Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI DAN
BERPARTISIPASI DALAM CGPI TAHUN 2011 – 2015 Disusun Oleh :
PURWANTI, M.M., M.Ak. NIDN : 0401037705
STIE PUTRA PERDANA INDONESIA ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap return saham, serta mengetahui bagaimana pengaruhnya dengan mediasi kinerja keungan. Desain penelitian ini bersifat kausalitas dengan unit analisisnya adalah perusahaan dari sampel yang diambil dengan teknik
purposive sampling pada populasi perusahaan terdaftar BEI yang berpartisipasi
dalam pemeringkatan CGPI. Teknik analisis yang digunakan adalah Path Analysis
dengan bantuan program SPSS 16.0 dan uji hipotesisnya menggunakan uji t.
Hasil dari penelitian yaitu : 1. CGPI berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA); 2. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA); 3. Umur perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA); 4. leverage (DER) berpengaruh
negatif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA); 5. CGPI tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham; 6. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham; 7. Umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham; 8. Leverage (DER) berpengaruh positif signifikan terhadap
return saham; 9. Kinerja keuangan (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham; dan 10. Kinerja Keuangan (ROA) mampu memediasi karakteristik
perusahaan dalam hal ini CGPI, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan leverage
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan sumber pendanaan proyek nasional dan internasional yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dari sisi kebijakan tersebut mendukung langsung dan tidak langsung di bidang perekonomian untuk mendorong kepercayaan investor sehingga berdampak pada
tingginya imbal hasil (return) di pasar modal. Investor menginvestasikan dana yang
dimiliki dengan harapan akan memperoleh imbalan keuntungan berupa
kepemilikan, capital gain (keuntungan dari hasil jual beli saham) atau dividen.
Dengan berinvestasi di pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dalam pasar modal pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal, baik pada masa sekarang maupun di masa depan. Menurut Hasibuan (2009) para investor yang menginvestasikan dananya di pasar modal pasti memiliki ekspektasi untuk memperoleh return sebesar-besarnya dengan resiko investasi tertentu. Semakin besar return yang diharapkan semakin besar resiko yang dihadapi begitu pula sebaliknya. Return saham yang diperoleh bukanlah hal yang mudah untuk diprediksi, untuk itu calon investor dalam membuat keputusan, membeli sebuah saham perusahaan di pasar modal terlebih dahulu melakukan analisis saham perusahaan tersebut. Analisis saham pada perusahaan bertujuan untuk meyakinkan investor bahwa perusahaan akan memberikan prospek yang baik dan memberikan ekspektasi besar untuk memberikan keuntungan di masa yang akan datang. Oleh karena itu investor harus dapat memilih dengan baik saham yang akan dibeli. Pemilihan ini dapat dilakukan dengan melihat dari kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menganalisis kinerja yang mampu menggambarkan kondisi keuangan perusahaan serta prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang dengan lebih baik. Salah satu alat ukurnya dapat melihat bagaimana karakteristik perusahaan untuk menilai kinerja tersebut.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah tata kelola perusahaan (Corporate Governance) mempunyai pengaruh
terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
2. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
3. Apakah umur perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
4. Apakah leverage mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
5. Apakah tata kelola perusahaan (Corporate Governance) mempunyai pengaruh
terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
6. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
7. Apakah umur perusahaan mempunyai pengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
8. Apakah leverage mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
9. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
mempunyai pengaruh terhadap return saham melalui kinerja keuangan pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui apakah tata kelola perusahaan (Corporate Governance)
mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
2. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap
kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
3. Untuk mengetahui apakah umur perusahaan mempunyai pengaruh terhadap
kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
4. Untuk mengetahui apakah leverage mempunyai pengaruh terhadap kinerja
keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
5. Untuk mengetahui apakah tata kelola perusahaan (Corporate Governance)
mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
6. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap
return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
7. Untuk mengetahui apakah umur perusahaan mempunyai pengaruh terhadap
return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
8. Untuk mengetahui apakah leverage mempunyai pengaruh terhadap return
saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
9. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
10. Untuk mengetahui apakah karakteristik perusahaan dalam hal ini tata kelola
perusahaan (Corporate Governance), ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan
leverage mempunyai pengaruh terhadap return saham melalui kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI.
