• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai Akuntan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai Akuntan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi

Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan

Karir sebagai Akuntan

Dra. Reni Yendrawati, M.Si.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Abstract

This research aim to know do there is difference of view among student choosing career as public accountant, company accountant, aducator accountant and governmental accoun-tant as a whole and pursuant to gender evaluated from financial reward, proffefsional train-ing, professional confension, social values, work environment, and labour market needs.So that can be good for institude whish have amployed accountant labour ang for education environment. Pursuant to the mentioned hence taking title “Perception of Student Accoun-tancy Concerning Factors Influencing Election of Career as Accountant”. Data collection done is directly used by questionnaire which in the form of addressed questioner to student. Result of from this research is got that student as a whole tend to choose career as public accountant compared educator accounatant, company accountant and governmental ac-countant. Ellection of the career influenced by factor financial reward, professional train-ing and professional confession. While result of research to man student and woman student indicate that only at factor labour market needs there are difference of view.

Key words: career choise, gender, financial reward,professional training, professional con-fession, social values, work environment and labor market needs.,

Latar Belakang Masalah

Mahasiswa tahun terakhir, menjelang kelulusannya, tentunya telah memiliki rencana atau paling tidak pemikiran mengenai alternatif langkah yang akan ditempuh setelah kelulusannya. Pendidikan akuntansi mempunyai tugas untuk menghasilkan profesional-profesional di bidang akuntansi. Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka desain pendidikan akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja, khususnya dunia kerja bagi sarjana akuntansi.

Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dijalankan oleh mahasiswa akuntansi yang telah menjadi sarjana, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001), menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, atau akuntan pemerintah. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa akuntansi mempertimbangkan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial. Faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan kerja tidak dipertimbangkan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Felton, et al(1994) dalam Andriati (2001) terhadap mahasiswa akuntansi menyatakan bahwa mahasiswa

(2)

akuntansi dalam memilih karir dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu faktor intrinsik, :penghasilan jangka panjang dan penghasilan jangka pendek, pertimbangan pasar kerja, latar belakang pendidikan di SMU dan persepsi rasio keuntungan dan kerugian menjadi aku8ntan.

Dengan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mereka dalam memilih karir, baik secara keseluruhan maupun berdasarkan gen-der-nya maka setiap mahasiswa akuntansi yang akan terjun ke dunia bisnis dapat dengan tepat memilih karir yang akan dijalankannya dan pendidikan akuntansi juga dapat merencanakan kurikulum yang sesuai dan relevan dengan tuntutan dunia kerja, sehingga mahasiswa akuntansi yang sudah lulus dan siap terjun dalam dunia kerja lebih mudah menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya dengan tuntutan dalam pekerjaan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir

sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan pekerjaan, keamanan kerja dan pertimbangan pasar kerja?

2. Apakah terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang

memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan pekerjaan, keamanan kerja dan pertimbangan pasar kerja?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: apakah ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah secara keseluruhan dan menurut perbedaan jender mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan pekerjaan, keamanan kerja dan pertimbangan pasar kerja

Tinjauan Pustaka Pengertian Gender

Perjuangan kesetaraan genderadalah terkait dengan kesetaraan sosial antara pria dan

wanita, dilandaskan pada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang disebabkan oleh

diskriminasi struktural dan kelembagaan. Perbedaan hakiki yang menyangkut jenis kelamin tidak

dapat diganggu gugat (misalnya secara biologis wanita mengandung), perbedaan peran

gen-derdapat diubah karena bertumpu pada faktor-faktor sosial dan sejarah. Karir akuntan yang terkait dengan banyak disiplin ilmu sosial tentunya akan sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Terminologigenderdalam ilmu-ilmu sosial, diperkenalkan sebagai acuan kepada perbedaan-perbedaan antara pria dan wanita tanpa konotasi-konotasi yang sepenuhnya bersifat biologis. Jadi rumusan gender merujuk kepada perbedaan-perbedaan antara pria dan wanita yang merupakan bentukan sosial, perbedaan-perbedaan yang tetap muncul meskipun tidak disebabkan oleh perbedaan-perbedaan biologis yang menyangkut jenis kelamin. Rumusan ilmu-ilmu sosial

juga mengenal istilah hubungan-hubungangenderyang merupakan sekumpulan aturan-aturan,

tradisi-tradisi, dan hubungan-hubungan sosial timbal balik dalam masyarakat dan dalam kebudayaan yang menentukan pembagian kekuasaan diantara laki-laki dan wanita. Sedangkan istilah ”perilakugender” adalah perilaku yang terercipta melalui proses pembelajaran, bukan sesuatu yang berasal dari dalam diri sendiri secara alamiah atau takdir yang tak bisa dipengaruhi oleh manusia.

