• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konvergensi Nasional Untuk Kemandirian Pangan dan Energi Menuju Kedaulatan Bangsa. Kedaulatan Pangan; Perspektif Perguruan Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konvergensi Nasional Untuk Kemandirian Pangan dan Energi Menuju Kedaulatan Bangsa. Kedaulatan Pangan; Perspektif Perguruan Tinggi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Konvergensi Nasional Untuk

Kemandirian Pangan dan Energi

Menuju Kedaulatan Bangsa

Kedaulatan Pangan; Perspektif Perguruan

Tinggi

Kelompok Kerja Pangan

INSITUT PERTANIAN BOGOR

Bangsa yang Kasihan

Kasihan bangsa yang mengenakan

pakaian yang tidak dirajutnya.

Kasihan bangsa yang memakan

makanan yang tidak ditanamnya.

(2)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Agenda

†

Ketahanan dan Kedaulatan Pangan

†

Skenario Penyediaan Pangan 2020

†

Konvergen dan Divergen

†

Tantangan Selanjutnya

†

Diskusi

Ketahanan Pangan

„

Suatu kondisi dimana semua orang, setiap waktu,

mempunyai akses fisik, sosial dan ekonomi pada bahan

pangan yang aman dan bergizi sehingga cukup untuk

memenuhi kebutuhan tubuh; sesuai dengan

kepercayaannya sehingga bisa hidup secara aktif dan

sehat (FAO)

„

Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga,

yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik

jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau

(UU Pangan)

(3)

ES Department Framework on Food Security, Livelihoods and Nutrition NATIONAL, SUBNATIONAL AND COMMUNITY LEVEL HOUSEHOLDS INDIVIDUALS

Socio-economic, Political, Civil, Institutional and Cultural Environment Food Economy Demographic trends; Education; Macro-economy; Foreign trade; Policies and laws; Natural resources; Basic public services;

Domestic markets; Technology; Climate conditions; Urban/rural infra-structure; Civil strife; Armed conflict; Health trends (HIV/AIDS); Household characteristics; Livelihoods systems;

Social institutions; Cultural attitudes; gender.

FOOD AVAILABILITY

(trends, levels) Food production Food imports (net) Utilisation (food, non-food)

Stocks ACCESS TO FOOD (trends, levels) Food production Purchasing power Access to markets Social entitlements HOUSEHOLD LIVELIHOOD STRATEGIES, ASSETS & ACTIVITIES HOUSEHOLD FOOD ACCESS HEALTH & SANITATION

Health care practices Hygiene Water quality

Sanitation Food safety & quality

FOOD CONSUMPTION Energy intake Nutrient intake FOOD UTILISATION BY THE BODY Health status NUTRITIONAL STATUS CARE PRACTICES Child care Feeding practices Nutritional knowledge Food preparation Eating habits Intra-household food distribution STABILITY OF FOOD AVAILABILITY AND ACCESS (Variability) Market integration and

functioning Stock management

Kedaulatan Pangan

(Food Sovereignity)

„

RIGHT of peoples, communities, and countries to

define their own agricultural, labour, fishing, food

and land policies which are ecologically, socially,

economically and culturally appropriate to their

unique circumstances.

…

Right to food and to produce food

…

Right to safe, nutritious and culturally

appropriate food

…

Right to food-producing resources and

(4)

Basic Principles

„

The Right of Local Populations to Manage

and Control Local Resources;

„

The Need to Move Towards Sustainable,

Agro-Ecological Methods of Food

Production;

„

The Need to give primacy to food security

and food sovereignty principles when

considering trade measures.

Jadi …..

„

Kedaulatan Pangan menekankan pada

cara penyediaan yang lebih sesuai

dengan sumberdaya indigenousnya

secara berkelanjutan

„

Ketahanan Pangan menekankan pada

pengelolaaannya sehingga bermuara

pada status gizi yang optimal

(5)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Skenario Penyediaan Pangan 2020

†

Untuk Asupan

†

Skenario optimis untuk MDG

†

Asumsi

„ Kebutuhan † Konsumsi PPH 100; Beras † Kenaikan Penduduk „ Penyediaan † Lahan tersedia † Teknologi tersedia „ Kebijakan Mendukung

