• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Konsumen Rumah Tangga Dalam Membeli Produk Keripik Kentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perilaku Konsumen Rumah Tangga Dalam Membeli Produk Keripik Kentang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Hortikultura, Tahun 1999, Volume 9, Nomor (3):

Jurnal Hortikultura, Tahun 1999, Volume 9, Nomor (3): 266-274.266-274.

PERILAKU KONSUMEN RUMAH TANGGA DALAM MEMBELI

PERILAKU KONSUMEN RUMAH TANGGA DALAM MEMBELI

PRODUK KERIPIK KENTANG

PRODUK KERIPIK KENTANG

Witono Adiyoga, Ali Asgar dan

Witono Adiyoga, Ali Asgar dan Rachman SuhermanRachman Suherman

Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jl. Tangkuban Perahu 517, Lembang, Bandung-40391 Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jl. Tangkuban Perahu 517, Lembang, Bandung-40391

ABSTRAK. Adiyoga, W., A. Asgar dan R. Suherman. 1998. Perilaku konsumen rumah tangga dalam membeli produk ABSTRAK. Adiyoga, W., A. Asgar dan R. Suherman. 1998. Perilaku konsumen rumah tangga dalam membeli produk keripik kentang.

keripik kentang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi menyangkut perilaku konsumen rumah tangga dalamPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi menyangkut perilaku konsumen rumah tangga dalam membeli keripik kentang. Produk olahan keripik kentang yang digunakan sebagai obyek penelitian meliputi keripik kentang membeli keripik kentang. Produk olahan keripik kentang yang digunakan sebagai obyek penelitian meliputi keripik kentang Karya Umbi - rasa asli dan Karya Umbi - rasa keju (produk industri skala kecil), Chitato (produk industri skala besar) serta Karya Umbi - rasa asli dan Karya Umbi - rasa keju (produk industri skala kecil), Chitato (produk industri skala besar) serta Lay’s dan Pringle (produk impor). Kegiatan penelitian berupa survai konsumen dan panel konsumen secara bertahap Lay’s dan Pringle (produk impor). Kegiatan penelitian berupa survai konsumen dan panel konsumen secara bertahap dilaksanakan pada bulan Januari 1996 sampai dengan bulan April 1996 di Kecamatan Lembang dan Kotamadya Bandung. dilaksanakan pada bulan Januari 1996 sampai dengan bulan April 1996 di Kecamatan Lembang dan Kotamadya Bandung. Hasil survai konsumen menunjukkan bahwa konsumen lebih memilih untuk membeli keripik kentang dibandingkan dengan Hasil survai konsumen menunjukkan bahwa konsumen lebih memilih untuk membeli keripik kentang dibandingkan dengan makanan kecil lain yang hampir sejenis (misalnya, keripik singkong), karena konsumen cenderung mempersepsi keripik makanan kecil lain yang hampir sejenis (misalnya, keripik singkong), karena konsumen cenderung mempersepsi keripik kentang memiliki citra produk yang lebih baik atau bergengsi. Frekuensi pembelian keripik kentang yang paling dominan kentang memiliki citra produk yang lebih baik atau bergengsi. Frekuensi pembelian keripik kentang yang paling dominan dilakukan konsumen adalah 1-2 kali/bulan, dalam bentuk digoreng-dikemas (siap santap). Semakin tinggi tingkat dilakukan konsumen adalah 1-2 kali/bulan, dalam bentuk digoreng-dikemas (siap santap). Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin sering konsumen membeli keripik kentang dalam kemasan > 200 g, serta semakin jarang konsumen pendapatan, semakin sering konsumen membeli keripik kentang dalam kemasan > 200 g, serta semakin jarang konsumen memperoleh keripik kentang dari pasar umum. Berkaitan dengan kandungan gizi, keputusan konsumen untuk membeli memperoleh keripik kentang dari pasar umum. Berkaitan dengan kandungan gizi, keputusan konsumen untuk membeli keripik kentang seringkali didasarkan pada suatu persepsi, bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Sementara itu, keripik kentang seringkali didasarkan pada suatu persepsi, bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Sementara itu, analisis petunjuk kualitas yang dilakukan pada panel konsumen memberikan gambaran umum bahwa Chitato (produk skala analisis petunjuk kualitas yang dilakukan pada panel konsumen memberikan gambaran umum bahwa Chitato (produk skala besar) adalah jenis keripik kentang yang paling disukai dibandingkan dengan Karya Umbi - asli dan keju, Lay’s dan Pringle. besar) adalah jenis keripik kentang yang paling disukai dibandingkan dengan Karya Umbi - asli dan keju, Lay’s dan Pringle.   Aspek rasa merupakan petunjuk kualitas utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih/membeli keripik   Aspek rasa merupakan petunjuk kualitas utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih/membeli keripik kentang. Penelitian ini mengimplikasikan perlunya perhatian pengolah terhadap pemahaman persepsi dan pengembangan kentang. Penelitian ini mengimplikasikan perlunya perhatian pengolah terhadap pemahaman persepsi dan pengembangan citra produk, khususnya untuk produk keripik kentang skala kecil.

citra produk, khususnya untuk produk keripik kentang skala kecil. Kata kunci:

Kata kunci: Keripik kentang; Perilaku konsumen; Survai Keripik kentang; Perilaku konsumen; Survai konsumen; Panel konsumen; Citra produk; Petunjuk kualitas.konsumen; Panel konsumen; Citra produk; Petunjuk kualitas.

ABSTRACT. Adiyoga, W., A. Asgar and R. Suherman. 1998. Household consumer behavior in purchasing potato ABSTRACT. Adiyoga, W., A. Asgar and R. Suherman. 1998. Household consumer behavior in purchasing potato chip products.

chip products.The objective of this study was to obtain information regarding household consumer behavior in purchasingThe objective of this study was to obtain information regarding household consumer behavior in purchasing potato chips. Potato chips included in this study were Karya Umbi - original flavor, Karya Umbi - cheese flavor (representing potato chips. Potato chips included in this study were Karya Umbi - original flavor, Karya Umbi - cheese flavor (representing small-scale produce), Chitato (representing large-scale produce), and Lay’s and Pringle (representing imported produce). small-scale produce), Chitato (representing large-scale produce), and Lay’s and Pringle (representing imported produce). Consumer survey and consumer panel were sequentially conducted in January through April 1996 in Kecamatan Lembang Consumer survey and consumer panel were sequentially conducted in January through April 1996 in Kecamatan Lembang and Kotamadya Bandung. Results from consumer survey show that consumers prefer to purchase potato chips as and Kotamadya Bandung. Results from consumer survey show that consumers prefer to purchase potato chips as compared to other chip-products that have similar characteristics (e.g. cassava chips), because consumers tend to perceive compared to other chip-products that have similar characteristics (e.g. cassava chips), because consumers tend to perceive that potato chips have a better product image. Consumer purchasing frequency of potato chips is mostly 1-2 times/month, in that potato chips have a better product image. Consumer purchasing frequency of potato chips is mostly 1-2 times/month, in the form of fried-packed potato chips. The higher the income, the more frequent consumers purchase potato chips in a the form of fried-packed potato chips. The higher the income, the more frequent consumers purchase potato chips in a package that weighs greater than 200 g, and the less frequent consumers buy potato chips directly from public market. With package that weighs greater than 200 g, and the less frequent consumers buy potato chips directly from public market. With regard to its nutritional value, consumer’s decision to purchase potato chips is frequently based on what they perceive to be regard to its nutritional value, consumer’s decision to purchase potato chips is frequently based on what they perceive to be reality, not on the basis of objective reality. Meanwhile, consumer panel indicates that Chitato is considered to be the most reality, not on the basis of objective reality. Meanwhile, consumer panel indicates that Chitato is considered to be the most preferred potato chips as compared to Karya Umbi - original and cheese, Lay’s and Pringle. Taste is the main quality cue preferred potato chips as compared to Karya Umbi - original and cheese, Lay’s and Pringle. Taste is the main quality cue considered by consumers in choosing/buying potato chips. This study implies the importance of processors to put more considered by consumers in choosing/buying potato chips. This study implies the importance of processors to put more attention in understanding the whole notion of perception and carefully developing product image, especially for small-scale attention in understanding the whole notion of perception and carefully developing product image, especially for small-scale produce.

