• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Bardasarkan tujuan utama penelititan, yaitu menganalisis proses produksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN. Bardasarkan tujuan utama penelititan, yaitu menganalisis proses produksi"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

53 BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Penyajian Data Penelitian

Bardasarkan tujuan utama penelititan, yaitu menganalisis proses produksi program “TVRI Sport” di LPP TVRI . Penelitian dilaksanakan di LPP TVRI Stasiun Pusat dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan, yang akhirnya didapatkan hasil informasi berupa data. Data-data yang diperoleh dari data primer yaitu dengan melakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) dijabarkan melalui panyajian data penelitian. Penyajian tersebut berupa gambaran umum dari narasumber, yaitu antara lain:

Key informant

1. Ebi Rukbi selaku Produser program “TVRI Sport” yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dan hasil dari program “TVRI Sport” tersebut. Produser program “TVRI Sport” bertugas sebagai orang yang menyiapkan materi “TVRI Sport” serta mengawasi berjalannya proses produksi “TVRI Sport” mulai dari pra produksi, produksi, hingga proses pasca produksi.

Informant

2. Zulkifli Muchtar selaku Produser Pelaksana program “TVRI Sport” yang bertanggung jawab terhadap pengkoordinasian semua materi yang berhubungan dengan tvri sport serta mengkoordinasikan dan bertanggung jawab dengan content dari tvri sport itu sendiri.

3. Fandy Nuari selaku Editor program “TVRI Sport” yang bertanggung jawab atas hasil dari materi berita yang akan ditayangkan. Editor bertugas sebagai orang yang menyunting video baik yang datang dari

(2)

daerah maupun dari tim liputan yang bertugas. Editor yang mengedit serta menyusun materi-materi sesuai dengan rundown yang diberikan oleh Produser hingga menjadi materi berita yang ditayangkan pada program “TVRI Sport”.

4.2 Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul

Pengolahan terhadap data yang diperoleh dari objek penelitian ini merupakan hasil dari wawancara terhadap narasumber, observasi, serta hasil dari tinjauan pustaka yang dipadukan dengan teori-teori yang telah diuraikan sebagai acuan bagi proses analisa program “TVRI Sport” di LPP TVRI.

Program “TVRI Sport” merupakan salah satu program berita olahraga unggulan yang ada di LPP TVRI. Tidak hanya menjadi program unggulan, tetapi program “TVRI Sport” juga merupakan suatu program berita olahraga yang menarik karena penyajian beritanya menayangkan berita olahraga nasional, daerah, dan Internasional. Dimana yang menjadi isi atau content berita dari program “TVRI Sport” sesuai dengan yang disampaikan oleh Produser Tvri Sport Bapak Ebi Rukbi.

ER:

“Ya, jadi bicara content, content berita jelas ya kita akan tentunya mengupdate berita terbaru tentunya baik dalam negeri maupun luar negeri. Kita tidak ada spesifik khusus tetapi semua berita kita tayangkan tentunya acuan kita adalah content, update kecepatan berita itu, jadi sumbernya dari mana kalau luar negeri kita akan mengambil dari wire jadi wire itu kita membeli dari sebuah kantor berita untuk berlangganan nah berita yang mereka kirim itu kita translate kita siarkan. Kita hanya satu wire memang selama ini kalo dulu kita banyak tapi kaitan dengan anggaran ya tapi kita hanya satu yaitu reuters source kita dari luar negeri itu, nah selebihnya kita eee memaksimalkan teman-teman reporter ke lapangan mencari berita terus kita punya program livecross dengan 28 stasiun penyiaran di seluruh Indonesia kita manfaatkan temen-temen di daerah itu untuk memberikan

(3)

sebuah informasi apa yang terjadi di daerah itu? Kita siarkan melalui live streaming jadi live langsung pada saat penyiaran mereka disana juga bersiaran dari si daerahnya itu. Kita juga kemas apa namanya informasi-informasi dari daerah kita tidak perlu lagi mengirim orang ke sana kita sudah ada perwakilan. Jadi isinya itu aja tentunya intinya adalah kita mengisi tvri sport itu dengan hal yang terbaru tentunya update ya dari luar negeri, dalam negeri, maupun dari berbagai daerah melalui livecross, live streaming itu.”

Materi atau content dari program “TVRI Sport” yang merupakan acara olahraga untuk semua usia. Hal tersebut sesuai dengan yang menjadi target audience bagi program “TVRI Sport” yang dimana mayoritas adalah seluruh masyarakat pecinta olahraga di tanah air Indonesia.

ER:

“Target audience kita sebetulnya semua umur kita pengen eee tentu olahraga ini kan menjadi apa ya eee kegemaran semua usia jadi intinya itu sasaran kita seluruh masyarakat hanya saja memang eee kita mungkin akan memberi sedikit apa namanya ya.. ya ada sentuhan lain misalnya tentang apa ya informasi-informasi yang berada disekitar. Kadang kalo saya liat swasta kan jarang begitu itu mereka lebih mengutamakan luar negeri. Kita tetep mengakomodir kegiatan-kegiatan di tanah air kita gitu lho, karena tagline saya endingnya itu “jayalah terus olahraga Indonesia” nah jadi kita harus memperhatikan kita akui prestasi olahraga di Indonesia kita sekarang yaa sedang jatuh tapi kita tetep harus menginformasikan biar tahu masyarakat. Program “TVRI Sport” dikategorikan kedalam program informasi sebab, sesuai dengan aspek-aspek informasi yang harus di penuhi oleh sebuah berita menurut Morissan, yaitu antara lain: (Morissan,2010:8-9)

(4)

− Aspek Penting

Informasi dapat dikatakan penting apabila informasi tersebut dapat memberikan pengaruh atau memiiliki dampak kepada pada penonton. Informasi yang memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada penonton adalah informasi yang bernilai berita.

