layak sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28H, pemerintah memfasilitasi penyediaan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah serta memberikan dukungan penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman, seperti air minum, air limbah, persampahan dandrainase.Dokumen RPJMN 2015-2019 menetapkan Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman meliputi penyediaan perumahan, serta air minum dan sanitasi yang layak dan terjangkau dan diprioritaskan dalam rangka meningkatkan standar hidup penduduk 40 persen terbawah

5.Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri

Bupati/

Walikota DPRD

Sekretaris Daerah

Dinas Lembaga/ Badan

(4)

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintahdaerah.Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu:Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasibirokrasi;

1. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L danPemda;

2. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dandiklat;

3. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangane-government;

(5)

Dit.BinaProgram:RPIJM

5. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah(APIP);

6. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama(IKU);

7. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM padaKab/Kota.

8. Monitoring, Evaluasi, danPelaporan.

Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umum dapat dilihat pada gambar 10.2 berikutini.

Sumber: Road Map ReformasiBirokrasi

Gambar 10.2 Pola Pikir Penyusunan Reformasi Birokrasi PU 2010-2014 CiptaKarya 5. Penataan sistem

manajemenSDM

(6)

6.Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksi- kan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuaidengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing- masing Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPI2-JM Bidang CiptaKarya.

7.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor1/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. SPM Bidang Pekerjaan Umum menurut pasal 6 ayat 1 “Pemerintah

Kabupaten/Kota menyelenggarakan Pelayanan Dasar Bidang

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan SPMBidang

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang”

Pasal 7 mengenai Penyelenggaraab SPM bidang Pekerjaan umum dan Penataan ruang dalam bidang Cipta Karya

(1) Penyediaan air minum dengan indikator persentase pendudukyang

mendapatkan akses air minum yang aman.

(2) Penyediaan sanitasi dengan indikator :

a.persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang

memadai;

b.persentase pengurangan sampah di perkotaan;

c. persentase pengangkutan sampah;

(7)

e. persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainaseskala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.

Pasal 10 mengenai Penyelenggaraab SPM bidang Pekerjaan umum dan Penataan ruang

1) Gubernur bertanggung jawab dalam penyelenggaraan SPM Bidang

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

2) Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan SPM

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah

Kabupaten/Kota

3) Penyelenggaraan SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh unit kerja yang membidangi urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang daerah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota.

4) Dalam hal Pemerintah Kabupaten/Kota belum memiliki unit kerja

yang menangani tugas dan fungsi pembinaan jasa konstruksi dapat menunjuk atau menugaskan unit kerja yang membidangi urusan Pekerjaan Umum.

8.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota denganPerbup/Perwali.

9.Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang Cipta Karya, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah. 10.Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman

(8)

Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harusdiperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayananperkotaan.

Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanankelembagaan.

10.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini

Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang CiptaKarya.

10.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang CiptaKarya

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang CiptaKarya.

Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Purworejo telah disesuaikan dengan peraturan yang baru dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo.

(9)

dengan penyusunan RPIJM, beserta rincian kondisinya adalah sebagai berikut:

1.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo

Bappeda terkait dengan RPIJM pada tataran perencanaan, koordinasi pelaksanaan, monitaring dan pengendalian. Sesuai Perda Nomor 14 Tahun 2008, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang perencanaan pembangunan, statistik, penelitian, pengembangan, dan penanaman modal sesuai kewenangan daerah yang meliputi ekonomi dan penanaman modal, pemerintahan dan sosial budaya, prasarana dan pengembangan wilayah, statistik, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

 perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan dan program

kerja, pembinaan dan pengendalian teknis, penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas-tugas bidang perencanaan pembangunan, statistik, penelitian, pengembangan, dan penanaman modal yang meliputi ekonomi dan penanaman modal, pemerintahan dan sosial budaya, prasarana dan pengembangan wilayah, statistik, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian.

 pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak

lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, pengelolaan data, serta pengendalian bidang perencanaan pembangunan, statistik, penelitian, pengembangan, dan penanaman modal yang meliputi ekonomi dan penanaman modal, pemerintahan dan sosial budaya, prasarana dan pengembangan wilayah;

(10)

Tabel 10.1 Karyawan Bappeda Kabupaten Purworejo menurut Pendidikan Terakhir yang ditamatkan Tahun 2015

No

Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Purworejo, sesuai Perda No. 14 Tahun

2008 dapat dilihat pada Gambar 10.3 di bawah ini.

Gambar 10.3 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Purworejo

2.Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Purworejo

(11)

melaksanakan kewenangan daerah di bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan pertamanan. Sementara fungsi Dinas PU, antara lain :

a Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya serta kebersihan dan pertamanan;

b Penyusunan perencanaan dan program kerja bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan pertamanan;

c Pembinaan dan pengendalian teknis bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan keamanan;

d Penyelenggaraan perijinan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan keamanan; (saat ini perijinan sudah ditangani Kantor Pelayanan Administrasi Perijinan);

e Koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kerja sama teknis dengan pihak luar yang berhubungan dengan bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, bidang pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan keamanan;

f Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya;

g Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan keamanan;

h Pengelolaan tata usaha Dinas PU;

i Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(12)

masing-masing bidang di Dinas Pekerjaan Umum yang menangani bidang Keciptakaryaan adalah sebagai berikut di bawah ini:

A.Bidang Cipta Karya dan Permukiman

Tugas pokok bidang Cipta Karya dan Permukiman adalah menyiapkan bahan perencanaan dan pelaksanaan teknis program kerja, pelayanan administrasi dan teknis, pembinaan dan bimbingan, evaluasi dan pelaporan di bidang Cipta Karya yang meliputi tata bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih.Fungsi :

a.penyiapan bahan perencanaan dan program kerja;

b.penyiapan bahan pelayanan administrasi dan teknis di bidang cipta karya yang meliputi tata bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih;

c. penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan di bidang cipta karya yang meliputi tata bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih;

d.penyiapan bahan perijinan dan pelayanan umum di bidang cipta karya yang meliputi tata bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih;

e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang cipta karya yang meliputi tata bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

Perijinan pada saat ini di kantor pelayanan satu atap atau one stop

service di Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT). Bidang Cipta

(13)

perencanaan dan pelaksanaan teknis program kerja, pelayanan administrasi dan teknis, pembinaan dan bimbingan, evaluasi dan pelaporan di bidang perumahan pemukiman dan air bersih.

B.Bidang Kebersihan dan Pertamanan

Tugas pokok menyiapkan bahan perencanaan dan pelaksanaan teknis program kerja, pelayanan administrasi dan teknis, pembinaan dan bimbingan, evaluasi dan pelaporan di bidang kebersihan dan pertamanan yang meliputi kebersihan, pertamanan, perlistrikan dan pemakaman.

Fungsi Bidang Kebersihan dan Pertamanan, antara lain :

a penyiapan bahan perencanaan dan program kerja;

b penyiapan bahan pelayanan administrasi dan teknis di bidang kebersihan dan pertamanan yang meliputi kebersihan, pertamanan, perlistrikan dan pemakaman;

c penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan di bidang kebersihan dan pertamanan yang meliputi kebersihan, pertamanan, perlistrikan dan pemakaman;

d penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang kebersihan dan pertamanan yang meliputi kebersihan, pertamanan, perlistrikan dan pemakaman;

e pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

(14)

pelaporan di bidang Pertamanan, Perlistrikan dan Pemakaman.

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Purworejo, juga membawahi UPTD yaitu :

a.UPTD Pekerjaan Umum Wilayah Purworejo yang menangani Kecamatan Purworejo, Kaligesing, Banyuurip dan Bayan.

b.UPTD Pekerjaan Umum Wilayah Kutoarjo, yang menangani Kecamatan Kutoarjo, Grabag dan Butuh.

c. UPTD Pekerjaan Umum Wilayah Kemiri, yang menangani Kecamatan Kemiri, Bruno dan Pituruh.

d.UPTD Pekerjaan Umum Wilayah Purwodadi, yang menangani Kecamatan Purwodadi, Ngombol, dan Bagelen.

e. UPTD Pekerjaan Umum Wilayah Loano, yang menangani Kecamatan Loano, gebang dan Bener.

f. UPTD Pengolahan Limbah mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis Dinas di bidang pengolahan limbah.

g. UPTD Alat Berat mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis Dinas di bidang pengolahan alat berat.

(15)
(16)

3.Seksi Sungai, Drainase, dan Sistem Informasi, Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pengairan Kabupaten Purworejo, Karena pada sub sektor drainase, sungai terkait di dalam sistem pengendalian banjir, maka Dinas Pengairan, khususnya pada seksi Sungai, Drainase dan Sistem Informasi, terkait langsung dengan Penyusunan RPIJM Bidang Keciptakaryaan Kabupaten Purworejo.Tugas pokok Dinas Pengairan adalah melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang pengairan sesuai dengan kewenangan daerah yang meliputi perencanaan, pengkajian dan pengembangan, irigasi, serta sumber daya air.

4.Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten PurworejoDinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan, dan aset daerah yang meliputi :

a. menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

b. menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. melaksanakan pengelolaan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

d. melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD); e. melaksanakan pengelolaan kekayaan Daerah;

f. menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

g. melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati.

5.Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

(17)

kewenangan daerah yang meliputi administrasi, kekayaan, pengembangan Desa dan Kelurahan, kapasitas dan kelembagaan Pemerintah Desa/ Kelurahan, serta pemberdayaan masyarakat.

6.Sekretariat Daerah- Bagian Administrasi Program dan Bagian Prasarana Fisik dan Lingkungan Hidup.

Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan, dan Lembaga Lain. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;

b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan, dan Lembaga Lain;

c. penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;

d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;

e. pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

7.Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah.

(18)

Gambar 10.5Struktur Organisasi PDAM Tirta Perwitasari

Tabel 10.2 Data Karyawan PDAM Perwitasari Kabupaten Purworejo

No Jabatan Jumlah

(orang)

1 a Direktur

b Kepala Bagian Administrasi

c Kepala Bidang Hubungan

Pelanggan

d Kepala Bidang Teknik

1 - 1 1

Jumlah 3

2 CABANG PURWOREJO

Bagian Administrasi

a Sub Bagian Umum &

Kepegawaian

b Sub Bagian Keuangan

c Sub Bagian Logistik

10 6 2

Jumlah 18

Bidang Hubungan Pelanggan

(19)

a Seksi Pelayanan & Pembacaan Meter

b Seksi Rekening & Penagihan

9 6

Jumlah 15

Bidang Teknik

a Seksi Produksi

b Seksi Transmisi & Distribusi

c Seksi Perencanaan

17 11 4

Jumlah 32

3 CABANG KUTOARJO

a Kepala Cabang

b Pelaksana Administrasi

c Pelaksana Hubungan Pelanggan

d Pelaksana Teknik

c Pelaksana Baca Meter

d Pelaksana Teknik

b Teknik & Penagihan

1 1

Jumlah 2

6 CABANG PURWODADI

a Kapala Cabang

b Pelaksana Penagihan

c Pelaksana Baca Meter

d Pelaksana Teknik

7 CABANG BANYUURIP a Kepala Cabang

b Pelaksana Administrasi c Pelaksana Penagihan d Pelaksana Baca Meter e Pelaksana Teknik

Tabel 10.3 Karyawan PDAM Perwitasari Kabupaten Purworejo berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah

(orang) 1 Sarjana/Sarmud/D3

a Sarjana Hukum

b Sarjana Ekonomi

c Sarjana Sosial Politik

d Sarjana Teknik Elektro

(20)

