• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DISPERSI POLUTAN UDARA MENGGUNAKAN MODEL DISPERSI GAUSS DAN PEMETAAN SURFER 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DISPERSI POLUTAN UDARA MENGGUNAKAN MODEL DISPERSI GAUSS DAN PEMETAAN SURFER 10"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN MODEL DISPERSI GAUSS

DAN PEMETAAN SURFER 10

DISPERSION ANALYSIS OF AIR POLLUTANTS

USING GAUSSIAN DISPERSION MODEL

AND MAPPING SURFER 10

1Aktrista Ayu Ika Permatasari, 2Dwi P. Sasongko, 3Imam Buchori

1Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Pascasarjana Universitas Diponegoro 2Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro 3JurusanTeknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro Abstrak

Permukiman skala besar Bukit Semarang Baru di Kecamatan Mijen, Kota Sema-rang di dalamnya dikembangkan fungsi tempat bekerja, berbelanja, pendidikan, dan

re-kreasi. Pengembangan kawasan tersebut menyebabkan peningkatan emisi dari aktifitas

transportasi dan industri. Emisi kendaraan bermotor dan cerobong industri berpengaruh pada konsentrasi polutan dalam udara ambien di kawasan sekitarnya. Penelitian ini bertu-juan untuk mengetahui pola dan model sebaran polutan udara pada wilayah studi. Pene-litian ini dilakukan dengan pengukuran udara ambien pada 15 titik sampling di wilayah studi. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Parameter yang diukur adalah NO2, SO2, CO, dan debu. Hasil analisis pencemaran udara

didapat-kan dari konsentrasi masing-masing parameter dan dipetadidapat-kan dengan Surfer 10. Selain berdasarkan pengukuran dilakukan juga perhitungan Model Dispersi Gauss sumber garis dan sumber titik. Sumber garis berasal dari kondisi transportasi, sedangkan sumber ti-tik berasal dari cerobong industri. Hasil pengukuran konsentrasi NO2 tertinggi di Jalan

Ngaliyan – Boja sebesar 79,770 μg/Nm3, pada hasil perhitungan dispersi (Gauss) sebesar

6,0485 μg/Nm3 (sumber titik) dan 71,9440 μg/Nm3 (sumber garis). Hasil pengukuran

konsentrasi SO2 tertinggi di Main Gate sebesar 91,424 μg/Nm3, pada hasil perhitungan

dispersi (Gauss) sebesar 0,0002 μg/Nm3 (sumber titik) dan 43,0687 μg/Nm3 (sumber

garis). Hasil pengukuran konsentrasi CO tertinggi didapatkan pada Graha Taman Bunga

II dan Main Gate sebesar 6,866 μg/Nm3, pada hasil perhitungan dispersi (Gauss) sebesar

2,0424 μg/Nm3 dan 0,4689 μg/Nm3 (sumber titik) dan 6333,5710 μg/Nm3 dan 7126,0671

μg/Nm3 (sumber garis). Konsentrasi debu tertinggi di Sportclub sebesar 363,444 μg/

Nm3, pada hasil perhitungan dispersi (Gauss) sebesar 0,1333 μg/Nm3 (sumber titik) dan

340,0169 μg/Nm3 (sumber garis).

Kata kunci: Model Dispersi Gauss, Surfer 10, analisis dispersi polutan udara, Bukit Semarang Baru

Email: aktristaayu@gmail.com,

(2)

Abstract

A large-scale residential Bukit Semarang Baru in Subdistrict Mijen, Semarang Municipality development in which the function of employment, shopping, education, and recreation. Development of the area lead to an increase in emissions from transport and industrial activity. Motor vehicle emissions and industrial stacks effect on the concentra-tion of pollutants in the ambient air in the surrounding area. This study aims to determine patterns and models of air pollutant distribution in the study area. The research was car-ried out with sampling of ambient air in 15 sampling points in the study area. The sam-pling carried out in the morning, afternoon, evening, and night. Parameters measured were NO2, SO2, CO, and dust. The results analysis of air pollution obtained from concen-tration each parameter and mapped with Surfer 10. In addition the measurements, also carried out calculations according to Gaussian Dispersion Model of line sources and point sources. Line sources derived from transportation conditions, while point sources derived from industrial stacks. The results of measurements of concentrations of NO2 the highest in the Road Ngaliyan - Boja is 79.770 μg/Nm3, the results of dispersion calcula-tions (Gauss) is 6.0485 μg/Nm3 (point sources) and 71.9440 μg/Nm3 (source line). The results of measurements of the highest concentrations of SO2 at Main Gate is 91.424 μg/Nm3, the results of dispersion calculations (Gauss) is 0.0002 μg/Nm3 (point sources) and 43.0687 μg/Nm3 (line sources). The highest CO concentration measurement results obtained at Graha Flower Garden II and the Main Gate is 6.866 μg/Nm3, the results of dispersion calculations (Gauss) is 2.0424 μg/Nm3 and 0.4689 μg/Nm3 (point sources) and 6333.5710 μg/Nm3 and 7126.0671 μg/Nm3 (line sources). The highest concentration of dust in Sportclub is 363.444 μg/Nm3, the results of dispersion calculations (Gauss) is 0.1333 μg/Nm3 (point sources) and 340.0169 μg/Nm3 (line sources).

Keywords: Gaussian Dispersion Model, Surfer 10, dispersion analysis of air pollutants, Bukit Semarang Baru

PENDAHULUAN

Bukit Semarang Baru termasuk dalam BWK IX yang mempunyai luas lah-an sekitar 1000 ha, berlokasi di Kecamatlah-an Mijen, Kota Semarang dirancang sebagai kawasan multifungsi yaitu permukiman skala besar yang di dalamnya dikembang-kan fungsi tempat bekerja, tempat berbe-lanja, pendidikan, dan fungsi rekreasi. Setyawan (2002) menerangkan bahwa pembangunan permukiman berskala besar akan memberikan dampak negatif berupa masalah konversi lahan, transportasi, dan

aktifitas industri. Mardusari, dkk (1998)

menyatakan bahwa dampak terhadap kual-itas udara ambien dari Bukit Semarang Baru disebabkan oleh kegiatan operasi terkait dengan pengoperasian fasilitas atau

utilitas kota. Sebagai kawasan multifungsi

akan menyebabkan peningkatan aktifitas

transportasi dan industri.

Menurut Bakar (2006), Model Dis-persi Gauss merupakan salah satu model perhitungan yang banyak digunakan un-tuk mensimulasikan pengaruh emisi terh-adap kualitas udara. Model Dispersi Gauss merupakan bentuk persamaan matematika yang dapat dimasukkan ke dalam

perhitun-gan variabel yang bersifat fisik dan diberi

-kan informasi yang lebih detail mengenai sumber cemaran pada suatu daerah yang diteliti. Menurut Pasquill (1961), model ini banyak digunakan untuk menilai dampak adanya sumber pencemaran udara terhadap kualitas udara lokal dan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

(3)

menganali-sis pola sebaran polutan udara dan mener-apkan model untuk menggambarkan pola sebaran polutan udara di Kawasan Bukit Semarang Baru.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan pada 22 Feb-ruari 2014 sampai dengan 8 Maret 2014. Pengukuran dilakukan untuk parameter SO2, NO2, CO, dan debu pada lima belas

(15) titik lokasi. Pengukuran ini dilakukan di Bukit Semarang Baru, Kecamatan Mi-jen, Provinsi Jawa Tengah.

No. Lokasi Sampling Sumber

1 Graha Taman Bunga I 1. Taman Industri

Emisi cerobong • Kendaraan 2. Truk • Mobil • Sepeda motor •

Pengembangan Konstruksi tahap 4 3.

Transportasi

2 Graha Taman Pelangi

3 Puri Arga Golf

4 Kelurahan Ngadirgo

5 Beranda Bali

6 Sport Club BSB

7 TK/SD Al- Azhar BSB

8 Graha Taman Bunga II

9 Main Gate BSB (Menara)

10 Direktorat Samapta Bhayangkara Kec. Mijen

11 Taman Industri I (Pintu Gerbang) 12 Taman Industri II

13 Danau Graha Taman Bunga

14 Kelurahan Mijen

15 STT Kristus Alfa Omega Sumber: Data penelitian penulis, 2014

Tabel 1. Lokasi Sampling dan Tipe Sumber

Pengukuran konsentrasi debu menggunakan Dust Sampler. Pengukuran konsentrasi NO2 dan SO2 menggunakan

Air Sampler Impinger. Pengujian NO2

berdasarkan SNI 19-7119.2-2005 meng-gunakan metoda Griess Saltzman. Pengu-jian SO2 berdasarkan SNI 19-7119.7-2005

menggunakan spektrofotometer dengan

(a) (b)

(c)

metoda pararosanilin. Pengukuran konsen-trasi CO menggunakan Carbon Monoxide Meter.

(4)

(e)

Gambar 1. Peralatan Pengujian

Sumber Gambar: Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, 2014

Metode perhitungan untuk menentukan sumber polutan berbentuk garis (line sources) dan sumber titik (point sources) menggunakan Model Dispersi Gauss. Menurut Rau dan Wooten (1980), formula untuk model pencemaran udara dari sumber garis ada-lah sebagai berikut.