produce. Key words:

(2)

Proses pengolahan kentang merupakan salah satu metode untuk mengurangi kehilangan hasil Proses pengolahan kentang merupakan salah satu metode untuk mengurangi kehilangan hasil lepas panen produk segar. Pengolahan kentang juga merupakan tahapan lepas panen yang ditempuh lepas panen produk segar. Pengolahan kentang juga merupakan tahapan lepas panen yang ditempuh untuk pengembangan diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah (Hampson, 1972). Beberapa untuk pengembangan diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah (Hampson, 1972). Beberapa contoh produk olahan kentang yang jenisnya cukup beragam diantaranya adalah tepung kentang contoh produk olahan kentang yang jenisnya cukup beragam diantaranya adalah tepung kentang ((  potato flour   potato flour ), kentang goreng (), kentang goreng (french friesfrench fries), bubur kentang (), bubur kentang (mashed potatomashed potato) dan keripik kentang) dan keripik kentang ((  potato chips  potato chips). Di Indonesia, dua jenis produk olahan yang menunjukkan kecenderungan semakin). Di Indonesia, dua jenis produk olahan yang menunjukkan kecenderungan semakin populer dalam pola konsumsi masyarakat adalah kentang goreng dan keripik kentang. Kendala populer dalam pola konsumsi masyarakat adalah kentang goreng dan keripik kentang. Kendala ketersediaan bahan mentah (varietas) yang cocok untuk kentang goreng menyebabkan sebagian ketersediaan bahan mentah (varietas) yang cocok untuk kentang goreng menyebabkan sebagian besar produk tersebut masih diimpor dalam bentuk

besar produk tersebut masih diimpor dalam bentuk frozen french friesfrozen french fries (Ameriana et al., 1998).(Ameriana et al., 1998). Sedangkan untuk keripik kentang, bahan baku yang digunakan masih mungkin disubstitusi oleh Sedangkan untuk keripik kentang, bahan baku yang digunakan masih mungkin disubstitusi oleh varietas (Granola) yang dominan diusahakan petani, sehingga industri keripik kentang, baik skala varietas (Granola) yang dominan diusahakan petani, sehingga industri keripik kentang, baik skala rumah tangga maupun skala besar, mulai berkembang sejak sepuluh tahun terakhir. Berkembangnya rumah tangga maupun skala besar, mulai berkembang sejak sepuluh tahun terakhir. Berkembangnya industri tersebut mengakibatkan semakin beragamnya jenis keripik kentang yang beredar di pasar, industri tersebut mengakibatkan semakin beragamnya jenis keripik kentang yang beredar di pasar, yaitu (a) keripik kentang industri skala kecil/rumah tangga, (b) keripik kentang industri skala besar, dan yaitu (a) keripik kentang industri skala kecil/rumah tangga, (b) keripik kentang industri skala besar, dan (c) keripik kentang asal impor. Hal ini memberikan indikasi bahwa pasar keripik kentang cukup (c) keripik kentang asal impor. Hal ini memberikan indikasi bahwa pasar keripik kentang cukup kompetitif, sehingga pengembangan atau perluasan usaha harus memperhatikan dengan seksama kompetitif, sehingga pengembangan atau perluasan usaha harus memperhatikan dengan seksama berbagai faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Sementara itu, berbagai faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Sementara itu, informasi hasil penelitian menyangkut perilaku konsumen, khususnya dalam pembelian produk olahan informasi hasil penelitian menyangkut perilaku konsumen, khususnya dalam pembelian produk olahan secara umum relatif masih terbatas ketersediaannya.

secara umum relatif masih terbatas ketersediaannya.

Perilaku konsumen pada dasarnya merupakan keputusan yang diambil oleh konsumen dalam Perilaku konsumen pada dasarnya merupakan keputusan yang diambil oleh konsumen dalam mengalokasikan sumberdaya (uang, waktu, usaha) untuk mencari, membeli, menggunakan dan mengalokasikan sumberdaya (uang, waktu, usaha) untuk mencari, membeli, menggunakan dan mengevaluasi barang atau jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhannya (Bayton, 1978). mengevaluasi barang atau jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhannya (Bayton, 1978). Secara implisit, pengambilan keputusan tersebut akan menyangkut apa,

Secara implisit, pengambilan keputusan tersebut akan menyangkut apa, mengapa, bagaimana, kapan,mengapa, bagaimana, kapan, dimana dan seberapa sering konsumen membeli barang atau jasa. Konsumen adalah pengambil dimana dan seberapa sering konsumen membeli barang atau jasa. Konsumen adalah pengambil keputusan yang sangat penting peranannya dalam menentukan keberhasilan pengembangan produk keputusan yang sangat penting peranannya dalam menentukan keberhasilan pengembangan produk ((  product development   product development ). Keberhasilan komersial dari suatu industri pengolahan lebih ditentukan oleh). Keberhasilan komersial dari suatu industri pengolahan lebih ditentukan oleh produk apa yang akan dibeli konsumen dan bagaimana produk tersebut akan digunakan, produk apa yang akan dibeli konsumen dan bagaimana produk tersebut akan digunakan, dibanding-kan dengan apakah suatu produk dapat diproduksi atau tidak. Dengan kata lain, pemecahan masalah kan dengan apakah suatu produk dapat diproduksi atau tidak. Dengan kata lain, pemecahan masalah teknis produksi bukan merupakan prioritas yang tepat jika tidak diimbangi dengan antisipasi teknis produksi bukan merupakan prioritas yang tepat jika tidak diimbangi dengan antisipasi menyang-kut kendala, peluang dan potensi aspek

kut kendala, peluang dan potensi aspek pasar/konsumen (Blaylock & Smallwood, 1986).pasar/konsumen (Blaylock & Smallwood, 1986).

Penelitian konsumen terdahulu, walaupun dilakukan untuk berbagai segmen pasar (konsumen Penelitian konsumen terdahulu, walaupun dilakukan untuk berbagai segmen pasar (konsumen rumah tangga, lembaga dan industri), pada umumnya diarahkan untuk mengidentifikasi preferensi rumah tangga, lembaga dan industri), pada umumnya diarahkan untuk mengidentifikasi preferensi konsumen terhadap produk sayuran segar (Ameriana dkk., 1991; Soetiarso dkk., 1993; Soetiarso dan konsumen terhadap produk sayuran segar (Ameriana dkk., 1991; Soetiarso dkk., 1993; Soetiarso dan   Ameriana, 1996; Ameriana dkk., 1998). Kerangka pendekatan yang digunakan berkaitan dengan   Ameriana, 1996; Ameriana dkk., 1998). Kerangka pendekatan yang digunakan berkaitan dengan usaha pemahaman perilaku konsumen, pada dasarnya dapat pula diberlakukan untuk pengkajian usaha pemahaman perilaku konsumen, pada dasarnya dapat pula diberlakukan untuk pengkajian terhadap produk

terhadap produk olahan. Secara ringkas, pendekatan olahan. Secara ringkas, pendekatan penelitian konsumen penelitian konsumen untuk produk olahan untuk produk olahan meli- meli-batkan dua kajian pokok yang bersifat saling melengkapi, yaitu: (a) inventarisasi produk-produk olahan batkan dua kajian pokok yang bersifat saling melengkapi, yaitu: (a) inventarisasi produk-produk olahan yang telah tersedia di pasar, dan (b) pengkajian/

yang telah tersedia di pasar, dan (b) pengkajian/assessment assessment sikap konsumen terhadap produk-produksikap konsumen terhadap produk-produk tersebut (Best et al., 1991). Sesuai dengan konteks penelitian ini, analisis dan pembahasan lebih tersebut (Best et al., 1991). Sesuai dengan konteks penelitian ini, analisis dan pembahasan lebih dititik-beratkan pada pengkajian konsumen.

dititik-beratkan pada pengkajian konsumen.