Skenario Optimis 2020

1.357

1.233

Ubi Jalar

5.767

5.242

Ubi Kayu

-2. Umbi-umbian

26.386

23.987

Subtotal Padi-padian

2.158

1.961

Terigu

337

307

Jagung

23.901

21.728

Beras

1. Padi-Padian

Penyediaan

Konsumsi

(6)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Skenario Optimis 2020

1.214

1.103

Daging Unggas

738

671

Daging Ruminansia

8.263

7.512

Ikan

-3. Pangan Hewani

8.635

7.850

Subtotal Umbi-umbian

423

384

Umbi Lainnya

845

768

Kentang

245

222

Sagu

Penyediaan

Konsumsi

Kelompok / Jenis Pangan

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Skenario Optimis 2020

2.399

2.181

Subtotal Minyak dan Lemak

47

42

Minyak Lain

1.356

1.233

Minyak Sawit

996

906

Minyak Kelapa

-4. Minyak dan Lemak

13.433

12.212

Subtotal Pangan Hewani

724

658

Susu

2.520

2.291

Telur

Penyediaan

Konsumsi

(7)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Skenario Optimis 2020

959

872

Subtotal Buah/Biji

Berminyak

29

26

Emping

2

1

Kacang Mede

115

104

Kemiri

796

723

Kelapa

-5. Buah/Biji Berminyak

Penyediaan

Konsumsi

Kelompok / Jenis Pangan

Skenario Optimis 2020

2.472

2.248

Gula Pasir

-7. Gula

3.358

3.053

Subtotal Kacang-kacangan

-Kacang lain

250

227

Kacang Hijau

2.786

2.533

Kacang Kedelai

245

223

Kacang Tanah

-6. Kacang-kacangan

Penyediaan

Konsumsi

(8)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Skenario Optimis 2020

22.068

20.062

Subtotal Sayur dan Buah

6.363

5.785

Buah

15.705

14.277

Sayur

-8. Sayur dan Buah

2.878

2.617

Subtotal Gula

-Sirup

296

269

Gula Merah

Penyediaan

Konsumsi

Kelompok / Jenis Pangan

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Skenario Optimis 2020

1.439

1.308

Subtotal Lain-lain

-Lainnya

461

419

Bumbu

974

885

Minuman

-9. Lain-lain

Penyediaan

Konsumsi

Kelompok / Jenis Pangan

(9)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Konvergen vs Divergen;

Double Burden

Agar tetap optimis ??

†

Langkah untuk menjamin

terpenuhinya asumsi

†

Konvergen ke pemenuhan Asumsi

„

Konsumsi

„

Penyediaan

(10)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Konvergen vs Divergen

†

Ilustrasi Alih Fungsi Lahan

†

Insentif untuk memanfaatkan lahan

„

Manfaat tambahan, selain beras

†

Disinsentif untuk alih fungsi

†

Bagaimana data dan kenyataannya ?

BPN BPN

Dirubah

(RTRW)

Irigasi

Non

Irigasi

Luas Sawah

Pulau

82,2

0,9

6,9

11,7

12,0

44,4

22,2

%

7.314.740

66.460

499.050

858.140

877.930

3.391.250

1.621.910

Ha

100,0

1,5

6,4

11,0

14,1

44,2

23,9

%

42,4

3.099.000

1.588.480

8.903.220

Total

100,0

66.460

65.060

131.520

Papua

36,1

180.060

67.050

566.100

NT &

Maluku

48,3

414.290

124.270

982.410

Sulawesi

6,7

58.360

375.200

1.253.130

Kalimantan

49,2

1.669.600

542.120

3.933.370

Jawa Bali

43,8

710.230

414.780

2.036.690

Sumatera

%

Ha

Ha

Ha

(11)

Kenyataannya ………….

Konvergen vs Divergen

†

Ilustrasi Konsumsi PPH = 100

†

Konsumsi Beras 100 kg/kapita

†

Saat ini 129 kg/kapita

†

Langkah terpadu

(12)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Sk o r PPH <60.000 60.000-79.999 80.000-99.999 100.000-149.999 150.000-199.999 200.000-299.999 300.000-499.999 >500.000 Pengeluaran/kapita/bln Skor PPH Indonesia Skor PPH Desa Skor PPH Kota Skor PPH Desa+Kota

Diversifikasi dan Pendapatan

Mutu Gizi & Keragaman Pangan (Skor PPH)

Diolah dar Susenas (2002)

40.2 43.5 48.1 54.6 62.2 69.0 77.5 87.8 95.6 69.7 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 <40 40-60 60-80 80-100 100-150 150-200 200-300 300-500 >500 Rata-rata

Pengeluaran Rumahtangga (000)

(13)

Perkuat

daya beli

dan

pendidikan

Sangat Labil, contoh : Beras

†

Konvergen untuk Pemenuhan Asumsi

„

Konsumsi agar PPH = 100

† Diversifikasi Pangan

† Politik Ekonomi

† Daya beli dan Pendidikan

„

Kenaikan Penduduk

„

Lahan tersedia

„

Teknologi tersedia

(14)

Masalah Lain …..

Daya beli yang rendah, tidak ada

akses ekonomi terhadap pangan

Source: Rafael Flores - IFPRI-2001

Mengapa Peningkatan Daya Beli ?

Poverty, Food Security, and Nutrition

Nutrition Food Insecurity Poverty Work Capacity Health Productivity School Achievement Cognitive ability

(15)

What are the Causes of Malnutrition?

Economists

Slow GDP

growth

Low incomes

Nutritionists

Not enough

calories or

protein

Poor nutrition

knowledge

Micronutrient

deficiencies

Infections

Two Views

Tanda-tanda persoalan (1)

9.41 17.98 4.90 Avg 10.93 17.75 5.48 2006 11.9 18.3 5.67 2005 10.3 16.7 5.13 2004 9.8 17.4 4.88 2003 9.1 18.2 4.38 2002 8.0 18.4 3.83 2001 5.8 19.1 4.92 2000 Open Unempl.(Mill) Poverty Rt (%) Econ. Growth (%) Year

(16)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Tanda-tanda persoalan (2)

†

Terjadi Pertumbuhan

†

Dipicu oleh konsumsi

†

Tidak cukup menyerap

„

Pertumbuhan kurang

„

Tidak Berkualitas

†

Tergantung sektor penggeraknya

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Bidang Usaha yang tumbuh

Bahan Baku

Manufacturing

Process

(17)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Atau

Bahan Baku

Manufacturing

Process

Produk

Atau

Bahan Baku

Manufacturing

Process

Produk

(18)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Mana yang dipilih ????

†

Kebijakan yang memihak

†

Pembangunan perdesaan =

pembangunan pertanian +

industrialisasi perdesaan

†

Bagaimana caranya ?????

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Jadi …..

†

Sumberdaya lokal dioptimalkan untuk …

„ Menggerakkan ekonomi masyarakat

† Peningkatan akses ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan income

„ Meningkatkan keragaman konsumsi

†

Pro poor, pro growth, pro job, pro

indigenous resources

(19)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Indigenous Resources

Set of

Set of

knowledge

knowledge

and

and

technology

technology

existing and developed in,

existing and developed in,

arround

arround

and by specific

and by specific

indigenous

indigenous

communities (people)

communities (people)

in an specific area

in an specific area

(environment)

(environment)

Kerangka Pikir RUSNAS DPP

Teknis Strategi Bisnis

Spesifikasi Produk Lingkungan Strategis Bahan Baku Aspek Lokal Nilai Tambah Teknologi Proses Scale-up Pengembangan Bisnis

Industrialisasi Berbasis IR

(20)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Keterkaitan Hulu - Hilir

Benih/Bibit Penanaman Scale up Produksi Produk Olahan Panen, Proses Primer Produk Primer Riset Proses Industri Konsumen

Dukungan Komoditi Pengolahan Konsumsi

Peneliti

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Menggerakkan Ekonomi Masyarakat,

karena …..

†

Terdapat nilai tambah

†

Investasi dan modal kerja

†

Diproduksi in-situ

†

Menyerap tenaga kerja

(21)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Menggerakkan Diversifikasi Pangan,

karena …..

†

Menambah keragaman dan pilihan

menu

†

Sesuai dengan kebiasaan makan

masyarakat

†

Captive market dalam program

pemerintah

Bagaimana

mengembangkannya ?

Ketahui akar masalahnya

(22)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Apa Maksudnya ini ???

Kekuatan Pasar dan

Konsumen

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Strategi Pengembangan

Masukan Ilmu dan

Teknologi Pangan

Produk

Bernilai

Tambah

Industri

Fungsi Fasilitasi

Pemerintah

Pasar

dan

Kon-sumen

Kebijakan Sosial, Politik dan Ekonomi yang Relevan

(23)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Tahapan Praktis

† Analisis kegiatan dalam konteks kegiatan secara keseluruhan, terutama pada tingkat daerah

† Analisis pemangku kepentingan

† Analisis masalah dan situasi

† Perumusan akar masalah dan berbagai solusi alternatif

† Perumusan tujuan berdasarkan akar masalah

† Perumusan unit-unit pekerjaan yang harus dilakukan

† Penguraian teknis pekerjaan

† Analisis asumsi dan risiko serta contingency plan

(24)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Pelajaran dan Pengalaman

†

Sinkronisasi kegiatan berbagai pihak

„

Dinas/intansi terkait

„

Swasta

„

Koperasi

„

dll

†

Peran Penting Kepemimpinan Daerah

†

Harus menjadi visi dan icon daerah

Lesson learned; Role of ABG

Academician

Government;

Central-Regional

Businessman;

Down- and

Upstream

(25)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR Pasar Industri Sawut/Tepung Pengumpul Kelompok Tani/Petani SDM Teknologi Dana Bibit/ Saprodi Lembaga Pendidikan Dan Penelitian Lembaga Keuangan Industri Benih Dan Peralatan DPRD PEMDA Bappeda Din Cipta Karya

Din Indag

Din Tan

Din Kop UKM

Tataran Mikro

†

Pelaksanaan secara terintegrasi di

tingkat komunitas

„

Masukan IPTEKS yang sesuai

„

Penyelesaian masalah Teknis dan

Manajerial

„

Exit Policy dengan luar komunitas

„

Penguatan Kapasitas

(26)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Tataran Meso

†

Kebijakan Fasilitasi dan Proteksi dari

Pemerintah Daerah

„

Mengintegrasikan berbagai dinas/sektor

„

Kebijakan inkubatif yang mendukung

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Tataran Makro

†

Kebijakan ekonomi yang mendukung

dari pemerintah pusat

„

Kebijakan sektor keuangan yang

mendukung masuknya kekayaan

biodiversitas dalam rantai bisnis pangan

di Indonesia

„

Kebijakan departemen teknis yang

mendorong Pemda untuk memfasilitasi

dan melindungi implementasi strategi

Ketahanan Pangan yang berdaulat

(27)

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Faktor Penting Lain

†

Rantai nilai produk yang inovatif

„

Membuka peluang baru (contoh MOCAF)

†

Orientasi keuntungan jangka pendek

vs jangka panjang

†

Sosial dan Kelembagaan yang

mendukung

†

Masuk dalam agenda proses

demokrasi

(28)

Jalan Pintas (

Jangan

)

dianggap Pantas

Pelihara dan kedepankan akal sehat

Terima kasih

WG – PANGAN; INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Bentuk Lain Divergensi

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karenanya, apa yang terjadi pada rata-rata harga saham perusahaan subsektor pertambangan batubara perlu untuk diketahui lebih jauh, karena disinyalir menjadi

Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk menginvestigasi lebih dalam dan lebih detail mengenai makna yang dipahami dan dialami oleh Muqridh dalam model pembiayaan Qardhul Hasan

kandungan Pb dalam darah sopir angkutan Kota Kupang, maka pada 22 Juli 2010 dilakukan pengambilan sampel darah dari 15 orang sopir angkutan kota dengan masa kerja dibagi dalam

terdapat perselisihan antara masyarakat, perorangan, dan badan hukum (Perusahaan, KUD, dll). 13) Permasalahan lahan murni masyarakat (Genuine Masyarakat) adalah lahan

Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya disusun dengan

46 Associative Meaning Found in The Central Media News PDF 47 Syntactic Characteristics of African American Vernacular English on ‘a Raisin’ in the Sun’ Film PDF 48

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu yang memiliki riwayat kehamilan usia dini di Desa Aliantan mengalami lebih dari satu permasalahan kesehatan ibu dan bayi

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan partisipasi masyarakat masih tergolong rendah dalam pembangunan kawasan ekowisata mangrove tersebut, namun secara