(3)

Pengertian Karir

Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerrak ke atas dalam garis pekerjaan yang dipilih seseorang.Bergerak ke ats berarti berhak atas pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestise dan kuasa yang .lebih besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis pekerjaan yang menghasilkan uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau suatu rangkaian kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang memberikan kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga mendiptakan sikap dan perilaku tertentu.

Karir Bagi Akuntan

Studi pilihan karir mahasiswa strata 1 program studi akuntansi merupakan hal yang sangat penting dan menarik untuk diteliti, karena dengan penelitian tersebut, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi karir mereka. Dengan diketahuinya faktor-faktor-faktor-faktor yang mempengaruhi pelihan karir mahasiswa dapat diketahui alasan mahasiswa memilih karir tersebut. Sehingga hasilnya dapat menunjukkan karir yang diminati atau tidak diminati oleh mahasiswa. Apabila dapat diketahui karir yang dinikmati mahasiswa, maka dapat direncanakan kurikulum yang sesuai dengan pilihan karir mahasiswa, sehingga apabila mahasiswa telah menyelesaikan pendidikannya, maka mahasiswa diharapkan lebih mudah menyesuaiakan kemampuan yang dimilikinya dengan tuntunan dalam pekerjaan serta menyiapkan diri menuju persaingan yang semakin ketat.

Menurut Bensinger (1999) dalam Sri Rahayu (2003) mahasiswa akuntansi sebagai calon profesional harus memiliki (knowledge), ketrampilan (skill) dan kemampuan (ability) dalam berkarir. Dalam memilih karir mahasiswa memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk bekerja dan memilih karir yang sesuai. Motivasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.

Akuntan merupakan salah satu profesi dalam dunia kerja yang dapat dijalani oleh mahasiswa akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat digolongkan dalam 4 kategori, yaitu: akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah.

Akuntan publik

Menurut Weygant et al (1996) di Amerika Serikat, karir pada profesi akuntan publik relatif jelas. Berikut ini gambaran jenjang karir akuntan publik:

a. JuniorAauditor, merupakanentry level karir akuntan publik.

b. Senior Auditorjenjang di atasJunior Auditor. Biasanya memerlukan waktu dua sampai empat tahun untuk ke jenjang ini.

c. Audit Manager,jenjang karir setelah Senior Audiotr. Untuk ke jenjang ini diperlukan waktu rata-rata enam sampai delapan tahun masa kerja dan setelah melalui jenjangSenior Audi-tor.

d. Partner,merupakan karir puncak profesi akuntan publik. Masa kerja minimal untuk menjadi partneryang diperlukan dalam kantor akuntan adalah 10 tahun masa kerja setelah melalui jenjangAudit Manager.

Akuntan Perusahaan

Karir bidang akuntansi yang tidak melalui ujian sertifikasi adalah dengan bekerja pada suatu perusahaan. Karir pada bidang ini disebut sebagaiprivate (or managerial accounting). Aktivitas profesi akuntansi ini antara lain adalahcost accounting, budgeting, general account-ing, accounting information system, tax accountingdaninternal auditing.

(4)

Akuntan Pemerintah

Profesi akuntansi juga diperlukan meskipun pada lembaga yang kegiatannya tidak berorientasi laba

Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntansi lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik sendiri.

Keempat karir tersebut dapat dijalani oleh para lulusan strata-1 akuntansi dari berbagai perguruan tinggi. Dalam memilih karir, mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan pekerjaan, keamanan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik, bisa jadi dipengaruhi oleh faktor yang berbeda dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik, demikian juga kemungkinan faktor-faktor itu berbeda apabila mahasiswa memilih karir yang berbeda.

Faktor-faktor Yang Memepengaruhi Dalam Pemilihan Karir

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan karir. Antara lain: gaji/penghargaan finansial, pelatihan kerja, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja.

Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawanniya. Pada faktor gaji, biasanya mahasiswa akan memperhitungkan gaji yang diperoleh pada waktu mulai bekerja, jaminan masa depan yang menjamin yaitu adanya dananya pensiun, selain itu mahasiswa juga memperhatikan kenaikan kapan kenaikan gaji akan diperoleh.

Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian terhadap prestasi. Pelatihan dan pengakuan profesional dapat dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial. Dalam memilih karir tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri. Pada faktor pelatihan profesional, biasanya mahasiswa akan melihat apakah sebelum bekerja diberikan pelatihan sebagai bekal mereka dalam bekerja. Untuk meningkatkan kemampuannya dalam bekerja apakah ada pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan di tempat mereka bekerja atau yang diselenggarakan oleh pihak luar lembaga mereka bekerja. Selain itu mahasiswa juga menginginkan pengalaman kerja yang bervariasi, supaya tidak mengalami kejenuhan dalam bekerja.