Target sasaran penelitian konsumen adalah untuk memperoleh informasi menyangkut: (a) Target sasaran penelitian konsumen adalah untuk memperoleh informasi menyangkut: (a) tingkat kepedulian konsumen terhadap produk olahan tertentu, (b) frekuensi konsumen dalam tingkat kepedulian konsumen terhadap produk olahan tertentu, (b) frekuensi konsumen dalam membeli, (c)

membeli, (c) respon konsumen, baik positif mrespon konsumen, baik positif maupun negatif, terhadap produaupun negatif, terhadap produk olahan tertentu, dan k olahan tertentu, dan (d)(d) masukan saran konsumen untuk perbaikan produk olahan tertentu (Hoyer, 1984). Lebih lanjut masukan saran konsumen untuk perbaikan produk olahan tertentu (Hoyer, 1984). Lebih lanjut dikemukakan pula bahwa perilaku konsumen bersifat spesifik, berbeda dari satu individu ke individu dikemukakan pula bahwa perilaku konsumen bersifat spesifik, berbeda dari satu individu ke individu lainnya. Perilaku konsumen bahkan berbeda untuk setiap merek (

(3)

Keputusan positif yang diambil konsumen dalam pembelian produk keripik kentang akan Keputusan positif yang diambil konsumen dalam pembelian produk keripik kentang akan direalisasikan dalam bentuk permintaan konsumen. Permintaan konsumen tersebut merupakan hasil direalisasikan dalam bentuk permintaan konsumen. Permintaan konsumen tersebut merupakan hasil akhir dari interaksi antara berbagai rangsangan (

akhir dari interaksi antara berbagai rangsangan (stimuli stimuli ) sosiologis, psikologis dan ekonomis yang) sosiologis, psikologis dan ekonomis yang menerpa konsumen bersangkutan (Myers, 1987). Keberhasilan finansial dari sistem pengolahan menerpa konsumen bersangkutan (Myers, 1987). Keberhasilan finansial dari sistem pengolahan ditentukan oleh pe

ditentukan oleh permintaan konsumen dan rmintaan konsumen dan kemampuan sistem tersebut kemampuan sistem tersebut dalam dalam mengantisipasi danmengantisipasi dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan permintaan. Oleh karena itu, informasi melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan permintaan. Oleh karena itu, informasi mengenai perilaku konsumen dalam pembelian keripik kentang merupakan salah satu kebutuhan mengenai perilaku konsumen dalam pembelian keripik kentang merupakan salah satu kebutuhan penting untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran agar strategi pengembangan penting untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran agar strategi pengembangan produk yang paling efisien dapat dirancang.

produk yang paling efisien dapat dirancang.

BAHAN DAN METODE BAHAN DAN METODE Kegiatan penelitian berupa survai konsumen (

Kegiatan penelitian berupa survai konsumen (consumer survey consumer survey ) dan panel konsumen) dan panel konsumen ((consumer panel consumer panel ) secara bertahap dilaksanakan pada bulan Januari - April 1996 di Kecamatan) secara bertahap dilaksanakan pada bulan Januari - April 1996 di Kecamatan Lembang dan Kotamadya Bandung. Dalam penelitian ini, kedua metode di atas digunakan sebagai Lembang dan Kotamadya Bandung. Dalam penelitian ini, kedua metode di atas digunakan sebagai pendekatan yang bersifat saling melengkapi. Keragaman produk keripik kentang yang tersedia di pendekatan yang bersifat saling melengkapi. Keragaman produk keripik kentang yang tersedia di pasar diwakili oleh: (a) keripik kentang Karya Umbi rasa orijinal dan keju -- produk industri skala pasar diwakili oleh: (a) keripik kentang Karya Umbi rasa orijinal dan keju -- produk industri skala kecil/rumah tangga, (b) Chitato rasa orijinal, produk industri skala besar, dan (c) Lay’s dan Pringle kecil/rumah tangga, (b) Chitato rasa orijinal, produk industri skala besar, dan (c) Lay’s dan Pringle --rasa orijinal, produk impor.

rasa orijinal, produk impor.

Kegiatan survai diarahkan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kepedulian Kegiatan survai diarahkan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kepedulian konsu-men (

men (consumer awarenessconsumer awareness) terutama berkaitan dengan bagaimana konsumen mengkarakterisasi dan) terutama berkaitan dengan bagaimana konsumen mengkarakterisasi dan mengambil keputusan untuk membeli produk keripik kentang (apa, mengapa, bagaimana, kapan, mengambil keputusan untuk membeli produk keripik kentang (apa, mengapa, bagaimana, kapan, dimana dan seberapa sering konsumen membeli produk olahan tersebut). Responden kegiatan survai dimana dan seberapa sering konsumen membeli produk olahan tersebut). Responden kegiatan survai ini adalah ibu rumah tangga yang berdomisili di Kecamatan Lembang dan dipilih secara acak berlapis ini adalah ibu rumah tangga yang berdomisili di Kecamatan Lembang dan dipilih secara acak berlapis berdasarkan strata pendapatan bulanan. Ibu rumah tangga dipilih sebagai responden berdasarkan berdasarkan strata pendapatan bulanan. Ibu rumah tangga dipilih sebagai responden berdasarkan pertimbangan peranannya yang dominan dalam mengambil keputusan menyangkut pengeluaran pertimbangan peranannya yang dominan dalam mengambil keputusan menyangkut pengeluaran konsumsi. Kecamatan Lembang dipilih secara sengaja berdasarkan pertimbangan kemudahan untuk konsumsi. Kecamatan Lembang dipilih secara sengaja berdasarkan pertimbangan kemudahan untuk mengidentifikasi stratifikasi pendapatan responden. Jumlah responden secara keseluruhan adalah mengidentifikasi stratifikasi pendapatan responden. Jumlah responden secara keseluruhan adalah sebanyak 30 orang yang dipilih dari strata rendah (Rp. 130 000 - Rp. 310 000 per bulan), strata sebanyak 30 orang yang dipilih dari strata rendah (Rp. 130 000 - Rp. 310 000 per bulan), strata menengah (Rp. 320 000 - Rp. 620 000 per bulan) dan strata tinggi (Rp. 630 000 - Rp. 1 140 000 per  menengah (Rp. 320 000 - Rp. 620 000 per bulan) dan strata tinggi (Rp. 630 000 - Rp. 1 140 000 per  bulan), masing-masing 10 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan bulan), masing-masing 10 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggu-nakan kuesioner. Agar fokus survai tetap terjaga, maka pada saat wawancara, contoh kelima jenis nakan kuesioner. Agar fokus survai tetap terjaga, maka pada saat wawancara, contoh kelima jenis produk keripik kentang di atas

produk keripik kentang di atas juga diperlihatkan kepada responden.juga diperlihatkan kepada responden.

Kegiatan panel konsumen ditujukan untuk mempelajari tingkat penerimaan konsumen Kegiatan panel konsumen ditujukan untuk mempelajari tingkat penerimaan konsumen ((consumer acceptanceconsumer acceptance) menyangkut produk keripik kentang serta mengevaluasi persepsi konsumen) menyangkut produk keripik kentang serta mengevaluasi persepsi konsumen menyangkut parameter kualitas dan penampakan produk keripik kentang. Panel konsumen terdiri dari menyangkut parameter kualitas dan penampakan produk keripik kentang. Panel konsumen terdiri dari dari 15 orang mahasiswa/mahasiswi Teknologi Makanan Universitas Pasundan Bandung yang dipilih dari 15 orang mahasiswa/mahasiswi Teknologi Makanan Universitas Pasundan Bandung yang dipilih berdasarkan pertimbangan familiaritasnya terhadap metodologi evaluasi yang digunakan, yaitu uji berdasarkan pertimbangan familiaritasnya terhadap metodologi evaluasi yang digunakan, yaitu uji organoleptik. Parameter yang dievaluasi terdiri dari: warna, rasa, kerenyahan, aroma, penampakan organoleptik. Parameter yang dievaluasi terdiri dari: warna, rasa, kerenyahan, aroma, penampakan dan kemasan. Skor lima-skala digunakan untuk setiap parameter yang diukur, yaitu: 1 = dapat dan kemasan. Skor lima-skala digunakan untuk setiap parameter yang diukur, yaitu: 1 = dapat diterima, 2 = agak dapat diterima, 3 = biasa saja/tidak ada pendapat, 4 = agak tidak dapat diterima, diterima, 2 = agak dapat diterima, 3 = biasa saja/tidak ada pendapat, 4 = agak tidak dapat diterima, dan 5 = tidak dapat diterima (Best et al., 1991).

dan 5 = tidak dapat diterima (Best et al., 1991).

Data yang diperoleh dari survai konsumen rumah tangga dianalisis secara deskriptif, Data yang diperoleh dari survai konsumen rumah tangga dianalisis secara deskriptif, sedangkan data yang dihimpun dari panel konsumen dianalisis dengan menggunakan pendekatan sedangkan data yang dihimpun dari panel konsumen dianalisis dengan menggunakan pendekatan statistika parametrik.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Survai Konsumen

Survai Konsumen

Frekuensi pembelian keripik kentang yang secara umum paling sering dilakukan konsumen Frekuensi pembelian keripik kentang yang secara umum paling sering dilakukan konsumen adalah 1-2 kali/bulan. Konsumen dengan tingkat pendapatan tinggi ternyata sebagian besar mengikuti adalah 1-2 kali/bulan. Konsumen dengan tingkat pendapatan tinggi ternyata sebagian besar mengikuti pola umum di atas. Responden pada umumnya menyatakan bahwa harga keripik kentang di pasar  pola umum di atas. Responden pada umumnya menyatakan bahwa harga keripik kentang di pasar  sedikit lebih murah dibandingkan dengan di toserba. Tabel 1 memberikan indikasi bahwa semakin sedikit lebih murah dibandingkan dengan di toserba. Tabel 1 memberikan indikasi bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin jarang konsumen membeli keripik kentang dari pasar umum. Hal tinggi tingkat pendapatan, semakin jarang konsumen membeli keripik kentang dari pasar umum. Hal tersebut sekaligus mengimplikasikan bahwa semakin tinggi pendapatan, semakin sering konsumen tersebut sekaligus mengimplikasikan bahwa semakin tinggi pendapatan, semakin sering konsumen membeli keripik kentang di toserba. Walaupun harus membeli dengan harga sedikit lebih mahal, membeli keripik kentang di toserba. Walaupun harus membeli dengan harga sedikit lebih mahal, terdapat kecenderungan bahwa konsumen yang masuk ke dalam golongan pendapatan tinggi memilih terdapat kecenderungan bahwa konsumen yang masuk ke dalam golongan pendapatan tinggi memilih membeli keripik kentang di toserba, karena (a) telah terbiasa berbelanja di toserba, atau (b) dianggap membeli keripik kentang di toserba, karena (a) telah terbiasa berbelanja di toserba, atau (b) dianggap lebih bergengsi (disamping adanya faktor-faktor kemudahan lain yang diberikan oleh toserba).

lebih bergengsi (disamping adanya faktor-faktor kemudahan lain yang diberikan oleh toserba). Tabel 1

Tabel 1 Frekuensi dan Frekuensi dan sumber pembelian sumber pembelian keripik kentang keripik kentang berdasarkan tingkat berdasarkan tingkat pendapatan (pendapatan (Frequency and source of Frequency and source of   potato chips purchasing based on income levels

 potato chips purchasing based on income levels)) Frekuensi dan Sumber Pembelian

Frekuensi dan Sumber Pembelian ((Frequency and Source of PurchasingFrequency and Source of Purchasing))

Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan

((Income LevelsIncome Levels)) Rendah Rendah ((Low Low ) ) %% Menengah Menengah ((MiddleMiddle) ) %% Tinggi Tinggi ((HighHigh) ) %% Frekuensi pembelian (

Frekuensi pembelian (Frequency of purchasingFrequency of purchasing)) 1 - 2 kali/bulan (

1 - 2 kali/bulan (times/monthtimes/month)) 3 - 4 kali/bulan (

3 - 4 kali/bulan (times/monthtimes/month)) >

> 5 5 kali/bulan kali/bulan ((times/monthtimes/month))

60 60 30 30 10 10 40 40 40 40 20 20 90 90 --10 10 Sumber pembelian (

Sumber pembelian (Source of purchasingSource of purchasing)) toko/warung (

toko/warung (shop/kiosk shop/kiosk )) pasar umum (

pasar umum ( public market  public market )) toserba (

toserba (super-market super-market ))

30 30 40 40 30 30 40 40 20 20 40 40 30 30 10 10 60 60

Tabel 2 menunjukkan bahwa keripik kentang yang telah digoreng dan dikemas (siap Tabel 2 menunjukkan bahwa keripik kentang yang telah digoreng dan dikemas (siap konsumsi) merupakan bentuk produk yang paling banyak dibeli oleh responden dari semua golongan konsumsi) merupakan bentuk produk yang paling banyak dibeli oleh responden dari semua golongan pendapatan. Lebih lanjut, hasil wawancara juga mengindikasikan bahwa keripik kentang rasa asli pendapatan. Lebih lanjut, hasil wawancara juga mengindikasikan bahwa keripik kentang rasa asli ternyata paling diminati oleh konsumen. Rasa keripik kentang yang dibeli oleh konsumen dengan ternyata paling diminati oleh konsumen. Rasa keripik kentang yang dibeli oleh konsumen dengan pendapatan lebih rendah ternyata lebih beragam dibandingkan dengan konsumen dari golongan pendapatan lebih rendah ternyata lebih beragam dibandingkan dengan konsumen dari golongan pendapatan menengah dan tinggi. Sementara itu, separuh lebih (> 50%) responden dari setiap pendapatan menengah dan tinggi. Sementara itu, separuh lebih (> 50%) responden dari setiap golongan pendapatan menganggap bahwa keripik kentang memiliki nilai gizi cukup tinggi. Secara golongan pendapatan menganggap bahwa keripik kentang memiliki nilai gizi cukup tinggi. Secara implisit terdapat kecenderungan bahwa persepsi konsumen menyangkut nilai gizi keripik kentang tidak implisit terdapat kecenderungan bahwa persepsi konsumen menyangkut nilai gizi keripik kentang tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Pengamatan selanjutnya bahkan mengindikasikan bahwa nilai dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Pengamatan selanjutnya bahkan mengindikasikan bahwa nilai gizi cenderung tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli keripik kentang gizi cenderung tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli keripik kentang (tercermin dari kenyataan bahwa hanya sebagian kecil konsumen yang membaca label kandungan (tercermin dari kenyataan bahwa hanya sebagian kecil konsumen yang membaca label kandungan nutrisi pada kemasan keripik kentang). Secara umum, hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen nutrisi pada kemasan keripik kentang). Secara umum, hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen dapat bertindak atau bereaksi semata-mata mengikuti persepsinya mengenai petunjuk kualitas suatu dapat bertindak atau bereaksi semata-mata mengikuti persepsinya mengenai petunjuk kualitas suatu produk, bukan berdasarkan tujuan yang realistis. Dengan kata lain, keputusan konsumen untuk produk, bukan berdasarkan tujuan yang realistis. Dengan kata lain, keputusan konsumen untuk membeli produk keripik kentang seringkali lebih didasarkan pada suatu persepsi (misalnya keripik membeli produk keripik kentang seringkali lebih didasarkan pada suatu persepsi (misalnya keripik kentang dianggap cukup memiliki nilai gizi), bukan dari kenyataan yang sebenarnya bahwa keripik kentang dianggap cukup memiliki nilai gizi), bukan dari kenyataan yang sebenarnya bahwa keripik kentang tersebut terbukti memang bernilai gizi cukup. Fenomena ini memberikan gambaran bagi kentang tersebut terbukti memang bernilai gizi cukup. Fenomena ini memberikan gambaran bagi pengolah mengenai pentingnya pemahaman konsep persepsi dalam rangka menyusun strategi agar  pengolah mengenai pentingnya pemahaman konsep persepsi dalam rangka menyusun strategi agar 

(5)

Tabel 2

Tabel 2 Preferensi dan Preferensi dan persepsi konsumen persepsi konsumen menyangkut beberapa petunjuk menyangkut beberapa petunjuk kualitas keripik kualitas keripik kentang berdasarkan tingkatkentang berdasarkan tingkat pendapatan (

pendapatan (Preference and consumer’s perception with re gard to some quality cues of potato chips based onPreference and consumer’s perception with re gard to some quality cues of potato chips based on income levels

income levels))

Bentuk, Rasa, Nilai Gizi dan Label Bentuk, Rasa, Nilai Gizi dan Label ((Forms, flavors, nutritional value and label Forms, flavors, nutritional value and label ))

Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan

((Income LevelsIncome Levels)) Rendah Rendah ((Low Low )) % % Menengah Menengah ((MiddleMiddle)) % % Tinggi Tinggi ((HighHigh)) % % Bentuk keripik (

Bentuk keripik (Chips formChips form)) siap goreng (

siap goreng (ready-fried ready-fried )) digoreng- tidak dikemas (

digoreng- tidak dikemas (fried-unpacked fried-unpacked )) digoreng-dikemas (

digoreng-dikemas (fried-packed fried-packed ))

--100 100 10 10 20 20 70 70 10 10 10 10 80 80 Rasa keripik (

Rasa keripik (Chips flavor Chips flavor )) asli (

asli (original original )) keju (

keju (cheesecheese)) pedas ( pedas (hot hot )) lainnya ( lainnya (othersothers))

60 60 10 10 20 20 10 10 70 70 20 20 10 10 --90 90 10 10 --Persepsi terhadap nilai gizi keripik (

Persepsi terhadap nilai gizi keripik (Perceived nutritional Perceived nutritional value of value of the chipsthe chips)) mempunyai (

mempunyai (it hasit has)) tidak mempunyai (

tidak mempunyai (it has not it has not )) tidah tahu (

tidah tahu (do not know do not know ))

60 60 --40 40 70 70 10 10 20 20 60 60 20 20 20 20 Membaca label nutrisi

Membaca label nutrisi sblm membeli sblm membeli ((Reading nutritional label prior to purchasingReading nutritional label prior to purchasing)) ya

ya ((yesyes)) tidak ( tidak (nono))

10 10 90 90 30 30 70 70 10 10 90 90

Sebagian besar responden, terutama dari golongan pendapatan rendah dan tinggi (Tabel 3), Sebagian besar responden, terutama dari golongan pendapatan rendah dan tinggi (Tabel 3), menganggap keripik kentang lebih penting dibandingkan dengan jenis makanan kecil sejenis lainnya menganggap keripik kentang lebih penting dibandingkan dengan jenis makanan kecil sejenis lainnya (misalnya, keripik singkong, ubi jalar atau talas). Diduga pasar makanan kecil sebenarnya sudah cukup (misalnya, keripik singkong, ubi jalar atau talas). Diduga pasar makanan kecil sebenarnya sudah cukup   jenuh, sehingga keputusan konsumen untuk membeli sangat dipengaruhi oleh citra suatu produk   jenuh, sehingga keputusan konsumen untuk membeli sangat dipengaruhi oleh citra suatu produk ((  product image  product image). Pada kasus ini, konsumen tampaknya mempersepsi keripik kentang memiliki citra). Pada kasus ini, konsumen tampaknya mempersepsi keripik kentang memiliki citra produk yang lebih baik (membeli/mengkonsumsi produk ini memberikan kesan lebih bergengsi dan produk yang lebih baik (membeli/mengkonsumsi produk ini memberikan kesan lebih bergengsi dan lebih mengikuti

lebih mengikuti trend trend ) dibandingkan dengan produk makanan kecil lainnya.) dibandingkan dengan produk makanan kecil lainnya.

Tabel 3

Tabel 3 Tingkat kepentingan, waktu Tingkat kepentingan, waktu konsumsi dan konsumsi dan konsumen keripik konsumen keripik kentang utama dalam kentang utama dalam keluarga berdasarkan tingkatkeluarga berdasarkan tingkat pendapatan (

pendapatan (Importance, time of consumption, and main consumer in the family based on income levelsImportance, time of consumption, and main consumer in the family based on income levels)) Kepentingan, waktu dan konsumen utama

Kepentingan, waktu dan konsumen utama ((Importance, time and main consumer Importance, time and main consumer ))

Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan

((Income LevelsIncome Levels)) Rendah Rendah ((Low Low )) % % Menengah Menengah ((MediumMedium)) % % Tinggi Tinggi ((HighHigh)) % % Dibandingkan dengan makanan kecil lainnya, keripik kentang dianggap

Dibandingkan dengan makanan kecil lainnya, keripik kentang dianggap ((Compared to other snacks, potato chips are considered Compared to other snacks, potato chips are considered ))

lebih penting (

lebih penting (more important more important )) sama (

sama (similar similar )) kurang penting (

kurang penting (less important less important ))

70 70 --30 30 30 30 10 10 60 60 60 60 40 40 --Waktu konsumsi keripik kentang (

Waktu konsumsi keripik kentang (Times of chips consumptionTimes of chips consumption)) dikonsumsi segera (

dikonsumsi segera (immediateimmediate)) disimpan dahulu (

disimpan dahulu (stored stored ))

80 80 20 20 100 100 --80 80 20 20 Konsumen utama dalam keluarga (

Konsumen utama dalam keluarga (Main consumer in the family Main consumer in the family )) anak-anak (

anak-anak (childrenchildren)) seluruh keluarga (

seluruh keluarga (whole family whole family )) lainnya (

lainnya (othersothers))

30 30 70 70 --20 20 70 70 10 10 30 30 60 60 10 10

(6)

Tabel 4 mengindikasikan adanya korelasi negatif antara tingkat pendapatan dengan frekuensi Tabel 4 mengindikasikan adanya korelasi negatif antara tingkat pendapatan dengan frekuensi pembelian keripik kentang kemasan 20-60 g. Sebaliknya, hubungan positif antara tingkat pendapatan pembelian keripik kentang kemasan 20-60 g. Sebaliknya, hubungan positif antara tingkat pendapatan dengan frekuensi pembelian terjadi untuk kemasan > 200 g. Hal ini mengimplikasikan adanya dengan frekuensi pembelian terjadi untuk kemasan > 200 g. Hal ini mengimplikasikan adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin sering konsumen membeli keripik kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin sering konsumen membeli keripik kentang kemasan besar. Sebagian besar konsumen dari tingkat pendapatan rendah dan menengah kentang kemasan besar. Sebagian besar konsumen dari tingkat pendapatan rendah dan menengah memilih membeli keripik kentang dengan kemasan plastik, sedangkan konsumen berpendapatan tinggi memilih membeli keripik kentang dengan kemasan plastik, sedangkan konsumen berpendapatan tinggi cenderung memilih keripik kentang yang dikemas dengan

cenderung memilih keripik kentang yang dikemas dengan aluminium foil aluminium foil . Dari tiga kisaran penggo-. Dari tiga kisaran penggo-longan pendapatan, ternyata hanya konsumen gopenggo-longan pendapatan tinggi yang membeli keripik longan pendapatan, ternyata hanya konsumen golongan pendapatan tinggi yang membeli keripik kentang impor dengan kemasan kaleng.

kentang impor dengan kemasan kaleng.

Tabel 4

Tabel 4 Preferensi konsumen Preferensi konsumen terhadap berat terhadap berat satuan dan satuan dan tipe kemasan tipe kemasan keripik keripik kentang berdasarkan tingkat kentang berdasarkan tingkat pendapatanpendapatan ((Consumer preference regarding weight per pack and types of package of potato chips based on income levelsConsumer preference regarding weight per pack and types of package of potato chips based on income levels))

Berat dan Kemasan Berat dan Kemasan ((Weight and PackageWeight and Package))

Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan

((Income LevelsIncome Levels)) Rendah Rendah ((Low Low )) % % Menengah Menengah ((MediumMedium)) % % Tinggi Tinggi ((HighHigh)) % % Berat satuan yang lebih disukai (

Berat satuan yang lebih disukai (Weight per pack preferred Weight per pack preferred )) 20 20 - - 60 60 gg 60 - 100 g 60 - 100 g 110 - 200 g 110 - 200 g > > 200 200 gg 60 60 20 20 --20 20 40 40 10 10 --50 50 10 10 10 10 20 20 60 60 Tipe kemasan yang lebih disukai (

Tipe kemasan yang lebih disukai (Type of package preferred Type of package preferred )) plastik (

plastik ( plastic  plastic )) alumunium foil (

alumunium foil (aluminum foil aluminum foil )) kaleng (

kaleng (cancan)) lainnya ( lainnya (othersothers))

