• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

4.1.1. Kondisi Awal

Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan. Sehingga hasil belajar IPA siswa rendah, yang dapat dilihat dari Tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1.

Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Pra Siklus

No Ketuntasan Frekuensi Prosestase 1 Tidak Tuntas 19 71 % 2 Tuntas 8 29 % Jumlah 27 100% Minimum 45 Maksimum 85 Rata-rata 65

Siswa yang nilainya diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran IPA hanya 8 siswa atau 29 % siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum tuntas 19 siswa atau 71 %. Nilai tertinggi 85 sedangkan nilai terendah 45 dengan nilai rata-rata siswa dalam kelas hanya 65. Ketuntasan belajar IPA siswa dapat disajikan gambar 4.1 di bawah ini:

Gambar. 4.1.

Distribusi frekuensi hasil belajar IPA pada Siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Pra Siklus Dari data yang diperoleh pada hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan, maka guru ingin meningkatkan lagi ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran. Peningkatan

19

8

Tidak Tuntas Tuntas

Hasil Belajar IPA Kelas I

Pra Siklus

(2)

tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan tindakan dengan menggunakan media gambar melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran.

4.1.2. Siklus 1 4.1.2.1 Perencanaan

Pada tahap ini mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari: 1) rencana pembelajaran dengan media gambar yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) menyiapkan lembar kerja siswa, 3) soal tes dengan materi kegunaan benda , 4) lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa, 5) media gambar bentuk dan kegunaan benda. 6) menyiapkan sola perbaikan dan pengayaan.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 1 Oktober 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 4 Oktober 2012, sedangkan pertemuan ketiga dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada Tanggal yang sama pada pertemuan kedua siklus 1. Pada pertemuan pertama dengan materi bentuk benda pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah: 1) memberi motivasi pada siswa dengan cara mengajak siswa bernyanyi bersama-sama lagu “cicak-cicak didinding”. 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi dan. 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan inti: 1) guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas dan memberikan gambar benda yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 4) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar hewan. 5) siswa berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6) menganalisis hasil pengamatannya dan 7) menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 8) demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 9) melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal dan memberikan tugas rumah.

Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan melalui demontrasi dengan menggunakan media gambar yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sama pada pertemuan pertama hanya saja dengan materi dan media yang berbeda yaitu kegunaan benda. Kegiatan awal: 1) mengoreksi tugas

(3)

rumah. 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi bentuk dan kegunaan benda 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan inti:1) guru membagi siswa 4 kelompok ,2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas dan memberikan gambar yang akan digunakan dalam menyelasaikan lembar kerja siswa 4) melakuakn observasi terhadap obyek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar benda 5) Siswa berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas 6) menganalisis hasil pengamatannya dan 7) menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar,8) demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.9) melakukan tanggapan ,pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi Kegiatan akhir guru memberikan evaluasi.

Pada pertemuan ketiga dilakukan bersaman dengan pertemuan kedua, melakukan perbaikan dan pengayaan dengan mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil evaluasi siklus 1. Meminta kelompok siswa yang perbaikan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan dan meminta kelompok siswa yang pengayaan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan. Kegiatan akhir mengoreksi hasil perbaikan dan pengayaan siswa.

4.1.2.3 Hasil Tindakan

Untuk hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran setelah memperoleh tindakan siklus 1 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat terjadi pada Tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel. 4.2

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas I SD Negeri 5 Menduran Siklus 1

No Ketuntasan Frekuensi Prosestase 1 Tidak Tuntas 17 64 % 2 Tuntas 10 36 % Jumlah 27 100% Nilai Minimum 50 Nilai Maksimum 90 Nilai rata-rata 71

Tabel 4.2 menunjukan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 1 adalah 71 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 65. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 10 siswa, sementara pada pra siklus hanya 8siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 nilai maksimum yaitu 90, Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran melalui metode demonstrasi jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM sudah

(4)

terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 4.2 di bawah ini:

Gambar. 4.2

Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas I SD Negeri 5 Menduran Siklus 1

Gambar 4.2 menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 1 adalah 10 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 17 siswa meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil bila mencapai ketuntasan klasikal belajar siswa 86 % karena pada siklus 1 belum berhasil sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus 2

4.1.2.4 Hasil Observasi

Pembelajaran metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar yang dilakukan pada siklus 1 dinilai oleh observer.

Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai meningkat dibandingkan pertemuan pertama, yang ditunjukkan dengan skor 42 atau 70% item kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

4.1.2.5 Hasil Refleksi

Refleksi diadakan dengan melibatkan 1 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui segala kekurangan dan kelebihan pembelajaran demonstrasi dengan menggunakan media gambar dan mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus 2 pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut ini:

Pertemuan pertama, kegiatan awal pembelajaran berhasil siswa merasa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan karena diberikan motivasi dengan mengajak siswa bernyanyi. Tetapi kegiatan inti guru kurang maksimal dalam membagi kelompok

17

10

Tidak Tuntas Tuntas

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas I

Siklus 1

(5)

siswa diminta membuat kelompok sendiri sehingga kondisi kelas menjadi ramai, sebagian kelompok siswa merasa kesulitan karena belum mengerti terhadap pembelajaran yang dilakukan dan siswa tidak berani bertanya pada guru. Pada kegiatan demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat siswa yang presentasi saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan siswa tidak berani memberikan tanggapan. Dengan adanya masalah tersebut observer memberikan saran pada pertemuan kedua agar dalam kelompok membagi kelompok guru yang menentukan pembentukan kelompok, guru harus berkeliling membantu kelompok siswa yang mengalami kesulitan. Dan menunjuk kelompok siswa lain untuk memberikan tanggapan.

Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar yang dilakukan sudah cukup baik tapi kurang maksimal. Khususnya pada waktu kegiatan pengamatan gambar dalam menyelesaikan lembar tugas masih ada kelompok siswa yang masih mengalami kesulitan karena guru hanya membantu siswa yang bertanya saja. Dalam menjadi fasilitator pun kurang maksimal. Pada pertemuan kedua ini mendapat saran yaitu pada pertemuan-pertemuan siklus 2 guru harus berusaha semaksimal mungkin melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan dalam penelitian ini.

Pada siklus 1 siswa yang tuntas sudah mencapai 36 % meningkat dibandingkan dengan siswa yang tuntas pada pra siklus. Tetapi hasil tersubut belum sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 86 % siswa tuntas.

4.1.3. Siklus 2 4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan siklus 2 mempersiapkan perangkat pembelajaran terdiri dari: 1) rencana pembelajaran hasil refleksi siklus 1 dengan metode demonstrasi yang menggunakan media gambar yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) menyiapkan lembar kerja siswa, 3) soal tes dengan materi kegunaan bentuk benda , 4) lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa, 5) menyiapkan media gambar bentuk benda . 6) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 15 Oktober 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 22 Oktober 2012, sedangkan pertemuan ketiga dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada tanggal yang sama pada pertemuan kedua siklus 2. Pada pertemuan pertama dengan materi kegunaan benda pembelajaran yang

(6)

dilakukan dengan langkah-langkah sama pada siklus 1 yaitu: 1) memberi motivasi pada siswa dengan cara mengajak siswa bernyanyi bersama-sama lagu “naik delman”. 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang dibahas, 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan inti: 1) membagi siswa menjadi 5 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok menggunakan media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas, 4) memberikan gambar bentuk benda yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 5) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar kegunaan benda . 6) siswa mengamati dan berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas lalu menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 7) siswa demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 8) kelompok tidak melakukan demonstrasi melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal dan pekerjaan rumah.

Pada pertemuan kedua siklus 2 kegiatan pembelajaran demonstrasi dengan menggunakan media gambar yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sama pada pertemuan pertama hanya saja dengan materi dan media yang berbeda yaitu bentuk benda . Kegiatan awal mengoreksi tugas rumah sebagai motivasi. Pada kegiatan inti: 1) membagi siswa menjadi 5 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas. 4) memberikan gambar bentuk benda yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 5) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar 6) siswa mengamati dan berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas lalu menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 7) siswa demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 8) kelompok tidak melakukan demonstrasi melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal dan pekerjaan rumah. Diakhiri pertemuan kedua dan ketiga guru memberikan evaluasi kepada siswa.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

Penilaian aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama nilai presentase 80% Pada pertemuan kedua siklus 2 meningkat, nilai presentasenya 93% sudah tercapai target penilaian ketuntasan.