Pada faktor pengakuan profesional mahasiswa pada umumnya menginginkanrewardatas

prestasi yang diperoleh. Reward yang dimaksud tidak hanya berupa uang, tetapi berupa

pengakuan dari lembaga tempat mereka bekerja. Sehingga mereka mereka mempunyai semangat untuk selalu meningkatkan kinerja mereka.. Pengakuan profesional berkaitan dengan pengakuan prestasi dalam menkalankan karir. Instrumen ini digunakan untuk meminta pendapat mahasiswa mengenai pengakuan prestasi dalam karir yang mereka pilih. Instrumen ini meliputi kesempatan berkembang, pengakuan bila berprestasi, cara untuk naik pangkat dan keahlian yang diperlukan untuk mencapai sukses

Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang dipilih mahasiswa. Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang mereka pilih mempunyai nilai-nilai sosial.Faktor nilai-nilai sosial meliputi kesempatan melakukan kegiatan sosial, kesempatan berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi,

(5)

kesempatan menjalankan hobi, perhatian terhadap perilaku individu, gengsi pekerjaan dan kemungkinan bekerja dengan ahli bifang lain.

Lingkungan kerja sangat mendukung dalam memilih karir. Lingkungan kerja yang aman dan menyenangkan dapat meningkatkan prestasi akuntan. Lingkungan kerja berkaitan dengan tipe perkerjaan dan lingkungan tempat bekerja.

Pertimbangan pasar kerja juga merupakan faktor yang relevan dalam pemilihan karir. Pekerjaan yang terjamin/tidak gampang memutuskan hubungan kerja karyawan akan banyak dipilih oleh mahasiswa. Mahasiswa biasanya memilih pekerjaan berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang mereka peroleh. Sehingga pekerjaan yang mudah diakses oleh mahasiswa biasanya banyak diminati oleh mahasiswa.

Review Penelitian Terkait.

Penelitian dalam hal faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir delakukan oleh: Felton (1994) menemukan bahwa pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh faktor-faktor intrinsic, gaji dan pertimbangan pasar kerja.

Penelitian lainnya adalah Wijayanti (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi menunjukkan bahwa dari tujuh faktor yang diteliti yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja dan tersedianya lapangan pekerjaan, hanya faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, dkk (2003) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk faktor-faktor nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.

Penelitian yang dilakukan Sri Rahayu (2003) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesi, pengakuan profesi, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan.

Penelitian ini meneliti kembali apakah ada perbedaan pandangan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir, secara keseluruhan dan berdasar jender-nya. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir dalam penelitian ini akan dikelompokkan dalam (1) Penghargaan finansial, (2) Pelatihan profesional, (3) Pengakuan profesional, (4) Nilai-nilai sosial, (5) Lingkungan Kerja, (6) Pertimbangan pasar kerja

Metode Penelitian Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Strata Satu di 4 perguruan tinggi swasta terbesar di Yogyakarta yang membuka program studi akuntansi untuk jenjang S1 dimana jurusan akuntansi menjadi pilihan favorit. Pengambilan jumlah sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria responden yaitu mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah Auditing. Alasannya, pada tingkat tersebut mahasiswa sudah mempunyai gambaran tentang pekerjaan yang dilakukan oleh seorang akuntan. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi pada 4 (empat) Perguruan Tinggi Swasta yang jumlah mahasiswa akuntansinya terbesar di Kopertis Wilayah V DIY

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan langsung kepada calon responden.

(6)

Pengembangan Instrumen

Kuesioner terdiri dari 6 kelompok, yaitu kelompok I tentang financial, kelompok II tentang pelatihan profesional, kelompok III tentang pengakuan profesional, kelompok IV tentang nilai-nilai sosial, kelompok V tentang lingkungan kerja dan kelompok VI tentang peratimbangan pasar kerja. Untuk mengetahui apakah kuesioner terbet masih valid dan reliabel.. Untuk mengukur validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus ”Korelasi Product Moment”.. Sedangkan untuk menguji reliabilitas menggunakan formula koefisien alpha atau ”metode Cronbach Alfa” Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini meliputi:

1. Penghargaan finansial. Penghasilan atau gaji berkaitan dengan seberapa penting mahasiswa mempertimbangkan gaji dalam memilih karir.

2. Pelatihan profesional. Pelatihan profesional berkaitan dengan seberapa penting mahasiswa menganggap adanya pelatihan untuk menjalankan tugas-tugas dalam karir yang mereka pilih.

3. Pengakuan Profesional. Pengakuan profesional berkaitan dengan pengakuan prestasi dalam menjalankan karir.

4. Nilai-nilai sosial. Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang dipilih mahasiswa.

5. Lingkungan kerja berkaitan dengan pendapat mahasiswa mengenai lingkungan kerja dalam

karir yang mereka pilih..

6. Pertimbangan pasar kerja. Faktor keamanan kerja (dalam arti tidak mudah kena PHK) dan tersedianya lapangan kerja.

Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau skala likert, dimana penelitian terhadap responden diberi skor tertentu yaitu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) dengan ketentuan untuk pernyataan yang terdiri dari:

a. Tidak Setuju (TS) diberi skor 1

b. Kurang Setuju (KS) diberi skor 2

c. Setuju (S) diberi skor 3

d. Sangat Setuju (ST) diberi skor 4

e. Sangat Setuju Sekali (STS) diberi skor 5 Teknik Pengujian Hipotesis

Hipotesis 1 dan hipotesis 2 akan diuji dengan ujiKruskal-Wallis. Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif k sampel independen apabila datanya berbentuk ordi-nal. Langkah yang ditempuh dalam melakukan pengujian ini yaitu:

1. Hipotesis 1. Mengelompokkan mahasiswa akuntansi menjadi empat jenis berdasarkan jenis karir yang dipilihnya, yaitu kelompok akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Hipotesis 2. Mengelompokkan mahasiswa akuntansi menjadi dua jenis berdasar jenis kelamin, yaitu: mahasiswa dan mahasiswi akuntansi.

2. Mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih

karir menjadi enam kelompok.

3. Total nilaimean ranksetiap faktor dan nilaimean rank butir faktor setiap faktor dari masing-masing kelompok akan dihitung dengan rumus:, kemudian akan diuji dengan Kruskal-Wallis. Kesimpulan yang diambil yaitu untuk hipotesis 1, apabila probabilitas kurang dari 5%, maka terdapat perbedaan pandangan di antara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai

(7)

akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah mengenai masing-masing faktor tersebut. Sedangkan untuk hipotesis 2, apabila probabilitas kurang dari 5% maka terdapat perbedaan pandangan di antara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi mengenai masing-masing faktor tersebut.

Analisis Data dan Pembahasan Analisis Diskripstif

Analisis dalam penelitian ini menggambarkan analisis deskriptif atas jawaban yang diberikan untuk kemudian disajikan dalam bentuk table. Analisis kualitatif digambarkan untuk menguraikan tentang karakteristik dari suatu keadaan dari obyek yang diteliti.

Karakteristik responden yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dan plihan profesi akuntan yang dipilih mahasiswa. Karakteristik responden tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan factor yang sangat menentukan penilaian terhadap jenis profesi akuntan yang akan dipilih oleh mahasiswa karena berhubungan dengan tingkat kepentingan masing-masing jenis kelamin. Tabel.1. menunjukkan jenis kelamin responden.

Tabel 1.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Pria 83 47

Wanita 95 53

Jumlah 178 100

Dari tabel 1. di atas menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin pria berjumlah 83 mahasiswa atau 47% dan responden berjenis kelamin wanita berjumlah 95 mahasiswa atau 53%.

b. Jenis Profesi

Jenis profesi yang dipilih oleh mahasiswa akuntansi terbagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu: akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. Hasil jawaban terhadap jenis profesi mahasiswa akuntansi yang dipilih adalah sebagai berikut:

Tabel 2.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Profesi Jenis Profesi Jumlah (orang) Persentase (%)

Akuntan Publik 23 13

Akuntan Pendidik 9 5

Akuntan Perusahaan 86 48

Akuntan Pemerintah 60 34

(8)

Dari tabel.2. di atas dapat diketahui bahwa jumlah terbanyak mahasiswa akuntansi di Univer-sitas Tehnologi Yogyakarta (UTY), UniverUniver-sitas Islam Indonesia (UII), UniverUniver-sitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN memilih profesi sebagai akuntan perusahaan yaitu sebanyak 86 orang atau 48%. Sedangkan jenis profesi yang lain yaitu akuntan pemerintah sebanyak 60 orang atau 34%, akuntan public sebanyak 13 orang atau 13% dan akuntan pendidik sebanyak 9 orang atau 5%. Hal ini disebabkan karena jenis pekerjaan akuntan perusahaan merupakan pekerjaan yang menjanjikan dalam mengembangkan karir serta mampu meningkatkan nilai-nilai social, karena pekerjaan ini mempunyai status social yang tinggi.

Analisis Kuantitatif

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan terbukti valid dan reliable, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan‘Kruskal-Wallia’ Analisis ini digunakan untuk menguji perbedaan antara dua kelompok sample atau lebih dalamtreatmentyang berlainan. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan mengenai factor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah, serta mengetahui perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi Rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Ho: Tidak ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan financial, pelatihan profesional, pengakuan professional, nilai-nilai social, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja.

Ha: Tidak ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan financial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai so-cial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja..

Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa “tidak ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan financial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai social, lingkungan kerja dan pangsa pasar” Untuk membuktikan hipotesis pertama digunakanUji Kruskal Wallis.Hipotesis alternative diterima jika nilai p-value < 0,05. Hasil uji statikKruskal-Wallis mengenai factor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karir akan diuraikan satu persatu seperti berikut ini.

1. Penghargaan Finansial

Hasil uji statisticKruskal-Wallismenunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang dilihat secara keseluruhan ditinjau dari penghargaan fi-nancial. Probabilitas 0,015 dengan taraf signifikansi 5% Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam penghargaan financial dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3.

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Penghargaan Finansial (Perbedaan Karir) No. Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintah Probabilitas 1. 98,02 57,39 98,52 78,13 0,140 2. 83,52 47,78 91,01 95,88 0,480 3. 99,76 44,44 97,18 81,32 0,007

(9)

Berdasar tabel 3. mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan perusahaan menganggap bahwa dengan karir tersebut gaji awal mereka tinggi, dibanding dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik dan akuntan pemerintah yang menganggap bahwa gaji awal dalam karir mereka tidak tinggi. Dana pensiun sangat diharapkan oleh mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah, sedangkan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan pendidik tidak begitu berharap dengan dana pension. Mahasiswa yang meimilih karir sebagai akuntan public dan akuntan perusahaan mengharapkan kenaikan gaji yang lebih cepat debandingkan dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik dan akuntan pemerintah.

Berdasarkan perbedaan gender-nya uji statistic menunjukkan tidak terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari

penghargaan financial. Probabilitas 0,284 dengan taraf signifikan 5%. Mean rank dan

probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam penghargaan financial dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4.

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Penghargaan Finansial (PerbedaanGender)

No. Pria Wanita Probabilitas

1. 92,96 86,47 0,381

2. 91,82 87,47 0,557

3. 92,84 86,58 0,399

Berdasar tabel 4 mahasiswa yang berjenis kelamin pria dan mahasiswa yang berjenis kelamin wanita sama-sama beranggapan bahwa karir yang dipilihnya menyediakan gaji awal yang tinggi, menyediakan dana pension dan potensi kenaikan gajinya cepat.

2. Pelatihan Profesional

Hasil uji statisticKruskal-Wallismenunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi ditinjau dari pelatihan profesional. Probabilitas 0,000 dengan taraf signifikansi 5%Mean rankdan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam pelatihan profesional dapat dilihat pada tabel.5

Tabel 5.

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pelatihan Profesional (Perbedaan Karir) No. Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintah Probabilitas 1. 113,57 74,28 89,38, 82,73 0,056, 2. 132,02 95,22 83,56 80,86 0,000 3. 128,87 93,28 83,12 82,98 0,001 4. 122,89 69,39 90,81 77,83 0,002

(10)

Berdasarkan tabel 5 mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sma beranggapan bahwa mereka memerlukan pelatihan kerja sebelum mulai bekerja Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan pendidik mengharapkan bahwa karir yang dipilihnya akan sangat memerlukan pelatihan baik diluar lembaga mereka bekerja maupun di dalam lembaga tempat mereka bekerja untuk menigkatkan profesionalitasnya dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. . Mahasiswa memilih karir sebagai akuntan public dan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan beranggapan bahwa di tempat mereka bekerja akan memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi.

Berdasarkan perbedaangender-nya hasil uji statistic menunjukkan tidak terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari pelatihan professional. Probabilitas 0,894 dengan taraf signifikan si 5%.Mean rankdan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam pelatihan profesional dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6.

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pelatihan Profesional (Perbedaan Gender)

No. Pria Wanita Probabilitas

1. 90,72 88,44 0,757

2. 86,75 91,91 0,481

3. 91,60 87,66 0,593

4. 90,32 88,78 0,837

Berdasar tabel 6 mahasiswa akuntansi yang berjenis kelamin pria dan mahasiswa yang berjenis kelamin wanita sama-sama menganggap bahwa karir yang dipilihnya memerlukan latihan kerja sebelum mulai bekerja, memerlukan latihan baik di luar lembaga tempat mereka bekerja maupun di dalam lembaga tempat mereka bekerja. Mereka juga sama-sama memerlukan pengalaman kerja yang bervariasi.

3. Pengakuan Profesional

Hasil uji statisticKruskal-Wallismenunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang dilihat secara keseluruhan ditinjau dari pengakuan profesional. Probabilitas 0,009 dengan taraf signifikansi 5% (lampiran 3)Mean rankdan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam pelatihan profesional dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pengakuan Profesional (Perbedaan Karir)

No. AkuntanPublik PendidikAkuntan PerusahaanAkuntan PemerintahAkuntan Probabilitas

1. 109,07 61,61 94,10 79,58 0,021

2. 107,85 60,44 92,32 82,78 0,052

3. 110,59 59,89 90,73 84,10 0,040

(11)

Berdasar tabel 7 mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan perusahaan banyak memberikan kesempatan untuk berkembang. Sedangkan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan pendidik memberikan kesempatan untuk berkembang dengan tekanan yang sedikit lebih rendah dari pada sebagai akuntan pemerintah. Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama menganggap bahwa karir yang dipilihnya memberikan pengakuan apabila berprestasi dan memerlukan banyak keahlian tertentu untuk mencapai sukses .Akuntan public dan akuntan perusahaan menganggap bahwa karir yang dipilihnya lebih memberikan kesempatan untuk berkembang dan memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses dibandingkan dengan karir sebagai akuntan pendidik dan akuntan pemerintah

Berdasarkan perbedaan gender-nya hasil uji statistic menunjukkan tidak terdapat

perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari pengakuan professional. Probabilitas 0,507 dengan taraf signifikansi 5%.Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam pengakuan profesional dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8.

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pengakuan Profesional (PerbedaanGender)

No. Pria Wanita Probabilitas

1. 88,34 90,51 0,770

2.. 89,20 89,76 0,939

3. 88,05 90,76 0,714

4. 87,36 91,37 0,590

Berdasat tabel 8, mahasiswa yang berjenis kelamin pria dan mahasiswa yang berjenis kelamin wanita sama-sama menganggap bahwa karir yang dipilihnya memberikan kesempatan berkembang, pengakuan apabila berprestasi, memberikan banyak cara untuk naik pangkat dan memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses

4. Nilai-nilai Sosial

Nilai-nilai social diuji dengan 6 (enam) pernyataan mengenai apakah karir yang mereka pilih dinilai baik oleh masyarakat. Haasil uji statisticKruskal-Wallis menunjukkan bahwa probabilitas 0,127 taraf signifikansi 5%, yang berarti tidak terdapat perbedaan pandangan yang signifikan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah (secara keseluruhan) ditinjau dari nilai-nilai social. Mean rankdan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam pelatihan profesional dapat dilihat pada tabel 9.

(12)

Tabel 9.

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Nilai-nilai Sosial (Perbedaan Karir) No. Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintah Probabilitas 1. 96,96 132,33 79,05 95,21 0,006 2. 98,37 140,39 83,44 87,16 0,007 3. 89,02 134,67 85,05 59,29 0,041 4. 95,83 130,50 80,83 93,35 0,022 5. 91,20 119,72 92,89 79,45 0,102 6. 86,63 96,50 92,67 85,00 0,776

Berdasarkan tabel 9. mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public dan akuntan pendidik lebih menganggap bahwa karir yang dipilih lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan social dan lebih memerlukan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah.Mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama menganggap bahwa karir yang mereka pilih sama-sama lebih memerlukan kesempatan untuk menjalankan hobi, lebih memperhatikan perilaku individual, pekerjaannya lebih bergengsi dan lebih memberikan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain.

Berdasarkan perbedaangender-nya hasil uji statistic menunjukkan tidak terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari nilai-nilai sosial. Probabilitas 0,853 dengan taraf signifikansi 5%.Mean rank dan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam nilai-nilai sosial dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10.

Mean Rank dan Probabilitasbutir Pernyataan dalam Nilai-nilai Sosial (PerbedaanGender)

No. Pria Wanita Probabilitas

1. 89,86 89,19 0,927 2.. 87,63 91,14 0,630 3. 91,64 87,63 0,587 4. 93,13 86,33 0,357 5. 93,60 85,93 0,304 6. 79,16 98,53 0,009

Berdasarkan tabel 10, mahasiswa berjenis kelamin pria dan mahasiswa berjenis kelamin wanita menganggap bahwa karir yang dipilih sama-sama memberikan kesempatan

(13)

untuk melakukan kegiatan social, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi, memperhatikan perilaku individual dan pekerjaan yang dipilih adalah lebih bergengsi. Sedangkan mahasiswa akuntansi yang berjenis kelamin wanita menganggap bahwa karir yang dipilihnya lebih memberikan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain dari pada mahasiswa berjenis kelamin pria.

5. Lingkungan Kerja

Faktor lingkungan kerja meminta pendapat mahasiswa mengenai lingkungan kerja dari karir yang mereka pilih. Hasil uji statistic menunjukkan probabilitas 0,598 taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan pandangan yang signifikan diantara mahasiswa akuntansi (secara keseluruhan) yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah ditinjau dari lingkungan kerja.

Mean rankdan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam lingkungan kerja dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11.