KAJIAN LITERATUR
Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang
mendelegasikan keputusan tertentu (principal) dengan pihak yang menerima
pendelegasian tersebut (agent) (Jensen dan Mackling, 1976). Tujuan utama adanya
teori agency tersebut adalah untuk menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang
melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak dengan tujuan untuk
meminimalisir cost sebagai dampak adanya informasi yang tidak simetris dan
kondisi yang mengalami ketidakpastian.
Teori Sinyaling (Signalling Theory)
Teori sinyal didasarkan pada asumsi bahwa informasi yang diterima oleh masing- masing pihak tidak sama. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi. Untuk itu, manajer perlu memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan melalui penerbitan laporan keuangan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
METODE PENELITIAN Hipotesis Penelitian
Berdasarkan variabel tersebut hipotesis yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Ha1: Terdapat pengaruh positif tata kelola perusahaan (Corporate Governance)
terhadap kinerja keuangan.
2. Ha2: Terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan
3. Ha3: Terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap kinerja keuangan
4. Ha4: Terdapat pengaruh negatif leverage terhadap kinerja keuangan.
5. Ha5: Terdapat pengaruh positif tata kelola perusahaan (Corporate Governance)
terhadap return saham
6. Ha6: Terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap return saham
7. Ha7: Terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap return saham
8. Ha8: Terdapat pengaruh negatif leverage terhadap return saham
9. Ha9: Terdapat pengaruh positif Kinerja keuangan terhadap return saham
10. Ha10: Terdapat pengaruh Tata kelola perusahaan (Corporate Governance),
ukuran perusahaan, umur perusahaan dan leverage secara simultan terhadap
return saham melalui kinerja keuangan
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Berdasarkan variabel tersebut definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:
Jenis Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala
Independen:
1. Tata Kelola Sistem yang digunakan Hasil penilaian CGPI Interval
Perusahaan untuk meningkatkan yang dilakukan oleh
(Corporate kinerja perusahaan dan IICG (Indonesian Governance) menciptakan nilai Institute of Corporate
tambah bagi Governance)
stakeholders melalui supervisi, monitoring dan evaluasi kinerja
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
manajemen. 2. Ukuran
Perusahaan
Besar kecilnya suatu
perusahaan Rasio
3. Umur Perusahaan
Awal perusahaan melakukan aktivitas operasional hingga dapat
mempertahankan going
concern perusahaan
Rasio
4. Leverage Kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya
Rasio
Dependen:
Return Saham Pendapatan investasi saham yang meliputi
capital gain jika untung, dan capital loss jika rugi. Samsul (2015) () Rasio Intervening: Kinerja Keuangan Efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba Rasio Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan perusahaan
yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI)
yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute Corporate Governance (IICG) dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2015, per 31 Desember 2011 dan masih tercatat hingga 31 Desember 2015, serta mempunyai laporan keuangan yang berakhir per 31 Desember. Penentuan sampel dalam
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif
Variabel Tata Kelola Perusahaan yang diukur dengan CGPI dari data yang ada diperoleh sebesar 10,48% perusahaan cukup terpercaya, 55,24% perusahaan yang terpercaya dan sebesar 34,29% merupakan perusahaan yang sangat terpercaya. Dan memiliki nilai rata-rata sebesar 81,0079 dan standar deviasi 7,04764. Sementara nilai terendah adalah sebesar 66,44 yang dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk tahun 2014 sedangkan nilai tertinggi sebesar 92,88, yang dimiliki oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2015. Dari nilai rata-rata di atas dapat menjelaskan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang terpercaya menurut IICG.
Variabel ukuran perusahaan (Size) yang diukur dengan total asset
mempunyai nilai rata-rata sebesar 16,1867 atau sekitar 90 triliun dan stadar deviasi 2,75458. Proporsi ukuran perusahaan yang terbesar adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebesar 20,63 atau sebesar 910 triliun, sedangkan proporsi terkecil dimiliki oleh PT. Jasa Merga (Persero) Tbk yaitu sebesar 9,95 atau sebesar 20miliar.
Variabel umur perusahaan (Age) mempunyai rata-rata 3,6844 atau kurang
lebih 48 tahun dan standar deviasi sebesar 0,54188. perusahaan termuda yang ikut berpartisipasi dalam CGPI adalah WEHA Transportasi Indonesia yaitu di tahun 2011 beroperasi selama 10 tahun. Dan yang tertua adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yaitu 159 tahun pada tahun 2015.
