• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Pengantar. Jakarta, 13 April 2020 Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi. Budi Sulistiyo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Pengantar. Jakarta, 13 April 2020 Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi. Budi Sulistiyo"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

Kata Pengantar

Penyusunan Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Triwulan I Pusat Data Statistik dan Informasi (Pusdatin) ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Pusdatin atas kegiatan SPIP yang akan dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2020 dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Ligkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penyelenggaraan SPIP dimaksud untuk mendukung terselenggaranya Good Corporate Governance (GCG), yang merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan tercapainya tujuan organisasi sehingga diperlukan laporan pertanggungjawaban yang akuntabel oleh karena itu penyusunan SPIP pada Triwulan I Tahun 2020 merupakan sarana untuk memudahkan dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan agar menjadi langkah perbaikan yang berkesinambungan.

Kami menyadari bahwa laporan SPIP Triwulan I Tahun 2020 ini masih banyak yang perlu disempurnakan sehingga kami mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun SPIP Pusdatin diwaktu yang akan datang.

Jakarta, 13 April 2020

Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi

(3)

ii

Ringkasan Eksekutif

Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel, mulai dari Satuan Kerja (Satker) Unit Eselon II, Eselon I dan tingkat kementerian/lembaga, dari pimpinan sampai tingkat pelaksana wajib melakukan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pengendalian atas kegiatan pemerintah dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Menindaklanjuti Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada Tahun 2020 Triwulan I Satker Pusdatin telah melakukan perbaikan dalam pelaksanaan SPIP dari tahun sebelumnya. Pusdatin telah melaksanakan SPIP sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tujuan dan sasaran organisasi, output dan outcome, serta target indikator kinerja baik Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dapat tercapai.

Dalam penyelenggaraan SPIP Triwulan I Tahun 2020, Satker Pusdatin telah mengidentifikasi, menganalisis, mengelola, serta menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, output dan outcome, serta target indikator kinerja baik Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), meliputi :

• Penyelenggaraan Data Statistik Kelautan dan Perikanan • Integerasi Aplikasi Sistem Informasi

• Peningkatan Infrastruktur Teknologi Informasi lingkup KKP • Layanan Perkantoran

(4)

iii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN SPIP PUSDATIN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Dasar Hukum ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Ruang Lingkup ... 3

1.5 Sistematika Penyajian Laporan ... 3

BAB II. STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP 2.1 Struktur Organisasi, Visi Misi danTujuan Strategis Pusdatin ... 4

2,2 Visi, Misi, dan Tujuan Strategis Pusdatin ... 5

2.2 Fungsi dan Arah Kebijakan Pusdatin ………... 7

2.3 Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Pusdatin………...…... 8

2.4 Fokus Pelaksanaan SPIP Lingkup KKP... 10

2.5 Pembentukan Satgas SPIP Lingkup PusdatinTahun 2020 ... 10

2.6 Kondisi Pelaksanaan SPIP Lingkup Pusdatin ... 11

BAB III. PENYELENGGARAAN SPIP PUSDATIN 3.1 Pemahaman ... 12

3.2 Pelaksanaan SPIP …..……….….………..….…… 12

3.3 Pengendalian Rutin ....………..……….….….…… 13

3.4 Pengendalian Berkala ... 14

3.5 Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Resiko ... 17

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 20

(5)

iv

Lampiran

LAMPIRAN FORM PENGENDALIAN BERKALA

LAMPIRAN FORM PENGENDALIAN MANAJEMEN RESIKO LAMPIRAN SK TIM SATGAS SPIP SATKER PUSDATIN

(6)

1

1.1. Latar Belakang

Sebagai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), memerlukan suatu strategi dan perencanaan untuk mengarahkan efektivitas pengembangannya.

SPIP adalah Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sedangkan SPI adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) merupakan suatu sistem pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintah untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang tertib, efektif, efisien, akuntabel, dan transparan, khususnya di lingkungan Satuan Kerja Pusat Data Statistik dan Informasi, Sekretariat Jenderal, Kementerian Kelautan dan Perikanan, akan dapat terwujud apabila seluruh pimpinan dan pegawai mempunyai komitmen yang kuat dalam menyelenggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan kegiatan pada masing-masing bidang/bagian. Penyelenggaraan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, sampai dengan pertanggungjawaban harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, efektif, dan efisien. Untuk mendukung terselenggaranya sistem pengendalian intern di lingkungan Satuan Kerja Pusat Data Statistik dan Informasi, secara berkelanjutan maka diperlukan adanya peningkatan penerapan pengendalian intern secara sistematis, masif, dan terstruktur untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

(7)

2

1.2 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150)

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4206)

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355)

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik 6. Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4400); 10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 10/PERMEN-KP/2016 Tentang SPIP dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan

1.3. Maksud dan Tujuan

Laporan SPIP Triwulan I Tahun 2020 Satker Pusdatin ini disusun sebagai upaya untuk memberi gambaran dalam pelaksanaan penyelenggaraan dan penerapan SPIP Satker Pusdatin sesuai dengan karakteristik organisasi instansi serta sesuai dengan PP 60 Tahun 2008. Dengan laporan SPIP ini, diharapkan dapat untuk mengukur progress

(8)

3

penerapan pengendalian intern secara sistematis, masif, dan terstruktur untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal untuk mencapai tujuan organisasinya.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan penyelenggaraan SPIP ini meliputi pelaksanaan penyelenggaraan dan penerapan SPIP Satker Pusdatin yaitu meliputi gambaran umum penyelenggaraan SPIP, strategi penyelenggaraan SPIP meliputi pengendalian rutin, pengendalian berkala dan pengendalian managemen risiko dilingkungan Satker Pusdatin antara lain:

• Layanan Internal (Overhead) • Layanan Data dan Informasi • Layanan Perkantoran

1.5 Sistematika Laporan

Penyajian laporan dibagi dalam empat bab, dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini menyajikan mengenai latar belakang penyusunan laporan SPIP. dasar hukum dan selanjutnya dijelaskan juga maksud, tujuan laporan dan ruang lingkup.

Bab II Konsep SPIP

Bab ini menjelaskan secara umum mengenai definisi dan karakteristik SPIP, unsur-unsur SPIP, tahapan pelaksanaan, fokus pelaksanaan SPIP, serta kondisi SPIP Pusdatin hingga saat ini.

Bab III Analisa

Bab ini menyajikan analisa yang dilaksanakan terhadap pelaksanaan SPIP Triwulan I Tahun 2020 di lingkup Satker Pusdatin. Penyajian analisa berdasarkan form SPIP yang telah disusun oleh masing-masing penanggungjawab kegiatan (bidang/bagian).

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini menyimpulkan hasil analisa yang telah dilakukan. Selanjutnya atas kekurangan dan kelemahan yang ditemui diberikan saran perbaikan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan SPIP Satker Pusdatin di masa yang akan datang.

(9)

4

2.1. Struktur Organisasi, Visi, Misi dan Tujuan Strategis Pusdatin

Strategi penerapan SPIP berisi penyiapan persyaratan sebelum rencana penerapan SPIP dioperasionalkan. Bab ini menguraikan bagaimana membangun kepedulian dari setiap personel tentang peranan penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pusat Data Statistik dan Informasi (Pusdatin), amanat penerapan SPIP, penetapan dan perumusan tujuan SPIP bagi Satker Pusdatin, penetapan tahapan pengembangan SPIP, penetapan kegiatan yang menjadi prioritas pengembangan SPIP, serta peta strategis untuk efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional.

1. Struktur Organisasi Pusdatin

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 6/PERMEN-KP/2017 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusdatin adalah unit kerja organisasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretariat Jenderal. Pusdatin mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan penyediaan data dan statistik, pengembangan aplikasi sistem informasi, serta infrastruktur teknologi informasi di bidang kelautan dan perikanan.

(10)

5

(11)

6

Dalam rangka mengemban tugas organisasi Pusdatin terdiri dari 4 Eselon III dan 12 Eselon IV dan kelompok Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer yaitu: • Bidang Data Statistik;

• Bidang Aplikasi Sistem Informasi;

• Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi; • Bagian Tata Usaha dan Perizinan Terpadu;

• Kelompok Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer. Bidang Data Statistik terdiri atas:

• Subbidang Standarisasi Data;

• Subbidang Pengolahan Data dan Statistik; dan • Subbidang Penyajian Data dan Statistik.