(7)

Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran setelah memperoleh tindakan siklus 2 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat terjadi pada Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel. 4.3

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas I SD Negeri 5 Menduran Siklus 2

No Ketuntasan Frekuensi Prosestase 1 Tidak Tuntas 2 7 % 2 Tuntas 25 93 % Jumlah 27 100% Nilai Minimum 57 Nilai Maksimum 100 Nilai rata-rata 83

Tabel 4.3 menunjukan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 93 % meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus dan siklus 1. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 2 secara langsung mengalami peningkatan menjadi 25 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai maksimum yaitu 100 dan nilai terendah 57. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran pada siklus 2 melalui metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM meningkat.

Gambar. 4.3

Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas I SD Negeri 5 Menduran Siklus 2

Data menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 2 mencapai 93 % atau 25 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya hanya 7 % atau 2 siswa meningkat dibandingkan hasil belajar pada pra siklus dan siklus 1. Jadi dikatakan siklus 2 berhasil, karena sudah memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu 86%.

2

25

Tidak Tuntas Tuntas

Hasil Belajar IPA Kelas I

Siklus 2

(8)

4.1.3.4 Hasil Observasi

Pada pertemuan pertama siklus 2 kegiatan pembelajaran melalui metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar yang dinilai dengan 15 item dilakukan dengan baik. Pada pertemuan pertama mendapat skor 50 dengan presentasi 83% dikategorikan baik. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item melakukan evaluasi dan tindak lanjut saja yang tidak dilakukan, kerana dilaksanakan pada pertemuan kedua dan ketiga yang dilaksanakan bersamaan.

4.1.3.5 Hasil Refleksi

Refleksi diadakan dengan melibatkan 1 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui segala kekurangan dan kelebihan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar dan mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Hasil refleksi siklus 2 sebagai berikut:

Pada kegiatan inti pertemuan pertama siklus 2 kondisi kelas siswa semakin baik yang ditunjukkan dari siswa aktif dan berani bertanya pada guru terhadap kesulitan yang dihadapi. Sebagian besar siswa sudah berani memberikan tanggapan pada kelompok siswa yang demonstrasi. Siswa tidak mengalami kesulitan, siswa merasa senang terhadap metode yang ditunjukkan dari banyak siswa yang aktif dan tidak bingung. Masih ada beberapa item yang belum dilaksanakan dengan maksimal, sehingga pada pertemuan berikutnya harus dilaksanakan guru dengan maksimal.

Pada pertemuan kedua siklus 2 pelaksanaan melalui metode demonstrasi dan menggunakan media gambar berhasil dilaksanakan, yang ditunjukkan dari hasil evaluasi siklus 2 yaitu siswa yang tuntas mencapai 93% sudah sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan.

4.2. Hasil Analisis Data

4.2.1. Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas I SD Negeri 5 Menduran

Ketuntasan klasikal hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran sebelum diadakan tindakan adalah 29 %, setelah dilakukan tindakan dengan metode demonstrasi dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1 ketuntasan belajar IPA siswa menjadi 36 %. Sedangkan pada siklus 2 adalah 93%.

(9)

Tabel.4.4

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa I SD Negeri 5 Menduran Pra Siklus, Siklus 1 Dan Siklus 2

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

1 Tidak Tuntas 19 71 % 17 64 % 2 7 % 2 tuntas 8 29 % 10 36 % 25 93 % Jumlah 27 100 % 27 100 % 100 100 % Nilai Minimum 45 50 57 Nilai Maksimum 85 90 100 Nilai Rata-rata 65 71 83 Gambar. 4.4

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas I SD Negeri 5 MenduranPra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Jumlah siswa yang tuntas pada pra siklus 8 siswa dan yang tidak tuntas 19 siswa, ketuntasan hasil belajar IPA meningkat pada siklus 1 menjadi 10 siswa sedangkan siklus 2 meningkat lagi menjadi 25 siswa. nilai rata-rata IPA juga mengalami peningkatan dari pra siklus yaitu 65 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus 1 menjadi 71, sedangkan siklus 2 meningkat menjadi 83.

4.3. Pembahasan

4.3.1 Pelaksanaan Pembelajaran demonstrasi dengan menggunakan Media Gambar

Pertemuan pada siklus 1 melalui metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar dilakukan selama tiga kali pertemuan, dari refleksi pengamatan pada siklus 1 diperoleh hasil temuan

19

17

2

8 10

25

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Hasil belajar IPA Kelas I

Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

(10)

sebagai berikut. Pada siklus 1 siswa dalam mengikuti pembelajaran masih banyak yang ramai, kurang memperhatikan penjelasan dari guru, dan siswa belum mengerti terhadap pembelajaran yang dilakukan karena belum terbiasa dan siswa banyak bercanda, bercerita dengan teman lain. Dalam kegiatan diskusi hanya siswa tertentu saja yang mengerjakan dalam kelompok, sedangkan siswa yang lain hanya bercanda sendiri menggantungkan tugas kelompok pada ketua kelompok untuk menyelesaikannya. Pada kegiatan demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat siswa yang presentasi saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan siswa tidak berani memberikan tanggapan. Siswa kurang berani bertanya pada waktu mengalami kesulitan.

Rendahnya kinerja guru dalam metode demonstrasi yang menggunakan media gambar pada siklus 1, memotivasi guru dengan berusaha memperbaikinya pada siklus berikutnya. Pada siklus 2 berusaha seoptimal mungkin melaksanakan item-item yang sudah ditetapkan yaitu melaksanakan dengan baik item-item yang belum dilakukan dan belum optimal pada siklus 1. Dengan hasil penilaian kinerja guru pada siklus 2 dengan nilai presentase 93%

4.3.2. Hasil Belajar IPA Siswa Kelas I SD Negeri 5 Menduran

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan tindakan yaitu metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar dengan jumlah siswa yang tuntas 25 siswa dengan ketuntasan klasikal 93 %, sedangkan siswa yang tidak tuntas 2 siswa atau 7 %.

Gambar

Tabel  4.2  menunjukan  nilai  rata-rata  siswa  dalam  kelas  pada  siklus  1  adalah  71  meningkat  dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 65
Gambar  4.2  menunjukkan  siswa  yang  tuntas  pada  siklus  1  adalah    10  siswa,  sedangkan  siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 17  siswa meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus
Tabel  4.3    menunjukan    nilai  rata-rata  siswa  dalam  kelas  pada  siklus  2  adalah  93  %  meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus dan siklus 1

Referensi

Dokumen terkait

Vapaaehtoisten aktiivinen toiminta purolla, sekä Helsingin kaupungin ja ympäristöhallinnon kunnostukset ovat luoneet puro- myönteisen ilmapiirin koko Koillis-Helsingin alueelle ja

Beberapa jenis spons kelas Demospongiae memiliki distribusi yang luas yaitu pada habitat padang lamun di rataan terumbu hingga habitat terumbu karang pada kedalaman 7 meter hingga

Dalam penelitian ini hanya akan menggunakan 8 faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pembebasan bersyarat. Hal ini ditempuh karena hanya ada 8 faktor

Berdasarkan analisis dengan algoritma EM dengan menggunakan bantuan software Weka 3.8, diketahui bahwa bahwa tahap iterasi yang dilakukan dengan 2 kelompok adalah

Data pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa sistem tanam jajar legowo dan cara lokal yang diimplementasikan berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan.. Rataan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alchan et al (2016) yang mengatakan dalam penelitiannya bahwa adanya pengaruh yang signifikan

Hwang et al (2012) menyatakan: 1) pemecahan masalah matematika adalah usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk menemukan solusi dari masalah matematika, 2) pemecahan

14 tahun 2003 tentang Khalwat di Kota Banda Aceh, yakni mulai dari banyak oknum yang membackengin tempat- tempat hiburan sampai pada fakta yang menyebut bahwa Banda Aceh