50 50 40 40 --10 10 70 70 30 30 --30 30 50 50 20 20

--Informasi yang dihimpun pada Tabel 5 menunjukkan bahwa responden dari semua golongan Informasi yang dihimpun pada Tabel 5 menunjukkan bahwa responden dari semua golongan pendapatan lebih menyukai keripik kentang yang diproduksi oleh industri pengolah skala kecil/rumah pendapatan lebih menyukai keripik kentang yang diproduksi oleh industri pengolah skala kecil/rumah tangga dibandingkan dengan keripik kentang industri skala besar.

tangga dibandingkan dengan keripik kentang industri skala besar. Data juga mengindikasikan adanyaData juga mengindikasikan adanya

Tabel 5

Tabel 5 Preferensi konsumen thd Preferensi konsumen thd jenis keripik jenis keripik (skala rumah (skala rumah tangga vs. tangga vs. skala besar) skala besar) berdasarkan tingkat pendapatanberdasarkan tingkat pendapatan ((Consumer preference regarding the types (small-scale vs. large-scale produce) of chips based on income levelsConsumer preference regarding the types (small-scale vs. large-scale produce) of chips based on income levels))

Jenis dan Alasan Jenis dan Alasan ((Type and ReasonType and Reason))

Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan

((Income LevelsIncome Levels)) Rendah Rendah ((Low Low )) % % Menengah Menengah ((MediumMedium)) % % Tinggi Tinggi ((HighHigh)) % % Jenis keripik

Jenis keripik kentang yang lebih disukai kentang yang lebih disukai ((Type of chips preferred Type of chips preferred )) produk skala kecil (

produk skala kecil (small-scale producesmall-scale produce)) produk skala besar/impor (

produk skala besar/impor (large-scale/imported producelarge-scale/imported produce)) tidak berbeda (

tidak berbeda (indifferent indifferent ))

60 60 20 20 20 20 70 70 20 20 10 10 90 90 10 10 -- Alasan memilih salah satu jenis di atas (

 Alasan memilih salah satu jenis di atas (Main reason for choosing either oneMain reason for choosing either one)) nilai gizi (

nilai gizi (nutritional valuenutritional value)) harga (

harga ( price)) price taste ( taste (rasarasa)) penampakan (

penampakan (appearanceappearance))

--70 70 30 30 10 10 --80 80 10 10 --80 80 20 20 Jenis produk yang harganya lebih terjangkau (

Jenis produk yang harganya lebih terjangkau (Type of product which is moreType of product which is more affordable

affordable))

20

(7)

korelasi positif antara tingkat pendapatan dengan preferensi konsumen terhadap keripik kentang yang korelasi positif antara tingkat pendapatan dengan preferensi konsumen terhadap keripik kentang yang berasal dari industri skala kecil. Faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam berasal dari industri skala kecil. Faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pemilihan jenis keripik kentang yang dibeli adalah rasa. Dikaitkan dengan informasi memutuskan pemilihan jenis keripik kentang yang dibeli adalah rasa. Dikaitkan dengan informasi terdahulu, hal ini secara implisit memberikan gambaran bahwa konsumen mempersepsi keripik terdahulu, hal ini secara implisit memberikan gambaran bahwa konsumen mempersepsi keripik kentang industri skala kecil memiliki rasa yang lebih disukai dibandingkan dengan keripik kentang kentang industri skala kecil memiliki rasa yang lebih disukai dibandingkan dengan keripik kentang produksi skala besar. Sebagian besar responden dari semua golongan pendapatan tampaknya setuju produksi skala besar. Sebagian besar responden dari semua golongan pendapatan tampaknya setuju bahwa rasa merupakan faktor penentu yang lebih penting dibandingkan dengan penampakan, dalam bahwa rasa merupakan faktor penentu yang lebih penting dibandingkan dengan penampakan, dalam mengambil keputusan untuk membeli keripik kentang. Sementara itu, ditinjau dari harga produk, mengambil keputusan untuk membeli keripik kentang. Sementara itu, ditinjau dari harga produk, sebagian besar responden (> 60%) menganggap bahwa tingkat

sebagian besar responden (> 60%) menganggap bahwa tingkat keterjangkauan (keterjangkauan (affordability affordability ) terhadap) terhadap kedua jenis keripik kentang tersebut tidak

kedua jenis keripik kentang tersebut tidak berbeda.berbeda. Panel Konsumen

Panel Konsumen

Persepsi konsumen adalah suatu proses pada saat seorang individu memilih, menata dan Persepsi konsumen adalah suatu proses pada saat seorang individu memilih, menata dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan (

menginterpretasikan rangsangan-rangsangan (stimuli stimuli ) menjadi sesuatu yang berarti dan mendasari) menjadi sesuatu yang berarti dan mendasari tindakan selanjutnya (Hawkins, 1970). Contoh dari rangsangan meliputi produk itu sendiri (warna, tindakan selanjutnya (Hawkins, 1970). Contoh dari rangsangan meliputi produk itu sendiri (warna, aroma, rasa), bentuk/jenis kemasan, merek,

aroma, rasa), bentuk/jenis kemasan, merek, iklan dan promosi. Rangsangan tersebut diterima oleh alatiklan dan promosi. Rangsangan tersebut diterima oleh alat indra manusia yang kemudian melakukan fungsinya (

indra manusia yang kemudian melakukan fungsinya (sensory functionsensory function) dalam mengevaluasi kegunaan) dalam mengevaluasi kegunaan suatu produk.

suatu produk.

Tabel 6 menunjukkan bahwa panel menganggap warna keripik kentang Karya Umbi - keju, Tabel 6 menunjukkan bahwa panel menganggap warna keripik kentang Karya Umbi - keju, memiliki tingkat penerimaan terendah. Analisis statistik warna keripik memberikan indikasi bahwa memiliki tingkat penerimaan terendah. Analisis statistik warna keripik memberikan indikasi bahwa tingkat penerimaan keripik kentang Karya Umbi - asli, tidak berbeda nyata dengan Chitato, Lay’s dan tingkat penerimaan keripik kentang Karya Umbi - asli, tidak berbeda nyata dengan Chitato, Lay’s dan Pringle (produk skala besar dan impor).

Pringle (produk skala besar dan impor).

Persepsi panel konsumen menunjukkan bahwa keripik kentang Lay’s, Chitato dan Pringle Persepsi panel konsumen menunjukkan bahwa keripik kentang Lay’s, Chitato dan Pringle memiliki rasa yang berbeda nyata dengan keripik kentang Karya Umbi - asli dan keju. Dengan kata memiliki rasa yang berbeda nyata dengan keripik kentang Karya Umbi - asli dan keju. Dengan kata lain, rasa keripik kentang produksi industri skala

lain, rasa keripik kentang produksi industri skala besar/impor lebih dapat diterima dibandingkan denganbesar/impor lebih dapat diterima dibandingkan dengan keripik kentang produksi industri kecil. Temuan ini ternyata berbeda dengan kajian serupa pada survai keripik kentang produksi industri kecil. Temuan ini ternyata berbeda dengan kajian serupa pada survai konsumen yang mengindikasikan kebalikannya. Diduga faktor gaya hidup

-konsumen yang mengindikasikan kebalikannya. Diduga faktor gaya hidup - lifestylelifestyle responden yangresponden yang berbeda pada survai konsumen dan panel konsumen (ibu rumah tangga vs mahasiswa) berpengaruh berbeda pada survai konsumen dan panel konsumen (ibu rumah tangga vs mahasiswa) berpengaruh terhadap terjadinya perbedaan persepsi rasa keripik kentang.

terhadap terjadinya perbedaan persepsi rasa keripik kentang. Tabel 6

Tabel 6 Persepsi panel Persepsi panel konsumen mengenai konsumen mengenai beberapa petunjuk kualitas beberapa petunjuk kualitas keripik keripik kentang (kentang (Consumer’s perceptionConsumer’s perception regarding some quality cues of potato chips

regarding some quality cues of potato chips)) Jenis Produk

Jenis Produk ((Type of Product Type of Product ))

Warna Warna ((Color Color )) Rasa Rasa ((TasteTaste)) Kerenyahan Kerenyahan ((CrispnessCrispness))  Aroma  Aroma (( Aroma Aroma)) Lay’s Lay’s 1,931,93 aa 1,601,60 aa 1,531,53 aa 2,472,47 bb Chitato Chitato 1,671,67 aa 1,401,40 aa 1,271,27 aa 1,671,67 aa