Kondisi Udara Ambien

1.1

Kondisi transportasi di Kawasan Bukit Semarang Baru cukup padat. Salah satu polutan yang dihasilkan dari emisi kendaraan bermotor adalah NO2.

SO2 merupakan polutan yang

dihasilkan akibat aktifitas transportasi.

Pencemar yang paling buruk adalah bahan bakar yang berkualitas rendah dan murah, Keterangan Gambar:

a. Dust Sampler, b. Air Sampler Impinger, c. Carbon Monoxide Meter, d. Anemometer, e. Barometer

Menurut Turner (1970), formula untuk model dispersi sumber titik adalah sebagai berikut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

B = H -

Pada studi permodelan sebaran emisi PT. Indorama Synthetics (2003), rumus Dispersi Gauss untuk partikel adalah sebagai berikut.

...1

...2

karena mengandung belerang yang tinggi. Selain itu, polutan SO2 juga disebabkan dari aktifitas industri berupa cerobong asap

pabrik.

Polutan CO dihasilkan dari emisi

kendaraan bermotor dan aktifitas indus

-tri. Aktifitas transportasi yang padat me

-nyebabkan semakin tingginya polutan ini

di atmosfer. Selain itu aktifitas industri

berupa cerobong asap juga menyebabkan dan

(5)

C : konsentrasi polutan udara dalam massa per volume

(μg/m3)

Q/L : laju emisi per unit panjang jalan raya (gr/det.m)

u : kecepatan angin dalam arah x atau tegak lurus

sum-bu jalan (m/det)

z : tinggi di titik konsentrasi yang ditinjau

: koefisien dispersi secara vertikal terhadap sumbu x

(m)

: koefisien dispersi secara horizontal terhadap sumbu

x (m)

Q : laju emisi polutan dalam massa per waktu (mg/de

-tik)

: konstanta matematika dengan nilai 3,1415926…. H : tinggi efektif stack (cerobong) di pusat kepulan (m) B : fraksi berat ukuran partikel

x : jarak dari titik emisi menurut arah angin (m)

Tabel 2. Hasil Pengukuran Konsentrasi NO2

No. Titik Sampling Konsentrasi (μg/Nm

3)

Pagi Siang Sore Malam

1 Graha Taman Bunga I 16,479 12,302 19,084 23,123

2 Graha Taman Pelangi 22,002 21,008 16,517 20,546

3 Puri Arga Golf 17,608 18,223 6,677 7,845

4 Kelurahan Ngadirgo 15,035 12,294 19,392 13,626

5 Beranda Bali 33,783 31,138 19,776 16,557

6 Sport Club BSB 30,981 31,230 29,790 17,966

7 TK/SD Al- Azhar BSB 8,098 26,400 13,758 13,721

8 Graha Taman Bunga II 22,267 18,364 22,490 13,762

9 Main Gate BSB (Menara) 29,797 34,218 29,604 40,558 10 Direktorat Samapta

Bhayang-kara 79,770 38,542 52,945 55,131

11 Taman Industri I (Pintu

Ger-bang) 22,142 16,748 12,430 15,086

12 Taman Industri II 10,953 16,875 22,298 26,506

13 Danau Graha Taman Bunga 10,874 13,876 14,125 9,551

14 Kelurahan Mijen 2,423 6,789 8,304 31,087

15 STT Kristus Alfa Omega 6,691 5,321 9,662 2,428

(6)

peningkatan konsentrasi polutan ini di at-mosfer.

Sumber polutan debu di atmosfer

be-rasal dari aktifitas transportasi dan industri.

Peningkatan jumlah kendaraan yang lewat di Kawasan Bukit Semarang Baru me-nyebabkan kenaikan konsentrasi polutan ini di atmosfer. Selain itu, cerobong asap industri juga memberikan kontribusi dalam

Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, 2014

Tabel 3. Hasil Pengukuran Konsentrasi SO2

No. Titik Sampling Konsentrasi (μg/Nm3)

