• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN MAKAN OBAT PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR. M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN MAKAN OBAT PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR. M."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

105

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN MAKAN OBAT PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR. M.

DJAMIL PADANG

(The correlation between knowledge and attitude toward obedience of consuming hypertension patient’s drugs in Internal Medicine Clinic of M. Djamil Hospital

of Padang)

Sefrianita Kamal1 & Esi Afriyanti2

1STIKES Amanah Padang

2Bagian Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan UNAND

email: sefrianitakamal@gmail.com

ABSTRACT

Hypertension is a healt problem in Indonesia, if it not well controlled in good way. It may increase the occurrence of complications example heart attack, stroke, kidney failure. In 2012, in West Sumatera there were 31,2 % cases hypertension and in internal medicine clinic of DR. M. Djamil Hospital there were 3.655 cases of hypertension and also there were got complication. Based on the required compliance of eat hypertension drug’s is used to as long as to life, to blood pressure controlled and to decreased morbidity and mortality. This research to determine the correlation between knowledge and attitude toward obedience of consuming hypertension patient’s drugs in internal medicine clinic of DR. M. Djamil Hospital Padang at Februari until July in 2012

The design of this research was cross sectional, with sample 86 patiens, sampling conducted purposive sampling. The research data obtained trough questionnaires by lead interviews to patient. Process of data conducted by computerized, with include univariate and bivariate by using Chi Square test with degree of trust 95 %

The result of research showed that there were still patients have decrease knowledge about obedience of consuming hypertension drugs was (23,3 %), negative attitude (38,4 %)and decrease obedience of consuming hypertension drugs was (40,7). There was correlation between knowledge toward obedience of consuming hypertension drugs was 0, 000 ( p< 0,05). There were correlation between attitude toward obedience of consuming hypertension drugs was 0,000 (p<0,05)

To increase obedience of hypertension patients to be suggested to side of hospital to be able to improve giving of tuition and counseling, and also suggested to hypertension patiens to consuming hypertension drugs and control regularly so decrease to complication. Keywords: Obedience, hypertension drugs, Knowledge, Attitude

PENDAHULUAN Penyakit hipertensi merupakan

peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Di seluruh negara, hampir 1 milyar orang atau sekitar

seperempat dari populasi orang dewasa menyandang hipertensi. Menurut World

Health Organization (WHO) dan the

International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia, dan 3 juta diantaranya, meninggal dunia setiap tahunnya. WHO

(2)

106 memperkirakan pada tahun 2025 terjadi kenaikan kasus hipertensi sekitar 80 %, pada tahun 2000 dari 639 juta kasus menjadi 1,5 milyar kasus pada tahun 2025 terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia (Rahajeng, 2011). Hipertensi merupakan penyebab kematian utama ketiga di Indonesia untuk semua umur (6,8%), setelah stroke (15,4%) dan tuberculosis (7,5%) (Depkes 2010).

Hipertensi sering disebut juga “silent

killer” yang dapat menyebabkan komplikasi pada penyakit jantung koroner, gangguan pada mata, stroke, kerusakan ginjal. Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik (Stop High Blood Pressure) yaitu dengan terapi farmakologi. Tujuan dari pengobatan adalah untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas kardiovaskular. Penurunan tekanan sistolik harus menjadi perhatian utama, karena pada umumnya tekanan diastolik akan terkontrol bersamaan dengan terkontrol tekanan. Sistolik (G, Sulistia dkk. 2009). Demi terkontrolnya hipertensi dibutuhkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi/makan obat. Kepatuhan ini harus dilandasi dengan pengetahuan dan sikap yang positif dari penderita hipertensi.

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilakunyang didasari oleh pengetahuan (Notoajmodjo, 2007). Pengetahuan yang baik dan memadai tentang penyakit hipertensi akan mampu mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terjadi peningkatan kepatuhan pasien dalam pengobatan hipertensi (Suparyanto, 2010)

Sikap merupakan reaksi atau reaksi respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap induvidu terhadap program pengobatan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan individu sendiri. Semakin tinggi tingkat pengetahuan, maka sikap individu semakin terbuka dengan melaksanakan kepatuhan makan obat hipertensi. Sikap tersebut dapat ditujukan dengan mematuhi program penatalaksanaan pengobatan yang telah ditetapkan oleh professional kesehatan (Niven, 2002)

Berdasarkan survey awal yang dilakukan di poliklinik penyakit dalam RSUP M. Djamil Padang, melalui wawancara pada 10 orang pasien hipertensi tentang kepatuhan makan obat hipertensi. Didapatkan hasil 4 orang mengatakan rutin makan obat hipertensi setelah dikonfirmasi ulang kepada keluarga pasien.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti apakah ada “Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Makan Obat Pasien Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2012”.

