• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Gelombang Ruang dan Gelombang Ruang Bebas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komunikasi Gelombang Ruang dan Gelombang Ruang Bebas"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Modul#8

Modul#8

TTG3D3

TTG3D3 Antena

Antena dan

dan Propagasi

Propagasi

Komunikasi Gelombang Ruang

dan Gelombang Ruang Bebas

Komunikasi Gelombang Ruang

dan Gelombang Ruang Bebas

Oleh :

Nachwan Mufti Adriansyah, ST, MT

1

Outline

Outline

Analisis Lengkungan Lintasan Gelombang

Elektromagnetik

Gelombang Ruang: Komunikasi LoS (Line of

Sight)

Geometri Perencanaan LoS

Gelombang Ruang Bebas

(2)

Radio Communication

Radio, microwave, satellite

3 kHz 300 GHz

Pendahuluan

Komunikasi pada frekuensi di atas 30 MHz umumnya adalah komunikasi gelombang ruang ( Line Of Sight dan Wireless ) dan gelombang ruang bebas ( Space Communication )

Nachwan Mufti A 3 VLF LF MF HF VHF UHF SHF EHF 3 kHz 30 kHz 300 kHz 3 MHz 30 MHz 300 MHz 3 GHz 30 GHz 300 GHz Tropospheric

Surface Ionospheric Space & Line Of Sight Space

Analisis

Analisis Lengkungan

Lengkungan Lintasan

Lintasan

Gelombang

Gelombang Elektromagnetik

Elektromagnetik

(3)

Tujuan

Tujuan Analisis

Analisis Lengkungan

Lengkungan

Terutama untuk komunikasi jarak jauh

Jarak dekat: bumi dianggap datar, gelombang

dianggap lurus

Berkas gelombang melengkung dipengaruhi indeks

bias atmosfir

Permukaan bumi melengkung & gelombang

Permukaan bumi melengkung & gelombang

juga melengkung

Gambar analisis lintasan:

Lengkungan gelombang EM ditransformasi menjadi garis lurus Lengkungan bumi (jari-jari = R) ditransformasi lengkungan baru dengan jari-jari = Reff

Analisis lintasan GEM

dalam Profile Chart

5

“di realita...”

“dalam analisis ..”

Tidak tepat jika dalam perencanaan menggambarkan muka bumi sebagai lengkungan dan lintasan GEM juga sebagai lengkungan

6 Pusat bumi

Transformasi

geometrik

R

k

R

eff

=

2

Jari bumi R

=

(4)

Lengkungan Gelombang EM…

• Persamaan lengkungan GEM…

ρ

=

1

dh

dn

ρ = Jari-jari lengkungan lintasan gelombang EM

( dipengaruhi oleh perubahan indeks bias terhadap ketinggian )

Kasus :

Nachwan Mufti A

Kasus :

Atmosfer Standar

N

=

(

n

1

)

10

6

=

289

e

(−0,136h)

(

0,136h)

)

exp . 10 . 289 . 136 , 0 dh dn 6 − − = −

untuk hkmkecil , didapatkan :

ρ − = − = 39,3.10− 1 dh dn km 6

km

25.000

ρ

25

.

445

km

( ATM standar, hkmkecil )

7

R

k

R

eff

=

dimana,

Reff= Jari-jari lengkung bumi hasil transformasi

k = faktor kelengkungan bumi ( dipengaruhi atmosfer )

1

1

dan,

Transformasi ⇔

⇔ Jari-Jari Efektif Bumi

Lengkung muka bumi ditransformasi menjadi lengkungan

baru dengan Jari-Jari Efektif Bumi = kR

Nachwan Mufti A

• Untuk atmosfer standar, R = 6370 km dan ρ = 25000 km (perhitungan sebelumnya ), didapatkan :

ρ

=

R

1

1

k

dh

dn

R

1

1

k

+

=

atau 3 4 ≈ − = ρ − = 25000 6370 1 1 R 1 1 k sehingga = = 6370=8500km 3 4 R k Reff 8

(5)

3 4 k= 1 k 0< <

• Kasus-Kasus :

Nachwan Mufti A ∞ < < k 0 0 k< Secara praktis : 0,5 < k < 6 (kebanyakan) 9 ht dt kR kR t t

k

R

h

d

=

2

( )

2 2

(

)

2 t t

kR

h

d

kR

+

=

+

• Didapatkan, untuk ht<< R Sesuaikan satuannya ! • Jika dt dalam mil dan ht dalam feet,

3

h

k

d

=

Jarak Horison Radio

) ( ) (

2

t ft mi t

k

h

d

=

• Jika jarak horison Rx = dr, maka :

[

]

r t r t tot

d

d

k

R

h

h

d

=

+

=

2

+

Contoh

:

ATM standar (R=6370, k = 4/3) didapatkan ,

[

( ) ( )

]

( )

12

,

4

t meter r meter km tot

h

h

d

=

+

Rumus praktis !

(6)

Nomogram Horison Radio

Nachwan Mufti A 11

Profile chart digunakan dalam perencanaan untuk

mengetahui apakah 2 titik di atas permukaan bumi terletak

pada garis pandang radio dan obstacle di sepanjang lintasan

700 m 800 m 900 m K = 4/3 xB yB Untuk menggambar garis lengkung : B B

R

x

y

2

2

=

Profile Chart

Nachwan Mufti A 50 40 30 20 10 0 10 20 30 40 50 100 m 200 m 400 m 300 m 500 m 600 m 700 m obstacl e Jari-Jari Fresnell d1 d2 ht hr

2

R

eff

Tapi yang lebih cocok dipakai ( sesuai skala )

2 B B

c

x

y

=

Dengan c (konstanta) :

k

c

~

1

Sesuai kebutuhan ! 12

(7)

Komunikasi di atas 30 MHz Gelombang Ruang Asumsi : Terdapat gelombang langsung dan gelombang pantul

Komunikasi Line Of Sight

Komunikasi Jarak Dekat

(mis. Mobile Communication)

Rugi lintasan umumnya dianggap free space

Rugi lintasan orde ββββ

Klasifikasi Komunikasi > 30 MHz

Nachwan Mufti A

Gelombang Ruang Bebas

Asumsi :

Hanya terdapat gelombang langsung saja

Rugi lintasan orde ββββ Plane Earth Propagation

Model

Rugi lintasan free space

Gelombang

Gelombang Ruang

Ruang:

:

Komunikasi

Komunikasi LoS

LoS ((Line of Sight

Line of Sight))

(8)

Digital Radio Microwave

Digital Radio Microwave

Long Haul

>25 km (typically 50-80 km)

Exceptionally fine visibility required for LOS survey Antenna heights typically very high e.g. 60-80 m

Medium Haul

10-25 km

Good visibility required

Modul 3 - Line of Sight Planning 15

Good visibility required

Approx. 10 days/month provide right conditions

Short Haul

0-10 km

Visibility unlikely to cause problems esp. 2-5 km DMR 38 (3-7 km) ideal for urban links and dense networks

Pengaruh frekuensi terhadap jangkauan

Long haul

Frequency

Band (GHz) Max Hop Length

1.7 - 2.7 7.1 - 7.7 2 GHz 7 GHz Bandwidth (GHz) ~ 80 km ~ 50 km

Modul 3 - Line of Sight Planning 16

Medium haul Short haul 12.75 - 13.25 14.40 - 15.35 17.7 - 19.7 21.2 - 23.6 25.25 - 27.5 36.0 - 40.5 13 GHz 15 GHz 18 GHz 23 GHz 26 GHz 38 GHz ~ 40 km ~ 35 km ~ 20 km ~ 18 km ~ 15 km ~ 10 km

(9)

Overview

Overview

Komunikasi

Komunikasi LoS

LoS

Komunikasi LoS : Komunikasi point to point yg umumnya digunakan untuk broadband communication , dengan frekuensi pembawa umumnya diatas 1 GHz Modulasi: analog (FM) ataupun modulasi digital pelajari ambang daya

terima (Pth)

Pathloss:

Rumus transmisi Friis + faktor koreksi (jika ada)

17

Jarak (d) : 10 – 100 km

Informasi:

Kanal telepon , Informasi data, telegraph dan telex, Facsimile, Video,

Telemetry, dsb

Pengaruh

Pengaruh penghalang

penghalang ((obstacle

obstacle))

Sinyal terima adalah hasil superposisi gelombang langsung dan gelombang

pantul Gelombang dianggap

melewati celah lingkaran berjari-jari tertentu

dianalisis dgn Teori

Difraksi Fressnell Kirchoff

(10)

Teori difraksi Fresnell-Kirchoff : untuk menjelaskan difraksi gelombang (cahaya) yang melalui suatu celah Berdasarkan prinsip Huygens tiap titik yang dilalui

gelombang dapat dianggap sebagai sumber titik gelombang, sehingga gelombang yang dipancarkan dapat dianggap sebagai superposisi gelombang dari sumber-sumber titik tersebut

ln l

Analisis…

Teori Difraksi Fresnell - Kirchoff

Agustien Jean Fresnel Nachwan Mufti A R1 R2 O dinding Rn ln l1 d1 d2 Tx Rx d

Bidang lingkaran yang dibatasi R1

Daerah Fresnell I

Bidang lingkaran yang dibatasi R2

Daerah Fresnell II Dan seterusnya…. R dinding Rn ln l1 d1 d2 Tx Rx d

Jari-jari Fresnell diperoleh dari konsep perbedaan fasa antara gelombang pantul dan gelombang langsung, 2 1 t

E

E

E

=

+

( 1 R) 1 j xo j xo t

E

e

R

E

e

E

=

φ

+

φ+φ

Analisis…

Teori Difraksi Fresnell - Kirchoff

Nachwan Mufti A 20 R1 R2 O t xo xo

e

E

R

e

E

E

=

+

Karena, Jarak Tx-Rx >> tinggi

menara, maka biasa dianggap REV= REH = 1 , dan φR= π

(

) (

)

2

n

d

d

l

l

1

+

n

1

+

2

=

λ

Untuk d1>> 10 d2, maka : l1≈ d1 Sehingga,

2

n

d

(11)

Jari-jari Fresnell dapat dihitung sbb :

2 2 2 n 2 n

d

2

n

l

2

n

d

l

+

λ

=

λ

=

2 2 2 2 2 n 2 2 2 n 2 n

d

d

2

n

R

d

l

R

+

λ

=

=

2 2 2 n

n

d

2

n

R

=

 λ

λ

Analisis…

Teori Difraksi Fresnell - Kirchoff

Nachwan Mufti A 21 2 n

n

d

R

=

λ

2 n

n

d

2

n

R

λ

=

Karena nλ << d, maka : Rnakan berubah kontinyu terhadap perubahan d1dan d2

Untuk kasus yang lebih umum, d1≈≈≈≈ d2

d

d

d

n

R

1 2 n

λ

=

max untuk d1= d2

4

d

n

R

n

=

λ

GHz 2 1 I

f

.

d

d

d

3

.

17

R

=

R1 = jari-jari fresnell ( dalam meter ) d1, d2, dan d = jarak ( dalam kilometer ) f = frekuensi ( dalam GHz )

Analisis…

Rumus praktis jari-jari Fresnell I

Nachwan Mufti A 22 GHz 2 1 I

f

.

d

d

d

1

.

72

R

=

R1 jari-jari fresnell ( dalam feet )

d1, d2, dan d = jarak ( dalam statute-mile ) f frekuensi ( dalam GHz )

(12)

a. Medan yang diterima dari daerah Fresnell ganjil adalah sefasa, demikian juga yang berasal dari daerah Fresnell genap. Tetapi antar keduanya berlawanan fasa

b. Jika ada sebuah layar dengan luas tak berhingga, dilubangi sebesar daerah Fresnell I, maka penerimaan kuat medan di penerima adalah 2 kali penerimaan kuat medan tanpa layar

c. Jika lubang diperbesar lagi seluas daerah

Analisis…

Arti fisis jari-jari Fresnell

23

c. Jika lubang diperbesar lagi seluas daerah Fresnell II, maka penerimaan kuat medan di penerima adalah = 0

d. Pembesaran lubang dilanjutkan, maka diperoleh penerimaan kurang dari 2

kali….mengecil….sampai 1 kali seperti tanpa layar

e. Pada lubang dengan jari-jari = 0,6 jari-jari

fresnell I, maka kuat medan penerimaan sama dengan kuat medan penerimaan jika

tanpa layar I RI

R

C

radius

fresnell

first

clearance

C

=

=

Clearance Factor = CR1

Rugi Lintasan… L

p

Redaman lintasan (pathloss) dianggap seolah adalah redaman ruang bebas (free space loss) , jika

clearance factor = 0,6

Pada lubang dengan jari-jari = 0,6 jari-jari

fresnell I, maka kuat medan penerimaan sama dengan kuat medan penerimaan jika

tanpa layar Nachwan Mufti A 24 ) km ( ) MHz ( fs

(

dB

)

32

,

5

20

log

f

20

log

d

L

=

+

+

) km ( ) GHz ( fs

(

dB

)

92

,

45

20

log

f

20

log

d

L

=

+

+

) mi ( ) MHz ( fs

(

dB

)

36

,

5

20

log

f

20

log

d

L

=

+

+

(13)

Rugi Lintasan…

koreksi harga pathloss koreksi km MHz

d

f

f

dB

Pathloss

(

)

=

32

,

5

+

20

log

( )

+

20

log

( )

+

0 + 10 Flat Earth R = -1 R = 0 Knife Edge Diffra ction

Obstruction zone Interference zone

Fresnell zone numbers

1 2 3 4 5 6 F ro m F re e S p a c e ( d B ) Nachwan Mufti A Sumber :

Freeman, Roger L, “ Radio System Design For Telecommunications (1-100 GHz) ”, John Willey & Sons, 1987

0 0.5 1.0 1.5 - 0.5 - 1 - 40 - 30 - 20 - 10 Line Of Sight R = -1 R = 0 Knife Edge Diffra ction R = 0.3 R = 1.0 Sm ooth Sph ere Diff ract ion R = Koefisien Refleksi Clearance Factor 2.0 2.5 F ro m F re e S p a c e ( d B )

1. Perencanaan awal dan pemilihan lokasi menara

2. Menggambar profil lintasan

3. Analisis lintasan

Meliputi perencanaan modulasi, beberapa syarat sistem komunikasi (digital / analog), besar informasi yang hendak dikirimkan, jenis service ( syarat QoS ) , dsb. Perencana juga harus mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan adalah independen atau merupakan bagian dari network yang lebih besar

Yang diperhatikan : profile bumi sepanjang lintasan, path clearance, refleksi bumi.

4 Step Proses Desain

Nachwan Mufti A 26

3. Analisis lintasan

4. Survey lokasi

Daya pancar yang diperlukan, metoda-metoda perbaikan

Detail lokasi site (lintang dan bujur), lokasi antena, ketersediaan catu daya, data cuaca lokasi, survei EMI (Electromagnetic Interference), dan berbagai faktor pembatas lokasi lainnya.

Detail dari perencanaan komunikasi LOS diberikan dikuliah Perencanaan Radio Terestrial. Kuliah Antena dan Propagasi terutama membahas tentang point 2 dan 3 di atas

(14)

Review:

Power Link Budget

PT EIRP GT Lft PR GR Lft

Fading Margin dihitung dgn rumus

Barnett-Vignant utk reliability yg diinginkan

LP= 32,45 + 20log f(MHz) + 20 log d(km) Nachwan Mufti A Threshold Noise Figure Effective Noise Spectral Density Noise Spectral Density

BER

N

C

27

Koordinat Site & Jarak Antar Site

Koordinat Site & Jarak Antar Site

Koordinat Site :

Dinyatakan dalam garis lintang dan garis bujur,

dengan satuan derajat

Dibelahan bumi utara garis lintang utara,

dibelahan bumi selatan garis lintang selatan

Disebelah timur kota Greenwich (Inggris) garis

Modul 3 - Line of Sight Planning 28

Disebelah timur kota Greenwich (Inggris) garis

bujur timur, disebelah baratnya garis bujur barat

Koordinat suatu site yang tidak pada garis

lintang/bujur dalam topografi dihitung dengan

mempergunakan interpolasi (perkiraan)

(15)

Koordinat Site & Jarak antar Site (cont’d)

Koordinat Site & Jarak antar Site (cont’d)

Jarak antar Site:

Usahakan < 40 km

bisa lebih dari 40 km, tetapi pertimbangkan

biaya dan tinggi tower (mungkin perlu solusi

repeater (aktif / pasif)

Dihitung dengan cara :

Modul 3 - Line of Sight Planning 29

Dihitung dengan cara :

Buat garis lurus antara kedua titik yang

telah dipilih pada peta topografi

Ukur panjang garis lurus tersebut

Kalikan hasil ukur dengan besarnya skala

pada peta topografi

U

B B L Z y x Ekuator

(

)

(

)

(

)

         − + − = − x y 1 sin x y 2 1 sin L L 2 1 tan tan 2 Z B A 1 o

Jarak antara 2 titik koordinat

dapat juga dicari dari rumus

berikut :

Koordinat Site & Jarak antar Site (cont’d)

Koordinat Site & Jarak antar Site (cont’d)

Modul 3 - Line of Sight Planning 30

S

A B B A B A L Ekuator

(

)

    sin 2 y− x

Jarak A-B

= Z

o

x 111,12 (km)

= Z

o

x 69,05 (mile)

= Z

o

x 60,00 (n.mile)

Catatan: posisi koordinat (bujur dan lintang) dapat

diketahui dari penerima GPS

(16)

Koordinat Site & Jarak Antar Site (cont’d)

Koordinat Site & Jarak Antar Site (cont’d)

Arah Antar Site:

Dinyatakan dengan sudut azimut (bearing),

satuan derajat.

Dihitung dari arah utara diputar searah jarum

jam

Modul 3 - Line of Sight Planning 31

jam

B

A

True north

True north

Sudut bearing Sudut bearing

Geometri

Geometri Perencanaan

Perencanaan

LoS

LoS

(17)

400 m 500 m 600 m 700 m 800 m 900 m Jari-Jari Fresnell K = 4/3 xB yB hr

Desain komunikasi LoS dalam Profile Chart

Nachwan Mufti A 50 40 30 20 10 0 10 20 30 40 50 100 m 200 m 400 m 300 m obstacle d1 d2 ht

Digambar, verifikasikan daerah fresnel-nya, dan rekomendasikan ketinggian antena yang diperlukan !

Analisis Koreksi Kelengkungan Bumi

Analisis Koreksi Kelengkungan Bumi

kRy

d

2

2

2

=

t t

k

R

h

d

d

2

2

=

=

x

2

2

kRy

=

kR

x

y

2

2

=

ht=y

x

d

=

2

Tanda minus (-) karena anggap sbg kurva parabola terbalik

34

d

y x

(18)

Tinggi koreksi kelengkungan bumi (y

Tinggi koreksi kelengkungan bumi (y

x x

atau h

atau h

correctedcorrected

))

y = x2 y = -x2

kR

x

y

2

2

=

y

h

y

x

=

( )

kR

x

kR

d

y

x

2

2

2

2 2

=

35

kR

y

2

=

h

x

corrected x

h

y

=

y

2

d

Tinggi koreksi kelengkungan bumi (y

Tinggi koreksi kelengkungan bumi (y

x x

atau h

atau h

correctedcorrected

))

( )

kR

x

kR

d

y

x

2

2

2

2 2

=

( ) (

)

kR

d

d

kR

d

y

x

2

2

2

2

2 2 2

=

kR

d

d

y

x

2

2 1

=

Modul#1 - Pengenalan Silabus dan Kontrak Belajar 36

h

x

corrected x

h

y

=

y

1

d

2

d

(19)

B h x c o h D E 250 300 350 400

Analisis Path Profile

Analisis Path Profile--LOS

LOS

Modul#1 - Pengenalan Silabus dan Kontrak Belajar 37 d A d dB A y B y o y x y C B A 0 50 100 150 200 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 A h hp t h1 h2 tp

Analisis Geometri…

Modul#1 - Pengenalan Silabus dan Kontrak Belajar 38

d1 d2 1 2 1 2 2 1

d

d

d

h

d

h

t

+

+

=

h

p

= Clear

(20)

Rencanakanlah link transmisi radio LOS antara 2 titik di permukaan bumi dengan data-data sebagai berikut:

R1

hM2

Frekuensi = 2,5 GHz K = 4/3

Tugas#2 Perencanaan LOS

Tugas#2 Perencanaan LOS

39 hp hc D1 = 25 km D2 = 15 km hB1 hB2 hM1 = 50 m = 300 m = 250 m

1. Hitung hc (tinggi koreksi kelengkungan bumi, diinginkan clearance factor 100%

2. Jika diinginkan ketinggian hm1dan hm2SAMA, berapakah ketinggian kedua menara untuk mencapai komunikasi LOS (line of sight), dimana R1 diharapkan clear (Clearance Factor = 100%)

3. Rekomendasikan diameter antena minimum yang diperlukan di kedua menara, jika :

Pertanyaan:

Pertanyaan:

Modul#1 - Pengenalan Silabus dan Kontrak Belajar 40

menara, jika :

• Redaman kabel = 0,5 dB/meter, daya pancar 5 Watt, daya threshold receiver = -90 dBm

• Redaman konektor diabaikan

• Diinginkan reliability 99,9% yang membutuhkan fading margin 40 dB

(21)

Rumus Barnett-Vignant untuk menghitung fading margin microwave link stasioner (LOS terrestrial) …

Menghitung Fading Margin (FM)…

rumus Barnett-Vignant

Nachwan Mufti A 41

Fading Margin Reliability

10 dB 20 dB 30 dB 40 dB 90% 99% 99,9% 99,99%

Peranan Antena

Gelombang ruang terdiri 2 komponen, yaitu gelombang langsung dan gelombang pantul , yang komposisinya selain tergantung pada koefisien refleksi, juga tergantung pada diagram arah antena

θ

θ

ϕ

ϕ

Nachwan Mufti A 42

ϕ

ϕ

• Pada antena dengan gain besar dan jarak Tx-Rx kecil

ϕ ϕ ϕ

ϕ besar, sehingga GEM langsung cukup besar dibandingkan GEM pantul (pengaruh gelombang pantul cukup kecil )

• Pada jarak yang jauh,

ϕ ϕϕ

ϕ 0 besar, perbandingan gelombang langsung terhadap

(22)

GA= 40 dB ⇒ beamwidth : o 4 1 1 2,1 10 4 ≈ π = φ = θ hA= 100 m ; d = 60 km ⇒ sudut 1 4

0

,

2

o

10

.

3

100

tan

ϕ

Sehingga perbandingan antara GEM langsung dan GEM pantul mendekati 1 !!

Peranan Antena….

Contoh:

Nachwan Mufti A 43

Pola pancar dari antena juga menjadi dasar bagi perhitungan interferensi. Diskusikan !!

• Untuk ϕϕϕϕ << , dan

d

h

h

2

sin

E

2

E

tot 1 t r

λ

π

=

π

1

.

e

j

R

Rugi

Rugi Lintasan

Lintasan Orde

Orde β

β

β

β

β

β

β

β

Penerima tidak hanya menerima gelombang langsung dan

gelombang pantul, tetapi juga gelombang pantulan dari

obyek-obyek yang lain.

( ) 2 n 1 i i d d 2 j i i i 0 0 Tx Rx

R

(

)

e

cos

d

4

cos

d

4

P

P

i 0 = − λ π

φ

φ

π

λ

+

φ

π

λ

=

dengan :

Pengembangan model Friis tersebut diatas sulit

diaplikasikan (jumlah lintasan >>), sehingga dibuat model

sederhana sbb :

Nachwan Mufti A

dengan :

cos φ = PLF masing masing lintasan

n = jumlah lintasan pantul

RiI) = koefisien refleksi masing-masing pemantul

β

= d

P

P

Rx Tx d = jarak Tx ke Rx β = orde rugi lintasan

(23)

Rugi

Rugi Lintasan

Lintasan Orde

Orde β

β

β

β

β

β

β

β

Aplikasi Sistem Komunikasi Bergerak umumnya :

1 < β < 5

tergantung dari tipikal daerah yang

ditinjau : urban, suburban, atau rural

β disebut pathloss exponent

Dengan asumsi bahwa gelombang pantul sangat

signifikan ( terdapat 1 gelombang langsung dan satu

signifikan ( terdapat 1 gelombang langsung dan satu

gelombang pantul ), maka :

β = 4

45 Nachwan Mufti A 4 Rx Tx

d

P

P

=

Harga β = 4 tersebut di atas sering juga digunakan sebagai model teoritis pada sistem komunikasi bergerak, sering disebut sebagai Plane

Earth Propagation Model

Gelombang

Gelombang Ruang

Ruang Bebas

Bebas

(24)

Gelombang ruang bebas (space wave) atau disebut juga sebagai gelombang langsung (direct wave) dipakai pada komunikasi antara stasiun bumi dengan satelit, atau komunikasi antar satelit itu sendiri. Seperti juga komunikasi Line Of Sight, komunikasi satelit membawa beragam informasi, suara ataupun data.

Overview

Band Name Frequency

L band S band C band X band Ku band K band Ka band 1 - 2 GHz 2 - 4 GHz 4 – 8 GHz 8 – 12 GHz 12 – 18 GHz 18 – 27 GHz 27 – 40 GHz Nachwan Mufti A 47

Jarak Komunikasi

• Geostasioner sekitar 36.000 km

Tipikal Kanal

• Fading sangat kecil karena hampir tidak ada pantulan,

kecuali karena hujan dan awan yang menyebabkan

resonansi bagi frekuensi tertentu ⇒ Fading margin tidak

perlu

• Redaman akibat cuaca dan hujan biasanya

dipertimbangkan dalam perencanaan ⇒ Disebut Margin

Hujan

• Karena fading kecil, maka ketelitian 0,1 dB sering

Nachwan Mufti A 48

• Karena fading kecil, maka ketelitian 0,1 dB sering

diperhitungkan untuk redaman sekitar 100 dB, terutama

pada 4 GHz dimana deraunya rendah

Perbaikan Sistem dan Device

• Peralatan PA, HPA, dan LNA sangat peka dan mahal

• Sistem deteksi rumit, TED (Threshold Extension Devices),

desain sinyal sangat kritis dalam hal level dan derau

(25)

3 Tipe Karakteristik

Peralatan Komunikasi Ruang Angkasa I. Di planet bumi

II. Di satelit

• Derau besar karena temperatur tinggi (man made noise)

• Daya besar pancar mudah dibuat, frekuensi uplink umumnya lebih besar dari frekuensi downlink

• Gain antena besar, struktur besar, pengarahan harus teliti sistem kontrol

• Derau kecil

Nachwan Mufti A

III. Antar kendaraan ruang angkasa

• Derau kecil

• Daya pembangkit mahal, daya terbatas untuk ukuran kecil

• Gain antena besar, mahal, masalah stabilisasi, dan pengarahan antena cukup sulit

• Reliability paling penting

• Sederhana , segala frekuensi dapat dipakai termasuk cahaya

• Kendala terbesar : pengarahan dan trackin antar kendaraan ruang angkasa

Devices

Antena di dalam radome untuk hubungan LOS Stasiun bumi Nachwan Mufti A 50 Stasiun bumi

(26)

Lampiran:

Nomogram pathloss Nachwan Mufti A

End Of Modul#8

End Of Modul#8

52

Gambar

Gambar analisis lintasan:

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat nomor 36 tahun 2015 tentang tugas pokok, fungsi, rincian tugas unit dan tata kerja unit pelaksana teknis dinas di lingkungan Dinas

Ini akan mencantumkan jumlah VPS yang terkait dengan pengguna tersebut, dan menyediakan opsi untuk Menyetel Kata Sandi Anda, dan Menyetel Nama Anda. 5.1 Menyetel Kata

25 pengelolaan PBB dan BPHTB administrasi pengelolaan PBB dan BPHTB kelengkapan dokumen dan Sistem Pengelolaan PBB dan BPHTB 3 Membangun aplikasi pelayanan online yang

Berdasarkan perumusan dan pembahasan masalah yang telah dikemukakan tujuan dari penulisan penelitian ini adalah merancang sebuah website e-shop pada Batik Yasmin, agar

Maka didapatkan hasil bahwa simulasi dengan keadaaan aktual yaitu sudut kemiringan sandaran 103˚ mendapatkan final score analisa RULA terbesar dimana untuk subjek

Jurnal Teknologi Pertanian ISSN 1411 – 5131 Desember 2011 Vol.11

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, diperoleh bahwa elevasi saluran open sewer dapat mencapai -5,667 di bawah Air Rendah Purnama pada akhir open sewer (patok KDM04400),

Tjong Lan memberi saran,”Hui Lan, kamu harus menikah dengan Wellington Koo, jangan seperti saya yang bersuamikan orang yang tidak berarti.. Ingat, kamu akan menjadi