• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surabrya. laporan kami setelah tangga I laporan ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Surabrya. laporan kami setelah tangga I laporan ini."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iiil)

.J-t.Dorowatl

No.

E

o Jt. Kayoon No. zo J

,t-t

]

I I I I I I I I I i I 1 ,]

r

Ruko Golden Boulevsrd

BSD, Serpong, Tangerang P 021 5316 0705

F 021 5316 0704

TI

flalang

Surabrya

IADE SUDARIIIA.

THOXAS.

DEt{l

P0341

326913

PO31 5325753

REGtsTEnED.tUtLtCACCgUI$1AI{TS

F

03'll

32'l

929

F 031 547 4285

No. KE?.tillXl.AZ0As

No.:

AU-077N[TDIMLGNBA1p.

LAPORAN

AKUNTAN

INDEPENDEN

ATAS

PENERAPAN PROSEDUR

YANG

DISEPAKA

Ketua,

KOII'IISI PETILIHAH

UiilUM

PUSAT

Kami

tetah

metaksanakan prosedur yang disepakati seperti yang

diuraikan

dalam Lampiran dari

lapgl?n

ini,

yang

djlelalkan

atas

Laporan

Penerimaan

dan

Pengeluaran

Dana

Kampanye

("LPPDK")

dari

HJ. BAIQ

DIYAH

RATU GAI{EFI, 5H,, termasuk buku

[embantu

penerimaan dan pengeluaran dana kampanye, Prosedur-prosedur tersebut

telah

disepakati

oleh liomisi

pemilihan

Umum

("KPU'), yang

bertujuan

untuk

membantu

KPU

dalam

memahami

dan

memantau

ketaatan

pencatatan, pengelolaan,

dan

pelaporan LPPDK

oleh

Calon

Anggota

DpD sehubungan

dengan

audit

dana

kampanye seperti

yang

disyaratkan

oleh

perundang-un6r^gan,

ketentlan

hukum, dan peraturan yang berlaku.

LPPDK merupakan

suatu laporan dana

kampanye

yang menyajikan informasi

mengenai saldo

awal,

penerimaan, pengeluaran,

dan

saldo

akhir

dana

kampanye.

Lingkup perikatan

prosedur

yang

disepakati hanya mencakup

transaki

penerimaan

dan

pengeluafin

dana

kampanye yang tercatat dalam LPPDK dan

tidak

mencakup saldo awal dan saldo akhir LppDK.

Kami

melaksanakan

perikatan

prosedur

yang

disepakati

berdasarkan

standar

auditing

yang

ditetapkan

oleh

Asosiasi Profesi

Akuntan

Publik.

Kecukupan

dari

prosedur

yang

Oislpitati

tersebut

merupakan

tanggung

jawab

KPU. Sebagai

konsekuensinya,

kami

tAak

membuat representasi

tentang

kecukupan prosedur yang disepakati seperti yang diuraikan dalam Lampiran dari laporan ini, baik untuk

tujuan

pelaporan maupun

tujuan

lainnya.

Hasil penerapan prosedur yang disepakati (temuan-temuan) adalah sebagaimana disajikan dalam Lampiran dari laporan ini.

Kami

tidak

ditugasi dan

tidak

melakukan

perikatan

audit

berdasarkan standar

auditing

yang

ditetapkan

oleh Asosiasi Profesi

Akuntan

Publik dengan

tujuan untuk

menyatakan

pendapaiata!

kewajaran penyajian

LPPDK

maupun efektivitas pengendalian

internal

atas pelaporan

LppDK.

Oleh

karena

itu,

kami

tidak

menyatakan

pendapat

atasnya. Seandainya

kami

diminta

untuk

melaksanakan prosedur tambahan, mungkin

terdapat

hal-hal lain yang

ilapat

kami

ketahui

dan kami laporkan kepada KPU.

Laporan

ini

hanya dimaksudkan

untuk

digunakan

oleh

KPU

dan

tidak

diperkenankan untuk

digunakan

oleh

pihak-pihak

yang

tidak

menyepakati

prosedur

tersebut dan yang

tidak

bertanggung jawab atas kecukupan prosedur untuk

tujuan

mereka.

Kami

tidak

bertanggung jawa b u

ntuk

memutakhi rkan I laporan ini.

Adi

D?rmawaaErvanto,

CPA

Nomor Registrasi Akuntan Publik

-

AP.0388 Nomor lzin Kantor Akuntan Publik

-

KEP-435/KM.5/2005

Nomor Rekomendasi

-

0876Rek-PilkadaflAPIA/l/2012 laporan kami setelah tangga

/

(2)

1

A. UMUM

1.

2. a)

1)

Keterangan Jumlah Penelusuran

Saldo Akhir RKDKP 12.583.900

2)

3)

Keterangan Jumlah (Rp) Penelusuran

Sumbangan Calon 212.337.691

Pengeluaran 16.000.000 Tidak ada Bukti

Pengeluaran 30.000.000 Tidak ada Bukti

b) Pengeluaran 6.000.000 Tidak ada Bukti

Pengeluaran 2.250.000 Tidak ada Bukti

LAPORAN

PADA LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH

NUSA TENGGARA BARAT - Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH

Menelusuri transaksi tersebut ke LPPDK untuk menentukan tercatat tidaknya transaksi tersebut dalam LPPDK.

Tentukan kelengkapan pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pemilu dengan cara :

Didalam Rekening Khusus Dana Kampanye Pemilu milik Calon Anggota DPD, hanya terdapat informasi mengenai Saldo Akhir Dana Kampanye, oleh karena itu kami hanya memilih transaksi tersebut guna ditelusuri kepada pencatatan di LPPDK.

memilih 25% dari jumlah item transaksi, minimum 30 (tigapuluh) transaksi yang tercantum dalam rekening koran Rekening Khusus Dana Kampanye (yang mencakup penerimaan dan pengeluaran dana kampanye).

apabila 25% dari keseluruhan transaksi menghasilkan angka kurang dari 30 transaksi maka yang diaudit adalah sebanyak 30 transaksi.

apabila jumlah keseluruhan transaksi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye yang tercantum dalam LADK & RKDK kurang dari 30 maka pengujian kelengkapan tersebut dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut.

Didalam LPPDK terdapat transaksi baik penerimaan dan pengeluaran yang tidak tercatat pada RKDKP, transaksi tersebut antara lain:

dapat ditelusuri pada RKDK

2 5

Buat tanda terima untuk mencatat semua laporan dan dokumen yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Kami telah membuat tanda terima untuk mencatat semua laporan dan dokumen yang diterima dari Calon Anggota DPD, berdasarkan hasil serah terima data tersebut, kami tidak menerima copy bukti tagihan/utang dan Pembukuan Dana Kampanye Pihak Lain, hal ini dikarenakan Calon Anggota DPD tidak memiliki transaksi berupa tagihan/utang.

ATAS PROSEDUR YANG DISEPAKATI

No PROSEDUR YANG DISEPAKATI TEMUAN

(3)

-Pengeluaran 10.000.000 Tidak ada Bukti

c) Pengeluaran 6.000.000 Tidak ada Bukti

Pengeluaran 750.000 Tidak ada Bukti

Pengeluaran 4.000.000 Tidak ada Bukti

Catatan: Pengeluaran 5.000.000 Tidak ada Bukti

Pengeluaran 5.000.000 Tidak ada Bukti

- Pengeluaran 5.000.000 Tidak ada Bukti

Pengeluaran 5.000.000 Tidak ada Bukti

Pengeluaran 5.000.000 Tidak ada Bukti

Pengeluaran 15.000.000 Sesuai dengan Bukti

Pengeluaran 50.000.000 Sesuai dengan Bukti

Pengeluaran 35.000.000 Sesuai dengan Bukti

B. REKENING DANA KAMPANYE

3.

4. a)

b)

C. PENERIMAAN DANA KAMPANYE

5. a)

Apabila Rekening Khusus Dana Kampanye Calon Anggota DPD bukan atas

nama Calon Anggota DPD bersangkutan, wajib disertai surat

keterangan/surat pernyataan yang menerangkan rekening tersebut dipergunakan sebagai Rekening Khusus Dana Kampanye Calon Anggota DPD yang bersangkutan.

Periksa kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dalam bentuk

penerimaan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana

Kampanye Calon Anggota DPD sebagai pendukung LPPDK Calon Anggota DPD untuk transaksi penerimaan dana kampanye dengan klasifikasi penerimaan menurut ketentuan yang mencakup penerimaan dari pihak-pihak berikut :

Jika terdapat transaksi yang tercantum dalam RKDK tetapi tidak terdapat dalam LPPDK, cantumkan dalam temuan.

Untuk Calon Anggota DPD tingkat provinsi dan kabupaten/kota pemilihan transaksi tersebut dilakukan terhadap 15 (lima belas) transaksi.

Tentukan kesesuaian status bank (umum atau bukan) di mana RKDK dibuka oleh Calon Anggota DPD dengan mencantumkan status bank tersebut dalam temuan.

Tentukan kesesuaian nama pemilik RKDK tersebut dengan nama Calon Anggota DPD, dengan mencantumkan dalam temuan nama Calon Anggota DPD dan nama yang tercantum dalam RKDK tersebut.

RKDK telah dibuka pada Bank Umum yaitu PT Bank Mandiri.

Nama yang terdapat pada RKDK tersebut merupakan nama Calon Anggota DPD yaitu Baiq Diyah Ratu Ganefi

Kami telah memperiksa kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Calon Anggota DPD,

dimana Daftar tersebut tidak sesuai dengan ketentuan dalam

(4)

1) Calon Anggota DPD

2) Calon Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota 3) Sumbangan Pihak Lain

a) Perseorangan b) Kelompok

c) Perusahaan/badan usaha non pemerintah 4) Lainnya (termasuk hutang dan diskon)

b)

c)

1) Perseorangan 2) Kelompok

3) Perusahaan/badan usaha

4) Lainnya (termasuk utang dan diskon)

d)

6. a)

b) Jika terdapat ketidakakuratan matematis, laporkan dalam temuan.

Jika Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Calon Anggota DPD dan/atau LPPDK Calon Anggota DPD tidak memperlihatkan klasifikasi penerimaan tersebut atau berbeda dengan ketentuan atau klasifikasi dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye berbeda dengan klasifikasi dalam LPPDK Calon Anggota DPD, laporkan dalam temuan.

Periksa keberadaan surat pernyataan penyumbang untuk transaksi

penerimaan dana kampanye dari Calon Anggota DPD yang

memperlihatkan klasifikasi penerimaan sumbangan yang diterima dari pihak-pihak sebagai berikut:

Jika terdapat pemberi sumbangan yang tidak membuat surat pernyataan, laporkan dalam temuan.

Tentukan keakurasian matematis (penjumlahan, pengurangan dan

sebagainya) dari seluruh transaksi yang tercantum dalam Daftar Laporan

Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDKP) dengan cara

melakukan perhitungan kembali atas keakurasian matematis tersebut.

Periksa kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dalam bentuk

penerimaan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana

Kampanye Calon Anggota DPD sebagai pendukung LPPDK Calon Anggota DPD untuk transaksi penerimaan dana kampanye dengan klasifikasi penerimaan menurut ketentuan yang mencakup penerimaan dari pihak-pihak berikut :

Kami telah melakukan perhitungan kembali berkaitan dengan Matematis (penjumlahan, pengurangan dan sebagainya) dari seluruh transaksi yang ada/tercantum pada Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDKP), dimana hasilnya yaitu tidak sesuai dengan perhitungan yang dilaporkan pada LPPDK.

(5)

-7. a)

Keterangan Jumlah Hasil

Penyumbang Perorangan Rp. 212337691,- (DSPDKP)

b) Laporkan perbandingan jumlah penerimaan tersebut dalam temuan. Rp.112.583.900 (LPPDK)

c) d) 8. a) b) 9. a) b)

Tentukan kepatuhan terhadap sumber sumbangan yang diperolehkan menurut ketentuan yang berlaku dengan cara menelusuri seluruh transaksi

penerimaan yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan

Sumbangan Dana Kampanye ke fotocopy identitas penyumbang.

Jika terdapat yang tidak sesuai dengan ketentuan, laporkan fakta tersebut berikut nama dan identitas penyumbang tersebut dalam temuan.

Bandingkan jumlah penerimaan menurut klasifikasi penyumbang antara nilai yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDKP) dengan nilai yang tercantum dalam LPPDK.

Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tanyakan alasan terjadinya perbedaan tersebut kepada Calon Anggota DPD dan melakukan verifikasi atas bukti yang terkait berdasarkan penjelasan yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Laporkan dalam temuan perbedaan tersebut dan alasan perbedaan menurut peserta pemilu dan hasil pencocokan dengan bukti yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Tentukan keakurasian perhitungan jumlah sumbangan untuk setiap penyumbang secara akumulatif.

Jika terdapat perhitungan jumlah sumbangan kumulatif untuk tiap penyumbang tidak akurat, laporkan dalam temuan.

Perbandingan Nilai yang ada pada DSPDKP dengan LPPDK adalah sebagai berikut:

Tidak Cocok/Tidak Sesuai

Kami telah melakukan perhitungan jumlah sumbangan untuk setiap penyumbang secara akumulatif, dimana tidak terdapat perhitungan yang tidak akurat, atau perhitungan yang ada telah sesuai.

(6)

10. a) 1) Keterangan Jumlah (Rp) Sumbangan Calon 212.337.691 2) 3)

b) Melakukan prosedur di bawah ini atas transaksi yang dipilih tersebut

1)

a)

b)

c) identitas perusahaan, dan/atau badan usaha bukan pemerintah dibuktikan dengan surat pernyataan penyumbang perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah dan bukti-bukti pendukung foto copy akta pendirian dan foto copy NPWP.

apabila 25% dari keseluruhan transaksi menghasilkan angka kurang dari 30 transaksi maka yang diaudit adalah sebanyak 30 transaksi.

apabila jumlah keseluruhan transaksi penerimaan secara acak yang mewakili ketercakupan seluruh jenis penerimaan (kas dan bukan kas), klasifikasi penerimaan, dan periode yang tercakup dalam DSPDK kurang dari 30, maka pengujian kelengkapan tersebut dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut.

Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK) dengan surat pernyataan penyumbang tsb.

Identitas penyumbang perorangan dibuktikan dengan surat

pernyataan penyumbang perseorangan dan bukti-bukti pendukung berupa foto copy KTP yang masih berlaku atau identitas lain yang sah, dan foto copy NPWP (apabila ada).

Identitas kelompok dibuktikan dengan surat pernyataan

penyumbang kelompok dan bukti-bukti pendukung foto copy NPWP kekompok (apabila ada).

Tentukan kepatuhan pencatatan transaksi penerimaan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK) dengan cara :

memilih 25% dari jumlah item transaksi penerimaan secara acak yang mewakili ketercakupan seluruh jenis penerimaan (kas dan bukan kas), klasifikasi penerimaan dan periode yang tercakup dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK).

Penerimaan sumbangan tersebut tidak tercatat dalam RKDK Calon Anggota DPD. Dimana dalam RKDK hanya memuat Saldo akhir rekening khusus dana kampanye tersebut.

Kami memilih seluruh transaksi penerimaan yang ada pada Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye, hal ini dikarenakan jumlah penerimaan tersebut kurang dari 30 transaksi, transaksi - transaksi tersebut antara lain:

(7)

-d) c) d) e) 1) tanggal transaksi 2) nilai transaksi 3)

4) jenis penerimaan (kas atau bukan kas) 5) klasifikasi penerimaan

f)

g)

h)

i) Laporkan pembandingan jumlah penerimaan tersebut dalam temuan.

Bandingkan informasi antara yang diterima berdasarkan jawaban

konfirmasi dengan informasi yang tercatat dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye.

Berdasarkan bukti pendukung yang diperoleh dan diperiksa,

dokumentasikan informasi atas transaksi tersebut dalam kertas kerja yang mencakup pada:

nama, alamat dan identitas (fotoccopy KTP, NPWP, akta pendirian perusahaan atau bukti identitas lainnya yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku) dari pihak yang memberikan sumbangan.

Untuk sumbangan yang diterima, kirim konfirmasi positif kepada pihak yang memberikan sumbangan untuk mengkonfirmasikan keakurasian

identitas pemberi sumbangan, besaran sumbangan dan bentuk

sumbangan (kas atau bentuk lainnya). Konfirmasi harus dikirim langsung oleh KAP.

Buat daftar konfirmasi terkait sebagai kertas kerja untuk

mendokumentasikan pengiriman konfirmasi tersebut.

identitas perusahaan, dan/atau badan usaha bukan pemerintah dibuktikan dengan surat pernyataan penyumbang perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah dan bukti-bukti pendukung foto copy akta pendirian dan foto copy NPWP.

Jika terdapat perbedaan laporkan perbedaan tersebut dalam temuan.

Telusuri transaksi tersebut ke bukti pendukungnya serta ke RDKP untuk memastikan keberadaan dan keakurasian pencatatan transaksi tersebut.

Jika terdapat penerimaan yang tidak terdapat dalam RKDK dan atau tidak memiliki bukti pendukung, laporkan dalam temuan.

(8)

j)

k)

l)

m)

D. PENGELUARAN DANA KAMPANYE

11. a)

b)

12. a)

Jika terdapat sumbangan dalam bentuk barang dan jasa yang dicatat Calon Anggota DPD tidak berdasarkan harga pasar berdasarkan tabel tersebut, laporkan dalam temuan.

Periksa kesesuaian klasifikasi dan bentuk pengeluaran dalam Daftar Aktivitas dan Pengeluaran Dana Kampanye (DAPDK) Peserta Pemilu. Catatan : sebagai pendukung LPPDK Calon Anggota DPD untuk pengeluaran dana kampanye dari Calon Anggota DPD memperlihatkan dengan bentuk pengeluaran (kas dan bukan kas) dan klasifikasi

pengeluaran (pengeluaran operasi, modal dan lain-lain) menurut

ketentuan.

Jika DAPDK Calon Anggota DPD dan atau LPPDK Calon Anggota DPD tidak memperlihatkan klasifikasi pengeluaran tersebut atau berbeda dengan ketentuan atau klasifikasi dalam DAPDK Calon Anggota DPD berbeda dengan klasifikasi dalam LPPDK Calon Anggota DPD laporkan dalam temuan.

Tentukan keakurasian matematis (penjumlahan, pengurangan dan

sebagainya) dari seluruh transaksi yang tercantum dalam DAPDK dengan

cara melakukan perhitungan kembali atas keakurasian matematis

tersebut.

Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tanyakan alasan terjadinya

perbedaan tersebut kepada Calon Anggota DPD dan melakukan

pencocokkan atas bukti-bukti yang terkait berdasarkan penjelasan yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Laporkan dalam temuan perbedaan tersebut dan alasan perbedaan menurut Calon Anggota DPD dan hasil pencocokan dengan bukti yang diterima dari Peserta Pemilu.

Untuk sumbangan yang diterima dalam bentuk bukan kas, tentukan kesesuaian pencatatan nilai sumbangan berdasarkan harga pasar wajar yang berlaku pada saat sumbangan diterima berdasarkan tabel yang disediakan.

Kami telah memperiksa kesesuaian klasifikasi bentuk pengeluaran dalam Daftar Aktivitas dan pengeluaran dana kampanye (DAPDK) Calon Anggota DPD, dimana Daftar tersebut tidak sesuai dengan ketentuan dalam pengklasifikasian pengeluaran dana Kampanye.

Kami telah melakukan perhitungan kembali berkaitan dengan Matematis (penjumlahan, pengurangan dan sebagainya) dari seluruh transaksi yang

ada/tercantum pada Daftar Laporan Pengeluaran Sumbangan Dana

Kampanye (DAPDK), dimana hasilnya yaitu tidak sesuai dengan perhitungan yang dilaporkan pada LPPDK.

(9)

-b) Jika terdapat ketidakakuratan matematis, laporkan dalam temuan. 13. a) DAPDK Pengeluaran Operasional : Rp 200.000.000 Pengeluaran Modal : Rp 0,-Pengeluaran Lain-lain : Rp 0,-b) c) LPPDK Pengeluaran Operasional : Rp 100.000.000 Pengeluaran Modal : Rp 0,-Pengeluaran Lain-lain : Rp 0,-14. a)

Keterangan Jumlah (RP) Bukti

Pengeluaran (DAPDKP) 15.000.000 Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 50.000.000 Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 2.000.000 Ada

b) Pengeluaran (DAPDKP) 3.000.000 Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Ada

c) Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Ada

Bandingkan jumlah pengeluaran menurut klasifikasi pengeluaran antara nilai yang tercantum dalam DAPDKP dengan nilai yang tercantum dalam LPPDKP.

Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tindaklanjuti dengan

melakukan prosedur yang menanyakan alasan terjadinya perbedaan tersebut kepada Calon Anggota DPD dan melakukan verifikasi atas bukti yang terkait berdasarkan penjelasan yang diterima dari Calon Anggota DPD.

apabila 25% dari keseluruhan transaksi menghasilkan angka kurang dari 30 transaksi maka yang diaudit adalah sebanyak 30 transaksi

apabila jumlah keseluruhan transaksi pengeluaran dana kampanye yang tercantum dalam DAPDK kurang dari 30, maka pengujian kelengkapan tersebut dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut.

Tentukan keberadaan dan keakurasaian pencatatatn transaksi pengeluaran dalam DAPDKP dengan cara :

memilih 25% dari seluruh jumlah item transaksi pengeluaran secara acak tetapi harus mewakili ketercakupan seluruh jenis pengeluaran (kas dan bukan kas), klasifikasi pengeluraan (pengeluaran operasi, modal dan lain-lain) dan periode yang tercakup dalam DAPDK.

Laporkan pembandingan jumlah pengeluaran tersebut dalam temuan.

Tentukan keakurasian matematis (penjumlahan, pengurangan dan

sebagainya) dari seluruh transaksi yang tercantum dalam DAPDK dengan

cara melakukan perhitungan kembali atas keakurasian matematis

tersebut.

Kami telah melakukan perhitungan kembali berkaitan dengan Matematis (penjumlahan, pengurangan dan sebagainya) dari seluruh transaksi yang

ada/tercantum pada Daftar Laporan Pengeluaran Sumbangan Dana

Kampanye (DAPDK), dimana hasilnya yaitu tidak sesuai dengan perhitungan yang dilaporkan pada LPPDK.

Kami memilih 25% transaksi Pengeluaran yang ada pada Laporan Daftar Aktivitas dan Pengeluaran Dana Kampanye, hal ini dikarenakan jumlah pengeluaran tersebut Lebih dari 30 transaksi, transaksi - transaksi tersebut antara lain:

(10)

Pengeluaran (DAPDKP) 16.000.000 Tidak Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 30.000.000 Tidak Ada

d) Melakukan prosedur di bawah ini atas transaksi yang dipilih tersebut Pengeluaran (DAPDKP) 6.000.000 Tidak Ada

1) Telusuri transaksi tersebut ke bukti pendukungnya dan RKDK. Pengeluaran (DAPDKP) 2.250.000 Tidak Ada

2) Pengeluaran (DAPDKP) 10.000.000 Tidak Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 6.000.000 Tidak Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 750.000 Tidak Ada

3) Pengeluaran (DAPDKP) 4.000.000 Tidak Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Tidak Ada

Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Tidak Ada

a) tanggal transaksi Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Tidak Ada

b) nilai transaksi Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Tidak Ada

c) pihak menerima pembayaran dari Peserta Pemilu; serta Pengeluaran (DAPDKP) 5.000.000 Tidak Ada

d) sifat dan deskripsi dari transaksi

4) LPPDKP 200.000.000

5)

6)

7)

E. SURAT REPRESENTASI DARI PESERTA PEMILU KEPADA KAP

Kami telah menelusuri ke bukti pendukungya, diketahui bahwa terdapat 13 transaksi pengeluaran yang tidak terdapat bukti dukungnya. sebagai contoh yaitu pengeluaran sebesar Rp16.000.000 untuk kalender, Rp 30.000.000 untuk stiker, Rp6.000.000 untuk baliho, Rp 2.250.000 untuk stiker, Rp10.000.000 untuk baliho besar, Rp6.000.000 untuk baliho kecil, Rp750.000 untuk stiker, Rp4.000.000 untuk pemasangan atribut, Rp5.000.000 untuk pemasangan

atribut, Rp5.000.000 untuk pemasangan atribut, Rp5.000.000 untuk

pemasangan atribut, Rp5.000.000 untuk pemasangan atribut, dan

Rp5.000.000 untuk pemasangan atribut. Jika terdapat pengeluaran dalam bentuk barang dan jasa yang dicatat

tidak berdasarkan harga pasar berdasarkan tabel tersebut, laporkan dalam temuan.

Jika terdapat diskon pembelian barang atau jasa yang melebihi batas kewajaran transaksi jual beli secara umum, tentukan kepatuhan pencatatan diskon tersebut sebagai sumbangan dan dicantumkan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK).

Selanjutnya tentukan kepatuhan pencatatan atas sumbangan tersebut berdasarkan kriteria batasan nilai dan sumber sumbangan yang telah disebutkan di atas.

apabila jumlah keseluruhan transaksi pengeluaran dana kampanye yang tercantum dalam DAPDK kurang dari 30, maka pengujian kelengkapan tersebut dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut.

Jika terdapat pengeluaran yang tidak terdapat dalam RKDK dan atau tidak memiliki bukti pendukung laporkan dalam temuan.

Berdasarkan bukti pendukung yang diperoleh dan diperiksa,

dokumentasikan informasi atas transaksi tersebut yang mencakup pada:

Untuk transaksi pengeluaran dana kampanye dalam bentuk bukan kas, tentukan kesesuaian pencatan nilai pengeluaran tersebut berdasarkan harga yang berlaku di wilayah yang bersangkutan pada saat transaksi pengeluaran tersebut dilakukan.

Pencatatan atas sumbangan tersebut telah dicatat sesuai dengan kriteria batasan nilai yang ada.

(11)

-15. Kami telah meminta representasi melalui surat dan telepon.

sampai dengan tanggal 21 Mei 2014 pukul 18.00 WIB, kami belum menerima representasi tersebut dari calon anggota DPD.

Dapatkan surat representasi Calon Anggota DPD yang menyatakan hal yang telah diminta oleh KAP yang telah disampaikan oleh Peserta Pemilu kepada KAP.

(12)

1 A. UMUM 1. CAKUPAN 1) LAPORAN 2) 1) Model DK-1-DPD 2) Model DK-2-DPD 3) Model DK-3-DPD 4) Model DK-4-DPD 3) 5) Model DK-5-DPD 6) Model DK-6-DPD 7) Model DK-7-DPD 8) Model DK-8-DPD 9) Model DK-9-DPD 10) Model DK-10-DPD 11) Model DK-11-DPD 12) Model DK-12-DPD

13) Copy bukti tagihan/utang 14) 15) 2. PERIODE 1) PENCATATAN DAN PELAPORAN 2) B. 3. RKDKP a)

Dilengkapi dengan Penerimaan dan

Pengeluaran Dana Kampanye:

Bukti-bukti transaksi penerimaan dan transaksi pengeluaran

Pembukuan dana kampanye pihak lain

Pasal 17 ayat (2), Peraturan KPU No.

17 Tahun 2013

sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Pasal 135 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 5 4 3 2

Calon Anggota Dewan Perwakilan

Daerah (DPD) wajib menyerahkan

Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (paling lambat 15 (lima belas) hari setelah tanggal pemungutan suara) berikut di bawah ini beserta laporan-laporan lainnya yang terkait .

Model DK-10 DPD

Calon Anggota DPD wajib melakukan

pencatatan penerimaan dan

pengeluaran Dana Kampanye dimulai sejak 3 (tiga) hari setelah ditetapkan sebagai Peserta Pemilu dan ditutup 1 (satu) minggu sebelum penyampaian Laporan Peneriamaan Dan Pengeluaran Dana Kampanye Pemilu kepada KAP.

PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN DANA KAMPANYE PEMILU Pasal 132 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH

HAL UNSUR KEPATUHAN

NUSA TENGGARA BARAT - Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH

Calon Anggota DPD wajib melakukan

pencatatan Dana Kampanye berupa

uang pada Rekening Khusus Dana

Kampanye Calon Anggota DPD pada Bank.

Pasal 25 ayat (1), ayat (2) Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 132 ayat (7) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012

PATUH, dimana Calon

anggota DPD telah

menyerahkan

Laporan Penerimaan

dan pengeluaran

dana kampanye

sesuai dengan waktu

yang telah

ditentukan dimana

laporan tersebut

diserahkan kepada

KPU Pusat pada pada

tanggal 10 Maret

2014, dimana tanggal

tersebut tidak

melampaui batas

akhir yag telah

ditentukan oleh KPU

berkaitan dengan

pengumpulan

Laporan Calon DPD.

Walaupun begitu

terdapat beberapa

Model DK yang tidak

dikumpulkan oleh

Calon DPD.

PATUH, dimana Calon DPD telah melakukan pencatatan

penerimaan dan

pengeluaran dana

kampanye sesuai

dengan waktu yang ditentukan.

PATUH, dimana calon

anggota DPD telah

melakukan

pencatatan Dana

Kampanye berupa

uang pada Rekening

Khusus Dana

Kampanye Calon

Anggota DPD pada Bank.

(13)

-1 2 3 4 5 PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH

HAL UNSUR KEPATUHAN

NUSA TENGGARA BARAT - Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH

b) 4. BATASAN 1) MAKSIMUM SUMBANGAN 2) a. b. 5. KETEPATAN a) WAKTU PELAPORAN KE KPU (LP-1, LP-2 setor ke b) kas negara, a) lapor ke KPU) b)

c) Laporan awal dana kampanye

dilengkapi dengan :

- berkas tanda terima dari KPU

- c)

- Model DK-8-DPD (lihat A-1)

Pasal 132 ayat (2) dan ayat (3) dan Pasal 133 ayat (1) dan ayat (2) dan

ayat (3)

undang-undang nomor 8

tahun 2012.

Pasal 12, Pasal 45 ayat (2) dan Pasal 46 Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 132 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012

daftar penerima sumbangan dana kampanye periode I dan periode II

Pasal 9, Pasal 10

dan pasal 14

Peraturan KPU No.

17 Tahun 2013

sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014. Calon Anggota DPD wajib melakukan

pencatatan Dana Kampanye berupa

uang pada Rekening Khusus Dana

Kampanye Calon Anggota DPD pada Bank.

Calon Anggota DPD wajib menaati

jumlah maksimum penerimaan

sumbangan (mencakup uang, barang, dan/atau jasa yang dapat dinilai dengan

uang, termasuk hutang dan diskon

pembelian barang atau jasa yang

melebihi batas kewajaran transaksi jual

beli secara umum) yang dilaporkan

dalam LPPDK tidak boleh melebihi

jumlah di bawah ini:

Rp 250.000.000 untuk

penyumbang perorangan

Calon Anggota DPD wajib mematuhi

penyerahan laporan sebagai berikut

sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan :

Pembukaan rekening khusus dana kampanye

Rp 500.000.000 untuk

penyumbang kelompok dan/atau badan usaha non pemerintah

Penerimaan Sumbangan Periode I dan Periode II

Pasal 15 ayat (2), Pasal 20 ayat (5) dan Pasal 22 ayat

(4) Peraturan KPU

No. 17 Tahun 2013 sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014

Surat KPU No.

658/KPU/IX/2013 tanggal 27 Pasal 134 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012

PATUH, dimana calon

anggota DPD telah

melakukan

pencatatan Dana

Kampanye berupa

uang pada Rekening

Khusus Dana Kampanye Calon Anggota DPD pada Bank. PATUH, Calon anggota DPD dalam menerima sumbangan dari pihak perorangan maupun kelompok

tidak melebihi dari

jumlah maksimum

yang telah

ditentukan.

PATUH, dimana calon

anggota DPD telah

menyerahkan laporan

berupa Penerimaan

sumbangan Periode I

dan II, Pembukaan

rekening khusus dana

kampanye, serta

laporan awal dana

kampanye kepada

KPU sesuai dengan

waktu yang telah

(14)

1 2 3 4 5 PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH

HAL UNSUR KEPATUHAN

NUSA TENGGARA BARAT - Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH

- Model DK-9-DPD (lihat A-1)

d) e) f) g) 6. a) b) a) b) c) *)

C. LAPORAN AWAL DANA KAMPANYE

DAN REKENING KHUSUS DANA KAMPANYE PEMILU 7. PERIODE a) LAPORAN PENERIMAAN AWAL b) a)

Apabila terdapat Calon Anggota DPD

menerima sumbangan yang dilarang

maka wajib mematuhi ketentuan

sebagai berikut :

Menyetorkan sumbangan yang

dilarang ke kas Negara *) dan

Dilengkapi bukti lapor kepada KPU

dan surat setoran penentuan

penerimaan negara bukan pajak

(SSPNBP) Pasal 132 ayat (6) dan ayat (7) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Calon Anggota DPD wajib lingkup waktu

pencatatan penerimaan dan

pengeluaran laporan awal Dana

Kampanye dan Rekening Khusus Dana Kampanye Pemilu meliputi :

Pasal 17 ayat (5), Peraturan KPU No.

17 Tahun 2013

sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014

Surat KPU No.

659/KPU/IX/2013

tanggal 27

September 2013

Melaporan sumbangan yang dilarang

Pasal 13 ayat (2),

dan ayat (3)

Peraturan KPU No.

17 Tahun 2013

sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014

Lingkup waktu pencatatan

penerimaan dan pengeluaran

Laporan rekening khusus dana

kampanye yang dilaporkan

terhitung sejak 3 (tiga) hari

ditetapkan sebagai Calon Anggota DPD sampai dengan pembukaan rekening khusus dana kampanye.

Surat KPU No.

658/KPU/IX/2013 tanggal 27 September 2013 PATUH, dimana lingkup waktu pencatatan penerimaan dan pengeluaran laporan awal dana kampanye dan rekening khusus telah sesuai dengan

waktu yang

ditetapkan.

Surat KPU No.

811/KPU/XI/2013

tanggal 29

November 2013

Surat KPU No.

860/KPU/XII/2013

tanggal 24

Desember 2013

Surat KPU No.

69/KPU/II/2014 tanggal 7 Februari 2014

Dilarang menggunakan sumbangan tersebut

PATUH, dimana Calon Anggota DPD tidak menerima

sumbangan yang

dilarang oleh

ketentuan.

PATUH, dimana calon

anggota DPD telah

menyerahkan laporan

berupa Penerimaan

sumbangan Periode I

dan II, Pembukaan

rekening khusus dana

kampanye, serta

laporan awal dana

kampanye kepada

KPU sesuai dengan

waktu yang telah

ditetapkan. Pasal 131 ayat (4) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 A4 3

(15)

-1 2 3 4 5 PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH

HAL UNSUR KEPATUHAN

NUSA TENGGARA BARAT - Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH

b) c) 8. a) TANGGAL a) PEMBUKAAN RKDKP b) NAMA BANK b) NAMA PEMILIK c) RKDKP Catatan: 1) 9. CAKUPAN a) LAPORAN b) Pasal 133 ayat (3) dan Pasal 134 ayat

(2)

Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012

Calon Anggota DPD wajib membuat

Laporan Rekening Khusus Dana

Kampanye yang dilaporkan mencakup: Atas nama Calon Anggota DPD.

Pastikan rekening khusus Dana

Kampanye terpisah dari

rekening pribadi calon anggota DPD.

Pasal 16 ayat (1) Peraturan KPU No.

17 Tahun 2013

sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014

Surat KPU No.

69/KPU/II/2014 tanggal 7 Februari 2014

Calon Anggota DPD wajib membuka Rekening Khusus Dana Kampanye :

Dimulai 3 (tiga) hari setelah Peserta Pemilu ditetapkan sebagai peserta Pemilu dan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadual pelaksanaan kampanye dalam bentuk rapat umum.

Pada bank pemerintah atau bank bukan pemerintah yang mempunyai

perwakilan di Provinsi dan/atau

kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.

Pasal 132 ayat (4) dan ayat (6), dan pasal 134 ayat (2) Undang-undang

Nomor 8 Tahun

2012

Pasal 14 ayat (1), dan ayat (3) dan pasal 15 Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Pasal 17 ayat (5), Peraturan KPU No.

17 Tahun 2013

sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014

PATUH, dimana

tanggal pembukaan

Rekening Khusus

Dana Kampanye

Pemilu tidak melebihi

batas yang telah

ditetapkan, dimana RKDKP dibuka pada tanggal 13 September 2013, selain itu RKDKP dibuka pada Bank Pemerintah

yaitu Bank Mandiri

atas nama Calon

Anggota DPD

tersebut.

PATUH, dimana Calon

anggota DPD telah membuat Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye, mencakup semua persyaratan yang telah ditetapkan,

selain itu dalam

laporannya juga telah dilengkapi model DK

8 DPD yang telah

diserahkan kepada

Lingkup waktu pencatatan

penerimaan dan pengeluaran

laporan awal dana kampanye yang

dilaporkan terhitung dari sejak

pembukaan rekening khusus dana kampanye sampai dengan paling

lambat 14 (empat belas) hari

sebelum hari pertama jadwal

pelaksanaan pemilu dalam bentuk rapat umum.

Lingkup waktu pencatatan

penerimaan dan pengeluaran

Laporan rekening khusus dana

kampanye yang dilaporkan

terhitung sejak 3 (tiga) hari

ditetapkan sebagai Calon Anggota DPD sampai dengan pembukaan rekening khusus dana kampanye.

PATUH, dimana

lingkup waktu

pencatatan

penerimaan dan

pengeluaran laporan awal dana kampanye dan rekening khusus telah sesuai dengan

waktu yang

ditetapkan.

(16)

-1 2 3 4 5 PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH

HAL UNSUR KEPATUHAN

NUSA TENGGARA BARAT - Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH

a) b) c) Model DK-8- DPD Dilengkapi : 1) 10. CAKUPAN a) LAPORAN AWAL b)

a) Informasi daftar penyumbang

b.

c) Model DK-9-DPD

c)

Dilengkapi :

1) DK-9-DPD yang diserahkan kepada

KPU

DK-8-DPD yang diserahkan kepada KPU.

sumber perolehan saldo awal atau saldo pembukaan.

Jumlah penerimaan dan

pengeluaran Dana Kampanye

berupa uang, barang dan/atau jasa

setelah tanggal pembukaan

rekening khusus sampai dengan

paling lambat 14 (empat belas) hari

sebelum hari pertama jadwal

pelaksanaan Kampanye Pemilu

dalam bentuk rapat umum.

Jumlah penerimaan dan

pengeluaran Dana Kampanye

sebagaimana tercatat dalam

Rekening Khusus Dana Kampanye

dari bank sejak dibuka sampai

dengan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama

jadwal pelaksanaan Kampanye

Pemilu dalam bentuk rapat umum.

Pasal 19 ayat (2) dan Pasal 21 ayat (1) Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Pasal 16 ayat (1) Peraturan KPU No.

17 Tahun 2013

sebagaimana

diubah dengan

Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014

Pasal 133 ayat (3) Undang-undang

Nomor 8 Tahun

2012 rincian perhitungan penerimaan dan

pengeluaran yang sudah dilakukan

sebelumnya apabila saldo awal

merupakan sisa dari penerimaan dana dengan peruntukan kampanye

yang diperoleh sebelum periode

pembukaan rekening khusus dana kampanye .

Calon Anggota DPD wajib membuat

laporan awal dana kampanye yang

dilaporkan mencakup :

PATUH, dimana Calon

anggota DPD telah membuat Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye, mencakup semua persyaratan yang telah ditetapkan,

selain itu dalam

laporannya juga telah dilengkapi model DK

8 DPD yang telah

diserahkan kepada

KPU.

PATUH, dimana

cakupan laporan awal

berkaitan dengan informasi daftar penyumbang, jumlah penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye telah

sesuai dengan jangka

waktu yang ada,

selain itu juga telah sesuai dengan DK 9 DPD.

(17)

-E

c

U

c

dl I

o

+,

e

x

+r .fl E F,

o

fr

o

oq

(o

6

u?

ct

o

o

o

(o @ r/)

oi

o

o

q

co

o

lo

oi

F.|

O

oo

o

o

o

o

o

g

d

H

dL

F, c)

&

hl

&

o

o

-]

a

+

;

o

o

z

bt

d

c

C) J4

o

g"

E

o

d

ll

o ro

o

d

M o u E (E h (! m

d

!

d

o

o

,t4

d

hl

d

l-D Dr E $ n tr d d E k

o

d o

tr

)

o

O.

o

d

o

bI ul E

o

d

o

d

bI tr E

o

o

oL

0) 0. tr

d

bI

d

..o ts

a

.i

g

.E () tr lt)

o

E

o

E Oa

d=

.94

$H

k$

od

J4d

ob0

o.d

Es

c)=

J4E

oo

!f

"o

HJ4

o

oc{

M'6

AO

Ho

b0J1

tra

dP.

.ofr

tso

,E

a.x

t,

d

.c

Cd

a

d

d

E

d 0o

c

d

bI Cd .o

7

a

d

o

E

.E

o

M lr

3

i

T

f bI .d

s

c

d

L

d

o

c

C)

&

d

o bJ

c

d

E

d

d

k

o

E 0) O.

.o

o i L d L{ d a

o

b,l tr o tu

o

d

t<

&

o

d

H

o

hx l'r c) O"

o

d

d

p

k

o

d

7

o

l{

o

a

c{i @

d

,14

7

E

o

d

d

d

Cd H

o

t

(L)

&

J'

o| )4 tr

o

k ,!4 C)

a

d 6

o

d

d

1l

o

tr Cd

E

J

s

o

o

d

o

o

d

d

13

o

d

L

o

E

o

2

o

cl

cf)

$

LO

O

r-{ I aa o

c

l9

:E

f

EE

$

pI

.sgE

3

sS

.+

=

,ra

r

=4

..

..4

a

,n

{

\ul

h

-Fl EI

(,

t

FI

A

=

a

n

{

{

E

H

u

FI

i

q

T

o2

ild

ac

58

$s

5z

iE

oF

EE

c6

E'E

0r'

!l

22

b

H

H

b

h

r

H

h

PJ

l_

r

-)

l-r.--l

L:

-t

t-.

t,,r)

l-r

r

r

r

r

r

4

I

r

',

I

!t

i-4

L-4

!-1

L

",

b

L

ha

t:

ba

I"

-o

h

?

o

r{

x

e

d

A

o

T

(18)

o

d

m

z

o

J

o

if,

o

N

t< CI"

$

N

H !< Cd

L

s

Cd

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

L^

l-D)

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

I

{ tr H (d

&

0)

d

d

b0

g

0)

o

(d

d

d

u0

d

o

d

E

o

L

(\

ot E ts

d

p,

d

u

c

d

Eq

o!

>-r (t

a

E

d

M E (U b0 tr Cd L

d

;

CU h0 o0 c!

*n-EH

'lrPo

€"8

+rC

boA

Eoo

hH

trE

3E

Eg.

(U L<

'sts

EE

(d

k

(d

E

o

o

A. lo 6t

d

d

t{

d

IJ

H

o

M

d

d

o

.o

E

o

&

(d

d

dk

o

A

d

q) .O tr c)

&

()

k

c

d

I

3

d

g

3

I

d

3

d

L

(d rd O.

o

o

-1

a

ii

o

tr

o

z

C) Jd C)

u

E

o

d

M

Referensi

Dokumen terkait

Media pembelajaran mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Mata pelajaran yang diajarkan dengan media atau alat peraga akan lebih mudah dimengerti oleh

MICR reader biasanya digunakan untuk transaksi cek pada suatu bank, yang ditulis dengan tinta magnetic yang hanya bisa dibaca dengan perangkat MICR dan tidak bisa dibaca dengan

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur atas, rahmat, ridho dan ijin Allah SWT yang selalu dilimpahkan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

1) Kadar Asam urat adalah hasil akhir metabolisme purin dalam darah yang diperiksa dengan fotometer dan hasilnya dinyatakan dalam mg/dl (Putra, 2009: 2555). 2) Usia

Kuesioner kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan mutu proses pembelajaran sebelum digunakan mengumpulkan data, terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui

Etika adalah niat, niat apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya Etiket ialah menetapkan cara,

Hasil penelitian menunjukkan Struktur Kepemimpinan sebesar - 0,661 dengan p value 0,511 yang berarti hipotesis 1 tidak didukung sedangkan hipotesis 2 menunjukkan hasil

Penelitian terdahulu yang memiliki hasil sama dilakukan Ritonga (2014) yang menyatakan secara parsial variabel debt to equity ratio tidak berpengaruh