Karya Umbi - asli (

Karya Umbi - asli (original original ) ) 2,132,13 aa 2,602,60 bc bc  2,672,67 bb 3,333,33 c c  Karya Umbi - keju (

Karya Umbi - keju (cheesecheese) ) 4,004,00 bb 2,932,93 c c  2,532,53 bb 3,403,40 c c  Pringle

Pringle 2,202,20 aa 2,002,00 abab 1,401,40 aa 2,872,87 bc bc 

Catatan

Catatan (Notes) (Notes) :: •

• 1=dapat diterima (1=dapat diterima (acceptableacceptable), 2=agak dapat diterima (), 2=agak dapat diterima (slightly acceptableslightly acceptable), 3=tidak ada perbedaan (), 3=tidak ada perbedaan (indifferent indifferent ), 4=), 4= agak tidak diterima (

agak tidak diterima (slightly unacceptableslightly unacceptable), 5=tidak diterima (), 5=tidak diterima (unacceptableunacceptable).). •

• Nilai rata-rata yang diikuti Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf sama, tidak oleh huruf sama, tidak menunjukkan beda nyata pada tingkat menunjukkan beda nyata pada tingkat kepercayaan 0,05 kepercayaan 0,05 ((MeansMeans followed by the same letter are not significantly different at 0.05 level 

(8)

Ketebalan irisan merupakan salah satu faktor yang menentukan kerenyahan keripik kentang. Ketebalan irisan merupakan salah satu faktor yang menentukan kerenyahan keripik kentang. Ukuran tebal dari setiap jenis keripik kentang yang diteliti adalah: Lay’s (1,07 mm), Chitato (1,36 mm), Ukuran tebal dari setiap jenis keripik kentang yang diteliti adalah: Lay’s (1,07 mm), Chitato (1,36 mm), Karya Umbi - asli (2,10 mm), Karya Umbi - keju (1,51 mm) dan Pringle (1,05 mm). Tabel 6 Karya Umbi - asli (2,10 mm), Karya Umbi - keju (1,51 mm) dan Pringle (1,05 mm). Tabel 6 menunjukkan bahwa kerenyahan Chitato secara nyata lebih dapat diterima dibandingkan dengan menunjukkan bahwa kerenyahan Chitato secara nyata lebih dapat diterima dibandingkan dengan Karya Umbi - asli dan keju. Namun demikian, tidak terdapat perbedaan nyata antara kerenyahan Karya Umbi - asli dan keju. Namun demikian, tidak terdapat perbedaan nyata antara kerenyahan Chitato dengan produk asal impor (Lay’s dan

Chitato dengan produk asal impor (Lay’s dan Pringle).Pringle).

Panel konsumen menilai Chitato sebagai keripik kentang yang memiliki aroma dengan tingkat Panel konsumen menilai Chitato sebagai keripik kentang yang memiliki aroma dengan tingkat penerimaan tertinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tersedianya produk

penerimaan tertinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tersedianya produk keripik kentang Chitatokeripik kentang Chitato dengan berbagai rasa (

dengan berbagai rasa (flavor flavor ), sehingga konsumen mendapatkan pilihan aroma yang lebih beragam.), sehingga konsumen mendapatkan pilihan aroma yang lebih beragam. Sementara itu, walaupun tidak berbeda nyata dengan produk impor Pringle, aroma keripik kentang Sementara itu, walaupun tidak berbeda nyata dengan produk impor Pringle, aroma keripik kentang produksi industri skala kecil dinilai memiliki tingkat penerimaan terendah.

produksi industri skala kecil dinilai memiliki tingkat penerimaan terendah.

Dari segi penampakan, keripik kentang Chitato dinilai paling dapat diterima dibandingkan Dari segi penampakan, keripik kentang Chitato dinilai paling dapat diterima dibandingkan dengan keripik kentang produksi industri kecil maupun impor. Tabel 7 juga menunjukkan bahwa dengan keripik kentang produksi industri kecil maupun impor. Tabel 7 juga menunjukkan bahwa penampakan keripik kentang Karya Umbi asli dan keju ternyata dinilai tidak berbeda dengan Lay’s dan penampakan keripik kentang Karya Umbi asli dan keju ternyata dinilai tidak berbeda dengan Lay’s dan Pringle. Dari segi kemasan, panel konsumen menilai bahwa keripik kentang asal impor (Lay’s dan Pringle. Dari segi kemasan, panel konsumen menilai bahwa keripik kentang asal impor (Lay’s dan Pringle) memiliki tingkat penerimaan tertinggi dan secara statistik berbeda nyata dengan jenis keripik Pringle) memiliki tingkat penerimaan tertinggi dan secara statistik berbeda nyata dengan jenis keripik kentang lainnya. Sedangkan, keripik kentang yang dianggap memiliki tingkat penerimaan terendah kentang lainnya. Sedangkan, keripik kentang yang dianggap memiliki tingkat penerimaan terendah ditinjau dari aspek kemasannya adalah Karya Umbi

ditinjau dari aspek kemasannya adalah Karya Umbi (asli dan keju).(asli dan keju). Tabel 7

Tabel 7 Persepsi Persepsi konsumen mengenai konsumen mengenai penampakan dan penampakan dan kemasan keripik kemasan keripik kentang (kentang (Consumer’s perception regarding theConsumer’s perception regarding the appearance and packaging of potato chips

appearance and packaging of potato chips)) Jenis Produk

Jenis Produk ((Type of Product Type of Product ))

Penampakan Penampakan (( Appearance Appearance)) Kemasan Kemasan ((PackagingPackaging)) Lay’s Lay’s 2,272,27 bb 1,671,67 aa Chitato Chitato 1,401,40 aa 2,272,27 bb

Karya Umbi - asli (

Karya Umbi - asli (original original ) ) 2,072,07 bb 3,003,00 c c 

Karya Umbi - keju (

Karya Umbi - keju (cheesecheese) ) 4,004,00 c c  3,733,73 d d 

Pringle

Pringle 2,072,07 bb 1,531,53 aa

Catatan

Catatan (Notes) (Notes) :: •

• 1=dapat diterima (1=dapat diterima (acceptableacceptable), 2=agak dapat diterima (), 2=agak dapat diterima (slightly acceptableslightly acceptable), 3=tidak ada perbedaan (), 3=tidak ada perbedaan (indifferent indifferent ), 4=), 4= agak tidak diterima (

agak tidak diterima (slightly unacceptableslightly unacceptable), 5=tidak diterima (), 5=tidak diterima (unacceptableunacceptable).). •

• Nilai rata-rata yang diikuti Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf sama, tidak oleh huruf sama, tidak menunjukkan beda nyata pada tingkat menunjukkan beda nyata pada tingkat kepercayaan 0,05 kepercayaan 0,05 ((MeansMeans

followed by the same letter are not significantly different at 0.05 level  followed by the same letter are not significantly different at 0.05 level ))

KESIMPULAN KESIMPULAN 1.

1. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari survai konsumen -- kajian kepedulian konsumenBeberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari survai konsumen -- kajian kepedulian konsumen ((consumer awareness assessment consumer awareness assessment ):):

• Sebagian besar konsumen, terutama dari golongan pendapatan rendah dan tinggi lebih memilihSebagian besar konsumen, terutama dari golongan pendapatan rendah dan tinggi lebih memilih untuk membeli keripik kentang dibandingkan dengan makanan kecil sejenis lainnya (misalnya, untuk membeli keripik kentang dibandingkan dengan makanan kecil sejenis lainnya (misalnya, keripik singkong, ubi jalar atau talas), karena

keripik singkong, ubi jalar atau talas), karena konsumen cenderung mempersepsi keripik kentangkonsumen cenderung mempersepsi keripik kentang memiliki citra produk (

memiliki citra produk ( product image product image) yang lebih baik.) yang lebih baik. •

(9)

• Sebagian besar konsumen menganggap bahwa keripik kentang memiliki nilai gizi cukup tinggi.Sebagian besar konsumen menganggap bahwa keripik kentang memiliki nilai gizi cukup tinggi.

Secara implisit terdapat kecenderungan bahwa persepsi konsumen menyangkut nilai gizi tidak Secara implisit terdapat kecenderungan bahwa persepsi konsumen menyangkut nilai gizi tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Walaupun demikian, nilai gizi tampaknya tidak menjadi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Walaupun demikian, nilai gizi tampaknya tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli keripik kentang. Hal ini tercermin dari kenyataan bahwa pertimbangan konsumen dalam membeli keripik kentang. Hal ini tercermin dari kenyataan bahwa hanya sebagian kecil konsumen yang membaca label nutrisi pada kemasan.

hanya sebagian kecil konsumen yang membaca label nutrisi pada kemasan. 2.

2. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari panel konsumen -- kajian penerimaan konsumenBeberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari panel konsumen -- kajian penerimaan konsumen ((consumer acceptance assessment consumer acceptance assessment ):):

• Keripik kentang Chitato dinilai paling dapat Keripik kentang Chitato dinilai paling dapat diterima dari segi penampakan dibandingkan denganditerima dari segi penampakan dibandingkan dengan

keripik kentang produksi industri kecil maupun impor. Sementara itu, panel konsumen menilai keripik kentang produksi industri kecil maupun impor. Sementara itu, panel konsumen menilai bahwa kemasan keripik kentang asal impor (Lay’s dan Pringle) memiliki tingkat penerimaan bahwa kemasan keripik kentang asal impor (Lay’s dan Pringle) memiliki tingkat penerimaan tertinggi dibandingkan dengan keripik kentang produk dalam negeri.

tertinggi dibandingkan dengan keripik kentang produk dalam negeri.

• Secara umum, analisis petunjuk kualitas menunjukkan bahwa Chitato (produk industri skalaSecara umum, analisis petunjuk kualitas menunjukkan bahwa Chitato (produk industri skala

besar) adalah jenis keripik kentang yang paling disukai dibandingkan dengan Karya Umbi - asli besar) adalah jenis keripik kentang yang paling disukai dibandingkan dengan Karya Umbi - asli dan keju, Lay’s dan Pringle. Aspek rasa merupakan petunjuk kualitas utama yang menjadi dan keju, Lay’s dan Pringle. Aspek rasa merupakan petunjuk kualitas utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih/membeli keripik kentang.

pertimbangan konsumen dalam memilih/membeli keripik kentang.

PUSTAKA PUSTAKA

  Ameriana, M., R. Majawisastra dan R. Sinung-Basuki. 1991. Preferensi konsumen rumah tangga   Ameriana, M., R. Majawisastra dan R. Sinung-Basuki. 1991. Preferensi konsumen rumah tangga

terhadap kualitas bawang merah.

terhadap kualitas bawang merah. Bul. Penel. Hort., Edisi Khusus, 20(1)Bul. Penel. Hort., Edisi Khusus, 20(1): 55-66.: 55-66.  Ameriana, M.,

 Ameriana, M., W. Adiyoga, L. W. Adiyoga, L. Sulistyowati dan Sulistyowati dan D. Ma’mun. D. Ma’mun. 1998. 1998. Perilaku konsumen Perilaku konsumen rumah tanggarumah tangga dalam menilai

dalam menilai kualitas kentang. kualitas kentang. J. Hort., 7(4): J. Hort., 7(4): 944-951.944-951.

Bayton, J. A. 1978. Motivation, cognition, learning - Basic factors in consumer behavior. J. of  Bayton, J. A. 1978. Motivation, cognition, learning - Basic factors in consumer behavior. J. of 

Marketing, 53: 282-289. Marketing, 53: 282-289.

Best, R., G. J. Scott, and C. Wheatley. 1991. Research in support of product and process Best, R., G. J. Scott, and C. Wheatley. 1991. Research in support of product and process

development.

development. In Scott, In Scott, G., G., S. Wiersema S. Wiersema and P. and P. I. Ferguson I. Ferguson (eds.). Product (eds.). Product development development for for  root and tuber

root and tuber crops. crops. Proceeding of the Proceeding of the International WorInternational Workshop on Root and kshop on Root and Tuber CropTuber Crop Processing, Marketing, and Utilization in Asia. April 22-May 1,

Processing, Marketing, and Utilization in Asia. April 22-May 1, 1991, Philippines.1991, Philippines.

Blaylock, J. R. and D. M. Smallwood. 1986. U.S. demand for food: Household expenditures, Blaylock, J. R. and D. M. Smallwood. 1986. U.S. demand for food: Household expenditures,

demographics and projections. Econ. Res. Tech.

demographics and projections. Econ. Res. Tech. Bull., 1713: 2-24.Bull., 1713: 2-24.

Hampson, C. P. 1972. Potato processing trends, problems and research. J. of Royal Agr. Soc., 133: Hampson, C. P. 1972. Potato processing trends, problems and research. J. of Royal Agr. Soc., 133:

19-26. 19-26.

Hawkins, D. 1970. The effects of subliminal stimulation on drive level and brand preference. J. of  Hawkins, D. 1970. The effects of subliminal stimulation on drive level and brand preference. J. of 

Marketing Res., 7: 322-326. Marketing Res., 7: 322-326.

Hoyer, W. D. 1984. An examination of consumer decision making for a common repeat purchase. J. of  Hoyer, W. D. 1984. An examination of consumer decision making for a common repeat purchase. J. of 

Consumer Res., 11: 822-829. Consumer Res., 11: 822-829.

Myers, L. H. 1987. Consumer behavior: Implications for food demand and agricultural marketing. J. of  Myers, L. H. 1987. Consumer behavior: Implications for food demand and agricultural marketing. J. of 

 Agribusiness, 5(1): 14-22.  Agribusiness, 5(1): 14-22.

Soetiarso, T. A., R. Suherman dan R. Majawisastra. 1993. Preferensi konsumen hotel terhadap Soetiarso, T. A., R. Suherman dan R. Majawisastra. 1993. Preferensi konsumen hotel terhadap

kualitas kentang. Bul. Penel. Hort., 25(2): 30-37. kualitas kentang. Bul. Penel. Hort., 25(2): 30-37. Soetiarso, T.

Soetiarso, T. A. dan A. dan M. Ameriana. M. Ameriana. 1996. 1996. Kajian Kajian sistem pemenuhsistem pemenuhan kebutuhan an kebutuhan bahan baku bahan baku cabaicabai pada

Gambar

Tabel 2  Preferensi dan  Preferensi dan persepsi konsumen  persepsi konsumen menyangkut beberapa petunjuk  menyangkut beberapa petunjuk kualitas keripik  kualitas keripik kentang berdasarkan tingkat kentang berdasarkan tingkat pendapatan (
Tabel 4 mengindikasikan adanya korelasi negatif antara tingkat pendapatan dengan frekuensiTabel 4 mengindikasikan adanya korelasi negatif antara tingkat pendapatan dengan frekuensi pembelian keripik kentang kemasan 20-60 g
Tabel  6  menunjukkan  bahwa  panel  menganggap  warna  keripik  kentang  Karya  Umbi  -  keju,Tabel  6  menunjukkan  bahwa  panel  menganggap  warna  keripik  kentang  Karya  Umbi  -  keju, memiliki  tingkat  penerimaan  terendah

Referensi

Dokumen terkait

Általánosítani nem lehet a geotermikus beruházások megvalósítása esetén (költségek, megva- lósítás ideje stb.) tekintettel arra, hogy más az elektromos áram termelése és

Untuk membesarkan kas padi pada lumbung desa agar setiap warga yang membutuhkan bisa berutang dan bukan hanya untuk warga dusun pundirejo saja melainkan untuk

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL KOBARAN CINTAKU KARYA RATNA SARUMPAET DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR DI SMA” ini adalah karya penelitian saya

Secara administratif, batas- batas subak di Kecamatan Kuta dan Kuta Utara dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : (1) Lahan sawah subak yang berada didalam satu

menggunakan metode ekuitas. Dalam metode akuntansi ekuitas, investasi pada ventura bersama pada awalnya diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasi sebesar biaya

Hubungan antar kegiatan dalam metode ini digunakan sebuah garis penghubung, yang dapat dimulai dari kegiatan kiri ke kanan atau dari kegiatan atas ke bawah,

Berdasarkan hasil positif tersebut dapat diartikan bahwa ketika Dow Jones Islamic Market Indeks (DJIM) mengalami peningkatan, maka selalu diikuti pergerakan yang