Mean Rank dan Probabilitasbutir Pernyataan dalam Lingkungan Kerja (Perbedaan Karir) No. Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintah Probabilitas 1. 85,98 101,11 81,44 100,67 0,109 2. 83,93 94,56 89,83 90,41 0,936 3. 103,17 93,17 92,24 79,78 0,220 4. 85,39 82,00 91,24 89,44 0,919 5. 91,52 106,56 89,56 85,63 0,584 6. 90,63 87,39 97,56 77,83 0,115 7. 90,76 85,89 96,05 80,18 0,303

Berdasarkan tabel 11, mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama menganggap bahwa pekerjaan dalam karir yang dipilihnya bersifat rutin, pekerjaannya lebih cepat diselesaikan, lebih atraktif/banyak tantangan, lingkungan kerja menyenangkan, sering lembur, tingkat kompetisi antar karyawan tinggi dan ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna. Berdasarkan perbedaangender-nya uji statistic menunjukkan probabilitas 0,643 taraf signifikansi 5%, yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah ditinjau dari lingkungan kerja.

Mean rankdan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam lingkungan kerja dilihat pada tabel 12.

(14)

Tabel 12.

Mean Rank dan Probabilitasbutir Pernyataan dalam Lingkungan Kerja (PerbedaanGender)

No. Pria Wanita Probabilitas

1. 89,27 89,71 0,952 2.. 92,05 87,27 0,514 3. 90,02 89,04 0,895 4. 87,54 91,21 0,621 5. 79,06 89,88 0,910 6. 89,90 89,15 0,917 7. 94,46 85,16 0,214

Berdasarkan tabel 12, mahasiswa yang berjenis kelamin pria dan mahasiswa yang berjenis kelamin wanita sama-sama menganggap bahwa karir akuntan yang dipilihnya bersifat rutin, pekerjaannya lebih cepat diselesaikan, lebih atraktif/banyak tantangan, lingkungan kerja menyenangkan, sering lembur, tingkat kompetisi antar karyawan tinggi dan ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna.

4. Pertimbangan Pasar Kerja

Faktor pertimbangan pasar kerja diuji dengan pernyataan mengenai keamanan kerja dan kemudahan dalam mengakses lowongan. Hasil uji statistic menunjukkan probabilitas

0,175 dengan taraf signifikansi 5%. Mean rankdan probabilitas untuk masing-masing

pernyataan dalam pertimbangan pasar kerja dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pertimbangan Pasar Kerja (Perbedaan Karir) No. Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintah Probabilitas 1. 90,33 95,28 90,01 101,93 0,071 2. 90,76 107,17 84,98 92,85 0,537

Berdasarkan tabel 13, mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah sama-sama menganggap bahwa karir yang dipilih memberikan keamanan kerja yang lebih terjamin (tidak mudah PHK) dan mudah untuk mengakses adanya lowongan kerja.

Berdasar perbedaan genser-nya, hasil uji statistic menunjukkan probabilitas 0,005 dengan taraf signifikansi 5%.Mean rankdan probabilitas untuk masing-masing pernyataan dalam pertimbangan pasar kerja dapat dilihat pada tabel 14

(15)

Tabel 14

Mean Rank dan Probabilitas Butir Pernyataan dalam Pertimbangan Pasar Kerja (PerbedaanGender)

No. Pria Wanita Probabilitas

1. 80,51 97,35 0,024

2.. 77,45 100,03 0,002

Berdasarkan tabel 4.15, mahasiswa berjenis kelamin wanita lebih cenderung memilih pekerjaan yang memberikan keamanan kerja yang cukup dan memilih karir yang mudah diakses

Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini dan berdasarkan hasil pengujian dan analisis, dapat disimpulkan bahwa:

1. Karir yang banyak dimintati oleh mahasiswa akuntansi adalah karir sebagai akuntan

perusahaan, kemudian akuntan pemerintah, akuntan public, dan akuntan pendidik.

2. Terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai

akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah mengenai penghargaan financial, pelatihan professional dan pengakuan professional, sedangkan untuk factor nilai-nilai social, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja tidak terdapat perbedaan pandangan.

3. Berdasarkangender-nya perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi terlihat pada factor

pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk factor penghargaan financial, pelatihan profes-sional, pengakuan profesprofes-sional, nilai-nilai social dan lingkungan kerja tidak terdapat perbedaan pandangan.

Implikasi Penelitian

Perlu adanya cara motivasi yang berbeda antara satu jenis karir dengan karir yang lain. Hal tersebut diketahui dengan adanya perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi

secara keseluruhan dan berdasarkan gender-nya. Hal ini juga membuktikan bahwa apabila

karir yang dipilih berbeda, maka setiap calon akuntan mengharapkan hal yang berbeda pula. Harapan-harapan dari mahasiswa akuntansi yang akan terjun ke dunia kerja tersebut hendaknya diperhatikan oleh lembaga-lembaga yang sudah mempekerjakan akuntan agar dapat lebih memotivasi karyawannya untuk bekerja lebih baik, dan bagi akademisi dapat menyusun sistem pendidikan akuntansi dengan kurikulum yang relevan terhadap dunia kerja.

