• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN

MENERAPKAN MODEL STAD PADA MATA PELAJARAN PKn

MATERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF

KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK

KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

2013/2014

Oleh: Sri Wahyuni

SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model STAD pada mata pelajaran PKn materi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VI semester II tahun pelajaran 2013/2014 SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa. Hasil penelitian menunjukkan dengan menerapan model STAD dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh guru. Dengan menumbuhkan kerjasama, komunikasi dan interaksi yang positif kepada siswa mampu meningkatkan peran siswa dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran Model STAD siswa dilatih untuk leluasa mengeluarkan ide dalam setiap kegiatan diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Pembelajaran lebih menarik adanya dorongan dari guru berupa pemberian reward berupa koin kepada siswa yang aktif. Pembelajaran Model STAD mampu meningkatkan hasil belajar, dengan rincian nilai sebelum siklus diperoleh rata-rata : 64,84 dengan ketuntasan 48,39%; siklus I : 72,90 dengan ketuntasan 70,97%; dan siklus II : 75,16 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 83,87%.

Kata kunci: Kooperatif model STAD, Prestasi Belajar, PKn

Dasar Negara kita adalah pancasila. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar-kan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persa-tuan Indonesia dan kerakyatan yang dipim-pin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per-musyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi se-luruh rakyat Indonesia.(Pembukaan Un-dang-Undang Dasar Negara Republik Indo-nesia 1945). Dalam perkembangan sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan pengujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang

mengancam keutuhan negara. Untuk itu di-perlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten ter-hadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pan-casila dan Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarga-negaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan war-ga Newar-gara yang memahami dan mampu

(2)

melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cer-das, terampil, dan berkarakter sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pada umumnya siswa dalam mem-pelajari bidang studi PKn kurang berminat, kemampuan siswa dalam memahami pokok bahasan bidang studi PKn masih rendah, hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa masih dalam tingkat prosentase ketuntasan yang belum maksimal.

Biasanya dalam pembelajaran PKn guru hanya menggunakan metode ceramah dan dengan media seadanya sehingga tidak dapat menumbuhkan minat belajar siswa yang mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. Untuk menanggulangi kendala ter-sebut perlu diterapkan strategi pembelajaran yang baru dan inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode Model STAD yang telah dikem-bangkan di negara-negara maju, menjadi pilihan penulis untuk menjawab problem ini. Model STAD merupakan pendekatan pem-belajaran yang paling sederhana. Siswa dalam satu kelas di pecah menjadi kelom-pok-kelompok dengan anggota 4-5 orang. Setiap kelompok harus heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan berasal dari berbagai suku serta memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah (Nurhadi, 2004).

Model STAD dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ciri-ciri pembelajaran STAD: (1)

Kelompok belajar heterogen 4-5 siswa, (2) Topik biasanya ditentukan guru, (3) Menggunakan lembar kegiatan, dan (4) Penilaian dengan tes mingguan.

Hasil prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instrumental, dan faktor dalam yang terdiri dari atas fisiologis dan psikologis (Usman dan Setiawati, 2000; Sudirman, 1999). Bentuk prestasi belajar itu tidak bisa dipandang dari nilai yang diperoleh dari hasil ulangan saja, tetapi prestasi dapat dilihat dari segi yang lain. Simon Bloom dalam buku "Supervisi Pendidikan" menje-laskan bahwa bentuk prestasi belajar menca-kup tiga mantra, yaitu: kognifikan, afektif dan psikomotorik (simon, 1987 : 68).

"Pendidikan Pancasila dan Kewarga-negaran adalah usaha yang dilakukan secara sadar, teratur dan terus menerus ynag terjadi di dalam proses belajar mengajar yang di-ciptakan hubungan antara guru dengan sis-wa menurut aturan moral Pancasila. Proses belajar mengajar menanamkan norma Pan-casila dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku siswa menurut tuntutan moral Pancasila" (Prasodjo, 2003). Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa hakekat bi-dang studi PKn adalah pendidikan moral yang berlandaskan Pancasila. Dengan demi-kian penekanannya lebih menitik beratkan pada aspek moral (afektif) dan perbuatan (psikomotor) disamping secara integratif perlu diperhatikan aspek pengetahuan (kog-nitif).

Materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mencakup semua unsur yang erat kaitannya dengan sejarah dan perkembangan PKn terutama tentang Pendidikan Masalah Moral Dengan adanya materi yang disedia-kan itu diharapdisedia-kan dihayati dan diamaldisedia-kan, perintah yang ada dalam Pancasila yang berdasarkan UUD 1945 oleh setiap peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Muhimat,1994).

(3)

Dari permasalahan tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: "Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menerapan Model STAD Pada Mata Pelajaran PKn Materi Politik Luar Negeri Indonesia Yang Bebas Aktif Kelas VI SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 ". METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berupaya untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa.Hal ini sesuai dengan karakteristk penelitian tindakan kelas yang bersifat situasional yaitu mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu. (Depdiknas. 2001)

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Bendoagung pada siswa Kelas VI Semester II bidang studi PKn materi Politik Luar Negeri Indonesia Yang Bebas Aktif Tahun Pelajaran pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Pebruari sampai Maret 2014.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus

Dalam penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VI SDN 2 Bendoagung ini peneliti bersama mitra guru atau observer mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VI yaitu tentang mero-sotnya nilai hasil prestasi siswa pada mata pelajaran PKn hal ini disebabkan oleh guru yang menggunakan metode kurang tepat, guru masih menggunakan metode ceramah

yang membuat siswa merasa cepat bosan maka dari itu perlu adanya metode pembelajaran yang baru yang dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran PKn materi Politik Luar Negeri Indonesia Yang Bebas Aktif. Hasil nilai sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata : 64,84 dengan ketuntasan 48,39%

Siklus I

Planning (Perencanaan)

Persiapan yang perlu dilakukan sebe-lum pelaksanaan tindakan ini adalah : (1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan Model STAD, (2) Menyusun petunjuk kegiatan siswa, (3) Melaksanakan kegiatan penelitian, dan (4) Penilaian hasil kegiatan penelitian

Action (Pelaksanaan)

Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Pertemuan 1

a. Kegiatan Awal pertemuan 1, siklus I:  Siswa memperhatikan penjelasan

guru tentang materi yang harus dicapai dalam proses pembelajaran.  Siswa dibagi beberapa kelompok

kerja

 Mempersiapkan bahan yang akan digunakan untuk diskusi

b. Kegiatan Inti pertemuan 1, siklus I:  Siswa diberi tugas membaca materi

dari buku PKn

 Siswa mendiskusikan materi sesuai petunjuk guru secara kelompok  Sebutkan tujuan bangsa Indonesia

sesuai dengan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945?

(4)

 Apa bentuk nyata adanya hubungan luar negeri bangsa Indonesia?

 Apa politik luar negeri yang sesuai dengan Pancasila?

 Apa tujuan dari politik luar negeri Indonesia?

 Siswa membuat laporan hasil diskusi  Laporan hasil kerja dari

masing-masing kelompok

 Guru mengklarifikasi hasil kerja kelompok

 Membuat kesepakatan untuk menyimpulkan

c. Kegiatan Akhir pertemuan 1, siklus I:  Tanya jawab sesuai materi secara

lisan

 Tindak lanjut memberikan tugas rumah

Pertemuan 2

Langkah-langkah pada pertemuan 2 pada dasarnya sama dengan pertemuan 1, hanya saja yang dibahas adalah mendiskusi-kan tentang:

1) Apa peran dan fungsi dari duta Negara di luar negeri?

2) Apa peran bangsa Indonesia

dalampercaturan dunia internaisonal? 3) Sebutkan organisasi internasional yang

diikuti oleh Indonesia!

Observation (Pengamatan)

Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa penerap-an model belajar Model STAD berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester II SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak pada bidang studi PKn materi politik luar negeri indonesia yang bebas aktif. Untuk

memper-oleh gambaran perkembangan prestasi bela-jar siswa penelitian tampilkan tabulasi data berikut ini.

Tabel 1. Nilai Hasil Ulangan Siswa Setelah Diberi Tindakan Perbaikan Pembelajaran Pada Siklus I

No NAMA SISWA Nilai

% Ketuntasan

T TT 1 Risky Eka Saputra 90 T 2 Aan Setiawan 70 T 3 Agustina Eka Saputri 90 T 4 Agung Virgatama 80 T 5 Ani Fajar Riyanti 80 T 6 Arya Maulana 60 TT 7 Bomby Pramodika 80 T 8 Dicky Dwi Ristanto 60 TT 9 Dwi Aris Ramianti 60 TT 10 Eriko Dany Minarto 60 TT 11 Faizal Mustofa 70 T 12 Febri Nurrahmawati 80 T 13 Fitriana Nurochmatul Hidayah 80 T 14 Handes Mulya Lorian 70 T 15 Herolis Anun Dhito 70 T 16 Herysta Ayu Rahmadani 70 T 17 Lukas Gigih Riyadi 80 T 18 Lusi Dwi Rahmawati 80 T 19 Luthfa Surya Anitya 60 TT 20 Mochamad Obby Nugraha 80 T 21 Nanda Agus Hardiyansyah 90 T 22 Niken Anggita Sari 60 TT 23 Nuraeni Karuniya Shofa 70 T 24 Rahmad Fajar Bainuri Setiawan 60 TT 25 Ricko Nanda Sasmita 70 T 26 Setia Arini 60 TT 27 Selvina Winda Pramesti 80 T 28 Shella Deviana Putri 70 T 29 Wahyu Eko Prasetyo 80 T 30 Sahra Raihana Firdausyi 90 T 31 Stella Febiola Lorenz 60 TT Jumlah 2260 22 9 Rata-rata 72.9 70.9 29.1

Keterangan: T=Tuntas, TT=Tidak tuntas.

Berdasarkan data pada nilai siklus I secara keseluruhan nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 72,90 dengan ketuntasan belajar sebesar 70,97% hasil pada siklus I ini masih belum memenuhi ketuntasan belajar yang peneliti inginkan

(5)

yaitu sebesar 85%, maka perlu diadakan penelitian lanjutan pada siklus ke II.

Refleksi

Dari hasil observasi ditemukan kele-mahan-kelemahan sebagai berikut: (1) Guru kurang dalam memberikan memotivasi kepada siswa, (2) Teknik bertanya yang di-sampaikan oleh guru masih kurang baik, sehingga kemampuan siswa untuk menja-wab pertanyaan yang sifatnya memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan suatu fenomena masih sangat rendah, dan (3) Dalam forum diskusi masih sedikit siswa yang terlibat aktif.

Siklus Kedua (II)

Pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama (I), yaitu: melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, ob-servasi, dan refleksi. Pada siklus II pelak-sanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I, dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya, dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi.

Tabel 2 Nilai Hasil Ulangan Siswa Setelah Diberi Tindakan perbaikan Pembelajaran Pada Siklus II

No NAMA SISWA Nilai Ketuntasan % T TT 1 Risky Eka Saputra 100 T 2 Aan Setiawan 70 T 3 Agustina Eka Saputri 90 T 4 Agung Virgatama 80 T 5 Ani Fajar Riyanti 90 T 6 Arya Maulana 70 T 7 Bomby Pramodika 90 T 8 Dicky Dwi Ristanto 70 T 9 Dwi Aris Ramianti 60 TT 10 Eriko Dany Minarto 60 TT 11 Faizal Mustofa 70 T 12 Febri Nurrahmawati 90 T 13 Fitriana Nurochmatul Hidayah 80 T

No NAMA SISWA Nilai

% Ketuntasan

T TT 14 Handes Mulya Lorian 70 T 15 Herolis Anun Dhito 70 T 16 Herysta Ayu Rahmadani 70 T 17 Lukas Gigih Riyadi 80 T 18 Lusi Dwi Rahmawati 80 T 19 Luthfa Surya Anitya 60 TT 20 Mochamad Obby Nugraha 80 T 21 Nanda Agus Hardiyansyah 80 T 22 Niken Anggita Sari 60 TT 23 Nuraeni Karuniya Shofa 70 T 24 Rahmad Fajar Bainuri Setiawan 70 T 25 Ricko Nanda Sasmita 70 T 26 Setia Arini 70 T 27 Selvina Winda Pramesti 70 T 28 Shella Deviana Putri 70 T 29 Wahyu Eko Prasetyo 80 T 30 Sahra Raihana Firdausyi 100 T 31 Stella Febiola Lorenz 60 TT JUMLAH 2330 26 5 Rata-rata 75.16 83.87 16.13 Berdasarkan pada tabel nilai siklus II diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siklus ke II mencapai 75,16 dengan ketuntasan belajar sebesar 83,87% hasil ini lebih baik dibandingkan dengan siklus I yang ketuntasan belajar mencapai 70,97%.

Pada bagian pembahasan ini, akan melihat perbandingan nilai antara nilai pra siklus, nilai Siklus I, dan nilai Siklus II. Pada hasil nilai sebelum siklus diperoleh ni-lai rata-rata: 64,84 dengan ketuntasan 48,39% ,siklus I: 72,90 dengan ketuntasan 70,97%, dan siklus II: 75,16 dengan ketun-tasan belajar siswa sebesar 83,87% pada akhir siklus II. Dengan melihat hasil yang terus naik pada tiap siklus maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil dengan baik. Untuk dapat lebih jelasnya peneliti telah sajikan perbandingan perolehan atau peningkatan nilai pada Gambar 1.

(6)

Gambar 1. Grafik Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak

Dari Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata kelas sebelum penelitian tindakan dilaksanakan (pra siklius) adalah 64,84 dengan ketuntasan 48,39%; setelah dilakukan tindakan kelas pada siklus I nilai rata-rata kelas 72,90 dengan ketuntasan 70,97%, ini berarti terdapat kenaikan nilai (72,90-64,84) = 8,06 dan kenaikan ketuntasan sebesar (70,97% - 48,39%) = 22,58%. Sedangkan dari siklus I ke siklus II terdapat kenaikan nilai rata-rata kelas sebesar (75,16 - 72,90) = 2,26 dengan kenaikan ketuntasan belajar (83,87% - 70,97%) = 12,9%. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa dengan menerapkan model STAD pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif prestasi belajar kelas VI SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat meningkat.

PENUTUP Kesimpulan

Dengan pembentukan kelompok seca-ra heterogen menumbuhkan seca-rasa tanggung jawab dan kebersamaan dalam menyelesai-kan setiap tugas yang diberimenyelesai-kan oleh guru. Dengan menumbuhkan kerjasama, komuni-kasi dan interaksi yang positif kepada siswa mampu meningkatkan peran siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian melalui pembelajaran Model STAD siswa dilatih untuk leluasa mengeluarkan ide atau gagas-an dalam setiap kegiatgagas-an diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Pembelajaran lebih menarik lagi dengan adanya dorongan dari guru berupa pemberian pujian dan reward berupa koin kepada siswa yang aktif. Hal ini berimbas pada perkembangan prestasi bela-jar siswa yang menunjukkan perkembangan yang signifikan yaitu pada hasil nilai sebe-lum siklus diperoleh nilai rata-rata sebesar 64,84 dengan ketuntasan 48,39% ,siklus I sebesar 72,90 dengan ketuntasan 70,97%,

(7)

dan siklus II sebesar 75,16 dengan ketun-tasan belajar siswa sebesar 83,87%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut: (1) hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode atau model belajar yang dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan; (2) me-maksimalkan persiapan perangkat

pembela-jaran, khususnya LKS dengan menerapkan kegiatan Model STAD; (3) memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan Model STAD; (4) meningkatkan kualitas kolabora-si antar anggota sehingga masukan atau in-put dari para kolaborator bisa lebih mening-katkan kinerja; dan (5) dalam proses pembe-lajaran guru perlu memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2001. Pedoman Teknis Pelak-sanaan CAR (Classroom Action Rese-arch). Jakarta: Depdiknas

Muhimat, M. 1994. PPKn Dan Kependu-dukan. Bandung: Ganeca Exact Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran

Konteks-tual. Malang: UM Press

Prasodjo, Budi, dkk. 2003. Teori dan Apli-kasi PKn Untuk kelas SD. Jakarta: Yudhistira.

Purwanto, Ngalim.1997. Psikologi Pendidi-kan. Bandung: PT. Remaja Rosda-karya.

Sudirman, dkk. 1999. Ilmu Pendidikan: Kurikulum, Program pengajaran, Efek Instruksional, CBSA, Metode meng-ajar, Media Pendidikan, Pengelolaan Kelas, dan Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Remaja Karya

Usman, Moh. Uzer dan Setiawati, Lilis. 2000. Upaya mengoptimalkan Kegiat-an Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 1. Nilai Hasil Ulangan Siswa Setelah Diberi  Tindakan Perbaikan Pembelajaran Pada Siklus I
Tabel  2  Nilai  Hasil  Ulangan  Siswa  Setelah  Diberi  Tindakan perbaikan Pembelajaran Pada Siklus II
Gambar 1. Grafik Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Bendoagung Kecamatan  Kampak

Referensi

Dokumen terkait

Proses klastering dilakukan dalam tiga tahap: tahap pertama, klastering terhadap data kategori menggunakan algoritma QROCK, tahap kedua klastering terhadap data numerik

Pengukuran efisiensi sel surya dilakukan dengan memberi cahaya pada sambungan P-I-N dengan cahaya lampu dengan daya 100 mW/cm 2 Diukur tegangan maksimum dan arus maksimum,

Tugas Kepala Kantor mengingat KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP, KPPBM, dan Karipka maka kepala kantor KPP Paratama Lubuk Pakam mempunyai tugas mengkoordinir

[r]

Khitbah secara syar’i mempunyai posisi sebagai janji untuk menikah pada waktu yang disepakati. Janji tersebut mengikat kedua pihak yang berjanji. seseorang yang

Dari data jumlah kendaran yang telah di jual Toko Motor Barokah di atas, total penjualan dari tahun 2012 hingga tangun 2015 adalah ..... Jumlah kenaikan penjualan tertinggi dari

Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Kabupaten Muara Enim Pokja Pengadaan Barang Kelompok I yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan

alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam.