• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan tentang Implementasi Pembelajaran Kontekstual pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrument angket serta observasi.

A. Angket

Berikut ini adalah hasil penelitian yang menggunakan instrumen angket. Untuk soal nomor 1 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 1. Persiapan

Tabel 1: Bapak/Ibu Guru terlebih dahulu memeriksa kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 1 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 5 1 - - 83.33% 16.67% 0% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 1: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Guru Untuk Nomor Item 1 yaitu tentang bahwa pada persiapan Guru dalam memeriksa kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, yang menjawab Selalu ada 5 Guru atau 83.33%, Sering 1 guru atau 16.67%, Jarang 0%, Tidak Pernah 0%.

(2)

Jadi dalam hal ini, dapat dilihat dalam tabel bahwa kesiapan guru dalam memeriksa kesiapan siswa menerima pelajaran sudah baik.

Untuk soal nomor 2 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2: Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar Bapak/Ibu Guru menyiapkan bahan ajar cetak

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 2 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 4 2 - - 66.67% 33.33% 0% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 2: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Guru Untuk Nomor Item 2 yaitu tentang Persiapan guru dalam menyiapkan bahan ajar cetak sebelum pelajaran dimulai, yang menjawab Selalu ada 4 Guru atau 66.67%, Sering 2 guru atau 33.33%, Jarang 0%, Tidak Pernah 0%.

Jadi dalam hal ini guru selain memeriksa kesiapan siswa juga menyiapkan bahan ajar cetak sebelum pelajaran dimulai.

(3)

2. Pelaksanaan

Untuk soal nomor 3 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3: Dalam proses belajar mengajar siswa dapat menguasai materi pelajaran khususnya pelajaran matematika

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 3 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 2 3 1 - 33.33% 50% 16.67% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 3: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Guru Untuk Nomor Item 3 yaitu tentang Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika, yang menjawab Selalu ada 2 Guru atau 33.33%, Sering 3 guru atau 50%, Jarang 1 guru atau 16.67%, Tidak Pernah 0%.

Jadi, Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran sudah baik meskipun sebagian kecil yang jarang dalam penguasaan materi pelajaran.

Untuk soal nomor 4 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4: Bapak/Ibu guru sebelumnya pernah menerapkan model pembelajaran

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 4 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 2 4 - - 33.33% 66.67% 0% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 4: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Guru Untuk Nomor Item 4 yaitu sebelumnya guru pernah menerapkan model pembelajaran,

(4)

yang menjawab Selalu 2 guru atau 33.33%, Sering 4 guru atau 66.67%, Jarang 0%, Tidak Pernah 0%.

Jadi, Guru kelas di SDN 2 Suwawa sudah menerapkan model pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Untuk soal nomor 5 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5: Dalam mata pelajaran matematika Bapak/Ibu Guru pernah menerapkan pembelajaran Kontekstual

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 5 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 3 - 2 1 50% 0% 33.33% 16.67% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 5: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Guru Untuk Nomor Item 5 yaitu guru pernah menerapakan pelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika, yang menjawab Selalu 3 guru atau 50%, Sering 0%, Jarang 2 guru atau 33.33%, Tidak Pernah 1guru atau16.67%.

Jadi, dalam hal ini guru sudah menerapkan model pembelajaran dalam proses pembelajaran namun penerapan pembelajaran kontekstual tidak semua guru di SDN 2 Suwawa menerapkannya, hal ini dapat di lihat pada tabel di atas.

(5)

Untuk soal nomor 6 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6: Siwa mampu menghubungkan pengetahuan yang dia miliki dengan dunia nyata

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 6 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 1 5 - - 16.67% 83.33% 0% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 6: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Guru untuk nomor item 6 yaitu Siswa mampu menghubungkan pengetahuannya dengan dunia nyata, yang menjawab Selalu 1 guru atau 16.67%, Sering 5 guru atau 83.33%, Jarang 0%, Tidak Pernah 0%.

Jadi, Siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang mereka miliki dengan dunia nyata atau keseharian mereka.

Untuk soal nomor 7 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7: Bapak/Ibu guru pernah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 7 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 6 - - - 100% 0% 0% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 7: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan pelaksanaa Guru untuk nomor item 7 yaitu tentang guru pernah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang bermakna, yang menjawab Selalu 6 guru atau 100%, Sering 0%, Jarang 0%, Tidak Pernah 0%.

(6)

Dalam hal ini guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang bermakna.

Untuk soal nomor 8 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 8: Bapak/Ibu Guru pernah membagikan kelompok belajar kepada siswa pada saat proses pembelajaran

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 8 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 5 1 - 0% 83.33% 16.67% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 8: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Guru untuk nomor item 8 yaitu Guru pernah membagikan kelompok belajar kepada siswa pada saat proses pembelajaran, yang menjawab Selalu 0%, Sering 5 guru atau 83.33%, Jarang 1 guru atau 16.67%, Tidak Pernah 0%.

Jadi, dalam proses pembelajaran khususnya dalam pelajaran matematika, tidak semua guru membagikan kelompok belajar hal ini dapat dilihat dalam tabel di atas.

(7)

Untuk soal nomor 9 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9: Bapak/Ibu guru pernah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan rasa kebersamaan, kerjasama, dan saling memahami antara satu dengan lainnya

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 9 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 3 3 - - 50% 50% 0% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 9: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Guru untuk nomor item 9 yaitu guru pernah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan rasa kebersamaan, kerjasama, dan saling memahami antara satu dengan lainnya, yang menjawab Selalu 3 guru atau 50%, Sering 50%, Jarang 0%, Tidak Pernah 0%.

Jadi, meskipun guru tidak sering kali membagikan kelompok, tetapi guru pernah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bercengkrama dengan siswa yang lain.

(8)

Untuk soal nomor 10 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 10: Siswa senang Bapak/Ibu guru memberikan kesempatan kepada

mereka untuk bekerja kelompok

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 10 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 2 1 3 - 33.33% 16.67% 50% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 10: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Pelaksanaa Guru untuk nomor item 10 yaitu Siswa senang ketika Bapak/Ibu guru memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja kelompok, yang menjawab Selalu 2 guru atau 33.33%, Sering 1 guru atau 16.67%, Jarang 3 guru atau 50%, Tidak Pernah 0%.

Jadi, dalam hal ini ternyata sebagian siswa tidak suka jika dibagikan kelompok belajar dalam proses pembelajaran.

Untuk soal nomor 11 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 11: Siswa termotivasi dalam pelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran Kontekstual

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 11 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 2 2 1 1 33.33% 33.33% 16.67% 16.67% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 11: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Guru untuk nomor item 11 yaitu Siswa termotivasi dalam pelajaran matematika dengan menggunakan penerapan Kontekstual yang menjawab Selalu 2 guru atau

(9)

33.33%, Sering 2 guru atau 33.33%, Jarang 1 guru atau 16.67%, Tidak Pernah 1 guru atau 16.67%.

Jadi, dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kontekstual dalam pelajaran matematika sebagian siswa tidak termotivasi, hal ini dikarenakan ada sebagian kecil siswa tidak mau belajar kelompok, sehingga mereka tidak termotivasi.

Untuk soal nomor 12 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12: Siswa pernah bosan atau jenuh ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan penerapan Kontekstual.

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 12 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - - 3 3 0% 0% 50% 50% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 12: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Guru untuk nomor item 12 yaitu Siswa pernah bosan atau jenuh ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan penerapan Kontekstual, yang menjawab Selalu 0%, Sering 0%, Jarang 3 guru atau 50%, Tidak Pernah 3 guru atau 50%.

Jadi, dalam penerapan pembelajaran kontekstual meskipun sebagian besar siswa berminat atau termotivasi tetapi sebagian dari itu merasa bosan.

(10)

Untuk soal nomor 13 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13: Bapak/Ibu Guru Pernah mengalami hambatan dalam menerapkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 13 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 2 1 3 0% 33.33% 16.67% 50% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 13: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Guru untuk nomor item 13 yaitu Guru Pernah mengalami hambatan dalam menerapan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika, yang menjawab Selalu 0%, Sering 2 Guru atau 33.33%, Jarang 1 guru atau 16,67%, Tidak Pernah 3 guru atau 50%.

Jadi, dalam menerapkan pembelajaran kontekstual guru mengalami hambatan hal ini dikarenakan sebagian kecil dari siswa tidak mau dibagikan kelompok, padahal pembagian kelompok sudah merupakan proses penerapan pembelajaran kontekstual, sehingganya guru mengalami hambatan.

3. Evaluasi

Untuk soal nomor 14 hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 14: Apakah diakhir pembelajaran guru pernah memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan.

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 14 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 3 2 1 0% 50% 33.33% 16.67% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 14: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Evaluasi Guru untuk nomor Item 14 yaitu diakhir pembelajaran guru pernah memberikan

(11)

kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan, yang menjawab Selalu 3 guru atau 50%, Sering 2 guru atau 33.33%, Jarang 1 guru atau 16.67%, Tidak Pernah 0%.

Jadi, setiap akhir pelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan tapi dalam hal ini masih ada juga guru yang jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran.

Untuk soal nomor 15 hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 15: Bapak/Ibu guru pernah melakukan evaluasi diakhir

pembelajaran.