Variabel Leverage yang diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER)
memiliki rata-rata DER sebesar -0,0928 atau DER sebesar 2,24553 atau sebesar 224,553%. Ini berarti perusahaan rata-rata memiliki hutang sebesar lebih dari dua kali lipat jumlah ekuitas perusahaan.
Variabel kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Assets (ROA)
mempunyai rata-rata senilai 9,7859%. Dari rata-rata tersebut, sebesar 53,33% berada dibawah rata-rata dan sebesa 46,67% berada di atas rata-rata. Selanjutnya PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk merupakan perusahaan dengan ROA terendah yaitu sebesar -8,56%, sedangkan PT. Bumi Resources Tbk adalah perusahaan yang memiliki ROA tertinggi dengan nilai 28,55%. Dan dari nilai rata-rata tersebut di
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
atas menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar 9,7859% dari total asetnya.
Sedangkan variabel return saham dari data diperoleh sebanyak 21 perusahaan selama 5 tahun, sebesar 59,05% mempunyai return saham negatif, sebesar 31,43% memiliki return saham positif dan sebesar 9,52% dengan return saham 0 (nol). Dengan rata-rata return saham sebesar -0,0729, return tertinggi adalah PT. Adhi Karya (Persero) Tbk pada tahun 2012 sebesar 0,86 dan return terendah adalah PT. Bakrie Telecom Tbk sebesar -0,81.
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 0,812 dan besarnya nilai signifikan di atas 0.05, dimana nilai signifikannya sebesar 0.524. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Dan dari data penyebarannya normal atau tidak melalui grafik
normal p-p plot of regression standarized residual, bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, yang dapat diasumsikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normal.
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa masing-masing variable mempunyai nilai toleransi diatas 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dan bahwa model regresi layak dipakai.
Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan hasil nilai sebesar 1,973, nilai ini lebih besar dari DU sebesar 1,78273 dan 4-DW yaitu sebesar 2,027 lebih besar dari DU (1,78273) atau nilai DW (1,973) lebih kecil dari 4-DU (2,21727), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi antar variabel baik positif maupun negatif.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
Uji Heteroskedastisitas
Menunjukkan bahwa hasil output uji heteroskedastisitas di atas didapatkan titik-titik menyebar di bawah angka 10 pada sumbu Y, dan tidak mempunyai pola teratur sehingga variabel-variabel tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homokedastisitas.
Pengujian Hipotesis Uji T (Parsial)
Dari hasil pengujian menunjukkan:
1. Variabel CGPI memiliki koefisien (beta) sebesar 0,539 dengan nilai Los (level
of significance) 0,000 atau lebih kecil dari α (0,05), yaitu tata kelola perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).
2. Variabel SIZE memiliki koefisien (beta) sebesar -0,362 dengan nilai Los (level
of significance) 0,002 atau lebih kecil dari α (0,05), yaitu ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).
3. Variabel AGE memiliki koefisien (beta) sebesar 0,031 dengan nilai Los (level of
significance) 0,758 atau lebih besar dari α (0,05), maka umur perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).
4. Variabel DER memiliki koefisien (beta) sebesar -0,195 dengan nilai Los (level
of significance) 0,047 atau lebih kecil dari α (0,05), maka leverage berpengaruh
negatif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).
5. Variabel CGPI memiliki koefisien (beta) sebesar 0,063 dengan nilai Los (level
of significance) 0,635 atau lebih besar dari α (0,05), maka tata kelola perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
6. Variabel SIZE memiliki koefisien (beta) sebesar -0,144 dengan nilai Los (level
of significance) 0,234 atau lebih kecil dari α (0,05), maka ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
7. Variabel AGE memiliki koefisien (beta) sebesar 0,038 dengan nilai Los (level of
significance) 0,706 atau besar besar dari α (0,05), maka umur perusahaan tidak
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
8. Variabel DER memiliki koefisien (beta) sebesar 0,200 dengan nilai Los (level of
significance) 0,047 atau lebih kecil dari α (0,05), maka leverage berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.
9. Variabel ROA memiliki koefisien (beta) sebesar 0,341 dengan nilai Los (level of
significance) 0,001 atau lebih kecil dari α (0,05), maka kinerja keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.
Uji F (Simultan)
Berdasarkan pengujian pada struktur 1 bahwa nilai F hitung sebesar 5,698 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 0.05, dan Fhitung (2,70) < Ftabel (5,698) maka dapat disimpulkan bahwa model regresi berganda ini sangat baik untuk digunakan.