2 Sekolah Menengah Umum

a SMA A1/Fisika/IPA/Paspal

b SMA A2/Biologi

c SMA Bahas/ Sastra

d SMA A3/IPS/Ilmu-ilmu Sosial

e MAN

3 Sekolah menengah Kejuruan

a STM Mesin (Umum/Tenaga)

b STM Listrik (Umum)

c STM Bangunan (Gd/Air/Jalan)

d SMEA Tata Niaga

e SMEA Tata Buku

f SMEA Keuangan

g SMEA Perkantoran/Tata Usaha

15

4 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 11

5 Sekolah Dasar (SD) 6

Jumlah Karyawan 117

Tabel 10.4 Karyawan PDAM Perwitasari Kabupaten Purworejo berdasarkan Jenis Kelamin

(21)

Sumber: Kegiatan PAMSIMAS Kab. Purworejo, 2008

Gambar 7.4 Struktur Organisasi LKM PAMSIMAS

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) untuk kegiatan PAMSIMAS di Kabupaten Purworejo ini dibentuk oleh masyarakat sendiri melalui musyawarah/ rembug desa dan kemudian ditetapkan dengan Akta Notaris. Keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan PAMSIMAS direspon sangat baik sejak awal dalam perencanaan maupun pelaksanaannya serta dukungan dalam dana in-cash maupun in-kind.

10.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang CiptaKarya

Sebagaimana ditetapkan dalam Program RB, penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dankinerja.Secara internal, Cipta Karyakeorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakantugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing

KETUA

WAKIL KETUA

UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK)

SEKRETARIS

PENASIHAT (KEPALA DESA)

UNIT KERJA TEKNIS AIR BERSIH DAN

SANITASI (UKT)

UNIT KERJA KESEHATAN MASYARAKAT DAN

(22)
(23)

23

Tabel 10.5 Hubungan Kerja Instansi Bidang CiptaKarya

No. Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK

Unit / Bagian yang MenanganiPemban

gunan BidangCK

(1) (2) (3) (4)

1 Bappeda Bappeda terkait dengan RPI2JM pada tataran perencanaan, koordinasi pelaksanaan, monitaring

dan pengendalian.

Sesuai Perda Nomor 18 Tahun 2012, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang perencanaan pembangunan, statistik, penelitian, pengembangan, dan penanaman modal sesuai kewenangan daerah yang meliputi ekonomi dan penanaman modal, pemerintahan dan sosial budaya, prasarana dan pengembangan wilayah, statistik, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

 perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan dan program kerja, pembinaan

dan pengendalian teknis, penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap

pelaksanaan tugas-tugas bidang perencanaan pembangunan, prasarana dan

pengembangan wilayah, statistik, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian.

 pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak lain yang

berhubungan dengan bidang perencanaan pembangunan, prasarana dan pengembangan wilayah;

Pelaksanaan dari RPI2JM bidang Cipta secara teknis ada di DPU. Sesuai Perda Nomor 18 Tahun 2012, tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum adalah melaksanakan kewenangan daerah di bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan pertamanan. Sementara fungsi Dinas PU, antara lain :

 Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan,

pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya serta kebersihan dan pertamanan;

 Penyusunan perencanaan dan program kerja bidang pekerjaan umum, yang meliputi

perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan pertamanan;

 Pembinaan dan pengendalian teknis bidang pekerjaan umum, yang meliputi

perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan keamanan;

 Penyelenggaraan perijinan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum, yang

meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan keamanan; (saat ini perijinan sudah ditangani Kantor Pelayanan Administrasi Perijinan);

(24)

24

 Koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kerja sama teknis dengan pihak luar yang

berhubungan dengan bidang pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, bidang pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan keamanan;

 Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya;

 Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas bidang

pekerjaan umum, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengembangan, bina marga, cipta karya, serta kebersihan dan keamanan;

 Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas PU;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

Tugas pokok bidang Cipta Karya dan Permukiman adalah menyiapkan bahan perencanaan dan pelaksanaan teknis program kerja, pelayanan administrasi dan teknis, pembinaan dan bimbingan, evaluasi dan pelaporan di bidang Cipta Karya yang meliputi tata bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih.Fungsi :

 penyiapan bahan perencanaan dan program kerja;

 penyiapan bahan pelayanan administrasi dan teknis di bidang cipta karya yang meliputi

tata bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih;

 penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan di bidang cipta karya yang meliputi tata

bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih;

 penyiapan bahan perijinan dan pelayanan umum di bidang cipta karya yang meliputi

tata bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih;

 penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang cipta karya yang meliputi tata

bangunan dan tata kota/ daerah serta perumahan pemukiman dan air bersih;

 pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas

3 Dinas

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan, dan aset daerah yang meliputi :menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

 menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

 melaksanakan pengelolaan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Daerah;

 melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD);

 melaksanakan pengelolaan kekayaan Daerah;

 menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

(25)

25

4 Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan kewenangan daerah yang meliputi administrasi, kekayaan, pengembangan Desa dan Kelurahan, kapasitas dan kelembagaan Pemerintah Desa/ Kelurahan, serta pemberdayaan masyarakat.

5 Sekretariat

Daerah- Bagian

Administrasi

Program dan

Bagian Prasarana

Fisik dan

Lingkungan Hidup

Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan, dan Lembaga Lain.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi :

 penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;

 pengkoordinasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah,

Lembaga Teknis Daerah, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan, dan Lembaga Lain;

 penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;

 pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;

 pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah;

 pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan

fungsiya.

6 PDAM Tirta

Perwitasari Kabupaten Purworejo

PDAM didirikan dengan tujuan untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam penyediaan air minum yang memenuhi syarat-syarat kesehatan serta untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(26)

26

Tabel 10.6 Inventarisasi SOP Bidang CiptaKarya

No. Nama SOP Instansi yang Terlibat Tugas dan Fungsi Instansi dalam SOP

1 Pengembangan Permukiman

a. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Kabupaten Purworejo

a. penyusunan rencana detail tata ruang,

penyusunan rencana teknis ruang dan penyusunan rencana zonasi

b. penyusunan perencanaan tata ruang dan

lingkungan

b. DPU bidang Cipta Karya Pelaksanaan pengaturan, penyelenggaraan

dan pengawasan perumahan dan pemukiman 2 Penataan

Bangunan dan

Lingkungan

a. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Kabupaten Purworejo

penyusunan rencana detail tata ruang, penyusunan rencana teknis ruang dan penyusunan rencana zonasi

penyusunan perencanaan tata ruang dan lingkungan

b. DPU bidang Cipta Karya Pelaksanaan pengaturan, penyelenggaraan

dan pengawasan perumahan dan pemukiman 3 Pengembangan

Air Minum

a. PDAM Kabupaten

Purworejo

Sebagai penyedia, pengelolaan layanan air bersih di Kabupaten Purworejo

b. DPU bidang Cipta Karya Sebagai penyedia Jaringan Pelayanan Non

Perpipaan 4 Pengembangan

PLP

a. DPU bidang Cipta Karya Khususnya di bidang drainase,

a. Mengelola sampah yang ada di Kabupaten

Magelang baik itu proses pengangkutan dari TPS sampai ke TPA dan

b. pengelola sarana prasarana persampahan

b.Lingkungan Hidup a. penyediaan sarana sanitasi lingkungan

b. pengkajian dampak dan pengembangan

sistem managemen lingkungan.

SOP Non-Teknis a. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Kabupaten Purworejo

penyiapan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang

perencanaan rinci tata ruang dan

perencanaan kawasan strategis kota

melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan perencanaan di bidang penataan ruang dan lingkungan, serta prasarana kota

b. DPU bidang Cipta Karya Pengawasan terhadap pelaksaanaan

pembangunan yang terkait dengan bidang keciptakaryaan seperti drainase, perumahan

10.2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang CiptaKarya

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya,

Tabel 10.7 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang CiptaKarya

Unit Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan

(1) (2) (3) (4)

Dinas PU Bid Cipta Karya Laki-laki

(27)

27

4 SLTA 7

SMP -

SD -

Bappeda Bid Praswil Laki-laki

6

Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang CiptaKarya.

10.3.1 Analisis Keorganisasian Bidang CiptaKarya

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku. Tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab

organisasi yang terlibat dalam RPI2JM masih sangat umum, sehingga

diperlukan uraian tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab yang lebih

terinci sehingga masing – masing Dinas daerah dan Lembaga Teknis Daerah

dapat bekerja secara optimal dan terarah, masih terbatasnya tingkat

pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/ sumber daya

manusia (SDM) yang menangani/ mengelola Bidang Keciptakaryaan di

Kabupaten Purworejo. Selain itu, prasarana dan sarana kerja juga masih

terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey,

kendaraan operasional dll sehingga belum optimal dalam pelaksanaan

kerja. Sementara itu kondisi kelembagaan bidang Keciptakaryaan yang

dilaksanakan oleh masyarakat atau swasta masih bersifat spasial sesuai

(28)

28

kelembagaannya masih sederhana dan belum teratur. Sebagian besar

masyarakat Purworejo untuk pelayanan prasarana keciptakaryaan yang

bersifat umum masih ketergantungan pada bantuan pemerintah, baik

berupa investasinya, kelembagaannya maupun pemberdayaan pengelolaan

keberlanjutannya.

10.3.2Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Perangkat peraturan daerah yang mendukung penyelenggaraan RPIJM

masih sangat terbatas. Disamping Keputusan tentang Pembentukan Tim

Koordinasi RPI2JM Bidang PU/ Cipta karya yang ada masih diperlukan

peraturan – peraturan lain khususnya peraturan di masing – masing

sektor seperti perda tentang sampah, drainase dan lainya.

10.3.3Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Permasalahan yang dihadapi adalah masih terbatasnya tingkat pendidikan,

pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/ sumber daya manusia (SDM)

yang menangani / mengelola Bidang Keciptakaryaan di Kabupaten

Purworejo.

Tabel 10.8 Matriks Kebutuhan Sumber DayaManusia

(29)

29

10.3.4 Analisis SWOT Kelembagaan

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari kondisi eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam analisis kelembagaan, maka diperlukan melakukan analisis SWOT kelembagaan bidang CK di yang meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumber dayamanusia.

Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategiW-T)

(30)

30

Tabel 10.9 Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

Peluang (O)

a. Terdapat peraturan yang

memberikan kewenangan

terhadap good governance

d. Kerjasama internasional yang telah terjadi beberapa kali memberikan peluang

a. Lembaga teknis dan dinas

daerah memiliki Etos Kerja yang cukup baik.

b. Koordinasi antara lembaga

teknis dan dinas daerah berjalan cukup baik

c. Tingkat pendidikan SDM

cukup baik terutama SDM di Bappeda dan DPU

d. Lembaga daerah dan dinas

daerah telah memiliki tupoksi yang jelas

Strategi SO (Kuadran 1)

a. Memanfaatkan

peluang-peluang yang ada untuk memaksimalkan dan terus meningkatkan kualitas SDM, Etos kerja, dsb.

Strategi ST (Kuadran 2)

Kelemahan (W)

a. Kualitas staff (dari kasie

kebawah) belum

c. Bidang Cipta Karya

Kekurangan Pegawai karena banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan

Strategi WO (Kuadran 3) 1. Memanfaatkan

peluang-peluang yang ada untuk meingkatkan kualitas staff

Strategi WT (Kuadran 4)

10.4 Rencana Pengembangan Kelembagaan

Bagian ini menguraikan rencana dan usulan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT sebelumnya, maka dapat dirumuskan tiga kelompok strategi meliputi strategi pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strategi pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana pengembangan kelembagaan didaerah.

Faktor Eksternal

(31)

31

10.4.1Rencana Pengembangan Keorganisasian

Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan mengacu pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi yang akan tercipta dari penataan struktur organisasi dan tupoksinya.

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemda, serta menyusun analisis jabatan dan beban kerja dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya bidang CiptaKarya.Dalam pengelolaan dan pengembangan Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RI2PJM) Kabupaten Purworejo, hubungan kerja antar instansi mulai dari usulan kegiatan hingga pelaksanaan dan monitoring evaluasi program kegiatan keciptakaryaan dapat dilihat pada gambar diagram di bawah ini.

Gambar 7.5. Diagram Hubungan Antar Instansi dalam Pelaksanaan RPI2JM Bidang Keciptakaryaan Kabupaten Purworejo

BAPPEDA

- Dokumen Perencanaan yang

telah disusun

-Dinas Pekerjaan Umum, PDAM, Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keu. & aset

Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat & Ds., Dinas Pengairan, Bagian Administrasi Pembangunan, Bagian Prasarana Fisik & LH Setda

BUPATI

(32)

32

10.4.2Rencana Pengembangan TataLaksana

Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang CiptaKarya.

10.4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM)

Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan mengacu pada analisis SWOT, antara lain diperlukan perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhanorganisasi.Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang Cipta Karya, dalam rangka peningkatan kualitas SDM terdapat rencana tindakan peningkatan kelembagaan khususnya pada instansi pemerintah daerah kabupaten Purworejo mulai dari penyusunan program hingga pelaksanaan kegiatan RPIJM yang terlibat adalah Kecamatan, Bappeda, PDAM, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dll yang dapat menjadi referensi dipaparkan pada tabel 10.6

Tabel 10.10 Pelatihan Bidang CiptaKarya

No JenisPelatihan

1 Optimalisasi pelaksanaan fungsi organisasi

2 Penyiapan Standart Pelayanan Minimal (SPM) untuk setiap sektor pembangunan

3 Peningkatan SDM dan sarana prasarana di tempat kerja.

4 Pembentukan Badan Layanan Umum untuk semua sektor bidang keciptakaryaan

(33)

33

Tabel 10.11 Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

Perkuatan untuk manajemen aset, monitoring & evaluasi bidang keciptakaryaan

Optimalisasi pelaksanaan fungsi organisasi

TataLaksana

Kerjasama pemerintah dengan masyarakat dan swasta untuk penyediaan air bersih, pengelolaan limbah dan sampah, penataan lingkungan, serta pengadaan rumah sehat

Penyiapan Standart Pelayanan Minimal (SPM) untuk setiap sektor pembangunan

Pengembangandan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Keciptakaryaan di Kabupaten Purworejo sehingga SDM yang ada mampu mengikuti perkembangan informasi dan teknologi. Bantuan

teknis berupa pelatihan, kursus singkat

(persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dll) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Purworejo masih sangat dibutuhkan.

Gambar

Gambar 10.1 Keorganisasian PemerintahKabupaten/Kota
Gambar 10.2 Pola Pikir Penyusunan Reformasi Birokrasi PU 2010-2014
Gambar 10.3 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Purworejo
Gambar 10.4 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Purworejo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketut Suarjana, MPH Perilaku Seks Pranikah Remaja di Kota Denpasar 2013 FK Ilmu Kesehatan Masyarakat. 37 sang gede purnama Program jumantik dan survei entomologi nyamuk Aedes

Penjualan kredit adalah jika order dari pelanggan telah terpenuhi dan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pemangku Analis Kebijakan, maka pada tahun 2016 Pusat Pembinaan Analis Kebijakan Lembaga Administrasi Negara

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mirzaei (2011), Subanidja (2006), Sudana (2010) size bank berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank karena bank yang

AKSI PANGIU’ / DANA PENSIUN GEREJA TORAJA ; Disampaikan kepada anggota Jemaat bahwa sesuai program BPS Gereja Toraja pada setiap tahun diadakan aksi pangiu’, yaitu pengumpulan

Sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka keberadaan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan mengenai pengaruh motivasi belajar dan kebiasaan belajar terhadap prestasi

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,