BAB IV
ANALISA
1. Analisa Fungsional
a. Organisasi Ruang
Skema hubungan antar fasilitas
FASILITAS PENGELOLAAN : PENDIDIKAN HUNIAN PENUNJANG PENGELOLAAN GERBANG PARKIR PERTUNJUKAN R Guru R Tata Usaha Ruang Pimpinan TOILET Lobby Resepsionis
FASILITAS PENDIDIKAN :
: hubungan langsung
: hubungan tak langsung : lintas fungsi FASILITAS HUNIAN : Lobby Concierge Perpustakaan R. Kelas R.Tata Busana R. Ganti Gudang Studio Tari Studio Karawitan R. Audio Visual Studio Rekaman TOILET
Lobby R. Tamu Asrama Toilet Asrama Guest House Asrama Putri Kafetaria Gudang & Janitor
FASILITAS PERTUNJUKAN :
: hubungan langsung
: hubungan tak langsung : lintas fungsi Lobby Studio Karawitan Bangsal Pagelaran Studio Pelataran R. Belakang Panggung R. Belakang Panggung Gudang Peralatan TOILET Toilet R. Belakang Panggung Toilet R. Belakang Panggung R. Ganti R. Ganti Tempat duduk Penonton Tempat Duduk Penonton
b. Program Ruang
1. Kegiatan
Program Kegiatan Kebutuhan Ruang Pelaku Altivitas
Waktu Kegiatan belajar dan mengajar teori
ceramah dan diskusi Ruang teori
Murid & guru padepokan, seniman tari
Setiap hari kerja belajar dan mengajar praktek Ruang terbuka Studio tari
Murid & guru padepokan, seniman tari
Setiap hari kerja belajar dan mengajar praktek komposisi
dan kreasi tari
memelihara kesegaran jasmani dan kelenturan tubuh
Ruang praktek tari terbuka
Murid & guru padepokan,
seniman tari Setiap hari belajar dan mengajar musik tradisional Ruang praktek
karawitan Murid & guru, seniman Setiap hari kerja menyimpan alat musik
merawat alat musik dan menyetem Ruang simpan karawitan pengelola Setiap hari kerja pemutaran film, slide Ruang pandang
dengar Murid, guru Sewaktu-waktu kegiatan dokumentasi musik tradisional dan
kreasi baru Studio musik seniman tari & Murid, guru, musik
Setiap hari kerja belajar mengajar tentang tata busana dan
pengadaannya Ruang rancang busana Murid-guru Setiap hari kerja menyimpan hasil produksi busana Ruang simpan
busana Pengelola, murid Setiap saat pengelolaan, menerima tamu, dan
memimpin Ruang pimpinan
Pimpinan padepokan &
sekretaris
Setiap hari kerja berkumpul, istirahat dan menyiapkan
bahan Ruang guru Guru setiap hari kerja administrasi, struktur data, pengarsipan Ruang tata usaha Staf pengelola Setiap hari
kerja rapat, diskusi antara guru dan pimpinan
Ruang rapat pimpinan, guru Pengelola, Sewaktu-waktu beribadah
mushola padepokan Pengguna Setiap hari pelayanan kesehatan
Ruang kesehatan padepokan Pengguna Setiap hari Membaca dan meminjam buku Ruang
perpustakaan
Pengguna padepokan
setiap hari kerja penjagaan bagi seluruh kompleks Ruang jaga Penjaga
kompleks Setiap saat istirahat, tidur, berkehidupan Asrama Murid, guru Setiap hari
pertunjukan dan apresiasi
Ruang pertunjukan Pengisi acara, umum
Setiap 6 bulan dan Insidental pertunjukan terbuka dalam pagelaran Arena terbuka Pengisi acara
Setiap 6 bulan dan insidental
2. Analisa Kebutuhan Ruang
No. Kegiatan Kebutuhan Ruang Kapa sitas Standa r Luas / ruang Jml Ruang Sirkula si Luas Total
Persyaratan Hubungan Ruang
Teknis Non Teknis
1. Pendidikan 1. Ruang Kelas a. Belajar–mengajar teori b.Ceramah/ diskusi kecil 24 org 3 m2 / org +
72 m2 4 buah 20% 345,6 m2 - tebal bangunan maksimum 8 m - tenang, jauh dari sumber bising - memungkinkan penghawaan dan
pencahayaan alami
- Relatif dekat dengan ruang guru - Terjangkau dari toilet
- Terhubung dengan lobby