− Aspek Menarik

Berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/humor, atau informasi mengenai pilihan hidup dan mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat unik dan/atau aneh. Berdasarkan hasil penelitian, program “TVRI Sport” sudah termasuk ke dalam program berita karena telah memenuhi aspek-aspek informasi tersebut. Aspek penting yang termasuk kedalam aspek-aspek informasi bagi program “TVRI Sport” antara lain adalah informasi mengenai olahraga daerah, nasional, dan Internasional karena materi tersebut sesuai dengan target audience dalam program “TVRI Sport” itu sendiri yang dimana mayoritas masyarakat pecinta olahraga semua umur khususnya seperti anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, dan lain-lain. Informasi mengenai tayangan olahraga tersebut juga dapat memberikan dampak serta pengaruh yang dapat dirasakan secara langsung bagi para pemirsa “TVRI Sport”.

Sedangkan yang menjadi aspek menarik bagi program “TVRI Sport” itu sendiri antara lain adalah informasi mengenai berita sepak bola. Hal tersebut masuk kedalam aspek menarik, karena informasi mengenai berita sepak bola merupakan informasi yang sifatnya sangat disukai oleh para pemirsa “TVRI Sport”. Informasi tersebut mampu menimbulkan rasa ketertarikan bagi para pemirsa yang menjadi target audience bagi program “TVRI Sport” itu sendiri.

(5)

Program “TVRI Sport” merupakan program berita hard news dengan bentuk berita feature. Sesuai dengan yang telah dibahas oleh Morissan dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Televisi Mutakhir”, yaitu Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audience secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat cenderung untuk terus meningkat. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news, features, dan infotainment.

- Straight News

Straight News berarti berita “langsung” (straight), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when, what, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audience.

- Feature

Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian menarik di sini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat dan menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Namun ada kalanya suatu feature terkait dengan suatu peristiwa penting, atau dengan kata lain terikat dengan waktu, dan karena itu harus segera disiarkan dalam suatu program berita. Feature semacam ini disebut news feature, yaitu sisi lain

(6)

dari suatu berita straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita.

- Infotainment

Kata “infotainment” berasal dari dua kata, yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berrti hiburan, namun infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sineteron, penyanyi dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment. (Morissan,2010:25)

Berdasarkan hasil olahan data yang telah dilakukan, Program “TVRI Sport” termasuk kedalam kategori hard news dengan bentuk berita feature karena, program “TVRI Sport” merupakan program berita yang menyuguhkan berita-berita olahraga yang terjadi di Indonesia dan Internasional. Program “TVRI Sport” di kategorikan kedalam jenis berita feature hard news dan soft news, karena sesuai dengan yang menjadi target audience yaitu masyarakat semua umur di Indonesia. Content berita dari “TVRI Sport” tidak hanya menyiarkan cabang olahraga sepak bola saja tetapi juga menyiarkan cabang olahraga lainnya seperti tennis, volley, basketball, dan lain-lain. Seperti yang disampaikan oleh Produser Pelaksana “TVRI Sport” Bapak Zulkifli Muchtar.

ZM:

“Eeee yang jelas satu eee info-info terkini dari mancanegara karena di Indonesia orang suka dengan bola eeee nomer satu pasti bola kemudian diikuti cabang-cabang popular lainnya seperti ee tenis, voli, dan sebagainya lah.”

(7)

Dalam program “TVRI Sport” terdapat beberapa segment yang diantaranya adalah berita luar negeri, berita nasional, dan mini feature. Segment-segment tersebut ditayangkan secara bergantian sesuai dengan materi yang dikirim dari daerah (livecross), luar negeri (reuters) atau yang telah ada di studio TVRI Jakarta. Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Ebi Rukbi selaku Produser “TVRI Sport”.

ER:

“Segmentnya itu tiga ya ada 3 segment yang pertama kita tentu eee lebih mengedepankan berita dari luar negri sourcenya itu. Karena kita tahulah prestasi, bukan kita mengecilkan atlet kita tapi atlet luar negeri itu memiliki rangking teratas dong… jadi segment pertama dari luar negeri, segment kedua berita nasional, yang ketiga ada semacam mini feature segmentnya bisa investigasi tentang olahraga bisa juga tentang sorotan masalah apa yang lebih panjang dari news. Yang ketiga mungkin juga bisa profil, profil atlet, profil club, atau profil apalah yang berkaitan dengan olahraga.” Segment berita nasional merupakan segment utama yang menampilkan sisi berita penting dan mengedepankan aktualitas. Segment ini menyuguhkan peristiwa-peristiwa penting di daerah seperti berita tentang kejurnas senam, pelepasan tim karate, kejurnas dragbike, kesebelasan arena Indonesia, dan lain-lain. Sedangkan segment- segment lainnya yaitu berita luar negeri atau berita Internasional, menayangkan berita sepak bola, tenis, dan lain-lain. Untuk sepak bola biasanya menayangkan Argentina Soccer, Spanyol Real Madrid, Paraguay Soccer Fracas, dan masih banyak lagi. Berita tenis menayangkan Australia Tennis, Australia Sharapova, dan sebagainya. Segment mini feature mengangkat sisi humant interest sebagai isi berita, misalnya mengangkat informasi tips otomotif bagaimana cara-cara mengendarai kendaraan motor atau mobil yang baik dan benar. Untuk Segment-segment tersebut menjadikan content program “TVRI Sport” menjadi lebih variatif dan inovatif. Karena segment itulah program “TVRI Sport” menjadi lebih di minati