Pagi Siang Sore Malam

1 Graha Taman Bunga I 26,528 16,212 17,111 19,276

2 Graha Taman Pelangi 13,772 14,044 13,873 18,313

3 Puri Arga Golf 19,301 17,626 29,616 18,773

4 Kelurahan Ngadirgo 18,411 19,673 17,388 21,856

5 Beranda Bali 30,351 34,077 29,553 23,177

6 Sport Club BSB 33,905 31,821 28,285 27,803

7 TK/SD Al- Azhar BSB 26,758 24,279 22,069 23,168

8 Graha Taman Bunga II 26,713 21,315 21,116 10,457

9 Main Gate BSB (Menara) 33,006 49,658 51,531 91,424

10 Direktorat Sabhara Mijen 29,320 24,825 33,079 16,332

11 Taman Industri I 34,648 22,273 23,400 26,555

12 Taman Industri II 25,628 36,615 24,425 17,411

13 Danau Graha Taman Bunga 26,599 18,743 15,503 21,012

14 Kelurahan Mijen 22,179 17,743 19,088 12,905

15 STT Kristus Alfa Omega 15,155 21,200 20,077 18,710

peningkatan polutan ini di atmosfer. Dispersi (Gauss) Sumber Titik dan

1.2

Sumber Garis

Dispersi (Gauss) sumber titik berasal dari cerobong pabrik, sedangkan sumber

garis dari aktifitas transportasi.

Konsentrasi NO2 dari pencemar sum-ber garis lebih besar dibandingkan dengan

sumber titik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumber pencemar yang dominan di Kawasan Bukit Semarang Baru adalah sumber garis. Yaitu polutan yang berasal

dari aktifitas transportasi. Pencemar dari

sumber titik hanya terdapat pada Taman Industri II.

No. Titik Sampling Konsentrasi (μg/Nm3)

Pagi Siang Sore Malam

1 Graha Taman Bunga I 3.433 3.433 3.433 3.433

2 Graha Taman Pelangi 3.433 3.433 3.433 3.433

(7)

Pada peta pola sebaran konsentrasi dispersi (Gauss) sumber titik pada masing-masing interval waktu dapat disimpulkan bahwa konsentrasi tertinggi terdapat pada

3 Puri Arga Golf 3.433 3.433 3.433 3.433

4 Kelurahan Ngadirgo 3.433 3.433 3.433 3.433

5 Beranda Bali 3.433 3.433 3.433 3.433

6 Sport Club BSB 2.289 3.433 3.433 3.433

7 TK/SD Al- Azhar BSB 3.433 3.433 1.144 2.289

8 Graha Taman Bunga II 6.866 6.866 5.721 6.866

9 Main Gate BSB (Menara) 3.433 6.866 4.577 2.289

10 Direktorat Sabhara 3.433 3.433 3.433 3.433

11 Taman Industri I 2.289 2.289 3.433 2.289

12 Taman Industri II 2.289 2.289 2.289 2.289

13 Danau Graha Taman Bunga 2.289 2.289 2.289 1.144

14 Kelurahan Mijen 2.289 2.289 2.289 4.577

15 STT Kristus Alfa Omega 3.433 3.433 4.577 4.577

Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, 2014

Tabel 5. Hasil Pengukuran Konsentrasi TSP (debu)

No. Titik Sampling Konsentrasi (μg/Nm3)

1 Graha Taman Bunga I 44,377

2 Graha Taman Pelangi 39,699

3 Puri Arga Golf 22,185

4 Kelurahan Ngadirgo 14,293

5 Beranda Bali 63,101

6 Sport Club BSB 363,444

7 TK/SD Al- Azhar BSB 24,339

8 Graha Taman Bunga II 88,325

9 Main Gate BSB (Menara) 258,676

10 Direktorat Samapta Bhayangkara 134,894

11 Taman Industri I 327,285

12 Taman Industri II 211,391

13 Danau Graha Taman Bunga 69,183

14 Kelurahan Mijen 95,225

15 STT Kristus Alfa Omega 99,047

Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, 2014

Taman Industri II. Hasil overlay pada ke-empat interval waktu pengukuran dapat di-simpulkan bahwa sumber pencemar yang paling dominan adalah pada Taman

(8)

Indus-tri II. Kawasan tersebut merupakan tempat yang paling dekat dengan sumber pence-mar yaitu cerobong industri. Hal tersebut mempengaruhi kondisi kualitas udara pada kawasan tersebut.

Tabel 6. Konsentrasi NO2 dari Sumber Titik dan Sumber Garis

No.