No Item Kriteria Jumlah Persentase

(%) 15 Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 6 - - - 100% 0% 0% 0% Total 6 100%

Berdasarkan Tabel 15: Dapat dilihat bahwa pada kegiatan Evaluasi Guru untuk nomor item 15 yaitu guru pernah melakukan evaluasi diakhir pembelajaran, yang menjawab Selalu 6 guru atau 100%, Sering 0%, Jarang 0%, Tidak Pernah 0%.

Jadi, diakhir pelajaran semua guru kelas melakukan evaluasi guna untuk melihat keberhasilan siswa.

B. Observasi

Berikut ini adalah hasil pengamatan/observasi terhadap guru dalam proses pembelajaran.

(12)

Tabel 16: Hasil pengamatan aktivitas guru pada proses pembelajaran.

No Indikator/Aspek Yang Diamati Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI I PRA PEMBELAJARAN

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

2. Melakukan kegiatan apersepsi

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan Materi Pembelajaran

4 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran

5 Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan

6 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa

7 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/ Strategi Pembelajaran 8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa

9 Melaksanakan pebelajaran secara runtut

10 Menguasai kelas

11 Melaksanakan pembelajaran dengan pendektan kontekstual

12 Membimbing siswa belajar secara bermakna

13 Mengarahkan siswa untuk mengkostruksi pengetahuannya

14 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

15 Menggunakan media secara efektif dan efisien

16 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D Pembelajaran Memicu Keterlibatan Siswa

17 Menumbuhkan partisipasi aktif

18 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa

19 Menumbuhkan keseriusan dan antusias dalam belajar

E. Penilaian Proses dan Kemampuan Menemukan

20 Memantau kemajuan belajar selama proses

21 Melakukan penilaian secara kelompok/individu

22 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan

F Penggunaan Bahasa

23 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas , baik, dan benar

(13)

Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa dalam pengamatan proses pembelajaran untuk guru kelas I-VI dengan indikator persiapan/pra pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi/penutup ada 26 Item. Untuk guru kelas I dengan kategori Ya ada 23 item yang telah dilaksanakan atau 88.47%, sedangkan kategori Tidak ada 3 item yang tidak dilaksanakan atau 11.53%. Untuk guru kelas II dengan indikator yang sama dari kategori Ya ada 13 item yang telah dilaksanakan atau 50%, sedangkan kategori Tidak ada 13 item yang tidak dilaksanakan atau 50%. Untuk guru kelas III dari kategori Ya ada 22 item yang dilaksanakan atau 84.61%, sedangkan kategori Tidak ada 4 item yang tidak dilaksanakan atau 15.39%. Untuk guru kelas IV dari kategori Ya ada 21 item yang telah dilaksanakan atau 80.76%, sedangkan kategori Tidak ada 5 item yang tidak dilaksanakan atau 19.24%. Untuk guru kelas V dari kategori Ya ada 22 item yang telah dilaksanakan atau 84.61%, sedangkan kategori Tidak ada 4 item yang tidak dilaksanakan atau 15.39%. Untuk guru kelas VI dari kategori Ya ada 23 item yang telah dilaksanakan atau 88.47%, sedangkan kategori Tidak ada 3 item yang tidak dilaksanakan atau 11.53%.

24 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

III PENUTUP

25 Melaksanakan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

26 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau tugas sebagai bahan remedial/pengayaan

Total 23 3 13 13 22 4 21 5 22 4 23 3 Persentase 8 8 .4 7 % 1 1 .5 3 % 5 0 % 5 0 % 8 4 .6 1 % 1 5 .3 9 % 8 0 .7 6 % 1 9 .2 4 % 8 4 .6 1 % 1 5 .3 9 % 8 8 .4 7 % 1 1 .5 3 %

(14)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran dilihat dari hasil keseluruhan guru kelas di SDN 2 Suwawa sudah menerapkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang implementasi pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Suwawa.

Adapun Deskripsi atau gambaran Indikator dalam implementasi pembelajaran kontekstual melalui prosedur angket dan observasi adalah sebagai berikut:

1. Angket Persiapan

Dalam melakukan persiapan sebelum proses belajar mengajar berlangsung sudah 100% guru di SDN 2 Suwawa terlebih dahulu memperhatikan kesiapan siswa, serta 100% guru sebelumya menyiapan bahan ajar cetak. Hal ini juga diperkuat dengan hasil pengamatan dari peneliti dalam proses pembelajaran

Jadi kesimpulannya sudah 100% guru yang selalu melakukan Persiapan sebelum proses belajar mengajar berlangsung.

Pelaksanaan

Dalam proses belajar mengajar sudah 83.33% siswa yang menguasai pelajaran khususya dalam pelajaran matematika, dan dalam menerapkan model pembelajaran sudah 100% guru yang sebelumnya pernah menerapkan model pembelajaran tapi dalam menerapkan pembelajaran kontekstual dalam mata

(15)

pelajaran matematika hanya 50% guru yang menerapkannya. Meskipun demikian sudah 100% siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang Dia miliki dengan dunia nyata sehingga 100% guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna, tetapi hanya 83.33% guru yang selalu membagikan kelompok belajar kepada siswa pada saat proses pembelajaran tetapi guru juga 100% memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan rasa kebersamaan, kerjasama, dan saling memahami anatara satu dengan lainnya, tetapi sayangnya hanya 50% siswa yang senang jika Bapak/Ibu guru memberikan kesempatan untuk bekerja kelompok, sehingga hanya 50% pula yang termotivasi dalam pelajaran matematika dengan penerapan kontekstual. Dalam kegiatan proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan penerapan kontekstual hanya sebagian siswa yang termotivasi tetapi 100% siswa tidak pernah bosan atau jenuh sehingga 66.67% guru yang mengalami hambatan dalam menerapkan pembelajaran ontekstual pada mata pelaaran matematika.

Jadi kesimpulannya adalah dari kegiatan pelaksanaan guru dalam proses penerapan pembelajaran kontekstual totalnya 80.37% hal ini dikarenakan sebagian besar guru sudah menerapkan pembelajaran kontekstual dan siswa pun termotivasi meskipun masih ada hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaanya, meskipun demikian siswa sudah mampu untuk menghubungkan pengetahuan yang Dia miliki dengan dunia nyata, sehingga dalam hal ini juga dijelaskan dalam pengertian kontekstual menurut Blanchard (2001:19) memandang pembelajaran kontekstual sebagai suatu konsepsi yang membantu Guru menghubungan isi materi pelajaran dengan situasi dunia nyata yang berguna untuk memotivasi siswa

(16)

dalam membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dengan kehidupannya sebagai anggota keluarga, masyarakat dan lingkungan kerja.

Evaluasi

Dalam Proses pelaksanaan Evaluasi dalam akhir pembelajaran 50% guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan serta 100% guru selalu melakukan evaluasi diakhir pembelajaran.

Jadi kesimpulannya yaitu sudah 75% guru yang selalu mengadakan evaluasi diakhir pembelajaran.

2. Observasi

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SDN 2 ternyata masih ada guru yang belum menerapkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika, meskipun demikian sudah sebagian besar guru yang telah menerapkan pembelajaran kontekstual

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Suwawa dengan Indikator Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi yaitu dari hasil angket yang dibagikan kepada guru kelas I-VI, dan hasil observasi yang telah dilakukan serta diperkuat dengan dokumentasi yang sudah ada yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), jelas telah nampak bahwa implementasi pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Suwawa telah dilaksanakan/diterapkan. Meskipun masih ada guru yang belum menerapkannya tetapi dilihat dari hasil keseluruhan guru di SDN 2 Suwawa sudah menerapkan kontekstual.

Gambar

Tabel 1: Bapak/Ibu Guru terlebih dahulu memeriksa kesiapan siswa dalam  menerima  pelajaran  sebelum  melaksanakan  kegiatan  belajar  mengajar
Tabel 2: Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar Bapak/Ibu Guru  menyiapkan bahan ajar cetak
Tabel  3:  Dalam  proses  belajar  mengajar  siswa  dapat  menguasai  materi  pelajaran khususnya pelajaran matematika
Tabel  7:  Bapak/Ibu  guru  pernah  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun hal ini tidak menghalangi pihak pesantren untuk mulai membangun tanah yang telah ditukarkansebab bersamaan dengan itu pihak Pesantren sedang mengurusinya lagi

Pada tahap perbaikan (Improve) ini langkah – langkah yang akan dilakukan adalah membuat tabel FMEA dan lalu memberikan usulan – usulan, dimana usulan – usulan ini

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami

Namun para pengadopsi (pengguna) awal C++ menemukan walaupun program dalam C akan melebihi suatu program C++ dalam banyak kasus, waktu untuk pengembangan lebih lanjut

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bungkil kelapa baik tanpa fermentasi (BKTF) maupun bungkil kelapa hasil fermentasi dengan ragi tape (BKFRT) tidak

mengakses sumber-sumber dan bahan-bahan pembelajaran tersebut. Kondisi seperti ini diharapkan dapat menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Portal

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda,

Objektivasi adalah hasil yang didapatkan dari proses tahapan eksternalisasi, dari tahapan eksternalisasi penyesuaian diri dalam kehidupan realitas sosial