Dan berdasarkan pengujian pada struktur 1 bahwa nilai F hitung sebesar 4,341 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 0.05, dan Fhitung (2,70) < Ftabel (4,341) maka dapat disimpulkan bahwa model regresi berganda ini juga sangat baik untuk digunakan.
Uji Determinasi (R2)
Dari struktur 1 bahwa besarnya korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen adalah sebesar 0.431 dengan nilai pengaruh yaitu Adjusted R
Square yaitu 0,153 atau 15,3%. Sebesar 15,3% ROA perusahaan go public yang
yang berpartisipasi dalam CGPI mampu dijelaskan oleh karakteristik perusahaan tersebut yaitu dalam hal ini adalah tata kelola perusahaan yang diukur dengan CGPI,
ukuran perusahaan (Size), umur perusahaan (Age) dan Debt to Equity Ratio (DER).
Sedangkan dari struktur 2 bahwa besarnya korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen adalah sebesar 0,424 dengan nilai pengaruh yaitu
Adjusted R Square yaitu 0,138 atau 13,8%. Sebesar 13,8% return perusahaan go
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
dengan CGPI, ukuran perusahaan (Size), umur perusahaan (Age), Debt to Equity
Ratio (DER), dan Return on Assets (ROA).
Pengaruh langsung dan tidak langsung
Dari hasil perhitungan pengaruh tidak langsung dari tata kelola perusahaan
(CGPI), ukuran perusahaan (Size), umur perusahaan (Age), Debt Equity Ratio
(DER) terhadap return saham melalui Return On Asset (ROA) menunjukkan bahwa
tata kelola perusahaan (CGPI) tetap memiliki pengaruh yang tertinggi dari variabel
lain yaitu sebesar 0,183799. Dan ukuran perusahaan (Size) memiliki pengaruh tidak
langsung terendah yaitu sebesar -0,123442. Dan secara simultan hubungan karakteristik perusahaan (CGPI, SIZE, AGE & DER) secara langsung 0,081 dan secara tidak langsung sebesar 0,004433, sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA juga tidak mampu memediasi pengaruh karakteristik perusahaan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Return on Assets (ROA)
Berdasarkan penelitian, tata kelola perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Semakin baik tata kelola suatu perusahaan maka kinerja keuangan perusahaan akan semakin baik juga. Tata kelola perusahaan yang baik dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan agar bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi yang dapat meningkatkan kinerja keuangan yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat. Dengan
kata lain Good Corporate Gorvernance berfungsi untuk menekan atau menurunkan
biaya keagenan (agency Cost) dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Return on Assets (ROA) Berdasarkan penelitian, ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan. Semakin besar asset maka akan semakin menurunkan ROA. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki asset yang besar atau kekuatan finansial yang besar akan diimbangi dengan beban operasional yang lebih besar karena rata-rata perusahaan mempunyai asset tetap yang lebih besar dari pada
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
asset lancarnya. Ditambah dengan beban perusahaan dari pinjaman ke pihak luar, yang menyebabkan tingkat laba menurun.
Pengaruh Umur Perusahaan (AGE) terhadap Return on Assets (ROA)
Berdasarkan penelitian, umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Dalam penelitian ini umur perusahaan tidak mempunyai dampak terhadap pihak menajemen dalam kaitannya dengan kinerja keuangan. Yang berarti bahwa perusahaan yang sudah lama berdiri tidak mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lebih muda. Hal ini karena kurang adanya proses pembelajaran yang seharusnya semakin lama perusahaan berdiri makin mampu untuk menghasilkan kinerja yang baik.
Pengaruh Leverage terhadap Return on Assets (ROA)
Berdasarkan penelitian, leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap
kinerja keuangan. Semakin tinggi leverage maka akan menyebabkan semakin rendahnya kinerja keuangan suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan total modal yang lebih besar dibanding peningkatan total hutang sehingga dapat menurunkan beban hutang yang mengakibatkan ROA yang dihasilkan meningkat. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Hal ini akan mengganggu kecukupan modal pada perusahaan tersebut sehingga mengurangi kinerja yang dihasilkan.
Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Return Saham
Berdasarkan penelitian, tata kelola perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa survei yang dilakukan IICG tidak menjamin return saham perusahaan yang mengikuti survey akan meningkat, namun belum tentu juga menurunkan return saham perusahaan tersebut. Survei CGPI belum mampu menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dan tidak dipandang penting dalam analisis sebelum melakukan investasi. Investor tidak
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Yang seharusnya juga akan menjadi pertimbangan bagi para investor untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Serta belum efisiennya kinerja pasar, yang mana harga sekutitas yang diperdagangkan belum mencerminkan semua informasi-informasi yang tersedia bagi investor.
Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Return Saham
Berdasarkan penelitian, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak cukup informatif dan tidak lagí menjadi perhatian investor dalam mengambíl keputusan berinvestasi dan mengestimasi return. Investor tidak melihat adanya hubungan langsung antara nilai aset untuk menghasilkan return saham.
Pengaruh Umur Perusahaan (Age) terhadap Return Saham
Berdasarkan penelitian, umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Yang berarti bahwa perusahaan yang belum lama berdiri mempunyai kemungkinan bahwa perusahaan tersebut memiliki return yang lebih tinggi dari perusahaan yang lebih lama berdiri. Dalam hal ini investor memandang umur perusahaan kurang informatif dan tidak dipandang penting dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Investor tidak melihat adanya hubungan langsung antara pengalaman perusahaan untuk menghasilkan return saham. Dengan bertambahnya umur perusahaan maka pengalaman – pengalaman pihak manajemen seharusnya bertambah seiring dengan berjalannya waktu yang akan dapat membuat atau memberikan informasi-informasi yang lebik baik dan menarik minat para investor.
Pengaruh Leverage (DER) terhadap Return Saham
Berdasarkan penelitian, leverage berpengaruh positif terhadap return saham.
Semakin tinggi leverage maka akan menghasilkan return saham yang lebih tinggi
pula. Hal ini menunjukkan ada pandangan dan pertimbangan yang berbeda mengenai nilai leverage pada perusahaan – perusahaan yang berpartisipasi dalam pemeringkatan CGPI dari sebagian investor. Beberapa investor justru memandang
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
bahwa dengan didukung tata kelola atau manajemen yang baik, perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana tambahan guna memenuhi pendanaan di dalam perusahaan. Perusahaan memerlukan banyak dana operasional yang tidak mungkin dapat dipenuhi hanya dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Investor melihat adanya hubungan yang positif bahwa meningkatnya nilai kewajiban perusahaan akan memberikan keuntungan yang lebih bagi mereka melalui usaha-usaha perusahaan untuk meningkatkan kinerja dalam pemanfaatan pinjaman terhadap pihak luar secara efisien.
Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap Return Saham
Berdasarkan penelitian, kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap
return saham. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka akan semakin
tinggi return saham yang dihasilkan. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan
dengan kondisi return on asset yang baik atau meningkat mempunyai potensi
terhadap daya tarik perusahaan oleh investor. Investor melihat faktor fundamental perusahaan untuk menilai dalam pengambilan keputusan investasi. ROA adalah salah satu faktor fundamental yang digunakan investor dalam pengambilan keputusan tersebut, dimana perusahaan dapat memanfaatkan asetnya dengan efisien untuk menghasilkan laba.
Pengaruh Tata Kelola Perusahaan, Ukuran Perusahaan (SIZE), Umur
Perusahaan (AGE), dan Leverage terhadap Return Saham melalui Return on Assets (ROA)
Berdasarkan penelitian, kinerja keuangan tidak mampu memediasi pengaruh karakteristik perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa investor lebih memandang faktor fundamental perusahaan, yang sesuai dengan kepentingan investor. Para investor menggunakan rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yang dihubungkan dengan prediksi harga saham dan return saham. Hal ini dilakukan karena hal utama yang diinginkan para investor untuk bersedia menyalurkan dananya adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
menggambarkan kondisi perusahaan saat ini dan prospek perusahaan di masa mendatang.
Temuan Hasil Penelitian
Terdapat temuan dalam penelitian ini bahwa tata kelola perusahaan sangat berperan dalam peningkatan kinerja keuangan perusahaan tetapi belum mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hal ini disebabkan belum efisiennya kinerja pasar, yang mana harga sekutitas yang diperdagangkan belum mencerminkan semua informasi-informasi yang tersedia bagi investor.
Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa kinerja keuangan (ROA) mempunyai peranan yang cukup besar terhadap peningkatan kepercayaan investor. Yang menujukkan bahwa pengelolaan perusahaan sangat efisien sehingga investor menilai kinerja perusahaan dalam kondisi baik dan menyebabkan harga saham meningkat.