Titik Sampling Pagi (μg/Nm

3) Siang (μg/Nm3) Sore(μg/Nm3) Malam (μg/

Nm3)

Titik Garis Titik Garis Titik Garis Titik Garis

1 Graha Taman

Bunga I 0,0126 15,1876 0,0016 11,7163 0,0013 18,4421 0,0855 25,2099

2 Graha Taman

Pelangi 0,0470 21,5157 0,0107 19,8607 0,1060 15,1876 0,0548 19,2155

3 Puri Arga Golf

1,6958 15,9203 2,5764 16,7320 0,9845 6,2295 1,6316 7,0605 4 Kel. Ngadirgo 0,0003 13,8737 0,0016 11,3355 0,0019 18,2354 0,0008 13,0413 5 Beranda Bali 0,0131 31,5956 0,0111 29,4892 0,0056 18,2575 0,8065 15,9468 6 Sport Club 0,4307 28,5173 0,1007 31,4435 0,0955 29,4892 0,0851 17,2170 7 TK/SD Al- Azhar 0,0003 7,6139 0,0008 24,2517 0,0002 13,0131 0,0002 13,2244 8 Graha Taman Bunga II 0,0021 21,4574 0,0003 16,8795 0,0020 21,0994 0,0029 13,0688 9 Main Gate 0,0038 29,9767 0,0012 32,2736 0,0038 29,9767 0,0035 39,0387 10 Direktorat Sabhara 6,0485 71,9440 5,3971 36,8841 5,9951 48,6108 4,5330 49,6856 11 Taman Industri I 3,0972 20,2898 2,5642 16,9081 4,9413 12,6811 3,4563 15,1808 12 Taman Industri II 10,8841 1,3113 15,4637 1,8755 22,0309 2,9641 24,2879 6,1714 13 Danau GTB 0,0001 10,4053 0,0002 13,5295 0,0002 13,9805 0,0001 9,0134 14 Kel. Mijen 0,0029 2,2434 0,0002 6,4498 0,0003 8,5998 0,0006 30,1135 15 STT KAO 0,0426 7,2011 0,0002 5,2372 0,0002 9,4080 0,0029 2,3424

Hasil overlay pola sebaran kon-sentrasi NO2 dispersi (Gauss) sumber garis dapat disimpulkan bahwa konsentrasi po-lutan tertinggi pada semua interval waktu pengukuran terdapat pada Direktorat

(9)

hara. Hal tersebut dikarenakan pengukuran dilakukan di pinggir jalan raya. Pada waktu pengukuran kondisi jalan raya cukup padat. Jalan yang sempit dengan volume lalu lintas

110.29 110.3 110.31 110.32 110.33 110.34 110.35 110.36 110.37 -7.09 -7.08 -7.07 -7.06 -7.05 -7.04 -7.03 -7.02 -7.01 A B D E F H K M O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang A C D E F G H I J K L M O

yang tinggi tersebut menyebabkan udara pada kawasan tidak dapat langsung menye-bar dan melakukan pemulihan diri sendiri.

Konsentrasi SO2 dari pencemar

sum-110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Jati Barang Mijen 110.29 110.3 110.31 110.32 110.33 110.34 110.35 110.36 110.37 -7.09 -7.08 -7.07 -7.06 -7.05 -7.04 -7.03 -7.02 -7.01 A B D E F G H J K M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati barang

Gambar 2. Overlay Pola Sebaran NO2 Sumber Titik

ber garis lebih besar dibandingkan dengan sumber titik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumber pencemar yang dominan di Kawasan Bukit Semarang Baru adalah

A

B

(10)

sumber garis. Yaitu polutan yang berasal

dari aktifitas transportasi. Pencemar dari

sumber titik hanya terdapat pada Taman Industri II.

Hasil overlay dispersi (Gauss) sumber titik pada keempat interval waktu pengu-kuran dapat disimpulkan bahwa sumber pencemar yang paling dominan adalah pada Taman Industri II. Kawasan tersebut

110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Mijen Wonolopo Jati Barang

A

B

C

D

Gambar 3. Overlay Pola Sebaran NO2 Sumber Garis

merupakan tempat yang paling dekat den-gan sumber pencemar yaitu cerobong in-dustri. Hal tersebut mempengaruhi kondisi kualitas udara pada kawasan tersebut. Pada pola sebaran konsentrasi SO2 pengukuran pagi didapatkan konsentrasi tertinggi pada Taman Industri I, pengukuran siang pada Main Gate BSB, pengukuran sore pada Direktorat Samapta Bhayangkara, dan

(11)

pen-Tabel 7. Konsentrasi SO2 dari Sumber Titik dan Sumber Garis No. Titik

Sam-pling Pagi (μg/Nm

3) Siang (μg/Nm3) Sore(μg/Nm3) Malam (μg/Nm3)