(8)

oleh pemirsa untuk semua umur. “TVRI Sport” mejelaskan mengenai tolak ukur sebuah berita yang layak untuk ditayangkan dalam program “TVRI Sport”, yaitu mengandung unsur 5W+1H serta harus cover both sides (memiliki keseimbangan).

ER:

“Kalo di tvri sport sebetulnya jelas ee tolak ukurnya adalah sebuah event dari lokal ya kalo dari source pasti kita tayangkan sesuai lah itupun kadang kita seleksi misalnya olahraga-olahraga yang kira-kira tidak terlalu populer ini ya kita tidak terlalu siarkan misalnya contoh ice skating di sana kan hanya musim dingin, di kita kan gak ada yang kita rasakan di Indonesia gak mungkin lah ada salju gitu sebisa mungkin kita tidak siarkan yang jelas intinya adalah pertama olahraga yang populer seluruh dunia. Yang kedua olahraga dalam negeri tingkat nasional, yang ketiga minimal tingkat daerah artinya misalnya porda pekan olahraga daerah tapi yang jelas tidak tingkat RT, tingkat lurah gitu ya kita tidak akan siarkan berita itu. Kalo kampus kita masih oke lah misalnya kejuaraan futsal tingkat jabodetabek contohnya. Jadi memang ada klasifikasinya kita tidak sembarangan.”

Hal-hal yang disampaikan oleh Produser “TVRI Sport” tersebut sesuai dengan unsur-unsur berita seperti yang telah disamapaikan oleh Usman KS: (Usman KS,2009:32)

Dalam jurnalistik media cetak, kita mengenal unsur-unsur berita sebagai 5 W (Who, What, When, Where, Why) + 1 H (How). Naskah atau narasi di media cetak harus mengandung keenam unsur berita tersebut. Namun demikian, dalam dunia jurnalistik televisi 5W + 1H tidak harus seluruhnya terkandung dalam narasi atau naskah berita. Unsur berita yang tidak selalu terdapat dalam narasi berita televisi adalah when dan how.

Selain 5W+1H, tolak ukur yang lainnya yaitu “harus cover both sides” juga sesuai dengan prinsip jurnalistik yang dinyatakan oleh P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) bahwa, Stasiun penyiaran harus senantiasa

(9)

mengindahkan prinsip-prinsip jurnalistik yang terdiri atas tiga prinsip yaitu: 1) prinsip akurasi; 2) prinsip keadilan; dan 3) prinsip ketidakberpihakan (imparsialitas). (Morissan,2010:249)

Dalam memproduksi suatu program berita agar menghasilkan program yang layak ditayangkan bagi stasiun televisi, maka dibutuhkan tahap-tahap yang meliputi tahap pra produksi, produksi hingga tahap pasca produksi. Tahap inilah yang akan menjdi langkah kesuksesan dari suatu program berita agar tayangan yang diproduksi mampu dinikmati oleh pemirsa.

4.2.1 Tahap Pra Produksi Program “TVRI Sport”

Dalam program “TVRI Sport” di LPP TVRI, tahap ini merupakan tahap yang sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:

1. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, Produser beserta bagian redaksi melakukan rapat untuk merancang bahan untuk materi program “TVRI Sport” yang akan di siarkan. Menurut observasi yang dilakukan peneliti diketahui pencarian berita atau informasi diperoleh dengan meliput sendiri, lalu membuat rundown, jika berita tersebut dari daerah biasanya dikirimkan video atau artikel dengan sistem livecross. Jika berita itu Internasional diperoleh dari reuters dan juga youtube. Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Ebi Rukbi selaku Produser “TVRI Sport”.

(10)

ER:

“Hmm kita mengadakan rapat redaksi, biasanya membicarakan apa saja informasi yang mau diangkat. Biasanya kami mencari berita atau informasi dengan meliput sendiri, lalu membuat rundown eee jika berita tersebut dari daerah kami dikirimkan video atau artikel dari daerah yaitu namanya livecross. Jika berita itu internasional kami mendapatkan dari reuters.”

Dalam merancang sebuah bahan materi bagi program “TVRI Sport” tim redaktur berikut Produser tidak menentukan jadwal yang pasti dalam melakukan rapat redaksi. Koordinasi bisa saja dilakukan dari Produser ke bagian radaktur, Produser ke koordinator daerah atau bisa saja dilakukan dari Produser ke bagian koordinator liputan saja. Jadi tidak harus dalam bentuk rapat.

Dalam tahap ini Produser lah yang sangat berperan penting. Karena, Produser lah yang menentukan ide bagi materi “TVRI Sport” tersebut. Seperti yang di sampaikan oleh Produser “TVRI Sport” mengenai tugas Produser dalam proses pra produksi program “TVRI Sport”.

ER:

“Eee sebelum temen-temen membuat berita atau menyiarkan berita, saya selalu memang memberikan rapat redaksi itu mungkin akan saya lakukan itu dengan saya seminggu sekali tapi internal mereka antara produser dengan redakturnya setiap hari pasti mereka merencanakan tapi kalo saya evaluasi mungkin hanya seminggu sekali, saya kumpulkan produser semua saya arahkan apa yang akan di angkat isu-isu apa yang paling menarik.”

2. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan crew-crew yang bertugas, lokasi dan peralatan. Dalam program “TVRI Sport” yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah antara lain:

(11)

1. Pengumpulan materi-materi berita yang akan ditayangkan. 2. Menyusun rundown program “TVRI Sport”.

3. Pembuatan naskah. 4. Pembetukan tim liputan.

Pertama, yang dilakukan pada tahap perencanaan dalam program “TVRI Sport” adalah pengumpulan materi berita yang akan ditayangkan. Dan meminta rundown kepada keredaksian olahraga. Materi-materi ini biasanya sudah dalam bentuk paket berita. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Fandy Nuari selaku editor Program “TVRI Sport”.

FN:

“Tentunya meminta rundown program apa saja yang mau di siarkan pagi harinya kepada keredaksian olahraga, kemudian juga menyiapkan materi-materi yang sudah di berikan dalam bentuk rundown dari produser atau pun dari keredaksian olahraga itu sendiri..”

Pengiriman materi berita tersebut dilakukan setiap hari. Proses pengirimannya melalui livecross dengan menggunakan VVNIP sebagai jalur internet, biasanya untuk mengupload atau mengunduh berita sesuai yang disampaikan oleh Bapak Zulkifli Muchtar selaku Produser Pelaksana Program “TVRI Sport”.

ZM:

“kemudian ada live cross dari daerah live cross itu adalah sambungan siaran langsung dengan menggunakan VVNIP eee jalur internet dari daerah-daerah eee biasanya tiga sampai empat daerah-daerah yang masuk dalam sehari kemudian juga ada berita-berita dalam negri dan juga ada human interest kemudian juga ada mini feature sekitar empat sampai lima menit.”

(12)

Yang kedua adalah penyusunan rundown program “TVRI Sport”, penyusunan rundown dilakukan oleh redaksi olahraga “TVRI Sport” dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Produser. Rundown tersebut berguna sebagai pedoman awal dalam melakukan kegiatan produksi. Rundown juga berguna sebagai garis besar penyusunan berita yang dilakukan oleh editor pada tahap pasca produksi.

Selanjutnya adalah pembuatan naskah, pembuatan naskah juga disusun oleh redaksi olahraga “TVRI Sport”. Dalam pembuatan naskah biasanya para penulis berita televisi menerapkan suatu formula penulisan berita televisi selain unsur 5W+1H, yaitu easy listening formula. Formula untuk menuju easy listening tersebut bermacam-macam, namun salah satu yang mudah diingat dan diaplikasikan adalah formula yang diketengahkan oleh Soren H. Munhoff dalam “Five Star Approach To News Writing” dengan akronim ABC-SS yaitu singkatan dari Accurasy (tepat), Brevity (singkat), Clarity (jelas), Simplicity (sederhana), Sincerity (jujur). (Muda,2008:48).

Yang terakhir dalam tahap perencanaan adalah pembentukan tim liputan. Pembentukan tim liputan dilakukan oleh Koordinator Liputan. Tugas Koordinator liputan itu sendiri adalah menentukan pembagian tugas kepada reporter dan kameramen di lapangan.

3. Persiapan

Dalam bagian persiapan program “TVRI Sport”, tahap yang meliputi pengerjaan persiapan yaitu briefing kepada seluruh tim yang bertugas di program “TVRI Sport”. Kemudian membagikan rundown kepada masing-masing divisi yang bertugas. Setelah rundown selesai

(13)

dibuat, masing-masing tim produksi harus memiliki acuan dari kegiatan produksi agar di dalam prosesnya berjalan lancar. Dalam tahap ini masing-masing tim produksi harus saling berkoordinasi dengan produser untuk menentukan agenda kerjanya masing-masing.

Pada tahap pra produksi program “TVRI Sport” di LPP TVRI terdapat kekuatan serta kelemahan yang berasal dari dalam proses produksi program tersebut dan peluang serta ancaman dari luar tahap pra produksi, yaitu antara lain:

Tabel 4.1

Analisis SWOT Tahap Pra Produksi Analisis SWOT pada Tahap Pra Produksi Kekuatan

(Strenghts)

Rapat redaksi dalam menetukan materi pemberitaan di laksanakan secara baik, lalu Tim Redaksi dapat menuangkan ide-ide kreatifnya berdasarkan temuan dilapangan.

Kelemahan (Weakness)

Waktu terbatas dalam rapat redaksi, sehingga ada beberapa tim yang belum sempat menyampaikan aspirasinya.

Peluang (Opportunities)

TVRI Sport dalam mengumpulkan materi, dapat berkarya sebaik-baiknya dan sekreatif mungkin. Ancaman

(Threads)

Persiapan materi berita yang minim mengakibatkan kurang lengkapnya informasi yang akan disajikan.

(14)

4.2.2 Tahap Produksi Program “TVRI Sport”

Pada saat proses produksi berlangsung, produser lebih menyerahkan tugas kepada produser pelaksana. Produser memberikan sebebas-bebasnya kreatifitas atau ide-ide yang menarik. Oleh karena itu produser mengangkat seseorang menjadi produser pelaksana minimal dia punya cara atau punya daya imajinasi untuk mengemas sebuah acara menjadi acara yang menarik. Produser hanya akan memberikan evaluasi ketika program “TVRI Sport” sudah tayang. Kemudian produser akan memeriksa apakah ada kekurangan atau tidak pada saat produksi. Produser tidak langsung melakukan intervensi jika ada kesalahan, tetapi menyerahkan semua wewenang kepada produser pelaksana dan redaktur supaya mereka bisa berdiskusi lagi untuk hasil yang diharapkan. Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Ebi Rukbi selaku Produser “TVRI Sport”

ER:

“Kalo pada saat produksi, tentunya saya eee lebih menyerahkan kepada produser pelaksana saya akan memberikan sebebas-bebasnya kreatifitas mereka nah tentu saya angkat seseorang menjadi produser pelaksana minimal dia punya cara atau punya daya imajinasi untuk mengemas sebuah acara seperti apa menarik itu. Nah hanya saja mungkin saya akan memberikan evaluasi tadi ketika sudah tayang naah saya akan bersentuhan oh ini kurang gini ini kurang gini jadi pada saat eee produksi saya gak langsung intervensi saya serahkan semua kepada wewenang kepada produser pelaksana dan redaktur biar mereka berdiskusi seperti apa.. jadi ada hal-hal yang kira memang perlu ada sentuhan lagi biasanya saya sampaikan pada saat evaluasi.”

(15)

Produser pelaksana juga bertugas untuk mengawasi kemudian mengkoreksi pada saat proses produksi program “TVRI Sport” supaya dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang tidak diharapkan. Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Zulkifli Muchtar selaku produser pelaksana program “TVRI Sport”

ZM:

“Tentunya mengawasi kemudian juga eeee mengkoreksi karna manusia tidak lepas dari kesalahan dan orang di luar sana yang nonton tv tidak mau tau bagaimana kesalahan itu bisa terjadi jadi kita coba untuk meminimalisir kesalahan yang ada.”

Dengan memperhatikan hal-hal diatas, maka berita yang disuguhkan dalam program “TVRI Sport” telah sesuai dengan kaidah suatu program berita televisi. Selanjutnya, materi-materi yang dikumpulkan akan diproses lebih lanjut pada tahap pasca produksi hingga program tersebut dapat ditayangkan di televisi.

Dalam tahap produksi program “TVRI Sport” di LPP TVRI terdapat kekuatan serta kelemahan yang berasal dari dalam proses produksi program tersebut dan peluang serta ancaman dari luar tahap produksi, yaitu antara lain:

Tabel 4.2

Analisis SWOT Tahap Produksi Analisis SWOT pada Tahap Produksi Kekuatan

(Strenghts)

Isi program acara “TVRI Sport” berisi berita olahraga dari daerah, nasional, dan internasional. Sehingga tayangan ini banyak dinikmati oleh seluruh masyarakat pecinta olahraga di Indonesia

(16)

Kelemahan (Weakness)

Hasil penyiaran bergantung kepada keputusan dari produser “TVRI Sport”

Peluang (Opportunities)

Program “TVRI Sport” dicintai oleh seluruh masyarakat Indonesia karena tayangannya yang bisa diterima oleh semua umur, sehingga program ini menjadi favourite bagi pemirsa pecinta olahraga. Ancaman

(Threads)

Pada saat pengiriman video dari daerah dengan sistem livecross terkadang ada kendala gambar karena pengaruh cuaca yang buruk, sehingga gambar tidak sempurna atau sedikit terputus-putus.

4.2.3 Tahap Pasca Produksi Program “TVRI Sport”

Pada tahap pasca produksi, proses yang dilakukan dalam tahap pasca produksi ini merupakan proses editing gambar visual serta audio di studio “TVRI Sport” Jakarta. Sebelum melakukan proses editing produser pada saat pasca produksi biasanya, review ulang seluruh hasil siaran. Jika pada saat pengambilan gambar atau perekaman suara ada kesalahan, produser langsung menghubungi editor untuk diperbaiki. Dalam melakukan pengeditan berita pada program “TVRI Sport”, yang pertama dilakukan sebelum masuk ketahap penyuntingan adalah memastikan terlebih dahulu apakah rundown program “TVRI Sport” telah disiapkan oleh tim redaksi. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Fandy Nuari selaku editor “TVRI Sport” mengenai persiapan yang dilakukan sebelum mengedit berita.

FN:

“Tentunya meminta rundown program apa saja yang mau di siarkan pagi harinya kepada keredaksian olahraga, kemudian juga menyiapkan

(17)

materi-materi yang sudah di berikan dalam bentuk rundown dari produser atau pun dari keredaksian olahraga itu sendiri..”

Rundown program dalam hal ini memiliki fungsi sebagai acuan utama bagi seorang editor dalam menentukan struktur penempatan suatu gambar agar sesuai dengan narasi berita tersebut. Setelah mendapatkan rundown tersebut, barulah seorang editor masuk kedalam proses selanjutnya yaitu proses editing atau penyuntingan.

Menurut Fred Wibowo dalam buku yang berjudul “Teknik Produksi Program Televisi”, tahap pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. (Fred,2009:42). Sesuai yang disampaikan oleh Fandy Nuari selaku editor program “TVRI Sport”

FN:

“Tiga-tiganya karena memang di tvri sport itu harus menggunakan tiga itu di materi di ambil dari wire-wire dan kemudian dari hasil-hasil liputan kemudian di masukan dubingnya atau narasinya kemudian di mix dengan ilustrasi music.”

Editing offline merupakan teknik penyuntingan dengan memadukan suatu gambar dengan gambar lainnya agar menjadi satu kesatuan gambar yang bercerita. Dalam program “TVRI Sport”, teknik ini digunakan untuk menggabungkan hasil kiriman materi berupa audio-visual yang diperoleh dari daerah dan Internasional. Materi yang dikirim dari darerah berupa hasil jadi yang telah diedit, namun video tersebut juga masih perlu utuk dirapihkan baik dari segi visual maupun audionya. Hal ini dikarenakan, kualitas gambar dan suara yang dikirim dari daerah melalui sistem livecross masih kurang layak untuk ditayangkan. Materi yang dikirim dari luar negeri yaitu reuters kadang terhambat karena seringnya disconnect dari internet.

(18)

Editing online yaitu editing yang dilakukan langsung dari tape ke tape dengan menggunakan dua mesin rekam. Antara original tape (master tape/rekaman utuhnya) dan tape materi program yang akan diedit.

Dalam tahap mixing, tahap mixing dilakukan apabila terdapat suara dari channel 2 yang harus digabungkan dengan suara aslinya, contohnya audio dubbing dan wawancara. Dalam wawancara biasa terdapat dua atau lebih channel suara tergantung kepada jumlah pembicaranya.

Dalam tahap editing terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing linear atau editing dengan teknik analog dan editing non linear atau editing dengan teknik digital. Sedangkan proses penyuntingan program “TVRI Sport” itu sendiri, teknik editing yang paling sering digunakan adalah editing non linear atau editing dengan teknik digital. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Fandy Nuari selaku editor “TVRI Sport”.

FN:

“Eee kebetulan kita pake pinnacle kemudian eee ya biasanya kalo di tvri sport pake pinnacle.”

Editing non linear lebih sering digunakan karena, materi yang diperoleh dari daerah tersebut sudah dalam bentuk file. Sedangakan dalam editing linear atau editing teknik analog itu sendiri masih menggunakan bentuk fisik seperti kaset VHS atau betacam. Teknik analog digunakan apabila data yang diperoleh dari tim liputan yang dikirim ke daerah berupa kaset betacam, kemudian kaset betacam tersebut di transfer ke dalam bentuk mini DV dengan menggunakan teknik analog.

Software yang digunakan dalam melakukan pengeditan berita “TVRI Sport” tersebut adalah Pinnacle. Pinnacle itu sendiri digunakan sebagai tools utama selama proses editing dilakukan. Untuk tahap pasca produksi program

(19)

“TVRI Sport” terdapat kekuatan serta kelemahan yang berasal dari dalam proses produksi program tersebut dan peluang serta ancaman dari luar tahap pasca produksi, yaitu antara lain:

Tabel 4.3

Analisis SWOT Tahap Pasca Produksi Analisis SWOT pada Tahap Pasca Produksi Kekuatan

(Strenghts)

Kerja siarannya pagi hari dan mulai bekerja di malam hari jadi relative banyak waktu yang tersedia, sehingga bisa banyak melengkapi satu dan segala macam lain halnya.

Kelemahan (Weakness)

Dari sisi tampilan dan kemasan karena dari satu editor ke editor yang lain change of estetikanya tidak akan sama dan menyamakan change itu yang agak sulit. Peluang

(Opportunities)

Dengan adanya kemajuan teknologi proses pengeditan di “TVRI Sport” yang seba digital akan memudahkan editor dalam menyelesaikan editing, sehingga dapat selesai dengan tepat waktu.

Ancaman (Threads)

Pengiriman video dari luar negeri (reuters) kadang-kadang sering terhambat karena cuaca yang tidak menentu, sehingga pengiriman gambar streaming menjadi lambat.

(20)

4.2.4 Analisis SWOT Program “TVRI Sport”

Analisis SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strenghts (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta lingkungan eksternal opportunities (peluang) dan threads (ancaman). Dalam hal ini, analisis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang terdapat didalam sebuah program televisi serta peluang dan ancaman yang berasal dari luar stasiun televisi secara keseluruhan.

Dalam program “TVRI Sport”, kekuatan (srengths) terletak di isi berita tentunya adalah mengangkat kembali seluruh perkembangan olahraga di tanah air serta menayangkan semua cabang olahraga, sehingga informasi yang disampaikan lebih luas. Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Zulkifli Muchtar.

ZM:

“Kalo kekuatannya ya karna kita menayangkan semua cabang olahraga berarti informasi yang kita sampaikan lebih luas.”

Sesuai juga yang disampaikan oleh Bapak Ebi Rukbi. ER:

“Ya kekuatan kita tentunya eee adalah kita mengangkat ya mengangkat kembali seluruh perkembangan di tanah air”

Sedangkan yang menjadi kelemahan (weakness) “TVRI Sport” terletak pada source, source agak terbatas dan terkait masalah anggaran karena tidak murah membeli source dari luar negeri. Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Ebi Rukbi.

ER:

“Ya kelemahannya mungkin jujur aja ya kita terus terang apa ya… source kita agak terbatas mungkin kalo tv swasta eee source nya itu banyak sekali ya termasuk wire dari luar negeri itu banyak sekali ada espn, starsport dan

(21)

lain-lain. Tetapi memang terkait ke anggaran gak murah beli-beli gitu, nah itu aja kelemahan kita hanya kadang kesulitan menginformasikan berita luar negeri yang lebih indept lagi kadang kita juga mencari-cari dari youtube.”

“TVRI Sport” memiliki peluang (opportunities) yang besar bisa menjadi trendsetter cabang olahraga dari salah satu cabang olahraga yang ditayangkan oleh “TVRI Sport” tersebut. Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Ebi Rukbi.

ER:

“Kesempatannya itu hmm.. bisa menjadi trendsetter cabang olahraga dari salah satu cabang olahraga yang ditayangkan oleh tvri sport tersebut.”

Ancaman (threads) program “TVRI Sport” ketika stasiun televisi lain menayangkan program sejenis pada jam tayang yang sama dengan format yang berbeda namun lebih menarik bagi mayoritas penonton. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Bapak Ebi Rukbi.

ER:

“Ya itu ya ketika stasiun tv lain menayangkan program sejenis pada jam tayang yang sama dengan format yang berbeda namun lebih menarik bagi mayoritas penonton.”

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Program acara “TVRI Sport” merupakan program berita unggulan yang disuguhkan oleh LPP TVRI. “TVRI Sport” menyajikan berita-berita olahraga dari daerah, nasional, dan Internasional. Program “TVRI Sport” ditujukan oleh seluruh masyarakat Indonesia pecinta olahraga. Pecinta “TVRI Sport” dapat disaksikan oleh semua umur dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orangtua. Program “TVRI Sport” tayang setiap hari pada hari senin-minggu dengan durasi 30 menit. Acara “TVRI Sport” mulai pukul 05.30-06.00 WIB.

(22)

Target audience dari program “TVRI Sport” adalah seluruh masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat yang mencintai olahraga dan untuk semua umur. Program “TVRI Sport” termasuk kedalam kategori hard news dengan bentuk berita feature karena, program “TVRI Sport” merupakan program berita yang menyuguhkan berita-berita olahraga yang terjadi di Indonesia dan Internasional. Program “TVRI Sport” di kategorikan kedalam jenis berita feature hard news dan soft news, karena sesuai dengan yang menjadi target audience yaitu masyarakat semua umur di Indonesia. Content berita dari “TVRI Sport” tidak hanya menyiarkan cabang olahraga sepak bola saja tetapi juga menyiarkan cabang olahraga lainnya seperti tennis, volley, basketball, dan lain-lain.

Dalam program “TVRI Sport” terdapat beberapa segment yang diantaranya adalah berita luar negeri, berita nasional, dan mini feature. Segment-segment tersebut ditayangkan secara bergantian sesuai dengan materi yang dikirim dari daerah (livecross), luar negeri (reuters) atau yang telah ada di studio TVRI Jakarta. Segment berita nasional merupakan segment utama yang menampilkan sisi berita penting dan mengedepankan aktualitas. Segment ini menyuguhkan peristiwa-peristiwa penting di daerah seperti berita tentang kejurnas senam, pelepasan tim karate, kejurnas dragbike, kesebelasan arena Indonesia, dan lain-lain. Sedangkan segment- segment lainnya yaitu berita luar negeri atau berita Internasional, menayangkan berita sepak bola, tenis, dan lain-lain. Untuk sepak bola biasanya menayangkan Argentina Soccer, Spanyol Real Madrid, Paraguay Soccer Fracas, dan masih banyak lagi. Berita tenis menayangkan Australia Tennis, Australia Sharapova, dan sebagainya. Segment mini feature mengangkat sisi humant interest sebagai isi berita, misalnya mengangkat informasi tips otomotif bagaimana cara-cara mengendarai kendaraan motor atau mobil yang baik dan benar. Untuk Segment-segment tersebut menjadikan content

(23)

program “TVRI Sport” menjadi lebih variatif dan inovatif. Karena segment itulah program “TVRI Sport” menjadi lebih di minati oleh kalangan pemirsa untuk semua umur.

Pada saat proses produksi berlangsung, produser lebih menyerahkan tugas kepada produser pelaksana. Produser memberikan sebebas-bebasnya kreatifitas atau ide-ide yang menarik. Oleh karena itu produser mengangkat seseorang menjadi produser pelaksana minimal dia punya cara atau punya daya imajinasi untuk mengemas sebuah acara menjadi acara yang menarik. Produser hanya akan memberikan evaluasi ketika program “TVRI Sport” sudah tayang. Kemudian produser akan memeriksa apakah ada kekurangan atau tidak pada saat produksi. Produser tidak langsung melakukan intervensi jika ada kesalahan, tetapi menyerahkan semua wewenang kepada produser pelaksana dan redaktur supaya mereka bisa berdiskusi lagi untuk hasil yang diharapkan.

Pada tahap pasca produksi, proses yang dilakukan dalam tahap pasca produksi ini merupakan proses editing gambar visual serta audio di studio “TVRI Sport” Jakarta. Sebelum melakukan proses editing produser pada saat pasca produksi biasanya, review ulang seluruh hasil siaran. Jika pada saat pengambilan gambar atau perekaman suara ada kesalahan, produser langsung menghubungi editor untuk diperbaiki. Dalam melakukan pengeditan berita pada program “TVRI Sport”, yang pertama dilakukan sebelum masuk ketahap penyuntingan adalah memastikan terlebih dahulu apakah rundown program “TVRI Sport” telah disiapkan oleh tim redaksi. Rundown program dalam hal ini memiliki fungsi sebagai acuan utama bagi seorang editor dalam menentukan struktur penempatan suatu gambar agar sesuai dengan narasi berita tersebut. Setelah mendapatkan rundown tersebut, barulah seorang editor masuk kedalam proses selanjutnya yaitu proses editing atau penyuntingan. Dalam

(24)

proses editing, editor “TVRI Sport” menggunakan editing offline, editing online, dan mixing.

Editing offline merupakan teknik penyuntingan dengan memadukan suatu gambar dengan gambar lainnya agar menjadi satu kesatuan gambar yang bercerita. Dalam program “TVRI Sport”, teknik ini digunakan untuk menggabungkan hasil kiriman materi berupa audio-visual yang diperoleh dari daerah dan Internasional. Materi yang dikirim dari darerah berupa hasil jadi yang telah diedit, namun video tersebut juga masih perlu utuk dirapihkan baik dari segi visual maupun audionya. Hal ini dikarenakan, kualitas gambar dan suara yang dikirim dari daerah melalui sistem livecross masih kurang layak untuk ditayangkan. Materi yang dikirim dari luar negeri yaitu reuters kadang terhambat karena seringnya disconnect dari internet.

Editing online yaitu editing yang dilakukan langsung dari tape ke tape dengan menggunakan dua mesin rekam. Antara original tape (master tape/rekaman utuhnya) dan tape materi program yang akan diedit.

Dalam tahap mixing, tahap mixing dilakukan apabila terdapat suara dari channel 2 yang harus digabungkan dengan suara aslinya, contohnya audio dubbing dan wawancara. Dalam wawancara biasa terdapat dua atau lebih channel suara tergantung kepada jumlah pembicaranya.

Dalam tahap editing terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing linear atau editing dengan teknik analog dan editing non linear atau editing dengan teknik digital. Sedangkan proses penyuntingan program “TVRI Sport” itu sendiri, teknik editing yang paling sering digunakan adalah editing non linear atau editing dengan teknik digital.

Editing non linear lebih sering digunakan karena, materi yang diperoleh dari daerah tersebut sudah dalam bentuk file. Sedangakan dalam editing linear atau

(25)

editing teknik analog itu sendiri masih menggunakan bentuk fisik seperti kaset VHS atau betacam. Teknik analog digunakan apabila data yang diperoleh dari tim liputan yang dikirim ke daerah berupa kaset betacam, kemudian kaset betacam tersebut di transfer ke dalam bentuk mini DV dengan menggunakan teknik analog.

Software yang digunakan dalam melakukan pengeditan berita “TVRI Sport” tersebut adalah Pinnacle. Pinnacle itu sendiri digunakan sebagai tools utama selama proses editing dilakukan. Setelah tahapan-tahapan produksi selesai dilakukan program “TVRI Sport” siap melakukan shooting untuk ditayangkan kepada pemirsa pecinta olahraga di seluruh Indonesia.

Gambar 4.1

(26)

Gambar 4.2 Tampilan Pinnacle Sports

Gambar

Gambar 4.2  Tampilan Pinnacle Sports

Referensi

Dokumen terkait

Pada perlakuan hormon lain tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan kontrol bahkan rata-rata luas yang dihasilkan lebih kecil dari kontrol yaitu dibawah 0,335 cm 2

Jika izin anda sudah divalidasi oleh team validator SIMPEL PPA, maka anda sudah bisa mengisi laporan bulanan, kemudian klik menu laporan bulanan pada panel sebelah kiri, maka pada

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kedua variabel prediktor tersebut dicari seberapa besar kontribusinya sehingga diketahui bahwa kontribusi perhatian

Namun perbaikan perekonomian terus dilakukan oleh pemerintah juga koperasi intako yang menaungi mayoritas dari pengusaha industri tas dan koper (Intako)

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis noll (Ho) yang berbunyi “tidak ada hubungan antara beban kerja dengan waktu

Maka pelu dilakukan penelitian mengenai : keanekaragaman jenis, serta kelimpahan teripang dan kondisi lingkungan pendukung kehidupan teripang di pesisir desa

Gambar 14,15, 16 memberikan grafik normal sensitivitas untuk setiap konsentrasi, dapat dilihat bahwa kepekaan dari sensor berfrekuensi harmonisa 3fo menghasilkan

Kuadran 2 merupakan gaya terpadu yang menunjukkan orientasi yang tinggi pada tugas atau pekerjaan dan juga pada hubungan atau orang, sehingga responden yang