Bidang Aplikasi Sistem Informasi terdiri atas: • Subbidang Standarisasi Aplikasi Sistem Informasi;

• Subbidang Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi; dan • Subbidang Integrasi Aplikasi Sistem Informasi.

Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi terdiri atas:

• Subbidang Standardisasi Infrastruktur Teknologi Informasi; • Subbidang Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi; dan • Subbidang Integrasi Infrastruktur Teknologi Informasi.

Bagian Tata Usaha dan Perizinan Terpadu terdiri atas:

• Subbagian Program, Keuangan dan Umum;

• Subbagian Hukum dan Sumber Daya Manusia Aparatur; dan • Subbagian Layanan Perizinan Terpadu.

2. Visi, Misi dan Tujuan Strategis Pusdatin

Tujuan Pusat Data, Statistik dan Informasi adalah sebagai berikut:

1. mewujudkan penyajian data, statistik dan pelayanan informasi secara berkesinambungan

2. mewujudkan sarana jaringan Sistem Informasi Manajemen Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pelayanan alur data maupun informasi secara tepat, cepat dan efisien

3. mewujudkan sistem informasi secara terpadu dengan mengintegrasikan berbagai sumber informasi lingkup kementerian

4. terciptanya SDM yang handal dalam teknologi informasi dan statistik

5. terwujudnya data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir guna mendukung pembangunan kelautan dan perikanan

(12)

7

Untuk mencapai visi dan tujuan tersebut, sasaran strategi yang dikembangkan meliputi: Sasaran Strategis 1 : Tersedianya Informasi KP yang valid, handal dan mudah

diakses

Sasaran Strategis 2 : Tersedianya manajemen pengetahuan yg handal dan mudah di akses

Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

Sasaran Strategis 4 : Terlaksananya pengolahan dan penyajian data dan statistik kelautan dan perikanan yang akuntabel

Sasaran Strategis 5 : Terintegrasinya sistem informasi KKP Sasaran Strategis 6 : Layanan ketatausahaan dan perkantoran

Sasaran Strategis 7 : Terselenggaranya RB KKP Bidang Tata Laksana sesuai

Roadmap RB KKP

Sasaran Strategis 8 : Tersedianya ASN lingkup Pusdatin yang kompeten, professional dan berintegritas

Sasaran Strategis 9 : Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup Setjen yang handal dan mudah diakses

Sasaran Strategis 10 : Terwujudnya birokrasi SETJEN yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

Sasaran Strategis 11 : Terkelolanya anggaran Pusdatin secara efisien dan akuntabel

Dalam menjabarkan visi dan misi Pusdatin kedalam program-program yang akan dilaksanakan, maka sasaran strategis Pusdatin Tahun 2014-2019 terbagi dalam 4 (empat) perspektif :

A.Customer Perspective

Tersedianya informasi Kelautan dan Perikanan yang valid, handal dan mudah diakses; 1. Persentase partisipasi aktif unit Eselon I lingkup KKP dalam menginput data, statistik dan informasi kelautan dan perikanan kedalam aplikasi berbasis web yang telah disediakan (%);

(13)

8

B. Internal Process Perspective

a) Terlaksananya pengolahan dan penyajian data dan statistik kelautan dan perikanan yang akuntabel;

• Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengolah data statistik (hari kerja); • Rasio data statistik yang dihasilkan dibanding total data yang dianalisis (%); • Persentase data unit Eselon I lingkup KKP yang mengirimkan data statistik

dan informasi KP tepat waktu (%);

b) Terintegrasinya sistem informasi KKP yang terpadu

• Persentase Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada (%)

• Persentase pemenuhan TIK terhadap total permintaan TIK (%)

C. Learn And Growth Perspective

• Tersedianya Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pusdatin yang kompeten, profesional dan berkepribadian

• Tersedianya data dan informasi lingkup Pusdatin yang valid, handal dan mudah diakses

• Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi Pusdatin yang berkepribadian • Terkelolanya Anggaran Pusdatin Secara Efisien dan Akuntabel

3. Fungsi dan Arah Kebijakan Pusdatin

Berdasarkan kedudukan, tugas dan fungsinya maka Pusat Data, Statistik dan Informasi berada di bawah Menteri Kelautan dan Perikanan dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal. Pusat Data, Statistik dan Informasi (Pusdatin) mempunyai tugas melaksanakan penyediaan data dan statistik, pengembangan aplikasi dan sistem informasi, serta infrastruktur teknologi informasi di bidang kelautan dan perikanan. Sedangkan Pusdatin menjalankan fungsi sebagai berikut:

1) Penyiapan penyusunan program dan rencana serta pengumpulan dan pengolahan data dan statistik kelautan dan perikanan

2) Penyiapan penyusunan rencana dan program, perancangan dan pengembangan, pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi serta penerapan operasionalisasi, dan penerapan aplikasi dan sistem informasi

3) Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan aplikasi dan sistem informasi, penerapan, operasionalisasi, dan bimbingan aplikasi teknologi informasi kelautan dan perikanan

4) Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusdatin

5)Pembinaan Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan

(14)

9

2.3 Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Pusdatin

Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pusdatin dimulai dari pemahaman terhadap peran strategis Pusdatin. Dengan mengacu kepada tugas, fungsi dan peran Pusdatin dan definisi SPIP dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, maka penyelenggaraan SPIP pada unit kerja Pusdatin merupakan suatu proses yang integral atas tindakan manajerial dan kegiatan operasional yang dilakukan secara terus menerus oleh seluruh pejabat struktural dan pegawai pada unit kerja Pusdatin, untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan melalui:

1. Kegiatan yang efektif dan efisien; 2. Keandalan pelaporan keuangan;

3. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan; 4. Pengamanan aset di lingkungan Pusdatin.

Penerapan lima unsur SPIP dilaksanakan menyatu serta menjadi bagian integral dari akuntabilitas seluruh kegiatan Sekretariat Jenderal.

Unsur-unsur Pelaksanaan SPIP

Menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terdiri dari lima unsur :

1. Lingkungan pengendalian 2. Penilaian risiko

3. Kegiatan pengendalian 4. Informasi dan komunikasi

5. Pemantauan pengendalian intern

Kelima unsur pengendalian intern yang dilaksanakan pada Satker Pusdatin merupakan unsur yang terjalin erat satu dengan yang lainnya. Proses pengendalian menyatu pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai. Oleh karena itu, yang menjadi pondasi dalam pengendalian Pusdatin adalah Sumber Daya Manusia (SDM) didalam organisasi sehingga terbentuk lingkungan pengendalian yang baik dalam mencapai sasaran dan tujuan.

1. Lingkungan Pengendalian ( Control Environment )

Penyelenggaraan unsur lingkungan pengendalian yang baik akan meningkatkan suasana lingkungan nyaman dan akan menimbulkan kepedulian dan keikutsertaan seluruh pegawai lingkup Pusdatin. Untuk mewujudkan lingkungan pengendalian yang demikian diperlukan komitmen bersama dalam melaksanakannya. Komitmen ini juga merupakan hal yang amat penting bagi terselenggaranya unsur-unsur SPIP lainnya. Lingkungan pengendalian dalam SPIP merupakan unsur dasar/pondasi bagi pembentukan unsur-unsur lainnya, oleh karena itu pondasi dalam membangun SPIP harus kuat agar dapat menopang dan mendukung unsur-unsur lainnya sehingga apa yang diharapkan SPIP Pusdatin dapat terwujud. Dengan demikian, Pimpinan Instansi Satker Pusdatin wajib

(15)

10

menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya, melalui delapan sub unsur, antara lain :

1) penegakan integritas dan nilai etika; 2) komitmen terhadap kompetensi; 3) kepemimpinan yang kondusif;

4) pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; 5) pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;

6) penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia;

7) perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; dan 8) hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko dimaksudkan agar setiap satker dapat mengelola setiap risiko dalam pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya yang dapat mengancam visi, misi, tujuan dan sasaran. Penilaian risiko dilaksanakan melalui: a) identifikasi risiko di awal perencanaan kegiatan; b) penetapan titik risiko kegiatan; dan c) analisis risiko.

3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)

Untuk mengatasi risiko dan mematikan adanya kepatuhan terhadap arahan pimpinan yang sudah ditetapkan, berdasarkan kesepakatan pimpinan unit kerja, wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi unit kerja yang ada di masing-masing bidang/bagian terkait. 4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Penilaian terhadap unsur informasi dan komunikasi perlu dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas pemantauan dan memberi keyakinan bahwa informasi dan komunikasi oleh masing-masing unit atau instansi dilakukan secara tepat dan memadai baik terhadap implementasi SPIP, pencapaian tujuan organisasi, keandalan laporan keuangan, pengamanan asset negara dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring)

Penerapan unsur-unsur tersebut dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dalam penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi serta tergambar dalam pedoman, dan Standar Operational Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan dalam mengatur penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi. Dalam pelaksanaan SPI di lingkup Pusdatin melalui beberapa tahapan:

1) Pemahaman dan penyamaan persepsi

(16)

11

3) Pembentukan/pembangunan infrastruktur unsur SPI 4) Internalisasi unsur SPI, dan

5) Pengembangan berkelanjutan atas penerapan unsur SPI.

2.4. Fokus Pelaksanaan SPIP Lingkup KKP

Dalam rangka mendukung pencapaian IKU Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencapai Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) namun pada tahun 2018 KKP mendapat Opini Disclaimer, maka pelaksanaan SPIP di lingkup KKP selanjutnya perlu lebih fokus kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan, pengamanan aset, dan pengadaan barang dan jasa. Pelaksanaan SPIP lingkup Pusdatin merupakan salah satu cerminan untuk mendukung pelaksanaan SPIP Sekretariat Jenderal dan searah dengan pelaksanaan SPI lingkup KKP.

Pembentukan Satgas SPIP Lingkup Pusdatin

Tim Satuan Tugas Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Satker Pusdatin sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.10/MEN/2016. secara umum bertugas:

1. Menyusun rencana kerja penyelenggaraan SPIP di lingkup unit Eselon II Pusdatin 2. Melakukan koordinasi penyelenggaraan SPIP di lingkup unit Eselon II Pusdatin 3. Membantu Kapusdatin melakukan analisis untuk menetapkan rencana kebijakan dan

aktivitas/kegiatan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko, dan selanjutnya menyampaikan kepada Pimpinan Unit Eselon I (Sekretaris Jenderal) melalui Biro Keuangan untuk dilakukan tindakan pengendalian

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko di lingkup unit Eselon II masing-masing (lingkup Sekretariat Jenderal)

5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan SPIP di lingkup Satker Pusdatin setiap triwulan

6. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan SPIP yang meliputi bimbingan, supervisi, dan pelatihan SPIP di Satuan Kerja Pusdatin, dan

7. Membuat laporan secara berkala setiap bulan paling lambat tanggal 15 (lima belas) pada bulan berikutnya yang disampaikan kepada Pejabat Eselon I, II (Kapusdatin), dan Satuan Tugas SPIP Kementerian

Kondisi Pelaksanaan SPIP Lingkup Pusdatin

Dalam tahap pelaksanaan SPIP Pusdatin Tahun 2019 terdapat enam parameter yang perlu dipantau yaitu Sosialisasi Penerapan SPIP, Pembentukan Satgas, Penetapan Peraturan Menteri atau Peraturan Kepala tentang Penyelenggaraan SPIP, Workshop Pedoman SPIP dan Diagnostik SPIP, serta Pendidikan dan Pelatihan SPIP.

(17)

12

Untuk pelaksanaan SPIP Satker Pusdatin 1. Sosialisasi Penerapan SPIP

Pemantauan Sosialisasi Penerapan SPIP merupakan parameter pamahaman secara umum mengenai SPIP. Parameter ini diwakili oleh porsi pegawai Pusdatin yang telah mengikuti sosialisasi SPIP. Ukuran yang diterapkan dalam memantau parameter sosialisasi adalah persentase pegawai Pusdatin yang telah mengikuti sosialisasi penerapan SPIP.

2. Penerapan Peraturan Sekretaris Jenderal tentang SPIP

Penerapan Peraturan Sekretaris Jenderal tentang SPIP merupakan parameter komitmen pimpinan dalam pengembangan SPIP. Ukuran yang ditetapkan dalam memantau Peraturan Menteri atau Peraturan Sekretaris Jenderal tentang Pengembangan SPIP adalah peraturan dilingkungan Sekretaris Jenderal itu sendiri. 3. Workshop Pedoman

Workshop pedoman merupakan parameter bekal dan modal bagi pengembangan SPIP berdasarkan tahapan yang diuraikan dalam rencana tindak lanjut. Ukuran yang diterapkan dalam memantau Workshop Pedoman adalah realisasi kegiatan Workshop Pedoman setidaknya/minimal terkait hal-hal sebagai berikut:

a. Diagnostic assessment

b. Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP c. Penilaian risiko

d. Kegiatan pengendalian, dan

(18)

13

3.1. Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP

Dalam tahap Penyelenggaraan terdapat enam parameter yang dipantau yaitu Penyusunan

Grand Design SPIP, Penguatan Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko), Penyelenggaraan Aktivitas Pengendalian, Penyelenggaraan Informasi dan Komunikasi, Penyelenggaraan Pemantauan.

1. Pembinaan

Pelaksanaan pembinaan Satker Pusdatin, dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) SPIP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Satgas Sekretariat Jenderal KKP dan dilevel Satuan Tugas Pusdatin dengan melibatkan Biro Keuangan KKP dan Inspektorat Jenderal melaui kegiatan rapat-rapat dan Focus Group Dicusion (FGD).

2. Focus Group Dicusion (FGD)

Menyelenggarakan diskusi kelompok atau FGD dengan fasilitator Biro Keuangan dan Inspektorat Jenderal, dalam diskusi antara lain:

a. memandu diskusi kelompok dalam FGD;

b. menyiapkan materi diskusi yang diupayakan ke arah pemahaman atas semua unsur SPIP termasuk subunsur, butir-butir, dan hal-hal yang menjadi perhatian dalam diskusi;

c. memadu adanya keseragaman dan kesepakatan laporan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3.2 Pelaksanaan SPIP

Untuk menjamin pencapaian tujuan, dalam menentukan obyek penyelenggaraan SPIP baik di tingkat organisasi dan operasional menjadi prioritas penyelenggaraan SPIP. Penentuan Obyek Prioritas Penyelenggaraan SPIP dilakukan berdasarkan hasil penilaian para pemilik risiko di lingkungan Satker Pusdatin dengan kriteria sebagai berikut:

1. Etika atau nilai-nilai yang dituntut dalam melaksanakan suatu pekerjaan meliputi hal-hal yang boleh dan tidak boleh serta hal yang dibenarkan atau tidak dibenarkan

2. Kompetensi, yaitu kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas

(19)

14

4. Finansial, yaitu pengaruh kondisi finansial secara umum dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan

5. Kompetisi dalam pelaksanaan tugas dikaitkan dengan perbandingannya dengan kegiatan sejenis yang dilakukan oleh unit lainnya

6. Mencermati tingkat kompleksitas yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

7. Mencermati dampak akibat yang ditimbulkan atas suatu kegiatan dikaitkan dengan kinerja instansi pemerintahan secara keseluruhan

8. Mencermati sebaran kegiatan secara geografis atas kegiatan yang dilaksanakan

9. Mempelajari dan memahami perubahan organisasi yang dialami dalam hubungannya dengan efektivitas pelaksanaan kegiatan

10.Mempertimbangan manajemen atau dukungan manajemen pelaksanaan kegiatan Termasuk yang dapat menjadi pertimbangan manajemen adalah kegiatan yang bersifat

quick wins sehingga mendesak untuk ditingkatkan pengendaliannya

11.Menidaklanjuti hasil audit yang ditemukan baik oleh auditor eksternal maupun Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

Proses penilaian yang meliputi identifikasi obyek penyelenggaraan SPIP dan penentuan obyek prioritasnya telah dilakukan dalam pertemuan yang melibatkan para pejabat di lingkungan Pusdatin di ruang rapat Pusdatin. Berdasarkan hasil penilaian tersebut di atas, kegiatan yang menjadi Obyek Prioritas pelaksanaan SPIP adalah sebagai berikut:

a. Pengendalian Rutin b. Pengendalian Berkala

c. Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Risiko

3.3 Pengendalian Rutin

Penyelenggaraan kegiatan pengendalian rutin dilaksanakan secara simultan, bertahap dan berjenjang mulai dari staf pelaksana sampai pimpinan. Berikut rangkaian kegiatan pengendalian rutin lingkup Satker Pusdatin:

1. Organisasi

Dengan terbitnya Permen KP Nomor: 06/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan tanggal 3 Februari 2017, bahwa dengan adanya perubahan struktur organisasi Pusdatin yang baru telah dilakukan sosialisasi kepada pegawai, sehingga pegawai mengetahui dan memahami terhadap:

• tujuan organisasi; • penerapan SOP;

• tugas dan fungsi pegawai 2. Perencanaan dan Anggaran

Pelaksanaan terhadap perencanaan dan anggaran Pusdatin dilaksanakan untuk keterpaduan, konsistensi, dan sinkronisasi antara perencanaan kinerja dan anggaran dilakukan dengan membangun komitmen seluruh jajaran pegawai Pusdatin, mulai dari

(20)

15

pimpinan sampai staf terbawah serta membangun sinergitas dengan pihak-pihak terkait (Inspektorat dan Auditor terkait).

3. Akuntansi dan Pelaporan

Melaksanakan pembinaan dan rekonsiliasi, monitoring dan evaluasi, penyusunan konsolidasi Laporan Kegiatan dan Laporan Keuangan sesuai dengan pedoman yang berlaku.

4. Kinerja dan Kepegawaian

Dalam rangka meningkatkan mutu dan kemampuan serta untuk memotivasi dalam bekerja, secara rutin Satker Pusdatin melakukan penetapan norma pegawai, standar, prosedur, formasi, pengangkatan, pengembangan kualitas SDM pegawai, pemindahan gaji, tunjangan kinerja, penetapan disiplin pegawai, pemberhentian, hak dan kewajiban lainnya

3.4 Pengendalian Berkala

Hasil pengendalian berkala dari Satker Pusat Data Statistik dan Informasi (Pusdatin) adalah sebagai berikut:

SPI Sumber Daya Manusia

Tingkat pendidikan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Satker Pusdatin dinilai sudah memadai, karena satu orang KPA dan satu orang PPK memiliki tingkat pendidikan pasca sarjana. Tingkat pendidikan untuk Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) lingkup Satker Pusdatin memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 1. Hal ini menunjukkan bahwa PPSPM Satker Pusdatin memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai sesuai dengan standar persyaratan. Untuk tingkat pendidikan Bendahara Pengeluaran Satker Pusdatin lulusan SMA, hal ini menunjukkan bahwa Pusdatin memiliki personil dengan kualifikasi pendidikan yang memadai sebagai Bendahara Pengeluaran untuk dapat melaksanakan tugas yang diemban, sehingga diharapkan tidak akan menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan, namun tetap diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan.

SPI Anggaran

Kegiatan di masing-masing bidang/bagian sesuai dengan Bagan Akun standar (BAS), standar biaya, dan standar biaya keluaran. Sehubungan dengan rencana kebijakan efisiensi anggaran Tahun 2020, maka anggaran akan mengalami efisiensi. Selanjutnya dalam efisiensi anggaran dan tepat sasaran, telah dilakukan evaluasi dan monitoring kegiatan khususnya kegiatan-kegiatan yang memiliki risiko dan mengakibatkan dampak secara langsung terhadap organisasi. Untuk menindaklanjuti kegiatan-kegiatan yang memiliki risiko tersebut telah diusulkan revisi seperti kegiatan Sistem Informasi dan Infrastruktur Sistem Informasi.

(21)

16

SPI Barang dan Jasa

Telah dibentuknya unit layanan pengadaan Barang Jasa lingkup Sekretariat Jenderal berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/KEPMEN.KP/SJ/2016 tanggal 22 Februari 2016, telah ditindaklanjuti dengan menginput kegiatan pengadaan barang dan jasa Satker Pusdatin ke dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP) dengan alamat website: sirup.lkpp.go.id.oleh Pejabat Pengadaan Satker Pusdatin dengan pagu anggaran Rp.24,021 Milyar.

Alokasi anggaran Satker Pusdatin Tahun 2020 senilai Rp. 24,021 Milyar persentase alokasi pengadaan barang dan jasa senilai Rp. 18,080 Milyar yang terbagi menjadi 7 kegiatan pengadaan (lelang, pengadaan langsung dan E-Katalog). Dengan melihat jumlah pengadaan yang cukup banyak tersebut maka perlu dilakukan monitoring dan pengendalian secara berkelanjutan, khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang melalui pelelangan umum. Dari 7 kegiatan pengadaan, yang khusus menjadi perhatian adalah pengendalian kegiatan belanja modal Aplikasi Sistem Informasi dan Infrastruktur Teknologi Informasi lebih khususnya lagi adalah untuk alokasi kegiatan belanja modal Aplikasi Sistem Informasi dibawah Rp.100 juta dan alokasi belanja modal Insfrastruktur Teknologi Informasi dibawah Rp.200 juta.

Perkembangan PBJ pada Pusat Data Statistik dan Informasi Triwulan I Tahun 2020 sebesar 28,6%, sehingga perlu percepatan dalam menyelesaikan pekerjaan kontrak tersebut.

SPI Barang Milik Negara

Perubahan paradigma baru pengelolaan asset negara/barang milik negara telah memunculkan optimisme baru, best practices dalam penataan dan pengelolaan asset

negara yang tertib, akuntabel, dan transparan. Pengelolaan asset negara yang baik dengan mengedepankan tata kelola yang baik (good governance), sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kepercayaan pengelolaan keuangan negara dari masyarakat/

stakeholder.

Pelaporan asset negara merupakan bagian dari penatausahaan asset negara yang wajib ditegakkan oleh setiap penyelenggara pemerintahan.Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara mengatur setiap kepala pemerintah pusat dan daerah mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN/APBD, dimana salah satunya adalah menyusun laporan keuangan pemerintah pusat/daerah. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, menyatakan bahwa instansi/penyelenggara pemerintah harus menyusun laporan barang milik negara/daerah yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca pemerintah pusat/daerah. Peraturan-peraturan ini masih diikuti ketentuan lain yang pada intinya mewajibkan kepada seluruh penyelenggara pemerintahan untuk melakukan pelaporan asset negara secara transparan dan akuntabel.

(22)

17

Untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa pelaporan asset negara telah dilakukan dengan baik, perlu dibangun sebuah sistem pengendalian intern barang/milik Negara (SPI BMN). SPI atas pelaporan asset negara/barang milik negara dapat mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat dijadikan dasar bagi auditor eksternal (BPK-RI) dalam tanggal pemberian catatan yang tidak diharapkan pada hasil auditnya dan asset negara dapat terjaga keamanan dan keberadaannya.

Pusat Data Statistik dan Informasi telah berupaya melakukan langkah-langkah pengamanan, pengawasan, dan pengendalian asset negara/barang milik Negara. Langkah-langkah tersebut dilakukannya secara rutin terkait rekonsilisasi SIMAK BMN, baik semesteran maupun tahunan. Pusdatin pada Triwulan I Tahun 2020 telah melakukan penataan asset, yaitu:

1. Mereklasifikasi BMN dari daftar BMN dalam kondisi rusak berat menjadi dalam kondisi baik

2. Menginventarisasi ulang terhadap BMN perolehan Tahun 2010 sd 2015

3. Membuat Nota Dinas kepada seluruh Pejabat Eselon I, Staf Ahli dan Pejabat Eselon II tentang pengembalian barang inventarisasi Pusdatin

4. Menginventarisasi ulang BMN yang tidak ditemukan/tidak diketahui keberadaannya serta melakukan penghapusan terhadap BMN yang telah diserahterimakan ke dinas-dinas (DKP Provinsi/Kabupaten/Kota) melalui memorandum Biro Keuangan Nomor : 579/SJ.7/TU.210/XI/2018 perihal Permohonan Persetujuan Penghapusan BMN Satker Pusdatin

5. Telah dilaksanakanannya lelang untuk kendaraan roda dua (dua) sejumlah 3 unit dan roda empat (4) sebanyak 1 unit serta telah dikeluarkannya data BMN yang telah di hapus tersebut dalam daftar SIMAK BMN Pusdatin

6. Mengajukan kembali usulan penghapusan ke KPKNNL terhadap Kendaraan roda dua dan roda empat

7. Disamping itu untuk mengurangi Aset Satker Pusdatin terhadap Kendaraan Bermotor, telah dilakukan Alih Status melalui transfer keluar Roda Empat sebanyak 2(dua) unit senilai Rp.427.510,000,00 (empat ratus dua puluh tujuh juta lima ratus sepuluh ribu rupiah) yang diserah terimakan kepada Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi. Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan dengan Nomor BAST No. 3692/SJ.07/TU.210/XII/2019 Tanggal 16 Desember 2019

8. Mengajukan usulan kembali untuk Penetapan Status Pengguna (PSP) atas BMN yang sudah tidak digunakan kembali dalam operasional Pemerintah

(23)

18

SPI Kerugian Negara

Pada kegiatan Tahun 2020 Triwulan I tidak ada kerugian negara baik yang ditimbulkan oleh Bendahara, Aparatur Sipil Negara Bukan Bendahara, maupun pejabat lain.

SPI Penyerapan Anggaran

Merujuk website http://spanint.kemenkeu.go.id/spanint/app/, target dan realisasi keuangan dan fisik Satker Pusdatin sampai dengan Triwulan I Tahun 2020, bahwa presentasi realisasi keuangan Satker Pusdatin pada periode 30 Maret Tahun Anggaran 2020 senilai Rp2.100.335.806,- (dua milyar seratus juta tiga ratus tiga puluh lima ribu delapan ratus enam rupiah) atau 8,74% dari pagu anggaran Rp.24.021.942.000,- (dua puluh empat milyar dua puluh satu juta sembilan ratus empat puluh dua ribu rupiah) dan realisasi fisiknya sebesar 28,6%.

1. Hambatan/Permasalahan

Anggaran Satker Pusdatin Tahun 2020 bersumber dari dana APBN, penyerapan Triwulan I sampai dengan bulan Maret 2020 mencapai 8,71% masih kecilnya penyerapan disebabkan adanya perubahan kegiatan yang menyesuaikan kebijakan yang dinamis.

2. Pemecahan Hambatan/Permasalahan

Adalah dengan merancang kegiatan melalui perencanaan yang matang dan berkoordinasi agar kegiatan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

3.5 Pengendalian Dengan Pendekatan Manajemen Risiko

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa realisasi keuangan Satker Pusdatin pada periode 30 Maret 2020 (Triwulan I) senilai Rp.2.100.335.806 atau 8,74% atau dari pagu anggaran senilai Rp.24.021.942.000,-.

Dengan melihat kondisi permasalahan tersebut maka selanjutnya perlu melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian terhadap seluruh faktor-faktor risiko (risk factors) untuk uraian kegiatan yang memiliki risiko. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga dan melindungi organisasi melalui pengelolaan risiko yang mungkin timbul dari berbagai aktifitas serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang sudah ditetapkan.

Proses penilaian untuk menentukan masing-masing obyek pendekatan Manajemen Risiko (MR) penyelenggaraan SPIP dilakukan dengan memberikan skor 1-5 atas 12 kriteria kemudian menjumlahkannya sehingga diperoleh nilai total per masing-masing obyek penyelenggaraan SPIP. Selanjutnya dari nilai total tersebut kemudian dilakukan pengurutan nilai dari nilai terbesar sampai nilai terkecil.

(24)

19

Tabel Uraian Kegiatan dan Nilai Risiko Kegiatan Pada Satker PUSDATIN

No Kegiatan Pengelolaan Data Statistik dan Informasi KP Anggaran Kontrak

IKU ANG PBJ PUBLIK SATKER K/L/SKPD LOKASI TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Penyajian dan Pengolahan Data KP 788,159 jt 3 2 3 2 3 2 3 18 2 Penyusunan Master Data Management 76,700 Jt 3 1 3 1 2 1 2 13 3 Pelaksanaan Rasionalisasi Aplikasi dan Keseragaman Platform 746,285 jt 3 1 1 1 1 1 1 9 4 Penyediaan Bandwidth Internet KKP 15.506 M 3 2 1 1 2 2 2 13 5 Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Teknologi Informasi 336,300 jt 3 2 1 1 2 2 3 14 6 Fasilitasi Pengolah data 3,701 M 3 1 1 2 1 1 2 11

Berdasarkan identifikasi analis risiko ada 6 (enam) kegiatan yang menjadi prioritas memiliki penilaian risiko pada Satker Pusdatin sebagai berikut:

1. Penyajian dan Pengolahan data KP 2. Penyusunan Master Data Management

3. Pelaksanaan Rasionalisasi Aplikasi dan Keseragaman Platform

4. Penyediaan Bandwidth KKP

5. Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Teknologi Informasi 6. Fasilitas Layanan Pengolah Data

Untuk melakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko yang menguraikan secara detail tentang tujuan, faktor risiko, sebab, dampak, sifat, persepsi risiko terhadap kegiatan, sampai dengan tindak lanjut terhadap respon terhadap risiko per kegiatan dapat dilihat pada lampiran Formulir Penilaian Risiko masing-masing bidang/bagian lingkup Pusat Data, Statistik dan Informasi.

Penyajian dan Pengolahan Data KP

Kegiatan pada penyajian dan pengolahan data KP merupakan kegiatan prioritas yang mempunyai manajemen resiko tinggi dikarenakan jika pengolahan data tidak dilaksanakan secara tepat waktu, valid dan update maka penyajian data kelautan perikanan tidak dapat tersedia secara tepat waktu juga.

(25)

20

Sebagai pengendalian risiko terhadap kegiatan penyajian dan pengolahan data KP, Pusdatin telah melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Untuk percepatan penyelesaian validasi nasional tahun 2019, telah disusun jadwal video conference dengan dinas-dinas kelautan dan perikanan provinsi

2. Strategi Valnas Semester 1 tahun 2020 adalah :

- Valnas 2020 akan dilaksanakan pada tahun 2021;

- Validasi semester 1 2020 akan dilakukan secara bulanan dan melalui vicon; - Update monitoring data untuk Pusdatin, Validator Pusat dan Validator Daerah; - Penyiapan data series;

- Perlu dibuat upload data manual.

Penyusunan Master Data Management

Kegiatan penyusunan master data management merupakan kegiatan prioritas yang mempunyai manajemen resiko tinggi dikarenakan master data kelautan perikanan merupakan database, apabila master data tidak tersedia maka database tidak tersedia dan data kelautan dan perikanan tidak terstruktur.

Sebagai pengendalian risiko terhadap kegiatan penyusunan master data management, Pusdatin telah melakukan koordinasi dengan Eselon I terkait (Ditjen PRL, Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Perikanan Budidaya, Ditjen PDSPKP) untuk melakukan identifikasi database

jenis ikan, ukuran kapal, dan lain-lain.

Pelaksanaan Rasionalisasi Aplikasi dan Keseragaman Platform

Kegiatan pelaksanaan rasionalisasi aplikasi dan keseragaman platform, merupakan kegiatan prioritas yang mempunyai manajemen resiko tinggi dikarenakan aplikasi yang sudah ada pada Eselon I terkait belum semua berada pada server KKP, sehingga pengelolaan pelaksanaan aplikasi dan platformnya sendiri-sendiri dan tidak seragam. Sehingga hal tersebut menyebabkan kemungkinan adanya hacker.

Sebagai pengendalian risiko terhadap kegiatan pelaksanaan rasionalisasi aplikasi dan keseragaman platform, Pusdatin telah melakukan koordinasi dengan Eselon I terkait untuk melakukan integrasi terhadap aplikasi lingkup KKP dengan berpedoman pada Instruksi Menteri KP No.389/2016 tentang Pelaksanaan Sistem Informasi di Lingkungan KKP.

Adanya dasar hukum pendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, antara lain Peraturan Presiden RI No.95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Peraturan Presiden RI No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.31/PERMEN-KP/2018 tentang Master Plan Teknologi Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2018-2022, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.67/PERMEN-KP/2017 tentang Satu Data Kelautan dan Perikanan.

Penyediaan Bandwidth KKP

Kegiatan penyediaan bandwidth KKP, merupakan kegiatan prioritas yang mempunyai manajemen risiko tinggi dikarenakan sering terjadinya gangguan jaringan pada kantor pusat KKP maupun kantor UPT yang berada diseluruh Indonesia.

(26)

21

Sebagai pengendalian risiko terhadap kegiatan penyediaan bandwidth KKP, Pusdatin telah melakukan monitoring terhadap laporan penggunaan Bandwidth secara berkala per bulan dan per triwulan.

Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Teknologi Informasi

Kegiatan peningkatan kapasitas infrastruktur teknologi informasi, merupakan kegiatan prioritas yang mempunyai manajemen risiko tinggi dikarenakan adanya gangguan infrastruktur teknologi informasi di lingkungan KKP. Sebagai pengendalian risiko terhadap kegiatan peningkatan kapasitas infrastruktur teknologi infromasi, Pusdatin telah melakukan kerjasama dengan PT.Telkom Indonesia Tbk dan PT. Indosat Tbk, dan melakukan kerjasama dengan PT.AstragraphiaXprins Indonesia melalui pengadaan peningkatan Data Center Offsite, penerapan Single Sign On (SSO) lingkup KKP, melalui email kedinasan (kkp.go.id).

Fasilitasi Layanan Pengolah Data

Kegiatan fasilitasi layanan pengolah data berupa memfasilitasi pembayaran Biaya Pengumpulan Data untuk Pengolah Data lingkup KKP (penyuluh perikanan PNS, Penyuluh Perikanan Bantu, petugas pelabuhan perikanan), merupakan kegiatan prioritas yang mempunyai manajemen risiko tinggi dikarenakan dalam pembayaran biaya operasional tidak tepat waktu per bulannya. Membutuhkan waktu yang lama, karena data yang masuk pada aplikasi satu data perlu dilakukan validasi terlebih dahulu terhadap kevalidan dan kelengkapan data, sehingga biaya operasional pengumpulan data tidak tepat waktu. Sebagai pengendalian risiko terhadap kegiatan fasilitasi layanan pengolah data, Pusdatin telah melakukan pembayaran biaya pengumpulan data secara tepat waktu dengan:

1. mempercepat proses validasi data, dengan (a) membentuk Tim Validator Pusat (dari unit eselon I teknis terkait/DJPT,DJPB,DJPRL,DJPDSPKP yang menangani data pada satkernya) dan Validator Daerah (terdiri dari petugas data pada DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota); (b) melakukan koordinasi secara rutin dengan validator pusat (pertemuan triwulanan dan pada saat vicon) dan validator daerah (melalui vicon dengan petugas dan penyuluh daerah seminggu dua kali);

2. Survei Kelautan dan Perikanan dengan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kab/Kota, serta Eselon I lainnya terutama dengan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia, yaitu pengumpulan data oleh Penyuluh Perikanan yang ada di daerah, serta menambahkan 11 lokasi Pareto/Potensi Produksi untuk ditambahkan Pengolah Data, yaitu pada Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku;

3. memfasilitasi permasalahan Pengolah Data melalui pembentukan Help Desk (terdapat 9 nomor help desk berdasarkan wilayah satminkal).

(27)

22

4.1 Kesimpulan

1. Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) ini merupakan tindak lanjut penyelenggaraan implementasi SPIP Satker Pusdatin Triwulan I Tahun 2020;

2. Dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan SPIP ini diperlukan penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern yang dapat mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan guna menciptakan tata pemerintahan yang efektif dan efisien (good government);

3. Dengan implementasi SPIP pada Satker Pusdatin, Triwulan I Tahun 2020 telah mencapai realisasi keuangan sebesar 8,74% dan realisasi kegiatan/fisik sebesar 100%.

Pelaksanaan kegiatan SPIP Triwulan I Tahun 2020 dapat dilaksanakan dengan baik, tetapi terdapat beberapa kendala,hal ini disebabkan oleh :

1. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah belum dijalankan secara optimal dalam setiap pelaksanaan kegiatan;

2. Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah belum optimal; 3. Perencanaan kegiatan yang belum dilengkapi dengan penilaian risiko; dan

4. Dukungan SDM yang belum kompeten.

4.2 Saran

Mengingat masih terdapat beberapa kelemahan dalam penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Satker Pusdatin Triwulan I Tahun 2020, maka hal yang perlu ditindaklanjuti adalah pemahaman bersama tentang pentingnya SPIP sebagai pengendali dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran sehingga tujuan dan realisasi berdasarkan

(28)
(29)

1. Satuan Kerja : Pusat Data Statistik dan Informasi 2. Aktivitas/ Kegiatan/ Kebijakan : Kebijakan Satu Data

3. Pagu Anggaran : Rp. 19.208.611.144.000,-#REF!

4. T.A. : 2020 (Triwulan I)

Uraian

K D K D K D K D K D I II III K D

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25

Kebijakan Satu Data KKP

Tidak tersedianya master data KP yang siap digunakan dan terintegrasi

1. Wali data tidak menyimpan data secara sistematis sehingga menyulitkan dalam pengumpulan data

April Ags Des

2. Proses cleansing data

membutuhkan waktu, karena kurangnya SDM yang kompeten 3 Rasionalisasi Aplikasi dan

Keseragaman Platform

Terintegrasinya Sistem Informasi dan Aplikasi di lingkungan KKP

Terdapat Aplikasi pada masing-masing Eselon I lingkup KKP dan belum terintegrasi

Masih terdapat aplikasi pada Eselon I lingkup KKP yang belum tercatat di Satker Pusdatin

Masih terdapat aplikasi yang belum terintegrasi pada data center KKP dan tidak aktif

C Unit Eselon I lingkup KKP Koordinasi dan penyamaan persepsi 3 3 4 4 3 3 3 3 3,33 3,33 11,11 9 Koordinasi dg Eselon I terkait

April Ags Des 1) Aplikasi Statistik telah digunakan pada tanggal 21 April 2020; 2) Implementasi Aplikasi Mobile Satu Data KKP bekerjasama dengan Android;

3) Sertifikasi AKP telah dilaksanakan pada tanggal 24 April 2020; 4) Migrasi Database pada tanggal 18 Mei 2020;

5) Implementasi Modul PI pada Sisterkaroline pada tanggal 29 Mei 2020;

6) Pemadanan KUSUKA dengan Dukcapil dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2020, dengan hasil pemadanan kembali 105.771 data DJPT, telah selesai dilaksanakan dengan hasil 71.572 Padan, dan 34.199 Tidak padan;

7) Pengembangan HACCP Online, dan telah diimplementasikan pada tanggal 15 Juni 2020;

8) Sisterkaroline, PPK Online Modul Nomor Registrasi Negara Mitra telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2020;

9) Integrasi Aplikasi e-Presensi ke dalam Aplikasi e-Pegawai KKP; 10) Pengembangan Aplikasi e-Dalwas KKP;

11) Pengembangan Digital Signature ke dalam Aplikasi e-Layar; 12) Pengembangan Aplikasi Barang dan Gudang;

13) Implementasi Aplikasi Pembelajaran Daring Perikanan telah

di-launching oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tanggal 30 Juni 2020;

14) Bimbingan Teknis e-Jaring 15) Penyelenggaraan SPBE KKP Tahun 2020

4 Penyediaan Bandwidth

Internet KKP

Memenuhi jaringan

bandwith yang dapat mendukung internet dilingkungan KKP

Gangguan jaringan dilingkungan KKP

Penyedia Bandwith belum terpenuhi Jaringan Internet di lingkungan KKP akan terganggu C Unit Eselon 1 lingkup KKP Koordinasi 2 2 3 4 3 3 3 4 3,00 3,00 9,00 9 Koordinasi, monitoring dan evaluasi dg pihak penyedia

April Ags Des 1) Monitoring Bandwidth main dan redundant terhadap kantor pusat KKP;

2) Pemasangan radio link untuk memperkuat jaringan redundant

KKP;

3) Optimalisasi Bandwidth; 4) Monitoring jaringan di kantor pusat KKP; 5) Monitoring Data Center dan Disaster Recovery Center; 6) Monitoring Server dan Storage;

5 Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Teknologi Informasi Memenuhi kebutuhan Infrastruktur Teknologi Informasi KKP Gangguan Infrastruktur Teknologi Informasi di lingkungan KKP Belum terpenuhinya kebutuhan Infrastruktur Teknologi Informasi di lingkungan KKP Infrastruktur Teknologi Informasi di lingkungan KKP akan terganggu, seperti server, jaringan dan aplikasi UC Unit Eselon I lingkup KKP Koordinasi dan evaliasi 3 3 3 2 2 2 3 1 3,00 2,00 6,00 6 Koordinasi dan Evaluasi dengan unit eselon 1 terkait

April Ags Des 1) Memberikan dukungan jaringan infrastruktur teknologi informasi dalam rangka Video Conference Menteri Kelautan dan Perikanan: - Webinar King Kobia;

- Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan dengan UPT; - Kompetensi inovasi pelayanan publik KKP dan Menpan RB; - Pembukaan Pelatihan Daring e-jaring;

2) Pendaftaran email;

3) Layanan dan gangguan jaringan; dan 4) Pengaturan ulang akun email.

5) Pembentukan SK Tim Indeks Keamanan Informasi Pusdatin Aktivitas/Kegiatan

Untuk percepatan penyelesaian validasi nasional tahun 2019, telah disusun jadwal video conference dengan dinas-dinas kelautan dan perikanan provinsi/kab/kota dan validator pusat (pada Eselon I lingkup KKP)

Finalisasi Master Data Jenis Ikan dan Alat Penangkapan Ikan dengan unit Eselon I terkait (DJPT, DJPB, BKIPM, PDSPKP). Target awal Januari 2021 database sampling dan valnas sudah menggunakan MD Jenis Ikan dan API yang sama

2,33 3 3 3 3 2,67 6,22 6 Koordinasi dan penyamaan persepsi melalui pertemuan/FGD dengan Es I terkait 2. Penyusunan Master Data

Management

Tersusunnya Master Data

KP yang terintegrasi

Tidak terdapat Master Data yang dapat dirujuk sehingga akan menyebabkan Data KP tidak tersedia secara lengkap, misalnya jenis ikan, jenis kapal, dll

C 3 2 2 3 3 Unit Eselon I sebagai wali data Koordinasi dan penyamaan persepsi melalui pertemuan/ FGD 2 1 3 C Unit Eselon I dan Dinas KP Prop/Kab/ Kota dan Instansi terkait Koordinasi dan penyamaan persepsi Koordinasi dan penyamaan persepsi dg Eselon I, Dinas KP Prov/ Kab/ Kota dan Instansi terkait

April

3 3 3 2,67 2,67 7,11

1. Penyajian dan Pengolahan Data KP

Tersedianya data kelautan dan perikanan yang valid,

updatedan berkualitas

Tidak tersedianya data kelautan dan perikanan yang berkualitas (valid, update/tepat waktu)

Penyajian Data Kelautan dan Perikanan tidak

valid dan tidak update Pengumpulan data

(responden tidak dapat dikunjungi dan didata dalam periode survei yang ditetapkan); Pengentryan data oleh pengolah data didaerah terdapat kendala sinyal untuk wilayah-wilayah tertentu; Validasi data yang tidak dapat tepat waktu (SDM yang menangani data kurang)

Respon Terhadap Resiko / Rencana Kegiatan Pengendalian 3 A B C D 7 22 Ags Des Resiko Residual Jadwal (hr/mg/bln) FORMULIR PENILAIAN RISIKO

No Kebijakan/ Aktivitas/

Kegiatan/ Tujuan Faktor Risiko Sebab Dampak Sifat Sumber Rencana

Persepsi Atas Resiko

Rata-Rata Level/ Tingkat Resiko

(30)

6 Fasilitasi Pengolah Data Tersedianya biaya pengumpulan data bagi pengolah data

Update pada aplikasi satu data tidak tepat waktu, kesulitan sinyal pada wilayah tertentu, validasi oleh validasi pusat dan daerah belum tepat waktu, nomor rekening penerima pembayaran tidak sesuai dengan yang didaftarkan

Pengolah data terlambat mendapatkan biaya pengumpulan data

Pengolah data lingkup KKP (Penyuluh Perikanan PNS, Penyuluh Perikanan Bantu, dan Petugas Pengumpul Data pada Pelabuhan Perikanan) akan mengalami keterlambatan penerimaan biaya pengumpulan data C Koordinasi Koordinasi dan evaluasi dengan pengolah data 3 3 3 2 2 2 3 1 3,00 2,00 6,00 6 Koordinasi dan Evaluasi dengan Pengolah Data

April Ags Des 1) Telah dibayarkan Biaya Pengumpulan Data Petugas Pengolah Data Januari-Maret senilai Rp 1.087.447.500,-. 2) Telah dilaksanakan evaluasi terhadap help desk dan operator pembayaran biaya pengumpulan data petugas pengolah data (untuk mengetahui kendala/permasalahan yang dihadapi oleh Pengolah Data)

Jakarta, 13 April 2020 Pemilik Risiko Kepala Satker,

Pusat Data Statistik dan Informasi

(31)

1. Satuan Kerja : Pusat Data Statistik dan Informasi 2. Aktivitas/ Kegiatan/ Kebijakan : Kebijakan Satu Data

3. Pagu Anggaran : Rp. 19.208.611.144.000,-#REF!

4. T.A. : 2020 (Triwulan I)

Uraian

K D K D K D K D K D I II III K D

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25

Kebijakan Satu Data KKP

Untuk percepatan penyelesaian validasi nasional tahun 2019, telah disusun jadwal video conference dengan dinas-dinas kelautan dan perikanan provinsi/kab/kota dan validator pusat (pada Eselon I lingkup KKP)

Strategi Valnas Semester 1 tahun 2020 adalah :

vicon;

Update monitoring data untuk Pusdatin, Validator Pusat dan Validator Daerah;

data series;

upload data manual

a. Persiapan survei (termasuk penetapan dan penugasan tim)

Tersusunnya Jadwal Survey, Tim survey dan jadwal Survey

Jadwal Survey yang berubah-rubah,Telatnya Pembentyukan TIM Survey

Tidak siapnya daerah yang akan di survey

Survey tidak sesuai jadwal

c

b. Pelaksanaan survei Tersusunnya lokasi yang akan di survey

Penentuan Lokasi Survey yang belum pasti

belum siapnya Daerah yang dijadikan lokasi survey

Diundurnya pelaksanaan Survey

c

c. Pelaporan survei Tersusunnya laporan pelaksanaan Survey

Lambatnya Laporan Survey yang masuk dan data tidak lengkap dari TIM yeng bertugas

Relapan data Survey belum masuk dalam database

Laporan telat tersampaikan

c

1. Wali data tidak menyimpan data secara sistematis sehingga menyulitkan dalam pengumpulan data 2. Proses cleansing data

membutuhkan waktu, karena kurangnya SDM yang kompeten

a. Cleansing Master Data tersedianya master data hasil cleansing

Membutuhkan waktu yang lama

Data yang di cleansing belum tersedia/lengkap

Belum tersedia cleansing master data b. Normalisasi Struktur Tabel

Data

Tersusunnya Tabel data yang telah dinormalisasi

Tabel Data belum seragam

Bentuk tabel yang berbeda-beda

Struktur Tabel Data belum sama

c. Pelayanan Data dan Statistik (Pengembangan SIDATIK)

Tersedianya Data dan statistik KP Berbasis WEB

Peyanan data melalui WEB terlambat

WEB SIDATIK belum ter update

Pelayanan dana di WEB SIDATIK tersedia

Aktivitas/Kegiatan

Finalisasi Master Data Jenis Ikan dan Alat Penangkapan Ikan dengan unit Eselon I terkait (DJPT, DJPB, BKIPM, PDSPKP). Target awal Januari 2021 database sampling dan valnas sudah menggunakan MD Jenis Ikan dan API yang sama

Tahapan yang dilakukan

3 3 2,67

3 3

1 3 3 3 3

2,67 7,11 7

Pengumpulan data (responden tidak dapat dikunjungi dan didata dalam periode survei yang ditetapkan); Pengentryan data oleh pengolah data didaerah terdapat kendala sinyal untuk wilayah-wilayah tertentu; Validasi data yang tidak dapat tepat waktu (SDM yang menangani data kurang)

FORMULIR PENILAIAN RESIKO

Koordinasi Tidak tersedianya master

data KP yang siap digunakan dan terintegrasi 2. Rata-Rata 2 April 2,67 2,33 6,22 6 Koordinasi deng Es1 (rapat/FGD) Penyusunan Master Data

Management

Tersusunnya Master Data

KP yang terintegrasi

Tidak terdapat Master Data yang dapat dirujuk sehingga akan menyebabkan Data KP tidak tersedia secara lengkap, misalnya jenis ikan, jenis kapal, dll

C Unit Eselon I sebagai wali data 2 22 1. Penyajian dan Pengolahan Data KP

Tersedianya data kelautan dan perikanan yang valid, updatedan berkualitas C Unit Eselon 1 dan Dinas KP Prop/Kab/ Kota dan Instansi terkait Koordinasi Koordinasi dg Eselon I, Dinas KP Prov/ Kab/ Kota dan Instansi terkait

3 3 April

2 3 3

Tidak tersedianya data kelautan dan perikanan yang berkualitas (valid, update/tepat waktu)

Penyajian Data Kelautan dan Perikanan tidak

valid dan tidak update

Resiko Residual

Rennisca Dhina Susiyanti Jadwal (hr/mg/bln)

Persepsi Atas Resiko Rikrik

Level/ Tingkat Resiko

PR

Respon Terhadap Resiko / Rencana Kegiatan Pengendalian Sifa

t Sumber Rencana No Kebijakan/ Aktivitas/

Kegiatan/ Tujuan Faktor Resiko Sebab Dampak

Tahapan yang dilakukan (kegiatan penyajian dan pengolahan data pada Survei Kelautan dan Perikanan)

C Unit Eselon I sebagai wali data

Koordinasi Koordinasi deng

Es1 (rapat/FGD) Koordinasi deng Es1 (rapat/FGD) Unit Eselon 1 dan Dinas KP Prop/Kab/ Kota dan Instansi terkait Koordinasi

(32)

Uraian K D K D K D K D K D I II III K D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 1.Lamanya waktu menyatukan aplikasi se KKP 1.Aplikasi tersebar di seluruh KKP 1.Terlambatnya pelaksanaan pengadaan aplikasi dan perangkatnya C 3 3 4 4 3 3 3 3 3,33 3,33 11,11 9 Koordinasi dg Eselon I terkait April 2.Belum siapnya dukungan spesifikasi aplikasi dari Eselon I terkait

2.Kurangnya SDM yang menguasai IT

2.Belum tercapainya kegiatan sesuai perencanaan dan masih terdapat aplikasi yang belum terintegrasi pada

data center KKP dan tidak aktif

a. Mengidentifikasi Aplikasi Sistem Informasi yang ada di semua Eselon 1 KKP

Tersedianya Data ASI di lingkungan KKP

Banyaknya aplikasi yang di KKP

Unit Eselon 1 membuat aplikasi masing-masing dan Pencatatan BMN aplikasi yang kurang tepat

Jenis dan Jumlah aplikasi menjadi tidak tepat

Internal Koordinasi Internal Pusdatin Jan

b. Melakukan koordinasi dengan unit pemilik dan pengguna aplikasi

Teridentifikasinya ASI yang akan dirasionalisasi

Tidak teridentifikasinya aplikasi

Bergantinya personel yang menangani aplikasi seiring dengan perubahan didalam organisasi Beberapa ASI kemungkinan tidak teridentifikasi Eselon 1 terkait lingkup KKP Koordinasi Koordinasi dg Eselon I terkait Maret c. Pengadaan SDM yang menguasai pembangunan dan pemeliharaan ASI

Terpenuhinya SDM dalam pembangunan dan oemeliharaan ASI

Tidak sesuainya jumlah dan kemampuan SDM

Proses recuitment yang terbatas

Terlambatnya pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan ASI

Eselon 1 terkait lingkup KKP Koordinasi Koordinasi dg Eselon I terkait April

d Berkoordinasi terkait proses bisnis sesuai regulasi dan SOP terbaru

Teridentifikasinya dan kepastian bisnis proses untuk pembangunan aplikasi

Tidak terbangunnya bisnis proses yang sesuai dan dapat diimplementasikan untuk pembagunan aplikasi

Waktu yang terbatas dan personel yang dapat menuangkan bisnis proses terbatas Terlambatnya pelaksanaan pengadaan ASI Eselon 1 terkait lingkup KKP Koordinasi Koordinasi dg Eselon I terkait Mei

e Pembangunan Aplikasi Terbangunnya aplikasi sesuai dengan proses bisnis

Terpenuhinya lingkup pekerjaan sesuai dengan Waktu yang dijadwalkan

Belum pastinya bisnis proses terkait aplikasi

Terlambatnya pelaksanaan pengadaan ASI Eselon 1 terkait lingkup KKP Pembuatan Aplikasi

Vendor Juli Juli Juli Juli

f Sosialisasi ASI yang dibangun Tersosilisasinya aplikasi yang telah dibangun/dikembangkan Kemampuan penyerapan pengetahuan penggunaan ASI Bervariasinya kemampuan personel Tidak terpakainya aplikasi dengan baik

Eselon 1 terkait lingkup KKP Koordinasi Koordinasi dg Eselon I terkait Okt

Faktor Risiko Sebab Dampak Sifa

t Sumber Rencana

Persepsi Atas Resiko

Rata-Rata

Aktivitas/Kegiatan

1) Aplikasi Statistik telah digunakan pada tanggal 21 April 2020; 2) Implementasi Aplikasi Mobile Satu Data KKP bekerjasama dengan Android;

3) Sertifikasi AKP telah dilaksanakan pada tanggal 24 April 2020; 4) Migrasi Database pada tanggal 18 Mei 2020;

5) Implementasi Modul PI pada Sisterkaroline pada tanggal 29 Mei 2020;

6) Pemadanan KUSUKA dengan Dukcapil dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2020, dengan hasil pemadanan kembali 105.771 data DJPT, telah selesai dilaksanakan dengan hasil 71.572 Padan, dan 34.199 Tidak padan;

7) Pengembangan HACCP Online, dan telah diimplementasikan pada tanggal 15 Juni 2020;

8) Sisterkaroline, PPK Online Modul Nomor Registrasi Negara Mitra telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2020;

9) Integrasi Aplikasi e-Presensi ke dalam Aplikasi e-Pegawai KKP; 10) Pengembangan Aplikasi e-Dalwas KKP;

11) Pengembangan Digital Signature ke dalam Aplikasi e-Layar; 12) Pengembangan Aplikasi Barang dan Gudang; 13) Implementasi Aplikasi Pembelajaran Daring Perikanan telah

di-launching oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tanggal 30 Juni 2020;

14) Bimbingan Teknis e-Jaring 15) Penyelenggaraan SPBE KKP Tahun 2020 Respon Terhadap Resiko / Rencana

Kegiatan Pengendalian Yudi

Priatno Agus S Andheta Mardiyanto Jadwal (hr/mg/bln)

22

Tahapan yang dilakukan Rasionalisasi Aplikasi dan Keseragaman Platform

Terintegrasinya Sistem Informasi dan Aolikasi di KKP 3 No Kebijakan/ Aktivitas/ Kegiatan/ Tujuan Resiko Residual Level/ Tingkat Resiko PR Eselon 1 terkait lingkup KKP Koordinasi

Gambar

Tabel Uraian Kegiatan dan Nilai Risiko Kegiatan Pada Satker PUSDATIN
Tabel Data belum  seragam

Referensi

Dokumen terkait

Ibnu Kasir dan Quraish Shihab memberikan pemahaman bahwa kafir itu adalah orang yang tidak mempercayai dan menutupi kebenaran kedatangan hari kiamat, juga orang yang

Dari Gambar 3.5 pada rafter gable frame bentukan dingin untuk gable frame tanpa batang kukuh, L efektif panjang rafter lebih besar (seperti Gambar 3.5.a) dibandingkan dengan L2 = L-

Sumbangan efektif variabel konsep diri terhadap intensi menyontek sebesar 11,8% dapat dilihat dari r²= 0,118 Hasil tersebut menunjukkan terdapat 88,2 % variabel lain yang

Tegangan geser non-dimensional digunakan untuk memperhitungkan tingkat transpor sedimen. Ketika nilai tegangan geser non-dimensional ini besar, maka tingkat transpor

Laporan SPIP Triwulan I Tahun 2020 Pangkalan PSDKP Batam merupakan gambaran pelaksanaan pengendalian intern di lingkup Pangkalan PSDKP Batam. Pengendalian

Jenis Perhitungan Data : Nilai Posisi Akhir Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Bagian Tata Usaha dan Perizinan Terpadu

Dalam hal ini perbaikan yang dapat dilakukan adalah pengurangan jarak tempuh, penggunaan cara terbaik dalam membawa seperti menggunakan ban berjalan, penjepit, dll,