Titik Garis Titik Garis Titik Garis Titik Garis

1 Graha Taman Bunga I 0,0328 24,4150 0,0328 14,9144 0,0077 17,4393 0,0002 20,4420 2 Graha Taman Pelangi 0,0046 13,2690 0,0099 13,2690 0,0083 13,1264 0,0004 17,0350 3 Puri Arga Golf 0,0046 20,6395 0,1792 16,3245 0,0083 29,4540 0,0004 17,2051 4 Kel.Nga-dirgo 0,0004 17,2191 0,0001 19,8305 0,0004 16,5254 0,0003 22,4447 5 Beranda Bali 0,0026 27,8858 0,0033 33,4630 0,0031 27,8755 0,0000 21,9016 6 Sport Club 0,0052 32,2103 0,0010 29,7339 0,0009 26,1429 0,0023 25,5518 7 TK/SD Al- Azhar 0,0034 27,8998 0,0007 25,2263 0,0006 22,9330 0,0001 25,0107 8 Graha Taman Bunga II 0,0031 27,8998 0,0005 19,9522 0,0018 21,2823 0,0011 9,5495 9 Main Gate 0,0047 28,3468 0,0025 34,8786 0,0001 27,4323 0,0002 43,0687 10 Direk-torat Sabhara 4,1364 27,4323 6,2191 22,6065 3,3696 34,0161 2,4879 16,1508 11 Taman Industri I 1,5356 36,8972 4,5346 23,9832 2,8016 22,8411 1,0534 27,9132 12 Taman Industri II 26,4782 0,4650 33,8388 0,7601 22,4712 1,0091 16,4964 1,2215 13 Danau GTB 0,0008 24,5987 0,0003 17,7058 0,0002 14,1646 0,0003 19,8041 14 Kel. Mijen 0,0024 24,3966 0,0016 17,4261 0,0018 14,3509 0,0032 19,4156 15 STT KAO 0,0022 24,7622 0,0024 18,1589 0,0008 14,3491 0,0008 19,7622

(12)

gukuran malam pada Main Gate BSB. Hasil overlay dispersi (Gauss) sumber garis pola sebaran konsentrasi SO2 dapat disimpulkan bahwa hampir pada semua titik lokasi sampling konsentrasi

110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 B D F G H J K L M O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C F H L M Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Mijen Jati Barang

Gambar 4. Overlay Pola Sebaran SO2 Sumber Titik Industri II.

Konsentrasi CO dari pencemar sum-ber garis lebih besar dibandingkan dengan sumber titik. Sehingga dapat disimpulkan

A

B

C

D

polutan cukup tinggi. Konsentrasi yang terendah terdapat pada Taman Industri II, dikarenakan sumber pencemar yang domi-nan pada kawasan tersebut berasal dari cer-obong industri. Hal tersebut terlihat pada semakin rapatnya layer di sekitar Taman

bahwa sumber pencemar yang dominan di Kawasan Bukit Semarang Baru adalah sumber garis. Yaitu polutan yang berasal

dari aktifitas transportasi. Pencemar dari

sumber titik hanya terdapat pada Taman Industri II.

(13)

Hasil overlay dispersi (Gauss) sumber titik pada keempat interval waktu pengu-kuran dapat disimpulkan bahwa sumber pencemar yang paling dominan adalah pada Taman Industri II. Kawasan tersebut merupakan tempat yang paling dekat den-gan sumber pencemar yaitu cerobong

in-110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D G K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 B C D E F G H J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang

Gambar 5. Overlay Pola Sebaran SO2 Sumber Garis

dustri. Hal tersebut mempengaruhi kondisi kualitas udara pada kawasan tersebut.

Hasil overlay dispersi (Gauss) sumber garis pola sebaran konsentrasi CO dapat disimpulkan pada semua interval waktu konsentrasi yang tertinggi terdapat

A

B

(14)

pada Graha Taman Bunga II. Hal tersebut kemungkinan disebabkan adanya polutan dari luar kawasan yang terbawa angin dan masuk dalam kawasan.

Konsentrasi debu dari pencemar

No. Titik

Sam-pling

Pagi (μg/Nm3) Siang (μg/Nm3) Sore(μg/Nm3) Malam (μg/Nm3)

Titik Garis Titik Garis Titik Garis Titik Garis

1 Graha Taman Bunga I 0,0549 3325,498 0,0309 3563,034 0,0309 3218,224 0,0522 3341,220 2 Graha Taman Pelangi 0,1144 3325,498 0,0591 3152,094 0,1060 3563,034 0,1264 3341,220 3 Puri Arga Golf 0,7896 3268,070 0,1792 3232,641 0,9845 3610,657 0,0621 3264,090 4 Kel. Nga-dirgo 0,1455 3518,047 0,0371 3241,260 0,0019 3376,312 0,0664 3439,265 5 Beranda Bali 0,3369 3255,636 0,3369 3418,418 0,0056 3313,604 1,5406 3132,305 6 Sport Club 0,2351 2369,122 0,1217 3417,154 0,0955 3418,418 0,3440 3431,470 7 TK/SD Al- Azhar 0,5576 3257,265 0,1381 3221,256 0,0002 1145,336 4,8573 2100,289 8 Graha Ta-man Bunga II 2,0424 6333,571 0,4748 7247,000 0,0020 5929,363 0,0456 6312,297 9 Main Gate 0,5075 3159,022 0,4689 7126,067 0,0038 4695,844 0,1241 2199,846 10 Direktorat Sabhara 0,9073 3474,925 0,2676 3325,498 5,9951 3474,925 1,9494 3299,769 11 Taman Industri I 0,1676 2275,618 0,9698 2114,959 4,9413 3150,855 76,2667 2064,721 12 Taman Industri II 2463,755 190,007 2090,0 310,586 2132,516 412,321 2161,190 781,503 13 Danau GTB 0,2256 2345,365 0,2085 2532,234 0,0002 2132,408 0,0021 1146,422 14 Kel. Mijen 0,2587 2215,324 0,2587 2492,239 0,0003 2215,324 4,0283 1090,872 15 STT KAO 0,7896 2140,424 0,1974 2226,041 0,0002 2272,057 3,8829 1176,712

Tabel 8. Konsentrasi CO dari Sumber Titik dan Sumber Garis

Sumber: Data Olahan Penelitian, 2014

sumber garis lebih besar dibandingkan dengan sumber titik. Sehingga dapat dis-impulkan bahwa sumber pencemar yang dominan di Kawasan Bukit Semarang Baru

(15)

110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 C E F G K M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A C D F H L M O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo

Mijen Jati Barang

110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo

Mijen Jati Barang

110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang

Gambar 6. Overlay Pola Sebaran CO Sumber Titik

A

B

C

D

adalah sumber garis. Yaitu polutan yang

berasal dari aktifitas transportasi. Pence

-mar dari sumber titik hanya terdapat pada Taman Industri II.

Pada peta pola sebaran konsen-trasi debu dispersi (Gauss) sumber titik dapat disimpulkan konsentrasi debu tert-inggi terdapat pada Taman Industri II. Hal tersebut dikarenakan lokasi pengukuran

(16)

berdekatan dengan sumber pencemar. Ha-sil overlay pola sebaran konsentrasi debu dispersi (Gauss) sumber garis dapat disim-pulkan konsentrasi yang tertinggi terdapat pada Sportclub BSB. Hal tersebut

dikare-110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C E F G K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A D E F G H J K L M N Kedung Pane Pesantren Wonolopo Ngadirgo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang

A

B

C

D

Gambar 7. Overlay Pola Sebaran CO Sumber Garis

nakan pada waktu pengukuran di kawasan tersebut sedang diadakan acara gladi ber-sih Free Style Motor Gedhe yang diadakan

(17)

No.

Titik Sampling Waktu Pengukuran 24 Jam (μg/Nm3)

Titik Garis

1 Graha Taman Bunga I 0,0152 42,1126

2 Graha Taman Pelangi 0,0031 37,6797

3 Puri Arga Golf 0,5786 23,4517

4 Kelurahan Ngadirgo 0,0081 13,4643

5 Beranda Bali 0,2413 61,3265

6 Sport Club BSB 0,1333 340,0169

7 TK/SD Al- Azhar BSB 0,0110 22,5682

8 Graha Taman Bunga II 0,0273 81,8096

9 Main Gate BSB (Menara) 0,0769 249,3609 10 Direktorat Samapta Bhayangkara 0,3109 124,6805 11 Taman Industri I (Pintu Gerbang) 92,1386 293,9374

12 Taman Industri II 193,4049 1,8699

13 Danau Graha Taman Bunga 0,0206 67,3214

14 Kelurahan Mijen 0,0524 95,3832

15 STT Kristus Alfa Omega 3,0413 99,8386

Sumber: Data Olahan Penelitian, 2014

Tabel 9. Konsentrasi Debu dari Sumber Titik dan Sumber Garis

110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H I J K L M N O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 -7.09 -7.07 -7.05 -7.03 -7.01 A B C D E F G H J K L M O Kedung Pane Pesantren Ngadirgo Wonolopo Mijen Jati Barang

(18)

oleh POLDA Se-Jawa Tengah. Kesimpulan

Pada perhitungan dispersi (Gauss) sum-ber titik, hasil overlay konsentrasi NO2,

SO2, CO, dan debu dapat disimpulkan

bahwa konsentrasi tertinggi adalah Taman Industri II. Kawasan tersebut merupakan tempat yang paling dekat dengan sumber pencemar yaitu cerobong industri. Pada perhitungan dispersi (Gauss) sumber garis, hasil overlay konsentrasi NO2, SO2, CO,

dan debu dapat disimpulkan bahwa konsn-etrasi tertinggi adalah hampir pada semua titik lokasi sampling.