2. Studio Tari a. Belajar-mengajar praktek tari b. Latihan pagelaran c. tempat berkontemplasi untuk menciptakan tari 24 org 22/7 x 16 / org 450m2 4buah 50% 1800m2 (42x42m)
- Cermin pada minimal 1 sisi dinding - jarak langit2 minimal 5m
- material lantai tidak getas
-- tenang, jauh dari sumber bising - penghawaan dan pencahayaan
canpuran
- minim gema dan gaung
- relatif dekat dengan ruang guru - terjangkau dari toilet
- dekat dengan ruang ganti - terhubung dengan lobby
3. Studio rekam musik - dokumentasi musik tradisional dan kreasi baru 20 org 3 m2 / org
60 m2 1 buah 20 % 72 m2 - akustik baik, material meredam suara, kedap suara
- terdapat ruang operator dengan bukaan kaca antar ruangnya
- Setiap bidang dinding dimiringkan 1° terhadap lantai
- Pencahayaan dan penghawaan buatan - Nyaman
- privat
- memungkinkan akses dari studio karawitan dan gudang peralatan - akses tidak langsung dari fasilitas
4. Studio Karawitan a. belajar-mengajar karawitan b. latihan insidental untuk seniman karawitan 20 org 25 m2 / set gamelan 25 m2 1 (berisi 2set gamelan) 20% 50 m2 (5x10 m2)
- sirkulasi udara alami, tidak lembab - berada dekat dengan ruang pagelaran - relatif tenang
- Relatif dekat dengan ruang guru - Terjangkau dari toilet
- Terhubung dengan lobby
5. Ruang Audio Visual - Pemutaran filmslide - tempat tes mata
pelajaran
60 org
3 m2 /org
180m2 1 buah 20% 216 m2 - Ruang kedap suara (penggunaan material menyerap suara)
- Pengkondisian udara dan pencahayaan buatan - Dekat dengan ruang kelas
- Relatif dekat dengan ruang guru - Terjangkau dari toilet
- Terhubung dengan lobby - Dekat dengan ruang operator
Mekanikal-Elektrikal 6. Ruang Tata Busana
- belajar-mengajar tata busana - tempat menyimpan kostum tari 40 org 0,4 m2 /org 30 m2 1 buah 50% + 6m2 lemari busana
30 m2 - Terdapat cermin dan perlengkapan tata rias serta mesian jahit untuk praktek
- Pengkondisian udara alami, pencahayaan buatan - Tidak lembab
- Relatif dekat dengan ruang guru - Terjangkau dari toilet
- Terhubung dengan lobby 7. Perpustakaan - membaca dan meminjam buku - menyimpan koleksi buku 40 org 0,4m2 / org 40 m2 1 buah 50% + 15m2 rak buku dan lemari
40 m2 - Buku tidak boleh langsung terkena sinar matahari
- Penerangan mencukupi
- Kelembaban ruangan terjaga - Tenang
- Relatif dekat dengan ruang guru dan kelas
- Terjangkau dari toilet - Terhubung dengan lobby - Terhubung dengan ruang audio
visual 8. Gudang bahan dan
perlengkapan pendidikan
10 org
20 m2 40 m2 2 buah - 40 m2 - Tidak boleh terkena langsung sinar matahari namun tidak lembab
- Bukaan pintu minimun 120 cm
- Pengkondisian udara alami, pencahayaan buatan - Tidak lembab
- Berhubungan dengan R Karawitan dan tata busana
Total : 2521,6 m2
2. Pengelolaan & penerima
1. Ruang Pimpinan 2 org 2 m2 / org
8 m2 1 buah 50% + peralata n kantor
2m2
8m2 - Pencahayaan alami dan buatan
- Intensitas pencahayaan standar untuk baca-tulis
- dekat dengan parkir staf
- Srategis namun tidak mudah dilalui pengunjung
- Relatif tenang
- Terjangkau dari toilet
- Terhubung dengan lobby secara tidak langsung
2. Ruang Tata Usaha 6 org 2 m2 / org 20 m2 1 buah 50% + peralata n kantor 2m2
20 m2 - Pencahayaan alami dan buatan
- Intensitas pencahayaan standar untuk baca-tulis
- Dekat dengan parkir staf
- Srategis namun tidak mudah dilalui pengunjung
- Relatif tenang
- Terjangkau dari toilet
- Terhubung dengan lobby secara tidak langsung 3. Ruang Guru 20 org 0,8 m2 / org 26 m2 1 buah 50% + peralata n kantor 2m2
26 m2 - Pencahayaan alami dan buatan
- Intensitas pencahayaan standar untuk baca-tulis
- Srategis namun tidak mudah dilalui pengunjung
- Relatif tenang
- Terjangkau dari toilet
- Terhubung dengan lobby secara tidak langsung
- Dekat dengan ruang kelas - Relatif dekat dengan fasilitas
pendidikan lain 4. Ruang Rapat 30
org
1m2 / org
45 m2 1 buah 50% 45 m2 - Pencahayaan alami dan buatan
- Intensitas pencahayaan standar untuk baca-tulis
- Terdapat peralatan koputer dan proyektor untuk presentasi
- Srategis namun tidak mudah dilalui pengunjung
- Relatif tenang
- Terhubung langsung dengan ruang tata usaha dan ruang pimpinan - akses terbatas pada orang yang
berkepentingan
- tidak terhubung langsung dengan lobby
5. Toilet staf 2 org 4 m2/org
8 m2 1 buah 20 % 9,6 m2 - Kloset duduk dipisah dengan area basah - privasi terjaga
- pencahayaan dan penghawaan alami pada siang hari
- dapat diakses langsung dari ruang tata usaha dan ruang pimpinan
Total : 108,6 m2
3. Hunian 1. Asrama siswa Pria 5 org 3,1m2 / org +
15,5 m2 10 buah 50% 235 m2 - Terdapat 4 tempat tidur tingkat- lemari dan meja belajar di bawah dan 1 tempat tidur tingkat biasa
- Pencahayaan dan penghawaan alami dan buatan
- Tenang
- Kelembaban terjaga
- Tidak berhubungan langsung dengan lobby utama
- Terhubung dengan fasilitas pendidikan
2.Toilet asrama pria 1 org 2 m2 / org
2m2 10 buah - 10 m2 - Kloset duduk dipisah dengan area mandi - Terdapat urinoir
- Privasi terjaga - Terjangkau dari hunian 3. Asrama siswa wanita 5 org 3,1m2 /
org
15,5 m2 10 buah 50% 235 m2 - Terdapat 4 tempat tidur tingkat- lemari dan meja belajar di bawah dan 1 tempat tidur tingkat biasa
- Pencahayaan dan penghawaan alami dan buatan
- Tenang
- Kelembaban terjaga
- Tidak berhubungan langsung dengan lobby utama
- Terhubung dengan fasilitas pendidikan
4. Toilet asrama wanita 5 org 2 m2 /org
2m2 10 buah - 10 m2 - Kloset duduk dipisah dengan area mandi - Privasi terjaga - Terjangkau dari hunian 5. Paviliun guru dan
tamu (guest house)
2 org 6 m2/org
12 m2 10 buah 50% = 60m2
180m2 - Terdapat dua tempat tidur berukuran 2 m x 1,2 m
- Terdapat satu lemari dngan 2 partisi
- Tenang - View bagus - Privasi terjaga
- Penghawaan alami dan buatan - Pencahayaan alami pada siang hari
- Tidak berhubungan langsung dengan lobby utama
- Terhubung dengan fasilitas pendidikan
- Tidak terhubung langsung dengan asrama siswa
Total : 670 m2
4. Pertunjukan 1. Ruang pagelaran tari - ruang untuk
pertunjukan dan uji coba tari 150 org 0,94m2/ org 141 m2 1 buah 50%=70 ,5
211,5 m2 - Akustik baik, dengan peredam
- Material lantai dan dinding sebisa mungkin berwarna gelap
- Material lantai tidak getas / kanvas - Terdapat catwalk di atas panggung
untuk mengatur setting background - Terdapat peralatan karawitan dan musik
- Tidak terlalu membutuhkan pemandangan bagus
- Lokasi tidak terlalu bising/ ada buffer
kebisingan
- Dekat dengan drop off
- dekat dengan gudang peralatan - tidak terhubung langsungdengan
fasilitas hunian 2. Ruang belakang panggung 50 org 0,94m2/ org
47 m2 1 buah 20% 56,4m2 - terdapat fasilitas untuk rias dan ruang ganti
- tenang
- memungkinkan pengondisian udara
- terhubung langsung denagn panggung
3. Gudang bahan dan perlengkapan
10 org
20 m2 40 m2 2 buah - 40 m2 - Tidak boleh terkena langsung sinar matahari namun tidak lembab
- Bukaan pintu minimun 120 cm
- Pengkondisian udara alami, pencahayaan buatan - Tidak lembab
- Terhubung langsung dengan r belakang panggung dan karawitan
4. Studio pelataran a. belajar – mengajar
tari di ruang terbuka b. tempat berkumpul c. berkontemplasi untuk menciptakan tarian d. pertunjukan insidental di alam terbuka 100 org 0,48 / org
480 m2 1 buah 20% 576 m2 - material lantai tidak getas
- terdapat ruang belakang panggung - terdapat sistem pencahayaan yang
mendukung
- View bagus
- Tenang, jauh dari sumber bising - Penghawaan alami
- Pencahayaan alami pada siang hari
- Dapat diakses dari seluruh fasilitas hunian dan pendidikan
- Tidak terhubung langsung dengan lobby
Total : 883,9 m2
5. Parkir 1. Parkir mobil 1 12,5 m2 (2,5x5 )
12,5 m2 30 buah 75 m2 450 m2 - Manuver kendaraan mudah - Keamanan terawasi
- Kemiringan lantai maksimum 8%
- Sirkulasi jelas dan terarah
- Terdapat peneduh(kanopi/pohon)
- Terjangkau dari lobby
2. Parkir motor 1 2,5 m2 (1x2,5)
2,5 m2 50 buah 25 m2 150 m2 - Manuver kendaraan mudah - Keamanan terawasi
- Kemiringan lantai maksimum 8%
- Sirkulasi jelas dan terarah - Terdapat peneduh(kanopi/pohon)
- Terjangkau dari lobby
3. Bus 1 45 m2
(2,5x18)
45 m2 2 buah 18 m2 108 m2 - Manuver kendaraan mudah - Keamanan terawasi
- Kemiringan lantai maksimum 8%
- Sirkulasi jelas dan terarah - Terdapat peneduh(kanopi/pohon)
- Terjangkau dari lobby
4. Servis
a. Truk 1 15,5 m2 15,5 m2 1 buah 3,1 18,6 m2
- Manuver kendaraan mudah - Keamanan terawasi
- Kemiringan lantai maksimum 8%
- Sirkulasi jelas dan terarah - Terdapat peneduh(kanopi/pohon)
- Dekat dengan fasilitas servis - Tidak langsung terhubung dengan
lobby b. Pick up 1 12,05 m2 12,05 m2 2 buah 4,82 m2 28,92 m2 c. Motor 1 2 m2 2 m2 10 buah 4 m2 24 m2 d. Mobil 1 12,5m2 12,5 m2 5 buah 12,5 m2 75 m2 Total : 854,52 m2
Total keseluruhan ruang : 5038,62 m2
-2. Analisa Tapak
a. Lokasi
Tapak yang disediakan terletak di Dusun Sawahan, Kelurahan Pendowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berada di bagian Utara Propinsi Yogyakarta dan menjadi wilayah yang relatif strategis dan mudah dijangkau karena dilewati Jalan Arteri Jogja-Tempel yang menghubungkan antara Kota Yogyakarta dengan Muntilan - Magelang.
b. Analisa Batas Tapak
Batas tapak di sebelah Utara adalah Jalan lintas Kabupaten dan pemukiman penduduk, sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Kabupaten dan persawahan, di bagian Selatan berbatasan dengan Jalan Arteri Jogja-Magelang dan serumpun pepohonan yang rindang, sedangkan di sebelah Timur berbatasan dengan persawahan yang luas dengan deretan pohon kelapa.(lihat gambar 42)
c. Analisa Vegetasi pada Tapak
Vegetasi yang terdapat pada tapak dan sekitarnya antara lain adalah deretan pohon cemara di sepanjang Jalan Kabupaten sebagai pohon kolumnar yang biasa dipakai untuk menyamakan citra di Kabupaten Sleman.
Di bagian Selatan tapak terdapat pula pohon-pohon peneduh yang dapat berfungsi sebagai peredam kebisingan (noise buffer).
Jenisnya antara lain adalah pohon Nangka dan pohon Asam Jawa. Agak jauh dari tapak di Timur nampak deretan pohon kelapa . Selain itu di sekitar tapak adalah lahan persawahan yang vegetasinya berganti setiap musim tanam.(lihat gambar 42)
d. Analisa Klimatologis
Arah aliran angin dan pergerakan Matahari terhadap tapak dapat dilihat di Gambar 43.
Mempertimbangkan adanya arah aliran angin dan pergerakan Matahari tersebut, maka dibuat optimasi arah masa bangunan yang dimiringkan sekira 60° terhadap arah Utara.
- Temperatur minimum : 19°C - Temperatur maksimum : 29°C - Temperatur rata-rata : 25°C
Gb.42 :Skema Analisa batas dan vegetasi tapak. Skala 1: 2000 UTARA : Pohon cemara
e. Kondisi dan Potensi Tapak
Tapak terdiri dari area persawahan dan kebun liar dengan kontur relatif datar. Kondisi tanah subur dan jarak sumber air dari permukaan tanah relatif dekat. Luas lahan yang tersedia sekira 20.000 m2. Suasana tapak relatif tenang karena ada jarak set back
dari jalan arteri.
Secara fungsi dan peruntukan lahan, tapak ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai fasilitas hunian dan sawah sebagai lahan konservasi serta fasilitas lainnya yang langsung bersinggungan dengan jalan arteri.
Gb.44 : muka jalan kabupaten di tapak dan pemukiman di sekitarnya
f. Peraturan
Mengacu pada Rencana Teknik Ruang Kota (RUTRK) Kota Sleman dan Rencana Pemanfaatan Ruang Kota tahun 2008, maka tapak tersebut terikat pada peraturan sebagai berikut :
KDB 40 – 60 KLB 0,4 – 2,4
Tinggi bangunan maksimal 4 lantai Sempadan :
- 7,5 m ROW
g. Bangunan Sekitar
Bangunan yang terdapat di sekitar tapak sepanjang jalan Kabupaten mayoritas adalah pemukiman dengan beberapa percampuran fungsi perkantoran dan perdagangan. Langgam arsitektur dan tipologi bangunan yang ada tidak diatur secara khusus namun kebanyakan berupa rumah tradisional Jawa sederhana dengan konstruksi kayu atau pasangan batu bata. Selain itu, di pangkal jalan ini terdapat kantor Kelurahan Pendowoharjo yang pada akhirnya membuat jalan ini penting sebagai penghubung antara wilayah kabupaten dan kelurahan.
Gb.45 : salah satu rumah di seberang tapak di Jalan kabupaten
h. Prasarana
Secara tidak langsung, prasarana yang ada di sekitar tapak dapat dikatakan lengkap karena jaraknya yang dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Sleman. Pasar Kecamatan terletak hanya 1 kilometer di sebelah selatan tapak, Pasar Kabupaten terletak hanya 3 kilometer dari tapak. Fungsi perdagangan dan jasa tersebar di
i. Karakter Lingkungan
Lingkungan tapak masih alami dan masih difungsikan sebagai persawahan yang tanamannya berganti sesuai musim. Persawahan ini masih diolah dengan metode tradisional sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Di batas luar sebelah Selatan persawahan terdapat jajaran pohon kelapa dan pohon-pohon liar lainnya yang densitasnya cukup tinggi yang membuat karakter pedesaannya lebih terasa. Di sepanjang jalan Kabupaten terdapat deretan pohon cemara.
Pemukiman di sekitar tapak adalah rumah tinggal swadaya, bukan kompleks perumahan sehingga masih asri dan tidak terdapat kepadatan penduduk yang berarti.
Tingkat kebisingan pada tapak ini tidak terlalu tinggi karena lalu lintasnya sangat lancar dan dapat dikatakan tidak terdapat kemacetan sama sekali.
Sumber mata air mudah didapat dan kualitas airnya baik. Selain itu, di sebelah selatan tapak terdapat sungai kecil yang dapat menambah kualitas lingkungan tapak.
j. Pemandangan
Dilihat dari titik pusat tapak dengan sudut pandang 54°, maka diperolehlah pandangan-pandangan dengan katagorisasi 1 sampai 4 dengan nilai 1 adalah terbaik dan nilai 4 adalah terendah. Melihat kondisi pandangan yang terjadi di tapak, didapatkan hasil analisa bahwa Hunian dan fungsi pendidikan dapat diarahkan di bagian tapak dengan katagorisasi nomor 1 dan 2. Sedangkan Area nomor 4 untuk fungsi pertunjukan karena sifatnya yang high exposure dan
untuk area pertunjukan tidak membutuhkan terlalu banyak pemandangan yang baik. Area 3 karena kemudahannya diakses namun tidak terlalu terekspos, dirasa cocok untuk fungsi pengelola