Rumusan Masalah

Bertolak belakang dari latar belakang, peneliti telah melakukan penelitian mengenai “Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Makan Obat Pasien Hipertensi di Poliklinik Penyakit dalam RSUP. DR. M.Djamil Padang

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan makan obat pasien hipertensi di poliklinik penyakit dalam RSUP. DR.M. Djamil Padang tahun 2012.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat deskriptif

analitik dengan desain penelitian cross

sectional. Dimana variabel independen

(pengetahuan dan sikap) variabel dependen (kepatuhan makan obat hipertensi) diteliti

pada waktu yang bersamaan (Notoadmadjo: 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2012 di RSUP. DR. M. Djamil Padang

(3)

107 Populasi pada peneltian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang terdata di poliklinik penyakit dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang, yaitu sebanyak 625 orang pasien hipertensi dari bulan September sampai dengan bulan Nopember 2011 dengan kriteria inklusi adalah pasien hipertensi tanpa komplikasi, umur diatas 30 tahun dan bersedia menjadi responden. Sampel diambil dengan cara purposive sampling dengan objek penelitian sebanyak 86 orang pasien rawat jalan penderita hipertensi di poliklinik

penyakit dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan cara wawancara terpimpin kepada responden.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu: Editing, Coding, Entri dan Cleaning. Data dianalisa secara Univariat menggunakan distribusi frekwensi dan analisa Bivariat menngunakan uji chi squre pada derajat kepercayaan 95 % dengan t 0,05.

HASIL DAN DISKUSI Hasil

Setelah dilakukan pengambilan pada respoden maka padaberikut ini akan ditampilkan hasil penelitian beserta pembahasannya. Untuk melihat tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat dapat dilihat pada tabel I:

Tabel I. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Makan Obat hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang tahun 2012 Kepatuhan Makan Obat Hipertensi f % Kurang patuh 35 40.7 Patuh 51 59.3 Jumlah 86 100

Dari tabel diatas terlihat hampir separuh responden yang kurang patuh makan obat hipertensi (40,7 %)

Tabel II. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan pengetahuan tentang Kepatuhan Makan Obat hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang tahun 2012

Pengetahuan

f %

Rendah 20 23.3

Tinggi 66 76.7 Jumlah 86 100

Dari tabel terlihat bahwa sebagian kecil responden yang memilki pengetahuan rendah.

Tabel III. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan sikap tentang Kepatuhan Makan Obat hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang tahun 2012

Sikap f %

Negatif 33 38.4

Positif 53 61.6 Jumlah 86 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir separuh responden yang memiliki sikap negatif (38,4 %)

(4)

108

Table IV. Distribusi hubungan Responden berdasarkan Pengetahuan dan Kepatuhan Makan Obat Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2012

Pengetahuan

Kepatuhan Makan Obat Hipertensi

Total

P value Kurang Patuh Patuh

f % f % f %

Rendah 17 85 3 15 20 100

,0000

Tinggi 18 27,3 48 72,2 66 100

Jumlah 35 40,7 51 59,3 86 100

Setelah dilakukan uji statistik dengan rumus Chi Square didapatkan nilai p value 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% berarti menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pasien dengan kepatuhan makan obat hipertensi.

Tabel V. Distibusi hubungan Responden berdasarkan Sikap dan Kepatuhan Makan Obat Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2012

Sikap

Kepatuhan Makan Obat Hipertensi

Total

P value Kurang Patuh Patuh

f % f % f %

Negatif 32 97 1 3.0 33 100

,0000

Positif 3 5,7 50 94.3 53 100

Jumlah 35 407 51 59,3 86 100

Setelah dilakukan uji statistik dengan rumus Chi Sguare didapatkan nilai p value 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95 % berarti menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara Sikap pasien dengan kepatuhan makan obat hipertensi.

Diskusi

Dari hasil penelitian terlihat bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang maka sikapnya akan positif dalam menjalankan terapi hipertensi secara patuh. Menurut Azwar semakin tinggi tingkat pengetahuan, semakin baik pula perilaku patuh pasien dalam mengkonsumsi obat (suparyanto, 2010). Berdasarkan analisa peneliti dari hasil penelitian menunjukan bahwa adanya kaitan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku

patuh dimana sebagian besar kurang patuh memiliki pengetahuan rendah.

Sikap merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Orang yang memiliki kesiapan sikap yang baik juga cenderung memiliki perilaku yang baik dalam bertindak (Maulana, 2009). Faktor pemahaman yang baik terhadap kepatuhan makan obat hipertensi juga mempengaruhi pembentukan sikap responden.

(5)

109 KESIMPULAN Dari hasi penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat hipertensi.

Untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi disarankan kepada pihak rumah

sakit untuk dapat meningkatkan pemberian penyuluhan dan konseling serta pada pasien hipertensi disarankan untuk makan obat hipertensi dengan rutin supaya dapat mengurangi terjadinya komplikasi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih yang setulus-tulusnya peneliti ucapkan kepada pihak RSUP DR. M. Djamil Padang dan STIKes Amanah Padang yang telah memfasilitasi penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA ____________. 2010. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Depkes. 2010. Hipertensi Penyebab

Kematian Nomor Tiga.

G. Sulistia dkk. 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

http://dr-suparyanto.blogspot.com/ 2010/10/konsep-kepatuhan-1.html. Diakses tanggal: 5/03/2012, pukul 21.00

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pre ss-release/810-hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html. Diakses tanggal: 26/02/2012, pukul 15:12 WIB Hutabarat, Basia .2007. Faktor Internal dan

Eksternal terhadap Kepatuhan Makan Obat Hipertensi di Kabupaten Asahan. Kurnia, Rissa. 2007. Karakteristik Penderita

Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera

Barat Tahun 2002-2006.

http://repository.usu.

ac.id/handle/12346789/14618. Diakses: 25 Februari 2012.

Marliani, dkk.2007. 100 Questions and Answers Hipertensi.Jakarta: PT Elex Medika Komputindo

Maulana, Heri.2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC

Niven, 2002. Psikologi Kesehatan:

Pengantar untuk perawat &

Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: EGC

Notoajmodjo S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

Rahajeng. 2011. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia.indonesia. digitaljournals.org/index.php/idnmed/ar ticle/download/700/699.data terbaru- prevalensi-kejajadianhipertensi-di-dunia. Diakses: 22 Februari 2012. Suparyanto, 2010. Konsep Kepatuhan.

Gambar

Tabel  III.  Distribusi  Frekwensi  Responden  Berdasarkan  sikap  tentang   Kepatuhan  Makan  Obat  hipertensi  di  Poliklinik  Penyakit  Dalam  RSUP
Tabel  V.  Distibusi  hubungan  Responden  berdasarkan  Sikap  dan  Kepatuhan  Makan  Obat  Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah intervensi yang dilakukan oleh beberapa peneliti dalam 10 artikel yang telah direview oleh penulis ada perbedaan antara suhu

Sebelum  pelaksanaan  tindakan,  terlebih  dahulu  dilakukan  observasi  awal untuk menemukan masalah. Observasi untuk menemukan masalah pada  penelitian  ini 

(2) Peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan oleh petugas secara lisan kepada orang atau badan yang melakukan pelanggaran untuk tidak

Penilaian sikap siswa dilakukan dengan instrumen angket dan diperkuat oleh hasil observasi terbatas. Dari hasil pengolahan data angket, diketahui beberapa aspek afektif siswa selama

Myös Cohcran (1990) korostaa lapsen henkilökohtaisten ihmissuhteiden verkon merkitystä. Jos lapsen ystävä on yhtä aikaa naapuri, luokkatoveri ja harrastuksesta tuttu, on hänen

Sedangkan pada faktor penyebab tindakan bahaya ( unsafe action ) adalah suatu tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri yaitu material yang diangkat terlalu

bahwa dalam rangka mewujudkan akuntabilitas penatausahaan keuangan dalam penanggulangan bencana alam/non alam/sosial di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kendal, maka

Membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk membagikan deviden atau menahan deviden dan dapat membantu perusahaan mengetahui dampak-dampak yang akan terjadi