Keterbatasan Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner yang bersifatclosed ended questionair, sehingga kesimpulan yang dapat diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui kuesioner tersebut.Responden yang digunakan hanya mahasiswa akuntansi yang berada di Perguruan Tinggi Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga hasil penelitian ini hanya dapat mewakili daerah Yogyakarta.

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan penggabunganopen questionairdan closed ended questionair. Agar penelitian ini lebih lengkap lagi, maka teknik wawancara perlu dilakukan sehingga kesimpulan yang dapat diambil nantinya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui kuesioner secara tertulis dan wawancara secara lisan.

(16)

Pustaka Acuan

Al. Haryono Yusuf.2001.Auditing, Yogyakarta,Bagian Penerbitan STIE YKPN,

Andriati, Hastutie N.2001,Perilaku Mahasiswa Akuntansi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik, Tesis, tidak dipublikasikan, Megister Sains UGM Yogyakarta.

Boynton, William C, Walter G. Kell. 2001Modern Auditing, New York, John Wiley & Sons. Emita Wahyu Astami. 2001,Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemilihan Profesi Akuntan

Publik dan Non Akuntan Publik Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Studi Kasus: Pada Sebuah PTS di Yogyakarta), Yogyakarta, STIE YO, KOMPAK, No 1, 4

Felton, Sandra, Nola, Buhr and Margot Northeu, 1994,Factors Influencing the Business Student’s Choise of a career in Chartered Accounting,Issues in Accounting Education, Spring. HS Munawir. 1995,Auditing Modern Edisi I, Yogyakarta, BPFE..

Husein Umar. 2003,Metode Riset Akuntansi Terapan, Jakarta,Ghalia Indonesia.

Kunartinah dan J. Widiatmoko. 2003, Perilaku Mahasiswa Akuntansi di STIE STIKUBANK

Semarang dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik, Semarang, STIKUBANK, Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Laksmi, Ayu Chairina. 1997,Persepsi Akuntan Publik, Laki-laki dan Perempuan Terhadap Isu-isu yang Berkaitan dengan Akuntan Publik Perempuan, Tesis, tidak dipublikasikan, Yogyakarta, FE UGM.

Lilies Endang Wijayanti. 2001,,Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi, KOMPAK, No 3.

Murtanto dan Marini.2005, Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita Serta Mahasiswa dan

Mahasiswi Akuntansi Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan, Surabaya, Simposium Nasional Akuntansi VI.

Singgih Santoso. 2001, Buku Latihan SPSS Statistik non Parametrik, Jakarta, Elex Media

Komputindo.

Sri Rahayu, Eko Arief Sudaryono, dan Doddy Setiawan. 2003,Persepsi Mahasiswa Akuntansi

Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir, Surabaya, Simposium Nasional Akuntansi VI.

Sri Trisnaningsih dan Sri Iswati. 2003,Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Segi Gender (Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur), Surabaya, Simposium Nasional Akuntansi VI.. Sugiyono. 2000,Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV. Alfabeta.

Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, dan Walter G. Kell. 1996,Accounting Principles, Fourth Edition,John Wiley and Sons, Inc.

(17)

I

dentitas Peneliti

Mardin Idris, Drs., MSI.

Dosen Tetap Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta M. Muslich, KS., Dr.

Dosen Tetap Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec

Dosen Tetap Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Rohidin, SH., M.Hum.

Dosen Tetap Fakultas Hukum

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Saru Arifin, SH

Staf Peneliti Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia

Dra. Reni Yendrawati, M.Si.

Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu potensi untuk pengembangan transportasi laut dan sebagai alternatif transportasi darat dari daerah Desa Lero ke Kota Pare-Pare membutuhkan waktu tempuh

CERDAS BERBASIS BIG DATA DALAM FRAMEWORK SMART CITY RistekBRIN Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi. 61

Return On Investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap Devidend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia secara berganda, dapat dikatakan

Melihat lingkungan jalan Bundaran Hotel Indonesia, memungkinkan GyTAR menggunakan strategi recover-nya yaitu carry and forwarding dalam proses forwarding data, dimana

In the role-based security model that is imple- mented for Reporting Services, users who are assigned to the Content Manager role or Publisher role have automatic permissions to

Therefore, this study was conducted by modeling each of input variables into a number of different models corresponding to respond log concern lithology to

Dengan kata lain, retorika dakwah dapat dimaknai sebagai pidato atau ceramah yang berisikan pesan dakwah, yaitu ajakan ke jalan Tuhan ( sabili rabbi ).. Aang Abdullah Zein

Dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan kegiatan memperbandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka