• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia menjadi negara yang sangat potensial bagi para investor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia menjadi negara yang sangat potensial bagi para investor"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Indonesia menjadi negara yang sangat potensial bagi para investor baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang ingin membuka peluang bisnis baru baik dalam bidang manufaktur maupun dalam bidang lainnya. Sekarang ini di Indonesia telah banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang berjalan dibidang manufaktur, persaingan yang terjadi bagi perusahaan manufaktur sangat ketat dan diperlukan daya saing yang sangat tinggi bagi setiap perusahaan agar tetap bisa bertahan di pasaran. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan persaingan yang tinggi di pasaran, banyak perusahaan manufaktur yang melakukan ekspansi usaha untuk mengharapkan akan memiliki pertumbuhan perusahaan yang baik. Bagi perusahaan memiliki pertumbuhan yang baik menjadi suatu harapan yang sangat penting oleh pihak-pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan baik dari pihak internal yaitu manajemen perusahaan maupun dari pihak eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor.

Bagi setiap perusahaan yang memiliki nilai perusahaan akan memiliki proporsi yang berbeda tergantung pada siklus hidup perusahaan ( Myers, 1977, dalam Purnama Sari, 2012). Siklus hidup perusahaan menjadi sangat penting untuk melihat atau memahami tentang dinamika suatu perusahaan dari sisi finansial maupun nilai perusahaan. Siklus hidup perusahaan terdiri dari empat tahap yaitu

(2)

tahap pendirian (establishment or start-up), tahap ekspansi (expansion), tahap kedewasaan (maturity), dan tahap penurunan (declining). Pada setiap siklus hidup perusahaan perilaku rasio-rasio keuangan tidak mengalami kesamaan, ketidaksamaan ini dapat digunakan sebagai prediksi pada nilai perusahaan seperti apakah rasio-rasio keuangan mengalami peningkatan atau penurunan. Dari banyaknya perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia, pertumbuhan penjualan perusahaan banyak terjadi pada tahap penurunan. Berikut data rata-rata pertumbuhan penjualan 25 perusahaan pada tahun 2014 antara lain :

Tabel 1.1 Siklus hidup rata-rata pertumbuhan penjualan

No Tahap Siklus Hidup Jumlah Perusahaan Persentase

1. Start-up - 0% 2. Ekspansi awal 4 16% 3. Ekspansi akhir 10 40% 4. Maturity 1 4% 5. Decline 10 40% Jumlah 25 100%

Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka yang lainnya ( James C Van Horne dalam Kasmir, 2011 ). Pada siklus hidup perusahaan rasio keuangan yang digunakan antara lain rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio

(3)

aktivitas dan rasio solvabilitas. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan pada tahap siklus kehidupan perusahaan (Anthony dan Ramesh, 1988; Gup dan Agrrawal, 1996; Purnama Sari, 2012). Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi menandakan kesempatan bertumbuh perusahaan cenderung rendah. Hal ini dikarenakan oleh lebih banyak aktiva lancar yang ada di perusahaan dibandingkan dengan aktiva tetapnya. Aktiva tetap juga mengalami penurunan nilai dikarenakan oleh adanya faktor penurunan ekonomi atau depresiasi. Tingkat profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi menandakan pertumbuhan perusahaan yang baik dan akan mempengaruhi nilai perusahaan pada siklus hidup perusahaan. Aktivitas perusahaan menunjukkan tingkat efektivitas yang ada pada perusahaan. Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada perusahaan semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti semakin efektif dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan.

Perusahaan yang memiliki tingkat yang tinggi solvabilitas menandakan pendanaan dari hutang lebih tinggi dari aktiva akan semakin sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi kewajibannya. Dengan rasio-rasio keuangan pihak perusahaan dapat menghitung seberapa besar nilai kinerja keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini, dan kemungkinan di masa yang akan datang. Jika

(4)

perusahaan memiliki pertumbuhan yang baik dan kenerja finansial yang tinggi. Prospek di masa mendatang sebagai opsi yang akan di ambil perusahaan yaitu adanya kesempatan investasi. Opsi kesempatan investasi ini yang dikatakan sebagai investment opportunity set (IOS).

Investment Opportunity Set (IOS) telah menjadi obyek di banyak penelitian. Dari beberapa penelitian tentang IOS, dapat diketahui bahwa variabel yang banyak digunakan dan berpengaruh terhadap IOS adalah kinerja keuangan perusahaan seperti kebijakan dividen, kebijakan hutang, rasio keuangan, resiko, dan leverage . Hal ini didasarkan pada alasan bahwa dana yang digunakan oleh suatu perusahaan ketika memutuskan untuk melakukan investasi dapat diperoleh dari 3 (tiga) sumber yaitu, dana internal perusahaan, hutang kepada perbankan atau lembaga keuangan lainnya, dan dapat juga dengan penerbitan saham di lantai bursa. Dalam menentukan jenis investasi dan apakah kebutuhan dananya dipenuhi dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal), manajemen harus memperhatikan tingkat kemapanan aliran kas. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk dapat memahami dan menyikapi setiap alternatif pemenuhan kebutuhan dana dengan baik dan realistis (sesuai dengan kemampuan perusahaan).

Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu pengaruh rasio keuangan terhadap investment opportunity set dalam siklus hidup perusahaan. Berbagai penelitian yang terkait dengan investment opportunity set memiliki hasil yang beraneka ragam. Seperti penelitian

(5)

yang dilakukan oleh Hamzah (2007) dengan variabel dependen investment opportunity set dan variabel independen rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dalam siklus hidup perusahaan menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh secara signifikan pada tahap pendiriran ( start-up) dan ekspansi awal (initial expansion), sedangkan pada tahap ekspansi akhir (final expansion), kedewasaan (mature), dan penurunan (decline) tidak perpengaruh secara signifikan. Dalam penelitian Purnama Sari (2012) dengan variabel dependen investment opportunity set dan variabel independen rasio keuangan dalam siklus hidup perusahaan menunjukan hasil bahwa pada tahap pendirian rasio likuiditas dan rasio aktivitas berpengaruh signifikan terhadap investment opportunity set, sedangkan rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan. Pada tahap ekspansi awal rasio keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap investment opportunity set. Pada tahap ekspansi akhir hanya rasio profitabilitas yang berpengaruh signifikan terhadap investment opportunity set. Pada tahap kedewasaan rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas berpengaruh terhadap investment opportunity set. Pada tahap penurunan yang berpengaruh signifikan hanya rasio profitabilitas.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan kembali meneliti pengaruh rasio keuangan terhadap investment opportunity set dalam tahapan siklus hidup perusahaan sehingga dapat mengetahui dan menganalisa pengaruh rasio keuangan dalam siklus hidup perusahaan pada investment opportunity set.

(6)

Penelitian ini memiliki batasan bahwa penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang penjulannya pada tahap penurunan serta pada tahun 2013-2014.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik mengambil judul

“PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP INVESTMENT

OPPORTUNITY SET DALAM TAHAP PENURUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2013-2014”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh rasio likuiditas terhadap investment opportunity set pada tahap penurunan ?

2. Bagaimana pengaruh rasio profitabilitas terhadap investment opportunity set pada tahap penurunan ?

3. Bagaimana pengaruh rasio aktivitas terhadap investment opportunity set pada tahap penurunan ?

4. Bagaimana pengaruh rasio solvabilitas terhadap investment opportunity set pada tahap penurunan ?

(7)

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh rasio likuiditas terhadap investment opportunity set pada tahap penurunan ?

2. Mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap investment opportunity set pada tahap penurunan ?

3. Mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap investment opportunity set pada tahap penurunan ?

4. Mengetahui pengaruh rasio solvabilitas terhadap investment opportunity set pada tahap penurunan ?

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan.

Dapat dijadikan masukan tentang pentingnya pengaruh rasio keuangan terhadap investment opportunity set dalam siklus hidup perusahaan.

2. Bagi Investor

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mencari informasi pada perusahaan untuk berinvestasi.

(8)

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan manfaat tentang ilmu ekonomi khususnya yang berkaitan dengan rasio keuangan, investment opportunity set serta siklus hidup perusahaan.

4. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang mengenai pengaruh terhadap investment opportunity set.

Gambar

Tabel 1.1 Siklus hidup rata-rata pertumbuhan penjualan

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “ Sistem Pendukung Keputusan

1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. 2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap

This is to certify that I myself write this thesis entitled“ A Study on Grammatical Errors in Translating Indonesian Text into English (A Qualitative Study at the

5 mengambil kartu status diserahkan kepada petugas administrasi, merujuk pasien dan meminta pasien untuk menyerahkan resep ke petugas administrasi;. Kartu

Berdasarkan analisis benchmarking yang telah dilakukan antara UKM Rizqia dan usaha Chrisrine Hakim disimpulkan untuk meningkatkan omset serta memperluas pasar ialah

Meningkatkan kemampuan staf teknis dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan di bidang Cipta karya.. Meningkatkan

bagi pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Buton Tengah.. Dalam rangka pencapaian pembangunan bidang Cipta Karya di. daerah, dan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan

Hubungan Antara Persepsi Status Kontrak Dengan Job Insecurity Pada Karyawan Marketing PT. Nasmoco