Dalam penelitian ini juga menemukan bahwa meningkatnya nilai DER akan dapat menurunkan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan jika nilai DER naik, akan berpengaruh terhadap kecukupan modal dari perusahaan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasi penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tata kelola perusahaan (CGPI) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA).
2. Ukuran perusahaan (Size) berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA).
3. Umur perusahaan (Age) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
(ROA).
4. Leverage (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).
5. Tata kelola perusahaan (CGPI) tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
7. Umur perusahaan (Age) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
8. Leverage (DER) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.
9. Kinerja keuangan (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.
10. Karakteristik perusahaan dalam hal ini tata kelola perusahaan (CGPI), ukuran
perusahaan (Size), umur perusahaan (Age) dan leverage (DER) tidak
berpengaruh terhadap return saham melalui kinerja keuangan (ROA).
11. Temuan: kinerja keuangan (ROA) mempunyai peranan yang cukup besar
terhadap peningkatan kepercayaan investor, dalam peningkatan kinerja keuangan perusahaan (ROA), tata kelola perusahaan yang baik merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan agar tercapainya kinerja keuangan perusahaan yang tinggi dan meningkatnya nilai leverage (DER) akan menurunkan kinerja keuangan perusahaan (ROA).
Keterbatasan Penelitian
Sampel perusahaan yang digunakan dirasa terlalu sedikit dan sangat kurang mewakili seluruh populasi perusahaan yang ada di Indonesia, pemilihan variabel hanya hanya dilihat dari 4 variabel saja yang dirasa masih belum mewakili karakteristik perusahaan yang memungkinkan diabaikannya faktor – faktor lain
yang dapat mempengaruhi return saham dan path analysis masih menggunakan
perhitungan manual.
Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah sampel dari kelompok
industri lain untuk dapat mewakili perusahaan – perusahaan di Indonesia dan menemukan hasil yang lebih valid, generalisasi hasil penelitian semakin baik dan meningkatkan daya uji empiris.
2. Bagi perusahaan, agar membuat inovasi-inovasi baru sebagai upaya
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan terutama ROA. Karena ROA merupakan salah satu faktor yang signifikan dan positif terhadap return saham. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak perusahaan terutama
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
dapat memasukkan hasil penilaian CGPI ke dalam deskripsi laporan tahunan
perusahaan sebagai pengungkapan informasi yang wajib (mandatory discosure)
karena penilaian CGPI mempunyai peran yang besar dalam meningkatan kinerja keuangan (ROA).
3. Bagi investor, agar dapat melihat tidak hanya dari faktor fundamental saja dalam
penilaian sebelum melakukan investasi, akan tetapi juga melihat desktiptif dalam laporan tahunan perusahaan karena tata kelola perusahaan mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
DAFTAR PUSTAKA
Ajiwanto, Awan Werdhy. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Corporate Governance
Perception Index Dan Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012. Jurnal.
Universitas Brawijaya. Malang.
Al Azhar A, Kirmizi & Diajeng Eka Putri. 2013. Analisis Karakteristik Perusahaan
yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan. Pekbis Jurnal. Vol.5,
No.3, November 2013:190-201.
Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta:Media Staff
Indonesia.
Apriliastuti. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap
Reaksi Investor. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA). Surabaya.
Brigham, Eugene F & Houston, Joel F. 2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Budiharjo, Roy. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap
Return Saham dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening dan Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Peraih CGPI Yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Jurnal REKUN/ Vol VII.
No.01, Maret 2016:80-98.
Chisty, Muhammad R.K., Iftekhar Hassan and Stephen D. Smith. 1996. ”A Note on
Underwriter Competition and Initial Public Offerings”, Journal of business
Finance and Accounting. 23(5)& (6). Juli.
Darmadji, Tjiptono dkk. 2008. Pasar Modal di Indonesia pendekatan Tanya Jawab.
Cetakan ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
Fahmi, Irfan. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan: Panduan bagi Akademisi,
Manejer, dan Investor untuk menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan. Alfabeta. Bandung.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
Ferry, M.G., dan Jones, W.H. 1979. Determinants of financial structure: A new
methodological approach. Journal of Finance, 34(3): 631-644.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Yogyakarta: Badan Penerbit BPFE.
Handojo, Irwanto. 2007. Pengaruh Efek Persistensi Earning dalam Analisis
Fundamental guna memprediksi Return Saham. The 1th Accounting
Conference, Universitas Indonesia, Jakarta.
Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo. 1998. Perangkat dan Tekhnik Analisa
Investasi di Pasar Modal Indonesia. PT. Adhi. Jakarta.
Hasibuan, Abdul Nasser. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Ekonomi Makro
terhadap Return Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal.
Universitas Sumatra Utara. Medan. 2009.
Husnan, Suad. 2008. Manajemen Keuangan Buku Satu Edisi keempat. Yogyakarta:
BPFE UGM.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta:
Salemba Empat.
Indarti, Mg. Kentris dan Lusi Extaliyus. 2013. Pengaruh Corporate Gorvernance Preception Index (CGPI), Struktur Kepemilikan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (perusahaan yang terdaftar di Corporate
Gorvernance Preception index (CGPI) tahun 2010-2012). Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE). Vol.20, No.2, 171-183.
Jensen, Michael C & W. H Meckling (1976). “Theory of The Firm: Managerial
Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial
Economics 3.pp.305-360.
Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE-Yogyakarta.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian Republik Indonesia. 2015. Deregulasi Paket Kebijakan Ekonomi Nasional.
Legiman, Fachreza Muhammad dkk. 2015. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Return Saham pada perusahaan Agroindustry yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2012 (Perusahaan Agroindustry yang Terdaftar di
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
Nugroho, Faizal Adi. 2014. “Analisis Pengaruh Corporate S Cialresponsibility dan Karakteristik Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan.”
Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.
Nuswandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 16(2), pp:70-84.
Prasinta, Dian. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja
Keuangan. Accounting Analysis Journal, Vol. 1. No. 2. pp. 1-7.
Purwani, Tri. 2010. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan. Jurnal. Universitas AKI.
Purwitajati, Endah dan I Made Pande Dwiana Putra. 2016. Pengaruh Debt To Equity Ratio Pada Return Saham Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai
Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.2. Mei:
1086-1114. Bali
Rahmawati dkk. 2007. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage,
dan Profitabilitas terhadap Mandatory Disclosure. Jurnal MAKSI. vol.7 No.
1 Januari.
Retno, M. & Pratinah, D. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan.
Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.
Samsul, Mohamad. 2015. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Edisi 2.
Erlangga. Jakarta.
Saputra, Angga. 2013. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Return On Equity (ROE), Debt Equity Ratio (DER) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks
Big Capitalization Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal.
Jakarta.
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17
Setyowati, Widhy. 2002. Pengaruh Kandungan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan: Studi Kasus Miscellaneous Industry
di BEJ. Jurnal Bisnis Ekonomi Indonesia dan Keuangan Islam. Vol 9 No.1,
Edisi Maret
Sjahrial, Dermawan. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi keempat. Mitra Wacana
Media. Jakarta.
Soleman, Rusman. 2008. Karakteristik Perusahaan terhadap Tingkat Leverage.
Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol.12 No.3.
Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Buku 1.
Edisi 10. Salemba empat. Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan kualitatif dan R $ D.
cetatakn ke-15. Alfabeta. Bandung.
Suryamis, Gilang. 2014. Pengaruh Leverage, Umur Perusahaan dan Ukuran
Perusahaan terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol.3
No.9.
Syamsuddin, Lukman. 1994. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep
Aplikasinya dalam perenacanan, pengawasan dan pengambilan keputusan.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Syamsuddin, Lukman, 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep
Aplikasinya dalam perenacanan, pengawasan dan pengambilan keputusan. Rajawali Pers. Jakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama BPFE. UGM. Yogyakarta.
Torang. S. 2012. Metode Riset Struktur Dan Perilaku Organisasi. Alfabeta.
Bandung.
Ulum dkk. 2009. “Intelectual Capita & Financial Return“,konsep kajian empiris,
Penerbit Graha Ilmu : Yogyakarta.
Undang-undang Nomo 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
http://bisnis.liputan6.com/read/2573981/jumlah-investor-pasar-modal-naik-26- persen
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia
April 17 http://www.ksei.co.id/files/uploads/press_releases/press_file/id- id/121_berita_pers_raih_rekor_baru_jumlah_investor_tercatat_naik_26_20 160815090837.pdf http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1433359 http://www.worldbank.org/in/news/press-release/2012/10/10/indonesia- manufacturing-sector-picks-up-pace