Model yang menggambarkan pola se-baran polutan udara di Bukit Semarang Baru adalah dispersi (Gauss) sumber garis. Konsentrasi NO2, SO2, CO, dan debu dari

pencemar sumber garis lebih besar diband-ingkan dengan sumber titik. Sehingga da-pat disimpulkan bahwa sumber pencemar yang dominan di Bukit Semarang Baru adalah sumber garis. Yaitu polutan yang

berasal dari aktifitas transportasi. Pence

-mar dari sumber titik hanya terdapat pada Taman Industri II. Hal tersebut dikarena-kan titik sampling berdekatan dengan sum-ber pencemar sum-berupa cerobong pabrik.

Saran akademik yang diusulkan antara lain pihak dalam bidang akademik dapat memanfaatkan Model Dispersi Gauss un-tuk memprediksi konsentrasi polutan NO2,

SO2, CO, dan debu pada Bukit Semarang

Baru. Penggunaan model tersebut dapat mempermudah penerapan dibandingkan dengan melakukan pengukuran. Selain itu, dari segi waktu dan biaya akan lebih

efisien.

Saran praksis yang diusulkan antara lain pemerintah dan instansi yang ber-wenang dalam hal ini Kementerian Ling-kungan Hidup, Bapedal Provinsi, Bape-dalda Kota Semarang harus melakukan pemantauan secara berkala. Pihak

pemra-karsa harus mempertahankan pohon karet di sekitar jalan yang berfungsi sebagai respirator sehingga dapat mengantisipasi adanya dampak penurunan kualitas udara akibat transportasi. Pihak pemrakarsa har-us melakukan pembenahan jalan dan pe-nambahan akses jalan di sekitar Kawasan Bukit Semarang Baru.

Ucapan Terimakasih

Ucapan terima kasih kepada Beasiswa Unggulan Program P3SWOT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013, serta Pimpinan PT. Karyadeka Alam

Les-tari dan staff yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian di Kawasan Bukit Semarang Baru dan membantu da-lam penyusunan serta memberikan infor-masi terkait data dalam penyusunan tesis. Daftar Pustaka

Bakar, A.A.M. (2006). Persebaran Kuali-tas Udara pada Daerah Industri Migas Studi Kasus di PT. Per-tamina UP VI Balongan. Skripsi.

Depok: Departemen Geografi

FMIPA Universitas Indonesia. Bapedal. (1997). Keputusan Kepala Badan

Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 107 Tahun 1997 Tentang Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencema-ran Udara. Jakarta: Badan Pengen-dalian Dampak Lingkungan. Kalman, R. E. (1960). A New Approach

to Linear Filtering and Prediction Problem. Journal of Basic Engi-neering : Transactions of The ASME Series D , 34 - 45.

Mardusari, D., Nugroho, A., & Suprapti, N. H. (1998). Pembangunan Kota Baru “Bukit Semarang Baru” di Kotamadya Dati II Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jakarta: Laporan Final Andal.

(19)

Dispersion of Wind Borne Mate-rial”, Meteorological Magazine, 90, 33-49.

PT. Indorama Synthetics. (2003). Studi Permodelan Sebaran Emisi Dari Cerobong Powerplant Terhadap Kualitas Udara Ambien. Purwa-karta.

PT. Karyadeka Alam Lestari. (2005). Pe-mantauan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Ling-kungan (RPL) Pembangunan Kota Baru Bukit Semarang Baru Keca-matan Mijen, Kota Semarang.

Se-marang: PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro.

Rau, J. G., & Wooten, D. C. (1980). En-vironmental Impact Analysis Hand-book. New York: Mc Graw Hill Book Company.

Setyawan, H. A. (2002). Dampak Ke-beradaan Permukiman Solo Baru Terhadap Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Fisik Permukiman Sekitarnya. Tugas Akhir: Semarang: Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Turner, D. B. (1970). Workbook of

At-mospheric Dispersion Estimates. Washington D. C: Environmental Protection Agency.

Gambar

Tabel 1. Lokasi Sampling dan Tipe Sumber
Tabel 2. Hasil Pengukuran Konsentrasi NO 2
Tabel 5. Hasil Pengukuran Konsentrasi TSP (debu)
Tabel 6. Konsentrasi NO 2  dari Sumber Titik dan Sumber Garis
+7

Referensi

Dokumen terkait